Halaman
Bab II ~ Ekonomi
31
EKONOMI
Peta Konsep
II
Anda akan berlatih mengevaluasi laporan, mendeskripsikan hal-hal menarik, mengidentifikasi
pola paragraf, menilai gagasan dan pikiran penulis, mengalihkan teks aksara Arab-Melayu dan
menulisnya kembali.
EKONOMI
Membaca
Membaca artikel
Mengidentifikasi
pola paragraf
Menilai gagasan
Mendengarkan
Mengevaluasi
laporan
Berbicara
Biografi tokoh
Mendeskripsikan
hal-hal menarik
Menulis
Teks aksara Arab-
Melayu
Pengalihan dan
penulisan
kembali
Tujuan Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
32
Seringkali Anda mendengarkan sebuah laporan yang dibacakan oleh teman,
guru, atau dari telivsi dan radio di rumah. Namun, pernahkah isinya memberikan
kesan kepada Anda hingga Anda dapat memberikan sebuah penilaian?
Adakah tokoh Indonesia yang menjadi idola dalam hidup Anda? Membaca
biografinya adalah tahap awal pengenalan terhadap seorang tokoh karena dari situ
Anda akan banyak mendapatkan pelajaran-pelajaran yang berharga dan patut
diteladani.
Tentunya, selain seringnya Anda membaca buku biografi, artikel juga memuat
informasi yang sedang hangat dibicarakan. Bagaimana pola pengembangannya dalam
penulisan maupun bagaimana pendapat penulis artikel terhadap topik yang sedang
dibahas, akan Anda pelajari.
Di bidang kesastraan, Anda akan diperkenalkan dengan aksara Arab yang
berbeda dengan bahasa Indonesia tujuannya agar Anda, tidak hanya mengenal bahasa
sendiri, namun, masih ada bahasa lain yang perlu dipelajari.
A. Membaca Intensif Artikel
Artikel merupakan tulisan yang mengulas topik permasalahan yang sedang
hangat-hangatnya dibicarakan dalam sebuah media massa. Berikut ini disajikan
sebuah artikel yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Bacalah dengan seksama!
Masih Tersandung Tingginya Harga Kedelai
Apa jadinya jika harga kedelai melambung? Soal harga-harga yang
melambung tidak hanya dialami oleh kedelai. Selamanya kita akan sedih apabila
harga-harga melambung, sementara penghasilan tidak berubah. Beberapa saat
lalu kita mendengar kabar buruk mengenai harga minyak goreng, harga beras,
harga gula yang melambung akibat terjadinya penimbunan. Harga barang yang
melambung adalah kabar buruk bagi konsumen. Sebab, untuk mengkonsumsi
harga barang yang sama, harus menambah ongkos kenaikan. Padahal, harga-
harga yang naik itu adalah barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Gambar 2.1
Tanaman Kedelai
kedelai.cache.eb
Bab II ~ Ekonomi
33
Kali ini serupa pada komoditi kedelai. Kita tahu, kedelai adalah bahan baku
pembuatan tempe dan tempe merupakan makanan rakyat yang terjangkau.
Makanan tersebut kemudian diketahui memiliki banyak gizinya sehingga orang
tidak malu lagi dikatakan sebagai generasi tempe. Tempe, bahkan sudah menjadi
makanan rakyat yang digemari dan bisa diolah secara modern. Ketika bahan
baku tempe itu mahal di berbagai daerah, otomatis rakyat akan mengonsumsi
makanan kesukaannya itu dengan harga mahal pula. Bahkan, bisa saja suatu
sat kita akan kesulitan menemukan tempe dan tahu di pasaran.
Kenyataan pahit ini menyebabkan para perajin dan produsen tempe
harus memilih: akan terus berjualan tempe atau alih profesi. Sebab, tidak ada
keuntungan yang diraih justru kerugian. Mereka bingung, resah, rugi, dan ada
pula yang berunjuk rasa.
Pertama, kita melihat kenyataan di daerah Sleman. Selama dua bulan
harga kedelai itu mencekik leher, sehingga penderitaan tak cuma dialami perajin
tempe. Kenaikan kedelai dari Rp 6 ribu menjadi Rp 8 ribu itu berdampak pada
menyusutnya keuntungan perajin tahu sampai 33 persen. Tempe dan tahu
memang sudah menjadi makanan rakyat yang saling menguntungkan antara
produsen dan konsumen. Mereka juga tidak bisa menyiasati dengan mengurangi
ukuran tahu.
Kedua, di daerah Bantul Tingginya harga kedelai menyebabkan
banyaknya produsen tempe mengurangi produksinya, menaikkan harga serta
mengurangi bobotnya. Para perajin tempe di Bantul itu tak tahu lagi strategi apa
yang harus dijalankan karena kedelai impor sudah mendekati Rp 8 ribu. Tentu
saja dengan perubahan strategi ini akan mengakibatkan berbagai pihak terkejut,
misalnya harga mahal, bobot dikurangi, dan sulit mendapatkan tempe karena
produksinya terbatas.
Ketiga, kita melihat kenyataan di kota Yogyakarta. Akibat
melambungnya harga kedelai, perusahan tempe sampai merumahkan
karyawannya. Memang ada perusahaan tempe yang kecil terancam gulung
tikar karena omsetnya menjadi tidak sebanding dengan biaya produksinya. Bila
harga kedelai tidak terkendali, maka perusahaan-perusahaan tersebut akan
hancur. Tindakan merumahkan karyawan juga menunjukkan tidak mampunya
perusahaan mengatasi krisis kedelai.
Dari ketiga kenyataan yang kita lihat, ternyata harga haruslah dijaga
stabilitasnya. Kecenderungan harga yang melambung akan memberikan
sandungan pada banyak pihak. Oleh karena itu, ketergantungan pada pihak lain
harus dibatasi. Mulailah disadari bahwa kita ini mampu memproduksi kebutuhan
diri kita sendiri.
Di sisi lain, sistem pertanian kita harus bisa menghasilkan kedelai yang
berkualitas, sehingga kita tidak perlu lagi mengimpor pemerintah tentu bisa
bertindak lebih cepat. Harga kedelai yang menyandungi kita ini barangkali hanya
satu kasus. Persoalan serupa juga bisa terjadi pada komoditas lain. Namun, bila
solusi itu sudah ditemukan, masalah serupa akan bisa segera diatasi dan tidak
berlarut-larut.
(
Kedaulatan Rakyat,
2008: 17)
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
34
UMUM
Latihan
Setelah Anda membaca dan memahami isi artikel di atas, kerjakan soal-soal di
bawah ini!
1.
Apa yang menjadi topik pembicaraan pada bacaan di atas?
2.
Perihal apa saja yang menjadi sebab masyarakat begitu resah dewasa ini?
3.
Beberapa bulan ini harga kedelai mengalami kenaikan, Berapa persen
kenaikannya?
4.
Daerah mana saja di Yogyakarta yang terkena imbas melonjaknya harga
kedelai? Jelaskan satu per satu!
5.
Pihak mana saja yang tersandung dengan kenaikan harga kedelai?
1. Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Induktif
Setelah Anda membaca artikel yang disajikan di atas, Anda akan berlatih
mengenali berbagai pola pengembangan paragraf dengan kegiatan membaca
intensif.
Membaca intensif adalah kegiatan membaca dengan penuh pemahaman.
Pada kegiatan ini, pahamilah paragraf/teks yang berpola induktif.
Mulailah dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus untuk ditarik
kesimpulan secara umum yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Bila digambarkan dengan diagram sebagai berikut, perhatikan dengan baik
dan cermati ilustrasi di bawahnya!
khusus
khusus
khusus
Contoh:
•
Beni seorang yang rajin belajar
.
•
Beni selalu mengerjakan PR.
Beni adalah siswa yang baik.
•
Beni menaati peraturan sekolah.
Bab II ~ Ekonomi
35
Coba Anda perhatikan berbagai pola pengembangan paragraf secara induktif
sebagai berikut! :
a.
Generalisasi
Dari peristiwa-peristiwa yang khusus, Anda dapat menarik
kesimpulan secara umum.
Coba Anda perhatikan ilustrasi berikut!
Besi adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Platina
adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Timah adalah
sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Seng adalah sejenis logam,
bila dipanaskan akan memuai. Dari peristiwa-peristiwa itu dapat ditarik
kesimpulan bahwa semua logam bila dipanaskan akan memuai.
Sumber: E. Kosasih, 2003
b.
Analog
Dengan membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan,
Anda dapat menarik kesimpulan bahwa pada segi-seginya yang lain pun
terdapat persamaan juga.
