Gambar Sampul IPS · BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL
IPS · BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL
Iwan Setiawan, Dedi, Suciati, dan A. Mushlih

24/08/2021 16:01:23

SMP 7 K-13 revisi 2016

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

BAB 2

INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA

SOSIAL

84

Kelas VII SMP/MTs

PETA KONSEP

Tujuan Pembelajaran :

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:

a.

menjelaskan pengertian interaksi sosial;

b.

menjelaskan syarat-syarat interaksi sosial;

c.

menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif;

d.

menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif;

e.

menjelaskan

pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga

sosial;

f.

menjelaskan pengertian lembaga sosial;

g.

menjelaskan jenis-jenis lembaga sosial;

h.

menjelaskan fungsi lembaga sosial;

i.

menunjukkan

perilaku jujur, bertanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin

tahu, menghargai, dan percaya diri.

85

Ilmu Pengetahuan Sosial

Manusia tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan masyarakat karena

manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk

sosial dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan-kebutuhan, baik kebutuhan

material maupun spiritual. Kebutuhan itu bersumber dari dorongan-dorongan

alamiah yang dimiliki setiap manusia sejak lahir

.

Dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya manusia membutuhkan

bantuan manusia lainnya. Sehingga terjadilah hubungan antar orang

perorangan maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Oleh karena itu, diperlukan sesuatu yang dapat mengatur perilaku manusia

ketika berhubungan dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

di masyarakat.

Kehidupan bermasyarakat merupakan proses kehidupan bagaimana

seseorang dapat bersosialisasi, berinteraksi sesuai dengan nilai-nilai dan

norma yang berlaku dalam kelompok masyarakatnya. Namun demikian

proses yang paling dominan adalah proses bagaimana seseorang dapat

berinteraksi dalam kelompok masyarakatnya untuk pemenuhan kebutuhan

hidupnya. Kita tahu bahwa seseorang tidak dapat hidup sendiri di muka bumi

ini, bagaimanapun juga kehidupan selalu harus bergantung kepada orang di

sekitar atau lingkungannya.

Pada bab ini kamu akan mempelajari interaksi sosial dan lembaga sosial

yang membahas tentang pengertian interaksi sosial, syarat, dan bentuk-

bentuk interaksi sosial, pengaruh interaksi sosial terhadap lembaga sosial dan

pengertian, serta jenis dan fungsi lembaga sosial. Sejumlah informasi yang

tidak termuat dalam materi ini, kamu dapat menelusurinya dari berbagai

sumber, baik dari buku maupun internet.

A.

Interaksi Sosial

1.

Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial

Salah

satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya.

Kehidupan manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan,

terlibat di dalam interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi

terutama dengan ibu atau pengasuhnya. Setelah besar terlibat interaksi dengan

tetangga, teman-teman sepermainan, dan teman-teman sekolah. Setelah

dewasa terlibat interaksi dengan teman-teman seprofesi dan seterusnya.

Sangat sulit menemukan manusia yang menyendiri tanpa melakukan interaksi

dengan manusia lain.

Prawacana

86

Kelas VII SMP/MTs

Pada dasarnya manusia selalu ingin berkumpul dengan manusia

lain,

selalu

ingin bertemu, berbicara atau ingin melakukan kegiatan-kegiatan lain

dengan manusia. Melalui pergaulannya di masyarakat, manusia terbentuk

sebagai makhluk sosial. Manusia disebut makhluk sosial, karena ia memiliki

gregariuosness

yaitu suatu naluri untuk selalu hidup dengan orang lain.

Misalnya saja, nasi yang kita makan sehari-hari merupakan hasil kerja keras

para petani, rumah yang menjadi tempat tinggal kita merupakan hasil dari

kerja sama para pekerja bangunan atau mungkin tetangga kita yang sudah

membantu untuk mendirikan rumah.

Dengan demikian manusia harus berinteraksi dengan sesama anggota

masyarakat. Bertemunya seseorang dengan orang lain atau kelompok

lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya

untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses

interaksi sosial. Apa sebenarnya interaksi sosial itu? Perhatikan gambar 2.1.

berikut ini!

Sumber : Kemendikbud (2012 dan 2015)

Gambar 2.1. Interaksi sosial

Dari gambar 2.1. dapat disimpulkan interaksi sosial berupa hubungan

antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara

kelompok dengan kelompok.

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan,

antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok

manusia. Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara

timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus saling

87

Ilmu Pengetahuan Sosial

merespon. Jika yang satu bertanya maka

dia menjawab, jika diminta bantuan dia

membantu, jika diajak bermain dia ikut

main. Dengan demikian interaksi sosial

adalah hubungan yang terjadi antara

manusia dengan manusia yang lain,

baik secara individu maupun dengan

kelompok.

Manusia melakukan interaksi sosial

dalam kehidupannya untuk memenuhi

berbagai kebutuhan pokok (sandang,

pangan, dan papan), kebutuhan dan

ketertiban, kebutuhan akan pendidikan

dan kesehatan, kebutuhan-kebutuhan

akan kasih sayang.

Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi

melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dan komunikasi sosial

merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu,

interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang

akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan

yang ingin disampaikan kepada orang lain.

Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa

faktor, antara lain sebagai berikut.

a.

Faktor imitas

i merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau

kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan

karena melihat ibunya pada saat memasak di dapur.

b.

Faktor

sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.

Contohnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien

tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan

adanya rasa sugesti pada dokter tersebut.

c.

Faktor

identifikasi merupakan kecenderungan-ke

cenderungan

atau

keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan

orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola,

sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.

Agar dapat berinteraksi

orang harus sekaligus

memperhitungkan usia, jenis

kelamin, ras, dan penampilan

orang lain (penampilan

fisiknya, busananya, bentuk

tubuhnya, pakaiannya), dan

kata-katanya

.

Sumber : Kamanto Sunarto (2004)

Wawasan

88

Kelas VII SMP/MTs

d.

Faktor simpati

merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah

dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami,

atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang

tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha

membantunya.

Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri, secara terpisah

maupun dalam keadaan tergabung.

Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi

melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial ini dapat berarti

hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan

secara fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik. Misalnya, kontak

dapat dilakukan melalui surat-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain. Dengan

demikian, hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi sosial.

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada

orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar

orang lain memberi tanggapan atau memberi respons.

Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi

sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi.

Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada

perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada

orang lain.

Kontak dan komunikasi menjadi syarat yang penting bagi terwujudnya

interaksi sosial, misalnya kita ketemu dengan orang Inggris lalu berjabat

tangan. Orang Inggris berbicara dengan bahasa Inggris dan kita bicara dengan

bahasa Indonesia. Untuk itu agar terjadi kontak dan komunikasi yang baik,

kita harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Itu sangat

penting bagi terjadinya interaksi sosial.

Tidak semua tindakan manusia merupakan interaksi sosial. Tindakan yang

bagaimana yang dapat dikatakan sebagai interaksi sosial? Suatu tindakan

manusia dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai

berikut!

1.

Jum

lah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.

2.

Berlangsung secara timbal-balik.

3.

Adanya komunikasi antarpelaku

dengan menggunakan simbol-simbol

yang disepakati.

89

Ilmu Pengetahuan Sosial

4.

Adanya suatu tujuan te

rtentu.

Berlangsungnya interaksi sosial di dalam masyarakat terdapat aturan yang

mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi. Aturan apa sajakah yang

menuntun perilaku manusia pada saat mereka berinteraksi ? Ada tiga jenis

aturan, yaitu aturan mengenai ruang, mengenai waktu, dan mengenai gerak

dan sikap tubuh.

Aturan mengenai ruang, di mana terjadinya interaksi sosial tersebut.

