Gambar Sampul Sosiologi · BAB II Modernisasi dan Globalisasi
Sosiologi · BAB II Modernisasi dan Globalisasi
Suhardi Sri Sunarti

24/08/2021 15:48:14

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

MODERNISASI DAN GLOBALISASI

SERTA PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL

SECARA UMUM

BAB II

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari isi bab ini, diharapkan Anda dapat:

1. memahami hakikat modernisasi dan globalisasi,

2. mendiskripsikan pengaruh modernisasi dan globalisasi dalam kehidupan sehari-

hari,

3. mendeskripsikan dampak perubahan sosial secara umum, serta

4. memberikan contoh setiap pengaruh perubahan sosial terhadap kehidupan.

Kata Kunci :

Hakikat modernisasi, Pengaruh modernisasi, Kritik terhadap

moder

nisasi, Hakikat globalisasi, Pengaruh perubahan sosial.

Gambar 2.1

Salah satu hasil dari modernisasi.

Sumber: Haryana

Pada Bab 1, Anda telah mempela-

jari bahwa perubahan di masyarakat

adalah sesuatu yang tak terelakkan.

Masyarakat tempat Anda tinggal ten-

tu selalu berubah. Sekecil apa pun per-

ubahan sosial yang terjadi, tentu akan

menimbulkan pengaruh terhadap kehi-

dupan sehari-hari warga masyarakat.

Hal seperti ini, karena setiap unsur

dalam masyarakat merupakan satu ke-

satuan. Lebih-lebih kalau perubahan itu

mencakup ruang lingkup yang luas,

misal, dalam lingkup nasional. Kita

mengalami perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi menjadi desen-

tralisasi (otonomi daerah), yang pada dasarnya merupakan bagian dari laju

modernisasi yang tak terbendung, sedangkan dalam lingkup internasional

kita harus memasuki era modernisasi dan globalisasi.

44

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Peta Konsep

Perubahan Sosial

Pengaruh terhadap

Perekonomian

Modernisasi

Globalisasi

Pengaruh terhadap

Struktur Sosial

Pengaruh terhadap

Politik

Pengaruh terhadap

Kebudayaan

Pengaruh terhadap

Kehidupan Sehari-hari

Globalisasi Bidang

Politik

Globalisasi Bidang

Ekonomi

Globalisasi Bidang

Kebudayaan

Pengaruh Perubahan secara Umum

1. Efek Sosial Penemuan dan Invensi

2. Kesenjangan Budaya

3. Disorganisasi dan Demoralisasi

4. Masalah Sosial

Meliputi

Meliputi

Meliputi

Mengakibatkan

45

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

A. Modernisasi dan Globalisasi

Akhir-akhir ini, kita sering mendengar berita tentang polemik antara legislatif

dan pemerintah mengenai perlu tidaknya Indonesia mengimpor beras. Di satu

sisi pemerintah beralasan demi menjaga keamanan persediaan pangan dalam

negeri, maka pemerintah harus mengimpor beras. Di sisi lain, dengan argumen

untuk membela kepentingan petani agar tidak rugi akibat jatuhnya harga beras

di pasaran, maka sebagian fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat menolak rencana

tersebut. Polemik tersebut ternyata tidak hanya berlangsung di tingkat pusat.

Kalangan petani di desa-desa pun ikut turun ke jalan, berdemonstrasi menentang

rencana pemerintah.

Pernahkan Anda sadari bahwa hal itu sebenarnya berkaitan dengan mo-

dernisasi dan globalisasi? Apa sebenarnya definisi kedua istilah itu, sehingga

demikian penting pengaruhnya terhadap kehidupan kita?

1. Hakikat Modernisasi

Modernisasi adalah suatu proses yang dialami masyarakat tradisional menjadi

masyarakat modern. Masyarakat modern adalah pencerminan dari kondisi sistem

sosial, ekonomi, dan politik yang berkembang di Eropa Barat (Inggris, Belanda,

Perancis, Jerman) dan Amerika Utara pada abad ke-17 hingga abad ke-19. Di

sanalah permulaan modernisasi. Oleh karena itu, modernisasi dapat diartikan

sebagai suatu proses perubahan masyarakat secara total dari tradisional menuju

masyarakat modern seperti di Eropa Barat dan Amerika Utara yang telah di-

anggap stabil.

Tabel berikut ini, menunjukkan perbedaan masyarakat tradisional (pramo-

dern) dengan masyarakat modern menurut Max Weber.

Pemilikan pribadi semua alat

produksi dan pemusatan keka-

yaan berada di bawah kontrol

pengusaha (tanah, bangunan,

mesin, bahan mentah semuanya

dikontrol oleh suatu agen dan

bebas diperjualbelikan di pasar

sebagai barang milik pribadi)

Aspek

Masyarakat Agraris

Tradisional

Masyarakat Kapitalis

(Modern)

Pemilikan

Terikat pada status sosial

turun-temurun

46

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Sebelumnya, Auguste Comte juga telah menjelaskan bahwa tatanan

masyarakat modern ditandai oleh enam hal, yaitu konsentrasi tenaga kerja di

pusat perkotaan, pengorganisasian pekerjaan ditentukan berdasarkan efektivitas

dan keuntungan, penerapan ilmu dan teknologi dalam proses produksi,

(Sumber: Piotr Sztompka, 1993:83-84)

Mekanisasi pekerjaan dengan

memanfaatkan teknologi, se-

hingga memungkinkan untuk

memperhitungkan kapital seca-

ra tepat. Proses produksi berda-

sarkan prinsip organisasi yang

efektif, produktif, dan rasional.

Tenaga kerja bebas bergerak

menanggapi permintaan dari

satu cabang ke cabang perusa-

haan lainnya atau dari wilayah

satu ke wilayah lain. Tenaga ker-

ja bebas menjual tenaganya se-

bagai komoditi untuk mendapat

upah dari pasar terbuka.

Pedagang di pasar bebas tidak

dibatasi oleh hambatan tradisio-

nal (monopoli kelas, terbatasnya

pemilikan, proteksionisme, dsb).

Pasar mengatur prinsip distribusi

dan konsumsi.

Penerapannya bersifat univer-

sal. Hukum yang dapat diperhi-

tungkan memungkinkan untuk

meramalkan konsekuensi kon-

trak dan pelaksanaan hukum.

Untuk mencapai keuntungan

maksimal. Motivasi perilaku

ekonomi adalah untuk menca-

pai keuntungan tertinggi.

Aspek

Masyarakat Agraris

Tradisional

Masyarakat Kapitalis

(Modern)

Mekanisme

pekerjaan

Ciri tenaga

kerja

Pasar

Hukum yang

berlaku

Motivasi utama

Belum ada

Tidak bebas (hubungan

perbudakan atau hamba

pengolah tanah)

Sangat dibatasi oleh rintangan

pajak, perampokan,

terbatasnya lembaga

keuangan, dan transportasi

yang buruk.

Bersifat khusus, penerapannya

berbeda setiap kelompok

sosial yang ada. Penerapan

dan keputusan hukum bersifat

patrimonial.

Untuk memuaskan kebutuhan

sehari-hari. Kesempatan untuk

mendapatkan penghasilan

yang besar masih kurang

menarik.

47

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

Infososio

MODERNISASI DI

INDONESIA

Usaha yang kini dilakukan masya-

rakat Indonesia untuk mengem-

bangkan kebudayaan nasional

Indonesia merupakan suatu ben-

tuk perubahan sosial budaya. Se-

langkah demi selangkah kebu-

dayaan Indonesia mulai terwujud.

Berbagai unsur dari kebudayaan

tradisional yang berasal dari

berbagai daerah yang ada di Indo-

nesia menjadi bagian dari pembentuk

kebudayaan itu. Demikian juga

pengaruh-pengaruh kebudayaan

asing. Semua itu membuat bangsa

Indonesia kini mulai meninggal-

kan kebudayaan lama yang ber-

akar pada pertanian tradisional

menuju kebudayaan masyarakat

industri dan perdagangan.

munculnya antagonisme terpendam atau nyata antara pengusaha dan buruh,

berkembangnya kesenjangan dan ketidakadilan sosial, dan berlakunya sistem

ekonomi bebas dan terbuka.

Berdasarkan uraian Max Weber dan Auguste Comte tersebut, maka

masyarakat modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Individualisme

Dalam masyarakat modern, yang memegang peran sentral adalah individu,

bukan komunitas, kelompok, atau bangsa. Seseorang bebas dari tekanan

ikatan kelompok, bebas berpindah dari satu kelompok menuju kelompok

lain, bebas memilih keanggotaan sosial, bebas menentukan tindakannya

dan bertanggung jawab secara pribadi atas keberhasilan dan kegagalannya.

b. Deferensiasi

Dalam masyarakat modern, terjadi spe-

sialisasi pekerjaan dan keahlian. Berbagai

bidang pekerjaan baru yang membutuh-

kan keterampilan dan keahlian khusus

berkembang di masyarakat modern.

Dalam bidang konsumsi juga terjadi

deferensiasi. Akhirnya, deferensiasi pe-

kerjaan dan konsumsi memberi kesem-

patan kepada setiap orang untuk memilih

pekerjaan, pendidikan, dan gaya hidup

masing-masing.

c. Rasionalitas

Birokrasi dan manajemen organisasi da-

lam masyarakat modern, didasarkan

kepada perhitungan (rasional) dan meng-

anut prinsip efisiensi.

d. Ekonomisme

Seluruh aspek kehidupan masyarakat

modern didominasi oleh kegiatan eko-

nomi, tujuan ekonomi, kriteria ekonomi,

dan prestasi ekonomi. Pusat perhatian

masyarakat modern adalah produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan

jasa. Semua itu diukur dengan uang sebagai alat tukar. Bahkan, hubungan

kekeluargaan dikesampingkan demi kepentingan ekonomi.

e. Perkembangan

Modernitas cenderung berkembang meluas ke seluruh penjuru dunia,

sehingga berubah menjadi globalisasi. Selain meluas, modernitas juga

menjangkau kehidupan paling pribadi, sehingga memengaruhi kepercayaan

keagamaan, perilaku seksual, selera konsumsi, pola hiburan, dan sebagainya.

48

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Setelah zaman penjajahan berakhir, negara-negara di Asia, Afrika, dan

Amerika Latin berusaha mengejar ketertinggalan mereka dengan melakukan

modernisasi. Mereka melakukan industrialisasi demi meningkatkan perekono-

mian dan mencapai tahap ‘tinggal landas’. Tahap ‘tinggal landas’ adalah suatu

tahap yang dilalui masyarakat ketika meninggalkan kondisi sosial ekonomi ter-

belakang menuju kondisi yang lebih baik.

Semua masyarakat yang menginginkan perkembangan ke arah lebih baik,

pada umumnya memilih jalan modernisasi, atau meniru suatu keadaan yang

ada di masyarakat Barat. Sementara itu, tidak semua negara mampu mencapai

tahap tinggal landas atau mampu menjadi negara industri baru. Perkembangan

di negara-negara maju demikian cepat dan seolah tak terkejar. Akibatnya,

kesenjangan selalu saja terjadi dan semakin lebar. Negara-negara maju mampu

mengeksploitasi kekayaan alam negara-negara berkembang untuk kepentingan

mereka sendiri. Di sisi lain, negara-negara berkembang semakin tergantung

kepada negara-negara maju.

Menurut Soerjono Soekanto (1990), proses modernisasi membutuhkan

enam syarat. Pertama; adanya cara berpikir ilmiah, terutama di kalangan pe-

mimpin masyarakat (penguasa). Untuk mengembangkan cara berpikir ilmiah,

diperlukan adanya sistem pendidikan yang baik dan bermutu. Kedua; adanya

sistem administrasi negara yang baik (

good governance

). Prinsip-prinsip sistem

administrasi yang baik meliputi adanya keterbukaan, dapat dipertanggung-

jawabkan (akuntabel), dan tidak terjadi korupsi di tubuh pemerintah. Ketiga;

adanya sistem informasi yang baik dan teratur sehingga tersedia data dalam

berbagai bidang kehidupan. Semua data dihimpun secara sistematis, dan

diperbaharui (

up date

) secara berkala, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu

untuk membuat perencanaan perubahan (pembangunan) masyarakat. Keempat;

terciptanya sistem komunikasi massa yang mendukung proses modernisasi.

Berbagai sarana komunikasi harus dikembangkan setahap demi setahap

sehingga tercipta iklim yang baik tanpa berbenturan dengan sistem kepercayaan

masyarakat. Kelima; meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berorganisasi

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keenam; adanya pemusatan wewenang

dalam perencanaan sosial (

social planning

). Sentralisasi ini, bertujuan untuk

menghindari gangguan dari kepentingan-kepentingan kelompok tertentu yang

tidak sejalan dengan arah perubahan sosial yang direncanakan.

Indonesia sebagai salah satu negara yang ingin menyejahterakan rakyatnya

turut pula melakukan modernisasi di segala bidang kehidupan. Berbagai program

pembangunan digalakkan dengan prinsip-prinsip modernitas seperti yang di-

jelaskan di atas. Beberapa kemajuan memang telah dicapai, angka buta huruf

menurun, tingkat kualitas hidup naik, perekonomian tumbuh, pertanian maju

dan bahkan Indonesia pernah mencapai swasembada beras. Namun, tidak semua

proses modernisasi di Indonesia berjalan sesuai dengan harapan, pada beberapa

sisi justru bertolak belakang. Dampak negatif dari proses modernisasi yang

49

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

dapat dirasakan pada saat ini, antara lain semakin lebarnya kesenjangan sosial-

ekonomi, tingginya konflik sosial dan kriminalitas, serta demoralisasi. Ada banyak

faktor yang menyebabkan proses modernisasi di Indonesia tidak berjalan

sebagaimana mestinya, salah satu faktor adalah lemahnya kualitas sumber daya

manusia. Tentu masih banyak faktor lain, coba diskusikan dengan teman Anda!

2. Pengaruh Modernisasi

Sebenarnya, ciri-ciri modernisasi seperti yang telah dijelaskan di atas telah

menunjukkan adanya dampak positif maupun negatif bagi kehidupan sosial.

Bagaimana pun juga, modernisasi lahir di negara-negara Barat yang memiliki

nilai-nilai dasar kebudayaan yang berbeda dengan kita. Modernisasi di Barat

berlangsung sebagai proses alamiah yang wajar tanpa direkayasa. Proses itu

berkembang seiring dengan perkembangan pola pikir masyarakat, sedangkan

modernisasi di Indonesia dan negara-negara Dunia Kedua serta Dunia Ketiga

merupakan proses peniruan. Peniruan itu didorong oleh keinginan untuk

mengejar ketertinggalan dengan negara-negara maju dan karena terpesona

akan kehidupan modern.

Adanya perbedaan latar belakang budaya, peniruan modernisasi sering

menimbulkan dampak negatif. Ibarat memetik buah, isinya ditinggalkan justru

kulitnya yang diambil. Karena itu, yang terjadi kadang-kadang bukan modernisasi

tetapi westernisasi. Padahal, modernisasi tidak sama dengan westernisasi.

Westernisasi berarti meniru kebudayaan Barat yang bersifat luarnya saja, tidak

berusaha menyerap mentalitas yang ada di balik budaya Barat itu. Orang-orang

Barat mampu mengembangkan masyarakat mereka menjadi begitu maju dan

modern, karena mereka memiliki mentalitas modern. Mentalitas itu ditandai

dengan adanya inisiatif, kreativitas, disiplin, terbuka, tidak menyerah kepada

nasib (fatalistik), menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu pengetahuan, mandiri, dan

bergairah untuk maju. Seharusnya, nilai-nilai itulah yang diserap oleh bangsa

kita sehingga mampu mengembangkan masyarakat menjadi lebih baik.

