Halaman
111
Bab 6 Kalor
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, kamu
diharapkan dapat
mendeskripsikan peran kalor dalam
mengubah wujud zat dan suhu serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
KALOR
Peta Konsep
BAB 6
Pengaruh Kalor
KALOR
Perubahan
Wujud Zat
Kalor yang Dibutuhkan
untuk Perubahan Wujud
Membeku
Menguap
Melebur
Menyublim
Mengembun
Mengkristal
Perpindahan Kalor
Kalor dalam Kehidupan
Sehari-hari
Perubahan
Suhu Benda
007 bab 6.indd 111
7/18/2008 7:32:40 PM
112
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Pernahkah kamu mengikuti kegiatan perkemahan di sekolahmu? Pada kegiatan tersebut
adakah acara api unggun? Apa yang kamu rasakan sewaktu berada di dekat api unggun?
Tentu kamu akan merasa hangat bahkan dapat juga sampai merasakan kepanasan.
Panas yang dihasilkan dari api unggun merupakan suatu bentuk kalor.
Apakah kalor itu? Bagaimanakah kalor dari api unggun dapat sampai ke tubuh kita?
Pertanyaan tersebut dapat kamu jawab dengan mempelajari bab ini.
Gambar 6.1 Api Unggun
Sumber Gambar:
upload.wikimedia.com
007 bab 6.indd 112
7/18/2008 7:32:40 PM
113
Bab 6 Kalor
Kata-Kata Kunci
(Key Words)
kalor
perubahan suhu
perubahan wujud
konduksi
konveksi
radiasi
menguap
mendidih
membeku
menyublim
melebur
menguap
kalor embun
kalor uap
kalor beku
kalor lebur
kalorimeter
A. Pengertian Kalor
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan
kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas.
Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat
kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik.
Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini
terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi
energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.
Gambar 6.2 Memasak Air
Foto: Dokumentasi Penerbit
Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor me-
rupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut
bersentuhan atau bercampur.
Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa
dan ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah.
Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan
merupakan suatu besaran yang dilambangkan
Q
dengan satuan
joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan
joule dan kalori adalah
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1.
Apa yang dimaksud dengan kalor?
2.
Mengapa pendapat yang menyatakan bahwa kalor merupakan zat alir dianggap salah?
3.
Jelaskan bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi!
Asah Kemampuan 6 .1
007 bab 6.indd 113
7/18/2008 7:32:42 PM
114
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
B. Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur
menjadi satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan
suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang diterima dan
kalor yang dilepaskan oleh suatu zat? Lakukan kegiatan berikut ini.
Kegiatan Ilmiah 6.1
Pengamatan Perpindahan Kalor
Tujuan
Mengamati perpindahan kalor dan benda yang dapat melepas dan menerima kalor
Alat dan Bahan
1. Gelas
2. Termometer
3.
Wadah air
4. Air
Petunjuk Kerja
1.
Siapkanlah segelas air dingin, segelas air panas, termometer, dan sebuah wadah plastik.
2.
Ukurlah suhu air pada masing-masing kedua gelas.
3.
Campurkan air dari dari kedua gelas tersebut ke dalam wadah air (lihat gambar)
4.
Selang beberapa saat, ukurlah suhu air campuran tersebut.
Pertanyaan
1.
Berapakah suhu air dingin dan suhu air panas dari hasil pengukuranmu?
2.
Berapakah suhu air campuran?
3.
Samakah suhu air antara sebelum dicampur dan sesudah dicampur?
4.
Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?
Suhu air yang sebelumnya panas sekarang menjadi lebih dingin
dan suhu air yang sebelumnya dingin menjadi lebih panas. Hal ini
menunjukkan bahwa air panas melepaskan kalor dan air dingin
menerima kalor dari air panas untuk menaikkan suhunya.
Gambar 6.3 Pencampuran Air Dingin dan Air Panas
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Air dingin
Air panas
007 bab 6.indd 114
7/18/2008 7:32:43 PM
115
Bab 6 Kalor
Tokoh IPA
James Prescott Joule
James Prescott Joule, ilmuwan yang namanya diabadikan menjadi satuan
energi Joule ini lahir di Salford, Lancashire, Inggris pada 24 Desember 1818.
