Gambar Sampul Bahasa Indonesia · BAB III KESENIAN
Bahasa Indonesia · BAB III KESENIAN
Demas Marsudi , Endang Padmini ,Suwarni

24/08/2021 16:55:35

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab III ~ Kesenian

63

Anda akan berlatih menentukan tema dan amanat puisi terjemahan dan mengevaluasinya,

menguraikan topik ceita, menulis surat lamaran pekerjaan, menyusun laporan diskusi, serta

mengaplikasikan aspek kohesi dan koherensi pada paragraf.

KESENIAN

Kebahasaan

Mengaplikasikan

aspek kohesi dan

koherensi

Mendengarkan

Mendengarkan puisi

terjemahan

Menentukan tema

dan amanat

Mengevaluasinya

Berbicara

Menguraikan topik

cerita

Menulis

Menulis SLP

Menyusun laporan

diskusi/seminar

III

KESENIAN

Tujuan Pembelajaran

Peta Konsep

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

64

Anak didik tercinta, seringkah Anda bercerita dengan teman tentang apa

saja? Pastinya Anda sering melakukannya, tapi bagaimana bila Anda harus bercerita

di depan kelas? Hal ini akan kita pelajari nanti.

Selanjutnya, Anda akan mendengarkan puisi terjemahan yang nanti akan

dibacakan teman Anda, kita akan mengulas tema dan amanat yaang membangun

puisi tersebut dan mengevaluasinya.

Selain itu, pernahkah Anda membuat surat lamaran pekerjaan? Anda harus

mampu menuliskannya karena setiap akan melamar pekerjaan, surat itu harus dibuat

terlebih dahulu. Lalu, bagaimana dengan membuat laporan diskusi/seminar? Nanti

akan Anda pelajari unsur-unsur apa sajakah yang harus ditulis dan apa saja yang

melengkapinya.

Di bidang kebahasaan, Anda akan berlatih mengaplikasikan aspek kohesi

dan koherensi dalam paragraf. Hal ini akan memberikan pengetahuan bagaimana

cara menyusun paragraf yang baik.

A. Menguraikan Topik Cerita

Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya Anda memiliki banyak pengalaman

entah itu yang Anda alami sendiri, Anda dengar, atau Anda lihat sendiri. Pengalaman

itu dapat dijadikan sebuah cerita yang pantas untuk diceritakan kepada teman, sahabat,

orang tua bahkan guru Anda sekalipun. Pengalaman Anda mungkin bisa menjadi

bahan pertimbangan bagi orang lain terhadap suatu kejadian yang mungkin mereka

alami atau mungkin akan memperkaya kehidupan mereka.

Di bawah ini disajikan contoh cerita pribadi yang bisa disampaikan kepada

teman-teman di kelas untuk memperkaya pengalaman.

Aku adalah pendatang di kota Yogyakarta. Peristiwa seperti itu

sebenarnya sudah sering saya alami karena hampir setiap hari saya menggunakan

bus jalur 7 menuju kampus. Puncaknya saya semakin kecewa pada bus tersebut

pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2008. Ketika sampai di perempatan UGM

depan MM UGM, biasanya sopirnya diganti oleh sopir lainnya. Ketika itu

kebetulan penumpangnya hanya saya, mungkin agak sepi. Awalnya, sopir itu

menjalankan busnya dengan pelan, namun mulai dari swalayan Mirota sopir itu

mulai ugal-ugalan. Hampir setiap bus disalib. Tak peduli dengan jalannya yang

sempit dan ramainya kendaraan. Gasnya dipermainkan dengan seenaknya.

Bahkan dia tidak peduli dengan jalan yang bebatuan yang dilaluinya. Saat itu

saya hanya bisa berdoa, moga-moga selamat.

Ketika sampai di depan Fakultas Filsafat, saya berteriak ke pak sopir

untuk berhenti tapi sayang, teriakan saya tidak dihiraukan karena mungkin dia

tergesa-gesa. Ternyata saya diturunkan dekat pertigaan yang jalannya begitu

ramai. Karena saya takut menyeberang, niat untuk turun saya urungkan. Namun,

begitu saya duduk kembali, sopir itu malah membentak-bentak saya. Dengan

ketakutan, akhirnya saya turun tanpa menghiraukan keramaian jalan raya.

Sungguh peristiwa yang tidak pernah saya lupakan.

Bab III ~ Kesenian

65

Latihan

Setelah memahami uraian/cerita tadi, jawablah pertanyaan di bawah ini!

1.

Kapan peristiwa itu terjadi?

2.

Peristiwa itu terjadi di mana?

3.

Apa yang dilakukan sopir bus?

4.

Bus apa yang sering penulis tumpangi?

5.

Bagaimana akhir cerita tersebut?

Saat teman Anda bercerita, Anda mendengarkan dengan penuh konsentrasi.

Selanjutnya mencatat tema yang diangkat, bagaimana alurnya, siapa saja yang

menjadi tokoh, dan latar belakang (

setting

) cerita serta penggunaan gaya bahasa

yang dimunculkan untuk menambah daya tarik cerita.

Pada umumnya, cerita yang disampaikan secara lisan memerlukan banyak

keterampilan selain berbicara juga merangkaikan kalimat hingga menjadi satu

kesatuan cerita yang runtut dan menarik.

Dalam menyampaikan cerita di depan orang banyak/teman perhatikan hal-

hal berikut ini:

1.

pilihlah topik yang menarik agar pendengar tidak merasa bosan.

2.

siapkanlah bahan-bahan berupa cerita lain yang mendukung untuk

menambah variasi.

3.

susunlah kerangka cerita secara berurutan agar alur cerita tidak melompat-

lompat.

4.

kembangkanlah menjadi karangan jadi.

5.

ceritakanlah di depan kelas, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a.

percaya diri, artinya memiliki keberanian untuk bercerita dengan

tidak takut-takut,

b.

bersikap tertib, artinya penampilan pakaian rapi dan tidak acak-

acakan,

c.

bersuara jelas, artinya menggunakan penekanan cerita yang tepat

saat ada penekanan, intonasi harus tinggi dan sebaliknya.

d.

menaruh perhatian pada pendengar, artinya tidak memandang

kepada salah satu pendengar saja,

e.

menggunakan kalimat yang baik dan komunikatif sehingga dapat

dipahami oleh pendengar.

Pokok-pokok cerita/topik yang telah Anda catat, Anda uraikan di depan teman-

teman dengan bahasa yang menarik.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

66

1.

Salah satu siswa dapat menampilkan ceritanya di depan kelas, teman yang

lain mendengarkan dan mencatat pokok-pokok ceritanya. Setelah itu, Anda

dapat menguraikannya berdasarkan topik cerita yang ada dengan gaya

Anda sendiri

2.