Perhatikan paragraf berikut ini!
Sebuah pabrik konveksi mencoba memproduksi jenis baju yang lain
dari biasanya, yakni baju wanita dengan kerah membentuk seperti baju
muslim (laki-laki), lengan tiga perempat panjangnya dan ada belahan di
sisi kanan kiri baju serta bagian depan dihiasi payet untuk memberi kesan
unik. Baju ini dijual dengan harga mahal dengan sasaran konsumen
masyarakat Bandung, Jakarta, dan Medan. Ternyata, baju ini laku keras,
sehingga pabrik tersebut mempunyai keuntungan besar. Berdasarkan
pengalaman ini, pengusaha pabrik konveksi ingin mengembangkan di kota-
kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, Ujung Pandang. Karena
dia berkesimpulan produknya pasti akan laku keras.
c.
Hubungan Sebab-Akibat
Dari peristiwa-peristiwa yang menjadi sebab, dapat ditarik
kesimpulan yang menjadi akibat.
Cobalah pahami ilustrasi berikut ini!
Siswa B berasal dari keluarga miskin tetapi ia bercita-cita ingin
menjadi seorang dokter. Sejak kelas 1 SMU ia tekun belajar. Dengan
cara apapun ia melengkapi semua buku pelajaran. Hampir setiap hari ia
bergelut dengan buku-buku di perpustakaan sekolah, sehingga informasi
apapun hampir tidak pernah terlewatkan.
Tiap malam pun tidak ia belajarwalaupun keesokan harinya tidak
ada ulangan. Tekadnya adalah menyi-sihkan teman-temannya. Ternyata
kerja kerasnya selama ini hampir membuahkan hasil. Ia lulus dengan
peringkat pertama dan ia diterima di UGM Fakultas Kedokteran sesuai
dengan apa yang selama ini menjadi cita-citanya.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
36
d.
Hubungan Akibat-Sebab
Dengan memahami peristiwa-peristiwa yang menjadi akibat, Anda
dapat menyimpulkan penyebabnya.
Pahamilah paragraf berikut ini!
Beberapa pohon tanaman hias di halaman rumah tidak mau
berbunga seperti tanaman sejenis lainnya. Tanaman tersebut tiap hari
disiram dan selalu diberi pupuk.
Apa sebabnya?
Ternyata tanaman tersebut
tidak mendapat sinar matahari karena terhalang oleh pohon kayu besar
yang ditanam di pinggir jalan raya.
e.
Hubungan Sebab, Akibat, Akibat-Akibat
Dari peristiwa-peristiwa yang terdapat di dalam teks dapat ditarik
kesimpulan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini!
Sekitar tahun 1998 negara kita mengalami krisis moneter. Hal ini
terjadi
karena
nilai tukar rupiah merosot.
Akibat
kejadian tersebut, ekonomi
menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan tersebut
menimbulkan dampak
pengangguran yang meluas sehingga kejahatan pun merajalela.
2. Menemukan Paragraf Berpola Deduktif
Berbicara mengenai sebuah wacana, tentu Anda dapat mengamati bahwa
wacana terdiri dari berbagai paragraf yang saling mendukung. Paragraf yang
Anda temui bermacam-macam, di antaranya paragraf deduktif.
Dalam paragraf deduktif disajikan dengan mengetengahkan hal-hal yang
bersifat umum kemudian menjabarkan hal-hal yang bersifat khusus. Hal-hal yang
bersifat umum tersebut dapat dikatakan sebagai kalimat utama, sedangkan hal-
hal yang bersifat khusus merupakan kalimat penjelas/bukti-bukti pendukung. Bila
digambarkan dalam bentuk diagram dapat disajikan sebagai berikut:
khusus
UMUM
khusus
khusus
Dalam paragraf ini, kalimat utama berupa deduksi atau kesimpulan umum,
sedangkan kalimat penjelas berupa bukti-bukti. Untuk mengenali paragraf ini,
bukti-bukti diambil dari situasi aktual. Paragraf ini biasanya menggunakan kata
penghubung buktinya, alasannya, atau kata-kata yang menunjukkan sinonimnya.
Bab II ~ Ekonomi
37
Perhatikan ketiga paragraf berikut ini!
“Sebuah teori tentang fungsi bahasa yang sangat terkenal ialah teori Karl
Buhler, seorang ahli jiwa dan ahli teori tentang bahasa, bangsa Austria.”
Sejak tahun 1918, diperkenalkan teori tentang trifungsi bahasa dalam
berbagai tulisan. Pada tahun 1934 terbitlah bukunya “
Sprachteorie
” yang
membela teori fungsi bahasa. Mula-mula teori Buhler itu tidak mendapat
perhatian orang. T
etapi lambat-laun para pendidik tertarik hatinya dan akhirnya
memperbaharui pengajaran bahasa di sekolah-sekolah.
(Sumber: Gorys Kerraf,
2001)
Kutipan pernyataan di atas mengisyaratkan bahwa kalimat pertama “Teori
Karl Buhler merupakan teori tentang fungsi bahasa” merupakan pernyataan
umum yang selanjutnya diikuti kalimat-kalimat penjelas.
“
Bahasa Indonesia
yang diangkat dari salah satu bahasa daerah dari
sekian bahasa daerah yang hidup di Indonesia kini
t
elah mencapai kemajuan
yang mengagumkan. Bahasa itu kini tidak saja menunjukkan kesanggupannya
sebagai bahasa pergaulan antarsuku bangsa dari bangsa yang besar dengan
bahasa daerahnya yang beraneka ragam dan tersebar tempat tinggalnya, tetapi
telah sanggup pula menjadi wadah dari semua kegiatan kebudayaannya.”
Anda dapat mencermati setiap rangkaian kalimat yang ada. Rangkaian
kalimat yang digarisbawahi merupakan pernyataan umum, sedangkan yang tidak
digarisbawahi adalah pernyataan khusus.
Sekolahku jauh
sekali. Agar tidak terlambat sekolah, aku sudah harus
bangun pagi pukul 05.00. Setelah itu, aku mandi, berpakaian, salat subuh, sarapan
pagi, dan bersiap-bersiap berangkat ke sekolah. Pukul 05.45 aku berangkat.
Aku harus menempuh perjalanan dengan bus dua kali. Pertama, aku harus naik
bus ke daerah Jujur. Kedua, Jujur aku naik bus lagi sampai di pertigaan Sonopakis-
Sonosewu. Untuk sampai di sekolah dari pertigaan tersebut aku harus berjalan
kaki. Kalau perjalananku lancar, tiba di sekolah pukul 06.45. Tapi bila bus yang
kutumpangi tidak kunjung datang, aku harus bersiap-siap untuk dimarahi oleh
BP karena keterlambatanku.
Sama dengan pernyataan terhadap paragraf di atasnya, bahwa kalimat
yang digarisbawahi merupakan kalimat utama.
3. Menarik Kesimpulan dari Paragraf Deduktif
Kesimpulan diperoleh dengan cara: bacalah sebuah teks yang terdapat
paragraf, tunjukkanlah hal-hal yang bersifat umum atau disebut dengan kalimat
utama, dan rangkaikanlah kalimat-kalimat utama tadi hingga menjadi sebuah
paragaraf.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
38
4. Menemukan Kalimat yang Berupa Alasan dan Rincian
Alasan merupakan dalih yang digunakan untuk melakukan pembenaran.
Biasanya kita dapat menggunakan kata tanya
mengapa
. Rincian adalah bagian-
bagian atau anggota dari keseluruhan atau kelompok. Misalnya, dalam biologi
kita mengenal dengan adanya sistem klasifikasi. Kita dapat membuat rincian
anggota suatu kelompok berdasarkan sudut pandang tertentu secara tepat sampai
pada spesiesnya. Sementara contoh adalah sesuatu yang digunakan untuk
memperjelas suatu penjelasan atau konsep agar mudah dipahami.
Berikut ini disajikan contoh yang mengungkapkan rincian.
Musim kemarau tahun ini merupakan bencana bagi daerah kami.
Sungai
yang mengalir di tengah desa kering kerontang. Sumur banyak yang tidak
berair lagi. T
ampak berdesak orang menunggu giliran menimba air di sumur
Pak Lurah, satu-satunya yang tidak kering. Sawah dan ladang hangus oleh
terik matahari. T
anah pecah berbongkah-bongkah. T
anaman tidak ada yang
kelihatan menghijau. Rumput pun kecoklat-coklatan terhampar mati. Dua
ekor domba pun bermata sayu mungkin merasakan kering yang
berkepanjangan. Beberapa hewan piaraan terpaksa diungsikan ke daerah
yang sungainya masih mengalir
.
