Gambar Sampul Bahasa Indonesia · BAB IV PENDIDIKAN
Bahasa Indonesia · BAB IV PENDIDIKAN
Demas Marsudi , Endang Padmini ,Suwarni

24/08/2021 16:55:35

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab IV~ Pendidikan

89

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

Membaca

Membaca puisi

Menemukan

standar budaya

Kebahasaan

Mengklasifikasi

jenis paragraf

Berbicara

Melisankan

gurindam

Membandingkan

puisi terjemahan

dengan puisi

Indonsia

Menulis

Menulis paragraf

argumentasi dan

persuasi

IV

Anda akan berlatih melisankan Gurindam XII, membandingkan puisi Indonesia dengan

terjemahan, menyusun paragraf persuasif dan argumentatif, menganalisis puisi pada periode

tertentu, serta mengklasifikasi jenis paragraf

Tujuan Pembelajaran

Peta Konsep

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

90

Siswa-siswi yang saya cintai, bila kemarin Anda telah memelajari beberapa

paragraf, hari ini kita akan bersama-sama memelajari bagaimana cara menyusun

paragraf persuasi dan argumentasi untuk melengkapi kemampuan Anda.

Setelah itu, Anda akan membaca puisi yang dianggap penting pada periode

kesusastraan Indonesia. Dengan membaca, Anda akan mengetahui standar budaya

masyarakat pada saat itu.

Kesusastraan Indonesia memang beragam bentuk dan jenisnya. Masih

ingatkah Anda dengan Gurindam? gurindam merupakan salah satu puisi lama

Indonesia yang patut dipelajari.

Lalu, bagaimana dengan puisi terjemahan? Apakah sama dengan puisi

Indonesia? Tentunya Anda akan memelajari bagaimana bahasa yang digunakan

dan nilai-nilai estetikanya.

Nah, untuk pembelajaran terakhir, Anda akan mengetahui dan memahami jenis-

jenis paragraf dalam bahasa Indonesia.

A. Paragraf Persuasi

Berbagai pikiran yang berkecamuk di benak Anda dapat dituangkan ke dalam

bentuk tulisan berupa karangan. Misalnya saja karangan persuasi. Karangan persuasi

adalah karangan yang bersifat membujuk atau mengajak pembaca untuk mengikuti

gagasan penulis.

Berikut ini ditampilkan paragraf persuasi, bacalah dengan seksama!

Festival Grogol Wadah Rekonsiliasi Warga Bantul

Sebagai upaya rekonsiliasi pascagempa bumi, masyarakat empat dusun di

wilayah Parangtritis menggelar Festival Grogol. Kegiatan pada 10-17 November

yang menampilkan aneka pentas seni budaya tersebut dimaksudkan untuk

menjalin kembali keguyuban warga.

Tak bisa dimungkiri, penyaluran dana rekonstruksi rumah pascagempa

membuat gesekan-gesekan di tengah masyarakat.

Keguyuban warga mulai tergerus atau terhapus karena sebagian warga

mulai lupa akan nilai-nilai tersebut. Rumah-rumah yang rusak dan ambruk

menjadikan orientasi berubah karena warga butuh pembangunan kembali.

Hal-hal inilah yang kadang-kadang menjadi pemicu konflik.

Keguyuban warga harus dikembalikan dan dimunculkan dengan gagasan

mengadakan festival. Ini sekaligus memberdayakan potensi dusun. Untuk itu,

mari kita bersama-sama membangun kerukunan hidup antarwarga seperti dulu

lagi.

(

Kompas

,12-10- 2007 dengan pengubahan)

Bab IV~ Pendidikan

91

Latihan

Setelah Anda memahami paragraf di atas, kerjakan soal-soal di bawah ini!

1.

Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi?

2.

Siapa yang memprakarsai kegiatan festival dusun?

3.

Apa motivasi kegiatan festival?

4.

Mengapa keguyuban warga pascagempa terhapus?

5.

Bagaimana cara memunculkan kembali keguyuban warga?

1. Menjelaskan Ide Pokok dan Penjelas

Ide pokok sama artinya dengan gagasan pokok/utama yang dalam paragraf

dituangkan ke dalam kalimat utama. Demikian juga dengan ide penjelas/gagasan

pendukung dituangkan ke dalam kalimat penjelas. Dan untuk menjelaskan ide

pokok dan penjelas, Anda perlu mengetahui di mana letak ide itu sendiri. Kalimat

utama (hal-hal yang bersifat umum) yang biasanya diikuti oleh kalimat penjelas

(hal-hal yang bersifat khusus).

2. Mengidentifikasi Ciri-ciri Paragraf dan Menentukan Topik

Paragraf Persuasi

Untuk menemukan ciri-ciri persuasi, Anda harus memahami pengertian

paragraf tersebut. Pengertian paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan

membujuk pembaca sekaligus memengaruhi dan mengajak pembaca agar mau

berbuat seperti yang dikehendaki penulis.

Jadi, dalam menentukan ciri-ciri paragraf persuasi, temukan kata-kata

kunci, seperti agar, supaya, marilah (yang sifatnya mengajak). Selanjutnya,

memilih kata-kata yang dirangkaikan menjadi kalimat yang bersifat persuasif.

Hal yang mendukung adalah menemukan argumen-argumen yang kuat berupa

data, fakta, yang ikut mendukung sebuah pembuktian.

Setelah mengetahui ciri-cirinya, Anda dapat menentukan topik persuasif.

Topik dipilih sesuai dengan kebutuhan, misalnya: topik kejahatan/kriminal,

kesehatan, olah raga (dengan catatan di dalamnya berisi himbauan/ajakan). Selain

itu, paragraf harus disertai tujuan penulisan juga.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

92

Tugas Mandiri

Perhatikanlah!

Topik

: Menghindarkan pengaruh buruk narkotika dan obat-obatan

terlarang lainnya.

Tujuan Penulisan:

1) Meyakinkan pembaca bahwa narkotika membawa pecandunya menuju

kematian,

2) Mengajak pembaca agar jangan sampai terjerumus ke dalam dunia narkotika.

3. Menyusun Paragraf Persuasif

Sebelum menyusun paragraf (persuasi), susunlah terlebih dahulu kerangka

paragraf. Sebelum menyusun kerangka karangan, kumpulkan bahan-bahan

karangan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut:

a.

Apa penyebab adanya beberapa orang yang mempergunakan

narkotika?

b.

Apa saja yang termasuk narkotika dan obat terlarang?

c.

Apa pengaruh penggunaan narkotika dan obat terlarang yang tidak

mengikuti perintah dokter?

d.

Bagaimana keadaan para korban narkotika?

e.

Mengapa narkotika dapat merusak hari depan pemuda?

f.

Selain berakibat pada diri yang bersangkutan, adakah pengaruhnya

terhadap kehidupan sosial?

g.

Bagaimana cara kita menghindari hal itu?

h.

Kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat dilakukan supaya tidak

terjerumus dalam narkotika?

Dari bahan-bahan tersebut, barulah Anda dapat menyusun kerangka

karangan.

Perhatikan kerangka karangan yang telah disusun berdasarkan bahan-

bahan di atas!

1.

Narkotika

-

-

-

2.

Sebab-sebab

dan seterusnya.

Setelah Anda memelajari bagaimana cara menulis paragraf persuasi, ujilah

kemampuan Anda dalam hal itu! Buatlah paragraf persuasi yang mengambil

tema pendidikan dengan topik bebas. Serahkanlah hasil kerja Anda kepada guru

untuk mendapatkan penilaian!

Bab IV~ Pendidikan

93

B. Paragraf Argumentatif

Pernahkah Anda mencoba menulis karangan yang berbentuk

argumentatif? Mungkin saja pernah, namun Anda tidak memahami bahwa

karangan yang Anda tulis berbentuk argumentasi. Karangan argumentasi adalah

karangan yang mengungkapkan alasan, contoh, dan bukti yang kuat seta

meyakinkan sehingga orang akan terpengaruh dan membenarkan pendapat,

gagasan, sikap, dan keyakinan. Pada akhirnya, pembaca akan berbuat sesuai

dengan kemauan penulis.

Sebelum Anda memelajari lebih lanjut bagaimana penyusunan paragraf

agumentasi, bacalah bacaan di bawah ini dengan seksama!