Salah satu upaya untuk mengembangkan sikap mental yang akan membawa

masyarakat Indonesia menjadi lebih maju tanpa kehilangan jati dirinya adalah

lewat pendidikan. Pendidikan tidak hanya membuat siswa menjadi mandiri dalam

bersikap dan bertindak, lebih mengutamakan prestasi kerja, tidak hanya mengejar

kesempatan menjadi pegawai negeri. Akan tetapi, pendidikan harus mampu

mengembangkan mental pejuang dan jiwa kewirausahaan, kreatif, berani

mengambil risiko, dan tidak bermental korup. Pendidikan juga harus membawa

siswa menjadi manusia yang memiliki kepekaan sosial, mau membantu pihak

lain yang membutuhkan pertolongan tanpa melanggar norma-norma di

masyarakat. Inilah pendidikan yang mengarahkan kita ke budaya kehidupan

modern.

50

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

a. Pengaruh Modernisasi di Bidang Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan pusat dari seluruh sistem kehidupan sosial.

Pengaruh proses modernisasi dalam bidang ini adalah sebagai berikut:

1) Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat

Suatu negara yang melakukan pro-

ses modernisasi, secara umum meng-

alami pertumbuhan ekonomi sangat ce-

pat apabila dibandingkan dengan

sebelum melakukan modernisasi. Angka

pertumbuhan nilai diukur dengan cara

menjumlahkan semua barang dan jasa

yang dihasilkan suatu negara tahun

selama periode tertentu. Jumlah yang

diperoleh disebut

Gross Domestic

Product

(GDP). Apabila nilai GDP dibagi

dengan seluruh jumlah penduduk yang

ada di negara tersebut, maka diperoleh

angka standar hidup. Angka yang di-

peroleh menggambarkan pendapatan

per kapita sebuah negara. Pendapatan per kapita suatu negara adalah nilai

semua barang dan jasa yang diperoleh setiap orang. Pendapatan per kapita

diperoleh dengan membagi seluruh jumlah barang dan yang dihasilkan suatu

negara dalam setahun dengan seluruh jumlah penduduk yang ada di negara itu.

2) Pertumbuhan Ekonomi dalam Sistem Modern

Pertumbuhan ekonomi dalam sistem modern mengandung risiko, yaitu

semakin lebarnya kesenjangan sosial–ekonomi. Hal seperti ini, karena GDP

sebagai tolak ukur pendapatan perkapita didasarkan pada jumlah total dari

nilai barang dan jasa. Sementara itu, diketahui oleh orang atau kelompok pemilik

modal besar yang berjumlah sedikit. Dengan demikian, tinggi rendahnya angka

GDP belum bisa sepenuhnya dijadikan sebagai alat ukur tingkat kesejahteraan

masyarakat. Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar

perumbuhan ekonomi berdampak pada pemerataan ekonomi dan distribusi

hasil pembangunan. Pertanian modern mengutamakan pertanian untuk tujuan

ekspor (pertanian komersial) dan mulai meninggalkan pertanian yang orientasi-

nya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri (pertanian subsistem).

3) Konsentrasi Produksi di Kota dan di Kawasan Urban

Masyarakat (negara) yang menerapkan modernisasi, memusatkan kegiatan

ekonominya di daerah-daerah perkotaan. Berbagai kegiatan indusri dibangun

di kota-kota sehingga kota berkembang semakin pesat dan makin padat.

Gambar 2.2

Perusahaan-perusahaan raksasa berdiri

di kota-kota, sehingga para pekerja terkonsentrasi di

sekitarnya.

Sumber: Haryana

51

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

Sementara itu, desa-desa tetap tertingal dan kekurangan sumber daya, apalagi

banyak penduduk desa bermigrasi ke kota untuk mencari pekerjaan di berbagai

perusahaan yang didirikan di kota.

4) Penggunaan Mesin sebagai Pengganti Tenaga Manusia dan Hewan

Sebelum modernisasi terjadi, kegiatan ekonomi yang berpusat di sektor

pertanian banyak menggunakan tenaga manusia dan hewan. Pembajakan,

penanaman benih, pemupukan, penyemprotan hama, penyiangan gulma,

hingga pemanenan dan pengelolaan hasil panen juga dikerjakan dengan tangan

manusia. Namun, setelah modernisasi, segala sesuatu mulai dikerjakan dengan

mesin.

5) Penyebaran Temuan Teknologi ke Seluruh Aspek Kehidupan Sosial

Tuntutan untuk hidup semakin praktis, mendorong diciptakannya berbagai

temuan (invensi). Setiap aspek kehidupan diusahakan menjadi sepraktis mungkin,

sehingga berbagai invensi baru diciptakan untuk memudahkan pekerjaan

manusia. Mulai dari mesin-mesin pertanian modern, peralatan industri, peralatan

kesehatan, hingga peralatan militer telah mengalami mekanisasi dan sekarang

memasuki tahap digitalisasi dengan dukungan komputer.

6) Terbukanya Pasar Tenaga Kerja Berkompetisi Bebas dan Berkurangnya

Pengangguran

Tuntutan lapangan kerja yang membutuhkan keterampilan tinggi dan

kecakapan khusus, menuntut setiap orang yang ingin memasuki dunia kerja

untuk membekali diri dengan kecakapan khusus. Orang yang ingin memperoleh

pekerjaan yang diinginkan harus menyiapkan diri dengan persyaratan kecakapan

yang diminta, maka terjadi persaingan bebas berdasarkan kemampuan.

7). Terkonsentrasinya Tenaga Kerja di Pabrik dan di Perusahaan Raksasa

Seperti hal ini, merupakan dampak langsung dari konsentrasi kegiatan

ekonomi di daerah perkotaan dan urban. Dengan didirikannya perusahaan-

perusahaan di kota-kota, maka para pekerja akan terkonsentrasi di sana.

8) Pentingnya Peran Pengusaha dalam Mengendalikan Kegiatan Ekonomi

Inti kegiatan industri adalah kegiatan ekonomi, setiap kegiatan ekonomi

dalam bentuk apapun membutuhkan sumber daya manusia yang mampu meng-

olah badan usaha sebaik mungkin. Dalam sistem ekonomi modern, kegiatan

ekonomi didorong untuk memberikan kesempatan yang luas pada sektor swasta.

Sektor swasta ini saling berkompetensi untuk memperoleh keuntungan yang

besar. Supaya kompetisi berjalan sehat dan adil, maka negara mengambil peran

sebagai regulator dan fasilitator. Hal tersebut, menarik perhatian individu-individu

atau kelompok-kelompok untuk terjun ke dalam dunia bisnis. Berbekal

kemampuan, pengalaman, dan jaringan bisnis, para pengusaha mengem-

bangkan kegiatan ekonominya dalam berbagai produk (diversifikasi produk).

52

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Kegiatan ekonomi suatu negara dalam sistem ekonomi modern dikendalikan

oleh kelompok pengusaha ini, bahkan permasalahan sosial yang berhubungan

dengan perekonomian tidak lepas dari peran mereka. Hal ini dikarenakan,

para pengusaha tidak segan-segan untuk memengaruhi atau berperan langsung

dalam pengambilan kebijakan politik agar sejalan dengan kepentingan usahanya.

b. Pengaruh Modernisasi di Bidang Struktur Sosial

Sistem ekonomi yang telah digambarkan seperti di atas, akan berpengaruh

terhadap struktur sosial. Pengaruh itu adalah sebagai berikut:

1) Munculnya Kelompok Sosial Baru

Pada masyarakat tradisional, status

sosial seseorang dilihat dari usia, ke-

turunan, jenis kelamin, dan agama. Na-

mun, kelas-kelas sosial pada masyarakat

yang mengalami modernisasi melihat

status sosial seseorang berdasarkan

kriteria ekonomi. Kelompok sosial yang

berhasil memiliki modal dan kekayaan

besar atau berhasil menguasai pasar

merupakan kelas sosial yang tinggi dan

berpengaruh. Kedudukan sosial sese-

orang tidak lagi dilihat dari keturunan

bangsawan atau tidak, melainkan dilihat

dari seberapa banyak kekayaannya. Di

Indonesia pada zaman dulu ketika belum

memasuki modernisasi, kedudukan seorang tokoh tradisional seperti kiai atau

ulama sangat tinggi. Petuah mereka menjadi rujukan perilaku masyarakat. Akan

tetapi, di zaman modern sekarang orang-orang kaya yang lebih berpengaruh.

2) Munculnya Kemiskinan

Sebagian besar warga masyarakat mengalami proses proletarisasi dan

kemiskinan. Di Indonesia yang berpenduduk dua ratus juta lebih (hampir sepe-

rempat miliar), hanya menjadi tenaga kerja yang upahnya tidak selalu sebanding

dengan pengorbanannya. Upah mereka hanya cukup untuk membiayai hidup

sehari-hari. Tuntutan hidup yang semakin tinggi membuat para buruh tertatih-

tatih dalam mengikuti tuntutan kehidupan. Akhirnya mereka hanya bisa menjadi

buruh selama hidupnya dan mengalami kemiskinan.

3) Munculnya Kelompok Pemilik Modal

Terdapat kelompok pemilik modal (kaum kapitalis) yang selalu menumpuk

kekayaan yang mereka peroleh dari keuntungan perusahannya. Di Indonesia,

diperkirakan hanya ada sekitar 200 orang memiliki modal besar dan menguasai

perusahaan bercabang-cabang. Mereka bergerak hampir di semua sektor

Gambar 2.3

Pengaruh modernisasi di bidang struktur

sosial melahirkan kelompok sosial baru yaitu kaum

buruh.

Sumber: Haryana

53

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

industri. Penumpukan kekayaan yang mereka peroleh dari usaha yang

sebenarnya merupakan hasil kerja para buruh, mengakibatkan terjadinya

kesenjangan sosial antara buruh dengan para pengusaha itu.

4) Munculnya Kelas Sosial Baru

Kelas sosial yang muncul akibat modernisasi adalah kelas menengah. Disebut

kelas menengah, karena posisi sosial mereka berada di antara kaum proletar

yang miskin dan kaum kapitalis. Kelompok inilah yang memiliki profesi di

berbagai bidang. Mereka bekerja di sektor perdagangan, administrasi,

transportasi, pendidikan, ilmu pengetahuan, perbankan, pariwisata, kedokteran,

dan jasa-jasa lainnya. Jumlah kelompok sosial menengah ini semakin lama

semakin bertambah.

c. Pengaruh Modernisasi di Bidang Politik

Setelah suatu masyarakat memasuki proses modernisasi, maka sektor politik

pun terpengaruh. Pengaruh-pengaruh itu adalah sebagai berikut:

1) Peran Negara semakin Besar

Semakin berkembangnya kegiat-

an industri, negara memperoleh

peran baru, yaitu mengatur dan me-

ngoordinasikan kegiatan produksi,

distribusi kekayaan, melindungi ke-

daulatan ekonomi, dan merangsang

pengembangan pasar luar negeri.

Untuk mewujudkan peran itu, negara

lewat aparatur pemerintah membuat

berbagai peraturan (regulasi). Ber-

bagai peraturan, baik berupa undang-

undang, peraturan pemerintah, per-

aturan menteri, peraturan gubernur,

atau peraturan bupati dikeluarkan agar kegiatan industri berjalan teratur.

Peraturan itu dibuat dengan tujuan agar tidak terjadi monopoli, persaingan

tidak sehat, hingga perlindungan konsumen atau kelestarian sumber daya alam.

2) Mengembangkan Pemerintahan yang Berdasarkan Hukum

Setiap warga negara berkedudukan sama dalam hukum. Hukum harus

dapat melindungi setiap warga negara, baik aparat pemerintah maupun warga

sipil. Setiap pelanggaran harus diproses sesuai hukum. Inilah yang seharusnya

dijalankan oleh negara.

Gambar 2.4

Lembaga legislatif membuat undang-

undang sebagai landasan pengelolaan pemerintahan

berdasarkan konstitusi.

Sumber: Temp, 1 – 7 November 2004

54

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

3) Berkembangnya Penggolongan Warga Negara

Proses modernisasi melahirkan industrialisasi di segala bidang. Di samping

itu, industrialisasi juga melahirkan berbagai spesialisasi pekerjaan. Di posisi sosial

paling atas terbentuklah kelas sosial yang beranggotakan kaum pemilik modal

(kapitalis), dan di jenjang paling bawah terbentuk kelas kaum buruh yang

mengalami proletarisasi. Di antara kedua kelas itu, terbentuk beraneka ragam

kelas dan kelompok sosial sebagai konsekuensi langsung dari semakin bera-

gamnya jenis pekerjaan. Berbagai kelompok sosial yang terbentuk dalam

masyarakat modern antara lain para disain grafis, penata ruang (dekorator),

fotografer, programer komputer, teknisi komputer, operator komputer, analis

kredit, bankir, petugas kebersihan, petugas parkir, dan lain-lain. Semua itu

merupakan profesi baru yang pada akhirnya menciptakan kelompok sosial baru.

4) Berkembangnya Organisasi Birokrasi Rasional

Organisasi ini bersifat impersonal, atau

melaksanakan fungsinya seolah-olah sebuah

mesin yang sedang bekerja, tanpa unsur

subjektivitas. Birokrasi merupakan sekelom-

pok orang yang mengerjakan fungsi mana-

jemen (pengelolaan) organisasi dan admini-

strasi berdasarkan prosedur yang sudah baku.

Mereka berada di segala bidang kehidupan.

Misal, ketika Anda mengurus Surat Izin

Mengemudi atau ketika mau mendaftar se-

bagai pasien di rumah sakit, Anda pasti ber-

hadapan dengan aturan-aturan yang siste-

matis. Orang-orang yang melayani Anda pun

mengerjakan tugasnya berdasarkan aturan-

aturan tersebut tanpa melibatkan perasaan

(suka, benci) kepada siapa pun yang dilayani.

d. Pengaruh Modernisasi di Bidang

Kebudayaan

Kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari

keberadaan masyarakat. Sekelompok orang

dapat disebut masyarakat apabila memiliki kebudayaan sebagai suatu sistem

yang mengatur pola perilaku warganya. Sebaliknya, kebudayaan hanya mungkin

berkembang dalam sebuah masyarakat. Keadaan yang saling berkait ini,

membuat perubahan masyarakat berpengaruh pula terhadap kebudayaan

masyarakat itu. Dalam hal modernisasi, pengaruh itu adalah sebagai berikut.

Infososio

CIRI-CIRI

BIROKRASI

Menurut Max

Weber

(1) Adanya pengkhususan jabatan

tertentu secara hukum, (2) setiap

tingkatan memiliki wewenang dan

hak prerogratif, (3) peengangkatan

pejabat berdasarkan kriteria ter-

tentu, (4) pengangkatan pejabat

berdasarkan syarat kecakapan

tertentu, (5) pekerjaan adminstra-

si merupakan pekerjaan penuh

dan digaji, (6) adanya pemisahan

jabatan dari pribadi jabatannya,

(7) prosedur kerja bersifat imper-

sonal (tidak melibatkan perasaan

pribadi).

Sumber: Piotr Sztompka, 1993

55

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

1) Terjadinya Sekulerisasi

Salah satu ciri masyarakat modern adalah rasionalitas. Orang-orang modern

mempercayai sesuatu berdasarkan pertimbangan akal. Pertimbangan akan

mendasarkan argumentasi segala sesuatu kepada hal-hal yang bersifat materi

dan duniawi. Hal seperti ini berdampak kepada merosotnya keyakinan

beragama, keyakinan kekuatan gaib, serta nilai dan norma tradisional yang

dinilai tidak masuk terhadap akal.