Untuk memperdalam pengetahuan bercerita Anda, gunakanlah teks di

bawah ini. Sebelumnya Anda catat pokok ceritanya untuk bercerita secara

lisan di depan kelas secara bergiliran!

Cerita ABK Tentang Pelayanan KRI

Arung Samudra: Kapal Pecah

...................................

Perjalanan paling mendebarkan menurut kami adalah ketika berlayar di Laut

Mediterania saat kami mengikuti etape I Lomba Layar

Cutty Shark Ship Race

In The Mediteranian

. Pada saat itu kapal berjalan miring di tengah malam

pekat. Tak ada satu pun bintang yang tampak di langit. Terpaksa komandan

menginstruksikan seluruh anak buah kapal berjaga semalam suntuk. Mereka

berkumpul di sebelah kanan untuk mengimbangi berat kapal yang condong ke

kiri. Hal ini kami lakukan lagi saat melakukan pelayaran dari Cadiz (Spanyol) ke

Cassablanca (Maroko). Kapal dibantai badai dan arus kuat saat melintasi Selat

Gilbaltar. Selat ini menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudra Atlantik.

Kalau sudah begini kecepatan kapal bisa sangat buas. Bahkan ombak yang

datang dari arah lambung tak sanggup menahan kecepatannya. Apabila seluruh

awak kapal yang bertahan di geladak. Jilatan ombak terus menerpa tubuh mereka.

Seluruh ABK sampai basah kuyup dan kedinginan. Sulitnya pagi tak satu pun di

antara kami yang bisa mengambil makanan di ruang makan. Semuanya tercekam

dan cemas melihat kondisi kapal yang memburuk. Akibatnya satu persatu

tumbang karena kelelahan. Setelah empat jam kemudian badai mereda.

Di ruang bawah pun tak lebih baik. Semuanya nyaris berantakan. Kursi

dan pot bunga plastik yang terletak di ruang makan dan ruang tamu

bergelimpangan. Begitu pula dengan kamar tidur. Barangkali seperti inilah yang

dibilang “Kapal Pecah”.

Kalau kita takut, mungkin akan merasa malam meneruskan pelayaran. Tapi,

kami umumnya melihat sebagai “seni berlayar”. Jadi keadaan begitu diterima

saja.

Setelah badai yang dahsyat, umumnya akan diikat dengan suasana yang sangat

tenang. Terpaan angin hampir tak terasa. Saat itulah mulut-mulut awak kapal

yang tadinya bungkam karena menahan perut yang mual akibat perut kosong

mulai bisa terbuka. Masing-masing lalu bercerita tentang kejadian sebelumnya.

(Disadur dari: Badai Laut Mediaterania, Majalah HAI Th.XX/No.25/97)

Tugas Mandiri

Bab III ~ Kesenian

67

B. Mendengarkan Pembacaan Puisi Terjemahan

Puisi merupakan bentuk ekspresi seorang penyair melalui kata-kata yang

sarat dengan makna. Baik puisi terjemahan maupun puisi Indonesia, puisi pada

umumnya memiliki unsur yang sama, yaitu berupa tema dan amanat yang merupakan

salah satu unsur pembentuk puisi. Dalam pembelajaran ini, Anda akan berlatih

mendengarkan puisi terjemahan.

Salah seorang teman Anda dapat membacakannya di depan kelas sedangkan

teman yang lain mendengarkan dengan seksama. Untuk lebih berkonsentrasi tutuplah

buku Anda.

Gambar 3.1

Pembacaan puisi

(55)

Waktu itu tengah hari ketika kau pergi

Matahari terik bersinar di langit

Aku telah menyelesaikan pekerjanku dan duduk sendiri di langkanku

ketika kau pergi.

Angin yang lincah datang ombak-berombak melanda bau padang-

padang yang jauh.

Burung-burung merpati mendekut-dekut tidak letih-letihnya di keteduhan dan

seekor lebah tersasar di kamarku, berdengung-dengung mengabarkan

ketika padang-padang yang jauh.

Kampung tidur di panas siang. Jalan sunyi membentang.

Dalam tiupan yang tiba-tiba gersik suara daun-daun riuh meninggi dan mati.

Aku memandang ke langit dan merangkai di kebiruan itu huruf-huruf dari

suatu nama yang telah kukenal, ketika kampung tidur di panas siang.

Aku lupa menganyam rambutku. Sepoi angin yang letih bermain-main

dengan rambut itu di pipiku.

Sungai mengalir tak berkerut di bawah tepian rindang.

mywritingblogs

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

68

Latihan

Awan-awan putih yang malas tidak bergerak.

Aku lupa menganyam rambutku.

Waktu itu tengah hari ketika kau pergi.

Debu jalanan panas dan padang-padang menguap.

Burung-burung merpati mendekut-dekut di antara daunan lebat.

Aku sendiri di langkanku ketika kau pergi.

(Tukang Kebun, 1976:81)

Setelah Anda mendengarkan salah satu lirik “Tukang Kebun” karya R. Tagore,

jawablah pertanyaan berikut ini!

1.

Siapa yang dimaksudkan dengan “aku” dan “kau” pada puisi tersebut?

2.

Ketika kau pergi, apa yang sedang aku lakukan?

3.

Pada puisi tersebut, di mana kedudukan penyair?

4.

Apa yang dimaksud dengan ungkapan kampung tidur di panas siang?

5.

Aku lupa menganyam rambutku, apa maksudnya?

1. Menentukan Tema dan Amanat Puisi

Mencermati pembacaan sebuah puisi tidak lepas dari usaha kita melakukan

sebuah analisis terhadapnya, termasuk pada puisi terjemahan. Konvensi yang

terdapat di dalamnya atau strata norma membentuk makna dari puisi secara

keseluruhan. Strata norma puisi adalah norma implisit yang harus ditarik dari

setiap pengalaman individu karya sastra dan bersama-sama merupakan karya

sastra yang murni sebagai keseluruhan.

Berikut ini disajikan langkah-langkah memahami pembacaan puisi. Coba

anda cermati!

a.

Tentukanlah isi puisi

b.

Tentukanlah tema

c.

Pahami dan tentukanlah sikap penyair lewat karyanya

d.

Jelaskanlah amanat atau pesan.

Salah satu siswa dapat membaca puisi berikut di depan kelas!

(50)

Kekasihku, siang dan malam hatiku rindu ingin berjumpa denganmu,

perjumpaan laksana maut yang menelan segalanya.

Sapulah aku seperti badai, ambillah segala yang kumiliki, robeklah

selimut tidurku dan renggutlah mimpi-mimpiku. Rebutlah aku dari

duniaku.

Bab III ~ Kesenian

69

Dalam ketiadaan itu, dalam ketelanjangan ruhani yang sempurna, biarlah

kita menyatu dalam keindahan.