Berdasarkan paragraf tersebut, dapat diungkapkan bahwa paragraf
rincian memiliki sifat informatif (memberikan penjelasan), pembaca ikut
menikmati paragraf tersebut dengan tidak mempertimbangkan susunan
peristiwa. Perhatikan kembali paragraf yang digarisbawahi.
(Sumber: Soedjito dan Mansyur Hasan, 1994)
Berikut ini disajikan paragraf yang mengungkapkan contoh!
Kohesi dan adesi memegang peranan penting dalam menentukan
permukaan zat cair. Misalnya: Sekeping kaca yang bersih permukaannya
diletakkan mendatar. Jika setetes air diletakkan di atas permukaan kaca itu,
melebarlah air itu. Ini terjadi karena adesi air dengan kaca lebih besar daripada
kohesi air. Sebaliknya, jika setetes air raksa diletakkan di atas permukaan
kaca itu, tetesan air raksa itu akan membentuk sebuah bola. Hal itu karena
kohesi air raksa lebih besar daripada adesi air raksa dan kaca.
Berdasarkan paragraf tersebut, dapat diungkapkan bahwa paragraf
contoh bersifat informatif, mudah dipahami karena ada contohnya disertai
percobaan atau uji coba. Amati pula penggunaan kata: misalnya, contoh,
dan sebagainya.
Berikut ini disajikan paragraf yang mengungkapkan alasan!
Pestisida merupakan satu produk yang di sisi lain menguntungkan dan
di lain pihak sangat merugikan kehidupan makhluk hidup. Dampak negatif
yang ditimbulkan akibat penggunaan pestisida adalah terjadinya resistensi
hama sasaran terhadap insektisida, terbunuhnya musuh alami dan serangga
berguna lain, merajalelanya hama sekunder, kematian atau kerusakan
tanaman, keracunan pada manusia (baik langsung/tidak langsung) dan
keracunan pada hewan dan residu pada tanaman.
Bab II ~ Ekonomi
39
Tugas Mandiri
Dari paragraf di atas, dapat diungkapkan kata kunci yang berupa: sebab-
akibat, alasannya, akibatnya, dan sebagainya. Selain itu diungkapkan pula bahwa
paragraf tersebut bersifat argumentatif dan sebab-akibat, mudah dipahami karena
terdapat kata-kata kunci seperti disebutkan di atas dan ulasannya disertai data/
bukti yang mendukung.
Setelah Anda mempelajari berbagai pola pengembangan paragraf, ujilah
kemampuan Anda dengan berbagai tugas berikut inbi!
1.
Gunakanlah teks di atas “Masih Tersandung Tingginya Harga Kedelai”
untuk menemukan pola pengembangan paragraf secara induktif maupun
deduktif. Jika di dalam teks tidak Anda temukan pola pengembangan
tersebut, temukanlah pada teks berikut ini!
Mengubah Sampah Jadi Energi Listrik
TIGA
pemerintah daerah dalam Kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta
(APY), yaitu kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul (Kartamantul),
menghadapi berbagai permasalahan yang memengaruhi kemampuannya dalam
menyediakan layanan perkotaan, termasuk dalam hal pengelolaan persampahan.
Ketua Sekretaris Bersama Kartamantul Ir. H. Sutrisno MES, menyatakan,
pengelolaan persampahan merupakan salah satu persoalan utama yang harus
dihadapi daerah perkotaan di seluruh dunia, termasuk kawasan Yogyakarta,
Sleman, dan Bantul. Karena itu, pengelolaan persampahan harus dikendalikan
secara formal melalui pengembangan metode pengumpulan dan pembuangan
sampah yang efektif dan ramah lingkungan.
Meski sudah ada TPA Piyungan, permasalahan persampahan di Kawasan APY
yang semakin kompleks itu diharapkan segera teratasi dengan telah
ditandatanganinya MoU antara Sekretaris Bersama Yogyakarta Sleman Bantul
( Sekber Kartamantul) dengan PT Global Waste Solusi (GWS) Jakarta tentang
pengolahan sampah menjadi energi listrik (
waste to energy
). Penandatanganan
dilakukan Ketua Sekber Kartamantul Ir. Sutrisno MES yang juga Sekda Sleman
mewakili walikota dan bupati di Kartamantul dan Direktur PT GWS Gondo
Suripto pada Mei 2005 lalu di Kepatihan Yogya.
Rencananya, PT GWS akan mengolah sampah yang dihasilkan dari ketiga wilayah
(kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul) menjadi energi
listrik.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
40
Sutrisno mengatakan, berdasarkan hasil kajian, diketahui umur teknis TPA
Piyungan hanya sampai tahun 2014, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk
reduce, recycle, reuse
terhadap sampah yang terkumpul dan dikelola di TPA
Piyungan yang mencapai hampir 500 ton per hari, belum termasuk sampah yang
berada di luar wilayah APY”, katanya.
Sementara dalam format kerja sama pengolahan sampah menjadi energi listrik,
pihak investor akan mendanai seluruh biaya investasi baik studi kelayakan,
pembangunan pabrik pengolah sampah, sampai dengan pengelolaan setelah pabrik
pengolah tersebut selesai dibangun. Sedang kabupaten/kota menyediakan lahan
dan mengirimkan sampahnya ke pabrik tersebut.
Dengan pola kerja sama ini diharapkan kabupaten/kota dapat menghemat
sharing
operasional dan pemeliharaan TPA yang mencapai Rp 1,6 miliar per
tahun, serta dapat menanggulangi permasalahan sampah secara komprehensif
karena sampah yang dihasilkan dapat diolah menjadi energi listrik. Dampak
lainnya, umur teknis TPA Piyungan menjadi lebih lama atau bahkan mengubah/
mengembalikan kondisi TPA Piyungan menjadi suatu kawasan hijau.
Menurut Gondo Suripto, teknologi yang diterapkan dalam sistem pengolahan
sampah menjadi energi listrik ini merupakan teknologi ramah lingkungan berupa
thermal converter
. Sampah diolah pada suhu 1.700 derajat Celcius sehingga
menghasilkan uap yang dapat menggerakkan turbin yang pada akhirnya
membangkitkan generator listrik.
Menurut Lukman Kemas dari PT GWS, apa yang dilakukan di Yogyakarta ini
merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Sekarang berbagai kajian/studi
sedang dilakukan dan ditargetkan pada 2007/2008 sudah dapat mulai
dioperasionalkan. “Ini merupakan pertama kali di Indonesia. Harapannya Yogya
jadi
pilot project
pengelolaan sampah menjadi sumber energi listrik. Di luar
negeri, teknologi seperti ini sudah dikembangkan di Amerika Serikat, Cina, Timur
Tengah, Brasil, dan sebagainya,” ujar Lukman Kemas saat berbincang-bincang
dengan KR di Sekber Kartamantul.
Office Manager
Sekber Kartamantul R Ferry Anggoro Suryokusumo
menambahkan, sebenarnya ada empat alternatif pemecahan sampah di TPA
Piyungan. Yaitu mengubah sampah menjadi kompos, pupuk, makanan ternak,
serta energi listrik. Akhirnya, mengolah sampah untuk dijadikan sumber energi
listrik merupakan pilihan yang dinilai paling tepat. Dari 500 ton sampah per hari
yang masuk ke TPA Piyungan, setelah diolah jadi energi listrik akan dihasilkan
daya 25 Mega Watt. Selanjutnya, daya tersebut dapat dimanfaatkan kembali
oleh masyarakat melalui PT PLN selaku pembeli tenaga listrik yang masuk
kategori Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Bab II ~ Ekonomi
41
Kesadaran Masyarakat
Minimnya kesadaran masyarakat tentang permasalahan sampah, selain
berdampak buruk pada lingkungan, juga bakal menjadi bom waktu yang bisa
meledak setiap saat.
Diperkirakan, dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan, TPA Piyungan akan
segera penuh, sehingga tidak menutup kemungkinan Kota Yogya akan penuh
dengan sampah manakala tidak ada lagi lokasi lain yang bisa dijadikan TPA.
Kasubdin Kebersihan Dinas Kebersihan Keindahan dan Pemakaman (DKKP)
Kota Yogya, Ir. Suryana mengungkapkan, volume pembuangan sampah dari
masyarakat kian meningkat tiap harinya. Kota Yogya sendiri bisa memproduksi
sampah hampir mencapai 1.500 meter kubik per hari. Dari data tersebut masih
ada sekitar 15 persen sampah yang belum terangkut. “Bayangkan jika 15 persen
itu dikalikan setahun, kota ini bisa menjadi gunung sampah,” tandas Suryana.