Misalnya, interaksi yang terjadi di rumah antara orang tua dengan anak,

anak dengan anak. Interaksi di sekolah antara teman dengan teman, siswa

dengan kepala sekolah, guru, dan karyawan. Interaksi di masyarakat antara

teman sebaya dan dengan orang yang lebih tua. Aturan mengenai waktu,

aturan mengenai kapan interaksi sosial itu terjadi. Misalnya, interaksi sosial

dulu dan sekarang. Aturan mengenai gerak dan sikap tubuh, dalam interaksi

sosial orang lain membaca perilaku kita, selain kata-kata kita, karena dalam

interaksi tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tetapi

juga apa yang dilakukannya. Dengan menggunakan gerak dan sikap tubuh

seperti, memicingkan mata, mengangkat bahu, menganggukkan kepala,

mengacungkan ibu jari, mengangkat bahu, dan sebagainya.

2.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terjad

i di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan

oleh siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Hal itu

terjadi karena manusia hidup selalu berinteraksi dengan orang lain. Di dalam

kehidupan sehari-hari, kamu bisa melihat seseorang atau sekelompok orang,

baik di lingkungan keluarga, di jalan, atau pun di kantor, dan dimana saja

melakukan interaksi sosial. Mereka berinteraksi sosial dalam bentuk yang

beraneka ragam. Ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan

masyarakat, yaitu sebagai berikut :

Kamu telah memahami pengertian interaksi sosial! Carilah

contoh interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempatmu tinggal,

kemudian hasilnya serahkan kepada guru untuk dinilai!

Aktivitas Individu

90

Kelas VII SMP/MTs

a.

Pr

oses-Proses yang Asosiatif

Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan

interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Proses ini terdiri

atas tiga bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.

1). Kerja sama

Kerja sama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang

perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan

bersama. Bentuk kerja sama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan

istilah gotong royong. Gotong royong pada dasarnya mencerminkan suatu

interaksi sosial di masyarakat Indonesia dalam wujud kerja sama.

Sumber : Kemendikbud (2015)

Gambar 2.2. Penduduk sedang gotong royong membersihkan jalan.

Dalam pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama yaitu

kerukunan,

bergaining

, kooptasi, koalisi, dan

joint venture

. Contohnya : kerja

sama di masyarakat sekitar, antara sesama teman bermain, teman sekolah,

teman sekantor, dan sebagainya.

2). Akomodasi

Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk

meredakan suatu perten

tangan, yaitu

usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.

Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa

menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

91

Ilmu Pengetahuan Sosial

Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi,

kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi,

stalemate

, dan ajudikasi.

Contoh akomodasi : pemaksaan terhadap kaum yang lemah, penyelesaian PHK

karyawan, penyelesaian yang bersengketa melalui pihak ketiga (mediasi),

toleransi kehidupan beragama (toleransi), pengadilan, dan sebagainya

3). Asimilasi

Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam

menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan

tindakan. Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara,

antara lain dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan

kebudayaannya, persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan, serta perkawinan

campuran. Contohnya adalah orang orang dari Tiongkok yang tinggal di

Indonesia. Warga Tiongkok yang sudah lama tinggal di Indonesia, akhirnya

bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih. Namun dialek yang mereka

biasa pakai untuk berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur

dengan bahasa Indonesia.

Dalam hal makanan, misalnya, bakso makanan yang dibawa oleh orang

Tiongkok, kemudian lama kelamaan diakui sebagai makanan orang Indonesia

yang dibuat dari daging sapi, ayam, dan sebagainya.

b.

Pr

oses-Proses yang Disosiatif

Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan

interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas

kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kompetisi, kontravensi, dan

pertentangan.

1). Kompetisi (Persaingan)

Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk

mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya

gelar juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya,

seseorang harus bersaing satu dengan yang lainnya.

Di dalam persaingan ini ada dua jenis, yaitu persaingan yang bersifat

pribadi dan persaingan kelompok. Kompetisi pribadi melibatkan satu individu

dengan individu lain yang secara langsung bersaing untuk mendapatkan

sesuatu, seperti persaingan antara dua calon ketua OSIS, persaingan tunggal

putra/putri kejuaraan bulutangkis, dan sebagainya. Kompetisi kelompok

merupakan persaingan yang melibatkan berbagai pihak secara berkelompok,

seperti pertandingan sepak bola, basket, pertandingan voli, dan sebagainya.

92

Kelas VII SMP/MTs

Dalam pelaksanaannya, persaingan ini memiliki beberapa bidang, yaitu

persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan,

persaingan kekuasaan, dan lain sebagainya.

Sumber : Kemdikbud (2015)

Gambar 2.3. Pertandingan futsal merupakan salah satu bentuk kompetisi

2). Kontravensi

Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau

terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Kontravensi ini

ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan

perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau kera

guan

terhadap

kepribadian seseorang. Contohnya, OSIS di sekolahmu mempunyai suatu

rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga

berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih disembunyikan. Contoh

lainnya, kontravensi bisa jumpai di dunia politik. Di mata masyarakat para

politikus tampak akrab. Namun, terdapat sikap-sikap lain yang tersembunyi di

antara mereka. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak

sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.

3). Pertentangan (Konflik)

Pertentangan (konflik) adalah suatu proses di mana individu atau kelompok

berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan

yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik terjadi jika dua pihak

93

Ilmu Pengetahuan Sosial

berusaha saling menggagalkan tujuan masing-masing. Pertentangan (konflik)

disebabkan oleh antara lain perbedaan antara individu-individu, perbedaan

kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.

Bentuk-bentuk pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat seperti

konflik pribadi, konflik sosial, konflik antarkelas-kelas sosial, konflik politik,

dan konflik internasional. Akibat pertentangan (konflik) harta benda hancur,

kebahagiaan keluarga terampas, dan banyak nyawa terenggut secara paksa.

Sumber :

www.google.co.id/2010/09/22/pertentangan-dan-integrasi-sosial/

Gambar 2.4 Pertentangan

Kamu telah memahami bentuk-bentuk interaksi sosial,

berikan contoh bentuk interaksi sosial yang ada di daerah

kamu !

No

Bentuk interaksi

Contoh

1

Kerjasama

2

Akomodasi

3

Asimilasi

4

Kompetisi

5

Kontravensi

6

Pertentangan

Aktivitas Individu

94

Kelas VII SMP/MTs

B.

Pengaruh Interaksi Sosial

Terhadap Pembentukan

Lembaga Sosial

Interaksi sosial adalah kunci dari semua

kehidupan sosial, karena tanpa interaksi

sosial tidak mungkin ada kehidupan

bersama. Bertemunya orang perorangan

atau kelompok dalam pergaulan hidup

akan menghasilkan suatu kelompok sosial

yang hidup bersama yang membutuhkan

suatu aturan. Sehingga melahirkan

lembaga untuk memenuhi berbagai

kebutuhan hidup manusia.

Suatu lembaga terbentuk akibat

dari berbagai aktivitas manusia dalam

memenuhi kebutuhan melalui interaksi

sosial. Peristiwa aktivitas manusia yang selalu diulang-ulang dalam rangka

pemenuhan kebutuhan dan mencari berbagai alternatif kebutuhan itu akhirnya

melembaga dan melekat pada masing-masing individu.

Berbagai kebutuhan hidup manusia melahirkan beraneka ragam lembaga

guna memenuhi kebutuhannya itu. Semua kebutuhan manusia didapat dengan

melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Adanya interaksi sosial antar

individu dan kelompok maupun interaksi sosial antar kelompok, dimana

mereka berinteraksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan

keinginan-keinginan hidupnya maka dalam masyarakat terbentuklah berbagai

lembaga

sosial. Adanya lembaga sosial dimaksudkan untuk memenuhi

berbagai keperluan pokok dari kehidupan manusia.

Manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam dan lembaga

sosiallah yang memenuhi kebutuhan individu pada masyarakat. Contohnya,

manusia membutuhkan pendidikan. Orang tua akan mendaftarkan anaknya

pada sekolah dan mematuhi peraturan sekolah serta semua hal yang berkaitan

dengan pendidikan diatur pada lembaga pendidikan. Manusia membutuhkan

nafkah atau penghasilan di atur dalam lembaga ekonomi. Misalnya, bekerja,

berdagang, atau melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Dengan

demikian interaksi sosial merupakan syarat utama dalam pembentukan suatu

lembaga dalam masyarakat.

Setiap Masyarakat tentu

mempunyai kebutuhan-

kebutuhan pokok yang apabila

dikelompok-kelompokkan,

terhimpun menjadi lembaga

kemasyarakatan.

Sumber : Soerjono Soekanto

(2013)

Wawasan

95

Ilmu Pengetahuan Sosial

Interaksi sosial berpengaruh besar terhadap terbentuknya lembaga sosial

masyarakat yang bersangkutan. Melalui interaksi sosial, manusia saling

bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan gotong royong.

Sikap-sikap tersebut mampu menciptakan keteraturan dan ketertiban dalam

kehidupan bermasyarakat yang mendorong munculnya lembaga sosial.

Perhatikan gambar berikut ini!

(a)

(b)

(c)

Sumber : Kemendikbud (2014 dan 2015)

Gambar 2.5. (a) kebutuhan akan makan memerlukan bantuan orang lain (b) pedagang

beras dan (c) petani

Dari gambar 2.5 di atas dapat kita simpulkan bahwa antara manusia yang

satu dengan yang lainnya saling membutuhkan melalui interaksi sosial.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan itu manusia harus melakukan interaksi

dengan orang lain, baik secara individu maupun secara kelompok. Misalnya,

manusia untuk memperoleh beras dengan membeli dari pedagang di pasar

karena secara individu tidak mampu menghasilkan beras itu. Agar manusia

memenuhi semua kebutuhan hidupnya dengan tertib dan teratur, maka dalam

kegiatannya manusia perlu mematuhi aturan-aturan atau norma yang berlaku

di masyarakat dalam bentuk lembaga sosial. Semakin kompleks kehidupan

suatu masyarakat, maka akan semakin kompleks pula lembaga sosial yang

dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan bersama. Misalnya

kebutuhan masyarakat akan pendidikan mendorong lahirnya lembaga

pendidikan, seperti sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan

tinggi.

96

Kelas VII SMP/MTs

C.

Lembaga Sosial

1.

Pengertian Lembaga Sosial

Apabila kamu perhatikan

kegiatan yang dilakukan manusia yang ada di

sekitar tempat kamu tinggal dari pagi sampai sore hari, mereka sibuk bekerja,

berdagang, ke sekolah, ke sawah, atau ke laut. Kesibukan itu tentu saja

mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tahukah kamu apa tujuannya? Tentu

jawabannya tergantung dari masing-masing orang, tetapi pada dasarnya

mereka semua ingin memenuhi kebutuhan hidupnya.

Manusia dikenal sebagai makhluk

ekonomi (

homo economicus

) kerena

manusia selalu ingin memenuhi

kebutuhan, tentu saja dengan cara

yang rasional sehingga dapat mencapai

kesejahteraannya. Dalam kehidupan

sehari-hari manusia mempunyai banyak

kebutuhan, baik dilihat dari ragam

maupun jumlahnya. Kebutuhan tersebut

senantiasa ada setiap hari. Misalnya,

kebutuhan manusia keturunan sehingga

perlu adanya suatu keluarga, kebutuhan

akan pendidikan sehingga perlu adanya

sekolah, kebutuhan akan makan sehingga

perlu adanya pasar untuk mendapatkan

makanan, dan sebagainya.

Kamu telah memahami pengaruh interaksi sosial terhadap

pembentukan lembaga sosial, berikan contohnya yang terjadi di

daerah kamu!

No

Kebutuhan

Interaksi sosial

Lembaga sosial

1

2

3

4

Aktivitas Kelompok

Norma ialah tingkah laku

yang diterima atau diperlakukan

dalam keadaan tertentu.

Norma mencerminkan aturan

permainan, atau dengan kata

lain menentukan patokan

bertingkah laku, dan untuk

menilai perbuatan.

Sumber : Alvin Bertrand (1967)

Wawasan

97

Ilmu Pengetahuan Sosial

Akan tetapi manusia tidak mampu melakukan aktivitasnya sendiri dalam

memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan

itu manusia harus melakukan interaksi dengan orang lain, baik secara individu

maupun secara kelompok. Setiap masyarakat mempunyai kebutuhan yang

apabila dikelompokkan, terhimpun menjadi lembaga lembaga sosial. Perilaku

masyarakat tersebut dapat dilihat dalam kelembagaan sosial. Selanjutnya mari

kita bahas mengenai lembaga sosial.

Dalam pengertian sosiologis, lembaga dapat digambarkan sebagai suatu

organ yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial adalah

keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi

tertentu dalam masyarakat.

Dapat juga dikatakan bahwa

lembaga sosial

merupakan himpunan norma-norma yang berhubungan dengan kebutuhan

pokok dalam masyarakat.

Terbentuknya lembaga sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan

keteraturan kehidupan bersama.

Lembaga

sosial

terbentuk dari norma - norma

yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuknya lembaga

sosial berawal dari individu sebagai makhluk sosial, tidak mampu untuk hidup

sendiri, mereka saling membutuhkan, sehingga timbul aturan - aturan yang

disebut dengan norma kemasyarakatan. Pada dasarnya manusia tidak mampu

hidup sendiri.

Dalam mewujudkan suatu tujuan manusia selalu membutuhkan orang lain,

manusia membutuhkan komunikasi dengan manusia lain. Sebagai contoh

mari kita perhatikan bersama sejak lahir seorang bayi sampai bisa berbicara,

bisa memakai pakaian, dan berbagai kemampuan lainnya itu membutuhkan

bantuan dari orang-orang yang ada di sekitarnya melalui interaksi sosial.

Oleh karena itu manusia disebut sebagai mahkluk sosial. Manusia memiliki

naluri dasar untuk selalu berinteraksi, dan untuk memenuhi kebutuhan dasar

maka diperlukan norma yang fungsinya mengatur manusia sehari-hari. Supaya

hubungan antar manusia di dalam suatu masyarakat bisa terjalin sebagaimana

yang diharapkan, maka dirumuskanlah norma-norma masyarakat. Apakah

yang dimaksud dengan norma ? Norma merupakan aturan atau kaidah yang

menjadi pedoman tingkah laku. Norma memberi tahu kalau perilaku kita itu

benar atau salah.

Pada awalnya norma-norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja

berdasarkan kebutuhan manusia. Namun lama-kelamaan norma-norma

tersebut dibuat secara sadar. Misalnya dalam bidang ekonomi, dahulu di

dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan,

namun lama-kelamaan terjadi perubahan kebiasaan bahwa perantara harus

98

Kelas VII SMP/MTs

mendapat bagiannya, apakah itu dari pembeli atau penjual. Contoh lain dalam

bidang ekonomi, dari sistem barter menjadi menggunakan alat tukar berupa

uang. Contoh yang lainnya aturan-aturan di sekolah (tata tertib) yang harus di

taati seluruh peserta didik, peserta didik harus menggunakan pakaian seragam,

datang ke sekolah tidak terlambat, harus mengikuti upacara, mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu. Semua itu agar kegiatan

di sekolah bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Berbagai kebutuhan hidup manusia melahirkan beraneka ragam lembaga

guna memenuhi kebutuhannya itu. Misalnya kebutuhan manusia akan

mata pencaharian melahirkan lembaga-lembaga sosial seperti industri,

perdagangan, koperasi, pertanian, dan lain-lain. Dalam hidup bermasyarakat

manusia membutuhkan seperangkat aturan-aturan atau norma untuk mengatur

hubungan antar manusia. Norma-norma itu dijadikan pedoman bagi anggota

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya agar terlaksana sebagaimana

yang mereka harapkan.