Redefinisi Sistem Pendidikan Tinggi

Dalam 50 tahun lebih Indonesia merdeka, kemajuan pendidikan

tinggi sebetulnya cukup besar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Pada permulaan kemerdekan, jumlah sarjana sangat sedikit sehingga

menyandang derajat sarjana adalah suatu keistimewan. Mereka pasti

menduduki jabatan penting yang dibantu oleh lulusan jenjang di bawahnya.

Lulusan jenjang di bawah sarjanalah yang memperlancar tugas-tugas

mereka.

Tidak mengherankan bila prioritas pendidikan tinggi pada awal

kemerdekaan adalah mencukupkan tenaga lulusan perguruan tinggi bagi

pemerintah. Dan dalam waktu 50 tahun lebih, jumlah lulusan perguruan

tinggi bertambah dengan pesat, akan tetapi hal ini tidak diimbangi dengan

pertumbuhan lapangan kerja sehingga banyak di antara mereka yang

mengantri pekerjaan.

Tidak ada yang perlu disalahkan. Menjamurnya perguruan tinggi

semakin mencetak sarjana yang kualitasnya terkadang diragukan dan yang

pasti mencetak pengangguran elit. Apakah karena tenaga pengajar yang

kurang berkualitas atau hanya menerapkan studi makalah, referensi tanpa

terjun langsung dalam pengaplikasiannya, atau mungkin karena tidak

seimbangannya kesejahteraan dengan pengabdian yang diberikan, itu

semua serba kompleks.

Gambar 4.1

Salah satu kampus perguruan tinggi

www.regionjogja.com

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

94

Latihan

Reformasi pendidikan sudah sering dilakukan. Hal yang

terpenting dalam sistem pengajarannya agar produksi sarjana efisien.

Adapun tujuan redefinisi dan reformasi adalah sebagai berikut:

1.

meningkatkan mutu pendidikan tinggi

2.

meningkatkan pendidikan prauniversitas

3.

meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan

sebagainya bagi mahasiswa

4.

pendidikan tinggi harus utuh karena pendidikan tidak dapat maju satu

demi satu.

5.

pendidikan tinggi harus membuat manusia lebih manusia

6.

pendidikan tinggi harus menciptakan kebudayaan ilmiah

(sebuah pembicaraan, UGM 2008)

Setelah Anda membaca dan memahami isi bacaan di atas, jawablah pertanyaan

berikut!

1.

Apa pengertian redefinisi?

2.

Selama lebih dari 50 tahun Indonesia merdeka, bagaimana jumlah lulusan

perguruan tinggi?

3.

Bagaimana pendidikan tinggi di awal kemerdekaan dulu?

4.

Mengapa jumlah sarjana lebih banyak dari jumlah lapangan kerja?

5.

Apa yang menjadi tujuan reformasi pendidikan?

Menyusun Paragraf Argumentasi

Seperti yang telah dipaparkan di atas, paragraf argumentasi adalah

paragraf yang menjelaskan sesuatu dengan disertai bukti, data sebagai pendukung

agar apa yang dipaparkan tidak diragukan kebenarannya oleh pembaca.

Dasar penulisan argumentasi adalah sebagai berikut:

1.

penulis harus mengetahui subjek yang akan dikemukakan sehingga dapat

memperdalam masalah tersebut.;

2.

penulis harus mempertimbangkan pendapat yang bertentangan dengan

pendapatnya sendiri untuk mengetahui fakta yang diajukan lawan pendapat

bisa digunakan atau tidak;

3.

penulis mengemukakan pokok persoalan dengan jelas;

4.

penulis menentukan maksud dan tujuan dalam penulisan tersebut;

Bab IV~ Pendidikan

95

Tugas Mandiri

Hal-hal yang harus diperhatikan pula yaitu:

1.

mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengeni

topik yang diargumentasikan;

2.

berusaha menghindari setiap istilah yang menimbulkan prasangka tertentu;

3.

bila menggunakan istilah harus dibatasi pengertiannya untuk menghindari

ketidaksesuaian pendapat akibat perbedaan pengertian;

4.

menetapkan titik ketidaksepakatan yang akan diargumentasikan.

Langkah-langkah menulis argumentasi:

1.

tentukanlah topik, yaitu permasalahan yang diangkat dalam penulisan

2.

tentukan tujuan penulisan

3.

membuat kerangka penulisan

4.

mengumpulkan dan menilai data dapat dilakukan dengan wawancara,

observasi, dan lain-lain

5.

penyusunan paragraf secara utuh

6.

membuat simpulan dari pembahasan sebagai penutup

Perhatikan penerapan penulisan argumentasi berikut ini:

1.

topik : sistem ijon akan merugikan petani

2.

tujuan : meyakinkan petani bahwa meminjam uang yang menguntungkan

adalah melalui koperasi

3.

mengumpulkan bahan: wawancara dengan para petani yang terlibat dalam

sistem ijon

4.

membuat kerangka penulisan: hakikat permasalahan, sebab-sebab timbulnya

masalah, akibat yang terjadi, cara penanggulangannya

5.

menarik simpulan, bisa dilakukan di awal maupun di akhir alinea

6.

penutup: isinya meyakinkan petani terhadap keberadaan koperasi yang akan

menguntungkan petani.

Setelah Anda memahami bagaimana cara menulis paragraf argumentasi, cobalah

Anda menguji kemampuan Anda dengan menyusun paragraf tersebut dan

mengambil tema pendidikan dengan topik bebas! Mintalah pengarahan guru bila

mengalamai kesulitan. Selanjutnya, serahkan hasil kerja Anda kepada guru untuk

mendapatkan penilaian!

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

96

Latihan

C. Membaca Puisi pada Periode Tertentu

Seperti yang seringkali dipaparkan bahwa puisi merupakan hasil perenungan

penyair terhadap sebuah objek yang dibumbui dengan kreativitas dan imajinasinya.

Puisi adalah ungkapan perasaannya, entah sedih, duka, gembira, dan sebagainya.

Membaca puisi sama halnya dengan membaca pikiran penyair yang sekaligus

memahami apa yang saat itu mengitarinya. Lingkungan di mana penyair tinggal

sangat berperan aktif terhadap lahirnya sebuah puisi. Dengan membaca puisi secara

langsung, Anda dapat memahami kebudayaan masyarakat saat puisi itu dilahirkan.

Berikut ini disajikan puisi pada periode tertentu yang mewakili masyarakat

saat itu. Bacalah dengan seksama!

Sajak Seonggok Jagung

(W.S.Rendra)

Seonggok jagung di kamar/ tak akan menolong seorang pemuda/

yang pandangan hidupnya berasal dari buku,/dan tidak dari kehidupan./

yang tidak terlatih dalam metode,/dan hanya penuh hafalan kesimpulan./

yang hanya terlatih sebagai pemakai,/ tetapi kurang latihan bebas

berkarya./ pendidikan telah memisahkan dari kehidupan.

.............................................................................................

Aku bertanya:/ Apakah gunanya pendidikan/ bila hanya membuat

seseorang menjadi asing/ di tengah kenyataan persoalannya?/ Apakah

gunanya pendidikan/ bila hanya mendorong seseorang/ menjadi layang-

layang di ibukota/ / kikuk pulang ke daerahnya?/ Apakah gunanya

seseorang/ belajar filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,/ atau apa

saja,/ bila pada akhirnya,/ ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata”/

”Di sini aku merasa asing dan sepi!”

(

Teori dan Apresiasi Puisi,

1987:169-170)

Setelah Anda membaca dan mencoba memahami isi dan makna pada puisi “Sajak

Seonggok Jagung”, jawablah pertanyaan berikut ini!

1.

Siapakah pemuda itu menurut Rendra?

2.

Bagaimana latar belakang kehidupan pemuda itu?

3.

Mengapa dikatakan hanya terlatih dalam metode?

4.

Apa maksudnya pemuda itu hanya sebagai pemakai?

5.

Apa tujuan pemuda itu ke kota?

6.

Apa yang dimaksud hanya sebagai layang-layang di ibukota?

7.

Mengapa ia merasa kikuk pulang ke daerahnya?

Bab IV~ Pendidikan

97

8.

Sebutkan tema penulisan puisi tersebut!

9.

Bagaimanakah pesan Rendra lewat puisi itu?

10.

Bila melihat masanya, kapan puisi ini lahir?

