Gambar Sampul Bahasa Indonesia · BAB VI KESEHATAN1
Bahasa Indonesia · BAB VI KESEHATAN1
Demas Marsudi , Endang Padmini ,Suwarni

24/08/2021 16:55:35

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab VI ~ Kesehatan

139

KESEHATAN

KESEHATAN

Membaca

Membaca

teks

pidato

Kebahasaan

Mengidenti-

fikasi makna

Menulis

Menyusun

paragraf

contoh

perbandingan

proses

Berbicara

Menjelaskan

program

kegiatan

Anda akan berlatih menjelaskan program kegiatan, menyusun paragraf proses, perbandingan,

proses, mementaskan drama dan menyusun dialog, membaca teks pidato, mengidentifikasi

perubahan, pergeseran, dan hubungan makna.

Kesastraan

Mementaskan

drama

Menyusun

dialog

VI

Tujuan Pembelajaran

Peta Konsep

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

140

Anak didik tercinta, masih ingatkah Anda dengan penulisan paragraf? Untuk

menambah pengetahuan Anda tentang paragraf, Anda akan diajak berlatih menyusun

jenis paragraf lain yaitu paragraf contoh, perbandingan dan proses.

Untuk melatih keberanian Anda mengemukakan pendapat di depan umum,

nanti Anda akan berlatih berpidato dengan menggunakan teks dan menjelaskan

program kegiatan.

Selain itu, unuk menambah pengetahuan di bidang sastra, Anda pun akan

berlatih menyusun dialog drama. Pada pembelajaran yang terakhir, Anda pun akan

diperkenalkan dengan berbagai jenis makna yang ada dalam bahasa Indonesia.

A. Paragraf Contoh, Perbandingan, Dan Proses

Menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan gagasan yang diberi bentuk

dengan rangkaian kalimat sehingga pembaca memahami ide yang dituangkan.

Penuangan ide yang diwujudkan ke dalam sebuah paragraf memiliki ciri masing-

masing sesuai karakter paragraf tersebut.

Pada pembelajaran ini, Anda akan berlatih mengenali paragraf contoh,

perbandingan, dan proses. Berikut ini akan disajikan ketiga paragraf tersebut, baca

dan pahami isinya!

1.

Pencemaran menimbulkan berbagai macam dampak. Dampak

tersebut dapat menimpa lingkungan sekitar bahkan manusia itu sendiri.

Salah satu contoh sebuah peristiwa di daerah Bandung. Peristiwa

tersebut berupa tanah longsor yang disebabkan terjadinya penumpukan

sampah. Musibah itu memakan korban ratusan jiwa.

2.

Rita dan Nita adalah kakak beradik. Setiap hari keduanya terlihat

sangat akrab. Rita adalah anak yang pandai dan berprestasi. Dia selalu

mendapat rangking pertama di sekolahnya. Lain halnya dengan Nita

adiknya. Dia sama sekali tidak memiliki prestasi seperti kakaknya. Tiap

hari ia hanya menghabiskan waktu dengan bermain.

3.

Hari ini Endah akan memasak sayur sup. Dia baru mulai belajar

memasak. Seluruh bahan-bahannya telah tersedia. Mulailah dia

memasak. Pertama-tama dia membuat bumbunya yaitu bawang putih,

merica, dan garam. Kemudian dia menggoreng bumbu tersebut. Bumbu

yang telah digoreng diberi air secukupnya. Lalu bahan-bahan yang telah

dipersiapkan tadi dimasukkan dalam air yang telah bercampur bumbu.

Sekarang masakannya telah siap dihidangkan.

Bab VI ~ Kesehatan

141

Tugas Mandiri

Setelah Anda pahami ketiga paragraf di atas, kerjakanlah soal-soal di bawah ini!

1.

Jelaskan gagasan pokok yang terdapat pada paragraf pertama!

2.

Sebutkan ide pokok paragraf kedua!

3.

Pada paragraf ketiga, jelaskanlah yang menjadi gagasan utamanya!

4.

Menurut Anda, manakah dari ketiganya yang termasuk paragraf

perbandingan, proses, dan contoh? Jelaskan!

5.

Sebutkan kata kunci yang menjadi indikasi paragraf contoh, proses atau

pun perbandingan dari ketiga paragraf tersebut!

1. Menyusun Paragraf Contoh, Perbandingan, dan Proses

a.

Paragraf Contoh

Kalimat utama dikembangkan dengan cara memberi contoh. Contoh

yang diberikan harus konkret dan langsung memberikan gambaran nyata

kepada pembaca serta tidak menimbulkan pertanyaan.

Perhatikan paragraf berikut!

Menjaga kesehatan sangatlah perlu bagi kelangsungan hidup

manusia, misalnya dari setelah bangun tidur, membersihkan

kamar sendiri, mandi, menggosok gigi, mencuci rambut, mencuci

pakaian. Keadaan rumah yang nyaman dan bersih juga akan

mendukung aktivitas keseharian. Untuk itu, halaman rumah,

lingkungan sekitar harus dibersihkan agar tidak menimbulkan

penyakit.

Berdasarkan contoh di atas sangat jelas bahwa untuk menjelaskan

gagasan utamanya, penulis harus menggunakan beberapa contoh yang

lebih konkret dan mudah dipahami.

b.

Paragraf Perbandingan

Kalimat utama yang mengandung pokok pikiran dapat dijelaskan

dengan cara membandingkannya dengan masalah yang lain. Hal yang

dipakai sebagai pembanding harus lebih konkret atau setidak-tidaknya

dipahami secara umum.

