Gambar Sampul IPS · BAB II PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA
IPS · BAB II PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA
Herlan

23/08/2021 05:50:26

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Standar Kompetensi

Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya.

Tahukah kamu bahwa kualitas sumber daya

manusia Indonesia dibandingkan dengan

negara lain di dunia saat ini masih sangat

rendah? Berdasarkan data yang dipublikasikan

oleh United Nation Development Program

(UNDP) tahun 2004, Indonesia berada pada

peringkat terbawah di antara negara-negara

ASEAN setelah Malaysia, Thailand, Filipina,

dan Vietnam. Adapun jika dibandingkan dengan

negara-negara di dunia, Indonesia berada pada

peringkat 111, jauh di bawah Singapura yang

berada di peringkat 25.

Hal yang diuraikan di atas merupakan salah

satu permasalahan kependudukan di Indonesia

secara kualitas. Pada bab ini, kamu akan

mempelajarinya lebih jauh.

Mata Pencaharian Penduduk

Sumber: CD ClipArt Volume 3

Bab II

PERMASALAHAN

KEPENDUDUKAN DAN

PENANGGULANGANNYA

22

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Permasalahan

Kependudukan

Pertumbuhan Penduduk dan Faktornya

Angka Kelahiran dan Kematian

Ledakan Penduduk

Kepadatan Penduduk

Piramida dan Komposisi Penduduk

Kata Kunci

Kependudukan

Pertumbuhan penduduk

Ledakan penduduk

Kepadatan penduduk

Piramida penduduk

Komposisi penduduk

Usia harapan hidup

Mobilisasi penduduk

PETA KONSEP

Usia Harapan Hidup

Informasi

Kependudukan

Mobilisasi

Penduduk

23

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau,

dan sebagainya) dan tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di

tempat itu. Adapun penduduk menurut UUD 1945 Bab X Pasal 26 adalah warga negara

Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sampai dengan tahun

2007 penduduk Indonesia berjumlah 220.953.634 jiwa dan berada pada peringkat ke

empat setelah Cina, India, Amerika Serikat

Untuk mengetahui jumlah penduduk, biasanya dilakukan sensus penduduk. Tahukah

kamu apa itu sensus penduduk?

Sensus penduduk

adalah keseluruhan proses pengumpulan,

pengolahan, dan publikasi data demografis di suatu negara untuk seluruh penduduk pada

periode waktu tertentu.

Jumlah penduduk suatu daerah selalu mengalami perubahan. Perubahan jumlah

penduduk tersebut disebabkan adanya pertumbuhan penduduk, baik pertumbuhan

penduduk positif maupun pertumbuhan negatif. Apabila terjadi pertumbuhan penduduk

yang positif, jumlah penduduk akan bertambah, sebaliknya apabila pertumbuhan penduduk

negatif, akan mengakibatkan jumlah penduduk mengalami penurunan.

Perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu

kelahiran, kematian, dan migrasi.

1)

Fertilitas (kelahiran) adalah tingkat kelahiran hidup dari seorang wanita selama masa

reproduksinya, maksudnya masa seorang wanita siap untuk melahirkan keturunan.

2)

Mortalitas (kematian) adalah meninggalnya seorang penduduk menyebabkan

berkurangnya jumlah penduduk.

3)

Migrasi adalah berpindahnya seorang penduduk dari suatu tempat ke tempat lain

yang menyebabkan berkurang atau bertambahnya jumlah penduduk. Bentuk migrasi

di antaranya, imigrasi (pindahnya penduduk ke negara lain), emigrasi (masuknya

penduduk dari negara lain), transmigrasi (pindahnya penduduk ke pulau lain dalam

suatu negara), dan urbanisasi (pindahnya penduduk dari desa ke kota).

Adapun pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Pertumbuhan Penduduk Alami

Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan yang diperhitungkan dari selisih

kelahiran dan kematian.

P = L – M

A. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN FAKTOR-FAKTORNYA

24

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

P

= pertumbuhan penduduk yang dicari

L

= jumlah kelahiran

M

= jumlah kematian

Kriteria yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya angka kelahiran dan kematian

adalah sebagai berikut.

a)

Penggolongan angka kelahiran:

1)

angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30;

2)

angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40;

3)

angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.

b)

Penggolongan angka kematian:

1)

angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10;

2)

angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10-20;

3)

angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.

2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi

Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh

perbedaan antara jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Jumlah

imigrasi yang melebihi jumlah emigrasi akan menambah jumlah penduduk di negara yang

bersangkutan. Sebaliknya, jika emigrasi lebih besar dari imigrasi, jumlah penduduknya

akan mengalami penurunan. Adapun rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah:

PM = I – E

PM = jumlah penduduk migrasi

I

= jumlah imigrasi (penduduk yang masuk)

E

= jumlah emigrasi (penduduk yang keluar)

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik benang merahnya bahwa pertumbuhan

penduduk di suatu negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk alami dan migrasi yang

disebut dengan pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan penduduk total biasanya

disingkat dengan pertumbuhan penduduk. Adapun rumus pertumbuhan penduduk adalah:

P = ( L – M ) + ( I – E )

P

= pertumbuhan penduduk yang dicari

L

= jumlah kelahiran

M

= jumlah kematian

25

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

I

= jumlah penduduk yang masuk

E

= jumlah penduduk yang keluar

Klasifikasi pertumbuhan penduduk yang digunakan adalah:

a)

Pertumbuhan penduduk rendah, jika berada pada kisaran 0 – 1 %

b)

Pertumbuhan penduduk sedang, jika berada pada kisaran 1 – 2 %

c)

Pertumbuhan penduduk tinggi, jika di atas 2 %

Untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia, perhatikan tabel di bawah ini.