1. Menemukan Standar Budaya dalam Puisi Tiap Periode

Seperti yang telah dipaparkan di atas, puisi merupakan ungkapan perasaan

penyair melalui rangkaian kata-kata yang sarat makna. Kata-kata dalam puisi

tersebut tidaklah tunduk pada aturan logis sebuah kalimat, tetapi tunduk pada

ritme larik puisi. Dalam larik-larik puisi yang lebih pendek, kesatuan kata atau

kata-kata yang mandiri akan membentuk makna puisi.

Makna tiap kata akan membantu Anda dalam menginterpretasi secara

keseluruhan isi puisi hingga dapat menemukan budaya masyarakat yang

tergambar dalam puisi tersebut.

Puisi “Sajak Seonggok Jagung” karya Rendra yang terlahir pada periode

tahun 60’an, puisi di atas menggambarkan kehidupan masyarakat intelek

(mahasiswa) yang telah menyandang predikat sarjana. Dengan hanya berbekal

ilmu secara teoretis, mereka harus terjun ke dunia yang penuh dengan perebutan

lapangan kerja. Mereka harus bersaing dengan sesamanya atau yang memang

memiliki kemampuan memadai. Itulah gambaran masyarakat sekarang yang

lebih banyak mencetak sarjana dibandingkan dengan lapangan kerja.

Coba Anda perhatikan lagi sajak berikut ini!

Perempuan-Perempuan Perkasa

(Hartoyo Andangjaya, 1973)

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta,

Dari manakah mereka

Ke satasiun kereta mereka datang dri bukit-bukit desa

Sebelum peluit kereta pagi terjaga

Sebelum hari bermula dalam pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta,

Ke manakah mereka?

Di atas roda-roda baja mereka berkendara

Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota

Merebut hidup di pasar-pasar kota.

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta, siapakah

mereka,

Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota

Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa.

(

Teori dan Apresiasi Puisi

, 1987:102)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

98

Tugas Mandiri

Bandingkanlah gambaran kehidupan kedua puisi di atas. “Perempuan-

Perempuan Perkasa” adalah gambaran kehidupan masyarakat desa di suatu

daerah yang bekerja menjajakan dagangannya di atas kereta dari semenjak subuh

hingga surya terbenam.

2. Menjelaskan Makna Puisi serta Budayanya

Seperti yang telah diungkapkan bahwa makna sebuah karya seni, terutama

puisi tidak bisa dilepas dari faktor penikmatnya. Penafsiran yang diperoleh dari

tiap penikmat (pembaca) berbeda-beda, tergantung pengetahuan dan wawasan

yang dimiliki. Selain itu, penggunaan bahasa dalam puisi yang sarat dengan simbol-

simbol sangat membutuhkan keahlian tersendiri untuk menguraikan simbol-simbol

tersebut ke dalam sebuah makna.

Berikut ini disajikan langkah-langkah pemahaman terhadap sebuah puisi.

Coba Anda perhatikan dengan seksama!

a.

Uraikanlah puisi kata demi kata, bait demi bait, baris demi baris dalam

bentuk parafase.

b.

Setelah itu, carilah kata-kata (berbentuk simbol), artikanlah simbol

tersebut untuk mendapatkan maknanya.

Dari uraian keseluruhan tersebut, Anda dapat memahami maknanya secara

utuh.

Puisi yang baik adalah puisi yang sarat dengan makna dan nilai-nilai, baik

itu nilai pendidikan, sosial, agama, budaya dan lain sebagainya.

Nilai budaya yang dimaksud dalam uraian berikut ini adalah budaya

Indonesia, seperti cara memperlakukan anak, cara makan dan minum, cara

menghormati orang lain, dan lain sebagainya.

Anda dapat menemukan nilai budaya dalam sebuah puisi setelah

memahami makna keseluruhan puisi tersebut.

1.

Untuk menguji kemampuan anda, jelaskanlah makna puisi “Astana Rela”!

Astana Rela

Tiada bersua dalam dunia

Tiada mengapa hatiku sayang

Tiada dunia tempat selama

Layangkan angan meninggi awan

Bab IV~ Pendidikan

99

Jangan percaya hembusan cedera

Berkata tiada hanya dunia

Tilikkan tajam mata kepala

Sungkumkan sujud hati sanubari

Mula segala tiada ada

Pertengahan masa kita bersua

Ketika tiga bercerai ramai

Di waktu tertentu berpandang terang

Kalau kekasihmu hasratkan dikau

Restu sempana memangku daku

Tiba masa kita berdua

Berkaca bahagia di air mengalir

Bersama kita mematah buah

Sempana kerja di muka dunia

Bunga cerca melayu lipu

Hanya bahagia tersenyum harum

Di situ baru kita berdua

Sama merasa, sama membaca

Tulisan cuaca rangkaian mutiara

Di mahkota gapura astana rela

(Nyanyi Sunyi, 1959)

2.

Selanjutnya, jelaskanlah kebudayaan yang digambarkan Amir Hamzah

melalui puisi tersebut pada masa itu!

3.

Carilah puisi yang lain yang menggambarkan masyarakat dan budaya Jawa

atau daerah lain! Interpretasikan maknanya dan serahkan hasil kerja Anda

kepada guru untuk mendapatkan penilaian!

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

100

D. Melisankan Gurindam XII

Melisankan Gurindam XII sama halnya dengan cara melisankan pantun.

Melisankan gurindam hampir sama dengan mendeklamasikan pada puisi. Akan tetapi,

pelisanan gurindam dilakukan dengan cara dilagukan.

Berikut ini disajikan Gurindam XII dengan beberapa pasal (1-5), bacalah dan

pahami isi yang terkandung di dalamnya!

Pasal Pertama:

Barangsiapa tiada memegang agama,

sekali-kali tiada boleh dibilang nama.

Barangsiapa mengenal yang empat,

Maka ia itulah orang yang ma’rifat.

Barangsiapa mengenal Allah,

Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.

Barangsiapa mengenal diri

maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.

Barangsiapa mengenal dunia,

tahulah ia barang yang terpedaya.

Barangsiapa mengenal akhirat,

tahulah ia dunia mudarat.

Pasal Kedua:

Barangsiapa mengenal yang tersebut,

tahulah ia makna takut.

Barangsiapa meninggalkan sembahyang,

seperti rumah tiada bertiang.

Barangsiapa meninggalkan puasa,

tidaklah mendapat dua termasa.

Barang siapa meninggalkan zakat,

tiadalah artinya beroleh berkat.

Barangsiapa meninggalkan zakat,

tiadalah artinya beroleh zakat.

Bab IV~ Pendidikan

101

Barangsiapa meninggalkan haji,

tiadalah ia menyempurnakan janji.

Pasal Ketiga:

Apabila terpelihara mata,

sedikitlah cita-cita.

Apabila terpelihara, kuping,

kabar yang jahat tiadalah damping.

Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat dari padanya faedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,

daripada segala berat dan ringan

Apabila perut terlalu penuh,

keluarlah fi’il yang tiada senunuh.

Anggota tengah hendaklah ingat,

di situlah banyak orang yang hilang semangat.

Hendaklah peliharakan kaki,

daripada berjalan yang membawa rugi.

Pasal Keempat:

Hati itu kerajaan di dalam tubuh,

Jikalau lalim segala anggota pun rubuh.

Apabila dengki sudah bertanah,

datanglah dari padanya beberapa anak panah.

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,

di situlah banyak orang tergelincir.

Pekerjaan marah jangan dibela,

nanti hilang akal di kepala.

Jika sedikit pun berbuat bohong,

boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.

Tanda orang yang amat celaka,

aib dirinya tiada ia sangka.

Bakhil jangan diberi singgah,

itulah perampok yang amat gagah.

Barangsiapa yang sudah besar,

janganlah kelakuannya membuat kasar.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

102

Latihan

Barang siapa perkataan kotor,

mulutnya itu umpama ketur.

Di mana tahu salah diri,

jika tidak orang lain yang berperi.

Pekerjaan takabur jangan dirapih,

sebelum mati didapat juga sapih.

Pasal Kelima:

Jika hendak mengenal orang berbangsa,

lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,

sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia,

lihatlah kepada kelakuan dia.

Jika hendak mengenal orang yang berilmu,

bertanya dan belajar tiadalah jemu.

Jika hendak mengenal orang yang berakal,

di dalam dunia mengambil bekal.

Jika hendak mengenal orang baik perangai,

lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Setelah Anda mencoba melisankan gurindam di atas dan memahami makna

yang terkandung di dalamnya, kerjakanlah soal-soal berikut ini!

