Halaman
Bab VIII
-Peristiwa
147
Anda akan berlatih menulis esai, menemukan perbedaan karakteristik angkatan pada tiap periode,
memahami penulisan kritik dan esai dan penerapannya terhadap karya sastra.
Menulis
Menulis esai
Menulis esai dengan
pola pengembangan
Membaca
Membaca karya sastra
Menemukan perbedaan
tiap periode
Menulis
Membaca contoh kritik
dan esai
Memahami prinsip
penulisan kritik esai
PERISTIWA
III
PERISTIWA
VIII
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
148
Dari segi kesastraan, tentunya Anda masih mengingat karya sastra-karya
sastra dari para sastrawan Indonesia yang berjaya pada masanya. Adakah perbedaan
yang mencolok antar periode/angkatannya? Apakah situasi keadaan lingkungan
sosial penyair sangat berpengaruh pada penulisannya? Semua itu akan kita ketahui
jawabannya.
Pernahkah Anda memberikan komentar terhadap karya orang berupa kritikan?
Bagaimana bila kritikan itu disampaikan secara tertulis? Mengkritik memang sangat
mudah Anda lakukan, tapi kritikan yang bersifat membangun memerlukan
pengetahuan dan pemahaman terhadap objek yang dikritik. Bila di depan telah
disinggung tentang penulisan esai, bagaimana bila dikaitkan dengan karya sastra?
Akan menjadi menarik bila pembelajaran ini dimulai dengan sebuah contoh atau
ilustrasi.
A. Menulis Esai
Pernahkah Anda membaca sebuah esai? Mungkin pernah, namun, Anda tidak
memahami bahwa tulisan itu merupakan esai. Nah, untuk memahami apa itu esai,
coba Anda baca bacaan berikut dengan seksama!
Manfaat Pembelajaran Bahasa
Pelajaran bahasa mempunyai nilai yang lebih penting bila dibandingkan
dengan mata pelajaran-mata pelajaran lain. Oleh karena itu, ia akan menjadi
kunci pembuka pintu yang akan dilalui oleh mata pelajaran-mata pelajaran
lainnya itu. Hasil pekerjaan remidi yang akan dilakukan oleh para ahli dalam
membantu murid-mirid yang terbelakang telah membuktikan kebenaran
pernyataan di atas. Antara lain oleh Dr. Fernald.
Pada umumnya murid-murid yang kurang menguasai pemakaian
bahasa memperlihatkan gejala-gejala perkembangan mental anak-anak yang
kurang baik penggunaan bahasanya. Biasanya anak-anak yang kurang
mampu berbahasa mempunyai sifat pemalu, pendiam dan kurang dapat
menyesuaikan diri dalam pergaulan. Hasil pekerjaan remidi dalam pelajaran
bahasa membuktikan bahwa si anak baik penguasaan bahasanya, yang
tadinya dianggap bodoh oleh karena sering tidak naik kelas. Sekarang ia
memperlihatkan dirinya sebagai seorang anak yang cerdas. Bahkan ada di
antara mereka yang kecerdasannya akhirnya melebihi kecerdasan anak yang
tadinya dianggap guru lebih cerdas. Dalam pergaulan di sekolah pun tidak
lagi bersifat malu-malu dan suka mengasingkan diri, ia menjadi anak yang
periang dan disukai teman-temannya dalam pergaulan.
Banyak contoh yang dapat kita kemukakan bahwa anak yang kurang
baik penguasaan bahasanya, bukanlah semata-mata disebabkan oleh
kebodohannya, tetapi mungkin karena kesalahan pengajaran bahasa yang
diterimanya menyebabkan ia benci pada mata pelajaran itu.
PENDAHULUAN
Bab VIII
-Peristiwa
149
Latihan
Ia menjadi berputus asa dan akibatnya ia tertinggal mata pelajaran
itu. Hal ini menyebabkan ia tidak memperoleh penguasaan bahasa yang
baik. Kekurangmampuannya berbahasa ini berakibat pula terhadap
matapelajarn-matapelajaran lainnya, sehingga ia sering gagal dalam
mengikuti pelajaran dan tertinggal dari teman-temannya.
Gambaran di atas memperlihatkan kepada kita, betapa pentingnya
pengajaran bahasa, oleh karena itu menjadi kewajiban guru bahasalah untuk
melaksanakan pengajaran ini dengan sebaik-baiknya.
(Komposisi, 2001: 64-65)
Setelah Anda membaca dan memahami isi bacaan di atas, jawablah pertanyaan
berikut!
1.
Pelajaran bahasa memiliki nilai penting dibandingkan mata pelajaran lain,
jelaskan!
2.
Bagaimanakah gejala anak-anak yang pertumbuhan mentalnya terganggu?
3.
Bagaimana bila si anak tersebut telah menguasai bahasanya?
4.
Ternyata kebodohan bukan hanya disebabkan karena penguasaan bahasa.
Coba Anda jelaskan!
5.
Berikanlah kesimpulan terhadap bacaan di atas!
1. Menulis Esai dengan Pola Pengembangan Pembuka, Isi dan
Penutup
Sebagai orang yang kritis terhadap informasi, ketika Anda membaca
sebuah persoalan, Anda akan tergelitik untuk membahas secara sepintas dan
memberikan pendapat. salah satunya melalui tulisan. Kegiatan seperti ini
merupakan rangkaian kegiatan menulis esai.
Perlu Anda pahami bahwa esai terdiri atas beberapa alinea/paragraf.
