Gambar Sampul Bahasa Indonesia · BAB II BENCANA ALAM
Bahasa Indonesia · BAB II BENCANA ALAM
Demas

24/08/2021 15:28:30

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab II

~ Bencana Alam

21

BENCANA ALAM

Membaca

Membacakan

puisi

Mendengarkan

Menanggapi

pembacaan

novel

Berbicara

Menyampaikan

gagasandan

tanggapan dalam

diskusi

Menulis

Menulis Surat

lamaran

pekerjaan

Anda akan berlatih membacakan puisi karya sendiri, menanggapi pembacaan

penggalan novel, menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam diskusi dan

menulis surat lamaran pekerjaan.

II

Tujuan Pembelajaran

Peta Konsep

BENCANA ALAM

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

22

Pada pembelajaran kali ini, Anda akan banyak diperkenalkan dengan

beberapa karya sastra, tujuannya adalah agar Anda memahami betapa kayanya

bangsa Indonesia karena memiliki sastrawan-sastrawan yang kreatif, juga Anda

akan mampu memberikan respon positif terhadap beberapa jenis karya sastra seperti

puisi ataupun novel. Selain itu, untuk melatih kecakapan dalam berbicara,

mengemukakan pendapat dan tanggapan, Anda juga akan dibawa ke dalam forum

diskusi dengan diskusi Anda akan belajar menghargai pendapat orang lain.

Lalu, bagaimanakah setelah Anda lulus nanti? Melanjutkan sekolah atau

bekerja? atau keduanya sekaligus? Bila Anda bekerja, untuk melamar pekerjaan,

tentunya Anda harus memahami bagaimanakah menulis lamaran pekerjaan, apa

sajakah yang disertakan, dsb. Nah, kesemua pertanyaan di atas dapat Anda temukan

jawabannya dalam pembelajaran kali ini.

A. Membacakan Puisi Karya Sendiri

Seperti yang telah Anda pelajari di depan, bahwa membacakan puisi tidak

sama dengan membacakan novel. Walaupun keduanya sama-sama merupakan hasil

karya sastra karena dalam puisi, kata-kata yang diuntai pada setiap lariknya sarat

dengan muatan makna. Coba Anda perhatikan kedua puisi berikut dan bacalah

dalam hati untuk memahami isinya!

Awan Hitam Di Atas Kota Bogor

(Irawan Massie)

angin malam di atas kota Bogor berlari berkejaran bersama

teman-temannya. Dengan sengaja ditabraknya langit sehingga

berguguran warna birunya

yang tinggal hanyalah warna hitam, mendung itu. Pada gilirannya ia

pun mengoyak juga oleh angin yang tak bosan-bosannya bermain

gasing di dekatnya. Maka enggan deras air hujan itu berjatuhan dari tubuhnya

bulan sedari tadi memperhatikan ulah angin. Ia mencoba menegurnya

dengan santun:

“kau angin malam, temanku, kalau bermain barangkali janganlah

terlalu kasar. Manusia tidak menyukai banjir. Awan itu tadinya

hanya ingin memberi sedikit saja grimisnya.”

Angin malam mengerutkan keningnya. Soalnya sudah bosan ia

mendengar nasehat bulan. Sambil bersiul kencang dihelanya awan

hitam yang lebih pekat lagi dari gunung Salak ke arah pusat kota,

sehingga lengkaplah: kegelapan di malam itu

1993 (Rumah Kecil Di Bawah Matahari: 1995:27)

PENDAHULUAN

Bab II

~ Bencana Alam

23

Latihan

Masih merupakan karya Irawan Massie, bacalah perlahan-lahan sambil

memahami maknanya!

Kepada Malam

Di waktu kecil aku pernah berkata kepada malam

engkau malam, sosokmu sangat menyeramkan

bulan pun tak ingin beringsut dari selimutnya, kabut itu,

dan aku tak sempat berpikir apa-apa selain bagaimana

selekasnya mengejar pagi hari tanpa beringsut dari selimut

planelku yang menyesakkan ini

di waktu dewasa aku pun pernah berkata kepada malam:

engkau malam, engkau telah melindungiku dari bayang-bayangku

sendiri yang sedari tadi mencoba menghindari siang hari

karena angin siang, musuhku itu, sulit sekali diterka pikirannya

kapan ia mau datang menggangguku

di waktu mulai senja usiaku kusadari ternyata malam itu

memang memiliki peran ganda

Agar Anda dapat membawakan puisi di atas dengan baik, terlebih dahulu

diskusikan dengan teman semeja Anda:

A.

Puisi “Awan Hitam Di Atas Kota Bogor”

1. Tema apa yang diangkat dalam puisi tersebut?

2. Di mana dan kapan seting pengisahan puisi ?

3. Ulah apa yang dibuat oleh angin?

4. Apa yang tidak disukai oleh manusia di muka bumi, menurut puisi di

atas?

5. Peristiwa apa yang terjadi dengan “lengkaplah kegelapan di malam itu”?

B. Puisi “Kepada Malam”

1.

Tema apa yang diusung penyair pada puisi tersebut?

2.

Siapa yang bercerita tentang “malam” kepada “malam”?

3.

Apa yang dimaksud dengan kata “melindungiku dari bayang-bayangku

sendiri”?

4.

Mengapa angin siang dikatakan sebagai”musuhku”?

5.

“malam itu memang memiliki peran ganda”, apa makna kalimat

tersebut?