Setelah berusia 17 tahun Joule baru bersekolah dan masuk ke Universitas
Manchester dengan bimbingan John Dalton. Joule dikenal sebagai siswa yang
rajin belajar, bereksperimen, dan menulis buku. Bukunya tentang panas yang
dihasilkan oleh listrik terbit pada tahun 1840. Pada tahun 1843 bukunya me-
ngenai ekuivalen mekanik panas terbit. Lalu, empat tahun berikutnya (1847)
ia juga menerbitkan buku mengenai hubungan dan kekekalan energi.
Joule bekerja sama dengan Thomson dan menemukan efek Joule-
Thomson. Efek tersebut merupakan prinsip yang kemudian dikembangkan
dalam pembuatan lemari es. Efek tersebut menyatakan bahwa apabila gas
dibiarkan berkembang tanpa melakukan kerja ke luar, maka suhu gas itu akan
turun. Selain itu, Joule juga menemukan hukum kekekalan energi bersama
dengan dua orang ahli
fi
sika dari Jerman, yaitu Hermann von Helmholtz dan
Julius Von Mayer. Hukum kekekalan energi yang mereka temukan menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat
berubah bentuk menjadi energi listrik, mekanik, atau kalor.
Kegiatan Ilmiah 6.2
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi banyaknya kalor
untuk mengubah suhu suatu zat? Untuk mengetahuinya lakukan
kegiatan berikut ini.
Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-
benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung
melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang
bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima
kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya.
Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau
menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa
kalor dapat mengubah suhu suatu benda.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kalor Suatu Zat
Tujuan
Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kalor pada suatu zat
Alat dan Bahan
1.
Gelas beker
4.
Termometer
2.
Kasa dan kaki tiga
5.
Air
3.
Pembakar spritus dan korek api
Gambar 6.4 James
Prescott Joule
Sumber Gambar:
http://
en.wikipedia.org
007 bab 6.indd 115
7/18/2008 7:32:44 PM
116
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Petunjuk Kerja
Bagian Satu
1.
Siapkanlah dua buah gelas beker dan isilah dengan air masing-masing 100 ml dan
50 ml.
2.
Catat suhu air mula-mula dan usahakan suhunya sama.
3.
Panaskan 50 ml air dan 100 ml air tersebut dengan nyala api yang sama sampai suhu
50
o
C.
4.
Catatlah waktu yang diperlukan untuk memanaskan keduanya ke dalam tabel.
Tabel 6.1 Pengamatan pada Zat yang Sama Dengan Volume Berbeda
No
Zat
Suhu Awal (
o
C)
Suhu Akhir (
o
C)
Waktu (menit)
1.
Air 50 ml
2.
Ar 100 ml
Bagian Dua
1.
Sediakan dua gelas beker dan isilah masing-masing dengan 100 ml air dan 100 ml
minyak goreng.
2.
Catat suhu mula-mula kedua zat cair itu.
3.
Panaskan 100 ml air dan 100 ml minyak goreng tersebut secara bersamaan dengan
nyala api yang sama.
4.
Catat waktu yang diperlukan oleh kedua zat dengan kenaikan suhu yang sama, misalnya
25
o
C.
Gambar 6.6 Pengaruh Kalor pada Volume Zat Cair yang Berbeda
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Termometer
Air 100 ml
Minyak 100 ml
Termometer
Minyak 100 ml
Gambar 6.5 Pengaruh Kalor pada Volume Zat Cair yang Berbeda
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Termometer
Air 50 ml
Termometer
Air 100 ml
5.
Masukkan hasilnya dalam tabel pengamatan.
007 bab 6.indd 116
7/18/2008 7:32:46 PM
117
Bab 6 Kalor
Tabel 6.2 Pengamatan pada Zat yang Berbeda
No
Zat
Suhu Awal (
o
C)
Suhu Akhir (
o
C)
Waktu (menit)
1.
Air
2.
Minyak Goreng
Bagian Tiga
1.
Sediakan gelas beker dan isilah dengan 100 ml air.
2.
Panaskan air tersebut dalam nyala api.
3.
Catat suhu mula-mula dan kenaikkan suhunya setiap 1 menit selama 5 menit.
4.
Masukkan hasilnya dalam tabel pengamatan.
Tabel 6.3 Pengamatan pada Zat yang Sama dengan Volume Sama
No
Waktu (menit)
Suhu (
o
C)
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
1.