Perhatikan contoh berikut!

Pernahkah Anda berbelanja di swalayan? Tentunya Anda

akan menjawab sering karena swalayan adalah pasar modern

yang berada di tengah kota dengan memberikan pelayanan yang

baik dan kebersihan yang terjamin. Mungkin Anda bisa berlama-

lama walau yang dibeli hanya satu atau dua barang.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

142

Tugas Mandiri

Akan berbeda halnya dengan pasar tradisional. Anda pasti

tidak akan berlama-lama berada di pasar karena keadaan yang

kotor dengan sampah yang berserakan, lalat di sana-sini yang

menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit,

types, dan sebagainya.

Berdasarkan contoh di atas, penulis menggunakan sesuatu yang

berbeda yang memiliki kemiripan dengan apa yang dikemukakan sehingga

gagasan yang masih kabur mudah dipahami pembaca.

c.

Paragraf Proses

Paragraf yang bertujuan memaparkan proses terjadinya peristiwa

atau cara melaksanakan sesuatu yang tersebut pada kalimat utama.

Perhatikan Contoh berikut!

Anda tahu cara menanam bibit mangga? Pertama-tama

buatlah lubang berukuran 1x1x1m, kemudian biarkan lubang

tersebut selama tujuh hari. Tanamlah bibit mangga di dalam

lubang itu, setelah diberi pupuk kandang secukupnya. Setelah

sepuluh hari, pupuklah bibit mangga itu dengan NPK dan setiap

enam bulan sekali pupuklah dengan campuran urea dan NPK.

Siramlah dengan air secukupnya apalagi di musim kemarau.

Mudah bukan bila Anda ingin mencobanya.

Berdasarkan contoh tersebut dapat dipahami bahwa sederetan

kalimat penjelas berisi proses yang menjelaskan gagasan utamanya.

Pembaca akan mudah untuk memahaminya.

Jadi, bagaimana cara menyusun ketiga paragraf tersebut? Coba

Anda perhatikan hal-hal berikut!

1)

Kalimat yang Anda gunakan harus saling berkaitan dan mendukung

satu tema.

2)

Janganlah membuat paragraf yang hanya berisi satu kalimat yang

panjang,

3)

Jadikanlah kalimat yang panjang menjadi dua kalimat yang pendek

dan efektif hingga memudahkan pemahaman.

4)

Buatlah kerangka paragraf agar lebih terarah dan sistematis.

Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang paragraf contoh, perbandingan

dan proses carilah sebuah wacana yang mengandung ketiga hal tersebut!

Selanjutnya, temukan ciri-ciri yang ada di dalamnya! Berdasarkan ciri-ciri

tersebut, buatlah ketiga paragraf itu dengan kalimat yang efektif! Setelah itu,

kumpulkan hasil kerja Anda dan mintalah penilaian kepada guru.

Bab VI ~ Kesehatan

143

B. Membaca Teks Pidato

Pidato merupakan penyampaian gagasan secara lisan di depan publik

(audiens). Pernahkah Anda melakukannya? Lalu bagaimana caranya agar bisa

membacakannya dengan baik sehingga pidato Anda mampu menghipnotis audiens?

Sebelum sampai ke pembelajaran tersebut, marilah Anda cermati naskah pidato

berikut ini, bacalah pelan-pelan dan pahami isinya!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rekan-rekan yang saya hormati,

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk

memberikan pidato tentang “Upaya Penanggulangan Wabah”.

Rekan-rekan yang berbahagia,

Pembasmian total suatu penyakit secara global pada awalnya

merupakan suatu impian. Namun, setelah vaksinasi cacar dilancarkan

secara massal ternyata berhasil menekan penyebaran penyakit cacar

secara dramatis, pada tahun 1976, penyakit ini dinyatakan musnah dari

muka bumi ini.

Rekan-rekan yang tercinta,

Berdasarkan pengalaman keberhasilan tersebut, WHO (Badan

Kesehatan Dunia) menargetkan pembasmian (eradikasi) global penyakit

polio pada awal abad ke-21 ini dengan menempuh cara vaksinasi massal

polio. Keberhasilan dramatis pun dicapai. Sebagian kawasan di dunia,

terutama negara maju, telah meraih sertifikat bebas polio. Sebaliknya,

sebagian lagi masih berjuang menuju kondisi bebas polio, termasuk kawasan

Asia Tenggara dan Afrika.

Rekan-rekan yang saya cintai,

Merupakan kesempatan emas bagi Indonesia pada penghujung

tahun 2008 untuk meraih predikat bebas polio dari WHO menyusul negara

lain yang lebih dahulu telah meraihnya. Bebas polio ini akan menjadi sebuah

karya nyata bagi republik ini untuk menyongsong Indonesia Sehat 2010.

Setelah sertifikat bebas polio diraih, tentunya vaksinasi polio akan dihapus

dari program imunisasi bayi, seperti halnya penghapusan vaksinasi cacar.

Di tengah kekhawatiran kemungkinan Indonesia menjadi negara

endemis berskala internasional karena penyebaran virus polio secara cepat

masih tetap terjadi belakangan ini, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun

2005 tetap dilaksanakan pada putaran I ternyata berjalan lancar.

Pemerintah tak kuasa bekerja sendirian tanpa melibatkan partisipasi

aktif masyarakat tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

diamanatkan upaya penanggulangan wabah, termasuk imunisasi, dilakukan

dengan mengikutsertakan masyarakat secara aktif. Lewat penyuluhan

intensif dan pendekatan persuasif edukatif, masyarakat tentu memberikan

bantuannya dan ikut serta secara aktif.