2) Pentingnya Peranan Ilmu Penge-

tahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi

berkembang pesat dalam masyarakat

modern. Di samping itu, ilmu juga

dijadikan alat utama untuk memahami

kehidupan. Melalui pemahaman ter-

sebut dikembangkanlah teknologi

untuk menguasai dan memanfaatkan

segala sesuatu yang ada di alam. Pada

zaman modern seperti sekarang

hampir tidak ada segi-segi kehidupan

manusia yang tidak tersentuh oleh

ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,

manusia modern mampu melihat isi kedalaman samudera dan menjelajah ruang

angkasa. Dari bangun tidur hingga tidur kembali, manusia modern selalu

berhubungan dengan teknologi.

3) Demokratisasi Pendidikan

Dalam masyarakat tradisional zaman dahulu, pendidikan hanya dinikmati

oleh para bangsawan. Bahkan ketika Indonesia sudah bersentuhan dengan

dunia modern (zaman penjajahan Belanda), pendidikan masih terbatas untuk

mereka yang berasal dari kalangan atas. Akan tetapi, pada saat ini semua orang

dari segala lapisan masyarakat berhak memperoleh pendidikan sampai ke jenjang

yang tinggi. Bahkan, untuk tingkat pendidikan dasar (SD dan SLTP) diwajibkan

dan pemerintah menyediakan dana untuk itu.

4) Munculnya Kultur Massa

Kultur massa adalah tersebarnya semua hasil kreasi estetika ke seluruh

lapisan masyarakat. Benda-benda hasil kreasi seni dijadikan komoditas ekonomi

yang dapat dibeli oleh siapa pun. Seni sastra , seni lukis, seni lakon, seni suara,

hingga seni rancang bangun (arsitektur), dapat dibeli oleh siapa pun. Semua

produk seni tersebut telah diproduksi secara massal dan diedarkan secara luas

di masyarakat.

Gambar 2.5

Teknologi telah merambah di semua

sektor kehidupan manusia modern.

Sumber: Temp, 27 Agustus 2006

56

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

e. Pengaruh Modernisasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Keempat aspek di atas (ekonomi, struktur sosial, politik, dan budaya)

merupakan pengaruh modernisasi secara umum. Pada lingkup yang lebih khusus

yaitu kehidupan sehari-hari, pengaruh modernisasi pun terasa. Berikut ini

beberapa pengaruh yang kita alami sebagai individu warga masyarakat.

1) Urusan Pekerjaan Terpisah dari Kehidupan Keluarga

Berbagai bidang pekerjaan dalam masyarakat modern, jumlahnya semakin

banyak seiring dengan deferensiasi pekerjaan. Setiap urusan pekerjaan tidak

memiliki hubungan langsung dengan urusan keluarga. Praktiknya, seorang

karyawan tidak boleh menjadikan urusan keluarga sebagai alasan untuk mengelak

dari tanggung jawab pekerjaannya. Bahkan, apabila seseorang menjadi direktur

sekaligus pemilik suatu perusahaan, tetap ada pemisahan antara keuangan

pribadi dengan keuangan perusahaan. Pekerjaan adalah hubungan seseorang

dengan instansi atau perusahaan yang mempekerjakannya. Hal ini berbeda

dengan masyarakat tradisional yang tidak memisahkan urusan keluarga dengan

urusan pekerjaan, misalnya seorang petani tradisional atau nelayan tradisional.

Pekerjaan mereka merupakan bagian dari urusan keluarga mereka.

2) Privatisasi Keluarga

Semakin modern suatu masyarakat, kedudukan keluarga semakin mandiri.

Masyarakat tidak mencampuri urusan keluarga. Berbeda dengan masyarakat

tradisional, yang beranggapan bahwa urusan keluarga juga menjadi urusan

masyarakat adat. Contohnya, apabila terjadi sengketa rumah tangga, tokoh-

tokoh adat turun tangan untuk menyelesaikannya. Gambaran seperti ini, dapat

Anda temukan pada novel

Siti Nurbaya

karangan Marah Rusli.

3) Pemisahan antara Waktu untuk Bekerja dengan Waktu untuk Bersantai

Orang-orang zaman modern memiliki pemisahan yang tegas antara waktu

untuk bekerja dengan waktu untuk istirahat. Berbeda dengan seorang petani

atau nelayan tradisional, waktu untuk bekerja tidak dibatasi secara tegas.

Kapanpun datangnya suatu pekerjaan, saat itu pula harus ditangani. Sebaliknya,

seorang dokter yang berada pada jam istirahat, tidak akan melayani walaupun

pasien datang kepadanya. Pasien itu akan ditangani dokter lain yang sedang

bertugas, atau pasien mencari dokter lain yang sedang praktik.

4) Peningkatan Konsumerisme

Kegiatan berbelanja bagi orang di zaman modern, merupakan bentuk pe-

muasan diri. Kadang-kadang hal-hal yang tidak benar-benar dibutuhkan pun

dibeli. Berdirinya pasar swalayan atau mall dan ramainya pengunjung ke tempat

perbelanjaan menunjukkan bahwa nafsu konsumerisme meningkat pesat. Setiap

orang akan merasa puas dan bangga apabila dapat membeli segala sesuatu,

baik dibutuhkan atau tidak. Pada umumnya, penghasilan mereka lebih banyak

57

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

dikeluarkan untuk berbelanja. Setiap muncul iklan penawaran baru, dengan

segera orang-orang tertarik untuk membelinya. Terlepas apakah barang yang

ditawarkan itu penting atau tidak. Hidup konsumtif sudah menjadi gaya dan

simbol status sosial orang modern.

3. Kritik terhadap Modernisasi

Dari semua pengaruh di atas, ter-

utama yang bersifat negatif, akhirnya

modernisasi mendapat kritik atau

kecaman. Kritik itu berasal dari para

pakar yang mampu melihat sisi yang

merugikan akibat modernisasi. Be-

berapa kritik itu antara lain sebagai

berikut.

a. Modernisasi Membuat Ma-

nusia menjadi Terasing (Ter-

alienasi)

Menurut Karl Marx, manusia

adalah makhluk yang bersifat bebas

dan suka bergaul. Modernisasi telah

membuat masyarakat manusia menjadi berkelas-kelas, dan kelas terbesar adalah

kaum buruh yang tertindas dan hanya dijadikan sebagai mesin ekonomi.

Akibatnya, mereka mengalami alienisasi (keterasingan). Alienasi berarti hilangnya

dorongan untuk bergaul (egois), tidak memiliki kreativitas karena terperangkap

da-lam kerutinan kerja yang monoton, kehilangan kontrol terhadap tindakan

(pasif), dan tidak memiliki otonomi. Semua ini membuat manusia tak ber-

perikemanusiaan (sifat kemanusiaannya hilang).

b. Modernisasi Membuat Masyarakat menjadi Anomi

Menurut Emile Durkheim, sifat dasar manusia adalah buas, egoistis, dan

individualistis. Manusia selalu siap bertempur untuk memperjuangkan

kepentingannya tanpa menghiraukan orang lain. Sifat seperti itu hanya dapat

dikendalikan oleh nilai dan norma sosial, sehingga kehidupan di masyarakat

menjadi selaras. Apabila di dalam masyarakat terjadi suatu keadaan tanpa norma

(anomi) maka berbagai penyimpangan perilaku akan menganggu keselarasan

masyarakat. Menurut Emile Durkheim, kondisi kehidupan modern telah merusak

berbagai nilai dan norma tradisional yang sebelumnya menjadi pengontrol

perilaku manusia. Oleh karena itu, dalam masyarakat modern banyak terjadi

berbagai masalah sosial.

Gambar 2.6

Modernisasi telah membawa kemajuan

besar dalam masyarakat, tetapi juga membawa

dampak yang negatif pada kehidupan manusia.

Sumber: Gatra, 19 Juli 2006

58

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

c. Modernitas Menghancurkan Kebersamaan

Menurut @erdinand Tonnies, masyarakat paguyuban (

Gemeinshaft

) yang

didasari nilai-nilai tradisional lebih baik daripada masyarakat patembayam

(

Gesselschaft

). Modernitas yang ditandai dengan industrialisasi, urbanisasi, dan

demokratisasi telah membuat masyarakat mengalami disintegrasi sosial. Dalam

kondisi disintegrasi sosial, manusia kehilangan rasa kebersamaan dan ikatan

pribadi (keakraban). Masyarakat modern tidak memperlakukan setiap individu

sebagai pribadi-pribadi berbeda, semua dianggap sama. Misalnya dalam istilah

warga negara, konsumen, atau buruh. Hubungan antarpribadi menjadi bersifat

resmi dan tidak akrab (impersonal). Mereka hanya berbicara seperlunya sebatas

urusan bisnis dan terkesan dingin, tidak ada komunikasi yang hangat untuk

mencurahkan isi hati.

d. Modernisasi Merusak Ekosistem

Para pakar ilmu alam dan ilmu ekonomi sangat memperhatikan kelestarian

lingkungan hidup (ekosistem). Modernisasi yang ditandai dengan industrialisasi

mengancam kelestarian sumber daya alam. Industrialisasi yang menguras sumber

daya alam, menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Berbagai bentuk pen-

cemaran, baik di darat, laut, maupun udara mengancam kelestarian lingkungan.

Misalnya, ancaman akan habisnya minyak bumi dan desertifikasi (berubahnya

hutan menjadi gurun) akibat penebangan hutan yang melampaui batas.

e. Modernisasi Menimbulkan Kolonialisasi atau Neokolonialisasi

Lenin beranggapan, bahwa para kapitalis selalu berusaha mencari

keuntungan sebesar-besarnya. Keuntungan sebesar-besarnya diperoleh dengan

cara mencari tenaga kerja dan bahan mentah industri semurah mungkin, serta

daerah pemasaran yang luas bagi produk-produk industri. Hal tersebut

menyebabkan terjadinya kolonialisasi (negara maju menduduki negara lain secara

militer) dan neokolonialisme (penjajahan secara ekonomi atau politik). Indonesia

pernah mengalami kolonialisasi oleh Belanda. Pada saat itu, kita dikuasai secara

langsung dan hasil bumi kita diangkut ke negeri Belanda. Demikian juga negara-

negara Eropa lainya yang pernah menjajah bangsa-bangsa Asia, Afrika, dan

Amerika Latin. Jadi, kalau sekarang bangsa-bangsa Eropa (Barat) makmur tidak

lain karena mereka telah mengambil kekayaan alam negeri-negeri jajahannya,

kolonialisasi modern terwujud dengan berbagai bentuk kerja sama ekonomi

antara negara maju dengan negara-negara berkembang, yang pada dasarnya

merupakan suatu bentuk hubungan ketergantungan. Negara berkembang atau

negara miskin dijadikan sumber bahan mentah industri sekaligus daerah

pemasaran produk industri negara-negara maju. Hal ini berlangsung hingga

saat ini dan sulit untuk diakhiri, karena posisi negara-negara terbelakang dan

berkembang yang lemah, belum menguasai teknologi, dan tidak cukup memiliki

modal untuk membangun industri.

59

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

f. Modernisasi dapat Menyulut Peperangan

Zygmunt Bauman (1990) mengungkapkan, bahwa selama proses

modernisasi di seluruh dunia, telah terjadi perang yang menyebabkan 100 juta

orang tewas. Alasan pertama, industrialisasi yang menekankan perolehan ke-

untungan sebesar-besarnya telah menimbulkan konflik tajam dalam bidang

ekonomi. Alasan kedua, menurunnya nilai kemanusiaan akibat sikap efisiensi

dan rasionalitas. Menurunnya nilai kemanusiaan membuat kaum kapitalis tak

segan-segan mendanai perang untuk menyingkirkan hambatan-hambatan untuk

memenangkan kompetisi. Alasan ketiga, perkembangan teknologi membuat

teknologi peralatan perang semakin canggih. Ketiga alasan tersebut me-

nimbulkan dampak paling buruk bagi masyarakat manusia.

g. Modernisasi Melahirkan Ketimpangan Sosial

Industrialisasi sebagai ciri modernisasi melahirkan kelompok sosial baru

yang didasarkan pada kepemilikan modal besar. Jumlah kelompok ini sangat

sedikit, namun menguasai perputaran perekonomian. Akibatnya, kegiatan

ekonomi terpusat pada beberapa orang saja sehingga perindustribusian hasil

ekonomi juga tidak merata. Dengan demikian, kesejahteraan ekonomi hanya

dirasakan oleh segelintir orang saja, sementara yang lain tetap dalam kondisi

kekurangan. Modernisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, justru berpotensi sebaliknya yaitu memiskinkan masyarakat. Hal

ini disebabkan oleh sulitnya kelompok miskin dan pemodal kecil untuk

berkompetensi dengan pemilik modal besar. Kondisi ini dapat diatasi apabila

kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah memihak orang miskin.

4. Hakikat Globalisasi

Ciri kelima (perkembangan) di-

sebutkan bahwa modernitas cen-

derung berkembang meluas ke se-

luruh dunia. Negara-negara Dunia

Ketiga seperti Indonesia dan negara-

negara Dunia Kedua bekas Uni Soviet

berlomba-lomba membangun negara-

nya untuk mengejar ketertinggalan

mereka. Usaha modernisasi yang di-

lakukan banyak negara telah melahir-

kan gejala baru sejak tahun 1980-an.

Gejala itu disebut globalisasi.

Globalisasi pada dasarnya me-

rupakan kelanjutan dari proses mo-

dernisasi yang kian meluas, sekaligus merupakan akibat langsung dari proses

modernisasi. Setelah banyak negara berlomba-lomba memodernisasi diri, yang

terjadi justru ketergantungan. Anthony Gidden (1989) mengatakan bahwa semua

Gambar 2.7

Dengan internet, dunia telah berubah

menjadi dusun global.

Sumber: Haryana

60

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

masyarakat di dunia saling bergantung. Semakin lama, tingkat ketergan-

tungannya semakin tinggi. Tidak ada satu masyarakatpun yang tidak mem-

butuhkan bantuan masyarakat lain. Ketergantungan ini disebut globalisasi.

Dalam hal sumber daya pangan misalnya, ada masyarakat (negara) yang

mengalami surplus bahan pangan, namun masyarakat lain justru kekurangan

bahan pangan. Kenyataan itu membuat masyarakat yang mengalami kekurangan

membutuhkan pasokan bahan pangan dari masyarakat yang berkelebihan. Se-

baliknya, masyarakat yang berkelebihan membutuhkan masyarakat yang

kekurangan untuk dijadikan pasar yang menyerap produk pangan. Seperti kasus

yang kita jadikan contoh di atas. Indonesia ternyata bergantung kepada negara-

negara lain di dunia dalam upaya memenuhi kebutuhan warganya. Kasus impor

beras seperti di atas hanya salah satunya. Cobalah cari informasi dari berbagai

sumber kebutuhan apa saja yang masih diimpor negara kita dari luar negeri?

Negara yang sudah memasuki era industrialisasi seperti Jepang, Eropa,

dan Amerika; juga membutuhkan keberadaan negara-negara Dunia Ketiga (Asia,

Afrika, dan Amerika Latin). Ketergantungan itu dalam bentuk hubungan

ekonomi. Negara-negara industri membutuhkan pasokan bahan baku industri

dari negara-negara berkembang, sebaliknya negara-negara berkembang

membutuhkan impor berbagai produk industri (terutama mesin-mesin dan alat-

alat berat) dari negara-negera industri maju. Tanpa peran negara-negara Dunia

Ketiga sebagai pasar yang menyerap berbagai produk industri mungkin keber-

langsungan kegiatan industri di negara-negara maju akan terhenti. Apabila in-

dustri mereka terhenti, akibatnya bisa fatal. Antara lain, pemutusan hubungan

kerja, pengangguran meningkat, perekonomian negara merosot, kejahatan me-

rebak, bahkan apabila ketidakpuasan itu memuncak maka terjadilah kerusuhan.