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

24

Latihan

1. Membacakan Puisi dengan Lafal, Intonasi, Penghayatan dan

Ekspresi yang Sesuai

Membaca puisi baru sangat berbeda dengan puisi lama. Tentunya Anda

masih mengingat pelajaran lalu tentang pembacaan puisi lama.

Membaca puisi yang baik dapat dilakukan dengan cara membaca indah/

deklamasi. Untuk membacakan puisi di atas, tentunya Anda perlu memahami

kata-katakata bersimbol dan perumpamaan yang digunakan penyair. Saat

membawakan puisi, lafal (vokal) hendaknya diolah secara indah, semisal

pengucapan vokal a dengan mulut terbuka, seperti telah diuraikan dalam

pembelajaran lalu.

Penghayatan atau ekspresi yang disertai pemahaman terhadap makna puisi

sangat membantu seseorang dalam melakukan ekspresi. Ekspresi dapat

ditunjukkan dengan gerak-gerik tubuh, mimik yang sesuai dengan makna puisi,

bila berkisah tentang kegembiraan, kesedihan, kerinduan, keduakaa, penantian,

dsb. Dan tidak ada larangan bila pembaca menampilkan hal sedih, duka sampai

menitikkan air mata.

Membacakan puisi sangat berbeda dengan membacakan karya sastra lain seperti

novel, cerpen atau yang lain. Dengan memahami makna dari kata-kata yang

sarat muatan, Anda tentu dapat melatihnya. Bila sebelmnya Anda telah berlatih

dengan perlahan dan di dalam hati, cobalah untuk menampilkannya di depan

teman-teman Anda atau bila Anda mengalami kesulitan, carilah puisi yang

sederhana untuk dibacakan di depan kelas!

B. Mendengar Pembacaan Penggalan Novel

Novel merupakan salah satu karya sastra yang bentuknya panjang karena

bentuknya yang demikian bukan berarti merupakan perpanjangan dari sebuah cerita

pendek (cerpen).

Novel selalu menampilkan tokoh yang digambarkan secara lengkap dari mulai

awal hingga akhir dan mengakibatkan perubahan nasib atas tokoh tersebut.

Untuk memahami seluk-beluk novel, berikut ini disajikan penggalan novel.

Salah seorang teman Anda dapat membacakannya di depan kelas sedangkan siswa

yang lain mendengarkan dengan penuh seksama.

Bab II

~ Bencana Alam

25

PULANG

(Toha Mohtar)

Rasanya tidak seperti menginjakkan kaki atas tanah sendiri, yang

telah bertahun-tahun ditinggalkan. Bau tanah yang naik oleh turunnya air

hujan sepanjang hari, seperti menjalari seluruh rongga dada, seperti kuasa

menggerakkan seluruh rongga dada, seperti kuasa menggerakkan seluruh

pembuluh darah sekujur tubuh. Ia pernah merasa hujan di mana-mana sebagai

serdadu pernah bergelut dengan lumpurnya jauh di seberang laut, tapi ini,

dia berdiri di pinggir desanya untuk pertama kali, ada sesuatu yang lain,

sesuatu yang tersendiri, yang selama ini mampu menghidupkan mimpi dan

kenangan yang begitu indah.

Bekas roda cikar yang digenangi air hujan, yang tampak berliku-liku

oleh kepenatan sapi penariknya dan melenyap di seberang jembatan beberapa

puluh hasta di depannya, seperti lukisan yang ia kenal semasa kanak-kanak.

Ia ingat, betapa ia berlari di tanah becek di belakang cikarnya, sedang di

atas, ayahnya yang telah tua itu melambai-lambaikan cambuk di atas kepala

sapi penariknya, sambil berteriak-teriak mengejar senja. Berapakah lamanya

waktu itu telah berlalu? Ia masih kanak-kanak waktu itu, tapi lukisan itu

begitu jelas seperti waktu kemarin ia tinggalkan.

Tidak! Telah tujuh tahun lamanya ia meninggalkan desanya sampai

kini, dengan malam-malamnya yang penuh mimpi dan kerinduan untuk

menginjaknya kembali. Bukankah pohon asam itu pula, yang berdiri di

samping jembatan, yang tetap rindang, tetap tegak, tetap megah melawan

datangnya angin? Ia melihat bayangannya sendiri di masa kecilnya, berlari-

lari di pinggir pematang itu menggembala kerbaunya. Alangkah indahnya

waktu itu. Ia merasa dan yakin kini, dalam perjalanan sejauh itu di negeri

orang, dalam waktu yang sepanjang itu pula, ia tak pernah menemui sesuatu

yang bisa negitu menggoncangkan hatinya. Ada sesuatu yang terasa

memenuhi dada, ada sesuatu yang seperti kuasa hendak memecahkannya,

tapi itu tak hendak meledak, dan jika mampu itu keluar, maka itu cuma

berujud setetes air yang turun pelan dari matanya.

Ia hendak berteriak sekuat-kuatnya tak tahu mengapa.Tapi jika ia

berbuat itu, maka suaranya dikembalikan panjang oleh semak-semak di

dataran tinggi di samping kampungnya.

Tidak lagi dirasanya berat ransel yang menekan punggung, sepatunya

yang penuh lumpur dan pakaiannya yang setengah basah. Bertahun-tahun

lamanya ia berdoa untuk kepulangan ini. Dan kini, bila doa itu terkabul,

datang saja rasa takut yang asing mulai merangsang hati.

Pulang? Apakah yang dapat menggelorakan hati daripada mengalami

pertemuan dengan keluarganya kembali? Ibunya sayang, wajahnya yang

bersih dan pandangnya yang menentramkan, rambutnya yang telah separoh

putih, matanya yang hitam sejuk itu, apa yang bisa terjadi selama tujuh

tahun ini?