Tapi sayang hasratku sia-sia belaka! Di manakah ada harapan menyatu

kalau tidak dalam dirimu, Tuhanku?

(Tagore: Sang Juru Taman, 2000: 88)

a.

Menentukan Amanat

Sebuah puisi biasanya memiliki bentuk bahasa yang mempunyai

makna ganda. Oleh karena itu perlu adanya usaha menciptakan makna

secara gramatikal dalam sebuah puisi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan

cara menentukan bentuk parafrase dari puisi tersebut. Dengan adanya

bentuk parafrase tersebut maka dapat diketahui makna struktur puisi

tersebut secara menyeluruh.

Perhatikan kembali puisi tersebut!

(50)

Kekasihku, siang dan malam hatiku (selalu) rindu ingin berjumpa

denganmu, perjumpaan (yang kita alami) laksana maut yang menelan

segalanya.

Sapulah aku seperti badai(!) Ambillah segala yang kumiliki. Robeklah

selimut tidurku dan renggutlah mimpi-mimpiku(!) Rebutlah aku dari

(alam) duniaku(!)

Di dalam ketiadaan (harapan) itu. (Di) dalarn (ruhani yang telanjang

dengan) sempurna, biarlah kita menyatu dalam keindahan.

(Tetapi) sayang, hasratku sia-sia belaka! Di manakah (terdapat)

harapan (yang) menyatu (jikalau) tidak (berada) dalam diri-Mu,

Tuhan?

Secara keseluruhan isi puisi di atas adalah dapat ditulis ke dalam

rangkaian kalimat seperti berikut ini!

Kekasihku, siang dan malam hatiku selalu rindu ingin berjumpa

denganmu. Perjumpaan yang kita alami laksana maut yang menelan

segalanya.

Sapulah aku! Ambillah segala yang kumiliki! Robeklah selimut tidurku

dan renggutlah mimpi-mimpiku! Rebutlah aku dari alam duniaku!

Di dalam ketiadaan harapan itu; Di dalam ruhani yang telanjang dengan

sempurna, biarlah kita menyatu dalam keindahan.

Tetapi sayang, hasratku sia-sia belaka! Di manakah terdapat harapan

yang menyatu jikalau tidak berada dalam diriMu, Tuhan?

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

70

Tugas Mandiri

b.

Menentukan tema

Tema merupakan gagasan dasar yang menopang sebuah cerita,

Perhatikanlah uraian berikut!

Tema disaring dari konvensi bahasa yang terdapat dalam puisi yang

bersangkutan sehingga menentukan hadirnya makna dan situasi tertentu

yang bersifat menyeluruh. Pada umumnya, ekspresivitas menimbulkan

‘kegelisahan tafsir’ yang harus diisi oleh pembaca yang merupakan

open

plek

, tempat terbuka yang harus diisi oleh pembaca sendiri. Rangkaian

mutiara memberi gambaran kejadian-kejadian yang sangat indah,

peristiwa-peristiwa yang sangat menarik, hal-hal yang berharga, yang tak

ternilai, dan semacamnya. Jumlah tempat terbuka dalam teks semakin

besar semakin menimbulkan efek fungsional, dan nilai seni teks tersebut

juga semakin besar.

2. Mengevaluasi Puisi Terjemahan

Untuk mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan teman Anda,

perhatikan langkah-langkah berikut!

a.

Dengarkanlah dengan sungguh-sungguh puisi yang dibacakan

b.

Interpretasikanlah kata-kata sulit yang terdapat dalam puisi tersebut

c.

Temukanlah tema dan amanat puisi tersebut

d.

Berikanlah evaluasi terhadap puisi tersebut

Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah apakah cara pembacaannya sudah

sesuai dengan isi puisi, apakah puisi tersebut menggunakan kata-kata yang sulit

diartikan, apakah puisi tersebut mengambil tema yang wajar dan umum, atau

apakah judul yang digunakan sudah tepat dan sesuai dengan makna puisi. Semua

kemungkinan yang ada dapat Anda dijadikan bahan evaluasi.

Agar kemampuan Anda menjadi lebih terlatih, cobalah untuk mengerjakan tugas

berikut ini! Carilah puisi terjemahan yang ada di perpustakaan sekolah Anda!

Analisislah makna dan isinya selanjutnya berikanlah evaluasi terhadap puisi

tersebut! Seandainya Anda mengalami kesulitan, mintalah pengarahan guru Anda.

Kegiatan terakhir, serahkan tugas Anda kepada guru untuk mendapatkan penilaian!

Bab III ~ Kesenian

71

C.Menulis Surat Lamaran Pekerjaan

Bila Anda ingin menginformasikan sesuatu kepada orang dan bersifat rahasia,

Anda pasti memerlukan surat untuk berkomunikasi. Pernahkan Anda menulis surat

dan tahukah Anda jenis-jenis surat? Surat sangat bermacam-macam jenisnya. Pada

pembelajaran ini, Anda akan berlatih menulis surat lamaran pekerjaan.

Coba Anda perhatikan contoh penulisannya berikut ini. Cermatilah unsur-

unsur yang ditulis di dalamnya!

Hal: Lamaran Pekerjaan

Yogyakarta, 1 Februari 2008

Kepada:

Pemasang Iklan Republika

PO BOX 75

Yogyakarta

Dengan Hormat,

Setelah membaca iklan yang dimuat di Harian

Republika

tanggal 30

Januari 2008 yang isinya menyatakan bahwa perusahaan Bapak

membutuhkan seorang tenaga administrasi, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

nama

: Lisa Daniati

tempat/tanggal lahir

: Yogyakarta, 1 Oktober 1988

alamat

: Jln. Kapt. Tendean 105 Yogyakarta

pendidikan

: SMU

Dengan ini mengajukan permohonan agar diterima sebagai tenaga

administrasi di perusahaan yang Bapak pimpin karena saya yakin akan

kemampuan saya.

Bersama surat ini saya lampirkan pula:

1.

Daftar riwayat hidup

2.

Fotokopi ijazah SMU

3.

Surat Keterangan Kelakukan Baik dari polisi

4.

Tiga lembar pasfoto terakhir

Atas segala perhatian Bapak, saya mengucapkan banyak terima kasih.

Hormat saya,

Lisa Daniati

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

72

Latihan

Setelah Anda cermati surat lamaran di atas, jawablah pertanyaan berikut!

1.

Tanggal berapa surat lamaran pekerjaan (SLP) itu ditulis?

2.

Siapa yang menulis SLP?

3.

Siapa yang membuka lowongan pekerjaan tersebut?

4.

Kapan iklan yang memuat lowongan tersebut terbit?

5.

Formasi apa yang ditawarkan oleh perusahaan?

6.