Paragraf pembuka sebaiknya jangan terlalu panjang karena akan membosankan
pembaca.Tulisan dimulai dengan sesuatu yang merangsang Anda untuk
membaca, seperti digunakan sebuah kutipan, anekdot, peribahasa, dan
sebagainya.
Perhatikan paragraf pembuka berikut ini!
“Pelajaran bahasa mempunyai nilai yang lebih penting............. ..............
......... .............. ........... ....... ............ ........... ................ ........... ........... ....
.............................. ........ .......... ......... ..... ......... ..... ................ .............
............................. ...................... ................. ...... ................. ................ .....
................ .......... .......... .... ..... .... . .......... ......... ...... ......... ....... ....... .....
....... ................... ..................hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Dr. Fernald.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
150
Paragraf di atas merupakan paragraf dengan pola pengembangan
pembukaan, yang menunjukkan bahwa pelajaran bahasa memiliki nilai lebih
penting, sedangkan inti persoalan akan dipaparkan ke dalam paragraf inti.
Paragraf ini biasanya disebut paragraf penghubung, yaitu semua paragraf yang
tedapat di antara paragraf pembuka dan penutup.
Dalam membentuk paragraf ini harus dilihat kelogisan dan relevansi antara
paragraf satu dengan paragraf yang lain. Sifat paragraf ini tergantung pada
jenis penulisannya, yakni naratif, deskriptif, ekspositif, dan lain-lain.
Uraian dalam penulisan esai pada umumnya terdapat pertentangan
pendapat. Oleh karena itu, harus dipersiapkan beberapa paragraf sebagai dasar
landasan, kemudian melangkah kepada paragraf yang menekankan pendapat
Anda sebagai penulis.
Perhatikan paragraf inti/isi /penghubung di bawah ini!
Pada umumnya murid-murid yang kurang menguasai pemakaian bahasa
......................................................................................................................................................................................................................................................................................
........................... Hal di atas merupakan salah satu contoh yang masih banyak
lainnya.
Setelah menyusun paragraf isi, maka penulisan esai diakhiri dengan
paragraf penutup. Paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang
telah diuraikan pada paragraf inti/isi. Jenisnya pun bermacam-macam tergantung
permasalahan apa yang hendak diulas.
Sebagai contoh, bila berbicara masalah politik/pokok-pokok ilmiah,
kesimpulan yang yang baik adalah ramalan tentang masa depan, bila
kontroversial maka kesimpulan dikembangkan dengan berbagai argumen segar,
dan lain-lain.
Namun, pada prinsipnya paragraf penutup ini jangan terlalu panjang lebar.
Hal yang esensial adalah paragraf ini harus merupakan kesimpulan yng bulat
dan banyak menimbulkan kesan bagi pembaca, dan pada prinsipnya merupakan
uraian singkat dari apa yang telah dipaparkan pada sebelumnya.
Perhatikan paragraf penutup berikut!
Gambaran di atas memperlihatkan kepada kita betapa pentingnya
pengajaran bahasa, oleh karena itu menjadi kewajiban guru bahasalah untuk
melaksanakan pengajaran ini dengan sebaik-baiknya.
Bila digambarkan secara umum mengenai teknik penulisan esai.
Perhatikan penjelasan berikut ini!
a.
tentukan tema ( berupa ilmiah atau sastra)
b.
tentukan topik-topik bawahan yang mendukung topik utama
c.
mengevaluasi topik-topik bawahan tersebut, barangkali ada yang telewati
d.
membuat kerangka secara teperinci
e.
menentukan pola susunan kerangka (deduktif/induktif)
Bab VIII
-Peristiwa
151
Tugas Mandiri
Anda telah membaca salah satu contoh penulisan esai, pembahasan
mengenai teknik menulis esai. Nah, di sini Anda diminta untuk menyusun esai
yang pokok persoalannya dapat Anda angkat dari permasalahan yang sedang
hangat dibicarakan. Permasalahan apa itu? (coba Anda lihat dalam surat kabar
harian yang terbit di kota Anda). Bila Anda mengalami kesulitan untuk
menentukan pokok persoalannya, diskusikan dengan guru Anda!
B. Membaca Salah Satu Hasil Karya
Sastra Penting
Pada pembelajaran ini, Anda akan ditunjukkan karya sastra para sastrawan
Indonesia yang dianggap penting pada periode itu, seperti puisi berikut.
Bacalah dengan seksama!
1. Periode/Angkatan Pujangga Baru
Padamu Jua
(Amir Hamzah)
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padaMu
Seperti dahulu
Engkaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
di mana Engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
152
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarMu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padaMu jua
Engaku pelik menarik ingin
Serupa darah di balik tirai
KasihMu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu bukan giliranKu
Matahari-bukan kawanku.............
2. Periode 1953-1961
Gadis Peminta-minta
(T
oto Sudarto Bachtiar)
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bula merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah, kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda
Teori dan Apresiasi Puisi, 1987: 247-248)
Bab VIII
-Peristiwa
153
Latihan
Membaca kedua puisi di atas, tentunya Anda belum dapat menyimpulkan
adakah perbedaan yang sangat mencolok di atara kedua angkatan tersebut.
Sebelum memulai pembahasan, ada baiknya Anda mendiskusikan hal-hal berikut
dengan teman semeja.
1.
Apakah maksud judul puisi “Padamu Jua”?
2.
Kata “Mu” dan “Engkau” yang sering disebut penyair, memiliki makna.
Apakah maknanya?
3.
Menurut pendapat Anda, termasuk jenis puisi apakah “Padamu Jua”?
4.
Siapkah yang dimaksud dengan gadis peminta-minta?