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2007 Berdasarkan Provinsi

(Data per 30 Januari 2008)

1

Bali

3.487.764

2

Bangka Belitung

1.018.255

3

Banten

9.127.923

4

Bengkulu

1.610.361

5

DI Yogyakarta

3.279.701

6

DKI Jakarta

9.111.488

7

Gorontalo

916.488

8

Irian Jaya

566.5638

9

Jambi

2.698.667

10

Jawa Barat

39.130.756

11

Jawa Tengah

32.952.040

12

Jawa Timur

37.076.283

13

Kalimantan Barat

4.078.246

14

Kalimantan Selatan

3.245.705

15

Kalimantan Tengah

1.902.454

16

Kalimantan Timur

2.950.531

17

Kepulauan Riau

4.546.591

18

Lampung

7.161.671

19

Maluku

1.330.676

20

Maluku Utara

912.209

21

Nanggroe Aceh Darussalam

3.899.290

22

Nusa Tenggara Barat

4.161.431

Jumlah

Provinsi

No

26

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Sumber: www.wikipedia.com dari Departemen Dalam Negeri

Sebagai pembanding, berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan

jumlah penduduk pada tahun 2007:

1.

Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)

2.

India (1.103.600.000 jiwa)

3.

Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)

4.

Indonesia (220.953.634 jiwa)

5.

Brasil (186.112.794 jiwa)

6.

Pakistan (162.419.946 jiwa)

7.

Bangladesh (144.319.628 jiwa)

8.

Rusia (143.420.309 jiwa)

9.

Nigeria (128.771.988 jiwa)

10. Jepang (127.417.244 jiwa)

Kamu sudah mengetahuinya dari pembahasan di atas bahwa kelahiran atau yang

biasa disebut dengan natalitas adalah tingkat kelahiran hidup dari seorang wanita selama

masa reproduksinya. Maksudnya masa seorang wanita siap untuk melahirkan keturunan.

Natalitas dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

23

Nusa Tenggara Timur

4.174.571

24

Papua

1.841.548

25

Riau

1.198.526

26

Sulawesi Barat

966.535

27

Sulawesi Selatan

7.475.882

28

Sulawesi Tengah

2.324.025

29

Sulawesi Tenggara

1.965.958

30

Sulawesi Utara

566.563

31

Sumatra Barat

4.549.383

32

Sumatra Selatan

6.798.189

33

Sumatra Utara

12.333.974

Jumlah Total

220.953.634

B. ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN PENDUDUK

27

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

1)

Angka kelahiran kasar, yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk

selama 1 tahun.

CBR =

B

P

× 1.000

CBR (

crude birth rate

) = angka kelahiran kasar

B (

birth

)

= jumlah kelahiran

P (

population

)

= jumlah penduduk

2)

Angka kelahiran khusus, yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk

wanita usia tertentu (usia subur) selama satu tahun. Usia subur atau usia melahirkan

seorang wanita adalah umur antara 15 – 49 tahun.

Setiap tahun angka kelahiran dapat bertambah ataupun berkurang. Adapun faktor-

faktor yang dapat mendorong angka kelahiran di antaranya sebagai berikut:

1)

kawin usia muda;

2)

adanya beberapa anggapan di masyarakat, seperti:

a)

anak sebagai penentu status sosial;

b)

punya banyak anak merasa terpandang di mata masyarakat;

c)

anak sebagai penerus keturunan;

d)

banyak anak banyak rezeki.

Selain faktor pendorong di atas, terdapat pula faktor-faktor penghambat angka

kelahiran, di antaranya yaitu:

1)

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB);

2)

alasan ekonomi atau pendidikan, orang menunda perkawinan;

3)

wanita karier, merasa repot jika mempunyai anak banyak;

4)

karena suatu penyakit tertentu yang diderita perempuan, seperti kangker rahim, atau

keguguran ketika melahirkan;

5)

adanya ketentuan Undang-Undang Pokok Perkawinan No.1 Tahun 1974 yang

menentukan umur minimal kawin seorang laki-laki 19 tahun dan wanita 16 tahun.

Selain kelahiran, hal yang berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penduduk adalah

kematian atau mortalitas. Kematian adalah waktu ketika seseorang diambil nyawanya oleh

sang Pencipta sehingga ia tidak dapat melangsungkan kehidupanya di dunia atau

meninggalnya seorang penduduk menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk. Kematian

dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

28

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

1)

Angka kelahiran kasar adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk

per tahun.

CDR =

× 1.000

D

P

CDR (

crude death rate

)

= angka kematian kasar

D (

death

)

= jumlah kematian

P (

population

)

= jumlah penduduk

2)

Angka kematian khusus adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk

usia tertentu per tahun.

Sama halnya seperti angka kelahiran, angka kematian dipengaruhi oleh beberapa

faktor sebagai berikut:

1)

Faktor-faktor penunjang kematian:

a)

adanya bencana alam dan wabah penyakit;

b)

fasilitas kesehatan yang kurang;

c)

tingkat kesehatan masyarakat yang rendah;

d)

makanan kurang bergizi;

e)

kecelakaan lalu lintas;

f)

adanya peperangan.

2)

Faktor-faktor penghambat kematian:

a)

fasilitas kesehatan yang lengkap;

b)

kemajuan pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan;

c)

larangan agama membunuh orang;

d)

makanan cukup bergizi;

e)

lingkungan yang bersih dan teratur.