Berapa orang karyawan yang dibutuhkan?

7.

Persyaratan apa saja yang dilampirkan?

8.

Di mana alamat perusahaan yang membuka lowongan tersebut?

9.

Agar SLP sampai ke perusahaan tersebut, bagaimana prosesnya?

10. Siapa yang berhak menandatangani SLP?

1. Unsur-unsur Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan merupakan jenis surat permohonan yang isinya

menyatakan hendak melamar pekerjaan atau memeroleh suatu jabatan tertentu.

Surat itu dibutuhkan jika Anda hendak melamar pekerjaan pada sebuah instansi

atau perusahaan.

Lowongan pekerjaan biasanya dapat diperoleh melalui iklan pada surat

kabar atau dengan inisiatif sendiri, tidak menutup kemungkinan informasi

diperoleh sesaat dari seorang teman. Surat lamaran pekerjaan ini tergolong ke

dalam bahasa dan bentuk surat resmi.

Sebelum menyusun surat lamaran, Anda harus mengenali unsur-unsur

dalam surat tersebut. Perhatikanlah unsur-unsur berikut ini!

a.

Tempat dan tanggal pembuatan surat, hal tersebut dibuat sesuai dengan

saat menulis surat;

b.

Lampiran, diletakkan terpisah dengan surat lamaran pekerjaan yang dapat

berupa fotokopi ijazah terakhir, Surat Keterangan Berkelakuan Baik, dan

lain-lain;

c.

Hal, merupakan perihal melamar pekerjaan;

d.

Alamat yang dituju, alamat tempat Anda ingin melamar pekerjaan;

e.

Salam pembuka, bentuknya bermacam-macam, seperti dengan hormat,

Assalamu’alaikum wr. wb. Dalam surat lamaran pekerjaan dapat ditulis

dengan hormat;

f.

Isi, terdiri dari:

1)

alasan melamar, merupakan latar belakang penulis melamar

pekerjaan;

2)

identitas pelamar (data pribadi, pendidikan, riwayat pengalaman);

3)

penutup;

Bab III ~ Kesenian

73

g.

Salam penutup, merupakan salam terakhir penulis surat lamaran pekerjaan

terhadap instansi/perusahaan yang dapat berupa

Wassalamu’alaikum wr.

wb.

h.

Tanda tangan pelamar.

i.

Nama terang pelamar.

Berikut ini ditampilkan bagan surat lamaran pekerjaan.

.......................... , ...............................

(tempat dan tanggal pembuatan surat)

Lampiran :

....................

Hal

: ....................

.......................................

(alamat yang dituju)

.......................................

(salam pembuka)

..................................................................... (dasar

melamar)

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..................................................................... (iden

titas pelamar)

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

..................................................................... (penutup)

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

(Salam penutup)

tanda tangan pelamar

(nama terang pelamar)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

74

2. Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan

Lamaran pekerjaan dapat diperoleh dari berbagai segi, melalui teman,

iklan, atau inisiatif sendiri. Pada kegiatan ini, Anda diajak berlatih menyusun

surat lamaran pekerjaan yang diperoleh dari iklan. Berhadapan dengan iklan,

Anda dituntut untuk benar-benar memahami apa yang diinginkan iklan tersebut.

Setelah paham, gunakan sistematika penulisan surat yang resmi, baik dari gaya

bahasa maupun isi surat. Perhatikan pula ejaan yang berlaku.

Dibuka kesempatan

Untuk berkarir

Di Brothers Celluler

Dengan kualifikasi

1.

pria, muslim, usia maks.20 tahun

2.

pendidikan min.SLTA

3.

pengalaman di bidang HP tidak diutamakan

4.

mempunyai pengalaman di bidang marketing

5.

mempunyai pengalaman dibidang organisasi

6.

bisa bekerja sama dalam tim

7.

mampu berkomunikasi dengan baik

Kirim lamaran lengkap ke:

BROTHERS Celluler

Jl. Timoho No.79(selatan UIN Yogyakarta)

Telp.(0274)78884842

(Maks. 1 minggu dari iklan tayang)

(

Kedaulatan Rakyat,

2008:23)

Anda dapat mencermati dan memahami lowongan pekerjaan tersebut

sebelum menyusun surat lamaran pekerjaan. Anda dapat pula mencermati

formasi/lowongan yang tersedia (dibutuhkan), kualifikasi yang dibutuhkan

(pendidikan, usia, keterampilan yang ada, pengalaman, kesediaan penempatan),

berkas yang diminta perusahaan (CV, pasfoto, ijazah terakhir, dan lain-lain), dan

alamat perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja serta selang waktu yang

diberikan untuk mengirimkan surat lamaran pekerjaan tersebut.

Surat lamaran pekerjaan yang disusun hendaknya disajikan semenarik

mungkin, baik dari segi bahasa (efektivitas, penyesuaian dengan ejaan yang berlaku,

jelas, komunikatif, dan tidak menimbulkan makna ambigu), segi isi (tidak mengiba

kepada perusahaan/instansi setempat, isinya jelas dan tidak berbelit-belit), maupun

dari segi struktur (memerhatikan sistematika penulisan dan penyajian serta

penempatan bagian-bagian surat lamaran pekerjaan secara jelas).

Bab III ~ Kesenian

75

Tugas Mandiri

Susunlah surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan lowongan pekerjan berikut

ini!

1.

Dibut: Tenaga pria/wanita single umur max.22 th. SMU. Lamaran dibawa

langsung ke Toko Bintang Mas Jl. KHA Dahlan 86 Senin 11-2-08 jam 10

WIB.

(Kedaulatan Rakyat, 9-2-2008:23)

2.

Diskusikan dengan teman semeja Anda mengenai surat lamaran pekerjaan

yang Anda susun untuk mendapatkan masukan! Guru Anda dapat

mendampingi kegiatan Anda.

D. Menyusun Laporan Diskusi/Seminar

Setelah Anda melaksanakan diskusi atau seminar, Anda diminta membuat

laporannya. Laporan ditulis sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap kegiatan

yang telah dilaksanakan.

Berikut ini ditampilkan laporan hasil diskusi. Bacalah dengan seksama dan

perhatikan unsur yang terdapat di dalamnya!

LAPORAN HASIL DISKUSI

1. Topik Diskusi

: Melestarikan Seni Tradisional Masyarakat

2. Tempat

: Pendopo Kampung Sindurejan Wirobrajan Yogyakarta

3. Waktu

: Minggu, 2 Maret 2008 (pukul 08.30-11.00WIB)

4. Pembicara

: Drs. Gunadi Ca

hyo (Dosen ISI Yogyakarta)

5. Moderator

: Drs. Jamalluddin (Ketua karang taruna Kampung

Sindurejan Wirobrajan Yogyakarta

6. Jumlah Peserta : 100 orang (pemuda-pemudi kampung Sindurejan)

7. Pelaksanaan Diskusi :

a.

