Gambar Sampul IPS · BAB XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu Budha
IPS · BAB XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu Budha
WayanLegawa

24/08/2021 15:32:23

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

201

PERKEMBANGAN

MASYARAKAT PADA MASA

HINDU - BUDHA

BAB

XI

PETA KONSEP

Kata Kunci

Hindu, Budha

Coba kamu perhatikan

gambar yang ada sebelah kiri.

Gambar itu adalah salah satu

peninggalan dari kerajaan Hindu

yang ada di Jawa tengah. Candi

Prambanan adalah salah satu

peninggalan sejarah yang bersifat

Hindu.

Di samping candi Hindu

di Jawa Tengah juga banyak

ditemukan peninggalan yang bersifat Budhis. Peninggalan-

peninggalan tersebut tersebar di wilayah Jawa Tengah dan

Yogyakarta. Pernahkah kamu mendengar nama Borobudur ?

Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat

mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan

pemerintahan pada masa Hindu-Budha, serta peninggalan-

peninggalannya.

HINDU-BUDHA

PENINGGALAN-

PENINGGALAN

SEJARAH

PERKEMBANGAN

HINDU-BUDHA

DI INDIA

PERKEMBANGAN

KERAJAAN-KERAJAAN

HINDU BUDHA

PROSES PEMBENTUKAN

MASYARAKAT

HINDU-BUDHA

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

202

Stupa Borobudur adalah salah satu peminggalan yang berasal

dari agama Budha.

Coba kamu perhatikan gambar yang ada sebelah kiri. Gambar

itu adalah salah satu peninggalan dari kerajaan Hindu yang ada

di Jawa tengah. Candi Prambanan adalah salah satu peninggalan

sejarah yang bersifat Hindu.

Di samping candi Hindu di Jawa Tengah juga banyak ditemukan

peninggalan yang bersifat Budhis. Peninggalan-peninggalan

tersebut tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Pernahkah kamu mendengar nama Borobudur ? Stupa Borobudur

adalah salah satu peminggalan yang berasal dari agama Budha.

Kebudayaan Hindu-Budha yang tumbuh dan berkembang di

India, kemudian menyebar dan berpengaruh sampai di Indonesia.

Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Budha dari India tersebut

mengakibatkan berbagai perubahan dalam tata kehidupan

masyarakat di Indonesia.

Dalam bab ini akan dibahas mulai dari agama dan kebudayaan

Hindu, serta agama Budha yang berkembang di India,

persebarannya sampai ke Indonesia, siapa yang membawanya,

serta perkembangan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia beserta

peninggalannya. Dengan memahami proses perkembangan Hindu

dan Budha dengan peninggalannya, kamu akan merasa bangga

sebagai bangsa Indonesia karena pada masa lalu berkembang

kerajaan besar di nusantara.

A. PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DAN

BUDHA

1. Agama dan Kebudayaan Hindu di India

India sebagai anak benua di Asia memiliki peradaban

yang sangat tua. Semula India dihuni oleh bangsa Dravida.

Dalam perkembangan selanjutnya hadir di India penduduk

yang berasal dari Asia Tengah yang kemudian dikenal bangsa

Arya sekitar tahun 1500 SM. memasuki lembah sungai Indus di

India. Bangsa Arya berhasil mendesak bangsa Dravida, serta

membawa perubahan yang sangat besar dalam tata kehidupan

masyarakat di India. Bangsa Arya memasuki lembah Indus

secara bergelombang, bergerak dan menyebar ke arah tenggara

dan memasuki daerah lembah sungai Gangga dan Yamuna.

Di Punjab, (daerah lembah sungai Indus) Bangsa Arya dapat

mempertahankan kemurnian keturunannya. Sedangkan

yang berada di lembah Gangga dan Yamuna berintegrasi

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

203

dengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli.

Terjadilah percampuran perkawinan di antara bangsa Arya

dan Dravida. Proses integrasi antara dengan penduduk asli

di India termasuk juga antara agama atau kepercayaannya

bercampur pula. Akhirnya lahirlah agama dan kebudayaan

Hindu. Jadi dapat dijelaskan bahwa agama Hindu merupakan

sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa Arya

dengan kepercayaan bangsa Dravida.

Bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah pada tahun

1500 SM, sudah memasuki lembah sungai Indus di India.

Bangsa Arya berhasil mendesak bangsa Dravida, serta

membawa perubahan yang sangat besar dalam tata kehidupan

masyarakat di India. Bangsa Arya memasuki lembah Indus

secara bergelombang, bergerak dan menyebar ke arah tenggara

dan memasuki daerah lembah sungai Gangga dan Yamuna.

Di Punjab, (daerah lembah sungai Indus) Bangsa Arya dapat

mempertahankan kemurnian keturunannya. Sedangkan yang

berada di lembah Gangga dan Yamuna berintegrasi dengan

bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli. Terjadilah

percampuran perkawinan di antara bangsa Arya dan Dravida

setelah terjadi percampuran dengan penduduk asli di India,

agama atau kepercayaannya bercampur pula. Akhirnya

lahirlah agama dan kebudayaan Hindu. Jadi dapat dijelaskan

bahwa agama Hindu merupakan sinkretisme (percampuran)

antara kepercayaan bangsa Arya dengan kepercayaan bangsa

Dravida.

Sumber ajaran agama Hindu terdapat pada kitab suci

Weda, Brahmana dan Upanisad. Kitab Weda ini dituliskan

dalam empat bagian, yaitu :

a. Reg-Weda, berisi puji-pujian terhadap dewa.

b. Sama-Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci yang slokanya

diambil dari Reg Weda

c. Yayur-Weda, berisi penjelasan tentang sloka-sloka yang

diambil dari Reg-Weda.

d. Atharwa-Weda, berisi doa-doa untuk pengobatan (mantra-

mantra)

Dewa-dewa utama yang dipuja dalam agama Hindu

adalah Trimurti (kesatuan dari tiga dewa) . Tiga berbadan

satu atau satu berbadan tiga yaitu:

a. Dewa Brahma, tugas menciptakan alam semesta

b. Dewa Wisnu, dewa pemeliharaan alam semesta

Gambar 11.1

Ganeca

Sumber :

koleksi pribadi

Tahukah

Anda ?

Syiwa mempunyai

putra yang

berkepala gajah

yang diberi nama

Ganesya. Ujud dari

Ganesya seperti

terlihat pada

gambar di atas ini

melambangkan

dewa Ilmu

pengetahuan.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

204

c. Dewa Syiwa, dewa yang menguasai kematian atau

pelebur.

Pemujaan terhadap Trimurti, dalam perkembangannya

bobotnya berbeda beda. Pada masyarakat yang lebih

menekankan pemujaan pada dewa Brahma disebut menganut

aliran Brahmanisme, menekankan pemujaan pada dewa Wisnu

disebut Vaisnawa, sedang yang memuja Syiwa disebut aliran

Syiwaisme.

Agama Hindu mengajarkan bahwa dalam kehidupan di

dunia, manusia dalam keadaan samsara (punarbawa) sebagai

akibat dari perbuatan pada masa sebelumnya (karma). Manusia

yang meninggal akan ber-reinkarnasi (lahir kembali), sehingga

mempunyai kesempatan untuk memperbaiki hidup. Setelah

mencapai

moksa

(lepas dari samsara dan masuk nirwana/

surga) manusia tidak mengalami reinkarnasi.

Corak kehidupan masyarakat Hindu dibedakan atas empat

kasta atau kelas yaitu dari kasta yang paling tinggi sampai kasta

yang rendah, sebagai berikut :

Kasta Brahmana

: terdiri atas para pemimpin agama

atau pendeta

Kasta Ksatria

:

terdiri atas para bangsawan, raja

dan keturunannya serta prajurit

pemerintahan.

Kasta Waisya

:

terd

iri atas para pengusaha dan

pedagang.

Kasta Sudra

: terdiri atas para petani, pekerja

kasar.