Tahukah kamu apa artinya ledakan penduduk? Bagaimana ledakan penduduk di

perkotaan dengan di pedesaan? Ledakan penduduk dapat diartikan suatu keadaan

kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan yang melonjak cepat dalam jangka

waktu yang relatif pendek. Ledakan penduduk biasanya terjadi karena angka kelahiran

sangat tinggi, sedangkan angka kematian mengalami penurunan yang drastis.

Penurunan angka kematian yang drastis ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara

lain karena membaiknya kondisi kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat. Pada umumnya,

ledakan penduduk terjadi pada negara-negara yang sedang berkembang, termasuk di

C. LEDAKAN PENDUDUK DAN UPAYA MENGATASINYA

29

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

Indonesia. Pertambahan penduduk Indonesia dalam kurun waktu hanya 40 tahun meningkat

lebih dari 100%. Pada tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia hanya 97.985.000 jiwa,

tetapi pada tahun 2000 telah meningkat menjadi 203.456.000 jiwa.

Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhaan penduduk yang cepat seperti itu

memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Beberapa

dampak negatif yang timbul sebagai akibat terjadinva ledakan penduduk di antaranya

sebagai berikut.

1)

Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat

biasanya tidak serta merta diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat.

2)

Pertumbuhan penduduk yang cepat tidak seimbang dengan peningkatan produksi

pangan dapat mendorong kekurangan pangan.

3)

Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya

harga tanah dan rumah.

4)

Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan sarana kebutuhan masyarakat seperti

sarana pendidikan dan kesehatan, perumaham, dan lain-lain disebabkan memerlukan

dana yang besar dan lokasinya padat oleh permukiman penduduk.

Jika dampak dari ledakan penduduk tidak segera diatasi, dapat mengakibatkan suatu

negara mengalami kesulitan dalam mempercepat proses pembangunannya. Terdapat

beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak ledakan penduduk, di

antaranya:

1)

melaksanakan program Keluarga Berencana (KB), yaitu mengendalikan pertumbuhan

penduduk melalui cara pengendalian kelahiran;

2)

menggalakan program transmigrasi;

3)

meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuannya bekerja untuk

membangun dirinya menjadi lebih baik;

4)

memperluas lapangan kerja;

5)

pengiriman tenaga kerja ke negara tetangga.

Tahukah kamu apa artinya kepadatan penduduk? Bagaimana kepadatan penduduk

di Indonesia? Mengapa orang berbondong-bondong pergi ke Jakarta sehingga penduduk

Jakarta sangat padat, sedangkan daerah di Irian Jaya masih banyak yang kosong?

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk di suatu wilayah per satuan luas. Tingkat

kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kepadatan penduduk aritmatik

dan kepadatan penduduk agraris.

D. KEPADATAN PENDUDUK

30

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

1. Kepadatan Penduduk Aritmatik

Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati

wilayah seluas 1 km

2

. Kepadatan penduduk aritmatik ini sering kali hanya disebut kepadatan

penduduk. Rumus untuk menghitung kepadatan penduduk aritmatik adalah:

Kepadatan penduduk =

Jumlah penduduk (jiwa)

Luas wilayah (km )

Contoh:

Jika diketahui hasil survei penduduk Provinsi X tahun 2006 sebesar Rp12.457.777 jiwa

dan luas wilayahnya sebesar 81.860 km

2

2

. Jadi, kepadatan penduduk provinsi tersebut

adalah:

Kepadatan penduduk

=

= 152.18 (dibulatkan menjadi 152)

12.457.777

81.860

Angka 152 menunjukkan bahwa setiap 1 km

2

wilayah Provinsi X ditempati oleh 152 jiwa

penduduk.

2. Kepadatan Penduduk Agraris

Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati

wilayah seluas 1 km

2

, yang tanahnya dapat diolah untuk pertanian. Kepadatan penduduk

ini biasa disebut juga dengan kepadatan penduduk netto. Adapun rumus untuk

menghitungnya adalah:

Kepadatan penduduk agraris =

Tingkat kepadatan penduduk di setiap daerah senantiasa tidak merata karena memang

pada lahan-lahan tertentu seperti lahan curam puncak-puncak gunung yang tinggi, daerah

rawa dan daerah gurun pasir kurang cocok untuk dijadikan tempat tinggal. Adapun daerah

yang akses ke berbagai pusat perbelanjaan, industri, atau yang tanahnya subur biasanya

tingkat kepadatan penduduknya relatif tinggi.

Untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk di Indonesia, perhatikan tabel di bawah

ini yang menggambarkan tingkat kepadatan penduduk menurut provinsi.

Jumlah penduduk (jiwa)

Luas tanah pertanian (km )

2

31

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

Daerah di Indonesia yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggi adalah Pulau

Jawa. Adapun yang terendah adalah daerah Papua (Irian Jaya). Terdapat beberapa faktor

yang memengaruhi tingkat kepadatan penduduk suatu daerah sebagai berikut:

a)

tingkat kesuburan tanah;

b)

bentuk lahan;

c)

iklim yang baik;

d)

pusat pemerintahan;

e)

pusat kegiatan ekonomi dan industri;

f)

ketersediaan prasarana jalan;

g)

ketersediaan pusat pendidikan.

Kepadatan penduduk yang kurang merata menimbulkan beberapa dampak negatif

bagi kehidupan, baik bagi daerah yang terlalu padat maupun yang kurang. Sebagai contoh

bagi daerah yang kepadatan penduduknya tinggi seperti DKI Jakarta menimbulkan

kemacetan di jalan raya setiap harinya sehingga menghambat produktivitas kerja

penduduknya.