1.

Apa makna atau isi pasal pertama gurindam di atas?

2.

Apa pengertian ma’rifat?

3.

Apa pesan yang ingin disampaikan pada pasal kedua?

4.

Apa makna yang Anda tangkap pada pasal ketiga?

5.

Jelaskan pula isi pasal keempat dan kelima gurindam tersebut!

Bab IV~ Pendidikan

103

Dalam melisankan gurindam, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai

berikut;

1.

Lafal, yaitu kejelasan pengucapan bunyi bahasa (kata). Untuk mengetahui

pelafalan setiap kata, kalian dapat melihatnya dalam kamus bahasa

Indonesia.

Perhatikan pelafalan penggalan gurindam berikut ini:

/barang syapa tyada mìmìgang ägama,/

/sekali-kali tiada boleh dibhilang nama,/

/barang syapa mengenal yang empat,/

/maka itulah orang yang ma’rifat./

2.

Intonasi, yaitu naik turunnya suara. Intonasi dalam pelisanan gurindam,

berkaitan dengan proses melagukan. Perhatikan contoh penggalan berikut

ini!

.......

Jika hendak/mengenal/orang berbangsa,

Lihat kepada/budi/dan bahasa.

Dari contoh di atas, tanda (1)

berarti intonasi naik; (2) berarti

intonasi sedang atau datar, dan (3)

berarti intonasi turun. Selain itu,

Anda harus memerhatikan pula tanda jeda atau tanda untuk berhenti sejenak

(tanda). Dalam melisankan gurindam, jeda yang digunakan adalah jeda

pendek, yaitu berhenti selama satu ketukan.

3.

Ekspresi, yaitu gerak mimik muka yang menandakan peralatan. Dalam

melisankan gurindam, Anda harus menciptakan suasana santai, tapi

menampilkan kesan yang kudus dan khusuk. Sebab, gurindam berisi nasehat

yang disampaikan dengan jalan bersenda gurau. Oleh karena itu, gunakan

pula suara yang dalam yaitu suara dengan frekuensi rendah.

4.

Mimik muka yang perlu ditampilkan adalah mimik muka yang santai tapi

serius, sebagaimana saat kamu menasehati teman sebayamu.

1. Menjelaskan Gurindam yang Dihubungkan dengan Konteks

Gurindam merupakan puisi lama yang tersusun atas dua larik yang bersajak

sama. Kedua larik tersebut merupakan sebuah kalimat majemuk yang

hubungannya sebagai anak dan induk kalimat serta menjalin makna sebab akibat

antarkeduanya.

Coba Anda perhatikan gurindam berikut (salah satu larik pada pasal

kesepuluh)!

Dengan Bapa jangan durhaka

Supaya Allah tidak murka

Diksi atau pilihan kata yang digunakan dalam puisi ditempatkan secara

berhati-hati dan teliti serta lebih cepat. Kata-kata di atas merupakan rangkaian

kata yang langsung menimbulkan makna (eksplisit).

→→→

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

104

Tugas Mandiri

Namun tidak menutup kemungkinan menggunakan kata-kata yang memiliki nilai

konotatif yang berupa simbol, seperti gurindam berikut!

Apabila orang yang banyak tidur,

Sia-sia sahajalah umur.

Bila Anda perhatikan kata-kata dalam gurindam, diksi (pilihan kata) diambil

dari bahasa Melayu karena menang asal gurindam tersebut dari Kepulauan Riau.

2. Menyimpulkan Isi dan Menjelaskan Bentuk Gurindam

Seperti yang telah dijelaskan, gurindam merupakan puisi lama yang hanya

terdiri dari dua baris dan masing-masing baris memiliki hubungan sebab akibat

yang menjelaskan satu makna.

a.

Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat dari padanya faedah.

b.

Apabila banyak berkata-kata,

di situlah jalan masuk dusta.

Bila Anda perhatikan kedua gurindam di atas, dapat disimpulkan bahwa

isi gurindam mengisyaratkan kepada nasehat, petuah sedangkan bentuknya sangat

sederhana karena terdiri dari 2 baris dan bersajak sama.

Setelah Anda memahami gurindam dan cara melisankannya, temukanlah kedua

belas pasal gurindam di perpustakaan sekolah Anda. Ujilah keberanian Anda

untuk membacakannya di depan kelas dengan gaya masing-masing. Pilihlah salah

satu pasal dari gurindam tersebut untuk dibahas dengan teman semeja , baik isi

maupun kaitannya dengan konteks. Guru Anda akan menilai penampilan Anda

dan pembahasannya.

E. Membandingkan Puisi Indonesia dengan Puisi

Terjemahan

Bila pada pelajaran yang lalu, Anda telah memelajari tema dan amanat puisi

terjemahan serta puisi Indonesia, berikut ini kedua puisi tersebut akan dibandingkan

untuk mengetahui bagaimana penggunaan bahasa dan nilai-nilai estetikanya.

Di bawah ini akan disajikan kedua puisi tersebut. Cobalah Anda baca dan

pahamilah makna yang terkandung di dalamnya!

Bab IV~ Pendidikan

105

1. Puisi Indonesia

Sajak Putih

(Chairil Anwar)

bersandar pada tari warna pelangi

kau depanku bertudung sutra

di hitam matamu kembang mawar dan melati

harum rambutmu mengalun bergelut senda

sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

meriak muka air kolam jiwa

dan dalam dadaku memerdu lagu

menarik menari seluruh aku

hidup dan hidupku, pintu terbuka

selama matamu bagiku menengadah

selama kau darah mengalir dari luka

antara kita mati datang tidak membelah.....

(

Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya

, 2007:147)

2. Puisi Terjemahan

(47)

Jika demikian kehendakmu, aku akan berhenti bernyanyi.

Jika membuat hatimu bergetar, aku akan mengalihkan mataku

dari wajahmu.

Jika menyebabkan jalanmu tertegun tiba-tiba, aku akan menyi-

si dan mengambil jalan lain.

Jika mengacaukan hatimu dalam merangkai bunga, aku akan

menjauh dari kebunmu sunyi.

Jika menyebabkan air bertingkah dan ganas, aku tak akan

mengayuh bidukku menyusuri tepi sungaimu.

(

Tukang Kebun

, 1976: 72)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

106

Latihan

Setelah Anda baca dan pahami makna kedua puisi di atas, jawablah pertanyaan

berikut ini!

1.

Apakah maksud judul “Sajak Putih”?

2.

Apa yang dilambangkan dengan metafora mawar dan melati pada larik

ketiga?

3.

“Sepi menyanyi” merupakan gaya bahasa personifikasi, Apa makna dalam

konteks tersebut?

4.

“Hidup dari hidupku, pintu terbuka” merupakan sebuah ungkapan. Apa

makna ungkapan tersebut?

5.

Mengapa penyair menggunakan kata “jika” pada tiap barisnya?

6.

Apa makna puisi terjemahan di atas?

7.

Apakah penyair menggunakan kata “aku” untuk menggambarkan dirinya?

8.

Adakah ungkapan yang menurut Anda berkesan pada puisi terjemahan di

atas?

3. Bahasa dan Nilai-nilai Estetik pada Puisi Indonesia dan

Terjemahan

Baik puisi Indonesia maupun terjemahan selalu menggunakan kata yang

sarat dengan makna. Karena pemakaian gaya bahasa, sehingga seorang

penikmat puisi menjadi tertarik. Fungsi sesungguhnya dalam membuat kritikan

terhadap penggunaan bahasa pada sebuah puisi adalah untuk menjelaskan makna

yang terkandung di dalamnya sehingga mampu dimengerti oleh penikmatnya.

Memberikan tanggapan hendaknya ditujukan untuk membangun kreativitas

penulis.

Untuk mencari makna sebuah puisi perlu memperhatikan langkah-langkah

berikut:

a.

Uraikanlah puisi tersebut berdasarkan bunyi (fonologi), kata demi kata

kemudian bait demi bait, dan terakhir baris demi baris dalam bentuk

parafrase (sintaksis).

b.

Carilah kata-kata yang mengandung majas atau makna konotasi

(semantis).

c.

Carilah makna leksikal dalam puisi tersebut.

d.

Ungkapkanlah nilai-nilai etika (sikap) yang dianut pengarang.

e.

Rangkumlah semua hasil di atas sehingga membentuk sebuah

tanggapan utuh.