Sedikit uraian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan itu.

Untuk itu, tidak ada salahnya bagi kita untuk ikut mensosialisasikan upaya

penanggulangan wabah ini.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

144

Latihan

Setelah Anda baca dan pahami isi pidato di atas, jawablah pertanyaan di bawah

ini!

1.

Tema apa yang diangkat pada pidato di atas?

2.

Langkah apa yang menekan penyebaran penyakit cacar tahun 1976?

3.

Apa kepanjangan dari WHO?

4.

Apa tugas WHO berkaitan dengan penyakit polio?

5.

Predikat apa yang disandang Indonesia akhir tahun 2008 berkaitan dengan

bebas polio?

6.

Siapakah yang memberikan predikat di atas?

7.

Apa kepanjangan dari PIN?

8.

Program apa yang dilaksanakan oleh PIN?

9.

Apa yang dimaksud negara endemis?

10.

Upaya apa yang dilakukan pemerintah untuk penanggulangan wabah?

Membacakan Teks Pidato dengan Ucapan, Intonasi, Ekspresi Wajah

dan Penekanan

Seperti yang telah dipaparkan di depan bahwa untuk menyampaikan

informasi secara lisan salah satunya dapat dilakukan dengan pidato. Pidato yang

akan dibicarakan pada pembelajaran ini adalah pidato dengan menggunakan

metode naskah. Naskah pidato biasanya terdiri dari lima bagian, yaitu salam

pembuka, pendahuluan, isi, penutup, dan salam penutup.

Bila Anda amati teks pidato (di atas), pada setiap topik terdapat kata

sapaan yang bertujuan mengajak pendengar tetap memperhatikan pidato. Sapaan

yang digunakan disesuaikan dengan situasi dan tata krama serta kedudukan

para pendengar/audiens. Amatilah bagian pokok dan pendukung dalam naskah

pidato. Selanjutnya tandailah bagian-bagian itu, terutama bagian pokoknya agar

mendapat penekanan saat dibacakan.

Agar terkesan tidak monoton dan menarik perhatian audiens/pendengar,

saat diminta membacakan teks pidato di depan audiens, perhatikan petunjuk

berikut ini.

a.

Kejelasan ucapan

Ucapan yang jelas sangat membantu pendengar dalam mengartikan maksud

dan isi pidato

b.

Intonasi/nada tinggi rendahnya suara

Sesuaikan suara Anda dengan besarnya ruangan. Usahakan suaramu

terdengar sampai ke belakang pendengar. Tinggi rendahnya suara harus

diperhatikan agar pidato tidak membosankan.

Bab VI ~ Kesehatan

145

www.jombangkab.go.idistimewa

Tugas Mandiri

c.

Ekspresi wajah

Gunakan ekspresi wajah untuk meyakinkan pidato Anda. Sesuaikanlah

ekspresi wajah dengan isi pidato.

d.

Penekanan terhadap kata-kata kunci. Maksudnya, Anda dapat mengulangi

kata-kata yang dianggap penting atau dengan mengeraskan volume suara

terhadap kata-kata kunci.

Untuk menguji kemampuan Anda berpidato, gunakan naskah di atas untuk berlatih.

Perhatikanlah lafal, intonasi, ekspresi dan penekanan kata-kata yang Anda anggap

penting! Mintalah komentar guru terhadap penampilan Anda.

C. Membaca Program Kegiatan (Proposal)

Di sekolah Anda, setiap periode pergantian kepemimpinan OSIS, pasti ketua

OSIS dan seksi-seksi OSIS memiliki program kegiatan yang akan direalisasikan

dalam setahun kepemimpinan OSIS.

Kegiatan dapat berupa bakti sosial, kegiatan ekstrakurikuler, studi banding

dan penyaluran hobi atau bakat anggota. Kegiatan-kegiatan tersebut sebelum

dilaksanakan harus direncanakan secara matang, teliti dan terinci agar hasilnya

maksimal.

Sebelum melaksanakan kegiatan hendaknya menyusun proposal agar kegiatan

menjadi terarah dan jelas tujuannya. Berikut ini disajikan sebuah proposal kegiatan.

Gambar 6.1

Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan

mengajukan proposal telebih dahulu agar kehiatan lebih berhasil

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

146

Bacalah dengan seksama dan perhatikan pula isi serta bagian-bagiannya!

Bakti Sosial dalam Rangka

Mengantisipasi Demam Berdarah

Landasan Pemikiran:

1.

Kesehatan merupakan sesuatu yang mahal harganya

2.

Gerakan antidemam berdarah adalah satu kegiatan yang bersifat

kemanusiaan dan perlu mendapat dukungan

Jenis Kegiatan

: Kerja bakti di li

ngkungan sekolah, penataan

lingkungan dan pemberantasan nyamuk demam

berdarah.

Tujuan

: Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan

bebas dari nyamuk demam berdarah terutama

di lingkungan SMA I Yogyakarta.

Waktu dan Tempat : Minggu, 30 Oktober 2005, lingkungan SMA I

Yogyakarta

Pelaksana

: OSIS SMA I Y

ogyakarta.

Susunan Pengurus

: Terlampir.

Penanggung Jawab : Kep

ala sekolah SMU I Yogyakarta.