Bila membuat sesuatu tanpa memikirkan dahulu sampahnya, ini ibarat mau makan
kenyang tapi tidak tahu sudah ada WC apa belum. Geni, dari
Divisi People and
Enpowerment Programme
senantiasa mengucapkan kalimat ini, sewaktu ada
kesempatan bicara perihal problem sampah.
Menangani sampah, lanjut Geni, bukanlah sekadar menciptakan proyek. Apa
yang digagas di Forum Kartamantul, menurutnya sudah dilakukan oleh para
pemulung, yang setiap hari memilah-milah sampah di tempat penampungan.
(Kedaulatan Rakyat, 3 Oktober 2005)
2.
Selanjutnya tuliskanlah dalam buku latihan Anda kalimat-kalimat tersebut!
3.
Untuk menguji kemampuan Anda menemukan paragraf yang
menggunakan alasan dan rincian, gunakanlah teks “Mengubah Sampah
Menjadi Energi Listrik” kembali! Lakukanlah kegiatan seperti menemukan
pola pengembangan secara indiktif dan deduktif!
4.
Cocokkanlah hasil pemahaman Anda dengan teman semeja dan mintalah
penilaian kepada guru Anda!
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
42
B. Menilai Gagasan
Masih berkaitan dengan artikel, lalu bagimanakah Anda dapat mengenali dan
menilai bahwa pernyataan yang ada merupakan gagasan atau pendapat dari penulis?
Berikut ini kembali disajikan artikel lain, coba Anda baca dan pahami bagian
demi bagian kalimat yang ada!
Dapatkah Konservasi Lahan Gambut
Jadi Lebih Menguntungkan daripada Minyak Kelapa?
Bulan Juni lalu, Bank Dunia mengeluarkan laporan yang memperingatkan
bahwa perubahan iklim memunculkan resiko serius bagi Indonesia, termasuk
hilangnya 2000 pulau saat permukaan laut makin tinggi. W
alau skenario ini
terdengar mengerikan, beberapa mekanisme yang diusulkan untuk mengatasai
perubahan iklim, terutama kredit karbon melalui penghindaran penggundulan
hutan, menawarkan kesempatan unik bagi Indonesia untuk memperkuat
ekonominya bersamaan dengan menerapkan kepemimpinan dunia yang inovatif
di bidang lingkungan dan politis.
Kami berargumen di beberapa kasus, melestarikan ekosistem dengan kredit
karbon bisa jadi lebih menguntungkan daripada menjual kelapa sawit,
menghasilkan nilai pajak yang lebih tinggi bagi kekayaan Indonesia, dan pada
saat bersamaan memberikan hasil ekonomis yang menarik bagi para investor.
Sebagai tinjauan, penghindaran penggundulan hutan adalah proses yang
para pemiliknya bisa jadi pemerintah, masyarakat, atau tuan tanah, menjual hak
karbon di daerah tertentu pada investor swasta. Investor swasta ini kemudian
menjual kredit karbon di pasar internasional kepada perusahaan-perusahaan
yang berusaha mengimbangi emisi mereka. Penghindaran hutan gundul saat ini
hanya diketahui sebagai skema pengurangan emisi sukarela, namun diharapkan
kosep ini akan diterapkan pada pertemuan PBB mengenai iklim di bulan
Desember di Bali, terutama jika proyek pembuktian konsep menunjukkan tanda-
tanda keberhasilan.
Berkat hampir dari 20 juta hektar dari rawa lahan gambut yang dimilikinya,
Indonesia mempunyai posisi yang baik ntuk menimbun mekanisme pertumbuhan
kredit karbon di masa mendatang. Bahkan, pengubahan, pengeringan, dan
pembakaran lahan-lahan gambut saat ini diperkirakan akan melepaskan 2 miliar
karbon ke atmosfer setiap tahunnya. Ini sebanding dengan 8 persen dari emisi
karbon manusia secara global, dan ini adalah penyebab mengapa Indonesia
menjadi pembuang emisi karbon ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan AS.
Walau kebijakan konvensional mengatakan bahwa mengubah lahan gambut
menjadi kelapa sawit ini adalah cara ekonomis terbaik untuk menggunakan lahan
tersebut, analisis kami menunjukkan bahwa kredit karbon dapat menyediakan
investasi jangka panjang yang lebih baik bagi bisnis dan pemerintahan Indonesia.
Bab II ~ Ekonomi
43
Latihan
Bahkan, memperlambat penggundulan hutan dan melindungi ekosistem kaya
karbon tak hanya akan memberi kesempatan Indonesia untuk menerima milyaran
dollar per tahun melalui pasar karbon, namun itu juga akan menurunkan resiko
terbukanya negara Indonesia pada fluktuasi harga kelapa sawit, dan juga resiko
potensial dari serangan balik Eropa terhadap kelapa sawit terhadap biofuel.
(
Suara Baru,
2007:24)
Setelah Anda membaca dan memahami artikel di atas, cobalah untuk
mendiskusikan bacaan tersebut !
1.
Apa isi laporan Bank Dunia pada bulan Juni lalu?
2.
Jelaskan beberapa keuntungan melestarikan ekosistem dengan kredit kabon
dari pada menjual kelapa sawit!
3.
Bagaimana dengan tanah di Indonesia yang memiliki potensi untuk
menimbun mekanisme pertumbuhan kredit karbon di masa mendatang?
Setiap paragraf dalam suatu bacaan tentunya mengandung gagasan pokok
yang disebut gagasan utama. Gagasan utama diperjelas oleh gagasan penjelas
yang dituangkan ke dalam wujud kalimat-kalimat penjelas.
Coba Anda perhatikan paragraf berikut!
Paragraf kedua:
Kami berargumen bahwa dibeberapa kasus, melestarikan
ekosistem dengan kredit karbon bisa jadi lebih menguntungkan dari
pada menjual kelapa sawit.......................................bagi para investor.
Kata yang dicetak tebal merupakan gagasan pokok pada sebuah artikel
Sebagai salah satu ragam wacana ilmiah, artikel hendaknya memilki kidah-
kaidah penulisan karya ilmiah dengan ciri-ciri sebagai berikut!
a.
Gagasan yang tertuang dalam artikel harus dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya secara keilmuan.
b.
Menggunakan sitematika atau struktur tulisan yang baku.
c.
Setiap gagasan disertai dengan argumentasi yang logis dan masuk akal
d.
Data, bukti atau fakta yang digunakan benar-benar objektif.
e.
Rujukan atau referensi yang digunakan dicantumkan secara jelas.
f.
Sumber ide artikel ilmiah berasal dari hasil pengamatan atau penelitian.
Dapat dipahami bahwa artikel ilmiah selalu mengemukakan tentang
kebenaran berdasarkan metodologi ilmiah. Pada penulis tidak dibenarkan untuk
membuat suatu simpulan hanya berdasarkan rekayasa imajinasi belaka.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
44
Tugas Mandiri
Lalu, bagaimana Anda dapat menemukan pendapat penulis dalam sebuah
artikel?
Coba Anda perhatikan kembali artikel di atas pada paragraf pertama!
....................perubahan iklim memunculkan resiko serius bagi
Indonesia, termasuk kemungkinan hilangnya 2000 pulau saat permukaan
laut makin tinggi.
Kalimat tersebut merupakan kutipan pendapat penulis lain
sedangkan kalimat selanjutnya: Walau skenario ini terdengar mengerikan,
beberapa mekanisme yang diusulkan ..........................................di bidang
lingkungan dan politis merupakan pendapat/gagasan penulis.
Bila dalam sebuah artikel Anda menemukan pernyataan yang diikuti
dengan nama orang dalam tanda kurung berarti pernyataan sebelumnya
merupakan gagasan atau pendapatnya, bukan penulis. Namun, bila pernyataan
itu kemudian diikuti oleh pernyataan lain yang mengomentari pernyataan tersebut
berarti komentar itu merupakan pendapat penulis.
Nah, bila Anda telah memahami mana yang disebut pendapat penulis ataupun
penulis lain, berikanlah penilaian Anda. Apakah pendapat yang dikemukakan
relevan dengan topik yang dibicarakan ataukah menyimpang? Kemampuan
Anda akan semakin teruji bila terus-menerus berlatih.
Untuk menguji kemampuan Anda dalam memahami pembelajaran di atas,
cobalah berlatih menemukan gagasan penulis dalam sebuah artikel yang Anda
cari melalui media cetak, internet, dan sebagainya. Tuliskanlah kembali pendapat
penulis ataupun penulis lain dalam artikel itu. Lau berikanlah penilaian terhadap
pendapat penulis tersebut menurut Anda. Bahaslah dengan teman sebangku
dan mintalah komentar guru Anda !