Bab IV~ Pendidikan

107

Bacalah puisi berikut!

Sebuah kamar

(Chairil Anwar)

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini

Pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam

Mau lebih banyak tahu

“Sudah lima anak bernyawa di sini

Aku salah satu!”

Ibu tertidur dalam tersedu

Keramaian penjara sepi selalu,

Bapakku sendiri berbaring jemu

Matanya menatap orang yang yang tersalib di batu!

Sekeliling dunia bunuh diri!

Aku minta adik lagi pada

Ibu dan bapakku, karena mereka berada

Di luar hitungan: Kamar begini,

3x4m, terlalu sempit buat meniup nyawa!

(

Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya

, 2007:230)

Bahasa yang digunakan dalam puisi tersebut ingin menunjukkan hal yang

ironis. Dalam keadaan orang yang serba sulit digambarkan dengan keadaan aku

yang sempit 3x4 m. Tentu saja menggambarkan kemiskinan sebuah keluarga.

Secara umum gambaran tersebut merupakan keadan Indonesia yang begitu padat

penghuni tetapi masih selalu bertambah lagi. Keadaan seperti itu mengingatkan

akan KB (Keluarga Berencana).

Bila ditinjau secara estetisnya, sajak di atas menunjukkan mutu yang tinggi

karena padat dengan kiasan-kiasan yang hidup, segar dan baru. Gaya bahasa

yang ironi sesuai pula dengan isinya yang ironis, artinya menyatakan sesuatu

secara kebalikan, biasanya digunakan untuk menyindir. Dalam hal ini menyindir

keadaan.

Untuk memahami bahasa dan estetika puisi terjemahan, perhatikan

penggalan puisi berikut!

Mengapa layu bunga itu?

Kutekankan dia ke hatiku dengan kasih yang cemas, itulah

Sebabnya mengapa layu bunga itu.

Mengapa kering sungai itu?

Kulintangkan bendung di sana untuk kuambil gunanya bagiku,

Itulah sebabnya mengapa kering sungai itu.

(

Tukang Kebun

, 1976:77

)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

108

Tugas Mandiri

Anda dapat memerhatikan bahasa yang digunakan. Secara umum, untuk

memahami maknanya, Anda perlu mengartikan semua simbol yang ada,

mencermati gaya bahasanya, memerhatikan bagaimana latar belakang penulisan

(gaya). Setelah itu Anda akan mendapatkan penilaian estetikanya.

Carilah sebuah contoh puisi Indonesia dan puisi terjemahan, kemudian bandingkan

penggunaan gaya bahasa dan nilai-nilai estetika dalam kedua puisi tersebut!

Serahkan pekerjaan Anda kepada guru untuk mendapatkan penilaian! Sertakan

pula puisi yang dibandingkan.

F. Jenis-jenis Paragraf

Pada pembelajaran yang telah lalu, Anda telah mengenal beberapa paragraf

dan bagaimana cara menuliskannya. Namun, masih banyak lagi paragraf yang

belum Anda ketahui seperti narasi, deskripsi, eksposisi, dan sebagainya. Untuk itu,

Anda akan berlatih mengenali beberapa paragraf berdasarkan pembagiannya.

Berikut ini disajikan beberapa paragraf, bacalah dengan seksama!

1.

Jalani hidup dengan apa adanya, karena itu semua sudah ada yang mengatur.

Berikan manfaat paling besar kepada orang lain. Hidup sederhana dan tidak

menilai dari segi materi. Hal yang utama adalah kebebasan untuk berpikir

dan bertindak, Mengapa? Karena kita akan merasakan manfaatnya.

Kebebasan yang diberikan orangtua kita harus mampu membuat kita menjadi

lebih matang dalam bertindak.

(Paras, 2005 dengan pengubahan)

2.

Peralatan apa yang diperlukan untuk musik pengiring? Tidak ditentukan secara

baku. Apa saja bisa digunakan asal cocok. Mungkin hanya sebuah biola,

organ, seruling, gitar, dan tambur. Mungkin pula lebih lengkap lagi. Adakalanya

musik pengiring itu sudah direkam dalam pita kaset dan seorang penata

suara tunggal mengoperasikan rekaman itu.

(Terampil Bermain Drama, 2002:44)

3.

Paragraf bukanlah pembagian secara konvensional dari suatu bab yang terdiri

dari kalimat-kalimat, melainkan lebih dalam maknanya dari kesatuan kalimat

saja. Paragraf tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang

lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.

Bab IV~ Pendidikan

109

Latihan

Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu

rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Dalam paragraf itu, gagasan

menjadi lebih jelas oleh uraian-uraian tambahan, yang maksudnya untuk

menampilkan pokok pikiran tadi secara lebih jelas.

(Komposisi, 2001:62)

4. Kehadiran laboraturium diharapkan juga bisa meningkatkan apresiasi

masyarakat terhadap alam dan lingkungan. Dengan begitu, manusia akan

menghindari sifat-sifat eksploitatif dan egois serta tak lagi mengedepankan

antroposentrisme, tetapi biosentrisme dalam menciptakan hubungan yang

harmonis antara dirinya dan alam.

(Kompas, 2007)

Setelah Anda membaca dan mengamati masing-masing paragraf yang disajikan

di atas, jawablah pertanyaan berikut!

1.

Sebutkan gagasan utama yang terdapat pada paragraf pertama!

2.

Sebutkan pula gagasan utama paragraf kedua!

3.

Tuliskanlah kalimat utama paragraf ketiga!

4.

Apa ide pokok paragraf keempat?

5.

Berdasarkan letak gagasan utamanya, sebutkan predikat keempat paragraf

tersebut!

Mengklasi fikasi Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat, Topik,

dan Isi

Seperti yang telah dipaparkan di atas, paragraf merupakan satu kesatuan

kalimat yang saling berkaitan dan mendukung satu tema. Banyak sekali jenis

paragraf bergantung dari pengklasifikasiannya. Perhatikan pembagiannya berikut!

1.

Berdasarkan letak kalimat utamanya, terbagi menjadi:

a.

Deduktif, paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal

paragraf.

Perhatikan contohnya!

“Dalam perubahan masyarakat dan kebudayaan Indonesia

yang amat cepat dalam lima puluh tahun ini, tentulah

Bahasa

Indonesia sebagai penjelmaan masyarakat dan kebudayaan itu

amat

cepat juga

berubah. Pertemuan dan pengaruh masyarakat

dan kebudayaan modern kepada bangsa Indonesia boleh

dikatakan mengenai seluruh kehidupan bangsa Indonesia

sehingga banyak ragam perubahan yang berlaku dalam bahasa

Indonesia...”.(Kalimat yang bergaris bawah adalah kalimat

utama)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

110

b.

Induktif, paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.

Perhatikan contoh paragraf berikut!

“Semula kita condong pada pendapat bahwa barang-barang,

benda-benda itu memang dekat pada kita, lebih mudah dipahami.

Barang-barang itu kita pergunakan dalam hidup sehari-hari, kita

pakai sebagai alat, kita ketahui sifat-sifatnya, sedangkan pribadi

orang sering merupakan teka-teki, suatu misteri. Setelah

pendapat ini kita selidiki, tenyata barang-barang itu tampaknya

lebih dekat pada kita karena sebelumnya kita sendiri sudah

mendekatkan mereka pada kita. Dunia kebendaan, barang-

barang, baru memperoleh arti dan maknanya sesudah disentuh

oleh manusia, menjadi kursi atau sepeda setelah disentuh

manusia. Jadi,

melalui

manusialah

kita

mendekati

dunia

kebendaan.” (Kalimat yang bergaris bawah merupakan kalimat

utama)

c.

Paragraf campuran, kalimat utama yang terletak di awal dan akhir

paragraf. Di akhir paragraf biasanya sering mengulangi gagasan

dalam kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.

Perhatikan paragraf berikut!

“Sifat kodrati bahasa yang lain yang perlu dicatat di sini

ialah bahwasanya tiap bahasa mempunyai

sistem

ungkapan

yang

khusus

dan

sistem

makna

yang

khusus pula. masing-Masing

lepas terpisah dan tidak tergantung dari yang lain. Sistem

ungkapan tiap bahasa dan sistem maknanya dibatasi oleh

kerangka alam pikiran yang saya sebut di atas. Oleh karena

itu, janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak

membedakan jamak dan tunggal, tidak mengenal kata dalam

sistem kata kerjanya.................... . Secara teknis, para linguis

mengatakan bahwa tiap

bahasa

mempunyai

sistem

fonologi,

sistem

gramatikal serta

pola

semantik yang khusus.”(kalimat

yang bergaris bawah merupakan kalimat utama)

d.