Masih terdapat kelompok yang paling rendah, yakni

Paria

yang terdiri atas orang-orang gelandangan, yang bertugas memukul

Gambar 11.2

Tri Murti

Sumber:

Sukmono

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

205

“bedug” di kuil (bedug yang terbuat dari kulit lembu sehingga

mereka dianggap sebagai kelompok yang hina atau orang yang

haram untuk disentuh).

2. Agama Budha di India.

Selain Agama Hindu, di India juga lahir agama Budha.

Kelahiran agama Budha ini merupakan reaksi terhadap agama

Hindu dengan adanya ritual melalui kurban. Dengan adanya

kurban itu berarti terjadi pembunuhan terhadap binatang yang

dijadikan upacara. Kelompok masyarakat yang dipelopori

oleh Sidharta tidak setuju dengan kurban itu. Mereka justru

menentang adanya kurban dengan sebutan ahimsa (dilarang

membunuh)

Munculnya agama Budha di India, dipelopori oleh Sidharta

Gautama. Yang lahir pada tahun 563 SM, beliau putra dari

Raja Sudodana dari kerajaan Kosala di Kapilawastu. Mereka

berasal dari suku Suku Sakya, termasuk kasta Ksatria. Ibunya

bernama Maya. Sidharta diramal oleh seorang Brahmana,

bahwa kelak akan menjadi pendeta besar dan termasyhur.

Ramalan ini membuat cemas keluarga istana, sebab ayahnya

berharap agar Sidharta kelak menjadi raja.

Sidharta sejak kecil dididik dalam kemewahan istana, tidak

diperbolehkan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan. Pada

suatu hari tanpa sepengetahuan keluarga istana, Sidharta

berjalan-jalan keluar istana dan melihat kenyataan hidup

manusia. Anak-anak sakit, orang tua yang sakit dan meninggal

dunia. Hal ini menjadikan kecemasan Sidharta, apakah semua

orang mengalami seperti ini? Jadi hidup adalah penderitaan.

Sidharta bertekad untuk menjadi pertapa agar menemukan

jawaban dari segala sesuatunya. Pergi meninggalkan istana

untuk mencari kebahagiaan batinnya, menuju ke tengah hutan

di Bodh Gaya. Ia bertapa di bawah pohon dan mendapatkan

bodhi, yaitu semacam penerangan atau kesadaran yang

sempurna. Pohon itu dikenal sebagai pohon Bodhi. Sejak

peristiwa pada tahun 531 SM itu, dalam usianya 35 tahun

Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang Budha (artinya yang

disinari).

Dalam ajaran Budha manusia akan lahir berkali-kali

(reinkarnasi), hidup adalah samsara. Samsara disebabkan

karena adanya hasrat atau nafsu akan kehidupan. Penderitaan

dapat dihentikan dengan cara menindas nafsu melalui delapan

jalan (astavidha) yaitu :

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

206

a. Mempunyai pemandangan (ajaran) yang benar.

b. Mempunyai niat atau sikap yang benar.

c. Berbicara yang benar.

d. Berbuat atau bertingkah laku yang benar.

e. Mempunyai penghidupan yang benar.

f. Berusaha yang benar.

g. Memperhatikan hal-hal yang benar dan

h. Bersemedi yang benar.

Kitab suci agama Budha disebut Tripitaka (tiga

keranjang), yang terdiri atas :

Winayapitaka, Sutrantapitaka

dan Abdidarmapitaka

. Bahasa yang digunakan adalah bahasa

Pali. Agama Budha mencapai puncak kejayaannya pada

jaman kekuasaan Raja Ashoka (273 –232 SM), di mana agama

Budha ditetapkan sebagai agama resmi negara. Dalam

perkembangannya agama Budha pecah menjadi dua aliran,

yaitu :

a. Budha Mahayana (kendaraan besar), artinya jika seorang

telah dapat mencapai nirwana, hendaklah memikirkan orang

lain yang masih dalam kegelapan (bersifat terbuka).

b. Budha Therawadha atau Budha Hinayana (kendaraan kecil),

artinya yang penting bagaimana setiap individu dapat

mencapai nirwana bagi diri sendiri (bersifat tertutup).

Para pengikut Budha juga memiliki tempat-tempat yang

mereka sucikan. Tempat-tempat itu berkaitan dengan sejarah

kelahiran dan perkembangan agama Budha. Tempat-tempat

suci agama Budha sebagai berikut :

a. Taman Lumbini di Kapilawastu, tempat kelahiran Sang

Budha. Sang Budha Lahir pada tahun 563 SM.

b. Bodh-Gaya, tempat Sang Budha mendapat penerangan,

kesadaran tinggi atau bodhi.

c. Sarnath di dekat -Benares, tempat Sang Budha pertama kali

memberikan kotbah ajarannya.

d. Kusinagara, tempat Sang Budha wafat pada tahun 482

SM.

Umat Budha merayakan Hari Raya Triwaisak, yang

merupakan peringatan kelahiran, menerima Budhi dan

wafatnya Sang Budha, pada waktu yang bersamaan dengan

saat bulan purnama pada bulan Mei.

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

207

B. PROSES MASUKNYA PENGARUH HINDU-

BUDHA DI INDONESIA

Pengaruh India sudah lama masuk ke Indonesia, proses

masuk dan berkembangnya pengaruh India di Indonesia disebut

penghinduan atau Hinduisasi. Berkaitan dengan proses penyebaran

Hindu-Budha ada beberapa teori.

1. Teori Waisya, bahwa pembawa dan penyebar Hinduisme ke

Indonesia adalah para pedagang.

2. Teori Brahmana, para Brahmana menguasai seluk beluk

keagamaan, maka merekalah yang menyebrkan agama Hindu

ke Indonesia.

3. Teori Ksatria, teori ini mengatakan bahwa para ksatria India

telah mendirikan koloni di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

Para ksatria melakukan penaklukan sambil menyebarkan

Hinduisme.

4. Teori Arus Balik orang Indonesia setelah belajar di India

kemudian pulang ke Indonesia dengan menyebarkan agama

dan budaya India.

Berbagai teori pernah dicoba untuk dikaitkan dengan

perkembangan Hindu-Budha di Asia Tenggara khususnya

Indoinesia. Berdasarkan fakta sejarah, teori waisya (para pedagang)

tentu tidak menguasai upacara secara Hindu. Pada prasasti Kutai

jelas disebutkan adanya upacara yang dipimpin para brahmana

dengan kurban. Teori Kesatria juga tidak ada bukti sejarah kalau

terjadi ekspansi tentara Indie ke Indonsia. Kemungkinan yang

terjadi adalah peran kaum brahmana (teori brahmana) dan juga

Tugas11.1

Buatlah tugas secara berkelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di

bawah ini:

• Siapakah yang disebut sebagai bangsa Hindu?

• Sebutkah kitab suci agama Hindu

• Bagaimanakah riwayat Sidharta Gautama dalam mengajarkan

agama Budha

• Amatilah peta Asia Selatan dan fokuskan ke India. Temu

tunjukkan tempat-tempat suci agama Budha seperti Taman

Lumbini, Bodh-Gaya, Sarnath serta Kusinegara.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

208

teori arus balik. Karena setelah belajar ke India, orang-orang

Indonesia menyebarkan nagama dan kebudayaannya setelah

kembali ke Indonesia

Dari teori-teori tersebut nampaknya yang mendekati kebenaran

adalah teori Brahmana. Hal ini karena berdasarkan peninggalan

sejarah yang dituliskan dalam Yupa Kutai Kalimantan Timur

ternyata penyebaran itu melaui sistem upacara keagamaan yang

kemampuan itu dimiliki oleh para Brahmana.

