Gambar Sampul Prakarya · BAB III BUDI DAYA TANAMAN OBAT
Prakarya · BAB III BUDI DAYA TANAMAN OBAT
Suci Paresti, Dewi Sri Handayani Nuswantari, Erny Yuliani, dan Indra Samsudin

24/08/2021 15:43:00

SMP 7 K-13 revisi 2016

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

86

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

86

Kelas VII SMP/MTs

Semester II

BUDI DAYA

Prakarya

87

Setelah melaksanakan aktivitas pembelajaran bab ini, peserta didik

mampu:

1.

Menyatakan pendapat tentang keragaman komoditas tanaman obat

sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada

Tuhan serta bangsa Indonesia.

2.

Merancang kegiatan budi daya tanaman obat dan menyusun

komposisi media tanam berdasarkan orisinalitas ide yang jujur

terhadap diri sendiri.

3.

Mengidentifikasi jenis, sarana

produksi, dan tahapan budi daya

tanaman obat yang ada di wilayah setempat.

4.

Melaksanakan dan mempr

esentasikan kegiatan budi daya tanaman

obat yang ada di wilayah setempat.

Tujuan Pembelajaran

Peta Materi

III

Budi Daya Tanaman Obat

Rimpang

Buah

Biji

Akar

Batang

Bunga

Daun

Jenis-jenis

Tanaman Obat

Tahapan Budi

Daya Tanaman

Obat

Sarana

Produksi

Pembibitan

Pengolahan

T

anah

Penanaman

Pemeliharaan

Panen

Pascapanen

Bahan dan Alat

88

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

Bab

Budi Daya

Tanaman Obat

III

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.1

Tanaman obat dan produk yang dihasilkan

Amati

Gambar 3.1.

Pernahkah kamu melihat tanaman

tersebut di lingkunganmu? Apa yang kamu ketahui tentang

tanaman pada gambar tersebut? Ungkapkan pendapatmu,

sampaikan di depan kelas.

Tugas Induvidu

Prakarya

89

A.

Jenis-Jenis T

anaman Obat

Gambar 3.1

memperlihatkan tanaman obat yang biasa ditanam di sekitar

pekarangan. Tanaman tersebut selain untuk keindahan juga dapat bermanfaat

untuk kesehatan. Pernahkah kamu mendengar istilah apotek hidup atau tanaman

obat keluarga (toga)? Apotek hidup atau toga adalah kegiatan budi daya tanaman

obat di halaman rumah atau pekarangan, sebagai antisipasi pencegahan maupun

mengobati secara mandiri menggunakan tanaman obat yang ada.

Budi daya tanaman obat dari hari ke hari makin berkembang, seiring dengan

kesadaran penggunaan obat alternatif dari bahan alami atau herbal. Indonesia

kaya akan aneka ragam tanaman obat. Spesies tumbuhan di Indonesia kurang

lebih 30.000, sebagian besar merupakan tumbuhan obat. Hal ini merupakan

anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang patut kita syukuri.

Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh

tanamannya digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Budi

daya tanaman obat merupakan suatu cara pengelolaan tanaman sehingga

tanaman obat yang dihasilkan bermutu baik. Pernahkah kamu memanfaatkan

tanaman untuk tujuan pengobatan?

Lihat kembali tanaman obat pada

Gambar 3.1.

Adakah tanaman obat tersebut

di pekarangan rumahmu? Amati jenis tanaman obat yang ada di sekitarmu!

Lihat ciri-cirinya, bagian yang dimanfaatkan, dan kegunaannya untuk kesehatan.

Tanaman obat didefinisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian

atau seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan

obat-obatan.

Info

Diskusikanlah!

1.

Jenis

tanaman obat yang ada di sekitarmu? Tuliskan ciri-ciri fisik

tanaman, bagian yang dimanfaatkan, dan kegunaannya untuk kesehatan.

2.

Ungkapkan perasaan yang timbul terhadap karunia T

uhan dengan

adanya beragam tanaman obat yang dapat tumbuh di negara tercinta

Indonesia.

(Lihat LK-1)

Tugas Kelompok

90

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

T

anaman obat dapat tumbuh dengan baik hampir di seluruh wilayah

Indonesia. Setiap daerah mempunyai keunggulan produk tanaman obat

yang dihasilkan. Adakah tanaman obat unggulan daerahmu? Beragam

jenis tanaman obat mulai dikembangkan dan diteliti khasiatnya secara

klinis. Tanaman obat dapat dimanfaatkan berdasarkan bagian tanaman,

seperti daun, akar, rimpang, buah, dan bunga. Berikut contoh beberapa

jenis tanaman obat berdasarkan bagian yang dimanfaatkan.

Nama : ......................................................................................

Kelas :

..................................................................................

Identifikasi Tanaman Obat

Nama Tanaman

Obat

Ciri-Ciri Fisik

Bagian yang

Dimanfaatkan

Kegunaan

Ungkapan perasaanmu : ............................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

Lembar Kerja 1 (LK-1)

Buah

Jeruk nipis

Mengkudu

Bunga

Rosela

Mahkota dewa

Daun

Katuk

Sirih

Rimpang

Kunyit

Jahe

Akar

Akar wangi

Pasak bumi

Batang

Kayu manis

Br

otowali

Biji

Lada

Jintan

Prakarya

91

Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi lingkungan

yang berbeda. Kita perlu mengetahui syarat tumbuh

dan karakteristik setiap jenis tanaman obat yang akan

dibudidayakan. Berikut ini deskripsi beberapa jenis tanaman

obat.

1.

T

emulawak

Temulawak (

Curcuma xanthorrhiza

) banyak ditemukan di

daerah tropis. Temulawak dapat tumbuh di daerah dataran

rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.500 meter

di atas permukaan laut (dpl). Temulawak dapat berkembang

baik di tanah sekitar tegalan pemukiman, terutama pada

tanah gembur agar rimpangnya dapat tumbuh besar.

