Gambar Sampul IPS · BAB I KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA
IPS · BAB I KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA
Herlan

23/08/2021 05:50:26

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

i

Semeter 1 dan 2

Herlan Firmansyah

Dani Ramdani

Kelas VIII

Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

PUSAT PERBUKUAN

Departemen Pendidikan Nasional

ii

Semeter 1 dan 2

Kelas VIII

Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

ii

300.7

HER

HERLAN Firmansyah

i

Ilmu Pengetahuan Sosial 2 : untuk Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII /Semester 1 dan 2 /

penulis Herlan Firmansyah, Dani Ramdani ; editor, Emy Kusmiati

; Ilustrator, Tim Redaksi. — Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional, 2009

viii, 237 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi : hlm. 236-237

Indeks

ISBN 978-979-068-67

5

-

5

(no.jil.lengkap)

1.

Ilmu-ilmu Sosial-Studi dan Pengajaran I Judul II. Dani Ramdani

III.

Emy Kusmiati III. Tim Redaksi

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit CV. Djatnika

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009

Diperbanyak oleh .....

ISBN 978-979-068-678-6

iii

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,

Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli

hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat

melalui situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan

telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan

dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun

2009 tanggal 12 Februari 2009.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/

penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan

Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

)

,

digandakan, dicetak, dialihmediakan,

atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga

penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan

bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh

Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber

belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa

kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari

bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat

kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iv

KATA PENGANTAR

Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah

Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS) kelas VIII. Disusun berdasarkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan oleh pemerintah sejak tahun 2006.

Dengan membaca buku ini, kamu akan mendapatkan wawasan menyeluruh tentang

ilmu pengetahuan sosial yang merupakan paduan dari ilmu geografi, sosiologi, ekonomi dan

sejarah. Buku ini disampaikan dengan bahasa yang cukup mudah untuk dimengerti dan

dilengkapi dengan gambar-gambar.

Dalam rangka menguji kompetensi dan memperdalam pemahamanmu, buku ini disertai

dengan soal-soal latihan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian, serta tugas untuk kamu

kerjakan diluar jam pelajaran, baik secara kelompok maupun individu.

Setelah membaca buku ini, diharapkan kamu dapat memahami secara mendalam ruang

lingkup ilmu pengetahuan sosial, serta dapat merespon fenomena-fenomena kontekstual dalam

kehidupan sehari-hari secara baik dan benar. Sebagai pengayaan, alangkah lebih baik jika

kamu membaca referensi lainnya yang relevan, seperti dari buku umum, buku pelajaran lain,

majalah, koran, serta dari internet sehingga pengetahuanmu semakin berkembang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu

menyelesaikan buku ini dengan baik, tidak lupa pula kepada para pembaca semua yang

sudah menggunakan buku ini sebagai pilihan terbaik. Penulis menyadari bahwa dalam buku

ini masih terdapat ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca

untuk memberikan kritik dan saran demi perbaikan buku ini di kemudian hari.

Bandung, Oktober 2008

Penulis

v

Daftar Isi

Halaman

Kata Sam

butan

........................................................................................................

iii

Kata Pengantar ........................................................................................................

iv

Daftar Isi ...................................................................................................................

v

SEMESTER PERTAMA

BAB I

KONDISI FISIK WILA

YAH INDONESIA ...................................................

1

A.

Letak Geografis dan

Astronomis Indonesia

......................................

3

B.

Hubungan Letak Geografis dengan Iklim

..........................................

5

C.

Hubungan Letak Geografis dengan Waktu di Indonesia

....................

9

D.

Perubahan Musim di Indonesia

........................................................

11

E.

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

........................................

11

F.

Persebaran Jenis Tanah di Indonesia

...............................................

16

Rangkuman

.............................................................................................

17

Refleksi ....................................................................................................

18

Soal Latihan

.............................................................................................

19

BAB II

PERMASAL

AHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNY

A ...

21

A.

Pertumbuhan Penduduk dan Faktor-faktornya

..................................

23

B.

Angka Kelahiran dan

Kematian

Penduduk

.......................................

26

C.

Ledakan Pendudukan dan Upaya Mengatasinya

..............................

28

D.

Kepadatan Penduduk

.......................................................................

29

E.

Piramida dan Kom

posisi Penduduk

.................................................

31

F.

Usia Harapan Hidup Penduduk

........................................................

33

G.

Informasi Kependudukan di Pe

ta, Tabel, dan

Grafik

..........................

34

H.

Mobilitas Penduduk

.........................................................................

35

Rangkuman

.............................................................................................

41

Refleksi ....................................................................................................

42

Soal Latihan

.............................................................................................

42

BAB III

LING

KUNGAN HIDUP

DAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN

LINGKUNGAN

.........................................................................................

45

A.

Pengertian Lingkungan Hidup

...........................................................

47

B.

Interaksi Unsur-unsur Lingkungan

....................................................

48

C.

Bentuk Kerusakan Lingkungan

Hidup dan Cara M

engatasinya .........

49

D.

Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

...............................................

51

E.

Pembangunan Nasional

...................................................................

54

F.

Hakekat Pembangungan Berkelanjutan dan Ciri-cirinya

...................

55

G.

Permasalahan Kependudukan di Indonesia

......................................

56

Rangkuman

.............................................................................................

57

Refleksi ....................................................................................................

58

Soal Latihan

.............................................................................................

58

BAB IV

KE

BANGKIT

AN NASIONAL

....................................................................

61

A.

Kebijakan Pemerintah Kolonial dan Pengaruhnya

............................

63

B.

Bentuk-bentuk Perlawanan Rakyat

..................................................

66

C.

Perkembangan Pendidikan Bara

t dan Pendidikan

Islam

...................

72

vi

D.

Politik

Etis .......................................................................................

75

E.

Peran Golongan Terpelajar, Profesional dan Pers dalam Menum-

buhkan Kebangkitan Nasional

..........................................................

76

F.

Perkembangan Beberapa Organisasi Pergerakan Nasional

..............

77

G.

Kongres Pemuda dan Kongres Perempuan

......................................

80

Rangkuman .............................................................................................

82

Refleksi ....................................................................................................

83

Soal Latihan

.............................................................................................

83

BAB V

PENYIMPANGAN SOSIAL

......................................................................

85

A.

Pengertian Penyimpangan Sosial

....................................................

87

B.

Penyimpangan Sosial dalam K

eluarga dan Masya

rakat

...................

87

C.

Bentuk Penyimpangan Sosial dalam

Keluarga dan Ma

syarakat .......

88

D.

Contoh Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Ma

syaraka

t .......

89

E.