Kedatangan Hinduisme ternyata dengan unsur-unsur

kebudayannya. Unsur-unsur kebudayaan India berpengaruh kuat

terhadap budaya Indonesia. Tetapi unsur-unsur asli kebudayaan

“Indonesia” tidak lebur, dan tidak kehilangan kepribadian

Indonesia. Terjadilah akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha

dengan kebudayaan Indonesia, sehingga lahir budaya Indonesia

yang baru.

C. PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN

HINDU-BUDHA DI INDONESIA, SERTA

BERBAGAI PENINGGALANNYA.

Tahukah kamu, bahwa kerajaan Hindu - Budha tumbuh dan

berkembang sejak awal abad masehi dan tersebar di beberapa

pulau di nusantara. Berikut akan diuraikan perkembangan kerajaan

Hindu dan Budha.

1. Kerajaan Kutai.

Letak Kerajaan Kutai adalah di Kalimantan Timur daerah

Muara Kaman di tepi sungai Mahakam. Kutai merupakan

kerajaan pertama di Indonesia. Kerajaan Kutai terletak di

Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi sungai

Tugas11.2

Setelah membaca teks diatas kerjakan tugas berikut :

– Diskusikan dengan anggota kelompokmu berbagai teori tentang

proses masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia. Presentasikan

hasilnya !

– Kerjakan tugas itu dalam kelompok masing-masing kelompok

beranggotakan 4-5 orang.

– Untuk membantu mengerjakan tugas itu, gunakan informasi dan

pelajarilah teks bacaan secara berkelompok dengan teliti, agar dapat

mengerjakan tugas dengan baik.

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

209

Mahakam. Peninggalan dari Kutai adalah 7 (tujuh) prasasti yang

ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa Sanskerta.

Semua prasastinya tertulis pada Yupa, yaitu tugu

dari batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambatkan

hewan yang akan dikorbankan. Dalam Yupa Kutai itu dapat

kita ketahui tantang:

a. Berisi silsilah : Kundungga berputera Acwawarman yang

seperti dewa matahari. Acwawarman berputera tiga – seperti

api tiga. Dari ketiga putra tersebut, Mulawarman raja yang

baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan

kenduri (selamatan), mengadakan korban, maka didirikanlah

tugu oleh para Brahmana.

b. Tempat sedekah : Sang Mulawarman, raja yang mulia

dan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor lembu

kepada para Brahmana di tempat tanah yang sangat suci

“Waprakecvara”.

c. Macam-macam sedekah yang lain seperti : wijen, malai bunga,

lampu dan lain-lain.

Dari berita prasasti-prasasti tersebut dapat diketahui

bagaimanakah keadaan sosial, ekonomi dan pemerintahan

di Kutai.

a. Raja Mulawarman disebut sebagai raja yang terbesar di Kutai,

sebab menaklukkan raja-raja sekitarnya.

b. Segi sosial, masyarakat mengenal kasta-kasta karena pengaruh

India. Keluarga Kundungga pernah melakukan upacara

Vratyastoma, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk

pada kasta Ksatria.

c. Segi ekonomi : disebutkan raja menghadiahkan 20.000 ekor

lembu, berarti peternakan maju, begitupun dalam bidang

pertanian, karena Kutai terletak di tepi sungai. Dengan

demikian Kutai merupakan kerajaan yang makmur. Namun

perlu dicatat bahwa Kutai ini luput dari perhatian Cina.

2. Kerajaan Tarumanegara

Letak kerajaan Tarumanegara adalah di Jawa Barat diantara

tiga daerah, Karawang – Jakarta - Bogor. Peninggalannya

tujuh prasasti berhuruf Pallawa berbahasa Sansekerta. Tidak

berangka tahun, dilihat dari langgam hurufnya atau bentuk

hurufnya prasasti tersebut ditulis ± abad V M. Sumbernya :

prasasti dan berita dari luar negeri, terutama dari Cina. Nama

ketujuh prasasti tersebut yaitu :

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

210

a. Prasasti Ciaruteun

b. Prasasti Kebon Kopi

c. Prasasti Jambu

d. Prasasti Tugu,

e. Prasasti Lebak.

f. Prasasti Pasir Awi.

g. Prasasti Muara Cianten.

Di samping prasasti tersebut, juga ada berita Cina yang

menggambarkan keadaan di wilayah nusantara. Berita

itu berasal dari musafir Cina yaitu Fa-Hein. Berita Cina

menyebutkan adanya kerajaan bernama To-lo-mo. Kerajaan

ini beberapa kali mengirim utusan ke Cina.

Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan Taruma

tersebut, dapat diketahui bagaimana keadaan :

a. Pemerintahan dan kehidupan masyarakat.

1). Kerajaan Taruma yang berkembang lebih kurang pada

abad V M.

2). Rajanya yang terkenal Purnawarman.

3). Penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.

4). Memerintah dalam waktu cukup lama yang

disebutkan

5). Terk

enal sebagai raja yang dekat dengan Brahmana, dan

memikirkan kepentingan rakyat (penggalian sungai

Gomati).

b. Segi Sosial : kehidupan rakyatnya aman dan tenteram.

c. Segi ekonomi : pertanian merupakan mata pencaharian yang

pokok.

d. Perdagangan berkembang pula. Sudah mengenal

penanggalan (tanggal 8 paro petheng bulan Palguna sampai

tanggal 13 paro terang bulan Caitra).

e. Perekonomian maju, raja memberikan sedekah 1.000 ekor

lembu pada para Brahmana.

3. Kerajaan Kaling

Letak kerajaan Kaling atau Holing, diperkirakan di Jawa

Tengah. Nama Kaling berasal dari Kalinga, nama sebuah

kerajaan di India Selatan. Sumbernya adalah berita Cina yang

menyebutkan bahwa kotanya dikelilingi dengan pagar kayu,

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

211

rajanya beristana di rumah yang bertingkat, yang ditutup

dengan atap, Orang-orangnya sudah pandai tulis-menulis

dan mengenal juga ilmu perbintangan.

Yang sangat tampak bagi orang Cina ialah orang Kaling

(Jawa), kalau makan tidak memakai sendok atau garpu,

melainkan dengan jarinya saja. Minuman kerasnya yang

dibikin ialah air yang disadap dari tandan bunga kelapa (tuak).

Diberitakan pula bahwa dalam tahun 640 atau 648 M kerajaan

Jawa mengirim utusan ke Cina. Pada tahun 666 M, dikatakan

bahwa tanah Jawa diperintah oleh seorang raja perempuan

yakni dalam tahun 674 – 675 M, orang-orang Holing atau Kaling

(Jawa) menobatkan raja perempuan yang bernama Simo, dan

memegang pemerintahannya dengan tegas dan bijaksana.

Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan Kaling

tersebut, dapat diketahui bagaimana keadaan :

a. Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat

Dalam berita Cina disebut adanya raja atau Ratu Sima,

yang memerintah pada tahun 674 M. Beliau terkenal sebagai

raja yang tegas, jujur dan bijaksana. Hukum dilaksanakan

dengan tegas, hal ini terbukti pada saat raja Tache ingin

menguji kejujuran rakyat Kaling. Diletakkanlah suatu

pundi-pundi yang berisi uang dinar di suatu jalan. Sampai

tiga tahun lamanya tidak ada yang berani mengambil.

b. Keadaan sosial dan ekonomi kerajaan Kaling

Mata pencaharian penduduknya sebagian besar bertani,

karena wilayah Kaling dikatakan subur untuk pertanian.

Perekonomian, sudah banyak penduduk yang melakukan

perdagangan apalagi disebutkan ada hubungan dengan

Cina.

4. Kerajaan Kanjuruhan:

Letak kerajaan Kanjuruhan adalah di Jawa Timur, dekat

dengan kota Malang sekarang. Kerajaan Kanjuruhan ini tertulis

dalam prasasti Dinaya, yang ditemukan di sebelah barat

laut Malang, Jawa Timur. Angka tahunnya tertulis dengan

Candrasengkala yang berbunyi : NAYAMA VAYU RASA =

682 Caka = 760 M. Isinya menceritakan bahwa pada abad 8

ada kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan dengan rajanya

yang bernama Dewa Simha. Ia mempuyai seorang putra

yang bernama Liswa, setelah naik tahta dan melalui upacara

abhiseka Liswa bernama Gajayana. Liswa ini mempunyai putri

yang bernama Utteyana yang kawin dengan Janania.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

212

Sistem pemerintahan dan agama yang dianut di Kanjuruhan.