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

26

Begitu pula wajah ayahnya yang telah tua itu, wajah yang berkerut-kerut

dengan alis kelabu yang tebal, menutupi matanya yang kecil, dan telah

bersembunyi jauh ke dalam. Tujuh tahun. Apa gerangan yang bisa diberikan

oleh sepanjang waktu itu oleh adiknya, Sumi, satu-satunya yang tercinta di

bumi ini?

Ia tak dapat membayangkan, dan itulah yang mengisi setiap napasnya

kini, dengan gita harap dan kecemasan.

Langkah demi langkah ia berjalan menyusuri jembatan kayu nangka.

Matahari telah menyembunyikan diri seluruhnya dari balik gunung Wilis,

tinggal cahayanya yang bertambah lemah menembusi langit dan memberikan

ciuman terakhir dapat mendung yang berarak-arak.

Sepanjang jalan ia tak bertemu dengan seorang pun dari desanya. Ia

tahu sebabnya, mereka malas turun pada petang hari yang basah seperti ini.

Ia tahu, orang-orang perempuan akan sibuk mengurusi makanan untuk

malam hari, yang tua duduk di balai-balai menikmati tembakau di samping

api, yang muda mengumpulkan sisa rumput kering dicampur dengan sampah

dari kandang sapi untuk dijadikan perapian, yang akan mengeluarkan asap

untuk mengusir nyamuk di malam hari.

Pintu depan rumahnya masih seperti yang dulu, yang berwarna coklat

tua. Tidak ada yang berubah, kecuali yang mencolok. Pohon jambu yang

dahulu masih setinggi tubuhnya, kini telah melampaui tinggi atap rumahnya.

Ia masih berdiri di depan pintu rumahnya, alangkah berat kakinya melangkah

masuk, sekalipun ia yakin itu rumahnya

Perempuan tua itu mengangkat mukanya. “Aku Tamim, mak!”

Lambat sekali pengertian suara itu sampai kepada hatinya, dan suara itu

sendiri berputar-putar di dalam telinga. Ia menangis, lalu perempuan itu

berteriak memanggil suaminya, dan dengan suara panjang ia memanggil

Sumi yang tengah sibuk di dapur. Dengan rasa tak percaya, ayahnya

menyambutnya. Sumi datang setengah berlari dari dapur. “Lihat, ini

kakakmu, Tamim. Ia datang juga akhirnya!”

“Itu Sumi, adikmu! Engkau ingat? Ia masih terlalu cilik ketika engkau

pergi!” kata ayahnya.

Ya, ia tahu , gadis itu adalah Sumi.

“Alanglah besarnya engkau, Sum. Berapa sudah umurmu?”

Sumi menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. “Bagaimana aku tahu

itu. Aku tak pernah menghitung!”

“Ia telah mengalami enam belas kali Maulud!” kata ayahnya.

“Ingatlah itu, Sum, engkau harus tahu itu!” lanjutnya.

“Lalu, engkau baru bocah dari sembilan tahun ketika aku pergi. Aku ingat,

betapa takut engkau pada Yamaguchi, serdadu Jepang yang pernah datang

ke mari. Ia adalah orang baik yang pernah kukenal. Pergi jauh meninggalkan

seorang istri dan telah mati di perbatasan Burma.

“Dia?” kata ayahnya.

“Ya, Pak ! Dia meninggal sesudah dua tahun dari sini!”

Bab II

~ Bencana Alam

27

Sambil membimbing anakanya yang tinggi besar itu ia berkata; “Akhirnya

engkau kembali juga, Tamin. Tuhan mengabulkan doaku.”

“Padat benar tubuhmu, Tamin. Sekuat ayahmu ketika masih muda

“Sumi!” seru ayahnya, “tangkap Si Blorok, bawa ke Pak Modin. Kita potong

ayam kita. Kita wajib bersyukur. Tak ada hari yang lebih besar daripada

hari ini.!”

“Di mana sekarang Pardan, Mak?” Tamin menyebut salah seorang temannya

yang terkarib.

“Engkau tak pernah dengar tentang dia, jadinya!” Ia telah tiada, Tamin, itu

telah bertahun-tahun lamanya Ia pergi ke Surabaya dan jenazahnya yang

pulang, jaman perang melawan Nica.

“Engkau masih ingat Gamik?” suara ibunya menggema lagi dari dalam dapur.

“Tuhan itu Maha Adil, Tamin! Dalam kekerdilannya ia memiliki jiwa yang

besar. Saat melakukan perlawanan dengan Belanda yang jumlahnya tidak

sepadan, teman-temannya berlari sementara ia seorang diri. Keeokan harinya,

ia ditemukan dengan tubuh yang robek-robek oleh peluru bedil. Tak seorang

pun melupakan peristiwa itu. Gamik menang, Tamin, sebab, waktu itu orang

tahu, serdadu-serdadu Belanda mengangkut dua temannya ke dalam prahoto

mereka sebagai bangkai!”

“Alangkah jauhnya!” kata Sumi. “Jadinya engkau sudah di pinggir bumi,

Kang Tamin. Betapa rasanya itu untuk sepuluh hari di tengah laut? Engkau

maksudkan malamnya juga?”

“Tentu saja malam-malamnya juga. Jika engkau belajar, seperti juga di darat,

sejauh pandang engkau hanya melihat tanah dari gunung, maka di laut engkau

hanya melihat air. Di depanmu, di belakangmu, di sampingmu air semata-

mata, tidak sejemput tanah yang tampak!”

