Halaman
Bab VII Sketsa dan Peta Wilayah
109
Di tempat-tempat wisata, sering kita lihat wisatawan asing yang
masih muda menikmati keindahan alam dan peninggalan budaya
nenek moyang kita. Di antara mereka ada yang tidak dikawal oleh
orang tuanya atau saudaranya, tetapi hanya bersama dengan teman-
temannya. Mereka tidak takut tersesat dan menjelajah dari kota satu
ke kota lainnya di Indonesia. Bekal apa yang mereka bawa? Salah
satu di antara bekal yang dipersiapkan adalah
peta
.
Salah satu di
antara bekal yang dipersiapkan adalah peta. Pada bab ini akan dibahas
tentang peta mental, sketsa dan membuat peta lingkungan.
SKETSA DAN PETA
WILAYAH
BAB
VII
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian memiliki
kemampuan Untuk membuat sketsan dan peta wilayah yang
menggambarkan objek geogra
fi
PETA KONSEP
LINGKUNGAN
PETA
MENTAL
SKETSA
MEMBUAT PETA LINGKUNGAN
Kata Kunci
lingkungan, peta mental, sketsa
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
110
A. PETA MENTAL
Ketika kamu menggambar “peta desa” menurut imajinasimu,
gambar peta desa itu tentu kamu bayangkan lebih dahulu di
dalam otak. Bayangan “peta desa” beserta letak rumah, balai
desa, jalan-jalan, lapangan sepak bola dan lain-lain yang masih
di dalam otak disebut peta mental. Obyek yang terbayang pada
peta mental hanya obyek yang penting-penting saja. Andaikan di
sekitar lapangan sepak bola ada kambing, sapi, atau anak-anak yang
sedang bermain, tentu tidak tergambar pada peta mental. Dengan
kata lain obyek yang tergambar dalam peta mental adalah obyek
yang penting dan dipilih sesuai kebutuhan.
Peta mental akan mudah dijelaskan kepada orang lain bila
diwujudkan dalam bentuk gambar nyata, yang berupa sketsa.
Namun sketsa bukanlah peta. Apabila obyek yang digambar
dalam sketsa diletakkan pada posisi keruangan seperti kenampakan
aslinya dengan menggunakan skala, barulah disebut peta Peta
merupakan gambaran kenampakan muka bumi yang diperkecil
pada bidang datar dengan menggunakan skala.
B. SKETSA
Seperti dikemukakan di atas bawa peta mental akan mudah
dijelaskan kepada orang lain bila diwujudkan dalam bentuk gambar
nyata, yang berupa
sketsa.
Sketsa juga dapat dibuat berdasarkan obyek nyata yang
terdapat di muka bumi, seperti sketsa kenampakan bentang alam,
sketsa route perjalanan siswa dari rumah hingga sekolah, sketsa
tentang lokasi gedung pertemuan, pernikahan, dan lain-lain.
Sketsa bukanlah peta. Oleh karena itu tidak terlalu
mempertibangkan skala. Obyek yang tergambar pada sketsa hanya
obyek penting sesuai tujuan pembuatannya. Misal: sketsa tentang
letak gedung pertemuan untuk hajatan perkawinan. Sketsa tersebut
hanya memuat obyek penting dan jalan-jalan penting menuju
gedung itu, agar para tamu dengan mudah bisa menemukan lokasi
gedung pertemuan perkawinan yang dimaksud, dan tidak tersesat,
terutama bagi tamu yang berasal dari luar kota.
Tugas 7.1
Berdasarkan uraian di atas, kalian tentu dapat membuat definisi atau
pengertian peta mental.. Hasilnya tuliskan pada titik-titk di bawah.
Pengertian peta mental (
mental map
) : .............................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Tahukah
Anda ?