Selama pemerintahan Gajayana, dikatakan beliau beragama Hindu

Siwa.Gajayana mendirikan tempat pemujaan untuk Dewa Agastya.

Bangunan tersebut sekarang bernama candi Badut. Disebutkan pula,

semula arca yang terbuat dari kayu cendana, kemudian diganti

dengan batu hitam. Peresmiannya dilakukan pada tahun 760.

5. Kerajaan Sriwijaya

Letak kerajaan Sriwijaya adalah di Sumatra Selatan dekat

Palembang sekarang. Kerajaan ini berdiri pada abad VII

M. Pusat kerajaan belum dapat dipastikan, tetapi sebagian

besar para ahli berpendapat bahwa Palembang sebagai pusat

kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya merupakan pusat agama Budha

di Asia Tenggara seperti yang diberitakan oleh I Tsing seorang

musa

fi

r Cina yang belajar paramasastra Sansekerta di Sriwijaya.

Beberapa prasasti peninggalan Sriwijaya :

a. Prasasti Kedukan Bukit

b. Prasasti Talang Tuo.

c. Kota Kapur di Bangka.

d. Prasasti Telaga Batu.

e. Prasasti Ligor di tanah genting Kra. Berangka tahun 755

M

f. Prasasti Karang Brahi.

g. prasasti Bukit Siguntang.

h. prasasti Palas Pasemah.

Sumber-sumber lain mengenai Sriwijaya ialah berita dari

Cina, Arab dan India. I Tsing bekerjasama dengan Sakyakirti

menulis kitab Hastadandasastra yang pada tahun 711 disalin I

Tsing ke dalam bahasa Cina. Sumber dari tambo dinasti T’ang.

Dinasti Sung, dari Chau You Kwa dalam bukunya Chu Fan

Chi, dan lain-lain.

1). Perkembangan Kerajaan Sriwijaya.

a. Faktor-faktor yang menguntungkan Perkembangan

Sriwijaya, sehingga menjadi kerajaan besar, maritim

nasional Indonesia, antara lain :

• Faktor geogra

fi

s, letaknya yang strategis dalam jalur

dagang antara India dan Tiongkok, lebih ramai setelah

jalan darat India – Tiongkok terputus.

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

213

• Muara sungai di Sumatera lebar dan landai mudah

dilayari.

• Faktor ekonomis, di Sumatera banyak hasil untuk

diperdagangkan, misalnya penyu, gading, kapur barus

dan lain-lain.

• Keruntuhan kerajaan Funan di Vietnam akibat

serangan Kamboja, yang dulunya sangat berperan di

Asia tenggara, pada abad VII runtuh, dan digantikan

Sriwijaya, cepat berkembang sebagai negara maritim.

b. Sistem Pemerintahan dan Perluasan Daerah.

Kerajaan Sriwijaya terus melakukan perluasan wilayah.

Raja yang terkenal adalah Balaputradewa. Pada masa

pemerintahannya Sriwijaya mencapai jaman keemasan.

Balaputradewa merupakan keturunan dari Dinasti

Syailendra. Sriwijaya sudah mengadakan hubungan

dengan Cina. Sriwijaya sudah mempunyai hubungan

dengan India, yang tertulis dalam prasasti Nalanda yang

isinya menyebutkan bahwa sebuah biara telah dibangun

oleh Raja Dewapaladewa dari Benggala. Atas perintah Raja

Balaputradewa, maharaja di Suwarnadwipa.

c. Agama yang berkembang di Sriwijaya.

Berita I Tsing mengatakan bahwa Sriwijaya maju dalam

agama Budha, di samping itu juga berperan sebagai pusat

pengembangan ilmu pengetahuan dan agama Budha. I

Tsing belajar tata bahasa Sansekerta selama enam bulan di

Sriwijaya. Ilmu keagamaan (teologi) Budha di pelajari di

Sriwijaya. Pendeta Budha yang terkenal adalah Sakyakirti.

Mahasiswa dari luar negeri datang di Sriwijaya dulu,

sebelum belajar lebih lanjut ke India. Peninggalan candi

di Sriwijaya terletak di Muara Takus dekat sungai Kampar

di daerah Riau, juga di Bukit Siguntang ditemukan Arca

Budha

d. Segi Ekonomis.

Sriwijaya sebagai pusat perdagangan, menjadikan

Sriwijaya sebagai negara yang makmur bagi rakyatnya,

sebagai pelabuhan yang dilewati kapal-kapal dagang,

mendapat pemasukan dari pajak. Hasil dari Sriwijaya

yang banyak diperdagangkan adalah : gading, beras,

rempah-rempah, kayu manis, kemenyan, emas dan

sebagainya. Sriwijaya sebagai negara maritim merupakan

negara yang mengandalkan perekonomiannya dari

kegiatan perdagangan dan hasil laut. Untuk stabilitas

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

214

kerajaan Sriwijaya juga membentuk armada laut yang

kuat, supaya dapat mengatasi gangguan di jalur pelayaran

perdagangan.

2). Kemunduran dan Keruntuhan Sriwijaya.

Faktor Ekonomi

: Sriwijaya mengalami kemunduran

pada abad X M, setelah terjadi persaingan ekonomi antara

Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Medang di Jawa Timur.

Faktor Politik: Sriwijaya yang semula menjalin hubungan

baik dengan Colamandala, akhirnya terjadi permusuhan,

Colamandala menyerang dua kali (tahun 1023 dan 1068 M)

ke Sriwijaya. Walaupun tidak mengakibatkan hancurnya

Sriwijaya, namun serangan ini memperlemah keadaan

pemerintahan di Sriwijaya.

Faktor wilayah:

yang makin memperlemah posisi

Sriwijaya. Misalnya: banyak daerah kekuasaan Sriwijaya

yang melepaskan diri. Kerajaan Singasari di Jawa Timur

juga menyerang ke Sriwijaya lewat ekspedisi Pamalayu

(1275). Serangan yang hebat dari kerajaan Majapahit pada

tahun 1377, kemungkinan besar menjadi penentu untuk

mengakhiri riwayat Sriwijaya.

6. Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Lama di

Jawa Tengah.

Prasasti Canggal yang ditandai dengan Candrasengkala

Cruti Indria Rasa = 654 C = 732 M. Ditemukan di desa Canggal,

daerah Kedu dekat desa Sleman, daerah Yogya. Prasasti ini

berbahasa sanskerta dan hurufnya Pallawa. Isinya asal-usul

Sanjaya dan pembangunan lingga di bukit Stirangga.

Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan,

ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi

Mataram. Daerah yang dimaksud belum

jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu

sampai sekitar Prambanan (berdasarkan

letak prasasti yang ditemukan). Berikut

adalah nama raja-raja yang pernah

memerintah.

Pemerintahan kedua dinasti yang

berbeda agama, dapat berjalan dengan

rukun. Hal ini menjadi bukti bahwa

kerukunan hidup umat beragama di

Indonesia sudah ada sejak dulu. Sesudah

Gambar: 11

.

3

Dyani Bud

Sumber

: SNI

Jilid II

Salah satu Arca

Budha dari

Candi Mendut

Jawa Tengah

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

215

raja Balitung memerintah masih ada beberapa nama lagi

seperti Daksa memerintah 910 –119, Tulodong : 919 – 921

dan Wawa : 921 – 927. Sesudah Wawa wafat digantikan Mpu

Sindok menantu Wawa yang memindahkan kerajaannya ke

Jawa Timur dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Icana

pada tahun 928 M.