Dampak Penyimpangan Sosial

........................................................

90

F.

Faktor Penyebab Terjadiny

a Penyimpangan

Sosial

..........................

91

G.

Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial

.......................................

92

H.

Pihak-pihak yang Menangani

Penyimpangan So

sial

........................

93

Rangkuman .............................................................................................

93

Refleksi ....................................................................................................

94

Soal Latihan

.............................................................................................

95

BAB VI

KEGIATAN PEL

AKU EKONOMI DI MASY

ARAKAT

.................................

97

A.

Kelangkaan Sumber Daya

...............................................................

99

B.

Kebutuhan Manusia dan Alat Pemenuhannya

..................................

100

C.

Penentuan Skala Prioritas dan

Biaya Kesempatan

..........................

104

D.

Pelaku-pelaku Ekonomi

...................................................................

105

Rangkuman .............................................................................................

119

Refleksi ....................................................................................................

120

Soal Latihan

.............................................................................................

120

BAB VII

PASAR DALAM KEGIATAN EKONOMI ...................................................

123

A.

Pengertian, Fungsi, dan Peran Pa

sar

..............................................

125

B.

Macam-macam Pasar

......................................................................

126

C.

Pasar Konkrit dan

Pasar Abst

rak .....................................................

130

Rangkuman .............................................................................................

137

Refleksi ....................................................................................................

138

Soal Latihan

.............................................................................................

138

Soal Latihan

Semester 1

........................................................................................

141

SEMESTER KEDUA

BAB VIII

USAHA PERSIAPAN K

EMERDEKAAN

....................................................

145

A.

Pembentukan BPUPKI

....................................................................

147

B.

Penyusunan Dasar K

onstitusi Negara

..............................................

150

C.

Kronologis Proklamasi Kemerdekaan

..............................................

151

D.

Proses Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan RI dan

Sambutan Rakyat ............................................................................

155

E.

Proses Terbentuknya Negara dan Pemerintahan

..............................

156

F.

Peran PPKI dalam Proses Persiapan Kemerdekaan

Indonesia

........

160

Rangkuman .............................................................................................

162

Refleksi ....................................................................................................

163

vii

Soal Latihan

.............................................................................................

163

BAB IX

P

RANA

TA DAN PENYIMPANGAN SOSIAL

.............................................

165

A.

Bentuk-bentuk Hubungan Sosial

......................................................

167

B.

Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial

.......................

167

C.

Dampak-dampak Hubungan Sosial

..................................................

168

D.

Pengertian Pranat

a Sosial

...............................................................

170

E.

Peran Pranata Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian

...............

170

F.

Fungsi Pranata

Sosial

......................................................................

171

G.

Jenis-jenis Pr

anata Sos

ial

................................................................

172

H.

Jenis Pengendalian Sosial

...............................................................

173

I.

Peran Lembaga-lembaga Pengendalian Sosial

.................................

173

Rangkuman

.............................................................................................

174

Refleksi ....................................................................................................

175

Soal Latihan

.............................................................................................

175

BAB X

KETENAGAKE

RJAAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

..............

177

A.

Tenaga Kerja, Angkatan Ker

ja, dan Kesemp

at an Kerja .....................

179

B.

Hubungan Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja,

dan Pengangguran

...........................................................................

182

C.

Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia

.............................................

184

D.

Dampak Pengangguran

....................................................................

184

E.

Cara-cara Mengatasi Pengangguran

................................................

186

F.

Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran

.........................

188

Rangkuman

.............................................................................................

189

Refleksi ....................................................................................................

190

Soal Latihan

.............................................................................................

190

BAB XI

PEL

AKU EKONOMI DAN PERP

AJAKAN DALAM SISTEM PEREKONO-

MIAN INDONESIA ...................................................................................

193

A.

Pengertian dan Macam-Macam

Sistem Ekonomi

.............................

195

B.

Sistem Perekonomian I

ndonesia dan Ciri-ci

rinya

..............................

197

C.

Pengertian dan F

ungsi Pajak

...........................................................

199

D.

Jenis dan Ta

rif Pajak

........................................................................

201

E.

Sistem Perpajakan Indonesia

...........................................................

202

Rangkuman

.............................................................................................

207

Refleksi ....................................................................................................

208

Soal Latihan

.............................................................................................

208

BAB XII

PERMINT

AAN, PENA

WARAN, DAN HARGA KESEIMBANGAN

..............

211

A.

Permintaan (

Demmand

)

...................................................................

213

B.

Penawaran (

Supply

) .........................................................................

217

C.

Harga Keseimbangan

.......................................................................

220

Rangkuman

.............................................................................................

221

Refleksi ....................................................................................................

222

Soal Latihan

.............................................................................................

222

Soal Latihan

Semester 2

........................................................................................

225

Glosarium .................................................................................................................

229

Indek ........................................................................................................................

23

3

Daftar Pu

staka .........................................................................................................

236

Standar Kompetensi

Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk.

Sudah tahukah kamu letak wilayah

Indonesia dilihat dari peta dunia?

Wilayah Indonesia merupakan

wilayah yang sangat strategis karena

terletak di antara dua benua, yaitu

Benua Asia dan Benua Australia serta

memiliki kondisi fisik yang bervariasi.

Kondisi tersebut dapat dilihat dari

segi astronomis, segi geografis, dan

segi geologis. Dalam bab ini, akan

dibahas masing-masing aspek yang

mempengaruhi kondisi fisik suatu

wilayah terutama negara Indonesia.

Peta letak geografis Indonesia

Sumber: Ensiklopedia Geografi

Bab I

KONDISI FISIK

WILAYAH INDONESIA

2

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Kondisi Fisik Wilayah

Indonesia

Letak Geografis dan Astronomis

Hubungan Letak Geografis dan Iklim

Hubungan Letak Geografis dengan Waktu

Perubahan Musim

Persebaran Flora dan Fauna

Kata Kunci

Kondisi fisik

Letak geografis

Letak astronomis

Iklim

Pembagian waktu

WIB

WIT

WITA

Flora

Fauna

PETA KONSEP

Persebaran Jenis Tanah

3

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

1. Letak Geografis Indonesia

Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan

bentuk dan letaknya di bumi. Untuk melihat letak wilayah Indonesia secara geografis,

dapat dilihat pada peta dunia sebagai berikut.

Gambar 1.1

Peta letak geografis Indonesia

Sumber: Atlas Indonesia dan dunia

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahasa dilihat secara geografis, wilayah

Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan menguntungkan karena beberapa alasan

sebagai berikut:

a)

Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia.

b)

Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Beberapa keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis Indonesia, antara

lain sebagai berikut.

a)

Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan menjadi

persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas udara maupun laut.

b)

Indonesia sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara perdagangan

negara-negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya antara

Jepang, Korea, dan RRC dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa.