Kalimat utama yang terletak di seluruh paragraf. Dalam hal ini

tidak terdapat kalimat yang menjadi kalimat utamanya. Paragraf

semacam ini dapat dijumpai pada paragraf naratif atau deskriptif.

Coba Anda perhatikan paragraf berikut!

“Enam puluh tahun yang lalu, pagi-pagi tanggal 30 Juni

1908, suatu benda cerah tidak dikenal melayang menyusur

lengkungan langit sambil meninggalkan jejak kehitam-hitaman

dengan disaksikan oleh paling sedikit seribu orang di berbagai

dusun Siberia Tengah. Jam menunjukkan pukul 7 waktu

setempat. Penduduk desa Vanovara melihat benda itu menjadi

bola api menyilaukan di atas hutan cemara sekitar suabgai

Tunguska.

Bab IV~ Pendidikan

111

Kobaran api membentuk cendawan membumbung tinggi

ke angkasa, disusul ledakan dahsyat yang menggelegar

bagaikan guntur dan terdengar sampai lebih dari 1000 km

jaraknya.” (Komposisi, 2001)

2.

Berdasarkan Topik pembicaraan. Pembagian paragraf yang didasarkan topik

sama dengan pembagian paragraf berdasarkan kalimat utamanya karena

kalimat topik sama juga dengan kalimat utama. (Perhatikan kembali paparan

di atas!)

3.

Berdasarkan isi. Paragraf dibedakan menjadi:

a.

paragraf narasi, yaitu paragraf yang di dalamnya menceritakan

sesuatu hal yang bersifat naratif. Paragraf seperti ini dapat dijumpai

pada cerpen, novel dan sebagainya.

b.

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang isinya mendeskripsikan

sesuatu secara rinci.

Perhatikan contoh berikut!

Kamar kos yang kuhuni selama ini begitu sempit, hanya

berukuran 2x3 meter. Itu pun harus kudiami bersama

adikku yang masih sekolah. Ternyata cat putih hanya

sedikit membantu kerapian kamar. Buku-buku yang

berserakan, ada yang di atas tempat tidur, di bawah kolong,

dan di rak yang tatanannya pun sudah tidak seperti

biasanya. Baik peralatan mandi maupun rias seperti

menjadi satu letaknya. Akan tetapi, harus bagaimana lagi,

ini kamar yang paling murah yang pernah kutemui.

c.

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya menjelaskan suatu

hal (memaparkan) atau proses terjadinya sesuatu dengan disertai

data yang mendukung.

Perhatikan ilustrasinya!

“Antara pahlawan kemerdekaan dengan pahlawan

revolusi mempunyai persamaan dan perbedaan.

Persamaannya bahwa pahlawan kemerdekaan dan

pahlawan revolusi sama-sama berjuang tanpa pamrih demi

tegaknya bangsa dan negara Indonesia. Selanjutnya,

perbedan di antara keduanya berkenaan dengan waktu

dan tujuan perjuangan. Pahlawan kemerdekaan berjuang

untuk membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan

dan meraih kemerdekaan. Sementara itu, pahlawan revolusi

merupakan pahlawan yang gugur karena peristiwa

Gerakan 30 September PKI.”

d.

Paragraf argumentasi yaitu paragraf yang menyajikan atau

menguraikan fakta-fakta dengan disertai alasan yang kuat, yang

bertujuan agar pembaca mempercayai kebenaram hal-hal yang

tertulis dalam paragraf.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

112

Tugas Mandiri

Perhatikan ilustrasinya!

“Setelah hasil karangan siswa kelas 3 diperiksa, ternyata

Harun mendapat nilai 75. Deni, Eko, Soni dan Andika mendapat

nilai 70. Para siswa yang lain seperti Tuti, Dewi, Mustika, Darto

mendapatkan nilai 65. Hanya Susi dan Dodo yang mendapat

nilai 60. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa siswa kelas 3

cukup pandai mengarang”.

e.

Paragraf persuasi adalah paragraf yang bersifat membujuk atau

mengajak pembaca untuk mengikuti gagasan penulis.

Perhatikan ilustrasinya!

Era globalisasi merupakan asaat kita harus senantiasa

berhati-hati dalam segala bentuk kehidupan. Salah satu bentuknya

adalah menjauhi kegiatan yang mendorong kita untuk terjun ke

lembah hitam seperti mengenal dan mengkonsumsi obat-obat

terlarang. Upaya yang dilakasanakan adalah mendekatkan diri

dengan Tuhan, selalu mengikuti aturan dalam keluarga, mengisi

waktu luang dengan kegiatan positif, seperti olah raga. Hal ini

yang akan menguatkan kita dalam mengikuti arus globalisasi.

Agar kemampuan Anda dalam memahami berbagai jenis paragraf semakin

teruji, cobalah Anda berlatih dengan membuat berbagai jenis paragraf seperti di

atas Kumpulkan tugas tersebut dan mintalah penilaian kepada guru!

1.

Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya membujuk, memengaruhi

pembaca sehingga mengikuti apa yang penulis harapkan.

Cara menulis paragraf persuasi sebagai berikut:

a.

menetapkan topik

b.

menentukan tujuan penulisan

c.

mengumpulkan bahan

d.

menyusun kerangka tulisan

e.

mengembangkan kerangka menjadi karangan

f.

penutup

2.

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang isinya meyakinkan pembaca

dengan menampilkan bukti/data.

Cara menyusun paragraf argumentasi sebagai berikut:

a.

menentukan topik dan tujuan penulisan

b.

mengumpulkan bahan

Rangkuman

Bab IV~ Pendidikan

113

c.

membuat kerangka

d.

menarik kesimpulan

e.

penutup

3.

Puisi pada tiap periode memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan puisi

pada periode lain. Pada puisi tersebut dapat ditemukan standar budaya

yang menggambarkan keadaan masyarakat pada saat itu dengan cara

menginterpretasikan makna, memahami latar belakang penulisan dan penulis

itu sendiri.

4.

Melisankan gurindam sama dengan melisankan pantun.

5.

Pada umumnya penggunaan bahasa pada puisi sama, baik puisi Indonesia

maupun terjemahan, karena bahasa dalam puisi sarat dengan makna.

Perbedaannya hanya pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

6.

Paragraf ditinjau berdasarkan isi terbagi atas:

a.

paragraf narasi

b.

paragraf deskripsi

c.

paragraf eksposisi

d.

paragraf argumentasi

e.

paragraf persuasi

7.

Paragraf ditinjau dari letak kalimat utama/topik terbagi atas:

a.

paragraf deduktif

b.

paragraf induktif

c.

paragraf campuran

d.

paragraf naratif/deskriptif

1.

Dalam menyusun paragraf persuasi, hindarilah kata-kata yang berisi data

atau bukti untuk meyakinkan pembaca. Gunakanlah kata-kata yng bersifat

ajakan seperti marilah, ayo, agar, supaya, dan sebagainya.

2.

Tunjukkanlah data dan bukti dalam penulisan argumentasi.

3.

Membaca puisi harus diimbangi dengan penginterpretasian agar Anda dapat

memahami standar budaya masyarakat melalui puisi tersebut.

4.

Perlu diingat bahwa membaca gurindam sama dengan membaca pantun.

5.

Membandingkan puisi terjemahan dengan puisi Indonesia perlu meperhatikan

latar belakang penulisannya, karena bahasa yang digunakan berkaitan

dengan latar belakang penyair.

6.

Kalimat utama sama dengan kalimat topik. Oleh karena itu, pembagian

jenis paragraf yang didasarkan pada hal di atas berupa deduktif, induktif

dan campuran serta naratif/deskriptif.

Refleksi

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

114

Evaluasi

Untuk melatih kemampuan Anda dalam mendengarkan, membaca, berbicara,

dan kesastraan, kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1.

Perhatikan pasal ketiga Gurindam berikut!

Apabila terpelihara lidah,

Niscaya dapat dari padanya faedah.

Makna yang terkandung dalam gurindam tersebut adalah... .

a.

menjaga lidah dari makanan yang tidak sehat

b.

membersihkan lidah

c.

memelihara lidah

d.

lidah mempunyai manfaat

e.

menjaga pembicaraan agar selalu bermanfaat

2.