Ketua OSIS

Sekretaris OSIS

(Oki Argo)

(Dian Mahrani)

Mengetahui

Kepala Sekolah SMU I Yogyakarta

(Drs. Edi Sulistyanto)

Bab VI ~ Kesehatan

147

Latihan

Setelah Anda membaca dan memahami proposal di atas, kerjakanlah soal-soal

berikut ini!

1.

Apa judul proposal kegiatan yang dilasanakan siswa-siswi SMA Islam I

Yogyakata?

2.

Misi apa yang diusung dalam kegiatan tersebut?

3.

Siapa yang memprakarsai kegiatan di atas?

4.

Apa bentuk kegiatan yang dilaksanakan?

5.

Sebutkan unsur-unsur yang ada dalam proposal!

6.

Kapan proposal tersebut disusun/dibuat?

7.

Apa tujuan proposal dibuat?

8.

Siapakah yang mengesahkan proposal tersebut?

Menyampaikan Proposal Secara Rinci

Rencana-rencana kegiatan tersebut biasanya disusun dalam sebuah proposal

(usulan kegiatan) sesuai dengan kegiatan tersebut. Secara garis besar, rencana

kegiatan meliputi hal-hal berikut ini:

a.

Judul, dapat disesuaikan dengan tema kegiatan.

b.

Latar belakang/landasan pemikiran, berisi uraian yang melatari kegiatan.

c.

Jenis kegiatan, merupakan bentuk kegiatan yang akan dilakukan.

d.

Tujuan, adalah sasaran yang ingin dicapai.

e.

Waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan.

Proposal dapat pula disertai dana/perincian biaya, dan lainnya, sesuai dengan

tujuan kegiatan tersebut.

Selain yang dipaparkan di atas, berikut disajikan pula rencana program

kegiatan sejenis dengan pola yang sederhana.

Bakti Sosial dalam Rangka

Mengantisipasi Demam Berdarah

1. Dasar

: Bakti sosial untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan

2. Tujuan :

1.

Menciptakan lingkungan yang sehat

2.

Memberikan proses belajar mengajar

3.

Menciptakan generasi yang cinta dengan kebersihan dan kesehatan

3.

Sasaran : Sekolah yang terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, tenaga administrasi, dan lain sebagainya

4.

Panitia

: Susunan Panitia terlampir

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

148

Tugas Mandiri

5.

Waktu dan tempat : 30 Oktober 2005, di lingkungan SMA Islam I

Yogyakarta

6.

Acara

: Susunan acara (terlampir)

7.

Anggaran

: Rencana biaya (terlampir)

8.

Penutup

: Kegiatan ini diharapkan mendapat dukungan

baik dari sekolah demi terciptanya lingkungan

yang sehat dan terbebas dari demam berdarah

SMA Islam I Yogyakarta, 25 Oktober 2005

(Roni Dwiyanto)

Program yang telah disusun harus disampaikan secara rinci. Penyampaian

program tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan tanggapan atau masukan

dari pihak lain demi kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengemukakan program kegiatan adalah

sebagai berikut:

a.

pahamilah isi program dengan baik,

b.

sampaikan isi program secara rinci dengan sikap yang tenang dan percaya

diri,

c.

gunakanlah suara yang jelas agar tidak menimbulkan salah informasi

d.

jawablah pertanyaan dengan jelas (bila ada),

e.

berikanlah tanggapan secara bijaksana

Untuk menguji kemampuan Anda, lakukan kegiatan di bawah ini!

1.

Buatlah proposl kegiatan secara sederhana (seperti di atas) dengan topik

bebas!

2.

Sampaikanlah proposal Anda di depan kelas agar semua mengetahui hasil

kerja Anda!

3.

Mintalah masukan/tanggapan dari teman-teman dan guru mengenai proposal

dan penampilan Anda!

Bab VI ~ Kesehatan

149

D. Membaca Naskah Drama

Drama merupakan karya sastra yang diciptakan oleh pengarang dengan tujuan

untuk dipentaskan. Pementasan sebuah drama sangat didukung oleh unsur-unsur

seperti naskah drama, sutradara, panggung, pemain, tata lampu, tata busana dan

tata rias. Sebelum memahami lebih lanjut tentang pementasan, berikut ini disajikan

naskah drama.

Bacalah dengan seksama dan pahami isinya!

Panggung menggambarkan tempat di pinggir jalan pada siang hari yang

lengang. Di latar belakang tampak pepohonan yang cukup rimbun.

Yanti

: (muncul dengan membawa buku, berjalan akan pulang, tetapi

bertemu Herman dan keduanya saling menyapa)

Herman : (menegur lebih dulu) “Heh, cari barang rongsokan, ya?”

Yanti

: (terkejut) “Ah, kamu Herman, jadi terkejut aku.”

Herman : “Jalan kok menunduk saja. Sedang mencari barang-barang bekas?”

Yanti

: “Ah, ada-ada saja kamu. Masak iya jalanku seperti orang mencari

barang-barang bekas. Kalau begitu, tolong Her, ambilkan keranjang

untuk rongsokan. (ketawa riang) Hihi..............”

Herman : (berlagak akan mengambil). “Baik, Nona.”

Yanti

: “Her, Her, mau ke mana?”

Herman : “Lho, kok ditanya, ambil keranjang, kan?”

Yanti

: “Her, jangan begitu, aku main-main saja, kok.”

Herman : (diam, pura-pura tersinggung)

Yanti

: (mendekat pelan) “Herman, aku main-main saja, lo. Kau marah?”

Herman : (masih pura-pura) “Tidak, aku tidak marah. Hanya.............”