Karena letak geografisnya pula Indonesia mendapat pengaruh berbagai kebudayaan

dan peradaban dunia, serta secara alami dipengaruhi oleh angin musim. Sekitar bulan

Oktober-April angin bertiup dari Asia ke Australia yang membawa banyak uap air dari

Samudra Pasifik sehingga menimbulkan musim hujan. Sekitar bulan April-Oktober angin

A. LETAK GEOGRAFIS DAN ASTRONOMIS INDONESIA

4

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

bertiup dari Australia ke Asia yang sedikit membawa uap air dari Samudra Hindia sehingga

menimbulkan musim kemarau.

Pengaruh musim tersebut di atas menyebabkan Indonesia menjadi negara agraris

terkemuka. Pertanian di Indonesia maju pesat dan banyak menghasilkan beras, jagung,

sayur-sayuran, buah-buahan, karet, kopi, gula, tembakau, dan lain-lain yang sangat berguna

bagi kemakmuran dan keberlangsungan penduduk Indonesia, secara ekonomi pun menjadi

peluang untuk berperan serta dalam perdagangan internasional.

Letak geografis Indonesia mempunyai pengaruh terhadap aspek ekonomi, aspek

sosial, dan aspek budaya.

a. Pengaruh aspek ekonomi

Sebagai bangsa yang hidup di wilayah persimpangan kegiatan perekonomian dunia,

Indonesia tentu akan terlibat dalam kegiatan tersebut. Keikutsertaannya akan memberi

dampak yang positif bagi negara dalam rangka meningkatkan prokdutivitas ekonomi dan

menambah sumber-sumber pembiayaan bagi pembangunan nasional.

b. Pengaruh sosial

Letak Indonesia berpengaruh juga terhadap bidang sosial. Letaknya yang strategis

memudahkan bangsa Indonesia berhubungan dengan bangsa-bangsa lain sehingga proses

interaksi sosial lebih dinamis.

c. Pengaruh kebudayaan

Wilayah Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut

merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kondisi tersebut melahirkan

keanekaragaman bahasa, suku, agama, dan kebudayaan. Keragaman tersebut menjadi

kekhasan dan daya tarik tersendiri bagi pihak-pihak luar serta memperkaya kebudayaan

nasional.

2. Letak Astronomis Indonesia

Letak astronomis adalah letak suatu wilayah dipandang dari kedudukan garis lintang

dan garis bujur. Letak wilayah Indonesia dari segi astronomis adalah di antara 6ºLU-

11ºLS dan antara 95º BT- 141ºBT. Berdasarkan letak tersebut, Indonesia memiliki iklim

tropis. Dengan posisi wilayah Indonesia berada di antara garis lintang dan garis bujur,

maka wilayah Indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa.

Garis khatulistiwa

adalah garis

khayal keliling bumi, terletak melintang pada nol derajat yang membagi bumi menjadi dua

belahan yang sama, yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan. Beberapa tempat

atau wilayah Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa antara lain Bonjol (Sumatra

Barat), Pontianak (Kalimantan Barat), Tambu (Sulawesi Tengah), dan Halmahera (Maluku).

Letak astronomis wilayah Indonesia sangat berpengaruh terhadap keadaan iklim yang

sangat menguntungkan, seperti cukup mendapat air hujan, cukup memperoleh cahaya

5

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

matahari sepanjang tahun, dan angin yang bertiup rata-rata berkecepatan sedang. Suhu

udara pun tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.

Suhu udara rata-rata di Indonesia sebesar 26ºC menyebabkan beberapa hal berikut

ini:

a.

Terjadinya hujan zenithal, yaitu hujan yang disebabkan oleh naiknya udara yang

mengandung uap air ke angkasa secara tegak. Selanjutnya, mengalami kondensasi karena

pendinginan temperatur akhirnya turun menjadi hujan. Naiknya udara tersebut karena

adanya pemanasan di atas permukaan bumi sehingga udara membumbung ke atas.

b.

Batu-batuan lebih cepat melapuk.

c.

Adanya berbagai macam tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tropis.

d.

Adanya sikap tertentu dari penduduk untuk menghadapi suhu udara tropis seperti

tecermin pada perumahan, pakaian, dan mata pencaharian.

Gambar 1.2

Peta letak astronomis Indonesia

Sumber: Atlas Indonesia dan dunia

Berdasarkan posisi, garis lintangnya, dan ketinggiannya, setiap wilayah di permukaan

bumi mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda, baik secara fisik maupun aktivitas

kehidupannya. Faktor fisik tersebut meliputi topografis, lingkungan georafis, cuaca, iklim,

dan sinar matahari.

Iklim adalah pola cuaca khas di suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Secara

umum, iklim dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal berikut ini:

1.

Lintang astronomis yang disebut juga klasifikasi iklim berdasarkan kedudukan matahari

atau iklim matahari yang pembagiannya sebagai berikut:

B. HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN IKLIM

U

6

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

a)

Daerah iklim tropik, yaitu daerah yang melingkari globe bumi, dibatasi oleh 23

1

2

o

Lintang Utara dan 23

o

Lintang Selatan.

b)

Daerah iklim sedang yang letaknya di daerah bumi utara. Posisinya terletak pada

globe bumi yang dibatasi oleh oleh 23

o

dan 66

o

Lintang Utara atau lingkungan

Kutub Utara, sedangkan di Belahan Bumi Selatan daerah ini dibatasi oleh 23

o

dan 66

o

Lintang Selatan (lingkungan Kutub Selatan).

c)

Daerah kutub di Belahan Bumi Utara yang dibatasi lintang terluarnya 66

o

Lintang

Utara, dengan titik Kutub Utara sebagai titik pusatnya dan di Belahan Bumi

Selatan dibatasi oleh lintang terluarnya 66

o

Lintang Selatan dan titik kutub

selatan sebagai titik pusatnya.

2.

Variabel fisikal sebagai proyeksi dari radiasi matahari yang disebut sistem iklim fisikal,

yaitu sebagai berkut:

a)

variabel suhu (

temperature

);

b)

pembakuan bulan terdingin;

c)

pembakuan bulan terpanas;

d)

variabel curahan hujan;

e)

pembakuan bulan kering;

f)

pembakuan bulan basah;

g)

indikator (penunjuk) vegetasi;

h)

potensi penguapan;

i)

periode-periode yang berhubungan dengan suhu dan curahan hujan.