Tamin menyudahi kisahnya, hujan telah lama berhenti, tidak setetes pun

yang tinggal. Semua menarik napas panjang.

“Oh, seperti aku ikut engkau selama tujuh tahun ini, Tamin!” kata ayahnya.

“Tuhan telah menyelamatkan kita dari amuknya perang!”

“Jangan pergi lagi, jangan engkau pergi lagi, Kang!” kata Sumi ketakutan.

“Engkau termasuk dalam rumah ini!”

“Katakan engkau tak akan pergi lagi, Tamin!” pinta ibunya. Mata yang sejuk

itu menatap anaknya dengan penuh kasih sayang.

“Ya, aku tak hendak pergi lagi, Mak!”

(Angkatan ’66, 1983: 211-222 dengan perubahan seperlunya)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

28

Latihan

Setelah Anda memahami novel di atas, jawablah pertanyaan berikut dengan

baik!

1.

Dalam cerita, si tokoh dinyatakan dengan kata “ia”. Siapakah “ia”?

2.

Sudah berapa lamakah ia tidak pulang ke desanya?

3.

Akan kemanakah ia pulang?

4.

Di kehidupan desanya bagaimana aktivitas masyarakat pada malam hari?

5.

Sesampainya di rumah, adakah yang berubah semenjak ia meninggalkan

desanya?

6.

Siapa saja yang tinggal di rumah sepeninggal Tamin?

7.

Bagaimana keadaan ayah dan ibunya?

8.

Siapa adik perempuan Tamin?

9.

Bagaimana keadaan teman-teman Tamin sepeninggalnya?

10. Sebenarnya, kemanakah Tamin pergi selama tujuh tahun lamanya?.

1. Menanggapi Penggalan Novel dari Segi Vokal, Intonasi, dan

Penghayatan

Seperti yang telah dikemukakan di depan bahwa novel merupakan salah

satu karya sastra yang bentuknya panjang. Ada pun ciri-ciri novel yang lain

adalah sebagai berikut:

a.

Novel menyampaikan kejadian yang menyangkut manusia, menyampaikan

kehidupan manusia. Kehidupan yang disampaikan tidak sederhana, tetapi

boleh rumit. Kejadian yang digambarkan novel sangat detil sehingga

gambaran tentang pelaku sangat lengkap.

b.

Orang yang dipaparkan luar dalam dengan jelas. Dengan demikian, latar

belakang yang ditampilkan tak terbatas waktunya.

c.

Novel banyak mengandung kejadian yang mengandung klimaks.

d.

Panjangnya novel dapat disebabkan dua hal, yaitu panjangnya rentang waktu

kehidupan tokoh yang dijelaskan, dan luas serta mendalamnya pemaparan

kronik kehidupan tokohnya.

e.

Pembukaan sebuah novel sama dengan cerita lain yaitu semenarik mungkin.

f.

Dibangun oleh unsur-unsur pembangun seperti, tema, alur, perwatakan,

sudut pandang, penegangan, nada, suasana, fokus.

Bila tadi Anda telah mendengarkan pembacaan novel yang diperdengarkan

oleh teman Anda, lalu bagaimanakah Anda menanggapinya?

Sama seperti pada karya sastra lain, walaupun tidak seperti pada puisi.

Pada pembacaan novel yang perlu Anda fokuskan adalah bagaimanakah lafal

pembaca, apakah sudah benar atau belum, jelas atau tidak.

Bab II

~ Bencana Alam

29

Tugas Mandiri

Intonasinya pun sesuai tidak dengan kalimat-kalimat yang dibacakan, apakah

bernada sedih, marah, perintah atau bertanya, masing-masing memiliki kekhasan

sendiri. Nada yang benar dan ssesuai akan mempengaruhi kita sebagai pendengar

dalam menafsirkan cerita dengan baik Dari segi penghayatan pun, apakah

pembaca mampu mendalami setiap karakter yang dibacakan, karena pada saat

bersamaan ia harus menampilkan mimik sedih, gembira, marah, geram atau

yang lain.

Menanggapi pembacaan novel sangatlah berbeda dengan karya sastra

lain, seperti pada puisi karena jalinan kata-kata pada puisi sarat dengan makna.

Hanya dengan mengamati lafal pembaca, intonasi dan penghayatan si pembaca

novel, Anda dapat mengungkapkan tanggapan tanpa harus mengartikan kata-

katanya.

Lalu bagaimanakah dengan pembacaan penggalan novel “Pulang” karya

Toha Mohtar yang dilakukan oleh teman Anda tadi? Cobalah untuk memberikan

tanggapan! Ada baiknya bila Anda berlatih kembali dengan novel berbeda

bergantian dengan teman Anda.

C. Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan

dalam Diskusi

Untuk memecahkan persoalan dapat dilakukan dengan bermusyawarah, rapat

atau diskusi. Pada pembelajaran ini, Anda diajak untuk berlatih mengungkapkan

gagasan dan tanggapan dalam forum diskusi.

Sebagai bahan latihan, berikut ini disajikan bahan diskusi berupa

permasalahan yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Dengan bahan ini, Anda

dapat melaksanakan diskusi dengan dipandu oleh moderator.

Banjir dan Sadar Kerusakan Ekologi

Banjir bandang yang kembali melanda Jakarta dan Solo kembali

mengingatkan semua orang bahwa banjir merupakan bencana alam ketiga

terbesar di dunia.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

30

Gambar 2.1 banjir di Solo

Dari banjir di kedua kota itu membuat warga masyarakat wajib

berperan serta menghadapi ancaman bahaya banjir dengan persiapan dini.