Yanti

: (semakin ingin tahu) “Herman, katakan saja apa yang kamu

maksud. Biar ku dapat memperbaiki kekuranganku. Atau, aku

harus minta maaf padamu, Her?”

Herman : “Tidak. Kamu tidak usah minta maaf kepadaku. Kamu tidak

bersalah. Hanya.........”

Yanti

: (kesal dan takut) “Aku semakin tidak mengerti dan bingung.”

Herman : (semakin menggoda) “Kamu tidak mengerti, Yanti?”

Yanti

: (seolah akan menangis) “Herman, kalau kamu masih menggodaku

dan aku tak bersalah,.........baiklah, aku pulang saja. Aku malu,

Her.”

Herman : (maksud menggoda jadi pudar) “Yanti, aku..........haaaa......”

Yanti

: (melihat keanehan)

Hermn

: (mendekat, sayang) “Yanti, aku sebenarnya mencoba

ketabahanmu.”

Yanti

: (sadar kalau digoda) “Aku kira............kamu marah padaku.”

Herman : “Buat apa marah tanpa sebab, Yanti? Aku bukan pemuda yng

mudah naik darah.............hahaa...........”

Yanti

: “Kau dari mana? Pulang sekolah?”

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

150

Latihan

Herman : “Tidak, dari menyelesaikan pekerjaan di rumah orang.”

Yanti

: “Di rumah orang? (keheranan) Maksudmu?”

Herman : “Ayo, coba terka, Ti.”

Yanti

: (menjawab manja) Kau menggodaku lagi, ya.”

Herman : “Hahaaaaa, eee, yang ini tidak, Ti. Aku ingin tahu kemampuanmu

menerka teka-teki, ini. Cobalah kalau dapat. Hadiahnya besar.”

Yanti

: “Enggak mau, Her. Aku takut salah lagi. Kamu saja yang

menjawab.”

Herman : (senyum sayang) “Baiklah. Begini Yanti, aku sudah lama mencoba

membantu ayahku mencari rezeki. Yaaaa, sambil belajar untuk

hidup mandiri kelak.”

Yanti

: “Yang kamu maksud itu, kamu sudah bekerja sambilan untuk

membantu kebutuhan hidup keluargamu?”

Herman : “Yah, begitulah kurang lebihnya. Hanya saja tidak tetap. Sekali

waktu kalau ada kesempatan, seperti kalau tidak ada ulangan atau

tidak ada PR.”

(

Terampil Bermain Drama

, 2002:71-73)

Setelah Anda baca dan pahami naskah drama di atas, jawablah pertanyaan berikut

ini!

1.

Sebutkan tokoh yang memerankan drama tersebut?

2.

Jelaskan latar (tempat) pembicaraan tokoh Yanti dan Herman!

3.

Apa yang dibicarakan kedua tokoh tersebut?

4.

Bagaimana watak tokoh Herman?

5.

Bagaimana pula dengan karakter yang ditampilkan tokoh Yanti?

1. Unsur-Unsur Pementasan Drama

Pementasan drama merupakan kesenian yang sangat kompleks. Sebab,

seni drama bukan saja melibatkan banyak seniman, melainkan juga mengandung

banyak unsur.apa unsur-unsur pementasan draman itu?

a.

Naskah Drama

Bila Anda akan mengadakan pertunjukan drama, yang dibutuhkan

pertama-tama adalah naskah drama. Naskah drama adalah karangan yang

berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut berisi nama-nama tokoh dalam

cerita, dialog yang diucapkan, keadaan panggung. Bahkan kadang-kadang

dilengkapi tentang tata busana, tata lampu dan tata suara(musik pengiring).

Naskah drama mengutamakan pembicaraan tokoh, penuturan ceritanya

melalui dialog. Permainan drama dibagi atas babak. Tiap babak berisi satu

peristiwa dengan waktu dan suasana tertentu.

Bab VI ~ Kesehatan

151

Untuk memudahkan para pemain drama, naskah juga dilengkapi dengan

keterangan atau petunjuk. Petunjuk itu misalnya gerakan-gerakan yang

dilakukan pemain, tempat terjadinya peristiwa, benda-benda/peralatn yang

dibutuhkan setiap babak, dan sebagainya.

b.

Pemain

Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Jumlah pemain akan

tergantung dari tokoh yang dipentaskan. Seorang pemain harus benar-benar

seperti tokoh yang dimainkan. Untuk itu, ia harus menguasai dan mampu

memerankan watak, tingkah dan busana lain yang mendukungnya.

c .

Sutradara

Sutradara adalah pemimpin pementasan drama. Hal yang mula-mula

dilakukan seorang sutradara adalah memilih naskah (atau ditulis sendiri).

Naskah dibaca berulang-ulang untuk memahami cerita dan menafsirkan

bagaimana watak tokoh-tokohnya. Selanjutnya memilih pemain yang akan

memerankan tokoh dalam naskah. Pemain yang telah terpilih akan dibimbing

dan diarahkan oleh sutradara agar mampu memerankan tokoh dengan baik.

Selain itu, ia harus menunjuk penata rias, busana. lampu, dan suara. Pada

akhirnya ia harus bekerja sama dengan para petugas dan mengkoordinasikan

semua bagian.

d.

Tata Rias

Tata rias adalah cara mendandani pemain. Orang yang mengerjakannya

disebut penata rias.

e .

Tata Busana

Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan, model,

maupun cara mengenakannya. Tata busana erat sekali dengan tata rias,

sehingga tugas mengatur pakaian pemain sering dirangkap dengan penata

rias.

f.