Semakin berkembang besar industrinya, negara-negara maju membutuhkan

daerah pemasaran yang luas. Karena itu mereka mengekspor hasil industrinya

ke negara-negara Dunia Kedua dan Dunia Ketiga. Sebaliknya, negara-negara

Dunia Kedua dan Dunia Ketiga hanya bisa membeli produk-produk mereka

(terutama barang-barang modal seperti mesin-mesin) karena belum bisa membuat

sendiri. Kecuali belum menguasai teknologinya, juga karena tidak cukup memiliki

modal untuk mengembangkannya.

Keadaan saling bergantung dan saling membutuhkan seperti itu terjadi

hampir di semua bidang kehidupan masyarakat, baik teknologi, perindustrian,

pertanian, perdagangan, dan lain-lain. Oleh karena itu, sesungguhnya tidak

ada satu masyarakat pun yang mampu berdiri sendiri tanpa bantuan masyarakat

lain.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai bentuk-bentuk globalisasi:

a. Globalisasi di Bidang politik

Masyarakat dunia telah menyatu dengan adanya kesatuan politik dan militer

lintas negara seperti NATO, ASEAN, PBB, Parlemen Eropa, Mahkamah

Internasional, dan Interpol.

61

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

1)

North Atlantic Treaty Organization

(NATO)

NATO adalah aliansi militer yang beranggotakan 16 negara (Belgia, Kanada,

Denmark, Prancis, Jerman, Yunani, Islandia, Italia, Luxemburg, Nederland,

Norwegia, Portugal, Spanyol, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat). Sejak

terbentuknya pada tahun 1949, NATO bertujuan untuk menghadapi kekuatan

komunis yang dipimpin oleh Uni Soviet dan untuk memelihara keamanan di

bekas musuh-musuhnya yang kemudian bergabung dalam NATO.

Pada saat Uni Soviet masih ada, kekuatan NATO dihadapi dengan aliansi

serupa yang dibentuk Uni Soviet, yaitu Pakta Warsawa.

2)

Association of Southeast Asian Nations

(ASEAN)

ASEAN adalah organisasi yang beranggotakan negara-negara di kawasan

Asia Tenggara. Ada sembilan negara yang menjadi anggota, yaitu Brunei,

Burma, Indonesia, Laos, Malaysia, Pilipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan kerjasama di bidang ekonomi,

kebudayaan, dan sosial, serta untuk menjaga stabilitas keamanan wilayahnya.

Bentuk kerja sama yang telah dilakukan antara lain mengurangi tarif yang

menghambat perdagangan antaranggota, program keluarga berencana,

pencegahan penyalahgunaan narkoba, program gizi dan kesehatan, bantuan

bencana alam, transportasi, program di bidang wanita dan kepemudaan, dan

riset sejarah. Di samping itu, juga membangun proyek bersama dalam bidang

kepariwisataan dan pertukaran guru, siswa, dan seniman.

3) Perserikatan Bangsa Bangsa

Perserikatan Bangsa Bangsa (

United Nations

) dibentuk pada tanggal 24

Oktober 1945 yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia

serta untuk perbaikan kemanusiaan. Hampir semua negara merdeka menjadi

anggotanya. Negara-negara itu mengirimkan perwakilannya di markas PBB di

New York. Di sanalah para wakil setiap anggota mengadakan sidang untuk

memecahkan persoalan yang dihadapi dunia, apabila ada negara-negara yang

terlibat peperangan.

4) Parlemen Eropa

Parlemen Eropa terdiri dari 626 anggota. Mereka mengadakan pertemuan

beberapa bulan sekali di Strasbourg, Perancis. Sebenarnya, organisasi ini tidak

memiliki kekuatan seperti parlemen sebuah negara. Hanya Dewan Menteri

yang memiliki kekuasaan membuat peraturan yang mengikat negara-negara

anggota. Anggota yang duduk dalam Dewan Menteri mewakili pemerintah

negara masing-masing.

5) Interpol

Interpol (

International Criminal Police Organization

) adalah sebuah

organisasi polisi yang beranggotakan sekitar 175 negara. Interpol berdiri sejak

tahun 1923 dan bermarkas di Lyon, Perancis. Organisasi ini bertujuan untuk

62

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

mengembangkan kerjasama di antara anggota-anggotanya. Setiap anggota harus

bertindak dalam batas-batas hukum negara masing-masing. Interpol dilarang

oleh undang-undangnya sendiri untuk menyelidiki atau mencampuri urusan

militer, politik, rasial, atau agama.

b. Globalisasi di Bidang Ekonomi

Kerjasama di bidang ekonomi antar

negara telah menyatukan negara-negara

yang terlibat dalam berbagai bentuk

organisasi supranasional. Di Eropa ter-

dapat

European ree Trade Association

(E@TA), dan

European Community

(EC).

Di kalangan negara-negara pengekspor

minyak terdapat

Organization of Petro-

leum Exporting Countries

(OPEC),

sedangkan negara-negara yang lain ber-

satu membentuk

Multinational Corpora-

tion

.

1)

European ree Trade Association

(E@TA)

European ree Trade Association

beranggotakan empat negara Eropa

Norwegia, Swiss, Islandia, dan Lichtenstein. Komunitas ini berdiri sejak tahun

1996 dan bermarkas di Genewa, Swiss.

2) Komunitas Eropa (

European Community

)

Organisasi ini beranggotakan 15 negara Eropa Barat, yaitu Austria, Belgia,

Denmark, @inlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg,

Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, dan Inggris. Negara-negara itu bekerja

sama dalam bidang ekonomi dan politik. Salah satu bentuknya adalah dengan

menciptakan Pasar Tunggal eropa yang menghapuskan sama sekali hambatan

tarif investasi dan perdagangan di antara mereka. Organisasi ini bermarkas di

Brussel, Belgia sejak pertama kali didirikan tahun 1993.

3)

Organization of Petroleum Exporting Countries

(OPEC)

Organization of Petroleum Exporting Countries

(OPEC) beranggotakan

12 negara yang pendapatan utamanya sangat bergantung dari penjualan minyak

bumi yang mereka hasilkan. Tujuan utama dibentuknya organisasi ini adalah

untuk meningkatkan pendapatan mereka dari penjualan minyak di pasaran

internasional. Negara-negara anggota OPEC secara keseluruhan menguasai

sekitar 2/3 sampai 3/4 cadangan minyak dunia. Organisasi yang didirikan

pada tahun 1960 itu beranggotakan Algeria, Gabon, Indonesia, Iran, Iraq,

Kuwait, Libya, Nigeria, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Venezuela.

Gambar 2.8

Globalisasi memberi kesempatan yang

sama kepada budaya manapun untuk mendunia.

Sumber: Haryana

63

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

4) Perusahaan Multinasional

(Multinational Corporation)

Organisasi bisnis ini berpusat di satu negara tertentu, namun memiliki

cabang-cabang dan proyek-proyek di banyak negara lain. Organisasi ini,

bergerak dalam bidang keuangan, produksi, perdagangan, riset, dan pengem-

bangan.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, banyak

Multinational Corporation

(MNC)

berdiri, yang paling besar antara lain

Exxon, ord, General Motors,

dan

Royal

Dutch

atau

Shell.

Tujuan dibentuknya

MNC

adalah:

a) untuk menguasai suplai bahan mentah industri,

b) untuk memperoleh tenaga kerja dan bahan mentah yang murah,

c) untuk menghindari biaya impor barang, serta

d) untuk menghindari ongkos produksi yang tinggi di negerinya sendiri.

Selain keempat bentuk asosiasi ekonomi di atas, masih ada perusahaan-

perusahaan berskala internasional seperti Pepsi Cola, McDonald, K@C, dan

lain-lain. Semua itu merupakan penguasa-penguasa baru di bidang ekonomi

dunia. Pemasaran mereka tidak lagi di satu negara, tetapi di seluruh dunia.

Dengan dibukanya cabang-cabang di berbagai negara di dunia, seolah-olah

dunia telah menjadi satu pasar, tidak ada lagi batas-batas yang menghambat

operasi mereka.

c. Globalisasi di Bidang Kebudayaan

Di bidang kebudayaan terjadi keseragaman, karena media televisi mampu

mengubah wajah dunia menjadi tanpa batas. Menurut Mc. Luhan, dunia menjadi

satu wilayah kecil yang disebut Dusun Global. Ingatkah Anda akan sebuah pe-

patah

ibarat jarum jatuh di pojok selatan desa, suaranya akan terdengar ke

seluruh penjuru desa

. Demikianlah yang terjadi pada era globalisasi ini. Berkat

televisi sebagai media yang mampu menyampaikan berita secara cepat dan

langsung, suatu peristiwa yang di terjadi di salah satu sudut dunia dapat diketahui

oleh orang-orang yang berada di mana pun di dunia. Contohnya, pertandingan

sepak bola dunia yang selalu disiarkan secara langsung dari dari suatu stadion

di negara tertentu. Berjuta-juga penggemar sepak bola dapat menyaksikannya

pada saat yang sama melalui pesawat televisi.

Dunia memang sudah benar-benar menjadi Dusun Global, karena tidak

hanya televisi yang menyatukan dunia. Koran yang terbit secara internasional,

pergerakan penduduk antarnegara, munculnya bahasa Inggris sebagai bahasa

dunia, dan teknologi komputer, juga telah menyeragamkan dunia menjadi satu

kebudayaan global.

Inilah hakikat globalisasi. Paling tidak ada dua ciri era globalisasi, yaitu

adanya kesalingtergantungan, dan semakin berkembangnya teknologi informasi

dan komunikasi. Perkembangan bidang telekomunikasi telah membuat hubungan

antarnegara semakin meningkat. Sarana komunikasi seolah-olah telah meng-

64

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

hilangkan jarak dan waktu. Dengan bantuan satelit, radio, televisi, telepon,

faksimili, dan internet; orang-orang di berbagai penjuru dunia dapat mengikuti

peristiwa yang ada di belahan dunia lain yang jauh.

Globalisasi tentu memiliki dampak positif sekaligus negatif. Pernahkah Anda

menyadari, bahwa cara hidup kita selama ini lebih banyak menyerap (di-

pengaruhi) budaya Barat?

Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada

guru untuk dinilai!

1. Kekecewaan terhadap dampak negatif modernisasi telah melahirkan

kritik, sehingga muncul aliran pemikiran yang disebut

post modernism

(posmodernisme). Carilah informasi dari berbagai sumber yang dapat

menjelaskan mengenai posmodernisasi, dan buatlah rangkuman

terhadap semua sumber yang Anda peroleh! Tulis sebuah makalah

mengenai hubungan antara modernisasi dengan posmodernisasi, dan

presentasikan di forum diskusi kelas!

2. Di daerah Anda tentu tidak terlepas dari pengaruh globalisasi.

Deskripsikanlah bentuk-bentuk pengaruh yang paling Anda rasakan

dan buatlah laporannya!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan modernisasi?

2. Berikan contoh dampak pengaruh positif dan negatif modernisasi bagi

kehidupan kita, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, maupun budaya!

3. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?

4. Berikan contoh pengaruh positif maupun negatif globalisasi!

5. Perubahan sosial akan terjadi terus-menerus. Setelah masyarakat dunia

mengalamai modernisasi dan kemudian globalisasi, menurut Anda apa

yang akan terjadi setelah itu? Tulis prediksi (ramalan) Anda mengenai

masyarakat manusia masa depan berdasarkan gejala-gejala yang Anda

lihat!

Pelatihan

Aktivitas Siswa

65

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

Kerjakan di buku tugas Anda!

Ungkapkan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah

ini, dengan cara memberi tanda cek (

—

) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak

Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

Tes Skala Sikap

No.

Pernyataan

S TS R

1 Kita tidak boleh ketinggalan zaman. Oleh karena

itu, program pembangunan yang dilaksanakan

pemerintah saat ini harus kita dukung agar

negara kita menjadi modern seperti bangsa-

bangsa lain. Apa pun yang direncanakan

pemerintah pasti arahnya benar, karena telah

dikaji oleh para pakar yang ada di Bappenas.

2 Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang

beragama. Namun, tindakan curang (dosa) da-

lam bentuk korupsi merajalela. Ini merupakan

akibat dari modernisasi yang membuat orang-

orang Indonesia mengalami pendangkalan ke-

yakinan beragama (sekulerisasi).

3 Baik modernisasi maupun globalisasi sama-sama

memiliki pengaruh buruk. Oleh karena itu,

media-media yang menjadi saluran globalisasi

hendaknya dikontrol pemerintah. Misalnya,

pemakaian internet tidak boleh bebas seperti

sekarang, tetapi perlu diseleksi dan diawasi.

4 Modernisasi membuat manusia menjadi terasing

dengan dirinya sendiri. Sebuah bangsa pun

dapat menjadi kehilangan jati dirinya akibat mo-

dernisasi. Contohnya, semakin menipisnya ciri

khas budaya Indonesia akibat terkikis budaya

Barat.

5 Untuk mengglobalkan unsur-unsur budaya

daerah di berbagai wilayah Indonesia, sebaiknya

daerah membuka situs budaya di internet.

Dengan demikian, warga dunia dapat menyerap

unsur-unsur kebudayaan kita.

66

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Infososio

DAMPAK

PERUBAHAN

SOSIAL

Perubahan sosial dapat menye-

babkan tiga hal, yaitu (1) ter-

ganggunya keseimbangan antara

kesatuan sosial masyarakat, (2)

renggangnya hubungan kekeluar-

gaan dalam masyarakat, dan (3)

bertambahnya urbanisasi pendu-

duk dari pedesaan menuju ke

perkotaan.

Dampak perubahan sosial terhadap

keluarga antara lain (1) merosot-

nya tanggung jawab bapak seba-

gai pencari nafkah, (2) lebih ba-

nyak wanita bekerja di luar rumah,

(3) meningkatnya jumlah perce-

raian suami isteri, (4) berubahnya

nilai-nilai sosial budaya masyara-

kat, (5) dan renggangnya ikatan

kekeluargaan sebagai akibat ber-

ubahnya sistem kemasyarakatan

dan perekonomian.

B. Pengaruh Perubahan Sosial secara Umum

Semua perubahan sosial selalu menimbulkan akibat terhadap masyarakat

setempat. Akibat itu dapat bersifat positif, tetapi dapat juga bersifat negatif.

Cobalah amati satu perubahan saja di kota Anda, misalnya dibangunnya sebuah

mall

(pusat perbelanjaan). Dengan berdirinya pusat perbelanjaan itu banyak hal

yang ikut berubah. Toko-toko di pinggir jalan menjadi lebih sepi pelanggan.

Apabila dikaji lebih jauh pengaruhnya tidak hanya sampai di situ. Rentetannya

sangat panjang. Setiap perubahan satu aspek akan diikuti perubahan pada

aspek lainnya. Demikian juga, suasana kota Anda yang semakin ramai akibat

adanya pusat perbelanjaan pasti akan melahirkan kebiasaan baru di kalangan

anak-anak muda, yaitu jalan-jalan ke

mall

. Kebiasaan seperti ini tentu akan

berdampak pada pola pergaulan mereka dengan segala akibatnya.

Perubahan sosial tidak hanya disebabkan oleh munculnya sesuatu yang

baru. Ada pula perubahan yang disebabkan oleh hilangnya sesuatu yang lama.