Pendahuluan

Sebelum diskusi dimulai, ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih

atas kedatangan tamu undangan dan peserta diskusi. Tidak lupa ketua

menyampaikan latar belakang pelaksanaan diskusi tersebut.

b.

Kegiatan Inti

1)

Pembukaan

Kegiatan diskusi dipandu oleh moderator yang menyampaikan

kembali tujuan atas pelaksanaan diskusi.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

76

Latihan

2) Pemaparan Makalah

Pembicara memaparkan makalah kepada peserta yang

intinya tentang pengertian seni tradisional, bentuk-bentuk seni

tradisional dan bagaimana cara generasi muda melestarikan seni

tradisional tersebut.

3) Tanya Jawab

Diskusi semakin menarik setelah moderator membuka

kesempatan tanya jawab bagi para peserta. Antusias peserta

pun semakin terlihat ketika salah seorang peserta melakonkan

salah satu tokoh pewayangan di sela-sela tanggapan yang

dikemukakan.

Karena waktu diskusi sangat dibatasi dan banyak pertanyaan

yang dilemparkan belum sempat ditanggapi pembicara, maka

pembicara membuka diri untuk menerima kedatangan para

peserta ke kediamannya untuk bertukar pikiran.

c.

Penutup

Sebelum diskusi ditutup, moderator menyampaikan kesimpulan

hasil diskusi tentang “Melestarikan Seni Tradisional Masyarakat”

dengan cara mempelajari, menerapkan dalam setiap acara

kesenian, dan mengembangkannya dalam berbagai kreasi.

8. Penutup

Acara diskusi ditutup dengan bacaan salam oleh moderator. Tidak

lupa moderator menyampaikan permohonan maaf apabila selama

memandu acara tersebut banyak melakukan kesalahan dan

mengucapkan terima kasih atas kedatangan para peserta diskusi.

Sindurejan, 8 Maret 2008

(Ratna Susanti)

Setelah Anda memahami laporan hasil diskusi di atas, jawablah beberapa

pertanyaan berikut ini!

1.

Topik apa yang diangkat dalam diskusi?

2.

Sebutkan beberapa unsur yang terlibat dalam diskusi di atas!

3.

Kapan dan di mana diskusi dilaksanakan?

4.

Siapa pembicara dalam diskusi tersebut?

5.

Berapa peserta yang menghadiri diskusi?

6.

Jelaskan secara umum pelaksanaan diskusi!

7.

Siapa yang membuka dan menutup diskusi?

8.

Siapa yang membacakan makalahnya?

9.

Siapa yang berhak menjawab pertanyaan para peserta diskusi?

10.

Apa kesimpulan diskusi “Melestarikan Seni Tradisional Masyarakat”?

Bab III ~ Kesenian

77

1. Mengenali Unsur-unsur dalam Laporan Hasil Diskusi/Seminar

Penulisan laporan hasil seminar atau diskusi (baik diskusi kelas maupun

diskusi-diskusi yang lain) bertujuan menyampaikan hasil diskusi, baik kepada

para peserta diskusi maupun pihak-pihak yang berkepentingan.

Dengan membaca laporan diskusi diharapkan pembaca memeroleh

informasi yang lengkap tentang hal-hal yang berkaitan dengan diskusi yang

dilaporkan.

Hal-hal yang perlu disampaikan dalam sebuah laporan diskusi, antara lain

sebagai berikut:

a.

topik atau masalah yang didiskusikan;

b.

tujuan diskusi;

c.

pelaksanaan dan peserta diskusi, terdiri dari:

1) nara sumber yang menyampaikan pokok-pokok pikiran, pemakalah,

pemrasaran atau panelis;

2) moderator yang memimpin diskusi;

3) penulis yang mencatat pertanyaan, pendapat dan tanggapan;

4) peserta diskusi;

d.

materi diskusi yang berupa makalah dan hasil pembahasannya.

e.

tempat, waktu, dan penyelenggara diskusi;

2. Menyusun Laporan Hasil Diskusi (Kelas atau Seminar) dan

Melengkapinya

Dalam menyusun laporan hasil diskusi, Anda diminta mendokumentasikan

jalannya diskusi secara lengkap. Untuk kelengkapan laporan diskusi disajikan

dengan sistematika sebagai berikut:

a.

Pendahuluan

1) latar belakang diskusi;

2) tujuan diskusi;

3) topik atau masalah diskusi;

4) tempat, waktu, dan peserta diskusi.

b.

Hasil diskusi

1) pokok-pokok materi sajian diskusi;

2) pertanyaan-pertanyaan serta tanggapan yang disampaikan oleh

peserta diskusi.

c .

Kesimpulan

1) bagian simpulan dapat berisi hal-hal berikut:

2) kesimpulan hasil diskusi yang telah diolah;

3) masalah-masalah tindak lanjut berdasarkan hasil diskusi.

d.

Lampiran

bagian lampiran berisi hal-hal berikut:

1) makalah-makalah;

2) acara diskusi;

3) panitia diskusi;

4) daftar peserta.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

78

Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan kerangka laporan hasil

diskusi.

Dalam menyusun laporan hasil diskusi, Anda diminta mendokumentasikan

jalannya diskusi secara lengkap. Untuk memudahkan penyusunan, perhatikan

format laporan hasil diskusi berikut:

Laporan Hasil Diskusi

Kelas XII SMA ...

1.

Latar belakang

:

.....................................................

2.

Tujuan

: .....................................................

3.

Tema

: .....................................................

4.

Waktu dan tempat

:

.....................................................

5.

Penyelenggaraan

: .....................................................

6.

Peserta

: .....................................................

7.

Pemrasaran dan pembahas : .....................................................

8.

Acara

: .....................................................

9.

Jalannya diskusi :

a.

Doa

b.

Penyajian makalah

c.

Pembahasan

d.

Tanya jawab

e.

Pembacaan hasil diskusi

f.

Penutup

.................... , .................... 2008

Mengetahui,

Moderator Notulis

(.................)

(.................)

Bab III ~ Kesenian

79

Berikut ini disajikan contoh laporan hasil diskusi dengan format yang

berbeda untuk memperluas wawasan Anda.

Laporan Hasil Diskusi

Kualitas SDM di OSIS

SMA........

1.

Pelaksana

:

Hari/tanggal

: 10 Maret 2008

Tempat

: SMA Harapan Yogyakarta

Waktu

: Pukul 09.00 - 10.30 WIB

Jumlah Peserta

: 150 siswa

2.

Pembicara/Pemakalah : Sdr. Andini Pr

ameswari

3.

Judul Makalah

: Peran pelajar terhadap perpajakan

4.