Tata Panggung

Tata panggung adalah pentas atau arena untuk bermain drama.

Biasanya letaknya di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi dari kursi

penonton. Tujuannya agar penonton yang duduk di kursi paling belakan g

dapat melihat apa yang ada di panggung.

Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk

permainan drama. Panggung harus menggambarkan tempat, waktu dan

suasana terjadinya suatu peistiwa.

g.

Tata Lampu

Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung. Karena itu, lampu

erat sekali hubungannya dengan tata panggung. Pengaturan cahaya di

panggung harus menggambarkan keadaan /peristiwa yang sedang terjadi di

atas panggung.

h.

Tata Suara

Tata suara bukan hanya pengaturan pengeras suara, melainkan musik

pengiring juga. Musik pengiring diperlukan juga agar suasana yang

digambarkan terasa lebih meyakinkan dan mantap bagi para penonton. Alat

musik yang biasanya digunakan, misalnya seruling, biola, organ, dan

sebagainya.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

152

i.

Penonton

Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan drama. Siapakah

penonton? Penonton adalah orang-orang yang mau datang ke tempat

pertunjukan. Penonton pun dapat dikategorikan menjadi penonton iseng,

penonton peminat dan penonton penasaran.

2. Menentukan Tema, Judul, Kerangka Drama dan Menyusun

DialogNaskah

Bila tadi telah dibicarakan tentang bagaimana sebuah pementasan dan

unsur-unsur yang ada di dalamnya, lalu bagaimnakah cara menyusun dialog itu

sendiri? Seperti pada karya sastra lain, drama yang merupakan salah satu karya

sastra yang penyajiannya dengan dipentaskan memiliki tema yang merupakan

dasar cerita. Tema dapat diambil dari berbagai segi kehidupan manusia, baik itu

pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain.

Judul yang telah Anda tetapkan setelah mengamati kehidupan di luar Anda

atau dari dalam diri Anda, dirumuskan menjadi judul yang dapat mewakili isi dari

tema yang ingin disampaikan.

Setelah melakukan kegiatan tersebut buatlah kerangka cerita drama,

misalkan:

Babak 1: Kenangan masa indah,

Babak 2: Pertengkaran idealisme,

Babak 3: Saat-saat terakhir perpisahan, dan sebagainya.

Kegiatan terakhir adalah susunlah naskah drama berdasarkan kerangka

yang telah Anda susun tadi.

Perhatikan ilustrasi berikut berdasarkan kerangka drama di atas!

Kisah Kita

Babak 1

(Sore hari di ruang tamu. Suara kicau burung sesekali mengiringi

percakapan Indra dan Rina)

Indra

: “Tak terasa waktu telah memisahkan kita. Indahnya taman

pelataran belakang rumah begitu membahagiakan

kenanganku” (sesekali menengok ke arah jendela). “Hijau

daun dan kembangkan yang mekar iringan indahnya kisah

kita” (memandang ke arah Rina).

Rina

: (sedih) “Iya, mas!” (berusaha tenang) “Matahari yang

tenggelam di ufuk barat menjadi saksi keindahan cinta

kita...” dan seterusnya.

Bab VI ~ Kesehatan

153

Tugas Mandiri

Untuk menguji kemampuan Anda dalam bidang drama, susunlah naskah drama

dengan kelompok Anda, buatlah dialognya dan cobalah untuk mementaskannya

di depan kelas dengan kelompok Anda. Seandainya Anda mengalami kesulitan

mintalah bimbingan guru baik dari penyusunan naskah maupun pementasannya.

E. Mengidentifikasi Perubahan, Pergeseran dan

Hubungan Makna Kata

Jenis-jenis makna dalam bahasa Indonesia dipelajari oleh ilmu semantik.

Ilmu tersebut mengulas berbagai macam makna kata seperti sinonim, antonim,

hiponim, ameliorasi, peyorasi, dan sebagainya. Makna kata akan lebih mudah

dipelajari bila telah dimasukkan ke dalam konteks kalimat. Artinya tidak berdiri

sendiri sebagai sebuah kata.

Berikut ini disajikan sebuah bacaan, bacalah dengan seksama dan pahami

isinya!

Kepala Berita yang Menyesatkan

Surat kabar sudah merupakan suatu kebutuhn primer di dalam

masyarakat modern. Apabila satu hari saja kita tidak membaca surat kabar,

kita merasa seolah-olah ketinggalan mengikuti berita-berita, baik berita

dalam negeri maupun berita luar negeri. Surat kabar kita, dewasa ini,

terutama surat-surat kabar ibukota terdiri atas dua belas halaman dengan

isi yang beraneka ragam. Rasanya tidak mungkin kita membaca yang

tertulis di dalamnya satu persatu secara teliti karena selain kita tidak

punya waktu, tidak semu yang dituliskan dalam surat kabar menarik

perhatian kita, apalagi bila hal-hal itu tidak bersangkut paut dengan

kepentingan kita. Di samping itu, ada orang yang berlangganan bukan

hanya satu surat kabar, melainkan beberapa.

Karena waktu kita yang terbatas, biasanya mata langsung

membaca kepala-kepala surat kabar yang tertulis dengan huruf besar.

Judul yang menarik perhatian langsung kita baca. Akan tetapi sering kita

tertipu oleh kepala berita itu karena yang tertulis di sana tidak sma

maksudnya dengan isi berita di bawahnya. Coba Anda perhatikan contoh

berikut!