Keberadaan lembaga sosial selalu melekat pada setiap masyarakat. Hal

ini disebabkan karena setiap masyarakat pasti memiliki kebutuhan-kebutuhan

pokok

supaya keteraturan hidup bersama dapat terwujud, maka dirumuskan

norma-norma dalam masyarakat sebagai pedoman bertingkah laku. Sejumlah

norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga sosial. Tidak semua

norma atau aturan-aturan yang ada di masyarakat disebut lembaga sosial,

karena untuk menjadi sebuah lembaga kemasyarakatan, sekumpulan norma

mengalami proses yang panjang. Sistem norma atau aturan-aturan yang dapat

kategorikan sebagai lembaga sosial harus memiliki syarat-syarat sebagai

berikut :

a.

Sebagian besar anggota masyarakat menerima norma tersebut.

b.

Norma tersebut menjiwai seluruh war

ga dalam sistem sosial.

c.

Norma tersebut mempun

yai sanksi yang mengikat setiap anggota

masyarakat.

Agar hubungan antara manusia di dalam suatu masyarakat terlaksana

sebagaimana yang diharapkan, maka diciptakanlah norma-norma yang

mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Terdapat norma yang

kekuatan mengikatnya lemah, namun ada juga yang kuat mengikatnya. Di

dalam masyarakat dikenal ada empat tingkatan norma yaitu sebagai berikut:

99

Ilmu Pengetahuan Sosial

a.

Cara (

Usage

)

Cara lebih terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat.

Penyimpangan dalam norma cara ini tidak akan mendapatkan hukuman

berat akan tetapi hanya sekedar celaan. Contoh tindakan yang melanggar

norma ini antara lain, cara seseorang membuang sampah, jika ada seorang

membuang sampah sembarangan cenderung mendapat celaan karena

melakukan tindakan yang tidak sesuai pada tempatnya. Contoh lain cara

berpakaian, apabila seseorang berpakaian yang kurang pantas hanya

ditegur saja.

Sumber : Kemendikbud (2015)

Gambar 2.6. Seorang anak membuang sampah pada tempatnya

b.

Kebiasaan (

Folksway

)

Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam

bentuk yang sama. Contohnya kebiasaan memberi hormat kepada yang

lebih tua usianya, mendahulukan orang yang sudah lanjut usia ketika sedang

antri, dan sebagainya. Bagi mereka yang melanggar akan dikenakan sanksi

sosial berupa teguran atas penyimpangan terhadap kebiasaan tersebut.

100

Kelas VII SMP/MTs

Sumber : Kemendikbud (2015)

Gambar 2.7. Seorang anak mencium tangan orang tuanya ketika hendak pergi sekolah

c.

T

ata Kelakuan (

Mores

)

Kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur

kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan

dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Contoh:

Jika seorang peserta didik melanggar tata tertib sekolah akan mendapatkan

sanksi atas perbuatannya sesuai dengan tata tertib yang berlaku.

Sumber : Kemendikbud (2014)

Gambar 2.8. Pelajar memakai seragam rapih

101

Ilmu Pengetahuan Sosial

d.

Adat Istiadat (

Customs

)

Tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan

masyarakat yang mengikat para anggotanya. Bagi anggota masyarakat

yang melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat sanksi sesuai dengan

adat masing-masing.Norma-norma tersebut mempunyai dasar yang sama,

yaitu memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup di

dalam masyarakat. Agar lebih jelas, perhatikan tabel perbedaan antara

norma-norma di bawah ini!

Sumber : Kemendikbud (2011)

Gambar 2.9. upacara adat penjemputan pengantin pria dalam perkawinan salah satu

suku bangsa di Indonesia

Tabel 2.1. Perbedaan Norma

No

Nama Norma

Pengertian

1

Cara (

Usage

)

Norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan

sanksi yang ringan terhadap pelanggarnya

2

Kebiasaan

(

Folksway

)

Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan

secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

3

Tata Kelakuan

(

Mores

)

Kebiasaan yang dianggap tidak hanya sebagai perilaku,

tetapi diterima sebagai norma-norma pengatur

4

Adat Istiadat

(

Customs

)

Tata kelakuan yang menyatu dengan pola-pola perilaku

masyarakat dan memiliki kekuatan mengikat yang

lebih. Jika dilanggar, sanksi keras akan didapatkan

dari masyarakat.

102

Kelas VII SMP/MTs

Lembaga sosial umumnya lahir berdasarkan nilai dan norma dalam

masyarakat, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-

aturan yang disebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam

kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma.

Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Lembaga sosial terbentuk dari nilai,

norma, adat istiadat, tata kelakuan, dan unsur budaya lainnya yang hidup di

masyarakat.

Setiap masyarakat akan menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku

telah disepakati bersama. Nilai dan norma menjadi suatu hal yang melekat

di dalam masyarakat secara turun temurun, serta dianggap sebagai kebaikan

dan kebenaran itu sendiri. Apakah yang dimaksud dengan nilai ? Nilai adalah

sesuatu yang dianggap baik dan buruk dalam masyarakat. Nilai dibangun oleh

masyarakat, oleh karena itu sifatnya konstekstual sesuai dengan masyarakatnya.

Contohnya, orang yang menolong orang lain adalah perbuatan bernilai baik

dan orang yang mencuri adalah perbuatan bernilai buruk.

Nilai dan norma yang baru setelah dikenal, diakui dan dihargai oleh

masyarakat akan ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Proses tersebut akan

berlanjut ke nilai dan norma sosial dan diserap oleh masyarakat mendarah

daging. Setelah itu, lama kelamaan semua norma yang terdapat di dalam

masyarakat yang berkaitan dengan pengaturan terhadap suatu kebutuhan

pokok dalam kehidupan masyarakat akan berkembang menjadi suatu lembaga

sosial.

Dengan demikian, manusia sebagai makhluk sosial adalah individu yang

saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, diperlukan

sesuatu yang dapat mengatur perilaku manusia dan memenuhi kebutuhan

hidup di masyarakat. Sesuatu yang dapat mengatur perilaku tersebut ialah

lembaga sosial.

Kamu telah memahami norma, berikan contoh norma

dan sanksinya yang berlaku di daerah kamu !

no

Norma

Contoh Perilaku

Sanksi

1

Cara

Berbicara kepada yang orang

lebih tua dengan berteriak

Ditegur

2

Kebiasaan

3

Tata kelakuan

4

Adat istiadat

Aktivitas Individu

103

Ilmu Pengetahuan Sosial

2.

Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial

Dalam

masyarakat Indonesia yang heterogen terdapat berbagai jenis

lembaga sosial dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling

melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Lembaga sosial

tumbuh karena kebutuhan masyarakat untuk tujuan mendapatkan keteraturan

kehidupan bersama. Jika dalam suatu masyarakat tidak ada lembaga sosial,

maka kehidupan dalam masyarakat akan mengalami kekacauan.

Di dalam kehidupan masyarakat akan terlihat berbagai macam lembaga

sosial yang ada, seperti halnya lembaga pendidikan, keluarga, politik, ekonomi,

dan lain sebagainya. Hubungan antara lembaga sosial dalam masyarakat tidak

selalu sejalan dan serasi. Ketidakcocokan antara berbagai lembaga sosial

dapat kita lihat dalam kehidupan masyarakat. Misalnya kebiasaan merokok,

norma dalam lembaga kesehatan menekankan untuk menghindari kebiasaan

merokok tersebut karena berdampak pada masalah kesehatan. Berbeda

dengan lembaga ekonomi yang justru menekankan norma yang berbeda.