Berikut merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kepadatan

penduduk.

a)

Menggalakan program transmigrasi penduduk dari daerah padat ke daerah yang

masih kurang penduduknya.

b)

Penyebaran pendirian pusat-pusat industri dan perdagangan ke berbagai daerah

sehingga penduduk tidak memusat hanya di suatu daerah.

c)

Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya seperti pembangunan jalan raya dan

fasilitas pendidikan.

d)

Pemanfaatan Iptek untuk mengolah daerah-daerah yang tanahnya tidak subur dan

gersang menjadi daerah yang subur dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat

tinggal.

e)

Membuat peraturan pemerintah yang mengatur tentang imigrasi dan emigrasi.

Piramida penduduk adalah diagram batang komposisi penduduk berdasarkan jenis

kelamin dan umur yang disusun horizontal. Berdasarkan bentuknya, piramida penduduk

dibedakan sebagai berikut.

1)

Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas. Bentuk piramida ini menggambarkan

pertumbuhan penduduk yang cepat karena terjadi penurunan tingkat kelahiran bayi

dan anak-anak, tetapi tingkat fertilitas masih tinggi.

2)

Piramida penduduk bentuk pucuk granat. Bentuk piramida ini menggambarkan angka

kelahiran dan tingkat kelahiran yang rendah.

E. PIRAMIDA DAN KOMPOSISI PENDUDUK

32

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

3)

Piramida penduduk bentuk kepala nisan. Bentuk piramida ini menggambarkan tingkat

kelahiran mengalami penurunan yang tajam dan tingkat kematian yang sangat rendah.

Piramida penduduk dapat dibedakan pula atas tiga macam, yaitu e

kspansif,

konstruktif,

dan

stasioner

. Piramida ekspansif adalah piramida yang terjadi apabila

sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia muda. Adapun piramida konstruktif

adalah piramida yang terjadi apabila kelompok usia muda jumlahnya sedikit, sedangkan

piramida stasioner adalah piramida yang terjadi apabila banyaknya penduduk dalam setiap

kelompok usia relatif sama.

Adapun yang dimaksud dengan komposisi penduduk adalah susunan atau tata susun

penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Komposisi

penduduk dapat dikaji dengan tujuan sebagai berikut.

1)

Setiap penduduk memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki

potensi dan kemampuan yang berbeda pula.

2)

Menata sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa

sesuai dengan perkembangan penduduk.

3)

Mengendalikan dan memantau pemanfaatan sumber daya alam agar dapat hidup

berkelanjutan.

Komposisi penduduk berdasarkan umur produktif dapat digunakan untuk menghitung

angka ketergantungan (

Jumlah penduduk usia nonproduktif

Jumlah penduduk usia produktif

dependency ratio

). Cara untuk menghitung angka ketergantungan

adalah:

Dependency ratio

%001 ×

=

Contoh soal:

Indonesia pada tahun 1990 memiliki jumlah penduduk 179.300.000 jiwa. Setelah dibuat

tabel berdasarkan umur produktif yang tergolong umur antara 0 – 15 tahun sebesar

65.531.780 jiwa, sedangkan yang tergolong umur lebih dari 65 tahun sebesar 6.230.435

jiwa. Hitunglah berapa indeks

dependency ratio

-nya.

Penyeleseian:

Diketahui:

Jumlah penduduk keseluruhan

=

179.300.000 jiwa

Jumlah penduduk nonproduktif

=

65.531.780 jiwa + 6.230.435 jiwa

= 71.762.215 jiwa

Ditanya: Berapa indeks

dependency ratio

-nya?

33

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

Jawab:

Jumlah penduduk produktif

=

179.300.000 jiwa – 71.762.215 jiwa

= 107.537.785 jiwa

71.762.215

107.537.785

Dependency ratio

=

× 100% = 66,73

Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, dapat digunakan untuk menghitung

sex ratio. Sex ratio,

yaitu perbandingan jumlah perempuan dan laki-laki dalam jumlah

penduduk tertentu (setiap 100 perempuan).

Sex Ratio

=

× 100%

Contoh soal:

Indonesia pada tahun 1990 memiliki jumlah penduduk 179.300.000 jiwa. Setelah dibuat

tabel berdasarkan jenis kelamin, yang tergolong laki-laki sebesar 89.256.467 jiwa,

sedangkan yang tergolong perempuan sebesar 90.043.528 jiwa. Hitunglah

sex ratio

-nya.

Penyelesaian:

Diketahui:

Jumlah penduduk keseluruhan =

179.300.000 jiwa

Jumlah penduduk laki-laki

=

89.256.467 jiwa

Jumlah penduduk perempuan =

90.043.528 jiwa

Ditanyakan: Berapa

sex ratio-

nya?

Jawab:

Sex ratio =

×

100%

= 99,13

Berdasarkan perhitungan tersebut, berarti di Indonesia pada tahun 1990 setiap ada 100

perempuan terdapat 99 laki-laki.

Usia harapan hidup penduduk adalah rata-rata kesempatan atau waktu hidup yang

tersisa. Usia harapan hidup dapat diartikan pula dengan banyaknya tahun yang ditempuh

penduduk yang masih hidup sampai umur tertentu. Berdasarkan serangkaian

Age Specific

F. USIA HARAPAN HIDUP PENDUDUK

Jumlah penduduk laki-laki

Jumlah penduduk perempuan

89.256.467

90.043.523

34

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Rate

atau rata-rata umur spesifik dari kematian, besar kecilnya usia harapan hidup suatu

generasi sangat dipengaruhi oleh banyaknya penduduk yang mampu melewati umur tertentu,

dan banyaknya penduduk yang dilahirkan hidup dari suatu generasi sampai mencapai umur

tertentu.

Harapan hidup berbeda dengan lama hidup. Lama hidup atau panjang hidup, yaitu

jumlah tahun maksimum penduduk untuk dapat hidup. Berbeda dengan harapan hidup,

lama hidup antara penduduk suatu negara atau daerah dengan daerah lainnya tidak terlalu

berbeda karena umur manusia ada batas maksimumnya.