C. Mendengarkan Laporan
Informasi yang Anda dapatkan dalam kehidupan sehari-hari dapat diperoleh
dari berbagai sarana seperti melalui laporan
Bila pada pembelajaran sebelumnya Anda mendapatkan informasi berupa
berita dari radio (media elektronik), sekarang Anda memerolehnya dari laporan,
yang beragam jenisnya seperti laporan kunjungan, pengamatan, perjalanan, dan
sebagainya.
Bab II ~ Ekonomi
45
Latihan
Berikut ini disajikan salah satu laporan. Dengarkanlah laporan kunjungan yang
dibacakan oleh salah seorang teman Anda, selanjutnya catatlah pokok-pokok laporan
tersebut.
Laporan Kunjungan SMA Islam I Yogyakarta
ke SMA Batik I Solo
Tanggal 21 Januari 2008
Untuk mengisi waktu liburan semester I, SMA Islam I mengadakan
kunjungan ke SMA Batik I Solo. Kunjungan itu merupakan kunjungan balasan
atas kunjungan SMA Batik I Solo ke SMA Islam I Yogyakarta dua bulan yang
lalu. Dengan kunjungan itu, rasa persaudaraan dan persahabatan di antara
kami semakin tinggi.
Kunjungan SMA Islam I Yogyakarta ke SMA Batik I dilaksanakan pada
tanggal 21 Januari 2008. Kunjungan dilaksanakan oleh perwakilan sekolah
yang terdiri dari perwakilan kelas dengan beberapa guru pendamping. Selama
kunjungan, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan, misalnya observasi
lingkungan sekolah, diskusi tentang kegiatan, ekstrakurikuler sekolah, kemajuan
akademis sekolah, dan kedisiplinan siswa.
Kegiatan-kegiatan selama kunjungan berjalan dengan baik dan sesuai
rencana. Ternyata acara kunjungan mempunyai manfaat besar. Dengan kegiatan
itu, kami dapat membandingkan kondisi SMA Islam I dengan SMA Batik I.
Akhirnya, kami dapat menentukan sikap yang tepat sesuai dengan kedudukan
kami selaku siswa Islam I.
Setelah rombongan SMA Islam melaksanakan kunjungan ke SMA Batik,
kegiatan dilanjutkan dengan darmawisata kedua lokasi, masing-masing adalah
museum dan perpustakaan yang ada di kota Solo. Dengan melihat museum,
kami dapat melepaskan rasa jenuh.
Demikian laporan singkat kegiatan kunjungan SMA Islam I ke SMA Batik
I yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2008.
Yogyakarta, 30 Januari 2008
Aris Arianto
Setelah mendengarkan laporan kunjungan yang dibacakan oleh teman Anda,
jawablah pertanyaan berikut dengan tepat
!
1.
Siapakah yang mengadakan kunjungan ke SMAI Batik?
2.
Berapa orang yang ikut serta dalam kunjungan balasan tesebut?
3.
Misi apa yang diemban dalam kunjungan itu?
4.
Kapan kunjungan itu dilaksanakan?
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
46
Tugas Mandiri
5.
Kegiatan apa saja yang dilakukan di SMA Batik I?
6.
Setelah acara selesai dilanjutkan dengan rekreasi. Jelaskan objek wisata
yang dituju!
7.
Sebutkan beberapa manfaat dari acara kunjungan tesebut!
8.
Apa yang menjadi latar belakang kunjungan itu dilaksanakan?
9.
Kapan laporan kunjungan ini ditulis dan dilaporkan?
10.
Apa manfaat laporan ini dibacakan oleh teman Anda?
1. Memilah Pokok-pokok Menjadi Dua Kelompok
Setelah Anda mendengarkan laporan tadi, agar lebih mudah mengevaluasi
catatlah pokok-pokok laporan tersebut. Selanjutnya, pilahkan menjadi dua kelompok
yang berupa fakta dan opini. Hal yang perlu diingat adalah kenyataan yang benar-
benar terjadi dikategorikan sebagai fakta sedangkan informasi yang dikemukakan
dengan subjektif merupakan opini. Tulislah dalam buku latihan Anda .
2. Memberikan Tanggapan dan Evaluasi
Komentar yang diberikan teman saat mendengarkan hasil laporan dapat
diartikan sebuah tanggapan. Tanggapan dapat berupa persetujuan maupun
penolakan. Ketika Anda memberikan tanggapan gunakanlah bahasa yang efektif
dan komunikatif serta sikap yang baik. Tanggapan yang dikemukakan tidak boleh
menyinggung perasaan dan hendaklah bersifat membangun. Kemukakanlah
tanggapan pada berbagai segi yang Anda dengar, baik dari judul maupun isinya.
Untuk mengevaluasi, harus Anda dasarkan pada unsur-unsur yang ditulis,
seperti judul, pendahuluan, isi dan penutup. Dari keempat hal di atas, manakah
yang tidak sesuai dengan penulisan laporan secara umum, atau adakah hal-hal
yang menyimpang sehingga perlu pembenahan. Setelah itu, baru penulisannya,
apakah sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tujuan
mengevalusi laporan adalah untuk meninjau ulang kesempurnaan penulisan
laporan secara umum agar dapat dipahami.
Melaporkan sesuatu hal yang berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan
akan memberikan manfaat bagi orang lain yang belum mengetahui informasi
tersebut.Namun, laporan harus dibuat dengan harapan agar dimengerti dan
dipahami pembaca. Anda dapat berlatih untuk itu. Cobalah Anda mengamati
pedagang yang ada di sekitar Anda, buatlah laporan pengamatan terhadap
pedagang tersebut. Perhatikan unsur-unsur yang ada dan cara penulisannya.
Setelah itu, bacakanlah di depan teman sebangku agar dapat saling mengevaluasi.
Mintalah komentar guru Anda!
Bab II ~ Ekonomi
47
D. Menyampaikan Biografi Tokoh
Sebagai generasi muda Anda tentunya mempunyai tokoh yang Anda kagumi
entah karena karier kehidupan, kepribadiannya, dan lain-lain. Lalu pertanyaan yang
muncul, dari mana Anda dapat membaca riwayat hidup tokoh tersebut? Tentunya
buku yang berisi biografi tokoh-tokoh terkenal baik dalam negeri maupun luar negeri.
Buku tersebut dapat dibuat intisarinya.
Intisari sebuah buku dapat diperoleh dengan cara membaca biografi tentang
seorang tokoh. Catatlah hal-hal pokok pada tiap-tiap paragraf. Rangkaikanlah dengan
kalimat yang baik hingga menjadi sebuah paragraf yang utuh.
Berikut ini disajikan dua tokoh bangsa Indonesia yang keteladanannya patut
ditiru!
H a m k a
Hamka adalah singkatan, namanya Haji Abdul Malik Karim Amrullah.
Dia dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1908 di Maninjau Sumatera Barat.
Ayahnya ialah seorang pemuka Islam yang sangat terkenal di Sumatera Barat
yang bernama Dr. HAKA (Haji Abdul Karim Amrullah), pembawa
pembaharuan dalam agama Islam, pembasmi bid’ah dan khurafat yang merajai
Sumatera Barat sebelum tahun 20-an.
HAMKA termasuk seorang pujangga Islam yang lancar dan tajam penanya,
menulis banyak sekali buku agama dan beberapa roman yang “berhiaskan”
ajaran agama di dalamnya.
Di sekolah umum dia hanya sampai kelas II SD, tetapi melanjutkan sekolah
agamanya di sekolah yang dipimpin ayahnya walaupun tidak sampai tamat
pula. Pada masa kecilnya, dia sangat nakal. Setelah keluar dari sekolah, dia
tak berani pulang kepada orang tuanya, lalu mengembara ke sana ke mari.
Tahun 1924 ketika penyakit cacar berjangkit, HAMKA diserang penyakit
itu sehingga mukanya menjadi bopeng. Tahun 1927 dia naik haji ke Mekah
dengan biaya hanyalah kemauan yang keras. Kembali dari sana, Hamka
menetap di Minangkabau, menjadi guru agama di Padang Panjang, dan
memimpin gerakan Muhammadiyah. Tahun 1936-1945, Hamka tinggal di
Medan dan memimpin majalah Islam terkenal “Pedoman Masyarakat” sampai
tahun 1942, tahun masuknya Jepang. Sejak 1945, Dia bergerilya di hutan-
hutan Sumatra Barat sampai pengakuan kemerdekaan tahun 1949 turun ke
kota, kemudian terus ke Jawa, menetap sampai meninggalnya.