Rimpang temulawak sudah lama digunakan sebagai

bahan ramuan obat oleh masyarakat Indonesia. Aroma

khas rimpang temulawak berbau tajam dan dagingnya

berwarna kekuningan. Temulawak dapat digunakan untuk

mengobati penyakit maag, sembelit, sariawan, cacar air,

asma, dan sakit kepala.

2.

Jeruk Nipis

Jeruk nipis (

Citrus aurantifolia

) termasuk tumbuhan perdu

yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tanaman jeruk

nipis menyukai tempat dengan sinar matahari langsung.

Jeruk nipis dapat tumbuh di ketinggian tempat 200-1.300

m dpl dengan kelembapan sedang hingga tinggi. Bagian

jeruk nipis yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah

buahnya. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam.

Buah jeruk nipis dapat mengobati penyakit batuk, influenza,

demam, sembelit, dan bau badan.

3.

Sirih

Sirih (

Piper betle

) termasuk jenis tumbuhan rambat dan

tumbuh bersandar pada pohon lain. Tanaman sirih menyukai

tempat dengan cahaya matahari penuh. Sirih dapat ditemui

mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan

ketinggian 1.000 m dpl. Daun sirih umumnya digunakan

untuk mengobati penyakit bau mulut, sakit gigi, keputihan,

Sumber: http://supplierherbalmalang.

blogspot.com

Gambar 3.2

Temulawak

Sumber: www.inagurasi.com

Gambar 3.3

Jeruk nipis

(Sumber: www.iptek.net.id)

Gambar 3.4

Sirih

92

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

eksim, dan alergi. Daun sirih juga sering digunakan untuk

kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).

4.

Patah T

ulang

Tanaman patah tulang (

Euphorbia tirucalli

) berasal dari

Afrika. Tanaman ini menyukai tempat yang terkena sinar

matahari langsung. Patah tulang dapat tumbuh di dataran

sampai daerah di ketinggian 600 m dpl. Tanaman ini

memiliki ranting bulat silindris, daunnya jarang, kecil, dan

terletak pada ujung ranting yang masih muda.

Patah tulang biasanya digunakan sebagai tanaman

pagar, tanaman hias, atau tumbuh liar. Hampir seluruh

bagian tanaman patah tulang dapat digunakan sebagai

obat. Akar dan rantingnya dapat mengobati penyakit

lambung, rematik, dan nyeri syaraf. Bagian batang kayu

dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit, sakit gigi,

dan radang telinga. Getahnya dapat mengobati sakit gigi,

tetapi jika terkena mata, dapat menyebabkan kebutaan.

Cabang dan rantingnya jika dibakar dapat mengusir nyamuk.

B.

Sarana Pr

oduksi dan Tahapan

Budi Daya Tanaman Obat

Pada semester I, kamu sudah mengetahui tentang

sarana produksi dan tahapan budi daya tanaman sayuran.

Secara umum, tahapan budi daya tanaman obat hampir

sama dengan tahapan budi daya tanaman sayuran. Tahapan

budi daya yang baik menentukan kualitas tanaman obat.

Berikut dijelaskan sarana produksi dan tahapan budi daya

tanaman obat.

(Sumber: www.iptek.net.id)

Gambar 3.5

Pohon patah

tulang

Cari Info

1.

Carilah informasi dari berbagai media (majalah, koran,

buku dan inter

net) tentang deskripsi tanaman obat

lainnya.

2.

Buatlah kartu informasi tanaman obat ber

dasarkan

informasi yang kamu dapatkan!

Tugas Individu

Prakarya

93

1.

Sarana Pr

oduksi Budi Daya Tanaman Obat

Keragaman jenis tanaman obat memiliki pengaruh terhadap alat dan

bahan yang digunakan. Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi

tanah tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik. Tanaman obat tidak

harus ditanam di kebun atau pekarangan, dapat juga ditanam di

polybag

atau pot.

Berikut ini adalah bahan dan alat untuk budi daya tanaman obat

sesuai dengan tempat membudidayakan.

a.

Bahan

1)

Benih atau bibit tanaman obat

Benih atau bibit tanaman obat sebagai cikal bakal tanaman, penting

diperhatikan pasa saat akan melakukan budi daya. Bibit yang unggul

akan menghasilkan tanaman yang unggul dan berkualitas. Benih

tanaman obat dapat berupa biji untuk pembibitan secara generatif

dan berupa stek, sambung, okulasi, rimpang, dan tunas. Bibit yang

ditanam merupakan bibit sehat dan seragam pertumbuhannya.

2)

Pupuk

Pertumbuhan tanaman akan baik bila kandungan unsur hara tanah

cukup tersedia. Hampir semua tanaman memerlukan unsur hara

makro (nitrogen, fosfor, kalium) dan mikro mineral. Kebutuhan unsur

hara bisa didapat dari pupuk organik dan anorganik.

Pupuk untuk tanaman obat dianjurkan dari bahan alami (pupuk

kandang atau kompos). Pupuk kimia cepat diserap tanaman, tetapi

dikhawatirkan menimbulkan efek farmakologis terhadap tanaman obat

dan meninggalkan residu kimia yang mempengaruhi tanaman obat.

3)

Media tanam

Media tanam tanaman obat biasanya berupa tanah. Pilih tanah

yang

gembur dan subur. Tanah yang baik dan subur dapat terlihat

dari tekstur tanah yang gembur dan komposisinya seimbang antara

tanah liat, pasir, dan remah. Jika tanah kurang subur maka bisa

ditambahkan atau dicampurkan pasir, kompos, pupuk kandang atau

sekam.