Berkembangnya industri rokok, berarti akan berdampak pada peluasan

lapangan kerja, peningkatan penerimaan pajak oleh negara, dan pembangunan

sekolah serta rumah sakit oleh pemerintah sebagai konsekuensi dari pajak

yang diterima. Hal itu terjadi karena, lembaga sosial bukanlah suatu hal yang

tetap atau langgeng, melainkan akan berubah sesuai dengan bertambahnya

kebutuhan masyarakat.

Dalam pemenuhan kebutuhan manusia, diperlukan suatu lembaga

yang mengatur pemenuhan berbagai jenis kebutuhan manusia. Jika tidak,

maka kehidupan masyarakat akan sulit terkendali dan timbul kekacauan,

ketidakmerataan dan lain-lain. Kamu patut menghargai berbagai lembaga

sosial yang ada karena memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam

mengatur kehidupan masyarakat.

Adanya lembaga sosial di masyarakat, memiliki peran dan fungsi bagi

masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan pokok atau dasar tiap-tiap

anggota masyarakatnya. Berbagai lembaga sosial yang terdapat di dalam

masyarakat mempunyai fungsi sendiri-sendiri yang berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Kalau

demikian apa sebenarnya fungsi dari lembaga-lembaga sosial yang ada di

masyarakat? Sehubungan dengan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, maka lembaga sosial secara umum mempunyai fungsi sebagai

berikut :

a.

Memberikan

pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana

mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-

masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat,

termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

104

Kelas VII SMP/MTs

Lembaga sosial memberikan arahan kepada setiap anggotanya bagaimana

ia seharusnya berbuat, sehingga tidak menimbulkan penyimpangan yang

dapat meresahkan masyarakat.

b.

Menjaga

keutuhan masyarakat yang bersangkutan. Lembaga sosial

bermaksud untuk menghimpun dan mempersatukan anggota-anggotanya

agar tercipta integrasi dalam masyarakat. Namun apabila dalam suatu

lembaga sosial sudah tidak ada lagi perilaku-perilaku warga masyarakat

yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada, maka dapat dikatakan bahwa

telah terjadi disintegrasi. Lembaga sosial mengatur berbagai aktivitas

masyarakat, sehingga terwujud kehidupan yang serasi atau harmonis.

c.

Memberikan

pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem

pengendalian sosial (kontrol sosial). Artinya lembaga sosial sebagai sistem

pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota masyarakatnya.

Lembaga sosial yang ada di masyarakat bentuknya bermaca

m-macam

seperti lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, dan lembaga politik.

Selanjutnya perhatikan bagan berikut ini.

Bagan macam-macam lembaga sosial

Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan

yang saling melengkapi. Selanjutnya marilah kita bahas tentang jenis-jenis

dan fungsi lembaga sosial.

a.

Lembaga Keluarga

Keluar

ga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri

dari ayah, ibu dan anaknya. Anak-anak inilah yang nantinya berkembang dan

mulai bisa melihat dan mengenal arti diri sendiri, dan kemudian ia mulai

dikenal sebagai individu. Keluarga berperan membina dan membimbing

anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun

105

Ilmu Pengetahuan Sosial

lingkungan budaya di mana ia berada. Apabila semua anggota sudah mampu

untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal, maka kehidupan

masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman, dan tenteram.

Dari keluarga melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadia

dalam masyarakat.

Keluarga terbentuk dari sebuah perkawinan yang sah menurut agama,

adat, dan pemerintah. Dalam keluarga diatur hubungan antaranggota keluarga

sehingga tiap anggota mempunyai peran dan fungsi yang jelas. Contohnya,

seorang ayah sebagai kepala keluarga sekaligus bertanggung jawab untuk

memberikan nafkah terhadap keluarganya; seorang ibu sebagai pengatur,

pengurus, dan pendidik anak-anaknya; seorang anak harus membantu kedua

orang tuanya.

Sumber : Kemendikbud (2012)

Gambar 2. 10. Lembaga sosial keluarga

Secara sadar atau tidak sadar setiap anggota keluarga mempunyai peran

yang berkaitan dengan proses regenerasi bagi putra-putrinya. Sebagaimana

halnya dengan lembaga lain, maka keluarga pun memiliki fungsi. Apa fungsi

lembaga keluarga? Pada umumnya lembaga keluarga memiliki fungsi antara

lain sebagai berikut.

1)

Fungsi Reproduksi.

Dalam

keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan

tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya. Keluarga

mempunyai fungsi reproduksi artinya dari pernikahan diharapkan akan

memberikan keturunan.

106

Kelas VII SMP/MTs

2)

Fungsi Proteksi (Perlindungan)

Keluar

ga memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan

fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Apabila di dalam keluarga terdapat

rasa aman, proses-proses sosial di dalam keluarga dapat berjalan harmonis.

3)

Fungsi Ekonomi

Pada umumnya dalam

sebuah keluarga, ayah merupakan kepala keluarga

serta menjadi

tulang punggung keluarga.

Ayah mempunyai kewajiban

memenuhi kebutuhan ekonomi anak- anaknya. Pada masyarakat modern

tidak menutup kemungkinan ibu juga mencari nafkah untuk membantu

perekonomian keluarga.

Suami

dan istri memikul tanggungjawab

ekonomi terhadap anak-anaknya. Kerja sama yang baik antara ayah

dan ibu di dalam mengelola pendapatan menjadikan keluarga dapat

memfungsikan

ekonomi secara efektif dan efisien.

4)

Fungsi Sosialisasi

Keluar

ga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan

harapan orang tua dan masyarakat. Keluarga merupakan sosialisasi

pertama bagi anak atau sosialisasi primer. Di dalam lingkungan keluarga,

anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan

orang lain. Anak diajak memahami lingkungan yang lebih luas sehingga

pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam

masyarakat. Anak diperkenalkan oleh orang tuanya mengenai norma yang

berlaku di masyarakat seperti norma dan nilai – nilai sosial yang berlaku

dalam masyarakat. Dalam rangka sosialisasi ini pula anak diajarkan

menjalankan kehidupan yang sesuai dengan nilai dan norma masyarakat.

5)

Fungsi Afeksi

Keluar

ga memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak-anaknya.

Dalam keluarga pula diharapkan akan memberikan kehangatan perasaan

pada anggota keluarganya seperti seorang bapak yang tetap memberikan

perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa membeda-

bedakan.

6)

Fungsi Pengawasan Sosial

Setiap anggota keluar

ga, pada dasarnya saling kontrol atau saling

mengawasi karena mereka memiliki tanggungjawab dalam menjaga nama

baik keluarga. Namun dalam kenyataanya fungsi ini biasa dilakukan oleh

anggota keluarga yang lebih tua usianya.

107

Ilmu Pengetahuan Sosial

7)

Fungsi Pemberian Status.

Melalui lemb

aga perkawinan ini, seseorang akan mendapatkan status

atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri.

Secara otomatis, ia akan diperlakukan sebagai orang yang dewasa dan

mampu bertanggunjawab kepada diri sendiri, keluarga, anak-anak, dan

masyarakat. Fungsi dari status suami adalah sebagai pemimpin dalam

rumah tangga pencari nafkah sedangkan seorang istri berfungsi sebagai

pendamping suami dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah

tangganya. Keluarga memberikan status pada seorang anak, bukan hanya

status yang diperoleh seperti status yang terkait dengan jenis kelamin,

urutan kelahiran dn hubungan kekerabatan tetapi juga termasuk di

dalamnya status yang diperoleh orang tua yaitu status dalam suatu kelas

sosial tertentu.