Peta telah digunakan
pelaut Yunani kuno
beberapa abad
Sebelum Masehi
Bab VII Sketsa dan Peta Wilayah
111
Gambar 7.1
Sketsa gedung
pertemuan
perkawinan
Berdasarkan sketsa pada Gambar 7.1 para tamu undangan
diberitahu bahwa gedung pertemuan perkawinan yang terletak di
Jl. Merdeka berada di sebelah Pasar Minggu. Bagi tamu yang belum
paham betul daerah itu, ditun- jukkan tanda-tanda khas kota ini
(
Landmark
) yaitu Simpang Lima, dan Kebun binatang. Dimanapun
Anda berada, bila sudah sampai di Landmark tersebut akan dengan
mudah untuk menuju ke gedung pertemuan perkawinan, dengan
mengikuti arah anak panah.
Gambar obyek dan tulisan dalam sketsa hendaknya tidak
terlalu banyak, serta dibuat sesederhana mungkin, jelas dan
tidak membingungkan. Obyek yang tidak sesuai dengan tujuan
pembuatan sketsa harus dihilangkan. Contoh: sketsa pada Gambar
7.1 bertujuan mengarahkan para tamu undangan menuju ke
gedung pertemuan perkawinan di Jl. Merdeka sebelah timur Pasar
Minggu. Obyek lain (rumah makan, toko kelontong, dll) yang tidak
berkaitan dengan tujuan ditiadakan.
Tugas 7.2
Kerjakan dalam kelompok kecil (3-4 orang, perhatikan keragaman suku dan
gender). Berdasarkan sketsa pada gambar 7.2, isilah table di bawah ini.
Rumah
Siswa
Berada di
Ke gedung
pertemuan
melalui jalan
Arah
perjalanan
Ahmad Dedat
Jl. Kelinci
...............
................
Nasution
Jl. Gajah
...............
................
Sarinem
Belakang pasar
Minggu
...............
................
Jusuf Kallo
Sebelah barat
simpang lima
...............
................
Made Kisti
Jl. Cenderawasih
..................
...
................
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
112
E
C
B
A
Obyek geogra
fi
yang berupa bentang alam akan lebih mudah
dikaji bila digambar dalam bentuk sketsa.
Sketsa bukanlah peta. Apabila obyek yang digambar dalam
sketsa diletakkan pada posisi keruangan seperti kenampakan
aslinya dengan menggunakan skala, maka sketsa tersebut sudah
dapat dikatakan sebagai
peta.
Seringkali gambar pada sketsa
kecuali mengabaikan skala , seringkali juga mengabaikan bentuk
dan ukuran dari kenampakan aslinya. Apabila bentuknya sudah
mirip dengan kenampakan aslinya, sketsa tersebut sudah dianggap
benar. Dalam kegiatan tertentu, sketsa justru lebih mudah dipahami
orang dari pada peta atau citra.
D
Gambar. 7.3
Diubah dalam
bentuk sketsa
Gambar 7.2
Bentang alam
asli
Gambar 7.4
Foto Udara
Keterangan: A = bukit bervegetasi. D = sungai
B = bukit gundul. E = tanggul sungai
C = tebing sungai.
Tugas 7.3
Tugas Individual.
Buatlah sketsa route perjalanan Anda dari rumah hingga ke sekolah. Leng-
kapilah degan uraian singkat yang menceriterakan rumah Anda berada di
Jalan atau Kampung apa, untuk sampai ke sekolah melalui jalan apa saja,
lama perjalanan, kendaraan yang digunakan, dan sebagainya.
Sketsa dan uraian tersebut Anda jelaskan di depan kelas kepada teman-te-
man sekelasmu!
Bab VII Sketsa dan Peta Wilayah
113
C. SKALA PETA DAN PENGGUNAANNYA
a) Skala Angka
Seperti telah diungkapkan di muka bahwa peta merupakan
gambaran obyek atau kenampakan muka bumi yang diperkecil
dari kenyataan sebenarnya dengan menggunakan skala.
Apabila Pulau Kalimantan digambar sesuai dengan kenyataan
aslinya maka dibutuhkan kertas seluas Pulau Kalimantan.