7. Kerajaan Mataram di Jawa Timur.

Kerajaan Mataram di Jawa Timur ini sering disebut

kerajaan Medang. Mpu Sindok merupakan penguasa baru di

Jawa Timur dan mendirikan wangsa Icyana keturunan Mpu

Sindok sampai Airlangga tertulis di Prasasti Calcuta (1042 M)

yang dikeluarkan oleh Airlangga. Isinya antara lain :

No.

Wafat

Naik Tahta

Nama

Rakai Mataram (Sanjaya)

Rakai Panangkaran

Rake Panaraban

Rake Warak Dyah Manara

Dyah Gula

Rake Garung

Rake Pikatan Dyah Saladu

Rake Kayuwangi Dyah

Lokapala

Dyah Tagwas

Rake Panumbangan

Dyah Dewendra

Rake Gurunwangi Dyah

Badra

Rake Wungkal Humalang

Sri Maharaja Rake

(

(Lumah) di Kelasa

-

(Lumah) di Tluk 768 C

(22 Peb – 847 M)

777 C (27 Mei – 855 M)

806 C (5 Peb – 885 M)

807 C (27 Sep – 885 M)

808 C (27 Jan – 887 M)

“Minggat” (24 Feb – 887 M)

820 C (23 Mei – 898 M)

?

668 C (7 Okt – 746 M)

706 C (1 April – 784M)

725 C (28 Maret – 803 M)

749 C (5 Agustus – 827 M)

750 C (24 Januari – 828 M)

768 C (22 Peb – 847 M)

777 C (27 Mei – 855 M)

806 C (5 Peb – 885 M)

807 C (27 Sep – 885 M)

808 C (27 Jan – 887 M)

816 C ( 27 Nov – 894 M)

820 C (23 Mei – 898 M)

L.IB. 1 – 8 – IIA. 1 - 6

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

URUTAN RAJA MATARAM KUNO

MPU SENDOK

MAKU TAWANG

SAWARDANA

MPU SENDOK

UDAYANA

MPU SENDOK

ISYANA

TUNGGAWIJAYA

LOKAPALA

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

216

a. Menguraikan silsilah Airlangga.

b. Peristiwa penyerangan raja Wora-Wari.

c. Pelarian Airlangga ke hutan Wonogiri.

d. Pendirian pertapaan di Pucangan.

e. Airlangga berperang melawan raja Wengker.

Mpu Sindok memerintah dari tahun 928 – 949 M. Selang

kemudian, muncul Raja Dharmawangsa yang memerintah

tahun 991 – 1016 M. Raja Dharmawangsa bermaksud menyerang

Sriwijaya, tapi belum berhasil. Pemerintahannya diakhiri

dengan peristiwa Pralaya yaitu penyerangan raja Wora-Wari

di mana istana Raja Dharmawangsa hancur.

Pengganti Dharmawangsa adalah Airlangga yang berhasil

membangun kembali kerajaan Medang di Jawa Timur

Airlangga terkenal sebagai raja yang bijaksana, digambarkan

sebagai dewa Wisnu. Hasil sastra yang terkenal adalah Buku

Arjunawiwaha karangan Mpu Kanwa.

Pada akhir pemerintahannya Airlangga membagi dua

kerajaannya yaitu menjadi Jenggala dan Kediri. Dua kerajaan

ini yang bertahan untuk tetap hidup adalah kerajaan Kediri.

Airlangga wafat pada tahun 1049 M.

8. Kerajaan Kediri ( tahun 1042 – 1222)

Pada waktu terjadi pembagian kerajaan Airlangga,

Samarawijaya sebagai raja Panjalu dan Panji Garasakan sebagai

raja Jenggala. Terjadi perang saudara di antara keduanya. Raja

Kediri yang pertama Bamecwara yang memerintah dari tahun

1117 – 1130 kemudian diganti oleh Jayabaya 1135 – 1157. Raja

yang terkenal dengan ramalannya – Jangka Jayabaya.

Hasil sastra pada masa pemerintahannya adalah :

a. Kitab Bharatayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh.

Arca garuda Wisnu perwujudan

dari raja Airlangga sebagai Wisnu

Arca ini sekarang disimpan di

musium Trowulan Mojokerto

Gambar 11.4

Garuda

Sumber:

Koleksi Pribadi

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

217

b. Kitab Hariwangsa karangan Mpu Panuluh.

c. Kitab Gatotkacasraya karangan Mpu panuluh.

Urutan raja Kediri selanjutnya adalah :

a. Sarvecvara

b. Aryyaecvara

c. Kracaradipagandra.

d. Kamecvara – hasil sastra antara lain : Kitab Smaradahana

oleh Mpu Darmaja dan Kitab Cerita Panji.

e. Raja Kertajaya 1194 – 1222, yang merupakan raja terakhir

dari Kediri yang dikalahkan Ken Arok di Ganter.

9. Kerajaan Singasari (Tahun 1222 – 1292).

Sumber sejarah tentang Singasari terdapat dalam buku :

Pararaton dan Negarakertagama, ditambah prasasti-prasasti

peninggalannya.

• Pararaton atau disebut juga Katuturanira Ken Arok, isinya

menceritakan riwayat Ken Arok dari lahir sampai menjadi

raja dan urutan raja-raja yang memerintah di Singasari.

• Negarakertagama ditulis oleh Prapanca yang merupakan

seorang pujangga kraton Majapahit pada tahun 1365 :

isinya : Pandangan

fi

lsafat, keindahan kraton Majapahit,

perjalanan suci Hayam Wuruk ke tempat percandian

leluhurnya antara lain ke Singasari. Memuat riwayat Ken

Arok juga.

Gambar 11. 5

Candi Singasari.

Sumber:

Koleksi

Pribadi

Candi Singasari

adalah makam dari

Raja Kertanegara

sebagai pemeluk

agama hindu

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

218

Selama perkembangan kerajaan Singasari diperintah oleh

beberapa raja. Pertama adalah Ken Arok yang berhasil menjadi

raja pertama Singasari. Setelah membunuh Tunggul Ametung

(Akuwu di Tumapel) Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya

Raja Kediri di pertempuran Ganter 1222. Istri Tunggul Ametung

yang bernama Ken Dedes, dipersunting Ken Arok, menurut

ramalan Ken Dedes akan menurunkan raja-raja besar.

Setelah Ken Arok meninggal karena dibunuh Anusapati

(anak tirinya), maka Anusapati menggantikan sebagai raja.

Tohjaya anak Ken Arok dengan Ken Umang membalas dendam

dengan membunuh Anusapati. Tohjaya hanya beberapa bulan

saja memerintah karena terjadi pemberontakan dan Tohjaya

terbunuh. Ronggowuni dan Mahisa Campaka, sebagai raja

dan patih yang memerintah di Singasari lebih kurang selama

20 tahun. Pemerintahannya stabil.

Putra Ronggowuni yang bernama Kertanegara,

menggantikan ayahnya menjadi raja Singasari. Singasari

mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan raja

Kertanegara.

Kertanegara terkenal dengan gagasannya untuk

menyatukan seluruh kerajaan-kerajaan di Nusantara di bawah

payung kekuasaan Singasari. Cita-cita ini dikenal sebagai

Wawasan Nusantara I. Untuk melaksanakan cita-citanya

Kertanegara melakukan :

• Perluasan daerah dan hubungan dengan luar negeri.

Pengiriman expedisi ke Sumatra yang terkenal dengan

ekspedisi Pamalayu 1275 M. Kertanegara mengadakan

kerjasama dengan Campa untuk bersama-sama menghadapi

Ku Bilai Khan dari Cina, yang dianggap sebagai ancaman

oleh Kertanegara.

• Struktur Pemerintahan Singasari sudah lengkap, yaitu pada

pemerintahan Kertanegara raja sebagai penguasa tertinggi.

Kemudian didampingi dewan penasehat. Di bawahnya

masih terdapat pegawai-pegawai yang mengawasi berbagai

bidang. Bidang agama, pertahanan dan sebagainya.