Berdasarkan kedudukan bumi terhadap matahari, bumi dapat dibagi menjadi tujuh

wilayah iklim sebagai berikut.

1. Wilayah Iklim Tropik

Wilayah iklim tropik terletak di antara garis lintang 23

o

30

LU – 23

o

30

LS, suhu udara

rata-rata tinggi sepanjang tahun, yaitu berkisar 20

o

C – 28

o

C. Daerah musim tropik sebagai

tempat gerakan-gerakan aliran udara konveksi atau gerakan udara secara vertikal. Wilayah

iklim tropik meliputi Indonesia, Malaysia, Amazon, Kongo, Kamerun, dan Guenia hulu.

Wilayah iklim tropik di daerah sabana terletak pada garis lintang 5

o

– 15

o

LU/LS,

perbedaan musim hujan dan musim kemaraunya akan tampak jelas. Iklim sabana ditandai

dengan jarang hujan sehingga jenis vegetasinya berbentuk semak belukar dan padang

rumput. Wilayah Indonesia yang memiliki iklim sabana adalah Aceh Timur, Aceh Tengah,

Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

7

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

2. Wilayah Iklim Subtropik Utara dan Selatan

Wilayah beriklim subtropik utara dan selatan terletak di garis lintang 23

o

30

LU –

40

o

LU dan 23

o

30

LS – 40

o

LS. Temperatur udara di wilayah musim subtropik tidak terlalu

panas dan tidak terlalu dingin. Wilayah ini sebagai tempat turunnya angin antipasat yang

kering dan panas. Selain itu, wilayah ini mempunyai tekanan udara maksimum.Wilayah

subtropik mengenal empat macam musim, yaitu musim panas (

summer

), semi (

spring

),

dingin (

winter

), dan gugur (

autumn

).

3. Wilayah Iklim Sedang Utara dan Selatan

Wilayah iklim ini terletak di antara 40

o

LU – 66

o

30

LU dan 40

o

LS – 66

o

30

LS.

Wilayah iklim ini dipengaruhi oleh iklim laut serta dipengaruhi oleh sifat keringnya udara

yang bertiup di atas garis atau

continental

. Wilayah ini mempunyai empat musim, yaitu

musim panas (

summer

), musim semi (

spring

), musim dingin (

winter

), dan musim gugur

(

autumn

).

Keadaan wilayah iklim sedang di wilayah Eropa, cuaca atau udaranya lembap, langit

berawan, dan curah hujan tinggi. Wilayah-wilayah yang beriklim

continental

besifat panas,

kering, dan jarang turun hujan. Pada musim panas udaranya panas, dan pada musim dingin

temperaturnya rendah. Wilayah yang iklimnya sedang meliputi Amerika Utara dan Amerika

Timur, ujung Amerika Selatan, Eropa Timur, ujung Afrika Selatan, Kanada Tengah, dan

Australia Selatan.

4. Wilayah Iklim Dingin

Wilayah iklim dingin terletak di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan, tepatnya

pada garis lintang 66

o

30

LU – 90

o

LU dan 66

o

30

LS – 90

o

LS. Wilayah ini setiap tahun

selama 8 – 11 bulan

rata-rata suhu udara di bawah 0

o

.

Wilayah iklim dingin dibagi dua, yaitu sebagai berikut.

1)

Wilayah iklim tundra di sekitar Laut Arktik, pesisir Amerika Utara, Kanada Utara,

dan Siberia Utara.

2)

Wilayah iklim dingin diwarnai corak musim dingin sangat panjang sehingga hampir

semua daratan tertutup salju putih dan es tebal.

Pembagian iklim di atas sudah memberikan gambaran kepadamu tentang macam-

macam iklim yang ada di bumi. Untuk memperkaya pengetahuanmu, berikut akan diuraikan

tentang pembagian iklim menurut beberapa ahli klimatologi.

a. Wladimir Koppen

Wladimir Koppen

adalah seorang ahli klimatologi dari Austria. Ia membagi iklim

atas dasar rata-rata suhu udara dan curah hujan bulanan dan tahunan. Koppen berpendapat

bahwa suatu iklim termasuk basah atau kering ditentukan oleh indeks hujan. Klasifikasi

iklim menurut Koppen dapat diperinci sebagai berikut.

8

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

1)

Iklim A (tropis), yaitu daerah bersuhu 18

o

C untuk bulan terdingin.

2)

Iklim B (tundra dan kutub), yaitu daerah bersuhu 10

o

C untuk bulan terpanas.

3)

Iklim C dan D (sedang), iklim C menempati pinggiran benua yang dipengaruhi iklim

laut sehingga disebut iklim sedang hangat. Iklim D menempati pedalaman benua

sehingga dinamakan iklim salju atau boreal

.

Adapun batas antara iklm C dan D pada

daerah bersuhu 3

o

C untuk bulan terdingin.

Berdasarkan klasifikasi iklim di atas, Indonesia termasuk iklim A (tropis). Menurut

Koppen, iklim A dapat dikelompokkan menjadi beberapa daerah sebagai berikut.

1)

Iklim hujan tropis meliputi beberapa daerah yang bercurah hujan tinggi. Daerah yang

bercurah hujan tinggi terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.

2)

Iklim sabana meliputi daerah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.

3)

Iklim laut basah meliputi hampir seluruh kepulauan Indonesia terutama Sumatra,

Kalimantan, dan Papua.

4)

Iklim salju abadi terdapat di puncak Pegunungan Jaya Wijaya.

b. Schmidt-Ferguson

Schmidt-Ferguson

membagi kriteria iklimnya sebagai berikut.

1)

Bulan basah, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun curah hujannya lebih dari

100 mm/bulan.

2)

Bulan lembap, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun curah hujannya 60 sampai

dengan 100mm/bulan.

3)

Bulan kering, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun memiliki curah hujan kurang

dari 60mm/bulan.

Untuk menentukan iklim, dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Rata-rata bulan kering

Rata-rata bulan basah

Q =

× 100%

c. Oldeman

Oldeman

membagi kriteria iklim dengan pedoman jumlah bulan basah secara berurutan

sebagai berikut.

1)

Bulan basah, artinya suatu daerah dalam satu tahun memiliki curah hujan lebih dari

200mm/bulan.

2)

Bulan lembap, artinya suatu daerah dalam satu tahun memiliki curah hujan antara 100

sampai dengan 200mm/bulan.

9

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

3)

Bulan kering, artinya suatu daerah dalam satu tahun memiliki curah hujan kurang dari

100mm/bulan.

Prinsip dasar penentuam iklim menurut Oldeman adalah jika bulan basah berturut-

turut sebagai berikut.