Misalnya, karena suatu hal pabrik tebu yang berdekatan dengan kota Anda

ditutup dan direlokasi ke luar daerah. Hilangnya keberadaan pabrik itu tentu

menyebabkan perubahan sosial. Mata pencaharian sebagian warga masyarakat

menjadi hilang, atau beberapa karyawan terpaksa harus pindah (mobilitas lateral)

ke lokasi baru.

Pakar sosiologi yang pertama kali mem-

persoalkan dampak negatif modernisasi

adalah @erdinand Tonnies (1851-1936). Me-

nurut dia, perubahan kondisi dari masyarakat

pedesaan tradisional (

Gemeinschaft

) menjadi

masyarakat perkotaan yang modern (

Gessel-

schaft

) mengakibatkan renggangnya hu-

bungan sosial, menurunnya sifat gotong-

royong, dan semakin rendahnya toleransi

antarwarga masyarakat. Sebaliknya, terwujud-

nya masyarakat perkotaan yang modern akan

semakin membuat warga masyarakat bersikap

individualistik, sibuk mementingkan diri sen-

diri, dan materialistik.

Semua perubahan sosial selalu menim-

bulkan pengaruh terhadap masyarakat dan

kebudayaannya. Pengaruh tersebut dapat

bersifat positif tetapi dapat juga berakibat

negatif. Ada empat pengaruh utama per-

ubahan sosial terhadap kehidupan kita sehari-

hari, yaitu efek sosial penemuan dan invensi,

terjadinya kesenjangan budaya, terjadinya dis-

organisasi dan demoralisasi, timbulnya ber-

bagai masalah sosial. Berikut ini diuraikan satu

per satu.

67

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

1. Efek Sosial Penemuan dan Invensi

Invensi selain mendatangkan

manfaat bagi kehidupan manusia,

juga berpotensi memberikan akibat

buruk. Misalnya, teknologi persen-

jataan dan teknologi transportasi.

Senjata memang dibutuhkan bagi

setiap orang untuk melindungi diri-

nya. Setiap masyarakat (negara)

juga membutuhkan senjata untuk

menjamin stabilitas keamanan warga-

nya.

Akan tetapi, perkembangan

teknologi persenjataan ternyata

tidak membuat masyarakat semakin aman. Sebaliknya, semakin canggih per-

senjataanya, semakin canggih pula cara-cara berperang.

Demikian juga invensi yang berkembang di dunia transportasi. Di satu sisi,

kemajuan sarana transportasi memudahkan perpindahan atau perjalanan

manusia dari satu tempat ke tempat lainnya, namun di sisi lain menimbulkan

masalah. Berbagai kecelakaan lalu-lintas, baik di udara (pesawat terbang), di

darat (tabrakan mobil atau kereta api), maupun di laut. Di samping itu, pen-

cemaran lingkungan juga semakin tinggi. Misalnya, kapal tanker minyak yang

bocor sehingga mencemari lingkungan laut, asap pabrik dan kendaraan bermotor

yang mencemari udara.

Menurut Ogburn, penemuan dan invensi melahirkan tiga dampak sosial

budaya, yaitu dispersi, suksesi, dan konvergensi. Dispersi adalah efek beruntun

dari sebuah invensi mekanik. Suksesi adalah efek sosial lanjutan sebuah invensi.

Maksudnya, sebuah invensi menciptakan perubahan, dan perubahan itu

menyebabkan perubahan selanjutnya.

Konvergensi atau munculnya beberapa

pengaruh dari beberapa invensi secara bersamaan.

Misalnya, dengan adanya penemuan dan sekaligus invensi radio dan mobil,

perjalanan orang menjadi lebih cepat. Hal ini akan menuntut dibangunnya

sarana jalan yang lebih baik yaitu dengan penyediaan Stasiun Pengisian Bahan

Bakar untuk Umum (SPBU), industri pelayanan semakin berkembang, distribusi

berbagai barang kebutuhan masyarakat lancar dan meningkat, dan seterusnya.

Semua itu terjadi karena perubahan dalam hal penemuan dan investasi.

2. Kesenjangan Budaya (

Cultural Lag

)

Kesenjangan budaya adalah selang waktu antara datangnya perubahan

dengan saat sempurnanya proses perubahan. Kesenjangan ini terjadi karena

semua unsur budaya saling berkaitan. Pada saat terjadi perubahan, setiap unsur

Gambar 2.9

Modernisasi telah membuat manusia

terbang melintasi angkasa.

Sumber: Haryana

68

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

budaya yang terpengaruh akan menyesuaikan diri, namun penyesuaian itu

memerlukan waktu. Waktu yang diperlukan inilah yang dinamakan kesenjangan

budaya.

Misalnya, modernisasi alat-alat pertanian. Beberapa daerah di negara kita,

telah menghasilkan peningkatan produk pertanian. Akan tetapi, perubahan

penggunaan alat itu tidak disertai dengan kemampuan dalam hal penyimpanan

produk dan pemasarannya. Akibatnya, banyak hasil pertanian yang busuk dan

tidak termanfaatkan.

3. D isorganisasi dan Demoralisasi

Pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan, disorganisasi sosial

selalu menjadi persoalan. Hal itu karena diorganisasi sosial merupakan salah

satu dampak yang ditimbulkan oleh perubahan yang berlangsung terus-menerus.

Apabila salah satu unsur masyarakat mengalami perubahan maka tatanan

masyarakat secara keseluruhan pun akan goyah atau bahkan hancur. Hancurnya

tatanan sosial dinamakan disorganisasi. Masyarakat yang mengalami dis-

organisasi secara parah akan membuat warganya tidak merasa aman. Goyahnya

tatanan sosial membuat arah dan tujuan hidup warga masyarakat menjadi tidak

menentu, kabur dan saling bertentangan. Keadaan seperti ini disebut kerapuhan

pribadi (

personal disorganized

).

Disorganisasi sosial disebut juga dengan disintegrasi sosial. Lawan dari

disintegrasi sosial adalah reorganisasi sosial atau reintegrasi sosial. Pada dasarnya

suatu masyarakat merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari bagian-bagian

(organ-organ) yang saling berhubungan sesuai dengan fungsi masing-masing.

Apabila salah satu bagian tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka terjadilah

ketidakharmonisan (disorganisasi) atau bahkan perpecahan (disintegrasi).

Hubungan fungsional antarbagian dalam masyarakat, berlangsung dengan

berpedoman kepada nilai dan norma sosial tertentu yang berlaku dalam

masyarakat tersebut. Oleh karena itu, disorganisasi sosial dapat diartikan sebagai

suatu proses memudarnya nilai dan norma sosial karena terjadinya perubahan

sosial.

Setelah perubahan sosial terjadi dan diterima masyarakat, maka terbentuklah

nilai dan norma baru yang serasi dengan perubahan yang telah terjadi. Proses

terbentuknya nilai dan norma baru tersebut disebut proses reorganisasi sosial.

Tahap reorganisasi atau reintegrasi terjadi setelah nilai dan norma baru telah

melembaga dalam masyarakat. Berhasil atau tidaknya suatu proses reorganisasi

dipengaruhi oleh efektifitas usaha menumbuhkan nilai dan norma baru, kekuatan

menentang kemunculan nilai dan norma baru, dan waktu.

Perubahan sosial yang cepat selalu berakibat berubahnya lembaga-lembaga

sosial, berikut sistem nilai dan norma sosialnya. Sebelum perubahan sosial

mencapai tahap terbentuknya keadaan baru yang dikehendaki, nilai dan norma

69

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

sosial yang baru belum terbentuk. Keadaan seperti ini menimbulkan anomi,

yaitu tidak adanya nilai dan norma sosial yang menjadi pegangan masyarakat.

Nilai dan norma lama memudar, sedangkan nilai dan norma baru belum ter-

bentuk. Kondisi anomie seperti ini dialami semua masyarakat, termasuk

Indonesia, ketika proses modernisasi dan globalisasi melanda. Masyarakat

terombang-ambing dalam ketidakpastian.

Berikut ini beberapa bentuk disorganisasi akibat perubahan sosial.

a. Disorganisasi Keluarga

Sebuah keluarga dikatakan

mengalami disorganisasi bila ang-

gota-anggotanya gagal memenuhi

fungsi masing-masing, misalnya se-

orang ayah yang gagal menjadi pe-

mimpin keluarganya atau tidak

mampu menghidupi anak dan isteri-

nya. Kegagalan fungsi anggota-

anggota keluarga dapat disebabkan

oleh beberapa alasan. Di antaranya

adalah ketidaklengkapan unit ke-

luarga karena hubungan di luar per-

kawinan, terputusnya perkawinan

karena perceraian, komunikasi an-

taranggota keluarga tidak berlang-

sung lancar, sedangkan terjadinya krisis keluarga karena salah satu meninggal

atau dihukum, dan krisis keluarga sebagai akibat penyakit yang diderita salah

satu anggotanya.

b. Disorganisasi Peran Sosial

Salah satu akibat proses industrialisasi adalah terjadinya perubahan jumlah

dan ragam peran sosial di masyarakat. Ketika terjadi perubahan masyarakat

pertanian menjadi masyarakat industri, muncullah berbagai peran baru,

sementara peran-peran lama mulai ditinggalkan. Masyarakat industri modern

jelas lebih kompleks susunannya dibanding masyarakat pertanian. Dalam

masyarakat baru (perindustrian) lahirlah berbagai spesialisasi pekerjaan baru

seperti ahli komputer, riset di bidang penyakit tertentu, atau menjadi pilot pesawat

luar angkasa. Semua peran sosial yang baru terbentuk tersebut berbeda dengan

peran sosial dalam masyarakat pertanian.

c. Disorganisasi Tugas dan Wewenang

Tugas dan kewajiban seseorang berhubungan dengan kedudukannya di

masyarakat dapat mengalami perubahan sejalan dengan proses modernisasi.

Dalam masyarakat tradisional, orang tua bertanggung jawab untuk mendidik

Gambar 2.10

Perubahan sosial tidak selamanya

menguntungkan.

Sumber: Haryana

70

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

anak-anaknya secara langsung. Akan

tetapi, sekarang tanggung jawab tersebut

diserahkan kepada guru dan sekolah.

Tugas dan wewenang mendidik anak

yang semula menjadi tugas orang tua,

mengalami disorganisasi ketika tuntutan

perubahan zaman menghendaki tugas

dan wewenang itu pindah ke lembaga

pendidikan formal. Setelah masyarakat

menerima keberadaan lembaga pendi-

dikan formal sebagai pelaksana tugas

mendidik anak-anak mereka, maka ter-

jadilah reorganisasi tugas dan we-

wenang.

d. Disorganisasi Cara-cara Memenuhi Kebutuhan

Perubahan peran, tugas dan wewenang menjadi sebab munculnya cara-

cara baru dalam mengatur kegiatan sosial. Pada saat masyarakat mulai memasuki

industrialisasi, para ibu turut sibuk bekerja di luar rumah. Timbullah persoalan

dalam cara pengasuhan anak. Maka, didirikanlah taman kanak-kanak dan

kelompok-kelompok bermain (

play group

) sebagai pengganti tugas ibu dalam

mengasuh anak. Meningkatnya kebututuhan tenaga kerja kelas menengah juga

menimbulkan tuntutan baru bagi dunia pendidikan untuk lebih banyak membuka

program diploma yang menghasilkan tenaga madya daripada program sarjana.

Disintegrasi terjadi ketika industrialisasi mengikis cara-cara lama dalam memenuhi

kebutuhan, dan reintegrasi terjadi dengan terbentuknya cara-cara baru sebagai

penggantinya.

e. Disorganisasi dan Reintegrasi Distribusi %asilitas

Distribusi fasilitas berkaitan dengan

perubahan struktur sosial masyarakat.

Industrialisasi, mengubah kelas-kelas dan

kelompok-kelompok dalam masyarakat

sehingga menyebabkan terbukanya pe-

luang untuk memperoleh fasilitas. Orang

yang berhasil mengubah kelas sosialnya

akan memperoleh fasilitas yang sesuai

dengan kelas sosial itu. Jika semula ha-

nya kelompok masyarakat tertentu yang

memperoleh kesempatan dan kehorma-

tan (status sosial), maka dapat saja terjadi

perubahan yang memungkinkan terjadi-

nya pemerataan kesempatan. Pemera-

taan itu dapat berupa distribusi kekuasaan,

Gambar 2.11

Pendidikan anak sebenarnya tanggung

jawab orang tua. Namun, dalam dunia modern tang-

gung jawab itu diserahkan kepada sekolah atau guru.

Sumber: Haryana

Gambar 2.12

Sistem otonomi daerah telah mem-

beri kesempatan yang sama kepada warga masya-

rakat untuk menjadi anggota DPR/DPRD atau kepala

daerah.

Sumber: Tempo, 26 Maret 2006

71

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

kesempatan memperoleh pendidikan, kesempatan memperoleh pendapatan,

serta kesempatan untuk menduduki status sosial yang mendatangkan ke-

hormatan.

4. Timbulnya Masalah Sosial

Perubahan sosial mengakibatkan struktur

masyarakat berubah dan nilai-nilai sosial

bergeser. Lebih-lebih perubahan sosial sebagai

akibat arus modernisasi dan globalisasi.

Apabila struktur sosial berubah, maka status

seseorang dalam masyarakat pun berubah.

Perubahan status tidak selalu memuaskan.

Sementara itu, modernisasi dan globalisasi

mau tidak mau akan mengubah nilai dan

norma sosial. Padahal nilai dan norma sosial

merupakan pedoman dan ukuran perilaku

warga masyarakat. Oleh karena itu, mo-

dernisasi dan globalisasi dapat menyebabkan

kekacauan interaksi sosial, dan hal ini berarti

timbulnya masalah sosial.

Masalah sosial adalah gejala-gejala yang berlangsung secara tidak normal

di masyarakat. Suatu gejala sosial dikatakan tidak berlangsung secara normal

apabila unsur-unsur masyarakat dan kebudayaan tidak berfungsi secara harmonis

sebagaimana mestinya. Ketidakharmonisan itu menimbulkan kekecewaan-

kekecewaan dan penderitaan. Dalam keadaan normal, unsur-unsur masyarakat

terintegrasi secara harmonis.

Modernisasi dan globalisasi sebagai salah satu bentuk perubahan sosial

memiliki dampak yang lebih dahsyat lagi. Sadarkah Anda, bahwa era globalisasi

saat ini sebenarnya merupakan pedang bermata dua. Salah satu ujung mata

pedang itu lebih dekat mengarah ke dada negara-negara berkembang seperti

Indonesia. Apabila kita tidak mampu meningkatkan kualitas diri dalam persaingan

di era global kita pasti kalah. Kekalahan itu berarti membanjirnya produk luar

negeri, sementara produk dalam negeri tidak laku di pasaran.

Perubahan sosial akan selalu memunculkan berbagai masalah sosial. Hal

itu merupakan sesuatu yang wajar, sebab peralihan dari keadaan lama menuju

keadaan baru membutuhkan proses penyesuaian. Selama masa penyesuaian

diri itulah berbagai masalah sosial timbul, sampai kondisi stabil terwujud kembali.

Berbagai masalah sosial yang muncul sebagai akibat modernisasi dan globalisasi

antara lain kejahatan, konflik antarkelompok etnik, kemiskinan, pengangguran,

penyakit, perceraian, kejahatan, pelacuran, kenakalan (delinkuensi) anak, dan

lain-lain. Berikut ini dijelaskan beberapa bentuk masalah sosial yang menonjol

di masyarakat.