Bila seluruh kenampakan muka bumi digambar sama besar
dengan kenyataan sebenarnya maka akan dibutuhkan kertas
yang luasnya sama dengan luas muka bumi. Berapa ton kertas
yang digunakan? Oleh karena itu harus dicari cara yang mudah
dan murah, agar menggambar peta muka bumi tidak boros
dan menghabiskan kertas. Bagaimana caranya? Perhatikan
cara berikut ini.
Soal Latihan
Di Kantor Kelurahan terdapat Peta Kelurahan dengan skala
1 : 100.000. Jarak kantor kelurahan dan Puskesmas 2
cm
. Berapa
kilometer (km) jarak sesungguhnya kedua kantor tersebut?
Cara Penyelesaian:
– Mula-mula ubah dulu angka skala menjadi perbandingan
matematik.
Skala 1 : 100.000 1 cm : 100.000 cm
Penggunaan Matematika (Solusi)
Pulau Jawa panjangnya 1.000 km harus tergambar
pada kertas yang lebarnya 10 cm.
Gunakan
perbandingan
( 1. 000 km
) ( 10 cm
)
kenyataan sebenarnya : lebar kertas
1.000 x 100.000 cm : 10 cm
1.000 x 10.000 cm : 1 cm
10.000.000 cm : 1 cm
berarti 10.000.000 cm : 1 cm
(kenyataan sebenarnya) (pada kertas)
dikatakan skala 1 : 10.000.000
Skala peta seperti ini disebut skala angka
Berpikir kritis
Pulau Jawa panjangnya
1.000 km. Akan digambar
pada kertas yang lebarnya
hanya 10 cm. Bagaimana
cara menyelesaikannya?
Perlu bantuan matematika!
Penggunaan matematik!
1 km = 1000 m
1 m = 100 cm
1 km = 100.000 cm
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
114
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 km
berarti :
1 cm = 1 km
berarti:
1 inci = 1 km
0 2 4 6 8 10 km
berarti:
1 cm = 2 km
– berarti jarak di peta 1 cm = 100.000 cm pada jarak
sebenarnya sehingga jarak di peta 1 cm = 1 km pada jarak
sebenarnya jadi jarak di peta 2 cm = 2
x
1 km pada jarak
sebenarnya
Jadi jarak kantor kelurahan dan Puskesmas adalah 2 km.
b) Skala Gra
fi
k
Pada umumnya peta-peta lama menggunakan skala angka.
Penggunaan skala angka perlu hati-hati karena munculnya
mesin foto copy. Peta yang diperbesar atau diperkecil dengan
foto copy,
angka
skalanya tidak berubah. sehingga skala angka
pada peta yang diperbesar atau diperkecil mesin foto copy
menjadi salah
Jenis skala lain yang digunakan pada peta adalah
skala gra
fi
k
atau skala garis. Skala gra
fi
k tidak berujud angka tetapi berupa
sebuah garis, seperti tampak pada gambar berikut.
Penggunaan skala gra
fi
k seperti contoh berikut:
Sebuah peta tertera skala gar
fi
k 1 cm = 1 km.
Berarti jarak 1 cm di peta itu sama dengan 1 km pada jarak
sebenarnya.
Bab VII Sketsa dan Peta Wilayah
115
Peta pada Gambar. 7.6
Banjarmasin - Pontianak Jarak pada peta Jarak sebenarnya
(cm)
(km)
Samarinda – Tarakan ....................... .......................
Palangkaraya – Balikpapan ....................... ......................
Pontianak – Kucing ....................... .......................
Banjarmasin – Bandar ....................... .......................
Sri Bengawan
Bontang – Pangkalanbun ....................... .......................
Singkawang – Tanjungredep ....................... .......................
Sungai Mahakam Panjang di peta .......................
( .....cm)
Sungai Barito Panjang di peta .......................
( .....cm)
Sungai Kapuas Panjang di peta .......................
( .....cm)
Peta pada Gb. 7.7
Banjarmasin - Samarinda ....................... .......................
Pontianak – Bandar Sri
Bengawan ....................... .......................