94

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

4)

Pestisida

Pestisida diperlukan untuk mengatasi gangguan hama dan penyakit

pada tanaman obat. Jenis pestisida yang dianjurkan berupa pestisida

alami/nabati yang berasal dari tumbuhan. Hal ini dilakukan agar

pestisida yang diberikan tidak mempengaruhi kualitas tanaman obat

dan menimbulkan residu kimia pada tanaman obat.

b.

Peralatan

1)

Menanam di Kebun/Pekarangan

a)

Cangkul untuk membuat bedengan.

b)

Garpu untuk menggemburkan tanah.

c)

Kor

ed untuk membersihkan gulma.

d)

Gembor untuk menyiram tanaman.

2)

Menanam di Lahan T

erbatas/Tidak ada Lahan

a)

Polybag

pot atau wadah dari limbah botol mineral.

b)

Sekop untuk memasukkan media tanam ke

dalam wadah.

c)

Cangkul.

2.

T

ahapan Budi Daya Tanaman Obat

Tahapan budi daya tanaman obat tidak jauh berbeda dengan tahapan

budi daya tanaman sayuran. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam budi daya tanaman obat agar memperoleh hasil yang maksimal.

a.

Pembibitan

Cara perbanyakan bibit merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum

melakukan budi daya tanaman obat. Perbanyakan bibit dapat dilakukan

dengan cara vegetatif atau generatif.

1) Perbanyakan generatif

Perbanyakan generatif tanaman dilakukan dengan biji. T

anaman

sebaiknya diperoleh dari tanaman induk yang sehat dan memiliki hasil

baik. Biji dapat disemai di

polybag

atau bak persemaian. Bedengan

semai sebaiknya ditutup untuk melindungi bibit dari pengaruh

lingkungan yang kurang baik. Bedengan persemaian harus memiliki

drainase yang baik agar tidak tergenang air dan memiliki permukaan

yang gembur agar dapat menampung air sisa resapan dari media

Prakarya

95

pembibitan. Sebelum dipindahkan ke lahan, penutup

dapat dibuka secara bertahap agar bibit dapat

beradaptasi dengan lingkungan. Tanaman obat yang

dapat diperbanyak dengan biji adalah kayu manis,

belimbing wuluh, dan cengkih

2)

Perbanyakan vegetatif

Keuntungan memperbanyak tanaman dengan cara

vegetatif adalah dapat memperoleh hasil yang sama

dengan tanaman induk dan membutuhkan waktu produksi

yang lebih singkat/pendek. Tanaman hasil perbanyakan

vegetatif memiliki perakaran yang kurang kuat.

Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan secara

alami dan buatan. Vegetatif alami dilakukan dengan tunas,

rhizome

, geragih, tunas, umbi batang, dan umbi lapis.

Vegetatif buatan dilakukan dengan cara stek, runduk,

okulasi, menyambung, dan cangkok. Berikut contoh

pembibitan tanaman obat secara vegetatif buatan.

a)

Stek

Stek dilakukan dengan menanam potongan bagian

tumbuhan. Bagian yang dapat dipotong misalnya

batang dan daun. Tanaman obat yang dapat

diperbanyak dengan stek batang adalah sirih,

brotowali, dan lada. Batang dipotong sepanjang

10-30 cm dan ditanam pada

polybag

yang telah

berisi media tanam.

b)

Cangkok

Tanaman obat, terutama jenis tanaman tahunan,

dapat diperbanyak dengan cangkok, seperti:

mahkota dewa, melati, dan kenanga. Bagian

batang tanaman yang dicangkok akan tumbuh

akar setelah 1-3 bulan

c)

Okulasi

Okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu

tumbuhan pada batang tumbuhan lain. Teknik ini

biasanya digunakan untuk perbanyakan tanaman

obat tahunan seperti: kayu manis, pala, dan

belimbing wuluh.

Berikut tips

melakukan

perbanyakan

vegetatif

buatan.

1.

Alat ya

ng

digunakan

untuk

memotong

harus bersih.

2.

Batang

yang sudah

dikelupas

harus

dibersihkan

dari kambium

agar tidak

berkayu lagi.

3.

Saat

menempel

mata tunas

pada batang,

bagian

mata tunas

tidak boleh

tertutupi

oleh plastik

pengikat.

4.

Batang stek

sebaiknya

dipotong

menyer

ong.

Tips

96

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

(Sumber: litbang.deptan.go.id, pustaka-pertanian.blogspot.com)

Gambar 3.6

Teknik perbanyakan vegetatif buatan

Cangkok

Okulasi

Nama

: ................................................................................

Kelas

: ................................................................................

Identifikasi

Teknik Perbanyakan Tanaman Obat

Nama Tanaman Obat

Teknik Perbanyakan

Langkah Kerja

1.

2.

3.

Lembar Kerja 2 (LK-2)

1.

Carilah tiga jenis tanaman obat yang memiliki cara perbanyakan yang

berbeda, lengkap dengan langkah-langkahnya.

2.

Lakukan praktik salah satu perbanyakan tanaman obat secara vegetatif.

(Lihat LK-2)

Tugas Kelompok

Setelah kamu membaca berbagai teknik perbanyakan di atas, sekarang

amati berbagai tanaman obat. Identifikasi teknik perbanyakan yanga bisa

dilakukan pada tanaman yang kamu amati.

Prakarya

97

b.

Pengolahan

tanah

Setiap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi tanah tertentu agar

dapat tumbuh dan berkembang optimal. Kondisi tanah yang gembur

penting untuk pertumbuhan tanaman obat, khususnya untuk perkembangan

rimpang pada tanaman temu-temuan. Jenis tanaman obat semusim

atau tanaman berbentuk perdu membutuhkan bedengan untuk tempat

tumbuhnya, tetapi tanaman obat tahunan tidak membutuhkan bedengan.

c.