1)

Iklim A jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut lebih dari 9 bulan.

2)

Iklim B jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut antara 7-9 bulan.

3)

Iklim C jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut antara 5-6 bulan.

4)

Iklim D jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut antara 3-4 bulan.

5)

Iklim E jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut kurang dari 3

bulan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik benang merahnya bahwa letak Indonesia

yang berada di daerah tropis atau berada di sekitar garis khatulistiwa serta diapit oleh dua

benua dan dua samudra, sangat berpengaruh terhadap keadaan iklimnya. Indonesia

mempunyai iklim tropis yang ditandai dengan temperatur udara yang tinggi serta curah

hujan yang dipengaruhi oleh musim. Adanya perubahan arah angin juga berpengaruh

terhadap keadaan musim di Indonesia yang terbagi menjadi musim hujan dan musim

kemarau.

Bumi kita berbentuk bulat dan setiap harinya selalu berputar. Bumi berputar pada

porosnya disebut rotasi. Bumi kita berputar pada sumbunya dari arah barat ke timur. Untuk

satu kali putaran dibutuhkan waktu 24 jam. Maksud sekali putaran adalah bumi berputar

360

o

dalam waktu 24 jam. Dengan demikian, setiap jam bumi berputar 360

o

: 24 = 15

o

.

Adapun akibat dari rotasi bumi adalah sebagai berikut:

1)

terjadinya siang dan malam;

2)

terjadinya perbedaan waktu pada tempat yang berbeda letak meridian/bujurnya;

3)

pembelokan arah angin.

Jika memperhatikan perhitungan waktu yang telah dipaparkan di atas, dapat ditentukan

bahwa apabila matahari di tempat A mulai tampak, di tempat yang terletak 15

o

sebelah

baratnya matahari akan tampak satu jam kemudian. Jadi, pada setiap wilayah yang terletak

antara pergeseran 15

o

BT dari timur ke barat berselisih waktu 1 jam. Misalnya, Kota Jayapura

di Provinsi Irian Jaya terletak pada 140

o

BT, dan Kota Manado di Sulawesi Utara terletak

pada 125

o

BT. Selisih kedua kota tersebut dari garis BT adalah 140

o

– 125

o

= 15

o

. Maka,

apabila di Jayapura pukul tujuh, di Manado berarti pukul enam.

C. HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN WAKTU

DI INDONESIA

10

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Menurut perhitungan, lebar bujur di tanah air kita adalah 46

o

sebab letaknya antara

95

o

BT- 141

o

BT. Jadi, selisihnya adalah 141

o

– 95

o

= 46

o

. Berdasarkan hal tersebut,

Indonesia dibagi dalam tiga wilayah waktu, yaitu sebagai berikut.

1)

Standar wilayah meridian 105

o

BT, ditetapkan Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)

yang meliputi seluruh wilayah Pulau Sumatra, Jawa dan Madura, Kalimantan Barat,

Kalimantan Tengah. Perbedaan waktu antara WIB dengan GMT atau waktu

Greenwich adalah sebanyak 7 jam.

2)

Standar meridian 120

o

BT, ditetapkan Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA),

yang meliputi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTT, NTB, dan

Sulawesi. Perbedaan waktu antara WITA dengan GMT adalah sebanyak 8 jam.

3)

Standar meridian 135

o

BT, ditetapkan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), yang

meliputi Kepulauan Maluku dan Irian Jaya. Perbedaan dengan GMT sebanyak 9

jam.

Dari penetapan tersebut, dapat diketahui bahwa selisih waktu untuk Indonesia barat,

tengah, dan timur adalah 60 menit atau satu jam. Adapun yang menjadi pegangan dalam

menentukan waktu adalah garis bujur.

Sejarah Pembagian wilayah waktu di Indonesia dimulai dengan terbitnya Keputusan

Presiden RI. No.243 Tahun 1963 yang membagi Indonesia dalam 3 (tiga) wilayah waktu

dan berlaku mulai 1 Januari 1964.

Gambar 1.3

Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia

Sumber: w

ww.bmg.go.id

11

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

Seperti yang sudah kamu ketahui dari pembahasan sebelumnya, Indonesia merupakan

wilayah iklim tropik dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

1. Musim Kemarau di Indonesia

Berlangsungnya musim kemarau di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin

musim timur dan terjadi antara bulan Maret-September. Namun pada bulan Maret dan

September, gerakan angin belum menentu sehingga pada bulan tersebut dapat terjadi turun

hujan. Secara umum, jika iklimnya berjalan normal, musim kemarau di Indonesia

kebanyakan berlangsung antara bulan April sampai bulan September. Pada saat itu,

kelembapan udara sangat rendah sehingga terjadi kekeringan di beberapa daerah Indonesia.

2. Musim Hujan di Indonesia

Berlangsungnya musim hujan di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin musim

barat dan terjadi antara bulan September dan bulan Maret. Namun pada bulan itu, gerakan

angin belum menentu sehingga kemungkinan bulan tersebut curah hujannya belum menentu.

Secara umum jika iklimnya berjalan normal, musim hujan di Indonesia kebanyakan

berlangsung antara bulan Oktober sampai bulan Febuari. Di beberapa wilayah sering kali

hujannya sedemikian lebat hingga terjadi banjir.

Pada zaman glasial, yaitu suatu zaman ketika air permukaan didominasi dalam

bentuk es yang beku dan terakumulasi di sekitar kutub, volume air laut masih sedikit

sehingga permukaan darat lebih luas. Pada saat itu, landas kontinental (lempeng) Asia

masih dalam bentuk daratan yang bersatu dan tidak terpisahkan oleh laut sehingga

fauna yang ada di wilayah Asia dapat bermigrasi, baik yang melalui perjalanan darat

maupun terbawa angin atau sungai. Begitu pula yang terjadi di landas kontinental

(lempeng) Australia.

Setelah zaman glasial berakhir, es di kutub mencair dan volume air laut

bertambah sehingga dataran rendah di pesisir banyak yang tergenang dan

berubah seperti sekarang ini. Oleh karena itu, ada kesamaan fauna antara Pulau

Sumatra, Jawa, dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya

karena wilayah tersebut tadinya terhampar dalam satu daratan yang tidak

terpisah oleh laut.

D. PERUBAHAN MUSIM DI INDONESIA

E. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

12

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Berdasarkan wilayah flora dan fauna, Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu sebagai

berikut.

1)

Indonesia bagian barat, meliputi Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan

pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya.

2)

Indonesia bagian tengah, meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan

Nusa Tenggara;

3)

Indonesia bagian timur, meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau lain di sekitarnya.