Gambar.7.6
Peta Skala Angka
Perhatikan Peta Kalimantan di atas, kemudian hitung jarak dua kota atau sungai
dengan mengisi tabel di bawah. Kegiatan dikerjakan secara berkelompok.
Tugas7.4
mb
ar.
7
.
5
P
e
t
a
Sk
a
l
a
G
ra
fi
k
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
116
Berpikir Kritis
Didik, kawanmu di sekolah ini, membawa peta hasil foto copy dengan
skala gra
fi
k seperti gambar di bawah ini.
0 3 6 9 12 km
Soal:
1. Peta Didik tersebut diperkecil — diperbesar – atau sesuai aslinya?
2. Apakah skala peta ini masih bisa digunakan untuk mengukur jarak?
1 cm
Tugas 7.5
Kerjakan dalam kelompok kecil (perhatikan keragaman suku bangsa
dan gender).
• Pergilah ke luar kelas. Amatilah gedung sekolah, halaman sekolah,
kemudian ukurlah panjang dan lebarnya, dan catatlah.
• Siapkan kertas millimeter, penggaris, pensil, kompas dan rol meter.
• Tentukan titik batas wilayah sekolah, ukur panjang dan lebarnya
dengan menggunakan rol-meter, dan catatlah setiap jarak yang kamu
ukur tadi, berapa panjangnya dan berapa lebarnya., kemudian buatlah
sketsanya pada kertas millimeter yang sudah kalian siapkan.
• Lanjutkan dengan mengukur panjang dan lebar gedung sekolah,
halaman sekolah, dan bangunan sekolah lainnya. Catatlah setiap
jarak yang kamu ukur tadi, berapa panjangnya dan berapa lebarnya,
kemudian masukkan ke dalam sketsa pada kertas milimeter tadi.
• Ukur pula jarak antara gedung dengan batas sekolah, antara gedung
yang satu dengan lainnya, letak pintu masuk sekolah, dan lain-lain.
Semua yang kalian ukur itu harus dicatat, dan masukkan ke dalam
sketsa.
• Kembalilah ke kelas, dan buatlah Peta Sekolah berdasarkan hasil
pengukuran yang telah kalian lakukan.
Catatan:
Perlu kalian ketahui bahwa kertas gambar kalian tentu tidak selebar tanah
sekolah. Oleh karena itu perlu menggunakan skala. Bagaimana caranya?
D. MEMBUAT PETA SEKOLAH
Marilah kita membuat Peta Sekolah dengan mempratekkan
pengetahuan skala yang baru dipelajari.
Bab VII Sketsa dan Peta Wilayah
117
Berpikir kritis
Pulau Jawa panjangnya
.....meter (misalnya 50 m).
Akan digambar pada kertas
yang lebarnya hanya 10 cm.
Bagaimana cara menyele-
saikannya? Perlu bantuan
matematika!
Penggunaan matematik!
1 km = 1000 m
1 m = 100 cm
1 km = 100.000 cm
Penggunaan Matematika (Solusi)
Pulau Jawa panjangnya 1.000 km harus tergambar
pada kertas yang lebarnya 10 cm.
Gunakan
perbandingan
( 50 m
) ( 10 cm
)
kenyataan sebenarnya : lebar kertas
50 m : 10 cm
5.000 cm : 10 cm
500 cm : 1 cm
berarti 500 cm : 1 cm
(tanah sekolah) (pada kertas)
dikatakan skala 1 : 500
E. KOMPOSISI PETA TEMATIK
Peta yang baik terdiri atas dua bagian yang sangat penting,
yaitu: muka peta dan informasi tepi peta. Muka peta merupakan
cakupan wilayah yang digambar dalam peta. Pada Gb. 7.8, gambar
Pulau Kalmantan dan pulau-pulau di sekitarnya, adalah muka peta.
Sedangkan judul peta dan legenda termasuk informasi tepi.