5.
Ceritakan kejadian yang ada pada puisi tersebut dan kesimpulan apa yang
Anda dapat?
3. Menemukan Perbedaan Karakteristik Angkatan melalui Karya
Sastra
tantunya banyak sastrawan-sastrwan Indonesia yang tentunya sangat
melekat pada pemikiran Anda, seperti misal Amir Hamzah,Chairil Anwar, Idrus,
Rendra, dan sebagainya. Sastrawan-sastrawan tersebut mampu menghasilkan
karya yang diakui banyak orang dan sangat berperan pada periodenya.
Untuk menemukan karakteristik tiap angkatan, hendaknya Anda
meluangkan waktu untuk membaca, memahami, mengamati beberapa karya
sastra yang banyak dibicarakan pada tiap angkatannya. Beberapa karya sastra
itu akan mewakili karya sastra pada angkatan tersebut.
Perhatikan paparan berikut yang menjelaskan tentang beberapa
karakteristik tiap angkatan!
a.
Angkatan Balai Pustaka/Angkatan Siti Nurbaya/1920-an, baik prosa
maupun puisi memiliki karakteristik:
1)
tema seputar cinta dan kawin paksa
2)
bahan cerita atau sumber cerita dominan dengan masyarakat di
Sumatera (Minangkabau)
3)
penggunaan kata-kata (bahasa) masih klise atau sederhana
4)
penokohan cerita (prosa) romantis sentimentil Sebagai iliustrasi:
Roman Siti Nurbaya (Marah Rusli)
b.
Angkatan Pujangga Baru/ 1930-an
Dinamakan demikian karena didirikannya majalah Pujangga Baru oleh
Armjn Pane, Amir Hamzah, Sutan Takdir Alisyahbana.
Perhatikan karakteristiknya berikut ini:
1)
bermaksud menuju ke masyarakat yang dinamis
2)
lebih mementingkan keseimbangan jasmani dan rohani
3)
berkonsep pada seni untuk seni
4)
bahasa penuh dengan perbandingan dan kiasan baru
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
154
Tugas Mandiri
5)
pelaku cerita hanya digambarkan oleh pengarang
6)
bersifat romantis idealis
Sebagai ilustrasi: Layar Terkembang (STA)
c.
Angkatan Kemerdekaan/1945
Muncul akibat penindasan dan kekejaman zaman Jepang. Nama ini
muncul dan dimuat dalam majalah
Siasat
oleh Rosihan Anwar.
Cermati karakteristiknya berikut ini:
1)
berkiblat pada budaya barat
2)
bersifat humanisme universal
3)
bercorak romantis
4)
hasil karya dipengaruhi oleh semangat perjuangan untuk memperoleh
kemerdekaan.
Sebagai ilustrasi: Puisi
Aku
(Chairil Anwar)
d.
Angkatan Orde Baru/1966
Perhatikan karakteristiknya berikut ini:
1)
berpegang teguh pada konsep Pancasila dan UUD 1945
2)
berpegang teguh pada moral, agama, dan kebangsaan
3)
membangkitkan kesadaran rakyat Indonesia dari kezaliman orde lama
4)
terhadap kebenaran dan keadilan
5)
protes sosial dan politik
6)
mendobrak segala penyelewengan
Sebagai ilustrasi : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (Idrus)
e.
Angkatan 1970-an
Perhatikan pula karakteristiknya berikut ini:
1)
tema universal
2)
bebas dari segala bentuk dan keterkaitan aturan
3)
menonjolkan bentuk fisik/ bentuk lain dari kebiasaan (dalam puisi)
Sebagai ilustrasi: Puisi O, Amuk, dan Kapak (Sutardji Calzoum
Bachri)
Setelah Anda memahami beberapa karakteristik tiap angkatan, cobalah
Anda mengumpulkan beberapa karya sastra dari tiap angkatan (masing-masing
2 buah).
Cermati masing-masing karya tersebut! Selanjutnya amati karakteristik
yang ada dari segi isi maupun bentuknya, dan kelompokkanlah ke dalam angkata
yang sama dengan kolom seperti berikut!
No.
1
2
3
4
5
Judul
Siti Nurbaya
....................
....................
Nama Pengarang
Marah Rusli
.............................
.............................
Periodisasi
1920-an
...........................
...........................
Periodisasi
tema kawin paksa
..............................
dan seterusnya.
Bab VIII
-Peristiwa
155
C. Membaca Hasil Penulisan Kritik dan Esai
Pernahkah Anda mengkritik atau dikritik? Alangkah mudah bila kita
mengkritik orang lain. Pengertian kritik dalam keseharian Anda mungkin menilai
keburukan orang tanpa diimbangi dengan kebaikannya. Namun, dalam pembelajaran
kali ini, kritik yang dimaksud bukanlah seperti itu. Yang menjadi objek adalah
karya sastra.
Cobalah Anda perhatikan hasil kritikan terhadap puisi “Senja Di Pelabuhan
Kecil”karya Chairil Anwar, berikut!
Apabila Anda membaca puisi Senja Di Pelabuhan Kecil, di dalamnya terasa
perasaan penyair sedang dicengkeram perasaan sedih yang amat dalam. Namun,
kesedihannya tidak diungkapkannya dengan kata-kata cengeng atau sentimentil.
Ia tetap tegar. Pembaca dibawanya untuk turut serta melihat tepi laut dengan gudang-
gudang dengan rumah-rumah yang telah tua. Kapal dan perahu yang tertambat di
sana. Hari menjelang malam disertai gerimis. Kelepak burung elang terdengar jauh.