Penanaman

Lubang

dan alur tanam dibuat pada bedengan. Jarak lubang tanam

disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis tanaman. Saat penggalian

lubang tanam, sebaiknya tanah galian tersebut dicampur dengan pupuk

kandang atau kompos.

Tanaman obat yang tumbuhnya merambat, seperti sirih dan lada,

membutuhkan tegakan. Tegakan dapat berupa panjatan hidup atau mati.

Tegakan dapat dipasang kira-kira 10 cm dari tanaman. Tanaman panjatan

hidup harus dipilih yang tumbuh cepat, kuat, dan berbatang lurus.

d.

Pemeliharaan

1) Penyiraman

Fr

ekuensi penyiraman dapat diatur sesuai dengan kondisi kelembapan

tanah. Sebaiknya penyiraman dilakukan setiap hari, saat pagi dan

sore. Sistem pembuangan air juga perlu diperhatikan karena beberapa

jenis tanaman obat tidak tahan genangan air.

2) Penyulaman

Penyulaman adalah penanaman kembali tanaman yang rusak, mati

atau tumbuh tidak normal.

Berdasarkan

praktik yang sudah

dilakukan, gambar

dan jelaskan salah

satu proses teknik

perbanyakan.

(Lihat LK-3)

Tugas Individu

Perbanyakan Tanaman

Nama

: .........................................

Kelas

:

........................................

Nama T

anaman

: .........................................

T

eknik Perbanyakan

: .........................................

Cara Perbanyakan (Gambar dan Penjelasan)

Lembar Kerja 3 (LK-3)

98

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

3) Pemupukan

Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik (pupuk alami).

Penggunaan pupuk anorganik dikhawatirkan dapat menimbulkan

pengaruh kurang baik bagi senyawa/kandungan berkhasiat obat pada

tanaman obat.

4) Penyiangan

Penyiangan gulma harus dilakukan agar tidak ada kompetisi antara

tanaman budi daya dan gulma dalam mendapatkan hara dan cahaya

matahari.

5) Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan dengan tujuan untuk memperkukuh tanaman,

menutup bagian tanaman di dalam tanah seperti rimpang, umbi atau

akar, serta memperbaiki aerasi tanah.

6) Pengendalian OPT (Organisme Penggangu Tanaman)

Pengendalian OPT dilakukan secara mekanis dan kimia. Pengendalian

mekanis dilakukan dengan cara menangkap OPT dan membuang

bagian tanaman yang terserang penyakit. Pengendalian kimia dapat

dilakukan dengan penyemprotan pestisida, disarankan menggunakan

pestisida alami.

e.

Panen dan Pascapanen

Cara penanganan setiap jenis tanaman obat berbeda-beda. Ada

tanaman yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tanamannya dan ada

pula yang dipanen hanya bagian tertentu saja. Umur panen dan bagian

yang akan dipanen juga memengaruhi cara panen dan pengelolaan

pascapanen.

1)

Daun

Pemanenan daun tanaman obat harus

dilakukan dengan hati-hati karena daun

bertekstur lunak sehingga mudah rusak. Umur

petik daun tiap tanaman juga berbeda, ada

yang dipanen saat daun masih muda, seperti:

kumis kucing dan teh, ada pula tanaman yang

dipanen saat daun sudah tua, seperti: sirih

dan mint. Daun yang dipanen untuk diambil

minyak atsirinya juga harus dilakukan dengan

hati-hati dan harus langsung diolah saat masih

segar agar tidak menghilangkan kandungan

minyaknya.

(Sumber:

Teknologi pascapanen

tanaman obat;

hlm. 15)

Gambar 3.7

Daun dewa

Prakarya

99

2)

Rimpang

Rimpang dapat dipanen pada umur 8-12

bulan. Pada saat daun tanaman sudah mulai

menguning dan mengering, rimpang tanaman siap

dipanen. Setelah dipanen, rimpang dibersihkan

dari kotoran, benda asing, serta rimpang busuk.

Selanjutnya, rimpang disortir berdasarkan umur dan

ukuran rimpang. Setelah disortir, rimpang dicuci

dengan air. Sebelum dikeringkan, rimpang harus

dipotong-potong. Pengeringan dapat dilakukan

dengan sinar matahari, oven, atau blower. Selama

pengeringan, seringkali terjadi kerusakan kimia.

3)

Biji

Biji banyak mengandung tepung, pr

otein, dan

minyak. Kadar air biji saat dipanen berbeda-

beda, bergantung pada umur panen tanaman

obat tersebut. Makin tua umur biji, makin rendah

kadar airnya, sebaiknya hindari tempat lembap

untuk penyimpanan.

4)

Akar

Akar yang mengandung banyak air

pengeringannya dilakukan secara perlahan-lahan

untuk menghindari pembusukan dan fermentasi.

Kamu telah mengenal dan mengidentifikasi tanaman

obat. Juga dapat mengoleksi tanaman obat dalam

bentuk herbarium. Tahukah kamu, apa itu herbarium?

Herbarium merupakan istilah yang pertama kali

digunakan oleh Turnefor (1700) untuk tumbuhan yang

dikeringkan. Tanaman yang telah dikeringkan kemudian

dilekatkan di atas kertas serta dicatat sebagai koleksi

ilmiah. Herbarium merupakan kegiatan pengawetan

yang biasa dilakukan sebagai sarana mengidentifi-

kasi jenis tumbuhan. Ada tiga tahapan dalam mem-

buat herbarium: (1). tahap pengumpulan; (2). tahap

pengeringan; (3). tahap pembuatan (menempel dan

menuliskan informasi

(Sumber: botanicallyspeaking.

wordpress.com)

Gambar 3.12

Herbarium

(Sumber:

Teknologi pascapanen

tanaman obat;

hlm. 35)

Gambar 3.9

Lengkuas

(Sumber:

Teknologi pascapanen

tanaman obat

; hlm. 28)

Gambar 3.10

Selasih

(Sumber:

Teknologi pascapanen

tanaman obat; hlm.