Langkah awal dalam pembuatan peta tematik adalah
menentukan komposisi peta. Ada tiga model komposisi peta tematik,
yaitu:
a) Komposisi peta dalam bingkai.
b) Komposisi berjajar dalam bingkai.
c) Komposisi bersusun dalam bingkai.
Komposisi peta dalam bingkai, yaitu semua informasi tepi peta
diletakkan di dalam garis tepi peta, seperti tampak pada Gambar di
bawah.
Apabila kalian mengalami kesulitan mintalah petunjuk kepada
Bapak/Ibu guru, dan lanjutkan diskusi kelompok dan kerja kelompok
sampai tuntas.
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
118
Keterangan:
1. Judul peta tematik.
2. Orientasi (penunjuk
arah)
3. Skala angka dan
skala garis
4. Legenda.
5. Sumber peta.
6. Lintang dan bujur.
7. Garis tepi peta.
8. Inset peta
9. Pembuat peta
Pada komposisi peta dalam bingkai, judul peta pada umumnya
diletakkan di bagian atas sebelah tengah. Namun judul peta dapat
juga diletakkan di tempat lain, tergantung bentuk muka peta dan
ruang kosong yang tersedia. Bila bentuk muka peta condong ke
kanan, judul peta sebaiknya diletakkan di sebelah kiri, sedangkan bila
bentuk muka peta condong ke kiri, judul peta sebaiknya diletakkan
di sebelah kanan. Legenda sebaiknya diletakkan di bawah muka
peta, sedangkan informasi tepi lainnya menyesuaikan tempat yang
masih kosong, yang penting penampilan peta tematik tersebut tampak
menarik dan indah, serta mudah dipahami pengguna peta.
Komposisi berjajar dalam bingkai, yaitu informasi tepi peta
diletakkan secara mengelompok berjajar ke bawah di sebelah kanan
atau kiri peta, tergantung pada azas keseimbangan. (Lihat gambar
7.10).
Gambar. 7. 8
Penempatan judul peta pada muka peta condong ke
kanan atau ke kiri
Gambar. 7. 7.
Komposisi peta
dalam bingkai.
Bab VII Sketsa dan Peta Wilayah
119
Gambar. 7. 9
Komposisi berjajar
dalam bingkai.
Keterangan:
1. Judul peta tematik
2. Skala angka dan garis
3. Orientasi peta.
4. Garis tepi peta.
5. Lintang dan bujur.
6. Sumber peta.
7. Legenda.
8. Inset peta.
9. Pembuat peta.
Dewasa ini banyak pembuat peta yang menyukai model
komposisi berjajar dalam bingkai seperti gambar di atas, karena
lebih mudah pengaturan azas keseimbangan, dan informasi tepi
juga mudah dibaca.
Komposisi bersusun dalam bingkai.
Model ini ada dua macam,
yaitu (1) semua informasi tepi peta diletakan di bawah muka
peta, sehingga lembar kertas harus memanjang ke bawah (Gb.
7.11 kiri) dan beberapa informasi tepi diletakkan di atas muka
peta sedangkan informasi tepi lainnya diletakkan di bawah muka
peta (Gb. 7.11. kanan).
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
120
Gb. 7.10
Komposisi
bersusun dalam
bingkai
Keterangan:
1. Judul peta tematik
2. Skala angka dan garis
3. Orientasi peta.
4. Garis tepi peta.
5. Lintang dan bujur.
6. Sumber peta.
7. Legenda.
8. Inset peta.
9. Pembuat peta
.
Bab VII Sketsa dan Peta Wilayah
121
Tugas 7.6
Kerjakan dalam kelompok kecil maksimum 5 orang
Ambil atlas sekolah kalian, kemudian isilah table berikut.
No
Judul Peta Tematik
Komposisi Peta
Terdapat Pada
halaman
1
2
3
4
5
6
dst
Catatan
: Isi komposisi peta, pilih salah satu : dalam bingkai, bejajar,
a) Legenda Peta tematik
Legenda adalah keterangan peta. Legenda berbeda dengan
simbol peta. Perbedaannya adalah: simbol letaknya di dalam
muka peta, dan gunanya untuk menggambarkan unsur atau
obyek muka bumi. Sedangkan legenda, letaknya di luar muka
peta dan gunanya memberi keterangan tentang arti simbol.