Gambaran tentang pantai ini sudah bercerita tentang suatu yang muram, di sana
seseorang berjalan seorang diri tanpa harapan, tanpa cinta, berjalan menyusuri
semenanjung.
Puisi tersebut menceritakan kemuraman hati penyair yang ditinggalkan
gadisnya karena telah dipersunting laki-laki lain.
Ciri khas puisi Chairil Anwar adalah kekuatan yang ada pada kata-katanya. Ia
mampu menimbulkan imajinasi yang kuat, membangkitkan kesan yang berbeda
bagi pembaca. Ia dapat menghidupkan suasana, dengan gambaran yang hidup
dengan bahasanya yang menganung kekuatan, tenaga sehingga menimbulkan rasa
haru yang dalam.
Penggunan kata-kata yang puitis yang berbicara tentang kemuraman terdapat
pada kata “kelepak elang menyinggung muram”.
Untuk mengungkapkan bahwa hari-hari telah berlalu dan berganti dengan masa
mendatang, diucapkan dengan kata-kata yang penuh daya yaitu “desir hari lari
berenang menemu bujuk pangkal akanan.”
Chairil Anwar adalah seorang penyair yang hebat dalam pemilihan kata-
kata, disertai ritme yang pas dan permainan bunyi yang semakin menunjang
keindahan puisi tersebut, yang dapat dirasakan pada bunyi-bunyi akhir yang ada
pada tiap lirik.
Di bawah ini juga ditampilkan contoh esai yang merupakan prosa yang berisi ulasan
tentang permasalahan yang ditinjau dari sudut pengarangnya.
Perhatikan dan bacalah dengan baik!
Timbangan Buku Rindu Dendam
(oleh: J.E.Tatengkeng)
Suara baru yang datang mengalun, membumbung ke atas, hendak
bersatu dengan Yang Mahakuasa. Demikianlah perasan yang timbul dalam
hatiku. Di sana-sini aku terhenti dan mengulangi membacanya, meresaplah
perasaan halus dalam hatiku.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
156
Latihan
Alangkah indahnya lukisan dalam sajak pertama, terasa sunyi sepi,
terlihatlah ia duduk seorang diri melihat-lihat ke awan dan sepasang pipit
terbang dalam hati kecilnya iri, sedih, bangunlah bayangan masa lampau,
bernyanyilah hatinya yang penuh rindu dendam itu. Dan disusunlah lagu
hatinya dalam madah.
Dalam sajak J.E.Tatengkeng ini, kita bertemu dengan kasih duniawi
dalam madah di lereng gunung dan hati pujangga dapat menggenggam kasih
yang sedalam-dalamnya. Hidup ini penuh dengan keindahan, asal kasih yang
datang memberi kebebasan, Tetapi hatinya haus pada yang lebih kekal, ke
sana, ke tempat di mana manusia berpaut, cinta yang kekal, yakni cinta
pada Tuhan.
Segala yang dilihat dalam alam ini suatu lambang pujian kepadaNya.
Dalam
Rindu Denda
m yang kecil ini banyak yang menyimpulkan bahwa
sajak ini sangat mendalam maknanya.
Ternyata benar pendapatku tentang semboyan yang tertulis pada
halaman pertama “Seni yaitu gerakan sukma”. Kesimpulan yang dapat
diambil adalah bahwa buku
Rindu Dendam
ini telah menambah
perbendaharaan madah Indonesia dengan sebuah sajak yang berisi perasaan
yang memecah keluar.
(Esai dan Prosa, 1982) dengan pengubahan seperlunya.
Untuk memahami kritik dan esai yang disajikan di depan, alangkah
baiknya bila Anda melakukannya dengan cara berdiskusi. Adapun topik yang
didiskusikan sebagai berikut!
1.
Coba Anda ceritakan isi puisi “Senja di Pelabuhan Kecil” karya Chairil
Anwar tersebut.!
2.
Bagian apa saja yang mendapatkan kritikan dari puisi tersebut?
3.
Kesimpulan apa yang diambil tentang puisi tersebut oleh pengkritiknya?
4.
Apa yang dipermasalahkan pada esai yang disajikan?
5.
Kesimpulan apa yang diambil dari pengarang tentang buku Rindu Dendam?
1. Penulisan Kritik dan Esai
Pengertian kritik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah kecaman
atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk
terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya.
Seperti yang telah dipaparkan di depan bahwa kritik dalam pembelajaran ini
dituju kan kepada karya sastra.
Untuk menulis kritik, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan yakni:
a.
Mengerti akan bahan yang dikritik yaitu mengenai tentang tema, persoalan
yang disampaikan, perasaan penyair pada saat itu, dsb.
Bab VIII
-Peristiwa
157
Rangkuman
Tugas Mandiri
b.
Membuat interpretasi setepat mungkin. Setiap kata yang diuraikan pasti
mengandung muatan (puisi). Jangan sampai ada hal-hal yang terlewatkan
dan untuk mempermudah kerja Anda, ada baiknya Anda pun membaca
biografi pengarangnya.
c.
Menentukan kekuatan dan kelemahan yang terkandung dalam karya itu.
d.
Dalam prosa, cermatilah unsur-unsur yang terkandung di dalamnya (tema,
amanat, alur, penokohan, dan lain-lain).
Esai adalah sebuah karangan atau tulisan dalam bentuk prosa yang tidak
terlalu panjang yang membicarakan suatu pokok persoalan. Misalnya
kebudayaan, filsafat, agama, kesastraan, dan sebagainya.