Tapi, soal kerusakan ekologi mau tak mau harus ditinjau kembali dalam

tata kota dan bangunan yang tak sebanding dengan lahan resapan air kota.

Jika hal initak ditanggulangi, surplus volume air hujan akan merayap ke

mana-mana sesuai dengan gravitasi bumi. Bahkan bisa dalam akselerasi

tinggi, teutama di jalur sungai dan selokan, sehingga bukan hanya

menggenangi, tapi bisa saja menghempas apa saja yang dialiri.

Soal sampah yang menjadi problem bagi warga kota juga menjadi

pemicu terjadi banjir. Kecenderungan membuang sampah sembarangan ke

salura air, seperti selokan dan sungai menimbulkan pendangkalan, sehingga

aliran air terhambat kemudian menjadi genangan air yang tak bergerak.

Kalau sampah dibakar dulu dan setelah jadi abu dibuang, akan lain efeknya

bagi gerakan air. Tapi banyak sampah yang tak bisa dibakar, seperti bahan-

bahan dari logam. Bahan-bahan ini termasuk barang plastik, punya potensi

besar untuk menahan sampah yang mengalir di selokan, riol, atau sungai.

Saat kemarau, penumpukan sampah di jalur aliran air tersebut sering

tak disadari. Tapi begitu musim hujan datang, apalagi curah hujan tinggi,

baru disadari dampaknya, padahal penebangan pohon ilegal di hutan semakin

membuat banjir turun ke kawasan yang lebih rendah. Kalau daerah rendah

berupa pemukiman padat dan jalur air tersendat sampah, bisa diketahui

bencana macam apa yang akan terjadi.

Umum diketahui, selain berkurangnya resapan air hujan, banjir bisa

terjadi karena tidak tertampungnya aliran air di sungai dan sistem drainase,

karena lokasi lebih rendah dari permukaan sekitar dan bisa karena pasang

naik air laut, sehingga air laut masuk ke daratan, terutama kawasan dataran

rendah, muara dan berdekatan dengan laut.

Apa yang diketahui masyarakat tentang penyebab banjir tetap

ditanggung akibatnya oleh masyarakat umum.

www.pirba.ristek.go.id

Bab II

~ Bencana Alam

31

Latihan

Artinya masyarakat umum tahu apa yang menyebabkan mereka

kebanjiran, tapi selalu kerepotan kalau air bah datang, dan menanggung

kerugian ekonomi, bahkan korban jiwa atau cedera.

Curah hujan tak dapat dikendalikan atau direm agar tak banyak, tapi

banyak negara berhasil mereduksi dampak curah hujan yang tinggi, meski

belum mampu melenyapkannya sama sekali.

Gambar 2.2 banjir di Jakarta

Curah hujan tinggi dan banjir memang “cuma acara tahunan”, karena

saat musim hujan telah selesai banjir tak bakalan datang. Tapi kalau ibukota

yang dilalap banjir, persoalannya bisa menasional, bahkan menginter-

nasional, karena sangat mengganggu aktivitas. Terbukti pula di daerah

dampak banjir sangat menyedihkan.

Kini, masalahnya pada kemampuan mereduksi akibat “acara tahunan”

yang mau tak mau melibatkan kesadaran dan inisiatif masyarakat dan

kemampuan pemerintah. Berbagai tips untuk menghadapi banjir sudah

banyak diketahui masyarakat, tapi tips mengatasi curah hujan agar tak jadi

banjir belum nampak realisasinya di kawasan langganan banjir.

(Kedaulatan Rakyat, 2008:14)

Untuk mematangkan bahan yang telah ada menjadi bahan diskusi, ada baiknya

jika menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

1.

Bencana apa yang melanda kota Jakarta dan Solo baru-baru ini?

2.

Mengapa banjir sering melanda kota Jakarta dan sekitarnya?

3.

Permasalahan apa saja yang menjadi penyebab banjir?

4.

Benarkah berkurangnya resapan air dapat menimbulkan banjir?

5.

Mengapa bila ibu kota yang terkena banjir menjadikannya sebagai

persoalan nasional bahkan internasional?

witart.wordpress

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

32

1. Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan

Peserta diskusi yang baik akan selalu mengikuti semua aktivitas diskusi

dengan sikap responsif dan kritis. Responsif artinya selalu bersikap tanggap

terhadap setiap persoalan yang mengemukan dalam kegiatan diskusi. Jika ada

hal-hal yang dirasa belum jelas janganlah segan untuk bertanya. Kritis artinya

bersikap hati-hati dan cermat sehingga tidak mudah percaya tanpa melalui

pertimbangan yang matang. Gagasan yang kurang logis dalam diskusi dapat

ditentang dengan penyanggahan yang bijaksana. Oleh karena itu, Anda harus

membiasakan diri berbicara di dalam forum diskusi. Sebuah diskusi akan dirasa

hidup bila dalam permainannya memberikan banyak perbedaan yang dapat

disatukan menjadi satu pendapat dengan argumentasi atau alasan yang masuk

akal/logis.

Hal lain yang penting dalam diskusi adalah mengajukan pertanyaan,

mengungkapkan gagasan dan menanggapi pernyataan peserta diskusi lain.

Ada banyak manfaat yang Anda dapatkan dalam diskusi, yaitu melatih

keberanian. Menyampaikan gagasan di depan banyak orang membutuhkan

mental yang kuat. Hal ini banyak membutuhkan latihan agar menjadi terbiasa.