Wilayah fauna Indonesia bagian barat dengan fauna bagian tengah dibatasi oleh

garis

Wallace

, sedangkan wilayah fauna Indonesia bagian tengah dengan wilayah Indonesia

bagian timur dibatasi oleh

garis Weber

.

Penyebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor

tersebut di antaranya:

1)

keadaan iklim;

2)

keadaan tanah;

3)

pengaruh makhluk hidup atau biotik.

Gambar 1.4

Peta batas flora-fauna Indonesia

Sumber:

Flora-Fauna Nusantara.1995

1. Flora dan Fauna di Landas Kontinen Asia (Dangkalan

Sunda)

Jenis fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian barat di antaranya sebagai berikut.

13

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

a)

Jenis mamalia yang terdiri atas gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau,

monyet, orang utan, macan, tikus, bajing, kijang, landak, dan babi hutan.

b)

Jenis reptil yang terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, biawak, ular, bunglon, dan

trenggiling.

c)

Jenis burung terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai

macam unggas.

d)

Berbagai jenis serangga.

e)

Berbagai macam ikan tawar, yaitu sejenis lumba-lumba dari Sungai Mahakam.

Flora dan fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian barat (Dangkalan Sunda) dapat

dibedakan menjadi sebagai berikut.

a. Flora dan Fauna di Pulau Sumatra dan Sekitarnya

Flora khas Sumatra yang masih terpelihara dengan baik di antaranya terdapat di

Taman Nasional Gunung Leuser. Taman Nasional Gunung Leuser terdapat di wilayah

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kekhasan flora pada beberapa daerah ada

yang dijadikan maskot atau identitas daerah, seperti cempaka kuning dijadikan maskot

Nanggroe Aceh Darussalam. Adapun fauna yang dijadikan maskotnya adalah burung murai

kuning atau murai emas. Oleh karena itu, maskot Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

sering disebut burung cempaka kuning.

Bunga kenanga dijadikan maskot masyarakat Sumatra Utara. Bunga ini digunakan

untuk upacara adat terutama pada upacara pemakaman dan ziarah kubur. Burung beo

merupakan burung khas Pulau Nias. Adapun pohon andalas dijadikan maskot Sumatra

Barat.

Fauna kawasan Sumatra Barat terdapat berbagai jenis hewan liar, seperti gajah,

harimau, rusa, dan kera. Jenis flora yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser juga

tersebar di Bengkulu, seperti meranti, damar, kayu manis, dan suweg raksasa yang dijadikan

maskot pemerintah Bengkulu, sedangkan faunanya beruang madu.

Di Provinsi Riau, banyak dijumpai meranti, kemenyan, kamper, merawang, rotan,

dan damar. Provinsi Riau mempunyai tanaman langka, yaitu nibung. Tanaman ini digunakan

untuk pipa air bagi lantai rumah panggung, dan bahan jembatan. Selain pohon nibung,

burung serindit juga dijadikan maskot Provinsi Riau. Adapun di Provinsi Jambi, flora terkenal

di antaranya pohon pinang yang merupakan tanaman hias. Faunanya yang terkenal adalah

harimau sumatra.

Flora khas Provinsi Sumatra Selatan adalah tanaman buah duku. Faunanya yang

terkenal adalah gajah, badak, harimau, tapir, siamang, beruang, buaya, dan ikan duyung.

Di Provinsi Lampung, flora khas yang terkenal adalah jenis bunga yang mempunyai

kebiasaan mekar di waktu sore, yaitu bunga ashar. Fauna yang banyak ditemukan adalah

gajah, badak sumatra, harimau, kera, babi, badak, kijang, dan musang.

14

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

b. Flora dan Fauna Pulau Jawa dan Bali

Flora khas DKI Jakarta di antaranya salak condet. Tanaman ini banyak ditanam di

daerah Condet. Provinsi DKI Jakarta pada awalnya memiliki banyak rawa dan hutan

mangrove (bakau). Hutan ini sebagai habitat yang baik untuk berbagai jenis burung di

antaranya elang bendol. Elang bendol ini dijadikan maskot Provinsi DKI Jakarta.

Flora khas Banten banyak dijumpai adalah hutan hujan tropis. Hujan sekundernya

banyak dijumpai di daerah yang padat penduduknya, seperti hutan jati, pinus, albasia, dan

kayu putih. Fauna khas Provinsi Banten adalah badak bercula satu, kera, banteng, kura-

kura, penyu, dan buaya.

Flora khas yang banyak dijumpai di Provinsi Jawa Barat adalah hutan hujan tropik.

Hutan sekundernya banyak dijumpai yaitu karet, kina, cengkeh, kopi, cokelat, tebu, kapuk,

dan lain-lain. Flora yang dijadikan maskot Provinsi Jawa Barat adalah Gandaria.

Flora khas yang banyak dijumpai di Provinsi Jawa Tengah adalah jati dan tembakau.

Faunanya banyak dijumpai di hutan sebagai satwa liar, di antaranya kera, harimau, babi

hutan, dan ular. Flora khas yang dijumpai di Provinsi DI Yogyakarta adalah pohon kepel.

Tanaman ini dijadikan maskot Provinsi DI Yogyakarta. Fauna khas Yogyakarta di antaranya

musang, harimau, landak, dan burung. Burung perkutut adalah binatang yang dijadikan

maskot Provinsi DI Yogyakarta.

Flora khas Provinsi Jawa Timur antara lain jati, mahoni, dan akasia. Fauna yang

dijumpai antara lain rusa, babi hutan, anjing hutan, dan harimau jawa. Flora identitas Jawa

Timur adalah bunga sedap malam.

Flora yang terkenal di Provinsi Bali antara lain sawo kecik, kepelan, munde, kwanitan,

pandak, cempaka kuning, dan duren. Fauna yang ada di Provinsi Bali antara lain babi

hutan, kijang, rusa, banteng, dan harimau.

c. Flora dan Fauna di Daerah Pulau Kalimantan

Flora yang dijumpai di Provinsi Kalimantan Barat adalah tengkawang tungkul. Fauna

yang ada di Kalimantan Barat antara lain burung enggang gading yang dijadikan maskot

daerah. Flora khas di Provinsi Kalimantan Tengah adalah tenggaring. Tanaman ini mirip

dengan rambutan di Jawa Barat. Tanaman ini dijadikan maskot daerah Kalimantan Tengah.

Fauna maskot Kalimantan Tengah adalah burung kuau melayu.