Hamka pernah tinggal di Makasar dua tahun sebagai utusan Pengurus
Besar Muhammadiyah. Pengetahuannya tentang ceruk-ceruk kota ini yang
dilukiskannya dalam bukunya
Tenggelamnya Kapal van der Wijck
didapatnya
selama dia bermukim di sana.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
48
Dia banyak belajar dari ayahnya sendiri, dari Kyai Sutan Mansyur
pemimpin Muhammadiyah terkemuka, dari H.O.S. Tjokroaminoto, dan
banyak belajar sendiri. Menampilkan ilmunya melalui bahasa Arab, satu-
satunya bahasa asing yang dikuasainya benar.
Selain tertarik kepada kesusastraan, dia juga banyak membaca kitab-
kitab filsafat. Dia mengetahui filsafat Socrates Plato, ajaran Zoroaster,
filsafat agama Persia lama, filsafat Yunani. Dia mengenal teori-teori filsafat
modern seperti ajaran Descartes, Spinoza. Semuanya dikenalnya melalui
bahasa Arab.
Karangan romannya banyak dipengaruhi oleh pengarang Mesir Al-
Manfaluth.
Di bawah Lindungan Ka’bah
juga dihebohkan orang sebagai
karya plagiat atau sekurang-kurangnya karya yang banyak dipengaruhi
oleh roman Al-Manfaluhti
Pondok Si Miskin.
Selain dari buku-buku yang berisi ajaran agama yang sangat banyak
dikarangnya, terdapat karya sastranya yang lain di antaranya ialah:
1. Di dalam Lembah Kehidupan
(kumpulan cerpen BP 1940)
2. Kenang-kenangan Hidup
(4 jilid, terbit antara tahun 1951-1952)
3. Karena Fitnah
(dianggap lemah, terbit tahun 1950)
4. Merantau ke Deli
5 . Tuan Direktur
(terbitan “Lukisan Punjangga” Medan tahun 1939)
6. Terusir
7. Menanti Beduk Berbunyi
8. Ayahku
(biografi ayahnya)
Sumber: J.S. Badudu, 1986
Jenderal Sudirman
Malam itu seseorang tak dikenal datang ke Karangnongko, mau
bertemu Pak Dirman. Tindak tanduknya mencurigakan. Mungkin ia mata-
mata musuh. Pasukan gerilya menyusun rencana untuk menyelematkan
Panglima Besarnya, Pak Dirman. Pukul 05.00 diam-diam Pak Dirman
pergi ke dalam hutan di utara desa. Setelah hari terang. Kapten Supardjo,
ajudan beliau menyuruh Pelda Herukeser ditandu, persis seperti Pak
Dirman dan dibawa ke selatan desa. Sampai di sebuah rumah, Herukeser
masuk, mantelnya ditinggalkan. Kemudian, diam-diam, bersama Supardjo
(kini MENDAGRI) Herukeser pergi ke tempat persembunyian Pak
Dirman. Ternyata rumah yang ditinggali mantel itu sorenya dibom oleh
pesawat terbang Belanda. Siasat berhasil dan Pak Dirman selamat.
Kisah di atas adalah episode kecil dari masa gerilya Panglima Besar
Sudirman yang tak mau menyerah kepada Belanda yang menduduki
kembali Indonesia pada tanggal 19 Desember 1948.
Siapakah Sudirman? Ia lahir di Dukuh Rembang, Purbalingga Jawa
Tengah 24 Januari 1916. Ia diambil sebagai anak angkat oleh kakak ibunya,
yang menjabat asisten Wedana yang sesudah pensiun pindah ke Cilacap
dan bekerja sebagai penasehat hakim. Sudirman berhasil menamatkan
pendidikan HIS di Cilacap.
Bab II ~ Ekonomi
49
Sejak kecil Sudirman sering tirakat yakni mengurangi makan dan tidur
untuk meningkatkan mutu kejiwaan. Tidur pun hanya di lantai dengan selembar
tikar. Sering dijumpai ayahnya, malam-malam Sudirman bersembahyang
Tahajud. Tak pernah mau manja walau sebagai anak tunggal, serta orang
tuanya terpandang dapat berbuat demikian sebenarnya.
Di HIS, Sudirman dikenal sebagai murid pendiam, hanya nampak penuh
gerak apabila ada bola yang harus disepak-sepak. Sebagai
back
dari
club
sepak bola, ia pernah dikirim ke Bogor untuk bertanding naik kereta api
malam. Di sekolah Sudirman dikenal sebagai pemain sandiwara yang
berbakat, gemar berkemah bersama Perkumpulan Kepanduan yang
dipimpinnya. Selesai HIS, Sudirman masuk MULO Wiworotomo di Cilacap
juga. Di sinilah Sudirman bertemu dengan Pak Tirto Supono lulusan akademi
Militer di Breda yang kemudian menyobek-nyobek ijasahnya dan memilih
menjadi guru swasta daripada menjadi tentara penjajah. Dari guru inilah
Sudirman memperoleh gemblengan rasa kebangsaan dan keterampilan
bermain anggar.
Pada zaman Jepang, sebagai guru HIS Muhammadiyah yang kemudian
latihan Daidanco, Sudirman berhasil tanpa kekerasan, menyita persenjataan
dari tangan Jepang di Kroya dalam jumlah besar. Kemudian dengan
kepimpinannya berhasil mengusir sekutu di Ambarawa yang dikenal dengan
Palagan Ambarawa. Tanggal 18 Desembar 1945, Sudirman dilantik sebagai
Panglima Besar. Tiga tahun kemudian Sudirman sakit dan harus menjalankan
operasi yang memberi istirahat kepada paru-parunya sebelah kanan.
Sudirman hidup hanya dengan satu paru-paru.
Tiga minggu kemudian, pada tanggal 18 Desember 1948, di rumahnya di
Bibtaran Pak Dirman masih belum dapat bangun dari tidurnya. Suasana
genting memang sudah terasa seperti sebelum perang kolonial ke-1 tahun
1947. Sebagian kalangan pimpinan Republik Indonesia masih kuat
kepercayaannya bahwa betapapun Belanda tak akan menyerang, seperti
diancamkannya dengan istilah “
doorstoot
”, karena perundingan waktu itu
masih dilangsungkan terus dengan bantuan KTN (Komisi Tiga Negara) yang
pada waktu itu berlangsung di Kaliurang.
Pada pagi hari Sabtu itulah kolonel Simatupang selaku Wakil Kepala Staf
Angkatan Perang melaporkan pada Dirman keadaan yang genting di satu
pihak, tetapi pihak lain dilaporkan pula anggapan pimpinan lain yang
menyatakan bahwa secara politik Belanda belum dapat memulai serangan
komando, harap ini umumkan!”
Pada saat itulah, sambil berbaring di tempat tidurnya, Pak Dirman seolah
mendapat pirasat, meminta supaya segera diumumkan; “saya ambil komando,
harap ini diumumkan!”
Tiga bulan sudah Pak Dirman tak pernah bangkit dari tidurnya, tetapi
Minggu pagi itu keajaiban terjadi. Dia bangkit, berdiri, dan memerintahkan
sesuatu kepada ajudannya. Laporan situasi yang diterima pagi itu seolah
memberinya semangat kembali.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
50
Kapten Supardjo diperintahkan ke istana untuk mendapat instruksi.
Karena hingga jam 9 tak ada kabar, Pak Dirman tak sabar lagi, dan
memaksakan diri untuk menghadap Panglima Tertinggi di Istana.
Nasehat Presiden agar Pak dirman beristirahat saja, tak dapat
diterima. Kepada Presiden Pak Dirman mengatakan, “Saya akan
meneruskan perjuangan gerilya sekuat tenaga bersama seluruh prajurit.”
Siang itu tubuh Pak Dirman masih sangat lemah. Belum sesuap
pun nasi disantapnya sejak pagi. Akan tetapi, dengan tegap ia berdiri dan
bersiap melanjutkan perjuangan.
Senja turun ketika Panglima Besar sampai di Kretek, 20 kilometer
di sebelah selatan Jogya. Dr. Suwondo memeriksa kesehatan Pak Dirman
dan heran bahwa kesehatan Pak Dirman sama sekali tidak jadi memburuk
karena kegiatan sehari tadi.
Tengah malam, pukul 24.00 dengan bantuan Panewu Kretek, Pak
Dirman menyeberangi Sungai Opak menuju Desa Grogol.