18

)

Gambar 3.11

Akar Wangi

100

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

Kamu telah mengetahui jenis, sarana, dan tahapan budi daya tanaman

obat. Sekarang kamu diminta melakukan observasi dan wawancara

pembudidaya tanaman obat.

Membuat Herbarium

1.

Carilah berbagai sumber media untuk melengkapi informasi tentang

herbarium tanaman obat.

2.

Carilah tanaman obat yang ada di sekitarmu yang dapat dibuat

herbarium.

3.

Buatlah herbarium dari tanaman obat tersebut dengan menggunakan

hasil informasi tentang herbarium yang kamu temukan.

Tugas Individu

Observasi dan Wawancara

1.

Kunjungi tempat budi daya tanaman obat, baik di kebun maupun

lahan pekarangan, kemudian amati.

2.

Wawancarai petani tanaman obat, tanyakan hal-hal berikut.

a.

Apa jenis tanaman obat yang dibudidayakan?

b.

Apa bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan budi daya?

c.

Bagaimana memilih benih yang baik?

d.

Bagaimana tahapan budi daya yang dilakukan mulai pemilihan

bibit sampai pascapanen?

e.

Apa kesulitan/tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan

budi daya?

f.

Apa keunggulan tanaman obat yang dibudidayakan?

3.

Jika tidak ada tempat budi daya di lingkunganmu, carilah informasi

dari buku sumber atau media lainnya.

4.

Tulislah laporan hasil observasimu. Sertakan gambar untuk

visualisasi.

5.

Presentasikan di depan kelas!

(Lihat LK-4)

Tugas Kelompok

Prakarya

101

Kamu telah melakukan observasi dan wawancara kegiatan budi daya

tanaman obat yang ada di lingkunganmu. Tentunya semakin bertambah

informasi tentang cara budi daya tanaman obat. Kamu bisa mendapatkan

banyak ide untuk melakukan praktek budi daya tanaman obat, membuat

apotik hidup di sekolah atau menanam toga di rumah. Berikut ini diuraikan

contoh tahapan budi daya tanaman obat. Tanaman obat yang akan

dibudidayakan adalah jahe. Pernahkah kamu melihat tanaman jahe? Tanaman

jahe merupakan jenis tanaman obat yang dimanfaatkan rimpangnya. Jenis

jahe yang biasa ditanam yaitu: jahe putih/kuning besar atau jahe gajah, jahe

putih/kuning kecil atau jahe emprit, dan jahe merah. Tanaman yang sejenis

dengan jahe misalnya kunyit, laos, dan banglai. Jahe dapat dibudidayakan

di lahan atau pot.

Kelompok

:

.........................................................

Nama Anggota

: .........................................................

Kelas

: ....................................................................

Tanaman obat yang dibudidayakan

: ......................................

Nama Petani

:.....................................................................

Lokasi

:

....................................................................

Laporan Observasi dan Wawancara

Bahan:

1.

2.

3.

Alat:

1.

2.

3.

Lembar Kerja 4 (LK-4)

Tahapan Budi Daya:

1.

Pembibitan

2.

Pengolahan lahan

3.

Penanaman

4.

Pemeliharaan

5.

Panen

6.

Pascapanen

102

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

C.

Contoh Tahapan Budi Daya Tanaman Obat

1.

Perencanaan

a.

Menentukan jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan.

b.

Menentukan wadah untuk budi daya tanaman obat.

c.

Membuat jadwal kegiatan budi daya.

d.

Menyusun kebutuhan alat dan bahan.

e.

Menentukan tugas tiap individu.

2.

Persiapan Sarana dan Peralatan.

Media Tanam

Pupuk Kandang

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.13

Bahan budi daya jahe

Bibit Jahe

Pestisida

Pot

Sprayer

Bahan

Alat

Prakarya

103

c.

Bibit yang digunakan berumur

9-10 bulan. Kulit rimpang

yang digunakan sebaiknya

tidak terluka atau lecet.

Benih ditanam dengan tunas

menghadap ke atas.

3.

T

ahapan Budi Daya Tanaman Obat (dalam pot/

polybag

)

a.

Siapkan media tanam dengan

mencampur tanah dan pupuk

kandang. Tanah dipupuk

dengan pupuk kandang yang

sudah matang, minimal 0.5

kg/lubang tanam. Media

disiapkan satu minggu

sebelum penanaman.

b.

Masukkan tanah ke dalam

pot/

polybag

ukuran 5 kg

sampai hampir penuh.

(Sumber: http://berkebun-yuk.blogspot.com Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.14

Alat budi daya jahe

Polybag

Sekop

104

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

d.

Jahe tidak memerlukan air

terlalu banyak. Siramlah

secukupnya agar kondisi

tanah tetap lembap.

e.

Pemupukan sisipan: umur

2-3 bulan, 4-6 bulan dan

8-10 bulan.

f.

Jika daun jahe sudah terlihat

kuning dan mengering, jahe

siap dipanen. Jika jahe

digunakan sebagai bumbu

dapur, jahe sudah dapat

dipanen pada umur 4 bulan.

g.

Jahe yang dipanen dibersihkan

dengan air. Setelah bersih,

jahe dipotong-potong dan

dikeringkan. Jahe yang sudah

kering dikemas dalam kantong.

Isi kemasan tidak boleh terlalu

banyak dan kemasan tidak boleh

ditumpuk terlalu tinggi. Jahe

kering disimpan di gudang yang

bersih dan kering.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud, http://balittro.litbang.

deptan.go.id)

Gambar 3.15

Proses budi daya

tanaman jahe

Prakarya

105

Praktik Budi Daya Tanaman Obat

1.

Rancanglah kegiatan budi daya tanaman obat sesuai daerah setempat.

2.

Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan

hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kamu dapatkan.