Oleh karena itu setiap peta perlu dilengkapi dengan legenda,
karena merupakan kunci untuk memahami simbol yang
tergambar di dalam muka peta. Istilah lain dari legenda adalah
keterangan atau petunjuk.
Gb. 7.11
Contoh legenda peta tematik
Perbedaan warna juga dapat digunakan untuk menyatakan
perbedaan jumlah atau perbedaan kepadatan.
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
122
= 100 orang/km²
= 200 orang/km²
= 300 orang/ km²
Contoh:
Dalam peta tematik, ukuran atau perbedaan besarnya symbol dapat
digunakan untuk membedakan besar fenomena geogra
fi
s. Perbedaan ukuran
tersebut bias berbentuk lingkaran, garis atau kotak segiempat, Contoh:
= 100 ton
= 100 ton
= 1.000 ton
= 1.000 ton
= 10.000 ton
= 10.000 ton
F. CONTOH-CONTOH PETA TEMATIK
Gambar. 7.12 Peta Hujan dan Angin di Indonesia.
Bab VII Sketsa dan Peta Wilayah
123
Gambar. 7.13
Peta Hujan dan Angin di Indonesia.
Rangkuman
Berdasarkan pengetahuan lingkungan sekitar, mental map, sketsa, skala,
dan simbol, maka dapat belajar membuat peta lingkungan seperti peta
sekolah.
Refleksi
Setelah mempelajari bab ini bagaimana kira-kira apa bisa kalian fahami,
bagian mana yang menurut kamu masih sulit.
Seharusnya kalian mampu membuat:
1.
Peta mental
2. Sketsa
Tugas 7.7
Kerjakan dalam kelompok kecil (3-4 orang, perhatikan keragaman suku
dan gender).
1.
Buatlah peta kepadatan penduduk Kabupaten/Kota Anda!
Catatan:
a. Cari Peta Kabupaten/Kotauntuk dijadikan peta dasar.
b. Cari data luas Kecamatan pada Kabupaten/Kota.
c. Hitung data kepadatan penduduk tiap Kecamatan
d. Buat peta tematik kepadatan penduduk
2.
Lihat Peta pada Gb. 7.8. Berdasarkan kelengkapan komponen peta
tematik atau informasi tepi pada peta tematik, unsur informasi apa
yang tidak terdapat pada peta tersebut?
3.
Peta lingkungan
4.
Peta Tematik
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
124
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tersedia, dan kerjakan
di kertas lain!
1. Setiap anak SMP Indonesia punya
mental map
bahwa:
a. Kalimantan Timur terletaka disebelah barat Sulawesi
b. Kalimantan Timur terletak disebelah timur Jawa timur
c. Kalimantan Timur terletak disebelah utara Madura
d. Kalimantan Timur terletak disebelah barat Kalimantan Selatan
2. Keterangan berikut ini yang biasanya menggunakan simbol geometrik
adalah:
a. danau
b. sungai
c. gunungapi
d. hutan
3. Peta Dusun Sukoharjo berskala 1: 2000, berarti 1 cm di peta sama
dengan ....
a. 2000 meter
b. 2 km
c. 200 meter
d. 20 meter
4. Peta Pulau Bali berskala 1: 450.000, berarti 1 cm di peta sama dengan
....
a. 4,5 km
b. 45 km
c. 450 km
d. 450 m
5. Jarak pada peta 1 cm = 0,75 km berarti peta berskala 1:
a. 75.000
b. 7500
c. 750
d. 750.000
II. Jawablah Dengan Singkat
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sketsa?
2. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan legenda?
3. Apa beda peta umum dengan peta tematik?
4. Tuliskan secara urut komposisi berjajar dalam bingkai!
5. Mengapa suatu peta harus ada mata angin atau orientasi?
Latihan