• Kehidupan Agama, Singasari masa pemerintahan raja

Kertanegara, agama Hindu dan Budha sama-sama

berkembang. Kertanegara sendiri memeluk Ciwa-Budha,

terjadi sinkretisme antara agama Hindu-Budha. Kertanegara

menganut aliran Tantrayana.

Dengan politik perluasan daerah yang dicanangkan

Kertanegara, banyak tentara yang dikirim keluar daerah.

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

219

Pada waktu sedang sepi penjaga, dan pasukan penjaga istana

berkurang, Singasari diserang raja Kediri yaitu Jayakatwang.

Kertanegara meninggal dalam peristiwa ini, dicandikan di dua

tempat, di Candi Jawi dan candi Singasari.

Raden Wijaya dengan bantuan pasukan Tar-Tar (Cina)

dapat mengalahkan Jayakatwang, dan mendirikan kerajaan

Majapahit. Kertanegara sebagai raja terakhir dan terbesar

dari kerajaan Singasari, diabadikan di beberapa tempat.

Terkenal Arca Kertanegara yang bernama Joko Dolog di

Surabaya. Wafatnya Kertanegara mengakhiri riwayat kerajaan

Singasari.

10. Kerajaan Majapahit

1. Sumber-sumber sejarah Majapahit yaitu:

a. Prasasti Kudadu

b. Kitab Negarakertagama

c. Kitab Pararaton

d. Buku-buku kidung, misal: Kidung Ronggolawe, Kidung

Sundayana

e. Prasasti-prasasti yang merupakan peninggalan raja

Majapahit

f. Berita-berita Cina, misal kitab Ying Yai Sheng Lan.

Karangan Ma Huan dan catatan-catatan dalam tambo

dinasti Ming.

2. Berdirinya Majapahit

Setelah kerajaan Singasari hancur, Raden Wijaya

bersama-sama pengikutnya lari karena dikejar tentara

Kediri. Sampai di desa Kudadu mendapat bantuan dari

kepala desa di Kudadu, kemudian melanjutkan perjalanan

ke Madura minta perlindungan kepada Aria Wiraraja.

Raden Wijaya disuruh pura-pura menyatakan takluk,

sesudah dipercaya Jayakatwang agar minta daerah di hutan

Tarik. Di Tarik tersebut Raden Wijaya mendirikan kerajaan

yang kemudian kita kenal dengan kerajaan Majapahit

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

220

3. Raja-raja yang memerintah di Majapahit

a.

Raja pertama Raden Wijaya

, bergelar Kertarajasa Jaya

Wardana (1293-1309 M). Beliau menikah dengan ke empat

puteri Kertanegara yaitu: Dyah Dewi Tribuwaneswari

(permaisuri), Dyah Dewi Narendraduhita, Dyah

Dewi Prajnaparamita, Dyah Dewi Gayatri. Langkah

Raden Wijaya mengawini putri Kertanegara diduga

berlatar belakang politik, agar tidak terjadi perebutan

kekuasaan.

b. Setelah Raden Wijaya meninggal, tahta digantikan oleh

Jayanegara atau Kala Gemet

pada tahun 1309. Beliau

merupakan raja yang lemah, sehingga banyak terjadi

pemberontakan.

Beberapa pemberontakan yang terjadi yaitu:

1). Pemberontakan Ronggolawe dapat diatasi

2). Pemberontakan Lembu Sora, dapat dipadamkan.

3). Pemberontakan Nambi, dapat diatasi

4). Pemberontakan Kuti pada tahun 1319, dapat diatasi

berkat jasa Gajah Mada dan jasanya tersebut Gajah

Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan. Pada tahun

1321 Gajah Mada diangkat menjadi Patih Daha.

c. Tribuwanatunggadewi (1328-1350 M)

Karena Jayanegara tidak mempunyai putra, tahta

seharusnya jatuh ke tangan Gayatri. Karena Gayatri

memilih menjadi Biksuni, maka Tribuwanatunggadewi

putrinya ditunjuk sebagai wakil dan diangkat

menjadi raja ketiga bergelar Tribuwanatunggadewi

Jayawisnuwardani. Di bawah pemerintahannya terjadi

pemberontakan Sadeng dan Keta, tapi semuanya dapat

diatasi oleh Gajah Mada yang telah diangkat sebagai

patih Majapahit.

Pada saat upacara pelantikan Gajah Mada sebagai

Patih Majapahit tahun 1331, beliau mengucapkan

sumpah yang terkenal dengan nama Sumpah Palapa.

Inti sumpah tersebut adalah bahwa Gajah Mada tidak

akan makan Palapa (arti palapa mungkin semacam

rempah-rempah), tidak akan bersenang-senang/

istirahat sebelum seluruh kepulauan Nusantara bersatu

dibawah kekuasaan Majapahit.

Tahun 1350 Gayatri wafat, maka

Tribuwanatunggadewi yang merupakan wakil ibunya

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

221

segera turun tahta, menyerahkan tahtanya kepada

putranya yaitu Hayam Wuruk.

d. Hayam Wuruk (1350-1389 M)

Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk ini,

Majapahit mencapai jaman keemasannya. Cita-cita

Gajah Mada yang diucapkan lewat Sumpah Palapa,

disebut pula sebagai Wawasan Nusantara II dapat

tercapai. Wilayah Majapahit, hampir sama dengan

wilayah Republik Indonesia, maka Majapahit disebut

sebagai Negara Maritim Nasional II.

Selama pemerintahan Hayam Wuruk terjadi tiga

peristiwa penting yaitu: peristiwa Bubad tahun 1357,

perjalanan suci Hayam Wuruk ketempat leluhurnya

serta upacara Crada yang diadakan untuk memperingati

wafatnya Rajapadni tahun 1362.

Dalam bidang ekonomi, Majapahit sebagai pusat

perniagaan di Asia Tenggara waktu itu. Hasil-hasil

yang diperdagangkan adalah beras, rampah-rempah,

garam. Terjadi hubungan dengan negara lain seperti

Siam, Ligor, Birma, Kamboja dan Annam.

a) Hasil sastra jaman Majapahit antara lain:

b) Kitab Negarakertagama karangan Prapanca

c) Kitab Sutasoma karangan Tantular .

Terdapat Kitab “Kutaramanawa” yang berisi

tentang aturan hukum di Majapahit. Sepeninggal

Hayam Wuruk dan Gajah Mada Majapahit mengalami

kemunduran. Pengganti Hayam Wuruk adalah

puterinya yang bernama Kusumawardhani.

e. Ratu Kusumawardhani (1389-1429 M)

Pada masa pemerintahannya terjadi perang

saudara dengan Wirabhumi yang disebut perang

Paregreg. Berakhir dengan terbunuhnya Wirabhumi.

Setelah Kusumawardhani berturut-turut adalah:

1). Dewi Suhita (1429-1447 M)

2). Bhre Tumapel (1447-1451 M)

3). Bhre Kahuripan (1451-1453 M)

4). Purwawisesa (1457-1467 M)

5). Pandan Salas (1467-1478 M)

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

222

Berakhirnya pemerintahan Pandanalas, diganti

dengan pemerintahan Giridrawardhana. Kerajaan

Majapahit mulai mundur dan akhirnya runtuh,

disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Faktor Politik (dalam dan luar negeri).

Dalam negeri, kesatuan Majapahit atas kekuatan

Gajah Mada, setelah Gajah Mada meninggal daerah

yang luas tersebut tak dapat dipertahankan.

b. Faktor Ekonomi

Majapahit dulu dapat menyatukan daerah pertanian

dan bandar-bandar, setelah ada ekspedisi Cina,

bandar-bandar lebih suka langsung berhubungan

dengan luar negeri. Bandar lebih demokratis,

berusaha melepaskan diri dari Majapahit.

c. Faktor Agama

Perbedaan ideologi. Penyebaran Islam di Asia

Tenggara, melalui jalur perdagangan yang lebih

dulu terpengaruh adalah bandar, maka bandar

beragama Islam, Majapahit masih Hindu. Bandar-

bandar menentang Majapahit. Ada pula pendapat

yang mengatakan adanya serangan dari Demak.