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

154

Latihan

Pinjaman $ 200 Juta Diberikan Indonesia

Orang yang dapat memahami bahasa Indonesia yang baik sudah

pasti akan segera mengambil simpulan bahwa pinjaman sebesar dua ratus

juta dolar telah diberikan oleh pemerintah Indonesia. Kepada siapa

diberikan atau siapa yang menerima pinjaman itu belum pasti diketahui

karena tidak tercakup dalam berita singkat di atas. Akan tetapi, setelah

Anda baca isinya, ternyata Indonesialah yang diberi pinjaman, bukan yang

memberi pinjaman. Siapa yang salah terhadap penulisan itu? Tentu saja

pihak redaksi yang menghilangkan satu kata penting

kepada yang

diletakkan antara kata

diberikan dan

Indonesia.

(

Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar

, 1994: 6-7)

Setelah Anda membaca dan memahami isi bacaan tersebut, jawablah pertanyaan

di bawah ini!

1.

Apa yang menjadi kebutuhan primer masyarakat modern?

2.

Secara umum, berapa jumlah halaman dalam surat kabar?

3.

Mengapa pembaca selalu membaca tertuju kepada kepala-kepala berita

lebih dulu?

4.

Menurut Anda, contoh konkret kepala berita di atas sudah benar struktur

penulisannya? Jelaskan!

5.

Siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan penulisan dalam surat kabar?

Jelaskan!

1. Membedakan Kata-kata yang Bersinonim, Berantonim,

Berhomonim, Berhomograf, Berhomofon, Berhiponim, dan

Berpolisemi

Untuk membedakan kata-kata di atas, coba Anda perhatikan

ilustrasi-ilustrasi berikut ini!

a. Allah Yang Maha

Besar

selalu mengasihi umat-Nya.

Pesta

akbar

itu diselenggarakan para artis di sepanjang jalan

raya

yang menghubungkan kota Bandung dan Bogor.

Kata

besar

,

akbar

,

raya

merupakan sinonim, yaitu kata-kata yang

bermakna sama.

Anak yang

besar

itu mampu mengangkat beras dengan berat 50

kg, sedangkan anak yang kurus dan

kecil

hanya mampu mengangkat

karung yang berisi 10 kg beras.

Bab VI ~ Kesehatan

155

Kata

besar

dan

kecil

merupakan antonim, yaitu kata-kata yang

berlawanan makna.

b. Ia pergi

tanggal

dua kemarin ketika gigi nenek

tanggal

dua

Walaupun kata

tanggal

di atas memiliki bentuk dan pengucapan

sama maknanya berbeda. Kata-kata tersebut merupakan homonim.

c. Dinda makan dengan

tahu

goreng.

Ibu ternyata

tahu

bila adik yang mengambil uangnya.

Kedua kata ‘

tahu

’ di atas memiliki bentuk yang sama namun bunyi/

lafal serta maknanya berbeda. Kata-kata tersebut merupakan homograf.

d. Bang Andi membuka rekening di Bank Perkreditan Rakyat.

Kata bang dan bank bila diucapkan memiliki lafal yang sama, kedua

kata di atas termasuk homofon.

e. Adik sangat menyukai mawar, melati, flamboyan.

Kata mawar, melati, flamboyan merupakan bagian dari bunga. Kata-

kata yang memiliki cakupan makna yang lebih sempit disebut dengan

hiponim

f. Kepala sekolah memimpin upacara bendera.

Kepalaku sakit karena terbentur tembok.

Kepala surat terdapat pada surat balasan lamaran pekerjaan.

Ayah adalah kepala rumah tangga yang bijaksana.

2. Membedakan Kata-kata Lain yang Bersinonim, Berantonim,

Berhomonim, Berhomofon, Berhomograf, Berhiponim, dan

Berpolisemi

Untuk membedakan kata-kata tersebut, perhatikan ilustrasi di bawah ini!

a.

Laki bini

itu berjalan berdampingan sambil bergandengan tangan.

Kata “laki bini” adalah kata-kata yang terbentuk namun maknanya

lebih buruk daripada sebelumnya. kata-kata seperti itu disebut peyorasi.

b.

Suami istri

itu sering bertengkar.

Berbeda dengan laki bini, kata “suami istri” maknanya lebih baik dan

lebih sopan. Kata-kata tersebut termasuk ke dalam ameliorasi.

c.

Kepada

Bapak

Kepala Sekolah saya persilakan.

d.

Saudara

Andi dipersilakan duduk.

Kata

bapak

dan

saudara

digunakan bukan untuk orang yang masih

sedarah. Kata-kata tersebut mengalami perluasan makna.

Kata-kata dalam konteks berikut merupakan kata-kata yang mengalami

penyempitan makna.

Coba Anda bandingkan!

-“

Bapak

mau ke mana?” tanya Rudi kepada bapaknya.

-

Andi masih

bersaudara

dengan Rudi.

-

Banyak universitas yang menghasilkan

sarjana

yang berkualitas.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

156

Tugas Mandiri

3. Menentukan Makna Asosiasi dan Sinestesia

Pengertian makna asosiasi adalah perubahan makna yang disebabkan

persamaan sifat.

Contoh:

-

Masukkan surat ini ke dalam amplop berwarna biru!

-

Berikan amplop ini kepada gurumu agar nilai pelajaran A dapat

dipertimbangkan!

Perhatikan kedua contoh di atas!

Kata amplop memiliki sifat rahasia. Oleh karena itu, dapat digunakan

pada kegiatan lain yang bersifat rahasia pula.