Senin, 20 Desember 1948 diputuskan membuat tandu bagi Pak
Dirman untuk menghemat tenaga beliau. Perjalanan gerilya yang berat
dimulai, medan perjalanan menuju Panggang sangat berat, dimulai dengan
jalan setapak yang juga dialiri sungai dan menyerupai anak sungai hingga
akhirnya mendaki Gunung Kidul yang penuh batu-batu besar dan tajam.
Pak Dirman dalam keadaan yang sulit untuk ditandu, Pak Dirman
dibimbing oleh Kapten Tjokropranolo. Pada bagian jalan yang curam,
Pak Dirman merangkak. Jatuh bangun karena badan yang lemah, tapi
semanggatnya tetap menyala-nyala seolah memberikan obor pada malam
yang gelap gulita.
Ibu kota dilaporkan telah diduduki musuh. Presiden/Panglima
Tertinggi tidak jadi meninggalkan kota sehingga ditawan musuh.
Kehujanan, kepanasan, kekurangan makan, sakit tak dirasakan.
Obat-obat yang rusak oleh hujan, semuanya menyertai perjalanan gerilya
Pak Dirman yang tujuh bulan lamanya, hingga akhirnya pada tanggal 7
Mei 1949 tentara Belanda ditarik dari Yogyakarta.
Dengan dijemput oleh Letnan Kolonel Soeharto Pak Dirman kembali
ke Jogya dan menerima parade yang mengharumkan di alun-alun Utara.
Pada tanggal 10 Juli 1949 dan tak lama kemudian Pak Dirman kembali
dirawat di Panti Rapih.
Menurut perhitungan Jawa, Pak Dirman, Panglima Besar Angkatan
Perang RI, wafat hari Senin tanggal 30 Januari 1950
Dalam suasana muram-temaram ini, dimakamkanlah pahlawan
bangsa Jenderal Sudirman. Angin petang berhembus keras membawa
awan tebal ke atas ibu kota Republik Indonesia, Jogyakarta.
Sumber: Majalah Gadis
Bab II ~ Ekonomi
51
Latihan
Setelah Anda membaca kedua biografi tokoh di atas, jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan benar!
1.
Kapan Hamka lahir?
2.
Hamka merupakan singkatan, apa kepanjangannya?
3.
Apa saja kegiatannya?
4.
Bagaimana pendidikannya?
5.
Apa saja karya yang dihasilkannya?
6.
Apa yang sering dilakukan Sudirman di masa muda?
7.
Prestasi apa yang dicapai Sudirman?
8.
Apa yang dimaksud dengan Pak Dirman bergerilya?
9.
Nama Jenderal Sudirman dapat ditemui pada nama jalan sekolah dan
sebagainya. Mengapa?
10.
Selain kedua tokoh di atas, siapakah tokoh yang Anda idolakan?
11.
Apakah keistimewaan kedua tokoh di atas?
Mendeskripsikan Hal-Hal Menarik Kepada Teman
Dalam kehidupan sehari-hari kadang Anda ingin berbagi pengalaman,
bercerita kepada teman, orang tua atau handai taulan. Kebingungan yang sering
dihadapi adalah pemilihan kata yang tepat, pengolahan kalimat yang tepat,
agar apa yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh orang lain.
Setelah Anda mencatat hal-hal yang dianggap menarik, selanjutnya
memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi. Kata-kata
tersebut harus sugestif dan tidak bertele-tele serta mampu memberi kekuatan.
Sampaikanlah dengan kalimat yang sederhana, seperti contoh berikut ini:
Judul buku : Hamka
Pengarang : J.S.Badudu
Hal-Hal yang menarik/mengagumkan sebagai berikut:
a
. seorang pujangga Islam
b. karyanya
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
c. ............dan sebagainya.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
52
Tugas Mandiri
Bacalah kembali kedua biografi tokoh di atas, temukanlah sesuatu yang menarik
dari perjalanan hidup, karier, sampai akhir hayatnya. Anda dapat
mendeskripsikannya dalam bentuk lisan dengan memperhatikan vokal, intonasi,
dan lafal yang jelas. Sebagai portofolio, bacalah biografi tokoh yang Anda idolakan,
lakukanlah kegiatan seperti di atas! Selanjutnya serahkan hasil kerja Anda kepada
Guru untuk mendapatkan penilaian!
E. Mengalihkan Teks Aksara Arab-Melayu dan
Menuliskan Kembali
Pernahkah Anda membaca teks yang bertuliskan aksara Arab-Melayu?
Mungkin di perpustakaan sekolah Anda jarang Anda temui bahkan mungkin tidak
ada, karena teks atau naskah asli ini hanya dapat ditemukan di perpustakaan nasional
Jakarta yang memiliki inventaris naskah kuno/Melayu klasik.
Berikut ini disajikan ringkasan cerita dari teks Arab-Melayu yang telah
ditransliterasikan ke dalam tulisan latin. Cerita ini berisi silsilah raja-raja yang berkuasa
di Maluku.
Kronik Maluku
Cerita diawali dengan dijadikannya dua ekor ular oleh Allah SWT
yang bernama Ngindar (jantan) dan Puteri Juhani (betina). Keduanya kawin
dan melahirkan seorang anak manusia yang bernama Lakuruni. Lakuruni
inilah yang nantinya akan menjadi nenek moyang raja-raja di Maluku.
Kemudian Lakuruni menikah dengan Silang Haumalaka dan melahirkan
beberapa keturunan, yaitu Raja Tiwalilasyah, Raja Ba’ramtarasyah, Raja
Mangurpira, Raja Turki, dan Raja Ba’rambisbah, dan raja-raja tersebut
nantinya akan berkuasa di masing-masing daerah.
(Pragment van en Kronik........, 1889)
Bab II ~ Ekonomi
53
cn
gn
y g
^
Latihan
Setelah Anda membaca Kronik Maluku, kerjakan soal-soal berikut ini!
1.
Apa yang dimaksud dengan Kronik Maluku?
2.
Apa isi cerita tersebut?
3.
Jelaskan silsilah raja-raja yang tertulis dalam Kronik Maluku!
1. Menulis Kata-kata dengan Huruf Arab-Melayu
Sebelum Anda berlatih membaca teks aksara Arab Melayu, ada baiknya
lebih mengenal dulu aksara yang terdapat pada bahasa Arab-Melayu.
Aksara Arab Melayu atau Kawi merupakan aksara yang digunakan dalam
penulisan naskah-naskah Melayu Klasik yang berperan penting dalam
perkembangan kesusastraan di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mempelajari
ranah kesusastraan Melayu Klasik, Anda harus memelajari pula aksara yang
dipakai untuk menuliskannya. Adapun aksara tersebut adalah aksara Arab yang
lafal pengucapannya berupa bahasa Melayu (Indonesia).
a.
Aksara Arab dalam Teks Melayu
Selain itu, terdapat 4 aksara khas dalam teks Melayu, yaitu:
Adapun tanda baca yang dikenal dalam aksara Arab Melayu yaitu:
a
(fathah)
e
i
(kasrah)
o
u
(dhommah)
e
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
54
b.
Menulis dan Merangkai Aksara Arab
Menulis aksara Arab dapat Anda mulai dari kanan ke kiri, dan menuliskan
dengan cara merangkaikannya. Prinsip merangkaikan aksara Arab ada tiga,
yaitu:
1)
Dapat dirangkai dengan aksara kanan dan kirinya.
b
t
j
e
s
ng
f (q)
k (g)
l
m
n
ny
h
y
4e
berdiri sendiri
3e
sebagai huruf
akhir
dirangkaikan
dengan huruf
bacaannya
2e
sebagai huruf
tengah,
dirangkaikan
dengan huruf
kanan dan kirinya
1e
sebagai huruf
awal yang
dirangkaikan
dengan huruf
kirinya
Bab II ~ Ekonomi
55
2)
Hanya dapat dirangkaikan dengan aksara di kanannya.
Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!
•
Mira memetik sekuntum bunga
•
Malam terang bulan sangat bagus
•
Bibi mengirimkan salam
c.
Huruf Saksi dalam Aksara Arab Melayu
Huruf saksi adalah tanda-tanda baca yang digunakan pada kondisi tertentu
untuk menggantikan tanda baca yang ada (fathah, kasrah, dan dhommah).
Adapun syarat-syarat penggunaan huruf saksi adalah sebagai berikut:
1) Huruf saksi tidak dipakai pada:
a.
Suku kata yang mati.
Contoh: timbang -
b.
Suku kata akhir yang hidup berbunyi.
Contoh: rimba -
c.
Suku kata yang berbunyi (pepet Djw).