Moderator

: Sdr. Edi Rahmanto

5.

Notulis

: Sdr. Ninik Rahayu

6.

Jalannya Seminar

:

a.

Pembukaan (disampaikan oleh moderator)

b.

Pembacaanmakalah (disampaikanoleh pemakalah):

Retno Widarti

c.

Tanggapan/Tanya jawab

1)

a) Apa yang dimaksud dengan SDM dan

Bagaimana SDM di OSIS kita?(Sdr. Anton)

b) ...............................................................

d.

Tanggapan balik/jawaban

1)

a) ................................................................

7.

Penutup

:

Simpulan

: ............................................................

8.

Lampiran

:

a.

Makalah

b.

Daftar hadir peserta

................... , .................... 2008

Mengetahui,

Moderator,

Notulis,

(.................)

(.................)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

80

Tugas Mandiri

Anda dapat mengacu pada kerangka laporan tersebut untuk memudahkan

penyusunan laporan diskusi.

Laporan hasil diskusi yang telah Anda susun harus dilengkapi dengan

beberapa hal berikut ini:

a.

makalah (diperbanyak sejumlah peserta diskusi);

b.

notulen (menulis hasil diskusi dengan lengkap);

c.

daftar hadir peserta (menulis nama peserta dengan lengkap).

Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan kelengkapan laporan hasil diskusi.

1.

Laksanakanlah diskusi kelas dengan tema “Mengembangkan Kreativitas

Seni!”

2.

Laporkan hasil diskusi yang telah Anda laksanakan dalam bentuk laporan

yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan guru dan teman-teman!

3.

Lengkapilah laporan tersebut dengan makalah, notulen, dan daftar hadir

peserta!

E. Paragraf yang Kohesi dan Koherensi

Paragraf merupakan rangkaian kalimat yang saling berhubungan satu sama

lain dan mendukung satu topik. Paragraf disebut juga alinea. Antara paragraf satu

dan paragraf yang lain harus merupakan satu kesatuan yang membentuk satu

karangan dan mendukung satu topik pembahasan.

Berikut ini disajikan rangkaian paragraf yang saling berkaitan satu sama lain

dalam mendukung satu tema/topik. Bacalah dan perhatikan dengan seksama!

Bagi para penyair yang mau meningkatkan dirinya, penyakit obsekuritas

ini akan menjadi ringan, ia akan berubah menjadi penyakit ambiguitas yang

untuk selanjutnya akan diatasi dalam tingkat kepenyairan lebih lanjut. Akan

tetapi ada juga beberapa orang penyair yang tidak pernah mau mengatasi akar

penyakit yang dideritanya ini. Penyair-penyair yang seperti ini biasanya adalah

mereka yang kurang jujur atau memang tidak jujur kepada dirinya sendiri dan

juga kepada orang lain. Atau mereka ini yang menulis sajak dengan disertai

suatu tekat yang murni.

Bab III ~ Kesenian

81

Latihan

Seperti halnya yang terjadi di bidang seni rupa, demikian pulalah yang ada

dalam dunia puisi. Seorang calon seni rupawan yang sebenarnya kurang berbakat

dalam bidangnya, dengan kerja keras secara sia-sia mencoba menggumuli dunia

seni rupa. Walaupun ia sebenarnya secara anatomis belum sanggup

menguasainya, ia mencoba membuat lukisan-lukisan dimana benda yang digarap

sebagai objeknya ada dalam keadaan menderita kerusakan bentuk. Menanggapi

hal demikian, ia mengelak dengan mengatakan bahwa itu adalah ekspresi dirinya,

eksperimentil atau kontemporer, ala abstrak dan lain sebagainya. Ia gagal dalam

hal ini. Nah, hal-hal yang demikian pulalah yang juga terjadi dalam dunia puisi.

Akibatnya, obskuritas.

Dengan alasan yang dibuat-buat seperti itu, dengan bertopengkan slogan

ekspresi pribadi, eksperimentil, modern kontemporer, sajak bebas, sajak mbeling,

sajak pemberontakandan lain sebagainya, penyakit obskuritas yang diakibatkan

olehnya ini adalah suatu keadaan penyair yang tidak bersedia untuk tunduk

pada suatu bentuk disiplin puitik.

(

Apresiasi Puisi, 1982:32)

Setelah Anda membaca dan memahami paragraf demi paragraf, kerjakan soal-

soal berikut!

1.

Apa yang dimaksud dengan penyakit obskuritas?

2.

Penyakit seperti ini dialami oleh siapa saja?

3.

Bagaimana wujud penyakit ini bila menyerang para penyair?

4.

Bagaimana cara mengatasi penyakit demikian?

5.

Apa yang dimaksud dengan ambiguitas?

6.

Jelaskan inti permasalahan pada paragraf pertama!

7.

Apa yang dibicarakan pada paragraf kedua?

8.

Gagasan apa yang diutarakan pada paragraf ketiga?

Seperti halnya dengan kalimat, sebuah paragraf juga harus memenuhi syarat-

syarat tertentu. Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi ketiga hal berikut:

1.

kesatuan: yang dimaksud kesatuan (kohesi) dalam paragraf adalah bahwa

semua kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan

suatu hal, suatu paragraf tertentu.

2.

koherensi: yang dimaksud dengan koherensi adalah kekompakan hubungan

antara sebuah kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu.

3.

perkembangan paragraf: perkembangan paragraf adalah penyusunan atau

perincian dari gagasan-gagasan yang membina paragraf tersebut.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

82

Seperti telah disinggung di atas, yang dimaksud dengan kesatuan ialah paragraf

harus memerhatikan dengan jelas maksud atau tema tertentu. Kesatuan tersebut

jangan Anda artikan bahwa ia hanya memuat satu hal saja. Sebuah paragraf yang

memiliki kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian,

tetapi semua unsur tadi harus bersama-sama digerakkan untuk menunjang sebuah

maksud tunggal atau sebuah tema tunggal. Maksud tunggal itulah yang ingin

disampaikan oleh penulis dalam paragraf tersebut.

Coba Anda perhatikan kembali tentang kesatuan yang terkandung dalam

sebuah paragraf berikut!

Sifat kodrati bahasa yang lain yang perlu dicatat di sini ialah bahwasanya

tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem makna yang

khusus pula. Masing-masing lepas terpisah dan tidak tergantung dari yang lain.

Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tap bahasa dibatasi oleh kerangka

alam pikiran bangsa yang memakai bahasa itu. Oleh sebab itu janganlah kecewa

bila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mengenal

kata dalam sistem kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya dan

sebagainya. Bahasa Inggris tidak mengenal “unggah-ungguh”. Bahasa Zulu tidak

mempunyai kata yan berarti “lembu”, tetapi ada kata yang berarti “lembu putih,”

“lembu merah,” dan sebagainya. Secara teknis, para linguis mengatakan bahwa

setiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal serta pola semantik

khusus.”