3.

Buatlah jadwal kegiatan budi daya dan pembagian tugas. (Lihat LK-5)

4.

Siapkan alat dan bahan dengan tepat sesuai rencana.

5.

Praktikkan setiap tahapan teknik budi daya.

6.

Rawatlah tanaman dan amati setiap perkembangannya.

7.

Tuliskan setiap hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah

disediakan. (Lihat LK-6)

8.

Foto atau gambarkan setiap tahapan kegiatan.

Buatlah laporan kegiatan budi daya tanaman obat dari tahap perencanaan

sampai akhir kegiatan budi daya.

(Lihat LK-7)

Catatan:

Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik

kegiatan budi daya tanaman obat. Lakukan revisi dari masukan yang

diberikan!

Tugas Kelompok

Semua proses kegiatan budi daya dilakukan dengan penuh kesabaran.

Rawatlah tanaman dengan baik, bertanggung jawab, dan disiplin. Lakukan

kegiatan perawatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jika ingin hasil

yang bagus, tentu kamu perlu sungguh-sungguh melakukan semua proses budi

daya. Kamu akan merasa bangga dan senang jika hasil budidayamu berhasil.

Jika mengalami kegagalan, tak perlu berkecil hati, coba telusuri penyebabnya.

Coba kembali dengan belajar dari kesalahan sebelumnya.

106

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

Jenis tanaman obat

: ......................................................................

Jadwal Kegiatan Budi Daya

No.

Kegiatan

MInggu ke-

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1.

Pembibitan

2.

Pengolahan lahan/persiapan

media tanam

3.

Penanaman

4.

Pemeliharaan

Penyiraman

Penyulaman

Penyiangan

Pembumbunan

Pemupukan

Pengendalian OPT

5.

Panen

6.

Pascapanen

Jenis tanaman obat yang dibudidayakan

:

............................

Tempat menanam

:

............................

Tanggal tanam

:

............................

Pengamatan Tanaman Obat

Umur Tanaman

(MST)

Tinggi tanaman

(cm)

Jumlah daun

Keterangan

1 MST

2 MST

2 MST

3 MST

4 MST

5 MST

6 MST

7 MST

8 MST

MST: Minggu setelah tanam

Lembar Kerja 6 (LK-6)

Lembar Kerja 5 (LK-5)

Prakarya

107

Kamu telah melaksanakan praktik kegiatan budi daya tanaman

obat bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Pengalaman apa

yang didapat saat melaksanakan kegiatan budi daya? Apakah

kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan budi daya dengan baik?

Evaluasilah kelompokmu dalam mempraktikkan kegiatan budi daya

tanaman obat. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi

tabel. Beri tanda ceklis (

) sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya!

Kelompok

: .................................................

Nama Anggota

: ................................................

Kelas

: ..........................................................

1.

Perencanaan

Menentukan jenis tanaman obat, tempat atau wadah budi daya,

membuat jadwal kegiatan budi daya, menyusun kebutuhan sarana

produksi dan menentukan tugas individu.

2.

Persiapan sarana pr

oduksi

Mempersiapkan bahan dan alat.

3.

Pr

oses budi daya tanaman sayuran

Pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, perawatan (penyiraman,

penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pengendalian

OPT) panen dan pascapanen.

4.

Evaluasi kegiatan budi daya tanaman obat.

Lembar Kerja 7 (LK-7)

Refleksi Kelompok

108

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

Nama kelompok

: .......................................................................

Nama siswa

: .......................................................................

Tuliskan kesimpulanmu berdasarkan refleksi di atas

! .......................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

Uraian

Baik

Cukup

Kurang

Alasan

Perencanaan

Persiapan

Pelaksanaan

Pengamatan

Pelaporan

Kerja sama

Disiplin

Tanggung jawab

Tuliskan pengalamanmu mengenai hal-hal berikut ini.

1.

Keragaman komoditas tanaman obat di daerahmu.

2.

Kunjungan pada tempat budi daya tanaman obat atau melalui

sumber/r

eferensi bacaan tentang tanaman obat yang sudah

kamu lakukan bersama kelompokmu.

3.

K

esulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan.

4.

Pengalaman dalam melaksanakan praktik budi daya tanaman

obat (mulai dari per

encanaan, persiapan, pelaksanaan teknis budi

daya dari pembibitan sampai pascapanen) secara kelompok.

5.

Pembelajaran yang kamu dapatkan sebagai individu sosial dari

kegiatan budi daya tanaman obat.

Refleksi Diri

Prakarya

109

D.

Alter

natif Media Tanam Tanaman Obat

1.

Media

Tanam

Pada bab sebelumnya, kamu telah mengetahui macam-macam media

tanam. Masih ingatkah jenis media tanam yang dapat digunakan? Setiap

media tanam mempunyai karakteristik yang berbeda. Indonesia dengan

beragam kondisi daerah memungkinkan ketersediaan media tanam yang

beragam pula. Memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang ada

di daerah akan memudahkanmu melakukan budi daya tanaman dengan

media yang ada. Beragamnya media tanam memungkinkan kamu mencoba

alternatif media tanam selain tanah atau menyususn komposisi media tanam

dengan berbagai media agar menjadi media yang tepat untuk tanaman.

Ternyata begitu banyak bahan yang dapat digunakan sebagai media

tanam. Hal ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang patut kamu

syukuri. Sekarang saatnya kamu mengamati potensi daerahmu.

(sumber: http://www.mkrplkotajogya.com

Gambar 3.16

Tanaman buah Tin yang ditanam

dengan komposisi media tanam sabut kelapa

(

cocopeat

)

, pasir dan tanah.

Amatilah media tanam pada

Gambar 3.16

. Adakah perbedaan pertumbuhan

dan perakaran tiap pot? Menurutmu mengapa hal itu dapat terjadi? Ungkapkan

pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran!