Infososio

PATOLOGI SOSIAL

Kepincangan sosial (patologi

sosial) yang terjadi di masyarakat

merupakan akibat dari perubahan

sosial, terutama perubahan ling-

kungan fisik. Tumbuhnya masya-

rakat kumuh di pinggir-pinggir

kota menyebabkan timbulnya

berbagai masalah sosial, seperti

kemiskinan, pelacuran, frustrasi,

apati, kena

kalan dan kejahatan,

tingginya serangan penyakit, dan

bahkan tingginya angka kematian.

72

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

a. Kemiskinan

Pada dasarnya, standar kelayakan

minimum berbeda-beda antara satu dae-

rah dengan daerah lain. Tidak ada alat

ukur tunggal untuk menentukan sebuah

keluarga dianggap miskin atau tidak.

Pengukuran suatu kemiskinan sebenar-

nya untuk kepentingan klasifikasi sosial

yang terkait dengan kegiatan-kegiatan

pembangunan suatu masyarakat agar

tepat sasaran, contohnya program sub-

sidi BBM. Pada awalnya program subsidi

BBM diarahkan untuk membantu masya-

rakat miskin dalam kebutuhan peme-

nuhan energi, namun program ini dinilai

tidak tepat sasaran karena kelompok yang menikmati subsidi BBM mayoritas

bukan kelompok miskin melainkan kelompok menengah ke atas terutama yang

memiliki alat transportasi pribadi, padahal salah satu kriteria seseorang dianggap

miskin adalah ia tidak memiliki alat transportasi pribadi seperti sepeda motor

atau mobil. Oleh karena itu, program subsidi BBM tidak diberikan kepada semua

jenis bahan bakar, akan tetapi hanya yang dikonsumsi oleh mayoritas miskin,

yaitu minyak tanah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam agenda pemberantasan ke-

miskinan global mengidentifikasikan masyarakat miskin berdasarkan penghasilan

per hari. Standar global kelayakan minimum usia produktif atau keluarga adalah

2 US$ perhari. Apabila seorang kepala keluarga atau usia produktif ber-

penghasilan di bawah angka tersebut maka ia digolongkan keluarga miskin.

Standar globalisasi tersebut, apabila diterapkan secara kaku di Indonesia

akan menghasilkan jumlah keluarga miskin sangat banyak. Misalnya, tidak semua

petani Indonesia digolongkan keluarga miskin walaupun per hari mereka tidak

mencapai 2 US$. Penilaian lebih didasarkan kepada kepemilikan lahan, apabila

kurang dari 0,2 Ha maka petani tersebut dikategorikan miskin. Penilaian

terhadap kemiskinan di Indonesia sendiri dilihat seberapa jauh seseorang mampu

memenuhi hak-hak dasar. Dalam dokumen Strategi Nasional Penanggulangan

Kemiskinan (SNPK) Republik Indonesia, hak-hak dasar yang harus dipatuhi

oleh setiap anggota masyarakat adalah hak pangan, hak layanan kesehatan,

hak pendidikan, hak pekerjaan dan berusaha, hak perumahan, hak air bersih,

hak tanah, hak sumber daya alam, dan hak rasa aman, dan hak berpartisipasi.

Dalam masyarakat modern, kemiskinan menjadi pemandangan yang biasa.

Satu sisi seseorang menggunakan mobil mewah dan menghuni kawasan elite,

sementara di sisi lain banyak orang yang masih menghuni kawasan kumuh.

Ketimpangan sosial seperti ini hampir tidak bisa dihindari, karena iklim kompetisi

Gambar 2.13

Urbanisasi sebagai bagian dari peru-

bahan sering mengakibatkan kemiskinan.

Sumber: Haryana

73

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

pada masyarakat modern sangat ketat dan hanya mereka yang mempunyai

kecakapan yang bisa bertahan dan mampu memenuhi hak-hak dasar secara

layak.

Untuk mengatasi hal tersebut tentunya dibutuhkan strategi yang tepat, salah

satunya adalah dengan menata sistem pada struktur ekonomi dan politik. Struktur

ekonomi dirancang untuk lebih memberikan kesempatan bagi kelompok miskin

untuk berusaha. Pada umumnya, permasalahan pada sektor usaha kecil saat

ini adalah permodalan dan manajemen. Oleh karena itu, perlu adanya fasilitas

pemberian kredit yang lebih dipermudah dan disertai dengan pendampingan

manajemen. Struktur ini diperkuat lagi dengan sistem politik dan para pengambil

keputusan yang berpihak dan mempunyai kepedulian terhadap penanggulangan

kemiskinan. Tanpa adanya penataan sistem politik dan niat baik (

good will

)

para politisi dan pembuat keputusan, masalah kemiskinan akan berlarut-larut.

b. Kejahatan

Perubahan sosial tidak selalu menguntungkan bagi semua orang. Dalam

laju perubahan sosial yang cepat, selalu ada sebagian orang yang tertatih-tatih

mengikutinya. Bahkan ada yang tergilas oleh roda perubahan zaman. Orang-

orang seperti ini tentu tidak puas, mereka tidak jarang melakukan tindak

kejahatan. Apalagi dalam dunia modern yang serba boleh dan nilai-nilai tradi-

sional yang mulai goyah, orang mudah sekali terjerumus ke lembah kejahatan.

Kejahatan adalah bentuk masalah sosial tertua. Kejahatan timbul karena

orang berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang melanggar

norma hukum dan moral. Sementara itu, hukum mengatur perilaku orang agar

tidak merugikan masyarakat. Semua orang dapat melakukan kejahatan apabila

tuntutan kebutuhannya tidak terpenuhi dengan cara-cara yang legal. Tuntutan

hidup yang semakin tinggi, terutama di zaman modern yang sangat materialistik

ini, banyak orang tergoda berbuat jahat.

Tinggi rendahnya angka kejahatan di suatu masyarakat dipengaruhi oleh

komposisi penduduk, tingkat ketajaman konflik dalam masyarakat; baik konflik

budaya, ekonomi, atau ras. Semakin pesat perubahan sosial di suatu masyarakat

biasanya semakin tinggi pula angka kejahatan yang terjadi. Angka kejahatan di

masyarakat tradisional relatif stabil. Sementara itu, di masyarakat industri modern

yang sangat cepat berubah memiliki angka kejahatan yang semakin tinggi.

Masyarakat pinggiran (tersisih) di kota-kota besar banyak mengalami

kejahatan. Pada umumnya, anak-anak dari golongan miskin di kota sulit dididik

untuk mematuhi hukum karena mereka pada umumnya berasal dari keluarga

yang terpecah serta kurang sarana pendidikan, dan angka pengangguran tinggi.

Kondisi seperti ini membuat anak-anak lari ke jalanan dan akhirnya terjerumus

ke dalam peredaran narkoba, perjudian, pelacuran, mabuk-mabukan, dan tindak-

an kekerasan. Petugas polisi tidak banyak menjangkau daerah-daerah seperti

ini dan kalaupun ada justru masyarakat tidak bersikap kooperatif.

74

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Berdasarkan motif pelakunya, ada tiga jenis kejahatan, yaitu kejahatan

ekonomi, kejahatan politik, dan kejahatan yang berhubungan dengan nafsu.

Akan tetapi, seiring dengan proses modernisasi dan globalisasi, kini muncul

jenis kejahatan baru, yaitu kejahatan terorganisasi dan kejahatan kerah putih

(

white collar crime

).

Kejahatan terorganisasi meliputi berbagai jenis perilaku pelanggaran hukum

yang dilakukan oleh kelompok penjahat. Kejahatan terorganisasi meliputi per-

judian, pelacuran, peredaran narkotika dan meminjamkan uang dengan bunga

sangat tinggi (rentenir). Para pelaku kejahatan terorganisasi ini sulit diungkap,

karena orang yang menjadi korban cenderung menghindari polisi. Apabila

sindikat penjahat ingin menguasai dunia bisnis yang legal, biasanya mereka

menggunakan cara-cara teror, surat kaleng, atau ancaman-ancaman lain yang

mencegah korbannya melapor kepada polisi. Apabila sebuah sindikat tertangkap,

pada umumnya, jaksa penuntut kekurangan bukti dan saksi untuk menjeblos-

kannya ke penjara atau penegak hukum yang menangani dianiaya atau disuap.

Kejahatan kerah putih asalnya dipraktikkan oleh para pengusaha dan kaum

profesional. Mereka melakukan penyelewengan di pasar bursa, penyimpangan

pembayaran pajak, dan berbagai bentuk kecurangan lainnya. Berkembangnya

teknologi komputer juga menjadi faktor pendukung berkembangnya kejahatan

kerah putih.

Kejahatan politik juga semakin meningkat seiring modernisasi dan globali-

sasi. Bentuknya dapat berupa teror terhadap orang-orang yang tidak bersalah

hingga kekerasan terhadap para pemimpin politik yang tidak disukai. Motif ke-

jahatan politik bukan untuk memperoleh uang, tetapi untuk menunjukkan

dukungan terhadap kelompok politik tertentu. Cara-cara yang digunakan antara

lain pembajakan pesawat, pembunuhan, pengeboman, dan penyanderaan.

c. Peperangan

Perang adalah jalan keluar yang

paling buruk untuk menyelesaikan suatu

perselisihan. Banyak orang tidak me-

nyukai perang, namun perang selalu ter-

jadi.

Ada empat alasan utama terjadinya

perang, yaitu untuk memperoleh lahan,

kemakmuran, kekuasaan, atau keaman-

an. Perang untuk memperebutkan lahan

atau untuk menaklukkan bangsa lain

demi memperoleh kekayaan terjadi pa-

da zaman lampau. Perang pada zaman

modern terjadi karena alasan untuk

memperoleh kekuasaan terhadap bang-

sa lain atau untuk melindungi diri dari

serangan bangsa lain.

Gambar 2.14

Kemajuan peradaban telah mencip-

takan senjata modern yang pada akhirnya meng-

hancurkan peradaban itu sendiri.

Sumber: Tempo, 17 September 2006

75

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

Setiap negara memiliki keinginan masing-masing dan sering terlibat

perselisihan. Apabila tidak ada kekuatan hukum yang dapat menyelesaikannya,

maka perang menjadi jawaban. Dari semua alasan tersebut di atas, yang tampak

jelas adalah bahwa perang hampir selalu berkaitan dengan urusan ekonomi.

Apabila sebuah negara mengalami tekanan ekonomi, pemerintahnya akan

berusaha mengurangi pengangguran dan menurunkan impor dengan berbagai

cara. Tujuannya adalah untuk memberikan lapangan pekerjaan lebih banyak

bagi rakyatnya. Salah satu caranya adalah dengan membangun armada dan

peralatan perang. Lebih-lebih negara-negara maju yang telah menguasai

teknologi militer. Usaha ini akan menyerap banyak tenaga kerja, dan di samping

itu berbagai alasan untuk menyerang negara lain dapat saja direkayasa.

Contohnya adalah invasi Amerika Serikat dan sekutu ke Iraq atau penyerangan

Israel ke Lebanon dan Palestina. Alasan yang selalu dikemukakan para pemimpin

kedua negara itu jelas tidak masuk akal, tidak terbukti, dan tidak mencerminkan

maksud sebenarnya tujuan mereka berperang. Di balik itu semua, mereka

bertujuan menggerakkan industri militer demi menghidupi rakyatnya.

Industri peralatan perang merupakan salah satu bagian penting bagi

pendapatan negara maju. Dengan berbagai cara terselubung, banyak konflik di

berbagai belahan dunia sengaja diciptakan. Apabila perang pecah maka ke-

butuhan senjata dipasok dari negara maju. Ini sebenarnya persoalan ekonomi

semata. Semakin banyak ekspor senjata maka pendapatan negara maju semakin

besar. Oleh karena itu, negara-negara yang menguasai teknologi perang tentu

tidak akan menyia-nyiakannya. Dengan menjadikan perang sebagai lahan untuk

berbisnis. Nilai-nilai kemanusiaan sudah tidak dihiraukan lagi. Contoh dengan

tuduhan Iraq memproduksi senjata nuklir (tapi tidak terbukti), serangan total

Amerika bersama Autralia dan Inggris telah menghancurkan Iraq. Ujung-

ujungnya, dengan alasan membangun kembali negara Iraq, para pengusaha

ketiga negara agresor berebut kontrak di negara yang sengaja dihancurkan itu.

Dengan begitu, perusahaan-perusahaan Amerika dan sekutunya memperoleh

lahan dan pemasukan.

d. Pelanggaran terhadap Norma-norma Masyarakat

Norma-norma masyarakat mengatur perilaku setiap orang agar tidak

merugikan diri sendiri atau pihak lain. Setiap norma atau peraturan biasanya

didasarkan kepada nilai-nilai sosial tertentu yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Namun, sering terjadi warga masyarakat tidak mampu memenuhi tuntutan moral

yang ada dan melakukan pelanggaran. Kehidupan modern yang ciri-cirinya

telah disebutkan di atas memaksa orang-orang tertentu melanggar norma. Lebih-

lebih serbuan pengaruh budaya asing akibat globalisasi sistem informasi,

membuat nilai-nilai tradisonal yang selama ini menjadi pegangan teguh mulai

memudar.

76

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Pelanggaran norma-norma masya-

rakat antara lain berupa pelacuran, ke-

nakalan anak, penyalahgunaan NAZA

dan alkoholisme, serta homoseksualitas.

Berikut ini dijelaskan satu per satu.

1) Pelacuran

Pelacuran merupakan bentuk pe-

langgaran norma susila dan norma aga-

ma. Orang melacurkan diri karena be-

berapa sebab, pertama secara kejiwaan

mungkin memiliki latar belakang masa

kanak-kanak yang tidak cukup kasih

sayang. Secara ekonomi mereka terjepit

oleh kebutuhan hidup, sementara itu tidak memiliki mata pencaharian yang

lebih baik. Dan secara sosial mungkin mereka dikecewakan oleh suami

atau keluarganya. Selain melanggar kesusilaan dan ajaran agama, pelacuran

juga menyebabkan penularan penyakit kelamin dan AIDS yang sangat

membahayakan. Penyakit kelamin dapat menyebabkan kerusakan fungsi

reproduksi, dan penyakit AIDS menyebabkan kerusakan sistem kekebalan

tubuh.

2) Delinkuensi Anak

Delinkuensi anak-anak bentuknya berupa pencurian, perampokan,

pencopetan, penganiayaan, tindak asusila, penggunaan obat-obat terlarang,

perkelahian pelajar, dan kebut-kebutan di jalan raya. Kenakalan anak timbul

karena berbagai sebab yang pada umumnya merupakan bentuk pelarian

diri dari kondisi keluarga dan lingkungan yang tidak memuaskan. Anak-

anak dari golongan kelas sosial ekonomi bawah dan golongan sosial ekonomi

atas sama-sama berpotensi berperilaku nakal. Kebutuhan ekonomi yang

tidak terpenuhi menjadi sebab kenakalan anak-anak dari kelas sosial bawah,

sedangkan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua menjadi

penyebab kenakalan anak-anak dari kelas sosial ekonomi atas.

3) Penyalahgunaan NAZA dan Alkoholisme

Narkotika dan Zat Adiktif (NAZA) merupakan bahan-bahan yang bila

dikonsumsi tanpa aturan kedokteran dapat menimbulkan gangguan sistem

syaraf. Bahan-bahan itu meliputi opium, kodein, morfin, heroin, dan lain-

lain. Dalam praktik kedokteran, narkotika digunakan untuk menghilangkan

rasa sakit atau untuk membius pasien. Akan tetapi, penggunaan narkotika

secara berlebihan dapat membuat orang berperilaku menyimpang, termasuk

pelanggaran norma khususnya norma kesehatan. Mengkonsumsi alkohol

secara berlebihan hingga membuat seseorang mabuk dan lupa diri

Gambar 2.15

Pudarnya nilai tradisional karena

pengaruh globalisasi mampu memicu pelanggaran

norma.