Peranan keluarga dalam perubahan sosial yang terjadi dan semakin dinamis

dari masa ke masa. Hal ini sangat menarik untuk diamati, karena keluarga

sebagai agen sosialisasi pertama dan terdekat seharusnya dapat memberikan

nilai-nilai yang sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat kepada anak-

anaknya, namun keluarga juga berperan sebagai benteng atau penyaring nilai-

nilai di masyarakat yang sampai kepada anak-anaknya, disebabkan tidak

semua nilai-nilai dalam masyarakat itu baik.

Perhatikan juga dalam proses

sosialisasi yang terjadi kepada anak,

kegiatan dalam keluarga, dan peranan

tiap anggota keluarga, yang mulai

bergeser jika dibandingkan dengan yang

terjadi dahulu. Dahulu, hubungan antara

anak dan orang tua lebih terlihat dengan

jelas. Karena usia dan peranan yang

sangat berbeda, seorang anak harus lebih

hormat kepada orang tua mereka. Anak-

anak harus membantu pekerjaan rumah

tangga orang tuanya. Di masa sekarang,

hal itu sudah tidak menjadi perhatian

utama. Dahulu, seorang anak pada usia 10-15 tahun sudah diberikan tanggung

jawab yang besar untuk membantu orang tuanya. Sekarang, anak usia tersebut

memang juga dituntut mandiri, namun dengan cara yang lain. Contohnya anak

mandiri dalam berkegiatan di sekolah dan menyelesaikan masalah pribadinya.

Menurut Peter Berger

(1978) sosialisasi adalah

proses melalui mana seorang

anak belajar menjadi seorang

anggota yang berpartisipasi

dalam masyarakat.

Sumber : Kamanto Sunarto (2004)

Wawasan

108

Kelas VII SMP/MTs

(a)

(b)

Sumber : Kemendik

bud (2016)

www.google.co.id/search?q=gambar+buruh+pabrik+perempuan

Gambar 2.11. (a) Ibu yang sedang masak dan (b) ibu yang berkerja di pabrik

Perhatikan gambar 2.11. di atas, menunjukkan perubahan peran seorang

ibu yang tidak hanya bekerja di dapur tapi sekarang ibu bisa bekerja di pabrik.

Berikutnya peranan seorang ibu dan ayah dalam keluarga sekarang sudah tidak

sama dengan dahulu. Perubahan ini dilihat dari perubahan sosial, sekarang

perubahan tersebut terjadi pada pola peran ibu-ayah, yakni ibu lebih bebas

untuk bekerja di luar seperti ayah, dan ayah bergantian mengurus keperluan

rumah tangga seperti ibu, bagi beberapa keluarga hal ini memberikan interaksi

yang lebih positif dan berdampak pada ketahanan keutuhan keluarga yang

lebih kuat.

Selanjutnya pada pola keluarga dalam ikatan antarbudaya. Contoh keluarga,

Ibu berasal dari suku A dengan ayah yang berasal dari suku B. Ibu maupun

ayah tentunya dari awal sudah memiliki nilai budaya yang berbeda, namun

yang terjadi mereka tetap berkomitmen untuk membentuk sebuah keluarga.

Mereka sudah memiliki seorang anak yang lucu, dan pernikahan ini mampu

menyatukan dua keluarga besar dari budaya yang berbeda.

109

Ilmu Pengetahuan Sosial

b.

Lembaga Agama

Lembaga

Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam

masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan. Agama yang dapat

menjadi pelopor dalam menciptakan tertib sosial pada masyarakat. Agama

merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan

rohani manusia. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha

untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, untuk

mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.

Bangsa Indonesia dalam lintasan sejarahnya selama beribu-ribu tahun

adalah bangsa yang toleran dan terbuka. Contohnya kita harus menghargai

orang lain yang berbeda agamanya dengan kita, ketika mereka sedang

menjalankan ibadahnya. Sejak awal sejarahnya yang paling dini, pengaruh

agama-agama luar diterima dengan ramah, tetapi direfleksikan kembali dalam

konteks kebudayaannya sendiri

Kamu telah mempelajari lembaga keluarga, diskusikan

dengan kelompokmu peran dari masing-masing anggota keluarga

pada kolom di bawah ini !

Nama anggota keluarga

Peran

Ayah

Ibu

Anak

Aktivitas Kelompok

110

Kelas VII SMP/MTs

Gambar 2. 12. Tempat-tempat ibadah agama di Indonesia

Agama pada dasarnya aktivitas manusia untuk berhubungan dengan

Tuhannya. Agama sangat penting untuk menyeimbangkan kehidupan manusia

yaitu antara kehidupan dunia dan akhirat. Pendidikan agama menuntun invidu

untuk berprilaku baik terhadap sesama manusia, makhluk hidup lain dan alam

sekitar. Secara jelasnya fungsi lembaga agama antara lain sebagai berikut :

Sumber : www.google.co.id/search?

q=foto+masjid+agung+jawa+barat

Sumber : www.google.co.id/

search?q=foto+gereja

Sumber : www. google.co.id/

search? q=foto+pura

Sumber : www.google.co.id/

search?q=foto+vihara

Sumber : www.google.co.id/

search?q=foto+klenteng

111

Ilmu Pengetahuan Sosial

1)

Sebagai

pedoman hidup bagi manusia baik dalam kehidupan sebagai

pribadi dalam hubungan dengan Tuhan, dalam hubungannya dengan

manusia lain, dan hubungan dengan alam sekitar.

2)

Sumber

kebenaran. Dalam diri para penganut (umat) agama ada

keinginan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup, baik di

dunia maupun di akhirat. Untuk itu agama mengajarkan dan memberikan

jaminan dengan cara yang khas untuk mencapai kebahagiaan dan

mengatasi kekurangmampuan manusia.

3)

Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia

dengan T

uhannya.

4)

T

untunan prinsip benar dan salah untuk menghindari perilaku

menyimpang, seperti membunuh, mencuri, berjudi, dan sebagainya.

5)

Pedoman pengungkapan

perasaan kebersamaan di dalam agama

diwajibkan berbuat baik terhadap sesama.

6)

Pedoman keyakinan

manusia berbuat baik selalu disertai dengan

keyakinan bahwa perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhan

dan yakin bahwa perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun

perbuatannya sekecil apapun.

7)

Pedoman

keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia

adalah ciptaan Tuhan semata.

8)

Pedoman untuk rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin

melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama.

Diskusikan dengan kelompokmu kemudian isilah kolom

berikut tentang kitab suci, tempat ibadah, dan hari besar keagamaan!

Agama

Kitab suci

Tempat Ibadah

Hari Besar

Islam

Kristen

Katolik

Hindu

Buddha

Konghuchu

Aktivitas Kelompok

112

Kelas VII SMP/MTs

c.

Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan

antar manusia dalam

pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Lembaga

ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam

untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang berkaitan dengan pengaturan

dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang

sejahtera. Lembaga ekonomi bertujuan mengatur bidang-bidang ekonomi

dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan

masyarakat.

Secara umun yang hendak dicapai dalam lembaga ekonomi adalah

terpenuhinya kebutuhan pokok demi kelangsungan hidup masyarakat.

Perkembangan perekonomian di Indonesia secara keseluruhan menunjukkan

perbaikan yang positif. Fungsi lembaga ekonomi antara lain sebagai berikut :

1). Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.

2). Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter.

3). Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.

4). Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja

5). Memberikan pedoman tentang cara pengupahan

6). Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja

7). Memberi identitas bagi masyarakat.

Sumber : Kemendikbud (2016)

Gambar 2.13. Lembaga ekonomi

113

Ilmu Pengetahuan Sosial

d.