(

Komposisi

, 2001:68)

Pada ilustrasi di atas, paragraf tersebut hanya memiliki satu gagasan pokok,

yaitu bahwa “tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem

makna yang khusus”

Selanjutnya, syarat kedua yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf adalah

mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik itu terjadi

apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf tersebut

baik, wajar dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah mengikuti

jalan pikiran penulis.

Sebuah paragraf dapat membentuk kesatuan yang baik, walaupun mungkin

kepaduan atau koherensinya tidak ada. Kesatuan tergantung dari sejumlah gagasan

bawahan yang secara bersama-sama menunjang sebuah gagasan utama yang

dinyatakan dalam topik. Perhatikan paragraf yang memperlihatkan kepaduan yang

baik berikut ini!

“Generasi tahun 1928 adalah generasi pencetus sumpah pemuda yang

berjuang demi keinginan bernegara. Generasi tahun1945 berjuang untuk

melaksanakan gagasan sumpah pemuda. Generasi tahun 1945 adalah generasi

pelaksana. Generasi zaman kemerdekaan adalah generasi pembina dan

pengembang nilai-nilai nasional.

Tiap generasi mempunyai panggilan masing-masing sesuai degan zamannya.

Generasi pencetusan dan generasi pelaksana telah menunaikan tugasnya dengan

baik. Generasi pertama berhasil membangkitkan semangat keinginan bernegara;

Generasi kedua berhasil mencipatakan negara merdeka.

Bab III ~ Kesenian

83

Generasi pembina masih dalam ujian. Belum diketahui sampai dimana

kemampuannya untuk membina dan mengembangkan warisan situasi yang telah

diterima; apakah mereka itu mampu membina dan mengembangkan nilai-nilai

nasional sesuai dengan martabat bangsa yang merdeka, masih harus dibuktikan.”

Kepaduan atau koherensi yang diperlihatkan lebih ditekankan pada hubungan

antarkalimat, yaitu apakah transisi dari sebuah kalimat ke kalimat yang lain berjalan

baik atau tidak.

Untuk memperoleh kepaduan yang baik pada sebuah paragraf harus

memperhatikan hal berikut:

-

masalah kebahasaan

-

perincian dan urutan isi paragraf

1.

Masalah kebahasaan yang memengaruhi koherensi adalah repetisi, kata

ganti, dan kata-kata transisi.

a.

Repetisi,

kepaduan sebuah alinea dapat diwujudkan dengan

pengulangan kata-kata kunci, yaitu kata-kata yang dianggap penting

dalam sebuah paragraf. Munculnya pada kalimat pertama yang

diulang pada kalimat selanjutnya.

Perhatikan contoh berikut!

“Sebagai penjasmanian pikir, bahasa itu merupakan alat yang

baik dalam

pergaulan

antar

manusia.

Pergaulan

antar

manusia adalah

pertemuan total

antara

manusia satu dan

manusia lainnya; manusia

dalam keseluruhannya, jasmani dan rohaninya

bertemu dan

bergaul

satu sama lain. Tanpa bahasa

pertemuan dan

per

gaulan kita dengan

orang lain tidaklah sempurna.”

(Komposisi, 2001:77)

Anda dapat memperhatikan pengulangan yang dilakukan

dengan frasa atau kata di atas, yang ditandai dengan garis bawah.

b.

Kata ganti,

bahwa dalam berbahasa, sebuah kata yang mengacu

kepada manusia, benda atau hal tidak akan dipergunakan

berulangkali dalam sebuah konteks yang sama. Pengulangan kata

yang sama akan menimbulkan kurang enak bila tanpa tujuan yang

jelas. Untuk mengantisipasi pengulangan digunakan kata ganti.

Coba Anda perhatikan paragraf berikut!

“Andi dan Boy merupakan dua sahabat yang akrab. Setiap

hari keduanya selalu kelihatan bersama-sama. Andilah yang selalu

menjemput Boy ke sekolah karena rumahnya yang lebih jauh dari

rumah Boy. Mereka selalu siap sedia menolong kawan-kawannya

bila mereka mengalami kesulitan. Guru mereka senang dan bangga

melihat kelakuan kedua sahabat yang demikian itu. Watak dan

kelakuan mereka selalu dijadikan suri teladan bagi murid-murid lainnya.

Walaupun demikian mereka tidak pernah menjadi sombong atau

angkuh, karena pujian yang sering mereka terima.”

(

Komposisi

, 2001:78)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

84

Tugas Mandiri

c.

K ata transisi

, fungsinya terletak antara kata ganti dan repetisi.

Bila repetisi menghendaki pengulangan kata-kata kunci, serta kata

ganti tidak menghendaki pengulangan sebua kata benda maka dalam

masalah ini kata transisi ditempuh jalan tengah.

Perhatikan paragraf berikut ini!

“Hari masih jam lima pagi. Udara masih terasa segar dan

nyaman, keadaan sekitar pun masih sunyi senyap. Tanpa

menghiraukan kesunyian pagi itu, saya langsung menuju kamar mandi,

setelah senam sebentar untuk melenturkan otot-otot yang telah

beristirahat semalam. Siraman air yang sejuk dan dingin mengagetkan

saya,

tetapi hanya sekejap. Mandi pagi memang menyegarkan; Badan

menjadi segar, pikiran menjadi cerah. Semua kekusutan pada hari

yang lampau hilang lenyap. Hari yang baru disongsong dengan hati

yang lebih tabah. Itulah sebabnya saya selalu membiasakan diri mandi

pagi.”

Kata transisi ditandai dengan kata hubungan yang menyatakan

tambahan, pertentangan, perbandingan, tujuan, singkatan, waktu,

dan tempat.

2.

Perincian, yang dimaksud adalah bagaimana pengembangan sebuah gagasan

utama dan bagaimana hubungan antara gagasan-gagasan bawahan yang

menunjang gagasan utama tadi.

1.

Untuk menguji kemampuan Anda dalam kebahasaan, buatlah tiga buah

paragraf yang di dalamnya menyatakan kesatuan dan koherensi dalam

mendukung satu tema (kesenian). Masukkanlah di dalamnya unsur-unsur

yang telah dibicarakan di atas!

2.

Tentukan gagasan utama paragraf berikut!

a .

Teori-teori pembangunan ekonomi selalu mengandalkan dirinya pada

suatu pengandaian, seraya mengabaikan pengandaian lainnya.

Misalnya, pengandaian bahwa ekonomi adalah suatu organisme

yang utuh. Padahal tidak begitu. Ekonomi orang kecil, orang miskin

atau orang desa mempunyai pola-pola atau hukum-hukum yang

berbeda dengan pola-pola atau hukum-hukum ekonomi kota yang

berciri ekonomi moneter, seperti halnya perbankan dan jasa-jasa.

b.