Dalam serat Kondo dan Babad Tanah Jawi runtuhnya

Majapahit ditandai dengan candra sangkala: Sirna

Ilang Kertaning Bumi : 1400 C = 1478 M.

Tugas11.3

Setelah memahami perkembangan dan letak kerajaan-

kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Pasangkanlah nama-

nama kerajaan secara kronologis dan jelaskan dimana letak

kerajaan tersebut :

Nama Kerajaan

Nama daerah/ pulau

Kediri Jawa Barat

Kaling Jawa Tengah

Singasari Daerah Mojokerto

Kutai Sumatra

Sriwijaya Kalimantan Timur

Kanjuruhan Kediri Jawa Timur

Mataram Hindu

Dekat Kota Malang

Majapahit Jawa Timur

Tarumanegara Daerah Jepara

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

223

D. PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH

YANG BERCORAK HINDU-BUDHA

Pada masa kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, banyak

meninggalkan sumber sejarah, baik berupa bangunan kuno (seni

bangun), prasasti, hasil kesusastraan. Berikut beberapa peninggalan

sejarah yang bercorak Hindu- Budha.

a. Seni bangun

Peninggalan-peninggalan sejarah ada beberapa jenisnya,

seperti komplek percandian, pemandian, keraton, makam.

Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang

bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa,

Stupika. Diantara candi-candi Hindu, di Jawa Tengah terdapat

Candi Prambanan.

Candi Prambanan merupakan peninggalan yang bersifat

Hindu yang didirikan abad ke VIII M. Candi ini terletak di

desa Prambanan Sleman, Jogjakarta. Candi ini adalah candi

Hindu. Fungsinya adalah sebagai tempat pemujaan (kuil).

Candi ini terdiri dari Candi Siwa, Candi Brahma dan Candi

Wisnu. Bangunan candi yang tertinggi adalah yang di tengah

yang bersifat Siwa. Pada ruangan candi kita menemukan arca

Durga Mahisasuramardini. Arca ini juga dikenal juga dengan

nama Roro Jongrang. Pada dinding candi Prambanan terdapat

relief yang menggambarkan cerita Ramayana. Selain candi

Prambanan di Jawa Tengah masih terdapat candi Hindu di

Jawa Tengah seperti candi Gedong Sango, percandian Dieng,

Ratu Baka, Candi Kalasan dan sebagainya. Di Jawa Timur

terdapat candi Singasari, candi Kidal, Candi Panataran, dan

kompleks percandian di Trowulan Mojokerto.

Disamping candi Hindu, juga terdapat banyak peninggalan

yang bersifat Budhis. Pada masa kerajaan Sriwijaya ditemukan

candi Muara takus di daerah Jambi. Di Jawa Tengah ada Stupa

Borobudur, candi Mendut dan candi Pawon. Bangunan-

bangunan ini berfungsi sebagai tempat ibadah. Sampai sekarang

peninggalan-peninggalan tersebut masih dipergunakan oleh

umat Budha untuk pelaksanaan upacara memperingati hari

Waisak.

Peninggalan-peninggalan sejarah ada beberapa jenisnya,

seperti komplek percandian, pemandian, keraton, makam.

Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang

bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa,

Stupika. Candi Prambanan merupakan peninggalan yang

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

224

bersifat Hindu sedangkan Stupa Borobudur bersifat Budha.

Kedua monumen tersebut terletak di Jawa Tengah.

Di samping ke dua bangunan bersejarah tersebut, berikut

beberapa peninggalan sejarah dari masa Hindu dan Budha

yang pernah diketemukan seperti yang tertera dalam tabel

berikut:

Gambar 11. 6

Candi Prambanan

Gambar 11. 7

Stupa Borobudur.

Sumber: SNI Jilid II

Nama Kerajaan/Daerah Temuan

Benda Peninggalan

Kerajaan Kutai

Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Sriwijaya

Mataram Hindu di Jawa tengah

Kerajaan Hindu di Jawa Timur

– Yupa sebanyak 7 buah

– Prasasti Tugu

– Prasasti Ciaruteun

– Muara Cianten

– Stupa Muara Takus

Candi Prambanan, Candi Sari,

Candi Kalasan,

Candi Sewo, Candi Gedong, SangaKomplek,

DiengCandi, PalosanKomplek Ratu Baka,

Candi menut, Candi Pawon, Stupa Borobudur,

Candi Sari

Prasasti Calcutta, Prasasti Dinoyo,

Parasasti Gunung Butak, Patirtan Jolotundo,

Patirtan Candi Belahan, Candi Gunung

Gangsir, Candi Singasari, Candi Kidal, Candi Jago,

Candi Waringin Lawang, Candi Panataran, Candi

Bajang Ratu, Candi Tikus, Candi Tegawangi,

Candi Surawana, Candi Sukuh, Candi Ceta

Gambar 11. 8

Prasasti Canggal

Sumber: SNI Jilid II

Prasasti Canggal adalah salah satu

prasasti yang berkaitan dengan pendirian

kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

225

b. Seni Rupa dan Seni Ukir.

Pengaruh India membawa perkembangan dalam bidang

seni rupa dan seni ukir atau pahat. Hal ini disebabkan

adanya akulturasi. Misalnya relief yang dipahatkan pada

dinding candi Borobudur yang merupakan relief tentang

riwayat Sang Budha. Relief ini dikenal dengan Karma

Wibangga yang dipahatkan dalam salah satu dinding

Studa Borobudur.

c. Seni Sastra dan Aksara

Hasil sastra berbentuk prosa atau puisi : isinya antara

lain tentang tutur (pitutur : kitab keagamaan), wiracarita

(kepahlawanan), kitab Hukum (Undang-Undang).

Wiracarita yang terkenal di Indonesia yaitu Kitab Ramayana

dan Mahabarata. Timbul wiracarita gubahan pujangga

Indonesia. Misalnya, Kitab Baratayuda yang digubah oleh

Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.

Perkembangan aksara, perkembangan huruf Pallawa

dari India ke Indonesia, mengakibatkan berkembangnya

karya-karya sastra. Misal, karya-karya sastra Jawa kuno.

Huruf Nagari (dari India) disertai huruf Bali kuno (dari

Indonesia).

d. Sistem Kemasyarakatan.

Sistem kasta merupakan penggolongan masyarakat

berdasarkan tingkat atau derajad orang yang bersangkutan.

Setiap orang sudah ditentukan kastanya. Sistem kasta ini

muncul dalam masyarakat Indonesia setelah ada hubungan

dengan India. Terdapat empat kasta yaitu kasta Brahmana,

Ksatria, Weisya dan Sudra. Sistem kasta ini bukan asli

Indonesia.

Gambar 9.9.

Relief Pada Stupa Borobudur

Sumber:

Sukmono

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

226

e. Filsafat dan Sistem Kepercayaan.

Kepercayaan asli bangsa Indonesia adalah animisme

dan dinamisme. percaya adanya kehidupan sesudah mati,

yakni sebagai roh halus. Kehidupan roh halus memiliki

kekuatan maka roh nenek moyang dipuja.

Masuknya pengaruh India tidak menyebabkan

pemujaan terhadap roh nenek moyang hilang. Hal ini

dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi di India

sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, selain sebagai

tempat pemujaan, candi juga berfungsi sebagai makam raja

dan untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah wafat.

Dapat terlihat adanya pripih tempat untuk menyimpan

abu jenazah, dan diatasnya didirikan patung raja dalam

bentuk mirip dewa. Hal tersebut merupakan perpaduan

antara fungsi candi di India dengan pemujaan roh nenek

moyang di Indonesia.

f. Sistem Pemerintahan

Pengaruh India di Indonesia dalam sistem pemerintahan,

adalah adanya sistem pemerintahan secara sederhana.