Lembaga Pendidikan

Menurut Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia,

tentang Pengertian Pendidikan, yang

berasal dari kata “didik”, kata ini

mendapat awalan kata “me” sehingga

menjadi “mendidik” artinya memelihara

dan memberi latihan. Dalam memberi

latihan diperlukan adanya ajaran,

tuntutan dan bimbingan mengenai

akhlak dan kecerdasan pikiran.

Kata pendidikan (

education

)

berasal dari bahasa latin

educare

yang

artinya. Pendidikan merupakan proses

membimbing manusia dari kegelapan

menuju kecerdasan pengetahuan atau

dari tidak tahu menjadi tahu.

Apakah yang dimaksud dengan lembaga pendidikan? Lembaga Pendidikan

adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang

dilakukan

dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang

lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga Pendidikan

merupakan sebuah lembaga yang menawarkan pendidikan formal mulai dari

jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat

umum maupun khusus.

Kamu telah mempelajari lembaga ekonomi, sebutkan lembaga

ekonomi yang ada di sekitar tempat tinggal kamu!

Aktivitas Kelompok

Lembaga pendidikan formal

terpenting dalam masyarakat

kita ialah sekolah yang

menawarkan pendidikan formal

mulai dari jenjang prasekolah

sampai ke jenjang pendidikan

tinggi baik yang bersifat umum

maupun khusus (misalnya

sekolah agama dan sekolah luar

biasa).

Sumber : Kamanto Sunarto (2004)

Wawasan

114

Kelas VII SMP/MTs

Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi

agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga. Dalam lembaga pendidikan,

seorang anak akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang

lebih luas. Selain sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, terdapat pula

pendidikan nonformal, misalnya kursus-kursus keterampilan, kursus bahasa,

dan kursus komputer serta pendidikan informal, pendidikan yang terjadi di

keluarga (rumah).

Sumber : Kemendikbud (2015)

Gambar 2.14. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal

Pendidikan memberikan arah terhadap pertumbuhan dan perkembangan

manusia dan lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan akan mengalami

perubahan sesuai dengan perubahan waktu sehingga harus terorganisasi

dan diarahkan sedemikian rupa menuju kepada tujuan akhir pendidikan

sebagaimana yang telah ditetapkan. Lembaga-lembaga pendidikan merupakan

penyalur pendidikan itu sendiri terus berkembang sesuai dengan kebutuhan

dari tuntutan perubahan di masyarakat.

Secara fundamental lembaga pendidikan berfungsi untuk mengatur

pemenuhan kebutuhan terhadap pendidikan. Mengenai fungsi lembaga

pendidikan ada dua yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi manifes

adalah fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah. Menurut Horton dan

Hunt dalam Kamanto Sunarto (2004), fungsi manifes lembaga pendidikan

antara lain sebagai berikut.

115

Ilmu Pengetahuan Sosial

1).

Mempersiapkan

anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Dengan bekal

keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah

maka seseorang siap untuk bekerja.

2).

Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi

kepentingan masyarakat.

3).

Melestarikan

kebudayaan masyarakat. Lembaga pendidikan mengajarkan

beragam kebudayaan dalam masyarakat.

4).

Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi laten

(fungsi yang tidak disadari ) dari lembaga pendidikan antara

lain :

1).

Mengurangi

pengendalian orang tua. Keikutsertaan seorang anak dalam

lembaga pendidikan seperti sekolah akan mengurangi pengendalian orang

tuanya karena yang berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan di

sekolah adalah para gurunya.

2).

Mempertahankan

sistem kelas sosial. Lembaga sekolah diharapkan

dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima

perbedaan status yang ada di masyarakat. Sekolah diharapkan dapat

menghilangkan perbedaan kelas sosial berdasarkan status sosial peserta

didik di masyarakat.

3).

Memperpanjang

masa remaja. Adanya sekolah memungkinkan

diperpanjang masa remaja dan penundaan masa dewasa.

Kamu telah mempelajari lembaga pendidikan! Sebutkan

lembaga pendidikan formal, informal, dan non formal yang ada di sekitar

tempat tinggal kamu, kemudian hasilnya dikumpulkan kepada bapak/

ibu gurumu untuk dinilai!

Aktivitas Kelompok

116

Kelas VII SMP/MTs

e.

Lembaga Politik

Secara

etimologis,

politik berasal dari kata Yunani yaitu

polis

yang berarti

kota atau

negara

kota.

Kemudian arti itu berkembang menjadi

polities

yang

berarti warganegara,

politeia

yang berarti semua yang berhubungan dengan

negara, politika yang berarti pemerintahan

negara

dan

politikos

yang berarti

kewarganegaraan. Kata “politisi” berarti orang-orang yang menekuni hal

politik

.

Politik adalah

proses pembentukan dan pembagian kekuasaan

dalam

masyarakat

yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya

dalam negara

. Definisi politik yang lainnya seperti: politik adalah usaha yang

ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Politik adalah

hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Politik

merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan di masyarakat.

Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan

dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai

suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat. Lembaga politik

merupakan keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan.

Sumber :

www.google.co.id/search?q=foto+DPR

Gambar 2.15. DPR merupakan salah satu bentuk lembaga politik

117

Ilmu Pengetahuan Sosial

Politik merupakan kegiatan yang berkaitan dengan masalah kekuasaan

(

power

). Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia

untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian

rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan

dari orang yang mempunyai kekuasaan itu. Adanya kekuasaan cenderung

bergantung kepada hubungan antara yang berkuasa dan yang dikuasai.

Kekuasaan selalu ada di dalam setiap masyarakat, baik yang masih

sederhana maupun yang sudah kompleks. Pada masyarakat yang masih

sederhana, kekuasaan itu mungkin dijalankan oleh seseorang atau sekelompok

kecil orang yang terdiri dari keluarga atau klan. Mereka menjalankan semua

bidang kekuasaannya. Misalnya pada masyarakat, hukum adat atau desa yang

terpencil letaknya. Sedangkan pada masyarakat yang kompleks kekuasaan itu

biasanya terbagi pada beberapa golongan, sehingga terdapat perbedaan dan

pemisahan dari kekuasaan. Misalnya adanya kekuasaan yang terbagi itu

tampak dengan jelas di dalam masyarakat yang menganut dan melaksanakan

demokrasi. Jadi kekuasaan itu terdapat di mana-mana pada setiap masyarakat,

namum pada umumnya kekuasaan yang tertinggi ada organisasi yang tertinggi

yang disebut Negara.

Setiap masyarakat mempunyai nilai

dan norma tersendiri yang mengatur

bentuk dan penggunaan kekuasaan

itu. Apakah yang dimaksud

dengan nilai dalam masyarakat?

Nilai

sosial

adalah suatu perbuatan

atau tindakan yang oleh masyarakat

dianggap baik. Nilai sosial dalam

setiap masyarakat tidak selalu sama,

karena nilai di masyarakat tertentu

dianggap baik tapi belum tentu baik

dimasyarakat yang lain. Maka karena

keyakinan, nilai dan norma antara

satu masyarakat dengan masyarakat

yang lain berbeda. Sehingga

lembaga politik yang terbentuk pun akan berbeda. Lembaga politik lahir dari

serangkaian nilai dan norma yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan

akan kekuasaan, khususnya kekuasaan pada tingkat Negara.

Negara adalah organisasi

yang dalam sesuatu

wilayah dapat memaksakan

kekuasaannya secara sah

terhadap semua golongan

kekuasaan lainnya dan dapat

menetapkan tujuan-tujuan dari

kehidupan bersama itu.

Sumber : Miriam Budiardjo (2008)

Wawasan

118

Kelas VII SMP/MTs

Lembaga politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada

pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Lembaga-lembaga politik yang

berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut :

1.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

2.