Memang kami beranggapan bahwa memandang kenyataan secara

perspektif akan memungkinkan kita dapat menempatkan persoalan

pada tempatnya. Dengan demikian dapatlah kita melihat hubungan

unsur-unsur umum dan unsur-unsur yang lebih kecil dari kebudayan

itu. Kita dapat meneliti unsur-unsur yang kecil tetapi hendaknya

kita juga dapat menghubungkannya dengan bagian yang lebih besar.

Bab III ~ Kesenian

85

1.

Dalam menguraikan cerita di depan teman, perhatikan hal-hal berikut!

a.

pilihlah cerita yang menarik

b.

carilah bahan cerita lain sebagai pendukung cerita utama

c.

buatlah kerangka cerita

d.

uraikanlah dengan kalimat yang baik berdasarkan kerangka cerita

e.

perhatikan penampilan, intonasi jelas, ekspresi dan bahasa yang

komunikatif

2.

Puisi terjemahan adalah puisi yang diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia.

a.

Tema adalah pokok persoalan yang diangkat pada karya sastra

b.

Amanat adalah isi atau pesan yang ingin disampaikan penyair

kepada penikmat sastra.

Untuk mengevaluasi puisi terjemahan, perhatikan langkah berikut!

a.

mendengarkan dengan seksama

b.

menginterpretasikan puisi dengan membuat parafrasenya

c.

menemukan isi dan temnya

d.

mengevaluasi dari segi isi (sesuaikah dengan kebudayaan

masyarakat) dan dari segi penulisan (sesuaikah dengan aturan

penulisan puisi)

3.

Menulis surat lamaran pekerjaan harus memperhatikan unsur-unsur yang

ada di dalamnya, yaitu tanggal penulisan, hal, lampiran, alamat yang dituju,

salam pembuka, pembuka, isi, penutup, salam penutup, nama terang dan

tanda tangan pelamar.

4.

Unsur-unsur dalam penyusunan laporan hasil diskusi/seminar adalah topik

diskusi, tempat, waktu, pembicara, peserta, moderator, jumlah peserta,

pelaksanaan, dan penutup.

5.

Kohesi adalah pertalian antara kalimat satu dan kalimat yang lain dalam

sebuah paragraf yang mendukung topik. Koherensi adalah kekompakan

antar kalimat dalam sebuah paragraf

1.

Untuk menguraikan cerita di depan kelas, hindari sikap bercerita seolah-

olah dengan diri sendiri. Hendaklah menatap dan mengajak pendengar

berkomunikasi.

2.

Bersikaplah lebih berkonsentrasi dalam mendengarkan puisi terjemahan

karena Anda harus memahami karya sastra yang berbeda dengan budaya

Anda.

Rangkuman

Refleksi

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

86

3.

Dalam menulis surat lamaran pekerjaan, Anda harus menyesuaikan tulisan

dan ejaan yang berlaku. Hindari sikap terlalu merendahkan diri dalam

memohon pekerjaan.

4.

Hendaknya menggelar diskusi/seminar terlebih dahulu agar bisa menulis

laporan hasil diskusi/seminar agar lebih akurat.

5.

Dalam menulis paragraf/karangan hindari penggunaan kata-kata sulit atau

kalimat sumbang. Perhatikanlah kesatuan dan kebulatan kalimat dalam

mendukung topik.

Bab III ~ Kesenian

87

Evaluasi

Untuk melatih kemampuan Anda dalam mendengarkan, membaca, berbicara,

dan menulis, kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1.

Ketika gadis itu melintasi daku dengan langkah cepat-cepat, ujung gaunnya

menyentuh daku.

Dari pulau hati yang tak dikenal datang nafas hangat musim semi yang tiba-tiba.

(

Tukang Kebun

, 1976)

Puisi di atas menggambarkan ... .

a.

kesedihan

b.

kerinduan

c.

jatuh cinta

d.

patah hati

e.

kegembiraan

2.

Puisi terjemahan memiliki unsur pembangun puisi berikut ini, kecuali.... .

a.

tema

b.

amanat

c .

diksi

d.

enjambemen

e.

karakter

3.

Ketika aku mulai sadar dari keterpurukanku, dia telah menjauh dariku dan

meninggalkanku untuk selama-lamanya. Kesendirianku membuatku tegar dengan

mengumpulkan sisa-sisa cinta yang berserakan, kugenggam dan kubungkus dalam

sanubariku yang paling dalam.

Penggalan uraian/cerita di atas menggambarkan... .

a.

kegembiraan

b.

kerinduan

c.

kedukaan

d.

penyesalan

e.

penyiksaan

4.

Berikut ini yang tidak terdapat pada surat lamaran pekerjaan adalah ... .

a. hal

b.

lampiran

c.

pembuka

d.

penutup

e.

permohonan maaf karena tidak ada lowongan

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII Prodi Bahasa

88

5.

Berikut ini hal yang tidak terdapat pada surat lamaran pekerjaan yaitu ... .

a.

kepala surat

b.

hal

c .

lampiran

d.

salam pembuka dan salam penutup

e. isi

6.

Surat lamaran pekerjaan termasuk ke dalam surat ....

a .

dinas

b.

pribadi

c.

keluarga

d.

wasiat

e.

niaga

7.

Lampiran yang harus disertakan dalam laporan hasil diskusi adalah... .

a.

makalah pembicara, notulen, dan daftar hadir peserta

b.

makalah pembicara, notulen, dan rincian keuangan

c.

rincian keuangan, notulen, dan daftar hadir peserta

d.

rincian keuangan, makalah pembicara, dan notulen

e.

makalah pembicara, notulen, dan izin penyelenggaraan

8.

Laporan diskusi ditulis oleh... .

a.

moderator dengan penyaji

b.

notulis dengan moderator

c.

peserta dengan notulis

d.

moderator dengan peserta

e.

penyaji dengan notulis

9.

Manusia jarang kenal dengan dirinya sendiri. Dikatakan demikian karena manusia

yang tidak sadar akan perbuatannya dan bahkan tidak takut apa yang telah ia

perbuat, apalagi akibatnya! Ataukah katrena telah berganti adat?

Gagasan pokok paragraf tersebut terletak di... .

a.

awal paragraf

b.

tengah paragraf

c.

akhir paragraf

d.

awal dan akhir paragraf

e.

semua kalimat dalam paragraf

10.

Alinea atau paragraf yang baik mengandung pikiran utama sebanyak... .

a.

sekurang-kurangnya

b.

yang dianggap pantas

c.

menurut keperluan

d.

ide yang dikemukakan

e.

satu saja