Sumber: HM Indonesia, Juni 2006

77

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

merupakan suatu pelanggaran norma. Apabila seseorang ketagihan alkohol

(alkoholisme), maka perilakunya akan menyimpang dari norma-norma

sosial. Mereka tidak saja merugikan diri sendiri tetapi juga membahayakan

orang lain.

4) Homoseksualitas

Interaksi sosial dipengaruhi oleh peran sosial seseorang. Salah satu peran

sosial yang diimiliki seseorang ditentukan oleh jenis kelaminnya. Seseorang

yang berjenis kelamin pria diharapkan menjalani peran sebagai pria atau

ayah apabila dia berumah tangga. Seseorang yang berjenis kelamin wanita

diharapkan menjalani peran sebagai wanita, ibu, atau isteri apabila berumah

tangga. Inilah pembagian peran yang lazim di dalam masyarakat. Oleh ka-

rena itu, apabila seseorang menjalani peran sebagai homoseks dapat

dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kemasyarakatan,

khususnya yang berhubungan dengan perilaku seksual. Sebab, homoseksual

berarti perilaku yang mengutamakan sesama jenis kelamin sebagai mitra

seks.

e. Masalah Kependudukan

Penduduk suatu wilayah menjadi masalah sosial apabila jumlahnya terlalu

besar. Di satu sisi jumlah penduduk yang besar merupakan sumber daya

pembangunan. Namun, apabila persebarannya menumpuk pada suatu lokasi

akan mengakibatkan berbagai persoalan sosial.

Salah satu bentuk perubahan sosial adalah terjadinya perubahan populasi

penduduk, baik karena migrasi (mobilitas lateral) maupun karena kenaikan jumlah

penduduk secara alami. Kenaikan jumlah penduduk secara alami disebabkan

oleh kematian dan kelahiran. Apabila banyaknya bayi lahir lebih tinggi daripada

orang meninggal, maka jumlah penduduk akan meningkat. Kalau angka ke-

lahiran dan kematian seimbang, maka jumlah penduduk tetap (

zero growth

).

Akan tetapi, apabila angka kelahiran lebih rendah dari angka kematian maka

jumlah penduduk menurun.

Migrasi juga berpengaruh terhadap populasi. Tumbuhnya industri-industri

di kota-kota besar menarik perpindahan penduduk (urbanisasi) dari desa ke

kota. Penduduk desa umumnya tertarik kehidupan kota yang serba gemerlap

dan menawarkan banyak harapan. Namun, tidak semua orang desa yang pindah

ke kota dapat mencapai harapan tersebut. Mereka gagal mencari kerja karena

tidak memiliki kualifikasi yang diperlukan. Walaupun gagal, mereka malu kembali

ke desanya. Akhirnya, dengan cara apa pun mereka tetap tinggal di kota.

Beginilah akhirnya, jumlah orang yang pindah ke kota semakin banyak. Indus-

trialisasi dan urbanisasi telah mengakibatkan penumpukan penduduk di kota-

kota besar.

Pertumbuhan penduduk alami berkaitan erat dengan kemajuan di bidang

ilmu kesehatan dan kedokteran. Penemuan-penemuan baru di bidang kesehatan

dan gizi membuat usia manusia lebih panjang dan kematian akibat penyakit

78

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

menurun drastis. Sementara itu, kemajuan di bidang kedokteran dan obat-

obatan juga meningkatkan angka harapan hidup. Apabila angka kematian me-

nurun sementara program pengendalian kelahiran (keluarga berencana) kurang

berhasil, maka jumlah penduduk meningkat.

Pertumbuhan penduduk yang kian meningkat dan tidak terkendali akan

menimbulkan persoalan sosial. Salah satunya adalah tidak seimbangnya

persediaan bahan makanan. Di samping itu, penumpukan penduduk di kota-

kota akibat urbanisasi juga menimbulkan kerawanan kejahatan, kekurangan

sarana tempat tinggal yang memadahi, kurangnya sarana kesehatan, pendidikan,

dan rekreasi. Belum lagi dampak kepadatan penduduk terhadap pencemaran

lingkungan. Hal seperti ini semua merupakan akibat dari perubahan sosial,

terutama industrialisasi yang mendorong terjadinya urbanisasi. Kesalahan dan

kesejahteraan penduduk menjadi kurang baik karena kondisi lingkungan yang

padat, kumuh, kurang sarana dan prasarana kehidupan, dan tingkat persaingan

hidup terlalu tinggi. Untuk itu, berbagai upaya pengendalian pertumbuhan me-

lalui program keluarga berencana, pemerataan persebaran melalui transmigrasi,

dan peningkatan kesehatan dan mutu pendidikan perlu dilakukan.

f. Masalah Lingkungan Hidup

Manusia hidup dalam suatu ling-

kungan. Di dalam lingkungan terdapat

unsur makhluk hidup dan benda-benda

mati. Unsur makhluk hidup terdiri atas

manusia, hewan, dan organisme lain.

Unsur benda mati terdiri atas air, udara,

tanah, sinar matahari, dan lain-lain.

Semua unsur saling berinteraksi dan sa-

ling memengaruhi sehingga membentuk

satu kesatuan yang disebut ekosistem.

Apabila semua unsur yang ada dalam

ekosistem berfungsi sebagaimana

mestinya, maka kehidupan akan ber-

jalan normal. Namun, apabila ada

gangguan maka kehidupan akan ter-

ganggu. Gangguan terhadap lingkungan

hidup yang sering menjadi masalah sosial adalah polusi atau pencemaran, baik

pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, maupun pencemaran

suara. Kehidupan sosial manusia yang tidak terlepas dari keberadaan lingkungan

hidup, akan sangat terpengaruh apabila terjadi pencemaran. Oleh karena itu,

pencemaran lingkungan dianggap sebagai bagian dari masalah sosial.

Pencemaran mencakup segala tindakan manusia yang menimbulkan akibat

buruk bagi lingkungan hidup. Ada pencemaran yang tampak dan ada pula

Gambar 2.16

Kemajuan industri adalah bentuk

perubahan sosial. Namun, industri juga dapat mengan-

cam kelestarian lingkungan.

Sumber: Tempo, 20 Agustus 2006

79

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

pencemaran yang tidak tampak. Sampah dan asap pabrik adalah sumber

pencemaran yang tampak, sedangkan kebisingan lalu-lintas dan mesin pesawat

tidak tampak tetapi jelas mengganggu kenyamanan hidup masyarakat.

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi

masyarakat saat ini. Udara yang tercemar dapat membahayakan tanaman dan

menimbulkan ancaman serangan penyakit. Zat-zat tertentu yang mencemari

udara dapat mengurangi kemampuan atmosfer dalam menyaring sinar ultraviolet

dari matahari, bahkan dapat mengubah iklim dunia dalam jangka panjang. Air

dan tanah yang tercemar juga menimbulkan kerugian bagi petani, karena dapat

mengurangi hasil panen mereka. Padahal dari merekalah sumber pangan bagi

kita semua diperoleh. Di laut juga terjadi pencemaran yang membahayakan

kehidupan organisme laut (ikan, karang, plankton, dll).

Pencemaran yang terjadi pada salah satu unsur lingkungan hidup juga

berpengaruh terhadap unsur lingkungan lainnya. Sebab, pada dasarnya lingkung-

an hidup merupakan suatu ekosistem. Artinya, semua unsur lingkungan saling

berhubungan dan membentuk suatu sistem. Unsur-unsur itu meliputi benda-

benda hidup dan benda-benda tak hidup. Apabila salah satu unsur tercemar,

maka unsur lain akan ikut terkena dampaknya juga. Misalnya, asap pabrik

yang mencemari udara juga akan berakibat mencemari tanah pertanian. Apabila

zat-zat pencemar di udara ikut jatuh bersama air hujan (hujan asam), maka

tanah yang menerima hujan juga tercemar.

Sesungguhnya kita tidak menghendaki lingkungan hidup tercemar. Namun,

perubahan sosial telah menjadi sebab berbagai pencemaran itu. Berbagai produk

yang dihasilkan industri proses pembuatannya menyisakan limbah yang

mencemari lingkungan. Misalnya, industri mobil yang amat kita butuhkan untuk

memenuhi kebutuhan transportasi ternyata menjadi sumber yang sangat besar

bagi pencemaran udara. Demikian juga pabrik-pabrik lainnya, di satu sisi meng-

hasilkan berbagai produk yang kita butuhkan, namun di sisi lain menghasilkan

zat-zat pencemar yang membahayakan lingkungan.

Untuk menghentikan sama sekali pencemaran jelas tidak mungkin. Apakah

kita harus menghentikan semua kegiatan industri? Atau melarang semua mesin

dioperasikan? Kalau itu dilakukan memang sangat efektif menghentikan

pencemaran. Akan tetapi, berjuta-juta pekerja di sektor industri akan meng-

anggur. Apabila penggunaan pestisida dan pupuk kimia dilarang, maka para

petani tidak akan mampu menghasilkan panen yang mencukupi kebutuhan

manusia yang jumlahnya terus bertambah. Hal seperti ini akan menimbulkan

dampak sosial tersendiri.

Oleh karena itu, jalan terbaik adalah berusaha mencari penemuan baru

sehingga industri tidak terlalu banyak menimbulkan polusi (pencemaran).

Pemerintah harus menerapkan hukum yang tegas agar dunia industri peduli

masalah lingkungan. Para pakar harus berusaha menemukan teknologi baru

yang ramah lingkungan.

80

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada

guru untuk dinilai!

1. Carilah berita dari koran atau majalah yang berisi mengenai tindak

kejahatan, perilaku seks menyimpang, dan penyalahgunaan narkoba.

Kumpulkan dan buatlah analisis terhadap berita-berita tersebut dalam

hubungannya dengan perubahan sosial! Tulis hasil analisis Anda dalam

bentuk makalah dan presentasikan di depan kelas!

2. Deskripsikanlah semua pengaruh positif dan negatif perubahan sosial

yang menonjol di daerah Anda. Tulis laporan Anda dalam bentuk artikel

dan tampilkan di majalah dinding sekolah setelah mendapat masukan

dari guru!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan disorganisasi sosial?

2. Berikan contoh pengaruh positif dan negatif teknologi informasi dan

komunikasi bagi kehidupan!

3. Apakah yang dimaksud dengan kondisi anomi?

4. Berikan contoh kenakalan anak sebagai akibat pengaruh perubahan

sosial!

5. Apa hubungan antara peperangan dengan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Ungkapkan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah

ini, dengan cara memberi tanda cek (

—

) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak

Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

Aktivitas Siswa

Pelatihan

Tes Skala Sikap

81

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

Rangkuman

1. Perubahan sosial berpengaruh buruk terhadap

kehidupan masyarakat karena masyarakat tidak

siap menerima perubahan.

2 Kemiskinan dan penganguran di kota-kota besar

dapat dikurangi bila urbanisasi dapat dicegah.

3 Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan

dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan

hidup. Hal ini terjadi karena daya dukung ling-

kungan terbatas.

4 Masalah sosial terjadi sebagai akibat buruk

perubahan sosial. Oleh karena itu, untuk me-

ngurangi masalah sosial perlu dikurangi juga

kecepatan perubahan sosial.

5 Terbukanya kesempatan bagi kaum wanita

untuk berkarir di luar rumah membuat terjadinya

disorganisasi fungsi keluarga.

No.

Pernyataan

S TS R

1. Masyarakat modern menurut Auguste Comte dan Max Weber ditandai

oleh lima hal, yaitu:

a. indvidualisme,

b. deferensiasi

c. rasionalitas

d. ekonomisme, dan

e. perkembangan

2. Proses modernisasi membutuhkan enam syarat yaitu:

a. adanya cara berpikir ilmiah,

b. adanya sistem administrasi negara yang baik (

good governance

),

c. adanya sistem informasi yang baik dan teratur,

d. terciptanya sistem komunikasi massa yang mendukung proses

modernisasi,

82

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

e. meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berorganisasi, serta

f. adanya pemusatan wewenang dalam perencanaan sosial.

3. Modernisasi dapat mengubah hampir semua bidang di dalam kehidupan

manusia. Bidang-bidang tersebut adalah:

a. ekonomi,

b. struktur sosial,

c. politik,

d. kebudayaan, dan

e. kehidupan sehari-hari.

4. Modernisasi adalah sebuah langkah positif dalam penataan sosial, akan

tetapi tidak sepenuhnya suatu modernisasi bersifat positif. Modernisasi

juga mempunyai sifat negatif, antara lain:

a. modernisasi membuat manusia terasing,

b. modernisasi membuat masyarakat menjadi anomi,

c. modernisasi menghancurkan tatanan kebersamaan,

d. modernisasi merusak ekosistem,

e. modernisasi menimbulkan kolonialisasi atau neo kolonialisasi, dan

f. modernisasi menyulut peperangan.

5. Globalisasi merupakan kelanjutan proses modernisasi yang kian meluas

sehingga terjadi ketergantungan antarnegara. Ketergantungan terjadi

karena tidak ada satu negara yang mampu mencukupi kebutuhannya

sendiri.

6. Bentuk-bentuk globalisasi antara lain sebagai berikut.

a. Dalam bidang politik dan militer antara lain:

1)

North Atlantic Treaty Organization

(NATO);

2)

Association of South East Asian Nations

(ASEAN);

3) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB atau UN);

4) Parlemen Eropa;

5)

International Crime Police Organization

(Interpol).

b. Dalam bidang ekonomi antara lian:

1)

European ree Trade Association

(E@TA);

2)

European Community (

EC);

3)

Multinational Corporation

(MNC);

4)

Organization of Petroleum Exporting Countries

(OPEC).

7. Pengaruh utama perubahan sosial terhadap kehidupan sehari-hari,

antara lain:

a. efek sosial penemuan dan invensi,

b. terjadinya kesenjangan budaya,

c. terjadinya disorganisasi dan demoralisasi, serta

d. timbulnya berbagai masalah sosial.

83

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

Pengayaan

8. Masalah sosial yang menonjol di masyarakat antara lain:

a. kemiskinan,

b. kejahatan,

c. peperangan,

d. pelanggaran-pelanggaran norma-norma masyarakat,

e. kependudukan, dan

f. lingkungan hidup.

CIRI-CIRI MANUSIA MODERN

Apakah Anda mau apabila dikatakan sebagai orang yang ketinggalan

zaman? Tentu saja tidak.

Tetapi sudahkah Anda memenuhi syarat untuk disebut sebagai orang

modern?

Cobalah bandingkan diri Anda dengan deskripsi ciri-ciri manusia modern

di bawah ini. Ciri-ciri ini dirangkum dari berbagai hasil pemikiran para

pakar sosiologi dunia. Semuanya ada sembilan ciri, yaitu:

1. Siap Menerima Pengalaman Baru dan Terbuka terhadap

Inovasi dan Perubahan.

Sebagai seorang pelajar Anda harus siap menerima cara-cara baru

dalam belajar. Apabila Anda seorang petani, maka harus siap menerima

cara baru bercocok tanam, atau menggunakan bibit dan pupuk baru.

Begitu juga profesi yang lain. Anda harus dapat menerima berbagai

perkembangan baru yang berhubungan dengan pekerjaan Anda.

2. Berani Berpendapat dan Mau Menghargai Pendapat Orang

Lain

Apakah Anda pernah berbeda pendapat dengan guru atau teman di

kelas mengenai suatu hal? Apabila memiliki pendapat yang berbeda,

sampaikanlah dengan terus terang namun tetap sopan. Jangan asal

berbicara, akan tetapi harus dapat memberikan argumen yang tepat.