Usia harapan hidup ditentukan oleh besarnya angka jumlah kematian bayi. Jika

kematian bayi jumlahnya besar, usia harapan hidup akan rendah. Oleh karenanya, biasanya

di negara-negara maju harapan hidupnya tinggi karena pada umumnya tingkat kesehatan

ibu dan bayinya tinggi. Sebaliknya, di negara berkembang biasanya relatif rendah karena

buruknya tingkat kesehatan.

Cara untuk menentukan usia harapan hidup adalah dengan menunjukkan dan merata-

ratakan semua umur dari seluruh kematian pada waktu tertentu. Contohnya jika di suatu

daerah diketahui bahwa terdapat 50 orang yang meninggal, umur masing-masing yang

meninggal berbeda-beda, ada yang 2 tahun, ada yang 40 tahun, bahkan ada yang 95

tahun. Umur masing-masing yang meninggal dijumlahkan semuanya dan kemudian dibagi

dengan jumlah orang yang meninggal pada tahun itu, yaitu sebanyak 50 orang. Misalnya,

ketika dijumlahkan semua umur orang yang meninggal diperoleh sebesar 2.500, maka usia

harapan hidup dapat dihitung sebagai berikut:

Usia harapan hidup =

= 50 tahun

2.500

50

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi kependudukan

dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel dan grafik. Bahkan, bentuk-bentuk tersebut dapat

disajikan dalam format digital sehingga tampak lebih menarik dan membantu memudahkan

dalam memahaminya. Peta yang menyajikan informasi tentang kependudukan disebut peta

tematik.

G. INFORMASI KEPENDUDUKAN DI PETA, TABEL,

DAN GRAFIK

35

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

1. Pengertian, Jenis, dan Faktor-Faktor Migrasi

Tahukah kamu apa artinya migrasi? Mengapa orang melakukan migrasi? Bagaimana

dampak dari migrasi itu sendiri? Mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai perpindahan

penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Lengkapnya,

migrasi

adalah perpindahan

penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan

menetap. Setiap terjadi migrasi mengakibatkan terjadinya perubahan tempat tinggal dari

suatu lokasi geografis tertentu ke lokasi geografis lainnya.

Migrasi tidak hanya bermakna perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara

lain, tetapi perpindahan dalam suatu negara pun dimaknai migrasi. Untuk lebih jelasnya,

perhatikan penjelasan berikut ini yang akan menguraikan tentang jenis-jenis migrasi.

Berdasarkan ruang gerak atau jangkauannya, migrasi dapat dibagi atas dua jenis,

yaitu sebagai berikut.

a)

Migrasi internasional

yaitu perpindahan penduduk antara satu negara dan negara

lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu sebagai berikut.

1)

Imigrasi

yaitu masuknya penduduk dari negara lain ke dalam suatu negara.

Orang-orang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Contohnya, orang-orang

Thailand, Hong Kong, dan Malaysia yang datang ke Indonesia untuk bekerja.

2)

Emigrasi,

yaitu perpindahan penduduk dari dalam satu negara ke negara lain.

Contohnya, penduduk Indonesia yang pergi ke Timur Tengah untuk bekerja

sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).

3)

Remigrasi

atau

repatriasi

yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara kembali

ke negaranya sendiri. Remigrasi sering juga disebut kembali ke tanah air.

Contohnya, penduduk Indonesia yang bekerja di Timur Tengah, ataupun

mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Mesir kembali

ke tanah air.

b)

Migrasi Nasional

yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional

terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

1)

Urbanisasi

yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan

menetap. Terjadinya urbanisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

(a) ingin mencari pekerjaan karena di kota lebih banyak lapangan kerja;

(b) ingin melanjutkan pendidikan karena di kota banyak sekolah jenjang tinggi;

(c) ingin mencari pengalaman baru di kota;

(d) ingin mendapatkan lebih banyak hiburan, fasilitas untuk hiburan di kota

relatif lebih banyak daripada di desa.

2)

Transmigrasi

yaitu perpidahan penduduk dari salah satu pulau untuk menetap

di pulau lain dalam wilayah negara Republik Indonesia untuk kepentingan

pembangunan negara atau alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah.

H. MOBILITAS PENDUDUK

36

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah

Belanda dari daerah Kedu ke daerah Lampung sebanyak 155 keluarga.

Adanya program transmigrasi ditujukan untuk hal-hal sebagai berikut:

(a) pemerataan persebaran penduduk;

(b) peningkatan taraf hidup para transmigran di daerah transmigrasi;

(c) pengolahan sumber daya alam yang selama ini belum tersentuh di daerah

baru;

(d) penyediaan lapangan kerja bagi transmigran di daerah transmigrasi;

(e) pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia;

(f)

peningkatan kesatuan dan persatuan bangsa;

(g) peningkatan pertahanan dan keamanan nasional.

Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan

berikut ini.

(a)

Transmigrasi umum

yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai

oleh pemerintah.

(b)

Transmigrasi khusus

yaitu transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah

yang sifatnya khusus dengan tujuan tertentu. Misalnya, transmigrasi yang

dilakukan pada penduduk yang terkena bencana alam.

(c)

Transmigrasi

spontan atau swakarya

yaitu transmigrasi yang dilakukan

oleh penduduk atas kemauan dan biaya sendiri dengan fasilitas yang diberikan

oleh pemerintah berupa lahan garapan seluas dua hektar dan lain-lain.