Jika hendak mengenal orang mulia,

bertanya dan belajar tiada jemu

Makna dalam gurindam di atas sama dengan peribahasa berikut ini... .

a.

malu bertanya sesat di jalan

b.

karena nila setitik rusaklah susu sebelanga

c.

menuntut ilmu sampai ke negeri Cina

d.

anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu

e.

ringan sama dijinjing berat sama dipikul

3.

Karya tulis yang berbentuk persuasi, isinya bersifat... .

a.

mengamati suatu masalah

b.

menjelaskan suatu persoalan

c.

memengaruhi pembaca

d.

menggambarkan, melukiskan sesuatu

e.

menceritakan secara kronologis peristiwanya

4.

Persamaan tulisan argumentasi dan persuasi tertera di bawah ini, kecuali... .

a.

memerlukan data dan fakta

b.

terdapat proses analisis

c.

bahan diperoleh dengan pengamatan, penelitian, kesaksian

d.

sifat tulisan

e.

memerlukan kerangka tulisan

Bab IV~ Pendidikan

115

5.

Sumber ide yang tidak dapat dijadikan bahan penulisan persuasi adalah... .

a.

menggalakkan produksi dalam negeri

b.

memelihara kebersihan lingkungan

c.

mematuhi peraturan lalu lintas

d.

menanami halaman dengan apotek hidup

e.

pengalaman berburu rusa di hutan

6.

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

Di antara gudang, rumah tua, pada cerita

Tiang serta temali, kapal, perhu tiada berlaut

Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

(Deru Campur Debu, 1949)

Isi puisi di atas menggambarkan...

a.

kerinduan

b.

percintaan

c.

kesedihan

d.

perpisahan

e.

kelautan

7.

Puisi “Senja di Pelabuhan Kecil” merupakan buah karya... .

a.

Amir Hamzah

b.

Chairil Anwar

c.

Armijn Pane

d.

W.S.Rendra

e.

Emha Ainun Najib

8.

Kucoba menyanyikan sebuah lagu, tetapi sia-sia

Sebuah senyum yang disembunyikan gemetar di bibirmu; tanyalah senyum itu

akan sebab kegagalanku.

Petikan puisi terjemahan karya Tagore di atas menggambarkan... .

a.

kesedihan

b.

kegembiraan

c.

kebahagiaan

d.

kepahitan

e.

kerinduan

9.

Paragraf yang isinya menceritakan peristiwa yang di dalamnya terdapat hubungan

sebab akibat disebut... .

a.

narasi

b.

deskripssi

c.

persuasi

d.

eksposisi

e.

argumentasi

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

116

10.

Ciri khas puisi-puisi Chairil Anwar adalah kekuatan yang ada pada pilihan kata-

katanya. Seperti juga pada puisi “Senja di Pelabuhan Kecil”, setiap kata mampu

menimbulkan imajinasi yang kuat dan membangkitkan kesan yang berbeda bagi

penikmatnya.

Dilihat dari letak kalimat utamanya, paragraf di atas termasuk ... .

a .

deduksi

b.

induksi

c.

narasi

d.

eksposisi

e.

argumentasi

Latihan Ulangan Umum Semester 1

117

1.

Di Yogyakarta kegemaran akan sepeda bukan main besarnya. Sambutan masyarakat

terhadap sepeda gembira yang digelar setiap bulan tidak kepalang tanggung. Misalnya

dari perkiraan akan diikuti 3000 peserta, bukan hal yang aneh apabila kemudian

diikuti oleh 7000 peserta.

Gagasan utama paragraf di atas adalah ....

a.

masyarakat Yogyakarta gemar bersepeda

b.

majalah Time pernah mengulas perekonomian Indonesia

c.

peserta sepeda gembira diperkirakan 3.000 orang

d.

sepeda gembira sedang digelar di Yogyakarta

e.

jumlah peserta sepeda gembira mencapai angka 7.000

2.

Kemacetan lalu lintas yang setiap saat terjadi di jalan tol kota Jakarta akibat lambatnya

pelayanan segera diatasi. Sejak tanggal 1 Maret 1977 dikeluarkan kartu langganan

tol atau

prepaid card

. Dengan kartu itu, pelayanan di gerbang tol menjadi lebih

cepat.

Masalah yang dibicarakan di atas adalah ....

a.

jalan tol segera dibenahi

b.

kartu langganan tol segera ditertibkan

c.

kemacetan lalu lintas di jalan tol

d.

layanan di gerbang tol mengecewakan

e.

upaya mengatasi kemacetan di jalan tol

3.

Membangun kondisi ibu sehat plus bayi sehat, tentunya juga menjadi kebutuhan kita

bersama. Apabila kesadaran ini sudah muncul secara bersama, tampaknya harapan

kita untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas akan terpenuhi.

Maksud paragraf di atas adalah ....

a.

setiap bayi akan sehat bila ibunya sehat

b.

kualitas sumber daya manusia tercapai jika ada upaya menciptakan kesehatan

ibu dan anak

c.

kesadaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sudah ada

d.

harapan untuk memperoleh kualitas sumber daya manusia akan terpenuhi

e.

menciptakan kesehatan ibu dan anak harus serentak

Latihan Ulangan Umum Semester 1

1.

Pilihlah a, b, c, d atau e sebagai jawaban yang tepat!

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

118

4.

Surat lamaran pekerjaan harus memenuhi beberapa syarat,

kecuali

....

a.

menuliskan alamat tujuan yang benar dan jelas

b.

menyertakan lampiran

c.

menggunakan bahasa yang baik dan benar

d.

menuliskan identitas diri sesungguhnya

e.

menyertakan permintaan gaji pada perusahaan

5.

Berikut ini adalah penggalan resensi atas karya Umar Kayam “Sugih tanpa Banda”.

Buku ini ditulis ala glenyengan, yaitu cara penyampaian secara tak langsung

yang ringan, penuh canda, dan tak ngotot. Suatu cara yang peka budaya yang melekat

pada kebudayaan tertentu (Jawa) (halaman viii). Glenyengan baru terasa kekhasan

dan daya gunanya jika berlangsung antara priyayi dan wong cilik (halaman ix) hingga

bisa dimaklumat jika peran wong cilik (para pembantu Pak Ageng) dalam buku ini

berarti dalam menghidupkan kisah/cerita yang dituturkan penulisnya.

Penggalan di atas membahas masalah ....

a.

peran wong cilik bagi priyayi

b.

gaya Umar Kayam menulis buku

c.

konsep glenyengan menurut versi Umar Kayam

d.

manfaat buku Umar Kayam ini bagi pembaca

e.

perbedaan priyayi masa lalu dengan priyayi masa kini

6.

Tokoh utama dalam novel “Pada Sebuah Kapal” karya N.H.Dini adalah..............

a.

Manen dan Morang

b.

Rina dan Monique

c.

Astiti, Rahayu, dan David Lansell

d.

Dati, Wija, dan Nardi

e.

Sri, Vincent, dan Michel

7.

Beberapa kendaraan, baik mobil maupun motor masih ada yang berhasil menerobos

blokade petugas, dengan cara pura-pura menuntun motornya. Setelah lepas dari

pengawasan pemakai motor menghidupkan mesinnya lagi. Bahkan ada seorang

pengendara mengancam petugas karena tidak diberi jalan.

Paragraf tersebut menunjukkan bahwa ....

a.

para petugas melaksanakan tugas dengan baik

b.

para pengendara belum menyadari pentingnya udara bersih

c.

pemilik kendaraan bersikap seenaknya

d.

ada pengendara yang bersikap sewenang-wenang

e.

para pengendara tidak mendukung upaya bersih lingkungan

8.

Lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet matahari sudah ditemukan

di stratosfer.

Inti pernyataan tersebut adalah ....

a.

lapisan ozon melindungi bumi

b.

lapisan ozon penangkal sinar ultraviolet

c.

kerusakan ozon sudah sampai di stratosfir

d.

sinar ultraviolet berasal dari matahari

e.

lapisan ozon ditemukan di stratosfir

Latihan Ulangan Umum Semester 1

119

9.

Malam dingin dan gelap. Cahaya yang menyelinap dari sela gubuk yang berdiri tak

beraturan itu tak sanggup menembus pekat asap pembakaran sampah yang tersiram

hujan.