Selain itu, menambah wawasan pengetahuan. Dengan bertanya apa yang tidak

diketahui maka pengetahuan Anda menjadi bertambah. Memberikan manfaat

agar Anda terampil berbicara. Berbicara yang runtut, masuk akal, dengan struktur

kalimat yang jelas. Dan manfaat terakhir akan menjadikan Anda sebagai manusia

yang mampu menghargai orang lain dengan tidak mengedepankan faktor ego

dan emosi.

Lalu bagaimanakah cara Anda menyampaikan gagasan dengan baik?

Perhatikanlah salah satu ilustrasi berikut!

“Saudara moderator, pada dasarnya apa yang dikemukakan oleh saudari

Rina bagus. Dalam hal ini saya memiliki satu gagasan yang mudah-mudahan

menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua, yaitu bila kita bekerja sama bahu-

membahu dalam penanggulangan bahaya banjir semisal mengumpulkan kaleng

bekas cat yang nanti dibagi-bagikan kepada masing-masing rumah dan

mewajibkan membuang sampah di tempat tersebut akan lebih baik. Kemudian

menunjuk warga yang bertugas membuang sampah di lokasi yang telah

ditentukan pemda setempat dengan biaya ditanggung seluruh warga. Demikian

dan terima kasih”.

Bila gagasan yang disampaikan satu peserta diskusi kurang berkenan,

peserta lain dapat memberikan tanggapan, seperti berikut ini.

“Gagasan yang Anda kemukakan tadi sangat bagus. Namun, kita harus

melihat permasalahan yang menjadi fundamental, yaitu kesadaran menjaga

lingkungan. Dimulai dari rumah baru kepada lingkungan. Saya melihat,

walaupun ada tempat sampah kalau kesadaran warga terhadap kebersihan kurang

maka gagasan Anda tidak dapat terealisasi.”

Anda tidak perlu merasa kecewa dengan berbagai pendapat yang ada.

Justru itu yang menjadikan diskusi lebih hidup.

Bab II

~ Bencana Alam

33

Tugas Mandiri

Sebagai peserta diskusi, hendaknya Anda harus memperhatikan beberapa

hal dalam permainan diskusi, yaitu sebagai berikut.

a.

Mengajukan pertanyaan /gagasan/tanggapan terhadap topik pembicaraan

dengan cara yang santun dan gunakan penyambung antar kalimat yang

sesuai.

b.

Mengemukakan persetejuan atau penolakan terhadap salah satu pendapat

yang muncul dalam diskusi disertai dengan argumentasi yang kuat dan

masuk akal.

c.

Gunakan bahasa yang komunikatif dan efektif agar tidak menimbulkan

makna ganda.

d.

Membiasakan diri untuk menjaga emosi dan tidak mengedepankan ego

diri sendiri

Setelah Anda mengadakan forum diskusi, Anda dapat membuat daftar

catatan yang berisi gagasan, tanggapan, pertanyaan yang diajukan dalam diskusi

tadi. Anda dapat menyusunnya dengan kalimat Anda sendiri. Gunakanlah kalimat

yang seefektif mungkin. Portofolio ini dapat Anda serahkan kepada guru Anda

untuk mendapatkan penilaian.

D. Menulis Surat Lamaran Pekerjaan

Pada dasarnya, surat lamaran pekerjaan adalah permohonan untuk

memperoleh suatu pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan adalah semacam paparan

yang menjelaskan sesuatu, mengemukakan tujuan, atau maksud penulis surat,

menjelaskan apa yang kita rasakan, serta menguraikan gagasan penulis surat.

Berikut ini disajikan lowongan pekerjaan beserta surat lamaran pekerjaanya.

Perhartikan dengan seksama!

--------------------------------------------------------------------------------------

LOWONGAN KERJA

---------------------------------------------------------------------------------------

Dibutuhkan segera karyawan/karyawati

Untuk ditempatkan pada Staf Kantor & Staf Lapangan

Syarat:

Pria/wanita umur min. 17 tahun

Pendidikan min. SMA/sederajat

Berpakaian rapi dan sopan

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

34

FASILITAS

Gaji dan transport

Insentif

Pendidikan dan jenjang karir disediakan perusahaan

Lamaran kami tunggu:

hari : Senin, Selasa, Rabu

tanggal : 11, 12, 13 Februari 2008

pukul : 09.00-13.00 WIB di

Komp. Satria Plaza Blok C.2

Jln. Jendral Soedirman

PURWOKERTO

(Kedaulatan Rakyat, 2008:22)

Berdasarkan lowongan pekerjaan di atas, bila disusun ke dalam surat lamaran

pekerjaan sebagai berikut.

Yogyakarta, 10 Februari 2008

Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada

Yth. Pimpinan Perusahaan

di Jln. Jendral Soedirman

Purwokerto

Dengan hormat,

Setelah membaca iklan yang dimuat di harian Kedaulatan Rakyat tanggal 9

Februari 2008 yang menyatakan bahwa perusahaan yang Bapak pimpin

membutuhkan karyawan sebagai staf kantor dan staf lapangan.

Maka dengan ini yang bertanda tangan di bawah ini:

nama

: Andi Kuncoro

tempat/tanggal lahir

: Yogyakarta, 1 Desember 1980

alamat

: Jl. Patangpuluhan No. 33 Wirobrajan Yogyakarta

Pendidikan terakhir

: SMA

Dengan ini mengajukan permohonan agar diterima sebagai staf kantor di

perusahaan Bapak, karena saya yakin akan kemampuan saya.