(d)

Transmigrasi swakarya

yaitu transmigrasi yang sebagian biayanya

ditanggung oleh pemerintah, sedangkan untuk pembukaan lahan ditanggung

oleh transmigran.

(e)

Transmigrasi lokal

yaitu transmigrasi yang terjadi dari satu daerah ke

daerah lainnya di dalam satu provinsi.

(f)

Transmigrasi bedol desa

yaitu perpindahan penduduk meliputi seluruh

penduduk desa beserta kepala desa dan perangkat-perangkatnya ke daerah

lain.

(g)

Transmigrasi sektoral

yaitu perpindahan penduduk yang biayanya

ditanggung bersama oleh pemerintah daerah tujuan transmigrasi.

3)

Ruralisasi

yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan

menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Hal tersebut dapat

terjadi disebabkan:

(a) adanya kerinduan untuk kembali ke desa asal;

(b) pekerjaan di kota sudah selesai sehingga kembali ke desa;

(c) merasa sudah bosan di kota dan ingin tenang hidup di desa;

(d) ingin mengabdi pada desa dan sebagainya.

37

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

4)

Migrasi musiman

yaitu perpindahan penduduk yang terjadi pada musim-musim

tertentu. Contohnya, pada musim panen di suatu daerah, banyak penduduk

daerah lain yang datang untuk membantu dalam proses panen tersebut.

5)

Migrasi sirkuler

yaitu perpindahan penduduk sementara karena mendekati

tempat pekerjaan. Contohnya, seorang penduduk Cianjur yang bekerja di

Bandung dan tinggal sementara di Bandung. Akan tetapi, pada waktu-waktu

tertentu secara teratur pulang ke tempat tinggalnya di Cianjur karena semua

keluarganya tinggal di Cianjur.

Adapun tentang alasan seseorang melakukan migrasi tentunya beragam dan dipengaruhi

oleh faktor-faktor tertentu. Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

migrasi sebagai berikut.

a)

Faktor ekonomi yaitu ingin memperoleh kesejahteraan yang lebih baik di tempat

yang baru.

b)

Faktor pendidikan yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi. Lokasi perguruan tinggi biasanya terpusat di suatu wilayah

tertentu, khususnya perkotaan.

c)

Faktor pekerjaan yaitu migrasi yang terjadi karena penugasan yang diberikan oleh

pemimpin tempatnya bekerja.

d)

Faktor keselamatan yaitu daerah yang sering dilanda bencana alam seperti banjir,

tanah longsor, dan bencana-bencana alam lainnya. Hal itu menyebabkan banyak

penduduk di tempat tersebut yang bermigrasi ke tempat lain yang bebas dari gangguan

bencana alam.

e)

Faktor keamanan yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan di

tempat mereka sebelumnya.

f)

Faktor politik yaitu migrasi yang terjadi karena adanya perbedaan politik di antara

warga masyarakat.

g)

Faktor agama yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama sehingga sebagian

penduduk merasa kurang bebas menjalankan ajaran agamanya.

h)

Faktor sosial, yaitu migrasi yang terjadi karena adanya tekanan-tekanan sosial dari

masyarakat terhadap seseorang sehingga ia berimigrasi.

i)

Faktor kepentingan pembangunan yaitu migrasi yang terjadi karena suatu daerah

permukiman penduduk terkena proyek pembangunan seperti pembuatan jalan tol

Cipularang.

2. Dampak Positif dan Dampak Negatif Migrasi dan Usaha

Penanggulangannya

Melalui pembahasan sebelumnya, kamu sudah mengetahui bahwa migrasi terdiri atas

migrasi internasional dan migrasi nasional. Masing-masing migrasi ini memiliki dampak

yang berbeda sehingga pembahasan tentang dampak migrasi akan diuraikan berdasarkan

dua jenis migrasi tersebut.

38

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

a. Dampak positif migrasi internasional

1)

Dampak positif imigrasi adalah sebagai berikut.

a)

Migrasi mendorong terjadinya proses alih teknologi dari tenaga asing kepada

tenaga kerja Indonesia.

b)

Kedatangan orang-orang asing ke Indonesia mempercepat proses pembangunan,

dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

c)

Imigrasi dari negara-negara asing, terutama dari negara maju yang bertujuan

untuk bekerja di Indonesia. Biasanya, tenaga ahli yang mempunyai keterampilan

(skill)

yang baik. Hal ini dapat membantu kekurangan tenaga ahli di Indonesia.

d)

Dapat menambah rasa persahabatan dan kebersamaan antarbangsa. Adanya

orang-orang asing yang tinggal di Indonesia akan memudahkan kita untuk bergaul

dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu rasa kebersamaan

dengan mereka.

2)

Dampak positif emigrasi adalah sebagai berikut.

a)

Meningkatkan persediaan devisa negara berupa mata uang asing yang diperoleh

dari orang Indonesia yang kerja di luar negeri (TKI).

b)

Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap tenaga-tenaga ahli dari luar negeri.

Dengan banyaknya orang Indonesia yang belajar di luar negeri menjadikan

investasi sumber daya manusia yang bermutu di kemudian hari.

c)

Dapat menjadi duta bangsa untuk memperkenalkan Indonesia di negara lain.

b. Dampak positif migrasi nasional

Terdapat beberapa dampak positif dari migrasi nasional, di antaranya sebagai berikut.

1)

Dampak positif transmigrasi adalah sebagai berikut.

a)

Lahan-lahan yang kosong dapat dimanfaatkan.

b)

Penduduk yang ditransmigrasikan kehidupannya dapat lebih baik secara ekonomi.

c)

Meningkatnya produksi, terutama di bidang pertanian.

d)

Dapat mempercepat pemerataan penduduk.

e)

Mengurangi jumlah pengangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrasikan.