Adapun flora yang terkenal di Provinsi Kalimantan Timur di antaranya meranti, ulin,

keruing, damar, lempung, agates, rotan, bambo, dan pakis. Flora yang dijadikan maskotnya

adalah anggrek hitam. Fauna yang banyak ditemukan di Provinsi Kalimantan Timur antara

lain kera, orang utan, babi, musang, dan ikan.

Sementara, flora yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan antara lain hutan primer,

hutan sekunder, semak belukar, padang ilalang, dan rawa. Flora endemik Kalimantan

15

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

Selatan adalah kasturi. Fauna endemik yang perlu dilindungi dan dijadikan maskot Provinsi

Kalimantan Selatan adalah bekantan. Binatang ini merupakan spesies kera, sejenis lutung.

2. Flora dan Fauna di Landas Kontinen Australia

(Dangkalan Sahul)

Flora yang terkenal di daerah Papua antara lain agathis, podocarpus, nipah, kayu

putih, rotan, anggrek, sagu, dan umbi-umbian. Flora yang dijadikan maskot Pemda Papua

adalah matoa. Fauna di wilayah Indonesia bagian timur di antaranya sebagai berikut.

a)

Jenis mamalia yang terdiri atas kanguru, wallaby, beruang, nokdiak (landak irian),

dan kuskus.

b)

Jenis reptil yang terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.

c)

Jenis amfibi yang terdiri atas katak pohon, katak terbang, katak air.

d)

Jenis burung yang terdiri atas nuri raja udang, cendrawasih, dan kasuari.

e)

Berbagai jenis ikan.

Burung cendrawasih dijadikan maskot Provinsi Papua. Burung tersebut dianggap

fauna asli Papua dan populasinya dewasa ini sudah langka.

3. Flora dan Fauna di Wilayah Wallace

Daerah Wallace meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tengara. Flora yang

ditetapkan sebagai maskot Provinsi Sulawesi Utara adalah langsei. Tanaman ini merupakan

spesies beringin khas Sulawesi. Fauna di wilayah Sulawesi Utara di antaranya babi, rusa,

anoa, maleo, kera, buaya, ular, dan tangkasi. Tangkasi adalah sejenis monyet terkecil di

dunia. Binatang ini dijadikan maskot Sulawesi Utara.

Flora khas Provinsi Sulawesi Tengah adalah anggrek putri donggal, aghatis, meranti,

kayu palupi, rotan, dan kayu eboni. Fauna di wilayah ini yaitu tapir, anoa, babi rusa, monyet,

dan burung maleo. Flora di wilayah Sulawesi Selatan antara lain kayu hitam, akasia, rotan,

kemiri, bambu, markisa, dan anggrek. Flora yang dijadikan maskot daerah ini adalah lontar.

Jenis faunanya adalah babi rusa, anoa, dan babun jambul. Fauna yang dijadikan maskot

burung ranggong atau enggang sulawesi.

Flora yang dijumpai di Sulawesi Tenggara antara lain rotan, bakau, damar, dan

bambu.Fauna yang terkenal antara lain kera, babi hutan, burung maleo, dan anoa yang

dijadikan maskot. Adapun flora yang banyak dijumpai di Provinsi Maluku yaitu meranti,

kayu besi, kayu goppasa, jati, cendana, rotan, sagu, dan kayu putih di Pulau Buru. Fauna

di wilayah Maluku antara lain rusa, babi hutan, kerbau liar, sapi liar, kuskus, biawak, dan

penyu yang dijadikan maskot adalah burung nuri raja atau nuri Ambon.

Flora yang banyak dijumpai di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu kareng dan kayu

hitam serta ajan kallicung sejenis kayu hitam yang agak merah kekuningan. Maskot pemda

NTB adalah ajan kallicung. Fauna di wilayah ini adalah rusa, kijang, monyet, sapi liar,

biawak, ular, kuda, kerbau sapi, dan domba.

16

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

Flora yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah cendana, akasia, lontar

gewang, kayu putih, meranti, dan sirih hutan. Maskot Pemda Nusa Tenggara Timur adalah

kayu cendana. Fauna di wilayah NTT, misalnya kuda, rusa, babi hutan, kuskus, dan berbagai

jenis reptil seperti komodo.

Indonesia mempunyai daratan seluas ± 2 juta km², dari luas tersebut tidak seluruhnya

dapat diusahakan sebagai lahan pertanian, karena permukaannya berbeda-beda. Di satu

sisi kita sering mendengar “Indonesia” mempunyai tanah yang subur. Benarkah? Seperti

apakah tanah yang subur itu? Di daerah mana saja tanah yang subur itu di Indonesia dan

berapa besar penyebarannya?

Tanah merupakan lapisan bumi paling luar sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Tanah

berasal dari hasil pelapukan batuan induk dan bahan-bahan organik dari tumbuhan dan

hewan yang telah membusuk. Bahan yang menyusun tanah terdiri atas zat padat, cair, gas,

dan organisme. Pelapukan batuan induk pembentuk tanah di daerah tropis sangat

dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembapan udara.

Jenis tanah yang ada di suatu tempat ditentukan oleh batuan induk, iklim, topografi,

bahan organik, dan umur. Adapun jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia sebagai berikut.

1)

Tanah aluvial atau tanah endapan adalah yang terbentuk dari material halus hasil

pengendapan aliran sungai di dataran rendah atau lembah. Tanah ini terdapat di pantai

timur Sumatra, pantai utara Jawa, dan sepanjang Sungai Barito, Mahakam, Musi,

Citarum, Batanghari, dan Bengawan Solo.

2)

Tanah vulkanis adalah tanah yang berasal dari abu hasil peletusan gunung berapi yang

sudah mengalami proses pelapukan. Tanah andosol terdapat di lereng-lereng gunung

api, seperti di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan Minahasa.

Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis, bambo, dan rumput.

3)

Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah

regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan dan tanah pasir terdapat di

Bengkulu, pantai Sumatra Barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Material

jenis tanah ini berupa tanah regosol, abu vulkan, napal, dan pasir vulkan. Tanah regosol

sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.

4)

Tanah kapur atau tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari batu kapur yang

mengalami pelapukan. Tanah kapur terdapat di daerah perbukitan kapur Sumatra

Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang hidup di

daerah kapur adalah palawija, stepa, savana, dan hutan jati atau hutan musim.

5)

Tanah litosol adalah tanah berbatu-batu. Bahan pembentuknya berasal dari batuan

keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini juga disebut

F. PERSEBARAN JENIS TANAH DI INDONESIA

17

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

tanah azonal. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah litosol adalah rumput ternak,

palawija, dan tanaman keras.

6)

Tanah argonosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan

rawa yang mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam hingga cokelat.