Bersama ini saya lampirkan pula:

1.

daftar Riwayat Hidup

2.

fotokopi Ijazah SMA

3.

surat Keterangan Kelakuan Baik dari kepolisian

4.

pasfoto teakhir (3 lembar)

Atas segala perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya

(Andi Kuncoro)

Bab II

~ Bencana Alam

35

Latihan

Bila Anda telah mengamati lowongan pekerjaan di atas beserta surat

lamaran pekerjaannya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan baik!

1.

Dalam lowongan pekerjaan di atas, posisi apa yang dibutuhkan perusahaan?

2.

Kriteria apa yang dipersyaratkan?

3.

Berdasarkan pernyataan yang dicantumkan, apakah surat lamaran tersebut

perlu dikirim via pos?

4.

Kapan surat lamaran di atas dibuat?

5.

Di manakah posisi pelamar saat membuat surat lamaran pekerjaan?

6.

Ke manakah surat lamaran akan ditujukan?

7.

Posisi apa yang dikehendaki pelamar dalam surat lamaran tersebut?

8.

Dalam surat lamaran di atas, pelamar mencantumkan beberapa bekas,

sebutkanlah!

9.

Siapa yang harus menandatangani surat lamaran di atas?

10. Mengapa dalam pernyataan di atas, tertera kata “Hormat Saya” bukan

“Hormat Kami”?

Dalam surat lamaran juga perlu dikemukakan jasa pelamar yang dapat

didedikasikan, seperti pengetahuan, pendidikan, pengalaman yang menunjukkan

kualitas pelamar.

Selain itu, perlu juga diperhatikan lampiran-lampiran yang diminta oleh

perusahaan atau instansi yang membutuhkan tenaga kerja. Lampiran-lampiran yang

biasa diminta sebagai berikut:

1.

ijazah terakhir yang sudah disahkan

2.

daftar riwayat hidup

3.

pasfoto terakhir

4.

surat Berkelakuan Baik dari kepolisian

5.

dan lain-lain

Surat lamaran pekerjaan termasuk surat resmi sehingga isi surat tersebut

harus singkat, padat, jelas, langsung menuju sasaran. Surat lamaran tidak boleh

bersifat santai dengan bahasa yang berbunga-bunga karena pelamar di pihak yang

lemah hendaknya harus bersikap hormat, sopan dan tidak berlebih-lebihan.

Dalam membuat surat lamaran, selain isi, bahasa dan keterangan-keterangan

yang dilampirkan, pembuat surat lamaran juga harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Tulisan

Jika tidak diisyaratkan, surat lamaran boleh ditulis dengan tangan atau

dengan mesin tik. Baik tulisan tangan maupun berujud ketikan hendaknya jelas,

bersih dan tidak ada coretan. Tinta yang digunakan sebaiknya berwarna hitam.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

36

2. Bentuk dan Kertas

Surat lamaran harus ditulis dengan bentuk yang baik, sesuai dengan sistem

penulisan surat resmi yang berlaku. Kertas yang digunakan dalam surat lamaran

harus bersih dan sebaiknya kertas folio bergaris untuk tulisan tangan dan kertas

HVS untuk ketikan. Sebagai bahan perbandingan, cermati contoh surat lamaran

pekerjaan berikut!

Yogyakarta, 12 Februari 2008

Hal : Lamaran

Kepada

Lamp. : 1 berkas

Yth. Pimpinan PT Cipta Makmur

Jl. Wisanggeni 108 A

Semarang

Dengan hormat,

Dalam harian Kedaulatan Rakyat tanggal 11 Februari 2008, saya membaca

bahwa perusahaan yang Bapak pimpin membutuhkan 10 orang lulusan SMA.

Karena saya merasa dapat memenuhi persyaratan yang bapak minta, maka

saya memberanikan diri mengajukan surat lamaran untuk mengisi lowongan

pekerjaan yang Bapak tawarkan.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini saya lampirkan:

1.

daftar riwayat hidup

2.

salinan ijazah SMA yang sudah disahkan

3.

pasfoto terakhir (3 lembar)

4.

surat kelakuan baik dari polisi

Besar harapan saya untuk mengisi lowongan pekerjaan pada perusahaan

yang Bapak pimpin. Terima kasih.

Hormat saya

(....................)

Surat lamaran yang dibuat hendaknya disajikan semenarik mungkin baik

dari segi bahasa (efektivitas, penyesuaian dengan ejaan yang berlaku, jelas,

komunikatif, dan tidak menimbulkan makna ganda/ambigu), segi isi (tidak mengiba

kepada perusahaan, isinya jelas dan tidak berbeli-belit), segi struktur

(memperhatikan sistematika penulisan dan penyajian, serta menempatkan bagian-

bagian dari surat lamaran pekerjaan secara jelas).

Bab II

~ Bencana Alam

37

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah unsur-unsur surat lamaran pekerjaan yang

tergambar pada bagan berikut ini.

.............................,........................

(tempat dan tanggal pembuatan surat)

Lampiran

:.............................

Hal

:.............................

..............................................

(alamat yang dituju)

..........................,

(salam pembuka)

............................................................................... (dasar melamar)

..................................................................................

..................................................................................

............................................................................... (identitas pelamar)

.................................................................................

.................................................................................

............................................................................... (penutup)

.................................................................................

.................................................................................

Salam penutup,

tanda tangan pelamar

(nama terang pelamar)

Perhatikan pula penjelasan berikut!

1.

Tempat dan tanggal pembuatan surat, hal tersebut dibuat sesuai dengan

saat pembuatan surat

2.