Tugas

110

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

Nama siswa

: ....................................................................

Kelas

: ............

........................................................

No.

Jenis media tanam

Ketersedian

Banyak

Cukup

Kurang

1.

2.

3.

Berdasarkan pengamatanmu, media tanam apa yang paling

banyak di daerahmu?

....................................................................................

.............................................................................................................................

Lembar Kerja 8 (LK-8)

Amatilah!

1.

Media tanam apa saja yang tersedia di daerahmu?

2.

Bagaimana ketersediaan media tanam tersebut, apakah banyak,

cukup, atau kurang? Tuliskan pada tabel di samping ini.

(Lihat LK-8)

Tugas Individu

2.

Uji Media T

anam

Media tanam yang baik harus memiliki persyaratan, yaitu memiliki kemampuan

mengikat air dan menyimpan unsur hara dengan baik, memiliki aerasi dan

drainase yang baik, tidak menjadi sumber penyakit, memiliki banyak rongga

sehingga mampu menyimpan oksigen yang diperlukan untuk proses respirasi.

Kamu telah mengetahui berbagai jenis dan karakteristik media tanam.

Saatnya kini kamu melakukan percobaan. Kamu mencoba menjadi peneliti

dan penemu. Uji yang akan dilakukan adalah uji kemampuan media mengikat

air dan uji aerasi. Lakukan percobaan dengan teliti. Tuliskan setiap proses

dan hasil pengamatan dengan tepat dan jujur.

Prakarya

111

(Sumber: http://sripurworejo.blogspot.com,)

Gambar 3.24.

Uji kemampuan mengikat air

Percobaan 1 Uji Kemampuan Media Mengikat/Menyimpan Air

1.

Alat dan Bahan

Botol air mineral besar (1.500 cc),

cutter

, 3 jenis media tanam, air bening,

stop watch

, alat ukur cm/mm, dan kertas label.

2.

Langkah-langkah

a.

Potong botol plastik menjadi dua bagian. Potongan bagian atas diberi

lubang-lubang kecil di dasar

nya agar dapat mengalirkan air. Potongan

bawah dijadikan wadah penampung air. Simpan botol air mineral yang

diberi lubang pada bagian atas botol air mineral penampung.

b.

Masukkan

setiap contoh media ke dalam botol plastik. Berilah label

pada tiap botol, kemudian letakkan di atas botol plastik yang berfungsi

sebagai penampung air. Masukkan air dengan jumlah yang sama ke

dalam botol yang sudah diisi media tanam secara bersama-sama.

c.

Catatlah waktu saat jatuhnya air dan ukurlah berapa banyak air yang

jatuh pada setiap media tanam.

(lihat LK-9)

Tugas Kelompok

(Sumber: www.inspirasibaru-yusufsila.blogspot.com)

Gambar 3.24

Uji kemampuan mengikat air

112

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

Nama siswa

: .................................................................................

Kelas

: .................................................................................

Uji Kemampuan Media Mengikat Air

No.

Media Tanam

Waktu

Jatuhnya Air

Banyaknya Air

yang Jatuh

1.

2.

3.

Apa kesimpulanmu berdasarkan hasil percobaan tersebut?

.....................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

Lembar Kerja 9 (LK-9)

Percobaan 2 Uji Aerasi

1.

Alat dan Bahan

Botol air mineral sedang (600 cc), 3 jenis media tanam, tiga buah

balon, 3 buah baskom, kertas label, dan air

.

2.

Langkah-langkah

a.

Lubangi bagian dasar botol air mineral.

b.

Masukkan setiap contoh media ke dalam botol plastik. Berilah

label pada tiap botol. Kemudian, letakkan di atas baskom yang

berisi air

.

c.

Tiup balon dengan ukuran yang sama. Secara bersamaan, letakkan

balon yang sudah ditiup pada mulut botol.

d.

A

mati pada media mana balon masih mengembang dengan

baik.

(Lihat LK-10)

Tugas Kelompok

Prakarya

113

Bagaimana hasil per

cobaanmu? Media tanam apa yang mempunyai

kemampuan mengikat air yang baik? Berdasarkan pembuktian percobaan

tersebut, kamu dapat menentukan komposisi media tanam yang tepat.

Sesuaikan dengan karakteristik tanaman obat yang akan ditanam. Menyusun

komposisi media tanam dapat dilakukan dengan mencampur berbagai

jenis media dengan komposisi tertentu. Gambar berikut merupakan contoh

campuran tiga jenis media tanam, yaitu tanah, pupuk kandang, dan sekam

bakar dengan komposisi 1:1:1.

Nama siswa

: .........................................................................

Kelas

: ............

.............................................................

Uji Aerasi

No.

Media Tanam

Urutan Balon yang

Menggembung

Lamanya

Menggembung

1.

2.

3.

Apa kesimpulanmu berdasarkan hasil percobaan tersebut?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Lembar Kerja 10 (LK-10)

(Sumber: http://sripurworejo.blogspot.com)

Gambar 3.26

Uji aerasi

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.25

Uji aerasi

114

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

Sekarang saatnya kamu secara berkelompok melakukan praktik menyusun

komposisi media tanam. Cobalah bereksplorasi. Kamu dapat menghasilkan

temuan baru tentang komposisi media tanam yang tepat untuk tanaman

obat. Gunakan informasi dan pengalaman yang kamu dapatkan dari hasil

observasi, wawancara, percobaan, dan hasil bedah buku sumber/referensi.

(Sumber: www.leira-friut.blogspot.com)

Gambar 3.26

Campuran media tanam

Praktik Menyusun Komposisi Media Tanam

1.

Rancanglah per

encanaan kegiatan budi daya tanaman obat sesuai

daerah setempat.

2.

Rancang jenis media atau komposisi media yang akan digunakan.

3.