Presiden dan

Wakil Presiden

3.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

4.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

5.

Pemerintahan Daerah

6.

DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

7.

Partai Politik

Secara fundamental

lembaga politik berfungsi untuk mengatur dan

membatasi setiap aktivitas politik dalam masyarakat. Fungsi lembaga politik

dapat diuraikan sebagai berikut :

1.

Memelihara Ketertiban di Dalam Negeri

.

Lembaga

politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam

masyarakat

dengan menggunakan

wewenang yang dimilikinya, baik

dengan cara persuasif

(penyuluhan)maupun cara koersif (kekerasan).

Diskusikan dengan kelompokmu apa tugas dari masing-

masing lembaga politik tersebut di atas ! kemudian presentasikan di

depan kelas.

Nama Lembaga

Tugasnya

MPR

Presiden

Wakil Presiden

DPR

DPD

Pemerintah Daerah

DPRD Provinsi

DPRD Kabupaten/

Kota

Partai Politik

Aktivitas Kelompok

119

Ilmu Pengetahuan Sosial

Lembaga politik bertindak sebagai penegak hukum yang menyelesaikan

konflik yang terjadi di antara anggota masyarakat secara adil sehingga

anggota masyarakat dapat hidup dengan tentram.

2.

Mengusahakan Kesejahteraan Umum

Lembaga

politik memiliki fungsi

untuk merencanakan dan melaksanakan

pelayanan-pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan

pokok masyarakat. Contohnya antara lain : pengadaan dan distribusi

pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan.

Jelaskan bagaimana pelaksanaan lembaga politik yang pernah

dilaksanakan di daerahmu seperti pemilihan ketua RW! Tugas ini

dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Aktivitas Individu

Prof Dr KPH Selo Soemardjan

Bapak Sosiologi Indonesia

Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan lahir di Yogyakarta, 23 Mei

1915 – meninggal di Jakarta 11 Juni 2003 pada umur 88 tahun. beliau adalah

seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia.

Ia dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah tahun 1959, setelah

meraih gelar doktornya di Cornell University, AS, mengajar sosiologi di Universitas

Indonesia. Dialah pendiri sekaligus dekan pertama (10 tahun) Fakultas Ilmu

Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang FISIP) UI. Kemudian tanggal 17 Agustus

1994, ia menerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah dan pada tanggal 30

Agustus menerima gelar ilmuwan utama sosiologi. Pendiri FISIP UI ini, memperoleh

gelar profesor dari Fakultas Ekonomi UI dan sampai akhir hayatnya justeru mengajar

di Fakultas Hukum UI.

Sumber: www. wordpress.com/category/ilmu-sosial/tokoh-tokoh-sosiologi

Sumber : //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dc/Hasyim_Asyari.jpg

Tokoh

120

Kelas VII SMP/MTs

Rangkuman

1.

I

nteraksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan,

antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok

manusia

2.

Proses

interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi

melakukan kontak sosial dan komunikasi.

3.

Proses

yang asosiatif terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang

melakukan interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan.

Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan

asimilasi

4.

Proses yang disosiatif

terjadi apabila seseorang atau sekelompok

orang melakukan interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan

merenggangkan solidaritas kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk

yaitu kompetisi, kontravensi, dan pertentangan

5.

Di dalam masyarakat dikenal ada empat tingkatan

norma yaitu cara

(

usage

), kebiasaan (

folksway

), tata kelakuan (

mores

), dan adat istiadat

(

customs

).

6.

Interaksi

sosial yang terjalin secara berpola akan menghasilkan lembaga

sosial. Oleh karena itu, interaksi sosial berpengaruh besar terhadap

terbentuknya lembaga sosial masyarakat yang bersangkutan

7.

Lembaga

sosial adalah lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dalam

memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan dengan tujuan

mendapatkan keteraturan hidup.

8.

Jenis-jenis

lembaga sosial adalah lembaga keluarga, lembaga pendidikan,

lembaga ekonomi, lembaga politik, dan lembaga agama.

9.

Fungsi dan peran lembaga

sosial di masyarakat untuk mengatur masyarakat

dalam rangka mencukupi kebutuhan pokok atau dasar tiap-tiap anggota

masyarakatnya. Dalam pemenuhan kebutuhan manusia diperlukan suatu

lembaga yang mengatur pemenuhan berbagai jenis kebutuhan manusia.

Jika tidak, maka kehidupan masyarakat akan sulit terkendali dan timbul

kekacauan, ketidakmerataan dan lain-lain.

121

Ilmu Pengetahuan Sosial

Uji Pemahaman Materi

A. Pilihah a, b, c, dan d sebagai jawaban yang paling tepat!

1.

Hubungan-hubungan antara

orang perorangan, antara kelompok manusia,

maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia disebut ....

a. status sosial

b. peran sosial

c. interaksi sosial

d. proses sosial

2.

Proses interaksi sosial akan terjadi apabila memiliki syarat ....

a. hubungan dan akibat

b. proses dan tindakan

c. kontak dan komunikasi

d. aksi dan reaksi

3.

Seorang bayi yang baru lahir

, ia akan melakukan kontak sosial dengan

ibunya.Itu merupakan salah satu contoh bentuk kontak sosial antara....

a. kelompok

b. orang perorangan

c. perorangan dengan kelompok

d. kelompok dengan kelompok

4.

Berikut ini merupakan contoh dari terjadinya proses interaksi sosial ...

a. dua orang anak saling bersalaman dan saling berbicara

b. orang Indonesia bertemu dengan orang

Arab

c. seorang laki-laki memperhatikan seorang gadis

d. seorang anak sedang menelpon temannya

5.

Y

ang tidak termasuk faktor-faktor berlangsungnya proses interaksi sosial

adalah ....

a. imitasi

b. sugesti

c. simpati

d. asimilasi

6.

Jika seorang anak kecil melihat

apa yang dilakukan oleh orang tuanya,

kemudian anak tersebut mencoba melakukan apa yang telah ia lihat.

Tindakan anak terse

but dinamakan ....

a. identifikasi

b. imitasi

c. simpati

d. sugesti

122

Kelas VII SMP/MTs

7.

Bentuk kerja sama di dalam masyarakat Indonesia lebih dikenal dengan

nama ....

a.

gotong royong

b.

kooptasi

c.

akulturasi

d.

asimilasi

8.

Lembaga sosial yang terbentuk dalam masyarakat melaui ikatan

perkawinan disebut lembaga ....

a. perkawinan

b. keluar

ga

c. ekonomi

d. agama

9.

Lembaga

sosial yang mengatur hubungan antar manusia dalam pemenuhan

kebutuhan hidup disebut lembaga ....

a. pendidikan

b. agama

c. ekonomi

d. politik

10.

Di bawah ini yang termasuk ciri-ciri dari pendidikan informal adalah ....

a. pendidikan berlangsung dalam lembaga pemerintah

b. terdapat kepemimpinan yang jelas

c. adanya batasan lama studi

d. pendidikan berlangsung di keluar

ga

B. Esai

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1.

Jelaskan pengertian interaksi sosial !

2.

Jelaskan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial !

3.

Jelaskan dua syarat terjadinya interaksi sosial !

4.

Mengapa interaksi sosial dikatakan

sebagai kunci dari semua kehidupan

sosial ?

5.

Jelaskan perbedaan

antara proses sosial yang asosiatif dengan proses

sosial yang disosiatif !

6.

Bagaimanakah

pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga

sosial ?

7.

Jelaskan pengertian lembaga sosial !

8.

Jelaskan

perbedaan antara kebiasaan dengan tata kelakuan dilihat dari

kekuatan sanksinya!

9.

Jelaskan jenis-jenis lembaga sosial ?

10.

Bagaimanakah fungsi lembaga sosial secara umum ?