Sebaliknya, apabila orang lain memiliki pendapat yang berbeda harus

Anda hargai. Sikap otoriter dalam berpendirian bukan sifat orang

mdern. Begitu pula sikap segan berpendapat ketika berhadapan, namun

menggerutu setelah tidak berhadapan, adalah juga bukan ciri orang

modern.

84

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

3. Menghargai Waktu

Apakah Anda sudah mengatur kegiatan sehari-hari? Kalau belum,

mulailah dari sekarang, dengan selalu berusaha menepati jam-jam masuk

kelas. Jangan sampai Anda menjadi orang yang suka menyia-nyiakan

waktu. Segala sesuatu yang sudah lewat, biarkanlah berlalu. Hari ini

harus dihadapi dengan persiapan dan rencana matang, lebih-lebih untuk

masa depan. Demi menghargai waktu, jangan suka mengingkari janji

atau mengulur-ulur pelaksanaan tugas sehari-hari. Semakin Anda ulur-

ulur, beban tugas akan semakin menumpuk.

4. Mampu Menghadapi Kehidupan dengan Penuh Percaya Diri

Yakinlah bahwa Anda memiliki potensi (sesuatu yang dapat dikem-

bangkan agar bermanfaat). Kepercayaan diri adalah modal awal

keberhasilan. Hidup sehari-hari akan selalu memberikan tugas dan

tantangan. Hadapi itu semua dengan kepercayaan diri. Namun, bukan

berarti Anda mengabaikan kerja sama dengan orang lain. Kemampuan

bekerja sama dengan orang lain adalah bagian dari kualitas diri yang

perlu anda kembangkan.

5. Memiliki Rencana

Sebagai peserta didik kelas XII, apa rencana Anda setelah lulus nanti?

Tentukanlah suatu tujuan hidup (cita-cita) untuk masa depan. Pilih

kemungkinan-kemungkinan yang paling realistik bagi Anda. Anda boleh

memiliki lebih dari satu rencana, namun fokuskan perhatian pada satu

yang terpenting. Jangan sia-siakan setiap kesempatan untuk menuju

ke arah pencapaian cita-cita. Ingatlah, bahwa pendaki gunung selalu

memulai dari langkah pertama, kedua, dan seterusnya.

6. Mempercayai Keteraturan Kehidupan

Semua aspek kehidupan di masyarakat pada dasarnya telah diatur

dengan berbagai norma sosial. Aturan itu ibarat rambu-rambu lalu-

lintas, ke mana Anda harus melaju dan dengan cara bagaimana, ikutilah

aturan itu. Apabila tidak, Anda akan menemui masalah. Mulai dari

bidang ekonomi, pendidikan, perdagangan, dan lain-lain. Dengan

memahami semua peraturan yang ada, kita bisa meramalkan apa yang

akan terjadi pada diri kita sehubungan dengan aturan itu. Misal, Anda

tidak mungkin meramalkan diri Anda menjadi seorang akuntan apabila

dari sekarang tidak membekali diri dengan mempelajari pelajaran

akuntansi.

7. Adil dalam Berbagi

Orang modern yakin, apabila dirinya berbuat sesuai aturan, maka akan

memperoleh penghargaan (imbalan). Imbalan yang diterima seseorang

sepadan dengan tanggung jawabnya, keterampilannya, dan tingkat

85

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

Tokoh

Sumber: www.tokohindonesia.com

partisipasinya berpartisipasi. Semakin terampil seseorang maka akan

semakin tinggi masyarakat menghargainya.

8. Menganggap Penting Makna Pendidikan

Pendidikan formal (SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi) dianggap

sebagai modal utama untuk berhasil di masa depan. Oleh karena itu,

orang-orang modern memiliki minat kuat untuk bersekolah. Minat itu

ditandai dengan usaha keras untuk berhasil dalam belajar. Keberhasilan

dalam belajar berarti benar-benar menguasai apa yang dipelajarinya

sehingga memperoleh nilai yang baik. Bukan sebaliknya, memperoleh

nilai baik dengan cara-cara yang curang. Orang yang bermental modern

tidak akan berusaha memperoleh ijasah palsu, sebab itu berarti sangat

tidak menghormati lembaga pendidikan (sekolah).

9. Menghormati Martabat Sesama Manusia

Setiap manusia memiliki martabat yang sama. Apapun suku, agama,

pandang hidup, dan asal-usulnya. Orang modern tidak boleh mengem-

bangkan prasangka negatif terhadap orang lain.

Kesembilan ciri-ciri ini harus termanifestasi secara bersama-sama

(keseluruhan) dalam kepribadian seseorang. Orang belum dianggap modern

apabila hanya menampilkan satu atau beberapa ciri di atas. Sebab, setiap

ciri pada dasarnya merupakan pencerminan ciri yang lain. Misalnya, orang

yang berpendidikan pasti bersikap terbuka, menghargai pendapat orang

lain, berikap adil, mematuhi aturan, hidup terencana, dan seterusnya.

Sumber: Piotr Sztompka, 1993

PRO% DR. MUBYARTO

PAKAR EKONOMI PANCASILA

Prof. Dr. Mubyarto adalah seorang Guru Besar

@akultas Ekonomi sekaligus Kepala Pusat Studi

Ekonomi Pancasila di Universitas Gadjah Mada.

Beliau lahir di Yogyakarta, pada tanggal 3 Sep-

tember 1938, dan meninggal dunia pada tanggal

24 Mei 2005. Dengan latar belakang pendidikan

sarjana dari UGM (1959), Magister dari Vanderbilt

(1962), dan Doktor dari Iowa State (1965), Beliau

menjadi Pakar Ekonomi Pancasila.

86

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Beliau pernah menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi

sebenarnya mengelabui. Perekonomian di Indonesia telah mencapai

pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, yaitu rata-rata 7 persen per tahun.

Akan tetapi, penghisapan oleh pemerintah pusat dan investor asing

mengakibatkan ekonomi nasional menjadi timpang, meski rata-rata

pendapatan nasional sudah melebihi US$ 1000.

Di masa Orba banyak daerah yang kaya sumber daya alam dikuasai

oleh pemerintah pusat atau investor dari luar. Daerah-daerah yang dikuasai

itu terutama Provinsi Kaltim, Riau, dan Irian Jaya (Papua). Akibatnya,

ekonomi Indonesia kembali terjajah oleh ekonomi asing. Pada tahun 1988,

Beliau sudah memperingatkan, namun diabaikan oleh para teknokrat.

Praktik-praktik liberalisasi perdagangan dan investasi di Indonesia sejak

pertengahan tahun 80-an, bersamaan dengan masuknya globalisasi dari

negara-negara industri terhadap negara-negara berkembang, sebenarnya

dapat ditangkal dengan penerapan sistem ekonomi Pancasila, yaitu sistem

hubungan ekonomi antarpelaku ekonomi yang didasarkan pada etika atau

moral Pancasila, dengan tujuan akhir mewujudkan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia. Namun sejauh ini belum berhasil, karena politik

ekonomi diarahkan pada akselerasi pembangunan yang lebih mementingkan

pertumbuhan ekonomi tinggi daripada pemerataan hasil-hasilnya. Bahkan,

ekonomi Indonesia pernah menjadi yang paling liberal di dunia, yaitu dengan

menghapus semua aturan yang menghambat arus keluar masuk modal.

@enomena globalisasi jelas-jelas lebih merugikan negara-negara ber-

kembang seperti Indonesia, karena justru menjadi semakin miskin. Hal itu

disebabkan oleh globalisasi yang tidak lain merupakan pemecahan kejenuhan

pasar negara-negara maju dan mencari tempat-tempat penjualan atau ‘pem-

buangan’ barang-barang yang sudah mengalami kesulitan di pasar negara-

negara industri maju.

Sumber: www.tokohindonesia.com

87

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

Uji Kompetensi

Kerjakan di buku tugas Anda!

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Modernisasi adalah perubahan sosial yang pertama kali terjadi di ….

a. Amerika Utara pada abad ke-20

b. Eropa Timur pada abad ke-17

c. Asia pada abad ke-20

d. Afrika pada bad ke-20

e. Eropa Barat pada abad ke-17

2. Perbedaan masyarakat tradisional dengan masyarakat modern adalah ….

a. pada masyarakat tradisional kepemilikan alat produksi oleh pribadi,

sedangkan pada masyarakat modern dikuasai secara turun-temurun

b. mekanisasi pekerjaan pada masyarakat tradisional belum ada,

sedangkan pada masyarakat modern sudah menggunakan teknologi

c. tenaga kerja pada masyarakat tradisional bebas bergerak menang-

gapi permintaan lapangan kerja, sedangkan pada masya-rakat

modern terikat oleh kontrak kerja

d. pasar pada masyarakat modern terikat oleh berbagai peraturan,

sedangkan pada masyarakat tradisional bebas

e. motivasi utama orang bekerja pada masyarakat tradisional adalah

untuk memperoleh keuntungan, sedangkan pada masyarakat

modern untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang meningkat

3. Masyarakat modern ditandai dengan individualisme. Maksudnya ada-

lah ….

a. leburnya komunitas

b. hilangnya kelompok sosial

c. individu menjadi pusat perhatian

d. individu lebih diutamakan

e. individu memegang peran penting

4. Tahap tinggal landas adalah ….

a. berubahnya masyarakat tradisional menjadi masyarakat industri

b. berubahnya masyarakat terbelakang menjadi masyarakat modern

c. tercapainya kondisi masyarakat yang lebih baik dari sebelumnya

d. tercapainya kondisi masyarakat modern beteknologi canggih

e. ditinggalkannya kondisi masyarakat tradisional yang tertinggal

88

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

5. Modernisasi di negara-negara terbelakang menimbulkan dampak negatif

karena ….

a. tidak disertai modal yang cukup

b. modernisasi adalah budaya asing

c. tidak sejalan dengan nilai-nilai tradisional

d. hanya bersifat peniruan sisi luarnya

e. terlalu dipaksakan oleh pemerintahnya

6. Modernisasi ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat.

Cara mengukurnya adalah .…

a. dengan menjumlahkan seluruh barang hasil produksi sebuah negara

b. dengan menjumlahkan barang dan jasa yang diproduksi selama

setahun

c. jumlah barang yang diproduksi dikurangi dengan jumlah jasa

setahun

d. dengan menghitung nilai barang yang diekspor ke luar negeri

e. nilai barang ekspor dikurangi nilai barang impor selama setahun

7. Pergeseran matapencaharian hidup yang terjadi akibat modernisasi

berupa ….

a. ditinggalkannya dunia pertanian dan beralih ke dunia industri

b. ditinggalkannya dunia pertanian dan beralih ke dunia perdagangan

c. didirikannya pabrik-pabrik untuk mengolah hasil pertanian

d. digalakkannya sektor jasa untuk mendukung industrialisasi

e. pengelolaan pertanin tradisional sedikit demi sedikit mengalami

modernisasi

8. Industrialisasi mengakibatkan terjadinya urbanisasi, karena ….

a. dunia pertanian di desa sudah tidak menarik

b. bidang pertanian di desa tidak memiliki masa depan

c. industri-industri lebih banyak dibangun di kota-kota

d. pendidikan di desa mampu membekali penduduk untuk bekerja di

kota

e. semakin sempitnya lahan pertanian akibat berubah menjadi proyek

industri

9. Tergantikannya tenaga manusia dan hewan oleh tenaga mesin

mengakibatkan ….

a. harga hewan ternak meningkat pesat

b. pekerjaan lebih efisien

c. meningkatnya angka pengangguran

d. meningkatnya poduktivitas lahan

e. risiko terjadinya pencemaran meningkat

89

Modernisasi dan Globalisasi Serta Pengaruh Perubahan Sosial Secara Umum

10. Kelas sosial baru yang sangat penting kedudukannya dalam masyarakat

modern adalah ….

a. buruh

d. kapitalis

b. majikan

e. manajer

c. bangsawan

11. Dalam masyarakat modern, status sosial seseorang dilihat dari …

a. status keturunannya d. jumlah kekayaannya

b. asal-usul daerahnya

e. status ekonominya

c. status kehormatannya

12. Dalam masyarakat modern, peran negara adalah ….

a. sebagai koordinator kegiatan ekonomi

b. sebagai pengawas para pengusaha besar

c. sebagai pelindung para pengusaha lemah

d. membuat undang-undang dan peraturan

e. menjadi agen pemasaran ke luar negeri

13. Deferensiasi dalam masyarakat modern terjadi karena ….

a. pertumbuhan ekonomi pesat

b. adanya spesialisasi pekerjaan di sektor industri

c. munculnya kelas-kelas sosial baru di masyarakat

d. tersedianya berbagai lapangan pekerjaan di kota

e. terbentuknya kelas-kelas sosial baru di masyarakat

14. Masyarakat tradisional umumnya tidak segera mampu menyerap secara

sempurna nilai-nilai modernitas. Hal ini disebut ….

a. kesenjangan sosial

d. efek sosial budaya

b. kesenjangan budaya e. demoralisasi masyarakat

c. disorganisasi sosial

15. Kemiskinan merupakan masalah sosial yang terjadi sebagai akibat ….

a. kegagalan industrialisasi d. sedikitnya lapangan kerja

b. meningkatnya urbanisasi e. kegagalan modernisasi

c. pengangguran yang tinggi

16. Pengaruh perubahan sosial terhadap peperangan adalah ….

a. semakin canggihnya teknologi perang

b. semakin banyaknya perang

c. semakin berkurangnya perang

d. semakin terkendalinya perang

e. semakin kaburnya alasan perang

90

Sosiologi SMA/MA Kelas XII

17. Kenakalan anak berhubungan dengan perubahan sosial. Alasannya

adalah ….

a. perubahan sosial menyebabkan disorganisasi keluarga

b. kesibukan orang tua sering mengabaikan anak mereka

c. tekanan hidup modern membuat anak mudah marah

d. persaingan hidup membuat orang tua tidak memperhatikan anak

e. disorganisasi keluarga mengakibatnya anak kurang kasih sayang

18. Pengaruh perubahan sosial terhadap kerusakan lingkungan terutama

dalam bentuk ….

a. pencemaran lingkungan d. habisnya sumber daya alam

b. kerusakan alam

e. tur

unnya daya dukung lingkungan

c. kehancuran ekosistem

19. Hal-hal di bawah ini yang

bukan

ciri-ciri birokrasi adalah ….

a. pengkhususan jabatan tertentu secara hukum

b. setiap tingkatan memiliki wewenang dan hak progratif

c. pengangkatan pejabat berdasarkan senioritas dan status sosial

d. pengangkatan pejabat berdasarkan syarat kecakapan tertentu

e. pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan penuh dan digaji

20. Dalam gaya hidup sehari-hari, modernisasi membuat suburnya pusat-

pusat perbelanjaan. Ini merupakan salah satu bentuk ….

a. individualisme

d. privatisasi

b. konsumerisme

e. industrialisme

c. ekonomisme

B.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan enam syarat menurut Soerjono Soekanto yang harus dipenuhi

agar suatu masyarakat dapat mengalami modernisasi?

2. Apakah yang disebut dengan

good governance

?

3. Jelaskan perbedaan modernisasi dengan westernisasi!

4. Apakah yang dimaksud dengan proses proletarisasi?

5. Apakah yang dimaksud dengan kultur massa?

6. Uraikan kritik terhadap modernisasi!

7. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?

8. Sebutkan contoh bentuk-bentuk globalisasi di bidang ekonomi!

9. Mengapa teknologi informasi dianggap mengubah dunia menjadi dusun

global?

10. Apakah yang disebut dengan sistem perdagangan bebas?