Tanah ini terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Tanaman yang dapat

tumbuh di tanah argonosol adalah karet, nanas, palawija, dan padi.

7)

Tanah grumusol atau margalith adalah tanah yang terbentuk dari material halus

berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur, tersebar di

Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman

yang tumbuh di tanah grumosol adalah padi, jagung, kedelai, tebu, kapas, tembakau,

dan jati.

8)

Tanah latosol adalah tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium.Tanah

ini sudah sangat tua sehingga kesuburannya rendah. Warna tanahnya merah hingga

kuning sehingga sering disebut tanah merah. Tanah latosol mempunyai sifat cepat

mengeras jika tersingkap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit. Tanah

latosol tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Barat, lampung, Jawa Barat, Jawa Timur,

Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Tumbuhan yang dapat

hidup di tanah latosol adalah padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal,

cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit.

Kondisi tanah di Indonesia dikenal dengan kesuburannya sehingga ketika ditanami

suatu tanaman senantiasa tumbuh dan memberikan manfaat kepada pemiliknya. Suatu

tanah dikatakan subur apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1)

banyak mengandung unsur hara atau zat-zat yang diperlukan tanaman untuk

pertumbuhannya;

2)

cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara agar dapat diserap

oleh akar tumbuhan;

3)

struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak

terlalu lenggang.

1.

Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut

sesuai dengan bentuk dan letaknya di bumi.

2.

Dilihat secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada posisi yang strategis

dan menguntungkan karena beberapa alasan sebagai berikut:

a)

letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia;

b)

letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

RANGKUMAN

18

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

3.

Indonesia mempunyai iklim tropis yang ditandai dengan temperatur udara

yang tinggi serta curah hujan yang dipengaruhi oleh musim. Adanya

perubahan arah angin juga berpengaruh terhadap keadaan musim di

Indonesia yang terbagi menjadi musim hujan dan musim kemarau.

4.

Indonesia dibagi dalam tiga wilayah waktu berikut ini.

a)

Standar wilayah meridian 105

o

BT, ditetapkan Waktu Indonesia Bagian

Barat (WIB) yang meliputi seluruh wilayah Pulau Sumatra, Jawa dan

Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. Perbedaan waktu antara

WIB dengan GMT atau waktu Greenwich adalah sebanyak 7 jam.

b)

Standar meridian 120

o

BT, ditetapkan Waktu Indonesia Bagian Tengah

(WITA), yang meliputi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,

Bali, NTT, NTB, dan Sulawesi. Perbedaan waktu antara WITA

dengan GMT adalah sebanyak 8 jam.

c)

Standar meridian 135

o

BT, ditetapkan Waktu Indonesia Bagian Timur

(WIT), yang meliputi Kepulauan Maluku dan Irian Jaya. Perbedaan

dengan GMT sebanyak 9 jam.

5.

Wilayah fauna Indonesia bagian barat dengan fauna bagian timur dibatasi

oleh

garis Wallace

, sedangkan wilayah fauna Indonesia bagian tengah

dengan wilayah Indonesia bagian timur dibatasi oleh

garis Weber

.

6.

Penyebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor tersebut di antaranya:

a)

keadaan iklim;

b)

keadaan tanah;

c)

pengaruh makhluk hidup atau biotok.

7.

Suatu tanah dikatakan subur apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a)

banyak mengandung unsur hara atau zat-zat yang diperlukan tanaman

untuk pertumbuhannya;

b)

cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara agar

dapat diserap oleh akar tumbuhan;

c)

struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu

padat dan tidak terlalu lenggang.

REFLEKSI

Jika terdapat materi yang belum dipahami, pelajari kembali secara seksama dan

diskusikan bersama kelompok belajarmu, carilah referensi lain yang relevan,

termasuk Internet. Lebih lanjut, tanyakan kepada guru bidang studi IPS di

sekolahmu agar semua materi dapat dikuasai!

19

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

I. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar!

1.

Keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan bentuk dan letaknya di bumi

disebut ....

a

.

letak geologis

b.

letak astronomis

c.

letak strategis

d.

letak geografis

2.

Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu ....

a.

Benua Asia dan Benua Australia

b.

Benua Asia dan Benua Amerika

c.

Benua Australia dan Eropa

d.

Samudra Pasifik dan Samudra Hindia

3.

Laut yang terletak antara pulau-pulau Indonesia disebut ....

a.

laut teritorial

c.

laut kontinen

b.

laut nusantara

d.

laut wilayah

4.

Akibat letak geografisnya, Indonesia memiliki dua musim yaitu ....

a.

hujan dan tropis

b.

hujan dan semi

c.

kemarau dan hujan

d.

semi dan salju

5.

Musim kemarau di Indonesia pada umumnya berlangsung pada bulan ....

a.

April – Oktober

b.

Oktober – April

c.

September – Januari

d.

Februari – Maret

6.

Wilayah Indonesia yang masuk ke dalam WITA adalah ....

a.

Kalimatan Barat

b.

Kalimantan Tengah

c.

Bali

d.

Jawa Barat

SOAL LATIHAN

20

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII

7.

Berikut yang

tidak

termasuk wilayah fauna Wallace adalah ....

a.

NTT

c.

Sumatra

b.

Sulawesi

d.

Maluku

8.

Jenis tanah yang dihasilkan oleh proses pelapukan material batuan gunung api

adalah ....

a.

tanah vulkanik

c.

tanah gambut

b.

tanah aluvial

d.

tanah laterit

9.

Pada tahun 2002, Pulau Sipadan dan Ligitan diputuskan oleh Mahkamah

Internasional termasuk wilayah ....

a.

Indonesia

b.

Malaysia

c.

Singapura

d.

Filipina

10. Wilayah Indonesia bagian tengah dan wilayah Indonesia bagain barat dibatasi

oleh ....

a.

paparan

b.

sahul

c.

wallace

d.

weber

II. Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1.

Jelaskan perbedaan letak geografis dengan letak astronomis!

2

.

Sebutkan tiga wilayah yang termasuk Waktu Indonesia Tengah (WITA)!

3.

Faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan jenis flora dan fauna di setiap

daerah?

4.

Sebutkan jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia!

5.

Jelaskan sikap kamu jika salah satu pulau milik Negara Indonesia tiba-tiba diakui

oleh negara lain !

Berkunjunglah ke kelurahan atau kantor kepala desa tempat kamu tinggal. Mintalah informasi

tentang letak geografis daerahmu beserta informasi tentang flora dan faunanya. Buatlah

laporan tertulis dan sampaikan kepada gurumu!

TUGAS