2)

Dampak positif urbanisasi adalah sebagai berikut.

a)

Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.

b)

Banyak di antara penduduk desa yang

telah berurbanisasi ke kota tergolong

orang yang berhasil.

c)

Membawa dampak positif bagi pembangunan desa.

d)

Meningkatkan taraf hidup keluarga yang ditinggalkan di desa.

e)

Dinamika kehidupan kota bertambah ramai seperti kegiatan perdagangan.

f)

Kesempatan membuka usaha-usaha baru semakin luas.

39

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

3)

Dampak positif ruralisasi adalah sebagai berikut.

a)

Menjadi pendorong pembaruan di desa, terlebih jika yang pindah adalah

penduduk yang berpendidikan.

b)

Membantu kekurangan tenaga terampil di desa.

c)

Mendorong kemajuan perekonomian di desa.

c. Dampak negatif migrasi internasional

Selain memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat, migrasi juga

dapat menimbulkan dampak negatif yang kurang baik. Dampak negatif yang ditimbulkan

migrasi internasional berbeda dengan dampak negatif migrasi nasional.

1)

Dampak negatif imigrasi adalah sebagai berikut.

a)

Orang-orang yang melakukan imigrasi adakalanya di antara mereka terdapat

orang-orang yang bertujuan tidak baik, seperti pengedar narkoba, bertujuan

politik, memata-matai, dan sebagainya.

b)

Imigran asing yang datang untuk bekerja kadang-kadang dapat menimbulkan

kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja dalam negeri.

c)

Berkembangnya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa. Apabila

filter dari masyarakat rendah, dapat merusak budaya kita.

2)

Dampak negatif emigrasi adalah sebagai berikut.

a)

Tenaga-tenaga terampil dalam negeri lebih memilih tinggal di luar negeri, apabila

kehidupan di luar negeri lebih baik.

b)

Jika emigran-emigran dari Indonesia ke luar negeri merupakan tenaga-tenaga

ahli/terampil, akan mengurangi tenaga ahli yang ada di dalam negeri.

c)

Oknum emigran-emigran dari Indonesia yang melakukan tindakan-tindakan yang

dilarang di negara lain, dapat memperburuk citra Indonesia di luar negeri.

d. Dampak negatif migrasi nasional

Migrasi nasional yang banyak terjadi di Indonesia terutama transmigrasi dan urbanisasi.

1)

Dampak negatif transmigrasi adalah sebagai berikut.

a)

Transmigrasi memerlukan dana yang cukup besar sehingga banyak menghabiskan

keuangan negara.

b)

Terkadang mendorong kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dan

para transmigran.

c)

Adanya transmigran yang kurang sungguh-sungguh dapat menyebabkan kegagalan

dalam pelaksanaan transmigrasi sehingga dana yang dikeluarkan menjadi sia-sia.

d)

Beberapa orang dari transmigran tidak betah di tempat tinggal yang baru dan

kembali lagi ke tempat asalnya. Hal ini menyebabkan citra transmigrasi menjadi

kurang baik.

40

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Dalam mengatasi dampak negatif dari transmigrasi, dapat dilakukan beberapa upaya,

di antaranya sebagai berikut.

a)

Dalam rangka mengurangi biaya yang dikeluarkan pemerintah, jenis proyek

transmigrasi dapat lebih diutamakan transmigrasi spontan atau swakarsa.

b)

Dilakukan proses seleksi yang lebih baik kepada calon-calon transmigran

sehingga orang-orang yang ditransmigrasikan benar-benar telah siap mental

maupun fisik.

c)

Menyiapkan lahan yang baik dan siap untuk ditempati.

d)

Dilakukan kerja sama dengan masyarakat setempat di daerah dekat transmigrasi,

seperti diadakan pelatihan bersama dan bantuan berupa fasilitas yang hampir

sama dengan yang diberikan kepada para transmigran.

2)

Dampak negatif urbanisasi

Urbanisasi yang terus-menerus berlangsung dapat menyebabkan jumlah penduduk

kota meningkat dengan cepat sehingga terjadilah ledakan penduduk di perkotaan

dan sebaliknya persentase penduduk desa terus mengalami penurunan.

Pertumbuhan jumlah penduduk kota yang sebagian berasal dari urbanisasi, telah

menimbulkan berbagai masalah yang merupakan dampak negatif dari urbanisasi antara

lain sebagai berikut.

a)

Terhadap desa:

(1) Produktivitas desa menjadi rendah karena penduduk yang tinggal di desa

kebanyakan orang-orang tua. Para pemudanya biasanya lebih senang

tinggal di kota.

(2) Tenaga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya tenaga

berpendidikan dan terampil ke kota.

(3) Umumnya orang-orang desa yang berurbanisasi ke kota yang melanjutkan

pendidikan enggan kembali sehingga desa kekurangan tenaga terdidik.

b)

Terhadap kota:

(1) Mendorong terjadinya kemacetan lalu lintas.

(2) Mendorong meningkatnya harga lahan di kota sehingga sulit dijangkau

oleh masyarakat kecil.

(3) Banyaknya yang tinggal di kota menyebabkan persediaan tenaga kerja lebih

besar daripada kesempatan kerja sehingga terjadilah pengangguran.

(4) Banyaknya pengangguran dapat mendorong meningkatnya kriminalitas.

(5) Padatnya penduduk di kota menyebabkan timbulnya permukiman-

permukiman kumuh.