Buatlah jadwal kegiatan budi daya dan pembagian tugas.

4.

Siapkan alat dan bahan dengan tepat sesuai r

encana.

5.

Praktikkan setiap tahapan budi daya.

6.

Rawatlah tanaman dan amati setiap perkembangannya.

7.

T

uliskan setiap hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang

telah disediakan. (Lihat LK-11)

8.

Foto atau gambarkan setiap tahapan kegiatan.

9.

Buatlah laporan kegiatan budi daya tanaman obat dari tahap

perencanaan sampai akhir kegiatan budi daya. (Lihat LK-12)

Catatan:

Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik

kegiatan budi daya tanaman obat. Lakukan revisi dari masukan

yang diberikan saat persentasi.

Tugas Kelompok

Prakarya

115

Kelompok

:

......................................................................

Nama Anggota

:

......................................................................

Kelas

:

......................................................................

Laporan Praktik Menyusun Komposisi Media Tanam Tanaman Obat

1.

Per

encanaan: menentukan jenis tanaman, komposisi media tanam,

membuat jadawal kegiatan budi daya, menyusun kebutuhan sarana

produksi, dan menentukan tugas individu.

2.

Persiapan sarana pr

oduksi: mempersiapkan bahan dan alat

3.

Pr

oses budi daya tanaman obat: pengolahan tanah, pembibitan,

penanaman, perawatan (penyiraman, penyulaman, penyiangan,

pembumbunan, pemupukan, pengendalian OPT), panen, dan

pascapanen.

4.

Evaluasi kegiatan budi daya tanaman obat.

Lembar Kerja 12 (LK-12)

Nama siswa

:

...................................................

Kelas

:

...................................................

Nama tanaman

:

...................................................

Komposisi media tanam A

:

...................................................

Komposisi media tanam B

:

...................................................

Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Obat

Hari

Pengamatan

Komposisi A

Komposisi B

Keterangan

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

Minggu ke-1

Minggu ke-2

Minggu ke-3

Minggu ke-4

Minggu ke-5

Minggu ke-6

Minggu ke-7

MST: minggu setelah tanam.

Lembar Kerja 11 (LK-11)

116

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

Kamu telah melaksanakan praktik kegiatan menanam tanaman obat

dengan komposisi media tanam yang berbeda bersama kelompok.

Bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan

budi daya dengan baik? Evaluasilah kelompokmu dalam mempraktikkan

kegiatan menyusun komposisi media tanam tersebut. Isilah lembar kerja

berikut ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis (

) sesuai jawabanmu!

Sertakan alasannya!

Nama kelompok

: ..................................................................................

Nama siswa

: ..................................................................................

Tuliskan hasil kesimpulanmu berdasarkan refleksi di atas!

Uraian

Baik

Cukup

Kurang

Alasan

Perencanaan

Persiapan

Pelaksanaan

Pengamatan

Pelaporan

Kerja sama

Disiplin

Tanggung jawab

Tuliskan pengalamanmu mengenai hal-hal berikut ini!

1.

Keragaman media tanam tanaman obat di daerahmu.

2.

Per

cobaan dan pengamatan uji media tanam.

3.

Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan.

4.

Pengalaman dalam melaksanakan praktik menanam tanaman obat

dengan komposisi media tanam yang berbeda (mulai dari perencanaan,

persiapan, pelaksanaan teknis budi daya dari pembibitan sampai

pascapanen) secara berkelompok.

5.

Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu sosial dari

kegiatan menyusun komposisi media tanam tersebut.

Refleksi Kelompok

Refleksi Diri

Prakarya

117

INFO

TOGA

Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Taman obat

keluarga pada hakikatnya sebidang tanah, baik di halaman rumah,

kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan

tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi

keperluan keluarga akan obat-obatan.

Budi daya tanaman obat bisa dimulai dengan menanam di pekarangan

rumah atau sekolah. Penanaman tanaman obat bisa secara vertikultur,

ditaman sebagai pagar, ditanam dengan media tanaman merambat,

ditanam di bedengan dan pot biasa/gantung. Kamu dapat mengambil

banyak manfaat dari tanaman obat yang ditanam. Tanaman toga bisa

dijadikan sebagai penanggulangan pertama pengobatan dan sistem

pengomatan yang murah dan aman.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.27

Budidaya tanaman obat secara veltikultur

(Sumber:

http://smantika.blogspot.co.id

)

Gambar 3.29

Toga di sekolah

118

Kelas VII SMP/MTs

Semester 2

1.

T

anaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau

seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan

obat-obatan.

2.

T

anaman obat dapat dimanfaatkan berdasarkan bagian tanamannya,

seperti: daun, akar, rimpang, buah, biji, batang, dan bunga.

3.

Sarana pr

oduksi budi daya tanaman obat meliputi bahan: benih/

bibit, media tanam, pupuk (organik dan anorganik), pestisida (alami

dan buatan), alat pengolahan tanah, dan perawatan.

4.

T

ahapan budi daya obat meliputi: pengolahan tanah, pembibitan,

penanaman, perawatan (penyiraman, penyulaman, penyiangan,

pembumbunan, pemupukan, pengendalian OPT) panen, dan

pascapanen.

5.

Perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cara vegetatif (alami

dan buatan) atau generatif.

6.

Media tanam yang baik harus memiliki persyaratan: memiliki

kemampuan mengikat air dan menyimpan unsur hara dengan baik,

memiliki aerasi dan drainase yang baik, tidak menjadi sumber

penyakit, memiliki banyak rongga sehingga mampu menyimpan

oksigen yang diperlukan untuk proses respirasi.

7.

Jenis media tanam ber

dasarkan komponen penyusunnya, yaitu:

media tanam organik (arang sekam, kompos, dan sabut kelapa)

dan anorganik (gel, pasir, pecahan batu bata, spons, vermikulit

dan perlit).

Rangkuman