Dalam penulisan esai, Anda dapat melihat pokok persoalan dan
menyertakan pendapatnya sehingga pembaca esai dapat hanyut oleh sikap,
gagasan, maupun pandangan penulis esai. Sebelum Anda menyusunnya, terlebih
dahulu susunlah sinopsisnya. Kegiatan ini sama dengan kegiatan penyusunan
kritik. Sinopsis merupakan ringkasan
cerita yang menggambarkan keseluruhan
cerita.
Untuk menguji kemampuan dan kemahiran Anda dalam mengaplikasikan
pembelajaran tentang penulisan esai dan kritik, cobalah Anda menulis esai dan
kritik dengan bahan yang sama, misalnya roman Belenggu (Armijn Pane) atau
puisi Terbunuhnya Atmo Karpo (W.S.Rendara). Selanjutnya kumpulkan hasil
karya Anda dan mintalah penilaian kepada guru.
1.
Esai adalah karangan prosa yang mengandung bahasan suatu masalah secara
sepintas dari sudut pandang penulisnya.
2.
Kritik adalah kecaman atau tanggapan yang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
3.
Cara menulis esai dengan menentukan tema yang akan dibahas, menentukan
topik bawahan yang mendukung topik utama, membuat kerangka penulisan
(deduktif/induktif) dan terakhir menguraikan.
4.
Cara menulis kritik adalah memahami bahan yang dikritik, menginterpretasi
sedapat mungkin, mengungkapkan kelebihan dan kelemahan dan menilai.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
158
Refleksi
1.
Dalam menulis esai, sikap yang harus dihindari ialah memberikan pendapat
subjektif tanpa diimbangi penalaran yang logis dan pengetahuan.
2.
Mengkritik objek (karya sastra) berbeda dengan mengkritik orang, Sedapat
mungkin Anda memiliki ilmu yang memadahi sebagai bekal penulisan
sehingga bermanfaat bagi pembaca lain.
3.
Sikap yang harus dihindari dalam mengkritik karya sastra adalah
mengedepankan kecaman tanpa memahami inti permasalahan dan unsur
yang terkandung di dalamnya.
4.
Ada baiknya sebelum melakukan kegiatan tersebut, Anda banyak membaca
esai dan kritik penulis lain sebagai bahan perbandingan dan pembelajaran.
Bila Anda telah memahami dan mencoba berlatih menulis esai dan kritik,
kerjakanlah soal-soal di bawah ini!
1.
Jelaskan pengertian esai dan kritik!
2.
Hal-hal apa saja yang diperlukan dalam penulisan kritik dan esai?
3.
Bagaimanakah langkah-langkah penulisan esai dan kritik?
4.
Sebutan apa yang diberikan untuk orang yang ahli menulis kritik dan esai?
5.
Siapakah kritikus dan esais Indonesia?
Evaluasi
Setelah mempelajari materi bab ini, Anda dapat mengukur kemampuan
Anda dengan mengerjakan soal-soal evaluasi berikut ini.
Latihan Ulangan Akhir Tahun
159
1.
Kawasan wisata Lava Tour di dusun Kaliadem, Kepuhrejo, Cangkringan, Sleman
akan ditata bulan Februari ini. Penataan kawasan wisata tersebut dilakukan untuk
menyiapkan Kaliadem sebagai objek wisata minat khusus dengan tetap
memperhatikan faktor keselamatan para pengunjung. Kepala Dinas Pengairan
Pertambangan dan Penanggulangan Bencana Alam Sleman, Widi Sutikno
mengemukakan, sesuai pemetaan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kegunungapian -BPPTK- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Yogyakarta, Kaliadem, memang termasuk kawasan rawan bencana, karena jaraknya
hanya sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Menurut Widi, sebagai
kawasan rawan bencana tiga, dengan aktivitas merapi yang aktif normal, pada
prinsipnya di kawasan kalidem direkomendasikan untuk tidak ada bangunan
permanen. selain nonpermanen, bangunan yang ada sebaiknya juga tidak dihuni.
Di kawasan objek wisata tersebut, para pengunjung selain bisa melakukan berbagai
penelitian geologi, juga bisa memperlajari aneka batuan yang ada di kaliadem.
(RRI Yogyakarta, 2008)
Topik pemberitaan di atas adalah ... .
a.
Penataan kawasan wisata yang ada di Sleman bulan Fefruari
b.
Penataan Kaliadem sebagai objek wisata minat khusus
c.
Kaliadem merupakan kawasan rawan bencana
d.
Aktivitas gunung Merapi aktif dan normal
e.
Bangunan permanen dilarang didirikan di kawasan tersebut
2.
Pernyataan yang berupa fakta dalam berita tersebut ialah ... .
a.
Kawasan wisata Lava Tour akan ditata bulan Februari
b.
Penataan dilakukan untuk menyiapkan kaliadem sebagai objek wisata minat
khusus
c.
Kaliadem berada sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi
d.
Di kawsan Kaliadem direkomendasikan untuk tidak ada bangunan permanen
e.
Bangunan yang telah ada sebaiknya tidak dihuni
3.
Penulisan berita di atas mengandung pola pengembangan ... .
a. induktif
d. generalisasi
b. deduktif
e. analogi
c.
khusus-umum
4.
Beberapa pohon di kebunku tidak mau berbunga seperti tanaman lainnya. Padahal
pohon tersebut selalu disiram dan tak ketinggalan diberi pupuk. Apa yang
menyebabkannya? Ternyata pohon tersebut tidak mendapat cahaya matahari karena
terhalang oleh pohon besar yang ada di pinggirnya.