Lampiran, diletakkan terpisah dengan surat lamaran yang dapat berupa

fotokopi ijazah terakhir, surat berkelakuan baik, dll.

3.

Hal merupakan perihal melamar pekerjaan.

4.

Alamat yang dituju, yaitu alamat yang menjadi tujuan surat lamaran

5.

Salam pembuka, bentuknya bermacam-macam, seperti Dengan hormat,

Assalamualaikum Wr. Wb. Namun, dalam surat lamaran pekerjaan cukup

ditulis dengan “Dengan hormat.”

6.

Isi, terdiri dari:

-

alasan melamar (latar belakang penulisan surat lamaran pekerjaan)

-

identitas pelamar (data pribadi, pendidikan, riwayat pengalaman)

-

penutup

7.

Salam Penutup, merupakan salam terakhir bagi penulis surat lamaran

terhadap perusahaan/instansi, dapat berupa “Hormat Saya”

8.

Tanda tangan pelamar

9.

Nama terang pelamar

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

38

Tugas Mandiri

Berikut ini disajikan iklan lowongan pekerjaan yang diambil dari harian

Kedaulatan Rakyat. Anda dapat berlatih menulis surat lamaran berdasarkan

iklan tersebut. Perhatikan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya dan hal-hal

yang dipersayaratkan.

————————————————————————————

DIBUTUHKAN SEGERA

Staf Perusahaan

Syarat: Pria/wanita max. 35 th

Lulus SMA/SMEA-S1 segala jurusan

Pengalaman/belum

Kirimkan lamaran lengkap + No. Hp/ Telp.

Ke. Bagian. Personalia

PO BOX 1130/Yk/55000

Paling lambat 7 hari cap pos

—————————————————————————————

Kedaulatan Rakyat, 2008:23)

1.

Membacakan puisi yang baik selalu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

a. kejelasan pengucapan kata-katakata (lafal)

b. penyesuaian intonasi atau nada dengan makna puisi

c. ketepatan ekspresi atau penghayatan dengan interpretasi puisi

2.

Hal-hal yang perlu ditanggapi pada pembacaan novel adalah sebagai

berikut:

a. Apakah lafal yang diucapakan jelas atau tidak?

b. Bagaimana intonasi yang diucapkan?

c. Sesuaikah penghayatan yang ditampilkan dengan isi cerita?

Rangkuman

Bab II

~ Bencana Alam

39

3.

Menyampaikan gagasan dan menanggapinya dalam forum diskusi harus

memperhatikan hal-hal berikut.

a. menggunakan bahasa Indonesia yang efektif dan komunikatif

b. mengungkapakan gagasan sesuai dengan topik pembicaraan

c. memberikan tanggapan dengan sikap yang santun

d. tidak mengedepankan emosi dalam setiap perdebatan

e. menghargai pendapat orang lain walaupun bertentangan

4.

Unsur-unsur yang terdapat dalam surat lamaran pekerjaan sebagai berikut:

a. tanggal penulisan surat

b. alamat pengirim

c. hal/perihal

d. salam pembuka

e. isi

f. salam penutup

g. tanda tangan

h. nama terang pengirim

5.

Menulis surat lamaran pekerjaan harus memperhatikan rambu-rambu

berikut:

a. bahasa yang digunakan disesuaikan dengan ejaan yang berlaku

b. bentuk tulisan dapat berujud tulisan tangan atau ketikan

c. kertas yang digunakan kertas folio (tulisan tangan) atau HVS (ketikan)

d. Hal-hal yang dipersyaratkan (fotokopi berkas seperti ijazah, daftar

riwayat hidup, SKKB, pas foto)

1.

Sikap yang harus dilakukan dalam membacakan puisi karya sendiri adalah

memperhatikan lafal, intonasi dan penghayatan agar penampilan Anda

menjadi sempurna dan hindari sikap membaca dengan apa adanya tanpa

memaknai terlebih dahulu.

2.

Dalam menanggapi pembacaan novel yang dilakukan teman Anda hindari

sikap cuek tetapi berikan komentar dari segi lafal, intonasi maupun

penghayatan terhadap cerita tersebut.

3.

Dalam mengungkapkan gagasan dan menanggapi dalam forum diskusi

hindari sikap mau menang sendiri, emosi dan tidak menghargai pendapat

orang lain. Bersikaplah bijaksana dan arif dalam menghadapi perbedaan

pendapat.

4.

Menulis surat lamaran pekerjaan haus memperhatikan unsur-unsur yang

terdapat di dalamnya dan hal-hal yang dipersyaratkan. Hindari tulisan yang

isinya mengiba.

Refleksi

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

40

1.

Bagaimanakah cara yang baik dalam membacakan puisi karya sendiri?

2.

Dalam memberikan tanggapan terhadap hasil pembacaan novel yang dilakukan

teman Anda, dari segi apa saja yang Anda komentari?

3.

Forum diskusi adalah satu media bertukar pikiran untuk memecahkan per-

masalahan. Apa yang harus Anda perhatikan bila Anda menyampaikan gagasan

dan ingin menanggapi pendapat peserta lain?

4.

Melamar pekerjaan selalu di awali dengan mengirim surat lamaran pekerjaan.

Bagaimanakah seluk-beluk penulisannya?

5.

Cobalah Anda menyajikan salah satu hasil penulisan surat lamaran pekerjaan!

Evaluasi

Setelah mempelajari materi bab ini, Anda dapat mengukur kemampuan

Anda dengan mengerjakan soal-soal evaluasi berikut ini.