Contoh: pesan -
dan seterusnya.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
56
2) Huruf saksi dipakai pada:
a)
Semua suku kata akhir yang hidup, kecuali berbunyi a.
Yang berbunyi i,
é
, ai, dengan
(ja saksi)
Contoh:
ganti -
ronde -
pantai -
Yang berbunyi: u, o, au dengan
(wawu saksi).
Contoh:
bantu -
tambo -
lampau -
b)
Semua suku kata kedua dari belakang yang hidup.
Contoh: manis -
hitam -
tunas -
lena -
rona -
c)
Penulisan kata-kata dalam kondisi tertentu, yaitu:
•
Bertemunya fonem /i/ dengan /a/ ditulis dengan
( y a
berhamzah).
Misalnya:
ka - in -
mu - la - i -
me - la - in - kan -
•
Bertemunya fonem /a/ dengan /u/ ditulis dengan
(wau berhamzah).
Misalnya:
la - ut -
ra - utan -
ma - u -
•
Bertemunya fonem /a/ dengan fonem /i/ dan /e/, ditulis dengan
(alif utuh).
Misalnya:
ri - a -
mu - li - a -
ba - ha - gi - a -
tua -
ber - su - a -
tu - an -
Bab II ~ Ekonomi
57
•
Jika fonem /u/ didahului oleh fonem /i/ ditulis dengan
(wawu).
Misalnya:
si - ul -
ri - uh -
•
Jika fonem /i/ didahului oleh fonem /u/ ditulis dengan
(ya).
Misalnya:
bu - ih -
du - it -
pe - lu - it -
•
Jika fonem rangkap /au/ mendapat akhiran -an atau -i, ditulis
a - wan atau a - wi, seolah-olah akhirnya menjadi -wan
atau -wi.
Misalnya:
ke - pu - lau - an -
lam - pau - i -
•
Pada fonem yang mati, huruf saksi (
)
tidak dipakai.
Misalnya:
tong -
bung -
bintang -
tangkas -
Kecuali pada kata seperti di bawah ini:
dan -
pun -
2. Mengalihkan Teks Beraksara Arab Melayu ke Aksara Latin
Untuk memudahkan pemahaman Anda terhadap pengalihan ini, berikut
disajikan sistem ejaan dalam aksara Arab Melayu.
Perhatikan dengan baik!
a.
Penulisan fonem /k/
•
Fonem /k/ yang mati pada suatu suku kata dituliskan dengan
(kaf besar), jika suku itu berbunyi -ak, -uk, atau -ok.
Misalnya: badak -
olok-olok -
batuk -
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
58
•
Fonem /k/ yang mati pada suatu kata dituliskan dengan
(kaf kecil), jika suku itu berbunyi -ek dan -ik.
Misalnya: tukik -
korek -
Kecuali pada penulisan seperti kata dik atau nenekanda.
adik -
nenekanda -
b.
Adanya akhiran -ku, -mu, -nya dapat mengubah ejaan.
Misalnya:
kata -
k
atanya -
diri -
dirimu -
istana -
istanaku -
c.
Adanya akhiran penegas -lah, -kah, -tah, dan -pun tidak mengubah ejaan.
Misalnya:
apa -
apalah -
mana -
manakah -
siapa -
siapatah -
sekarang -
sekarangpun -
d.
Penulisan kata berulang sejati atau bersambungan menggunakan angka dua
di belakang kata yang diulang tersebut.
Misalnya:
mata-mata -
lari-lari -
kali-kali -
alun-alun -
menghantam -
berdamping -
hantam -
dampingan -
kuda-kudaan -
bunga-bungaan-
e.
Adanya akhiran -an, -kan, dan -i dapat mengubah ejaan.
Misalnya:
karang -
karangan -
pakai -
pakaian -
Bab II ~ Ekonomi
59
Tugas Mandiri
pulau -
kepulauan -
lari -
larikan -
lihat -
lihati -
f.
Kata-kata majemuk ada yang ditulis serangkai dan ada juga yang ditulis
biasa. Kata majemuk yang ditulis serangkai, biasanya yaitu:
hulubalang -
seriratu -
matahari -
jg mahamulia -
bagaimana -
Singapura -
Setelah Anda memahami aksara Arab-Melayu, mengalihkan ke dalam huruf
latin dan menuliskannya kembali, ujilah kemampuan Anda dengan mengerjakan
latihan berikut ini!
1.
Tuliskanlah kata-kata ini dengan huruf Arab-Melayu!
a.
Sunyi senyap malam ini
b.
Saat malam berlalu kita bersuka cita
c.
Hati-hati dalam melangkah
d.
Sepeninggal ajal yang tersisa hanya nestapa
e.
Mengharu biru cintaku
2.
Alihkan teks Arab Melayu berikut ke dalam aksara latin dengan baik!
Teks tersebut dikutip dari naskah “Tajjussalatin” yang telah
disunting dalam Dipodjojo (1999:30)
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
60
1.
Mengevaluasi laporan bertujuan memerbaiki kekurangan yang terdapat di
dalamnya agar saat dilaporkan lebih sempurna baik isi, bahasa, maupun
penyajiannya.
2.
Mendeskripsikan hal-hal menarik dari biografi tokoh dengan cara membaca
isi dengan intensif, menemukan hal-hal yang dianggap menarik dari awal
hingga akhir hidup tokoh, mencatatnya, dan mengungkapkan dengan kalimat
yang baik serta runtut.
3.
Beberapa pola pengembangan paragraf sebagai berikut:
a.
induktif, mengawali dengan peristiwa yang bersifat khusus untuk
disimpulkan secara umum di akhir paragraf. Induktif terbagi menjadi
generalisasi, analogi, sebab akibat, akibat sebab, sebab akibat akibat.
b.
deduktif, diawali dengan pernyataan yang bersifat umum diikuti
penjelasan yang bersifat khusus.
c.
alasan. Paragraf yang penguraian di dalamnya banyak
memaparkan alasan.
d.
rincian. Paragraf yang penguraian di dalamnya menampilkan
rincian, bagian atau anggota dari suatu kelompok.
4.
Menilai gagasan/pendapat orang hendaknya mengetahui mana yang
merupakan opini itu sendiri atau komentar dari penulis yang bersangkutan.
5.
Aksara Arab terdiri dari 29 huruf sedangkan Melayu terdiri dari aksara
Arab +4 huruf Melayu, jadi 33 huruf. Menulis Arab dari kiri ke kanan.
Untuk mengalihkannya perhatikan sistem ejaan dalam aksara Arab-Melayu
Rangkuman
Bab II ~ Ekonomi
61
1.
Dalam mengevaluasi laporan hindarilah sikap menambahkan keterangan
yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam kegiatan (fakta palsu)
2.
Mencontoh keteladanan dari tokoh adalah perbuatan mulia karena sebagai
bentuk penghargaan.
3.
Terapkan membaca secara intensif agar dapat mengenali berbagai pola
pengembangan dalam bacaan.
4.
Memberikan penilaian terhadap pendapat/gagasan orang lain dilakukan
secara objektif dan ilmiah.
5.
Walaupun sistem penulisan dalam aksara Arab-Melayu hampir sama dengan
aksara Arab pada umumnya, dalam pemaknaan aksara Arab-Melayu, Anda
harus memerhatikan masing-masing kata karena telah memiliki maknanya.
Refleksi
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
62
Evaluasi
Untuk melatih kemampuan Anda dalam mendengarkan, membaca, berbicara,
dan kesastraan, kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!
1.
Mendengarkan laporan lisan untuk dievaluasi akan lebih sulit daripada
membacanya sendiri. Lalu, bagaimana cara yang mudah untuk melakukan
kegiatan tesebut?
2.
Apa yang dimaksud dengan biografi dan bgaimanakah cara Anda mendeskripsikan
hal-hal menarik seorang tokoh secara lisan?
3.
Jelaskan beberapa pola pengembangan paragraf berikut in dan berikan contoh
masing-masing!
a . deduktif
b. induktif (generalisasi, analogi, sebab akibat, akibat sebab, sebab akibat1akibat2)
c. alasan dan rincian
4.
Bagaimana cara menilai gagasan dan pikiran penulis dalam artikel?
5.
a. Tuliskanlah aksara Arab-Melayu secara lengkap!
b. Tuliskan pula beberapa kalimat di bawah ini ke dalam aksara Arab-Melayu!
-
Rahmad sedang membaca novel Azab dan Sengsara.
-
Pedagang itu menjual beberapa pakaian pantas pakai.
-
Ibu menanak nasi jagung
-
Siapa yang menulis puisi Kerawang Bekasi?