Pengambilan kesimpulan pada paragraf di atas menggunakan penalaran... .
a.
induksi generalisasi
d. induksi sebab akibat
b.
induksi analogi
e. induksi sebab-akibat1-akibat2
c.
induksi akibat sebab
Latihan Ulangan Umum Semester 2
I.
Pilihlah a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang tepat!
Bahasa Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
160
5.
Pernyataan yang merupakan hasil penalaran induktif adalah... .
a.
kedondong itu masam rasanya
b.
jika terlalu banyak air, tanaman semangka akan layu
c.
Iskandar banyak rezeki karena rajin bekerja
d.
yang agak mengejutkan adalah jamur rayap yang tumbuh di atas sarang rayap
e.
bunga yang keluar sebelum mangga berumur dua tahun harus dibuang
6.
Novel yang mengangkat adat kedaerahan sebagi tema utamanya adalah... .
a.
Raumanen
d. Harimau! Harimau!
b.
Telegram
e. Sebuah Lorong di Kotaku
c.
Belenggu
7.
Karya yang termasuk angkatan’66 adalah... .
a.
Layar Terkembang, Hujan Kepagian
b.
Salah Asuhan, Doa
c.
Raumanen, Namaku Hiroko
d.
Pada Sebuah Kapal, Belenggu
e.
Tak Ada Esok, Jalan Tak Ada Ujung
8.
Perbedaan alur cerpen dengan novel ialah... .
a.
cerpen terdiri dari satu alur, novel terdiri dari banyak alur
b.
alur cerpen adalah renggang, sedangkan alur novel rapat
c.
cerpen memiliki alur mundur, novel alur maju
d.
alur cerpen menimbulkan perubahan nasib pelaku
e.
alur pada novel tidak menimbulkan perubahan nasib pada diri pelaku
9.
Berikut ini merupakan sastrawan yang termasuk penyair kontemporer,
kecuali
... .
a.
Sutardji Calzoum Bachri
d. F.Rahardi
b.
Emha Ainu Najib
e. Linus Suryadi
c.
W.S.Rendra
10.
Bila Anda meresensi sebuah buku, unsur yang perlu diresensi adalah... .
a.
jenis buku, keunggulan/kelemahan, dan nilai buku
b.
harga buku, kelemahan buku, judul buku
c.
ukuran buku, nilai dan tebal buku
d.
keunggulan buku, jenis dan pengarang buku
e.
isi, ilustrasi dan manfat buku
11.
Hadirin yang berbahagia, pendidikan adalah usaha sadar untuk menciptakan suasana
belajar agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya, mampu menguasai
iptek dan sebagainya. Oleh karena itu, bidang pendidikan memegang peranan
penting dalam menciptakan generasi yang cerdas.
Tujuan utama isi kutipan pidato tersebut adalah untuk... .
a.
memberikan dorongan
b.
mengajak
c.
mempengaruhi
d.
memberikan informasi
e.
menghibur
12.
Rumah sakit merupakan salah satu saran pelayanan kesehatan. Sesuai dengan
fungsinya, yaitu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, rumah sakit
harus memenuhi persyaratan sebagai rumah sakit yang baik dan sehat. Citra
kesehatan pada sebuah bangunan rumah sakit harus diutamakan.
Latihan Ulangan Akhir Tahun
161
Kalimat utama paragraf tersebut terletak di... .
a.
awal paragraf
d. awal dan akhir pargraf
b.
tengah paragraf
e. seluruh paragraf
c.
akhir paragraf
13.
Baiklah, acara akan segera kita mulai. Pertanyaan pertama saya ajukan kepada
saudara Doni sebagai pengamat psikologi remaja. Bagaimana pandangan saudara
terhadap dampak penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan anak muda.
Dalam gelar wicara, pertanyaan tersebut diutarakan oleh... .
a.
panelis
d. moderator
b.
peserta
e. penonton
c.
notulis
14.
Mayor
: Berapa lama lagi aku mesti menunggu.
Kopral
: Sabarlah sedikit, Pak!
Mayor
: Jangan ditawarkan lagi!
Kopral
: Apanya, Pak?
Mayor
: Kesabarannya! Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar-tawar, ngerti?
Kopral
: Kalau begitu
kuralat ucapan tadi. Sabarlah! Titik habis.
(Gempa dalam Domba-Domba Revolusi, 2006: 69)
Dalam penggalan drama di atas, lakon dimainkan oleh mayor dan kopral. Karakter
yang dimiliki mayor adalah... .
a.
penyabar
d. penyayang
b.
hormat kepada bawahan
e. lembut dan sopan
c.
tidak sabar dan mudah emosi
15.
Manakah pernyataan berikut yang menjadi dasar penulisan kritik sederhana puisi?
a.
mampu mendeklamasikan puisi
b.
memahami kehidupan masyarakat
c.
memahami falsafah hidup
d.
mengerti teori sastra
e.
memahami budaya masyarakat
16.
Langkah-langkah dalam penulisan esai adalah berikut ini, kecuali... .
a.
menentukan judul
b.
menentukan tema
c.
menentukan topik bawahan yang mendukung topik utama
d.
membuat kerangka penulisan
e.
menguraikan
17.
Tokoh puisi angkatan ’45 adalah... .
a.
Idrus
d. Moh. Yamin
b.
Chairil Anwar
e. W.S. Rendra
c.
Sutan Takdir Alisyahbana
18.
Rudi membaca dengan 1600 kata dalam 3 menit dan 20 detik. Maka kecepatan
membaca Rudi adalah... .
a.
300 kpm
d. 520 kpm
b.