Setelah pengaruh India masuk, kedudukan pemimpin

tersebut diubah menjadi raja serta wilayahnya disebut

kerajaan. Rajanya dinobatkan dengan melalui upacara

Abhiseka, biasanya namanya ditambah “warman”. Contoh:

di Kerajaan Kutai, Taruma dan sebagainya.

Bukti akulturasi di bidang pemerintahan, misalnya : raja

harus berwibawa dan dipandang punya kesaktian (kekuatan

gaib), seperti para Raja disembah menunjukkan adanya

pemujaan Dewa Raja.

Tugas11.4

Setelah mengetahui dan memahami berbagai peninggalan sejarah

yang ada, serta bukti-bukti adanya pengaruh Hindu Budha di berbagai

bidang, Lakukanlah identi

fi

kasi mana peninggalan yang bercorak

Hindu dan mana yang bercorak Budha dari beberapa peninggalan

sejarah yang kamu ketahui.Carilah peninggalan sejarah yang berada

di dekat sekolahmu atau di dekat kotamu. Jelaskan pula bukti-bukti

adanya pengaruh Hindu Budha di Indonesia beserta contohnya

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

227

Rangkuman

Proses masuknya pengaruh Hindu Budha ke Indonesia, terdapat

empat teori yaitu: Brahmana, Ksyatria, Waisya dan Arus Balik. Masing-

masing teori mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dengan masuknya

pengaruh Hindu Budha ke Indonesia ini maka terjadilah akulturasi

kebudayaan antara kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan India.

Corak kehidupan masyarakat Hindu dibedakan atas empat kasta

atau kelas yaitu dari kasta yang paling tinggi sampai kasta yang rendah,

sebagai berikut :Kasta Brahmana : terdiri atas para pemimpin agama atau

pendeta, Kasta Ksatria : terdiri atas para bangsawan, raja dan keturunannya

serta prajurit-pemerintahan, Kasta Waisya : terdiri atas para pengusaha dan

pedagang, Kasta Sudra : terdiri atas para petani, pekerja kasar.Kedatangan

hinduisme ternyata dengan unsur kebudayannya.

Unsur-unsur kebudayaan India berpengaruh kuat terhadap budaya

Indonesia. Tetapi unsur-unsur asli kebudayaan “Indonesia” tidak lebur,

dan tidak kehilangan kepribadian Indonesia. Terjadi akulturasi antara

kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, sehingga

lahir budaya Indonesia yang baru. Pengaruh India di Indonesia dalam

sistem pemerintahan, adalah adanya sistem pemerintahan secara

sederhana.

Pemerintahan yang sederhana, adalah semacam pemerintah di

suatu daerah tertentu atau suatu desa, ada seorang yang diangkat sebagai

pemimpin atau kepala suku oleh rakyat. Orang yang dipilih sebagai

pemimpin biasanya yang sudah tua, bijaksana serta punya kelebihan

tertentu baik dalam bidang ekonomi, berwibawa, sakti.

Perkembangan kerajaan Hindu Budha di Indonesia diawali kerajaan

Kutai dan diakhiri dengan keruntuhan Majapahit. Peninggalan-peninggalan

sejarah ada beberapa jenisnya, seperti komplek percandian, pemandian,

keraton, makam. Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang

bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa, Stupika

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

228

Refleksi

Sekarang banyak peninggalan sejarah khusus dari masa

Hindu-Budha dijadikan sebagai obyek pariwisata. Sebagai anak

Indonesia tentunya merasa bangga bahwa peninggalan sejarah itu

disamping memiliki nilai artistik, merupakan peninggalan budaya

yang bernilai tinggi, juga mampu menarik wisatawan domestik

maupun mancanegara. Apakah yang dapat kamu lakukan dalam

upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa ini.

Latihan

A. Pilih jawaban a,b,c atau d yang paling tepat !

1. Teori Waisya mengenai masuknya Hindu Budha ke Indonesia

dikemukakan oleh sarjana ....

a. J.C. Van Leur

b. N.J Krom

c. Coedes

d. R.C. Majumdar

2. Contoh pengaruh Hindu di Indonesia dalam bidang pemerintahan adalah

....

a. masyarakat mulai mengenal kepercayaan

b. mulai dikenal sistem kerajaan

c. dikenal adanya sistem kasta

d. kekuasaan Raja bersifat mutlak

3. Berdasarkan prasasti kerajaan Kutai dapat diketahui adanya tempat

suci yang disebut ....

a. Kunjarakunja

b. Striangga

c. Waprakeswara

d. Dapunta

4. Salah satu usaha yang dilakukan Kertanegara dalam memperkuat

kedudukannya sebagai Raja Singosari adalah ....

a. mengadakan hubungan persahabatan dengan Raja Campa

b. memberi jabatan kepada Jayakatwang sebagai Raja Kediri

c. mengangkat Raden Wijaya sebagai menantunya

d. mengangkat Mahesa Rangkah sebagai penasihat kerajaan

Bab XI Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha

229

5. Perang antara Majapahit dengan kerajaan Pasundan sebagai akibat

tindakan Gajah Mada yang mempolitisir semua permasalahan

terkenal dengan peristiwa ....

a. Crada

b. Bubat

c. Badender

d. Sadeng

6. Tarumanegara yang terletak di Jawa barat adalah kerajaan tertua ke

dua setelah kerajaan Kutai yang ada di Kalimantan Timur. Penetapan

Tarumanegara sebagai kerajaan tertua ke dua didasarkan ...

a. perbandingan gaya huruf

b. angka tahun yang tertera

c. berita cina

d. sumber sastra

7. Candi Prambanan merupakan peninggalan kerajaan dari dinasti

Sanjaya. Bangunan suci ini didirikan pada msa pemerintahan ...

a. Sanjaya

b. Panankaran

c. Pikatan

d. Balaputradewa

8. Pada masa perkembangannya Majapahit juga banyak karya sastra yang

ditulis. Beberapa karya sastra yang ditulis pada zaman Majapahit antara

lain ...

a. Sutasoma, Arjunawijaya.

b. Arjunawijaya, Arjunawiwaha.

c. Arjunawiwaha, Smaradahana.

d. Smaradahana, Gatotkacasraya.

9. Pada masa kerajaan Singasari berkembang aliran Tantrayana. Aliran

ini dimaksudkan untuk menandingi aliran Hewajra yang dianut oleh

...

a. Kertanegara

b. Ken Arok

c. Anusapati

d. Tohjaya

10.Majapahit bertekad untuk mempersatukan seluruh Nusantara di bawah

kekuasaannya. Banyak cara dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Salah

satunya melakukan perkawinan politik dengan kerajaan Pasundan, yang

kemudian berakhir dengan peristiwa...

a. Bubat

b. Sadeng.

c. Kudadu.

d. Badander.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

230

B. Jawablah secara singkat !

1. Tarumanegara termasuk kerajaan Hidu tertua setelah Kutai karena

.................

2. Salah satu meninggalan berupa bangunan dari kerajaan Sriwijaya yang

ditemukan dekat Jambi adalah ..............

3. Yang menjadi pendidi kerajaan Singasari adalah ...........

4. Arca Garuda Wisnu yang ditemukan di Gunung Penanggungan

merupakan perwujudan dari raja ............

5. Kerajaan Majapahit diperkirakan runtuh tahun 1478 M. Faktor-faktor apa

saja yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit tersebut ?

C. Isilah titik-titik dalam kolom sebagai berikut:

Peninggalan sejarah Dari kerajaan Lokasi penemuan Hindu/Budha

Prasasti Kudadu ........................ Jawa Timur .......................

Candi Tikus ........................ ........................ Hindu

Candi ................... Dinasti Sanjaya Ambarawa Hindu

Candi.................... ........................ Muntilan Budha