Beberapa dampak negatif di atas tentunya perlu diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga

tidak menimbulkan akibat yang lebih parah, baik bagi kehidupan di perkotaan maupun

di pedesan. Di antara upaya yang dapat dilakukan di antaranya adalah:

41

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

RANGKUMAN

a)

Pemerataan pembangunan ke daerah-daerah sehingga penduduk tidak selalu

terdorong untuk pindah ke kota.

b)

Pengembangan perekonomian desa sehingga kesempatan kerja dan sumber-

sumber keuangan tersedia pula di desa.

c)

Pembangunan sarana dan prasarana umum seperti jalan raya, listrik, telepon dan

sebagainya di pedesaan sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar.

d)

Pembangunan sarana pendidikan yang memadai sehingga orang desa tidak harus

selalu pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikannya.

1.

Penduduk menurut UUD 1945 Bab X Pasal 26 adalah warga negara

Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

2.

Perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh tiga faktor

utama yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.

3.

Fertilitas (kelahiran) adalah tingkat kelahiran hidup dari seorang wanita

selama masa reproduksinya. Maksudnya, masa seorang wanita siap untuk

melahirkan keturunan.

4.

Mortalitas (kematian) adalah meninggalnya seorang penduduk menyebabkan

berkurangnya jumlah penduduk.

5.

Migrasi adalah berpindahnya seorang penduduk dari suatu tempat ke

tempat lain yang menyebabkan berkurang atau bertambahnya jumlah

penduduk.

6.

Bentuk migrasi di antaranya, imigrasi (pindahnya penduduk ke negara lain),

emigrasi (masuknya penduduk dari negara lain), transmigrasi (pindahnya

penduduk ke pulau lain dalam suatu negara), dan urbanisasi (pindahnya

penduduk dari desa ke kota).

7.

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk di suatu wilayah per satuan

luas. Tingkat kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk agraris.

8.

Piramida penduduk adalah diagram batang komposisi penduduk

berdasarkan jenis kelamin dan umur yang disusun horizontal.

9.

Komposisi penduduk adalah susunan atau tata susun penduduk suatu negara

atau suatu wilayah berdasarkan kriteria tertentu.

10. Usia harapan hidup dapat diartikan pula dengan banyaknya tahun yang

ditempuh penduduk yang masih hidup sampai umur tertentu.

42

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

REFLEKSI

Jika terdapat materi yang belum dipahami, pelajari kembali secara seksama dan

diskusikan bersama kelompok belajarmu, carilah referensi lain yang relevan,

termasuk Internet. Lebih lanjut, tanyakan kepada guru bidang studi IPS di

sekolahmu agar semua materi dapat dikuasai!

I. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang menurut kamu paling benar!

1.

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal

di Indonesia. Definisi tersebut diungkapkan dalam UUD 1945 ....

a.

Pasal 26

c.

Pasal 28

b.

Pasal 27

d.

Pasal 19

2.

Keseluruhan proses pengumpulan, pengolahan, dan publikasi data demografis

di suatu negara untuk seluruh penduduk pada periode waktu tertentu disebut ....

a.

survei penduduk

b.

sensus penduduk

c.

pendataan penduduk

d.

statistik penduduk

3.

Berikut ini

bukan

termasuk faktor utama yang secara langsung berpengaruh

terhadap jumlah penduduk adalah ....

a.

migrasi

b.

kelahiran

c.

kematian

d.

sensus penduduk

4.

Meninggalnya seorang penduduk menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk

disebut ....

a.

mortalitas

c.

fertilitas

b.

natalitas

d.

nuptialitas

SOAL LATIHAN

43

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

5.

Susunan atau tata susun penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan

kriteria tertentu disebut ....

a.

piramida penduduk

b.

ledakan penduduk

c.

sensus penduduk

d.

komposisi penduduk

6.

Kepadatan penduduk aritmatik ditentukan oleh perbandingan antara jumlah

penduduk dan ....

a.

penyebaran penduduk

b.

luas wilayah

c.

pertumbuhan penduduk

d.

kelahiran dan kematian

7.

Besarnya angka harapan hidup dipengaruhi oleh ....

a.

umur maksimum yang mungkin dicapai

b.

jumlah kematian bayi

c.

jumlah penduduk usia tua menurun

d.

pertumbuhan penduduk menurun

8.

Pelaksanaan transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama oleh pemerintah

pusat dan pemerintah daerah tujuan transmigrasi disebut ....

a.

sektoral

b.

khusus

c.

swakarsa

d.

swakarya

9.

Berikut yang

bukan

merupakan tujuan transmigrasi adalah ....

b.

meningkatkan produksi pangan

c.

menciptakan manusia Indonesia seutuhnya

d.

meningkatkan taraf hidup penduduk

e.

menciptakan lapangan kerja

10. Dampak positif dari urbanisasi antara lain ....

a.

membuat kota semakin ramai

b.

jumlah penduduk desa semakin berkurang

c.

mengurangi pengangguran di desa

d.

memperlancar hubungan desa dengan kota

44

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

TUGAS

II. Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1.

Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk!

2

.

Sebutkan faktor-faktor yang dapat menghambat kelahiran!

3.

Jelaskan perbedaan kepadatan penduduk aritmatik dan agraris!

4.

Jelaskan dampak positif dari adanya program transmigrasi!

5.

Jelaskan pendapatmu tentang ungkapan “banyak anak banyak rejeki” !

Berkunjunglah ke kelurahan atau kantor kepala desa tempat kamu tinggal. Mintalah

informasi tentang jumlah penduduk. Kemudian, kelompokan antara berdasarkan

jenis kelamin, kategori penduduk asli atau pendatang, rata-rata usia dan tingkat

pendidikan. Kemudian, buatlah grafik dari masing-masing pengelompokan tersebut

dengan menggunakan komputer. Laporkan kepada gurumu yang mengajar mata

pelajaran IPS!