450 kpm
e. 525 kpm
c.
480 kpm
Bahasa Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
162
19.
“Jangan banyak omong, penjambretan jam meningkat akhir-akhir ini, terutama
sekali di daerah sekitar sini, Anda termasuk yang kami cari dan foto serta keterangan
tentang diri Anda lengkap pada kami.” Salamat tentu saja terkejut. Lalu
menggelengkan kepala. “Jangan main-main, Pak” katanya. “Kurang ajar”, teriak
petugas sambil mengayunkan pentungnya ke meja unuk keenam belas kalinya.
( Cerpen Maaf dalam Berkenalan Dengan Prosa Fiksi, 2000:63)
Berdasarkan kutipan cerpen di atas, latar dalam pembicaraan tersebut ialah... .
a.
di rumah Salamat
d. di tempat nongkrong Salamat
b.
di kantor polisi
e. di gardu
c.
di jalan
20.
Karakter petugas yang ditampilkan secara tersirat dalam cerpen Maaf adalah... .
a.
lemah lembut
d. berkepribadian
b.
bijaksana
e. penyabar
c.
tegas
21.
Unsur berikut ini yang tidak temasuk dalam lakon drama adalah... .
a.
tema dan amanat
d. alur
b.
karakterisasi
e. dialog
c.
pementasan
22.
Pernyataan berikut sesuai dengan kritik dan esai,
kecuali
... .
a.
mempersiapkan ilmu sastra sebelum menulis
b.
membaca hasil karya orang lain sebagai bahan pembanding
c.
belajar membaca dengan kecepatan yang ditentukan
d.
memahami bahan atau objek yang akan ditulis
e.
memberikan pernyataan secara logis yang didasari oleh ilmu sastra
23.
Gagasan dalam penulisan buku ini bermula dari pengalaman penulis dalam
memberikan kuliah penulisan karya ilmiah kepada mahasiswa calon sarjana di
Fakultas Sastra UNS selama lebih dari sepuluh tahun.
Gagasan utama penulisan paragraf tersebut adalah... .
a.
pengalaman penulis memberikan kuliah
b.
penulis memberikan kuliah selama lebih dari sepuluh tahun
c.
penulis memiliki gagasan menulis buku ini
d.
gagasan ini bermula dari pngalaman penulis
e.
gagasan penulis dalam mengajar mahasiswa calon sarjana
24.
Unsur-unsur berkut ini yang tidak terdapat dalam puisi adalah... .
a.
gaya bahasa
d. penokohan
b.
enjambemen
e. ritme
c.
tema dan amanat
25.
Untuk mempresentasikan proposal, hal-hal yang tidak perlu diperhatikan
adalah... .
a.
memahami materi yang dipresentasikan
b.
menyiapkan data yang berkaitan dengan proposal
c.
menyiapkan mental
d.
menggunakan bahasa dan sikap yang santun
e.
menyiapkan pakaian yang akan dikenakan
163
Daftar Pustaka
Anwar, Chairil. 1949.
Deru Campur Debu
. Jakarta: Dian Rakyat
Badudu, J.S. 1994.
Istilah Bahasa Indonesia Yang Benar
. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Calzoum Bachri, Sutardji. 1981.
O Amuk Kapak
. Jakarta: Sinar Harapan
Dep.Dik.Bud. 1978.
Surat Menyurat Indonesia II
. Jakarta
Hamzah, Amir. 1982.
Esai dan Prosa
. Jakarta: Dian Rakyat
J.Waluyo, Herman. 1987.
Teori dan Apresiasi Puisi
. Jakarta: Erlangga
Kedulatan Rakyat, 2008
Kerraf, Gorys. 2001.
Komposisi
. Semarang: Bina Putera
Kompas, 2007
Massie, Irawan B. 1995.
Rumah Kecil di Bawah Matahar
i. Jakarta: Penerbit Puisi
Indonesia
Parera, Jos Daniel. 1988.
Belajar Mengemukakan Pendapat Edisi 4
. Jakarta: Erlangga
Pradopo, Rachmat Djoko. 2007.
Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan
Penerapannya
.
RRI Yogyakarta, 2008
Daftar Pustaka
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
164
Simatupang, Iwan. 1975.
Kooong
. Jakarta: Pustaka Jaya
Soedarso. 1988.
Sistem Membaca Cepat dan Efektif
. Jakarta: PT Gramedia
Soelarto, B. 2006.
Domba-Domba Revolusi.
Yogyakarta: Hikayat
Sudiati,V & Widyamartaya, A. 2000.
Kreatif Berbahasa.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Wiyanto, Asul. 2007.
Terampil Bermain Drama
. Jakarta: Grasindo
Yassin, H.B. 1982.
Angkatan’66
. Jakarta: Gunung Agung
165
Glosarium
alegori
:
cer
ita yang dipakai sebagai lambang
amuk
:
berkecamuk
analogi
:
persamaan/persesuaian antara dua benda/hal yang
berlainan
anekdot
:
cer
ita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan, biasanya mengenai orang penting/
terkenal berdasarkan kejadian sebelumnya.