Kutipan di atas berlatar tempat ....

a.

malam yang gelap

b.

tempat kumuh

c.

di sebuah gubuk

d.

di tempat pembakaran sampah

e.

di sebuah pasar

10.

Semua senjata menjanjikan kemenangan. Karena itu, orang berlomba-lomba

menciptakannya.

Paragraf di atas disusun dengan menggunakan penalaran ....

a .

induktif

b.

deduktif

c .

analogi

d.

emosional

e.

generalisasi

11.

Mereka datang beramai-ramai. Di tangan masing-masing ada sesuatu yang

dirahasiakan. Ada kerikil, batu, kaleng bekas, pisau dapur, potongan kayu, pentungan,

sabuk, bahkan ada ketapel. Memang kreatif benar mereka dalam memilih senjata

untuk menghadapi apa yang mereka sebut lawan.

Paragraf di atas dikembangkan dengan penalaran ....

a .

induktif

b.

deduktif

c .

analogi

d.

generalisasi

e.

hubungan kausal

12.

Sail Indonesia diikuti oleh 118

tall ship

dan 113

yacht

.

Tall ship

menempuh jarak

480 mil laut,

yacht

630 mil laut.

Hubungan makna kalimat satu dengan kalimat lain dinyatakan dengan ....

a .

intonasi

b.

partikel

c.

urutan kata

d.

kata penghubung

e.

pengulangan kata

13.

Raja berdiri di haluan kapal. Matanya melotot ke depan dengan tajam seperti mata

elang menyelidik mangsanya. Sambil bertolak pinggang ia berteriak tak terkendali.

Suaranya menggelegar seperti guntur di siang hari. Anak buahnya betul bahwa di

hadapan mereka ada sesuatu yang harus diperhitungkan.

Bagian yang dianalogikan dengan mata elang menyelidik mangsanya adalah ....

a.

bertolak pinggang

b.

matanya melotot tajam

c.

berdiri di haluan kapal

d.

berteriak tak terkendali

e.

mahfum akan datangnya bahaya

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

120

14.

Novel merupakan salah satu karya sastra yang terdiri dari beberapa alur, di antara

alur yang menyajikan cerita dengan urutan E - D - C - B - A disebut ....

a.

alur tunggal

d. alur mundur

b.

alur ganda

e. alur campuran

c.

alur maju

15.

Ciri khas sebuah cerpen ialah ....

a.

menceritakan peristiwa yang luar biasa

b.

mempunyai peristiwa tambahan yang banyak

c.

menceritakan seluruh kehidupan pelaku

d.

menceritakan sebagian kehidupan pelaku

e.

mempunyai digresi yang panjang

16.

Di dalam pertukaran kekayaan bumilah

Maka manusia mendapatkan pangan yang melimpah ruah

Dan di situlah dia memperoleh kepuasan

Namun apabila pertukaran hasil bumi tak

berdasarkan kasih sayang

Serta tak dijiwai oleh semangat keadilan

yang paramarta

Maka dia akan menggelincirkan sebagian

umat kepada keserakahan

dan sebagian lagi akan menderita kelaparan

(Kahlil Gibran, Sang Nabi)

Puisi di atas berisikan ....

a .

pujian

d. nasihat

b.

ratapan

e. re

nungan

c.

kisahan

17.

Seorang pembicara dalam diskusi sebaiknya ....

a.

tegas dalam membantah pendapat orang lain

b.

menyampaikan makalahnya tepat waktu

c.

berbicara dengan suara keras

d.

tidak bersikap emosional

e.

mudah menerima pendapat orang lain

18.

Presentasi makalah ini sangat penting karena bertujuan mengetahui ke-mampuan

wicara dan berargumentasi para peserta, begitu menurut panitia.

Kata lain dari presentasi adalah ....

a.

penyampaian

d. pengkajian

b.

penyajian

e . penjabaran

c.

pembahasan

19.

Berikut ini unsur yang tidak terdapat pada surat lamaran pekerjaan yaitu ....

a.

kepala surat

d. salam pembuka

b.

hal

e. salam penutup

c .

lampiran

Latihan Ulangan Umum Semester 1

121

20.

Kalimat penutup surat lamaran pekerjaan yang tepat adalah ....

a.

terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu

b.

demikianlah semoga Bapak/Ibu maklum

c.

saya berharap Bapak/Ibu sudi menerima saya

d.

demikianlah permohonan kami agar Bapak/Ibu maklum

e.

atas terkabulnya permohonan ini, kami ucapkan terima kasih

21.

Unsur intrinsik drama yang tidak harus ada dalam novel adalah ....

a.

alur

d. tema

b.

tokoh

e . d

ialog

c.

latar

22.

Kepala BPS Sugito Suwito yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, inflasi rendah

dan turunnya harga banyak komoditas makanan, terjadi dalam apa yang disebut

gerak musim. Bulan April - Mei adalah masa panen besar. Banyak komoditas bahan

makanan yang suplainya kembali normal. Demand dan suplai menjadi seimbang,

tidak seperti pada Januari - Februari. Dampak lainnya, harga banyak jenis barang

menurun cukup drastis.

Salah satu masalah yang diperbandingkan dalam paragraf di atas adalah ....

a.

fakta dan opini

d. kegiatan dan dampak

b.

April dan Mei

e. Januari dan Februari

c.

demand dan suplai

23.

Indonesia mesti waspada, sebab pada semester kedua ini musim panen besar usai.

Perlu sikap hati-hati mengendalikan suplai barang-barang. Perlu menempuh antisipasi

tepat terhadap kemungkinan kekurangan suplai dan distribusinya. Produksi secara

total mesti dijamin, guna memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat. Distribusi

barang pun perlu lebih disempurnakan.

Masalah yang dikemukakan di atas adalah ....

a .

bukti

d. a

rgumen

b.

fakta

e . konklusi

c .

opini

24.

Syarat judul karangan yang tepat adalah ....

a.

asli, singkat, sesuai dengan tema

b.

asli, provokatif, bertema kehidupan

c.

singkat, membangkitkan semangat

d.

singkat, mengandung nasihat

e.

panjang dan jelas

25.

Pengembangan pikiran utama yang baik dapat ditempuh dengan ....

a.

kalimat utama, kalimat penjelas, EYD

b.

satu kalimat utama, kalimat penjelas, satu kesatuan

c.

satu pokok pikiran, kalimat penjelas, penanda hubungan EYD

d.

satu pokok pikiran, satu kesatuan, EYD, keserasian hubungan antarkalimat

penjelas

e.

satu kesatuan, kalimat penjelas, EYD

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa

122

26.

“Di balik itu, betapa pun diperlukan pengembangan kegiatan hutan, selalu diingatkan

bahwa kekayaan hutan mempunyai arti yang lebih luas bagi ekologi”.

Pikiran utama kalimat di atas adalah ....

a .

dibalik itu

b.

betapapun diperlukan

c.

pengembangan kegiatan hutan

d.

selalu harus diingat

e.

kekayaan hutan mempunyai arti

27.

Berikut ini ciri-ciri pikiran penjelas,

kecuali

....

a.

menjelaskan pikiran utama secara menarik

b.

menunjukkan contoh-contoh yang jelas

c.

berupa pengembangan fakta

d.

berupa alasan-alasan yang menguatkan gagasan

e.

berupa bukti-bukti yang meyakinkan

28.

Suatu alinea kurang baik apabila alinea itu ....

a.

mempunyai satu kalimat utama

b.

mempunyai pertalian makna antarkalimat

c.

didukung oleh kalimat penjelas

d.

kalimat penjelas mendukung kalimat utama

e.

mempunyai dua kalimat utama atau lebih

29.

Langkah pertama yang harus dilakukan saat mengarang adalah ....

a.

menentukan tema

b.

menentukan judul

c.

menentukan pikiran pokok

d.

menentukan pikiran penjelas

e.

membuat kerangka karangan

30.

Hotel tempat kami menginap tiga tahun lalu terpaksa dibongkar karena terkena

proyek pelebaran jalan dalam rangka pelaksanaan pembangunan fisik di kota itu.

Gagasan utama kalimat tersebut adalah ....

a.

hotel tempat kami menginap

b.

hotel terpaksa dibongkar

c.

hotel terkena pelebaran jalan

d.

hotel di mana kami menginap tiga tahun lalu

e.

pelaksanaan pembangunan fisik di kota itu