Pada contoh dua, arti kata amplop adalah menyogok (sogok)/uang tutup

mulut. Pengertian sinestesia adalah perubahan makna yang diakibatkan pertukaran

tanggapan dua indra berbeda!

Cermati ilustrasi berikut!

-

Wajah manis bila dipandang mata hingga membuat aku terpesona.

Kata manis pada kalimat tersebut seharusnya digunakan untuk rasa

pada makanan/minuman yang banyak mengandung gula dan dirasakan oleh

lidah sebagai alat pengecap. Kalimat di atas menggunakan kata manis yang

seolah-olah dirasakan namun dengan indra yang lain yaitu mata.

Untuk menguji kemampuan kebahasaan Anda, kerjakanlah tugas berikut!

1.

Carilah kata-kata lain yang bersinonim, berantonim, berhiponim,

berhomofon, berhomograf, berhiponim, dan berpolisemi!

2.

Kerjakanlah dengan memasangkan jawaban yang ada di sebelah kanan!

a. Baik tidaknya suatu perbuatan tergantung pada

... . pelakunya.

b. Masjid ... . tetap berdiri dengan kokoh di tengah-

tengah bencana alam yang terjadi.

c. ... . mawar harum baunya.

... . desa itu sangat cantik dan membuatku

terpesona.

d. Orang yang melanggar peraturan pasti

dikenakan ... ..

Aku ... . akan ketegaran jiwaku.

e. ... . rumahku bocor mengakibatkan air hujan

masuk ke rumah

Isu gempa melanda Yogyakarta, keadaan

semakin ... .

- motivasi

-r

aya

- bunga

- sanksi

- sangsi

- genting

Bab VI ~ Kesehatan

157

Rangkuman

Refleksi

3.

Buatlah kata-kata dalam sebuah konteks kalimat yang menggunakan kata-

kata yang mengalami peyorasi, ameliorasi, perluasan, dan penyempitan

makna!

4.

Termasuk ke dalam kategori mana kalimat-kalimat berikut (ameliorasi,

peyorasi, perluasan, penyempitan)?

a.

Putera-puteri bangsa yang jujur dan pandai adalah harapan bangsa

Indonesia.

b.

Pendeta Yulius sedang memimpin umatnya pada pertemuan khusus

dengan gereja lain.

c.

Adelia adalah seorang tunanetra yang dengan keuletannya berhasil

dan menyelesaikan studi di UPY

d.

Putri Pak Darsono duduk di bangku SMA dan mengambil program

bahasa.

e.

Pembantu rumah tangga akhir-akhir ini sangat dilecehkan

keberadaannya oleh majikannya sendiri.

5.

Buatlah kata-kata yang lain dalam konteks kalimat yang mengandung makna

asosiasi dan sinestesia!

1.

Paragraf contoh adalah paragraf yang kalimat utamanya berisi contoh,

ilustrasi untuk menguatkan pernyataan.

2.

Paragraf proses adalah paragraf yang kalimat utamanya memaparkan

proses terjadinya sesuatu atau peristiwa.

3.

Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat utamanya dinyatakan

dengan membandingkan dengan pernyataan lain.

4.

Untuk menjelaskan program kegiatan harus mengemukakan unsur secara

rinci dengan kalimat yang jelas dan disertai bahan pendukung untuk

memperkuat program kegiatan.

5.

Unsur-unsur pementasan drama ialah naskah, pemain, sutradara, panggung,

tata rias, tata lampu, tata panggung, tata kostum, dan penonton.

6.

Beberapa makna dalam bahasa Indonesia ialah sinonim, anonim, homonim,

homofon, homograf, meluas, menyempit, ameliorasi, peyorasi, sinestesia,

asosiasi.

1.

Untuk menyusun paragraf contoh, proses, dan perbandingan, hindari

penggunaan kalimat yang berlebihan karena akan mengaburkan ciri khasnya.

2.

Saat berpidato menggunakan teks, hindarilah sikap membaca teks tanpa

melihat adiens.

3.

Dalam menjelaskan program kegiatan, hindari sikap masa bodoh terhadap

masukan dari pendengar.

4.

Sebagai pemula, gunakanlah kata-kata yang sederhana dalam menyusun

dialog drama yang akan dipentaskan.

5.

Mengidentifikasi permaknaan bahasa Indonesia harus disertai keterangan

agar tidak membingungkan pembaca.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

158

Evaluasi

Untuk melatih kemampuan Anda dalam mendengarkan, membaca, berbicara,

dan menulis, kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1.

Paragraf yang di dalamnya berisi pernyataan yang diperbandingkan dengan

pernyataan lain dise

but para

graf .......................................................

............

2.

Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca disebut .............

3.

Pertunjukan sejenis drama di Bali di

sebut ... ..................................

.............

4.

Alur dalam drama dapat

dilihat dari

.... ............................................... ......

....

5.

Penanjakan lakon sehingga mencapai konflik disebut dengan istilah .............

6.

Naskah drama terdiri dari tema,

plot, karak

terisasi dan .............................

7.

Tarian Gantar merupakan cerpen yang sarat dengan budaya daerah ...........

8.

Metode pidato yang menggunakan

naskah saat berpidato disebut ................

9.

Unsur yang terdapat dalam proposal yang memaparkan latar belakang

dilaksanakannya

kegiatan disebut .................................................................

10.

T

anggal 20 Januari, gigi nenek

tanggal 2. kata yang digraisbawahi memiliki makna

.....................................................................................................................