antagonis
:
tokoh di karya sastra yang merupakan penentang dari
tokoh utama
aorta (ku)
: pembuluh nadi yang besar yang pangkalnya terletak di
bilik kiri jantung
apresiasi
:
penilaian(penghargaan) terhdap sesuatu
atmosfer
:
lapisan udara yang menyel
ubungi bumi sampai
ketinggian 300 km
audiens
:
pengunjung atau pendengar
batalyon
:
kesatuan ten
tara yang merupakan bagian dari resimen
bibliografi
:
daftar
buku atau karangan dari seorang pengarang;
daftar pustaka
biografi
:
riwayat hi
dup; buku yang menguraikan riwayat hidup
seorang tokoh
dialog
:
percakapan (di sandiwara, cerita, dan lain-lain)
dekade
:
masa sepuluh tahun; dasawarsa
eksposisi
:
uaraian tentang maksud dan tujuan (misal suatu
karangan)
enjambemen
:
peristiwa sambung-menyambungnya isi dua larik sajak
yang berurutan
ekspresif
:
mampu mengungkapkan perasaan
ekstrakurikuler
:
berada di luar program yang tertulis dalam kurikulum
falsafah
:
pandangan hidup
fi’il
:
perbuatan; tingkah laku; perangai
finansial
:
mengenai (urusan) keuangan
gapit
:
bilah penjepit
generalisasi
:
membenuk simpulan umum dari suatu kjadian
geologi
:
ilmu tentang komposisi; struktur dan sejarah bumi
gurindam
:
sajak dua baris yang mengandung nasihat
Glosarium
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
166
humanisme
:
paham yang menganggap manusia sebagai objek studi
terpenting
induktif
:
bersifat i
nduksi (metode pemikiran dari hal-hal khusus
menuju ke umum)
instalasi (militer)
:
pera
ngkat peralatan teknik serta perlengkapan yang
dipasang pada posisinya dan siap digunakan....
interpretasi
:
pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis
terhadap sesuatu
karakterisasi
:
perwatakan yang bersifat khas
kecapi
:
alat musik petik tradisional yang bersenar tiga, lima,
dsb
kolonial
:
berhubungan dengan sifat-sifat penjajah
komplikasi
:
percampuran dari berbagai hal; kerumitan
kontemporer
:
pada waktu yang sama; semasa
kritikus
:
orang yang ahli memberikan pertimbangan tentang
baik buruknya sesuatu
moderator
:
pemimpin diskusi
notulis
:
orang yang bertugas membuat catatan rapat
objektivitas
:
sikap jujur, tidak dipenga
ruhi pendapat pribadi
orator
:
orang yang ahli berpidato
ozon
:
udara murni
panelis
:
peserta diskusi panel
parabel
:
rekaan cerita pendek yang menggambarkan sikap
moral dan keagamaan dengan menggunakan ibarat
atau perbandingan
paralelisme
:
kesejajaran; kemiripan
presentasi
:
penyajian
prosais
:
pengarang prosa
rekomendasi
:
surat yang menyatakan orang yang disebut dipercaya
resensi
:
pertimbangan atau pembicaraan buku
ritme
:
irama
resolusi
:
putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan
atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat
simposium
:
pertemuan dengan beberapa pembicara mengenai
topik yang sama
stratosfer
:
lapisan udara di atas troposfer
subjektivitas
:
me
nurut pandangn sendiri
tipografi
:
ilmu cetak; seni percetakan
ultraviolet
:
ultraungu
universal
:
umum; seluruh dunia
Vulkanologi
:
ilmu pengetahuan tentang gunung berapi
167
Indeks
A
alegor 144
alur
16, 17, 28, 45, 48, 49, 58, 78, 82, 83, 106, 107,
108, 110, 159, 163, 165
amuk 142, 144, 157, 166
analogi 81, 117, 133, 162, 163
anekdot 152
antagonis 16, 45
apresiasi 107, 143, 145, 155
atmosfer 56, 57
audiens 62, 64, 77, 128
B
batalyon 96, 104
bibliografi 72
biografi 159
D
deduktif
81, 111, 112, 114, 116, 118, 128, 131, 132, 133,
134, 153, 160, 162
dekade 144, 145, 148
dialog 2, 4, 48, 82, 106,
107, 108, 110, 125, 133, 165
E
eksposisi 106
ekspresif 144
ekstrakurikuler 62, 91
enjabemen 166
esais 161
F
falsafah 164
finansial 113
G
gapit 130
generalisasi 81, 117, 133, 162, 163
geologi 162
gurindam
20, 135, 139, 140, 141, 142, 146, 147, 148, 166
H
humanisme 144, 146, 148, 156
I
induktif
81, 111, 112, 114, 116, 118, 128, 131, 132, 133,
134, 153, 160, 162, 163
instalasi 102
K
kecapi 147
kolonial 96, 103
komplikasi 106
kritikus 161, 165
M
moderator 29, 32, 58, 66, 67, 68, 69, 78, 164
N
notulis 69, 78, 164
O
objektivitas 147
orator 62, 78, 127, 128
ozon 80
P
panelis 68, 164
parabel 144
paralelisme 144, 146, 148
portofolio 17, 33, 55, 88, 96, 107, 125
presentasi 82, 107
prosais 145
I n d e k s
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
168
R
resensi
1, 10, 11, 16, 17, 20, 61, 70, 71, 72, 77, 78, 80
resolusi 106
ritme 158, 166
S
simposium 70, 71
stratosfer 80
subjektivitas 7, 77, 147
T
tipografi 144, 145, 146, 148
U
ultraviolet 80
universal 8, 156, 157
V
vulkanologi 162
16
9
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS
170
Bahasa dan Sastra
Indonesia
3
Bahasa dan Sastra Indonesia
3
Untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Tsanawiyah
Kelas XII Program Studi IPA-IPS
Bahasa dan Sastra Indonesia 3
Bahasa dan Sastra Indonesia 3
ISBN 978-979-068-892-6 (No. Jld lengkap)
ISBN 978-979-068-899-5
Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp.10.191,-