Seandainya banyaknya kalor yang diberikan untuk memanaskan air sebanding dengan
waktu pemanasan, makin besar kalor yang diperlukan untuk memanaskan 100 ml air
lebih lama dibandingkan dengan memanaskan 50 ml air pada suhu yang sama. Volume
air sebanding dengan massa air, semakin besar volumenya semakin besar pula mas-
sanya. Adakah hubungan antara banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu benda dengan massa benda?
2.
Dari hasil kegiatan dua, samakah waktu yang diperlukan untuk memanaskan dua jenis
zat berbeda dengan volume sama? Apakah jenis benda juga mempengaruhi banyaknya
kalor yang diperlukan?
Gambar 6.7 Pengaruh Kalor pada Zat
dengan Jenis dan Volume Sama
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Termometer
Air 100 ml
007 bab 6.indd 117
7/18/2008 7:32:46 PM
118
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
3.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan kegiatan tiga dapat diketahui bahwa dalam waktu
yang berbeda suhu air akan berbeda pula. Jadi, adakah hubungan antara banyaknya kalor
yang diperlukan dengan kenaikan suhu benda? Apakah kesimpulan yang kamu peroleh?
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang di-
perlukan oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1
o
C.
Sebagai contoh, kalor jenis air 4.200 J/kg °C, artinya kalor yang diper-
lukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C adalah 4.200 J.
Kalor jenis suatu zat dapat diukur dengan alat kalorimeter.
Tabel 6.4 Kalor Jenis Beberapa Zat
No
Jenis Zat
Kalor Jenis Zat ( Joule/kg °C)
1.
Air
4200
2.
Alkohol
2300
3.
Aluminium
900
4.
Baja
450
5.
Besi
460
6.
Emas
130
7.
E s
2 1 0 0
8.
Gliserin
2400
9.
Kaca
670
10.
Kayu
1700
11.
Kuningan
370
12.
Marmer
860
13.
Minyak tanah
2200
14.
Perak
234
15.
Raksa
140
16.
Seng 390
17.
Tembaga
390
18.
Timah hitam
130
19.
Timbal
130
20.
Udara
1000
Sumber:
Fisika 1
(1998)
Berdasarkan hasil ketiga kegiatan tersebut di atas dapat di-
simpulkan bahwa banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
atau menurunkan suhu suatu benda bergantung pada:
007 bab 6.indd 118
7/18/2008 7:32:47 PM
119
Bab 6 Kalor
a.
massa benda (m)
b.
jenis benda / kalor jenis benda (c)
c.
perubahan suhu (
Δ
t )
Oleh karena itu, hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis
zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan.
Keterangan
Q
= Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m
= Massa zat (kg)
c
= Kalor jenis zat (joule/kg
o
C)
∆
t
= Perubahan suhu (
o
C)
Contoh Soal 6.1
C
Soal
Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air yang suhunya 30
o
C menjadi 100
o
C,
jika kalor jenis air 4.200 j/kg
o
C?
Pembahasan
Diketahui :
m
= 2 kg
c
= 42.00 J/kg
o
C
∆
t
= 100
o
C — 30
o
C = 70
o
C
Ditanya :
Q
Jawab :
Q
= m
∙
c
∙
∆
t
= 2 kg
×
4.200 j/kg
o
C
×
70
o
C
= 588.000 joule
Q
= 588 kJ
Warta IPA
W
W
Pemanfaatan Tenaga Surya
Pernahkah kamu duduk di mobil pada siang hari yang panas? Tahukah kamu bahwa energi matahari
dapat terperangkap sebagai panas? Dalam panel surya, di bawah selembar kaca terdapat pipa-pipa yang
terpasang pada selembar pelat pelat hitam. Matahari memanaskan cairan dalam pipa dan cairan lalu
memanaskan tangki air.
Q = m
∙
c
∙
∆
t
007 bab 6.indd 119
7/18/2008 7:32:47 PM
120
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Tanur surya raksasa memakai panas matahari untuk menghasilkan listrik. Sebuah ladang cermin
mengumpulkan cahaya matahari dan memfokuskannya ke dalam sebuah tanur sehingga panas itu
mendidihkan air sampai menjadi uap. Uap ini menjalankan sebuah turbin untuk menghasilkan listrik
dengan cara sama seperti sebuah pusat tenaga biasa. Sementara matahari bersinar, tidak tersedia
panas ekstra atau listrik yang dihasilkan disimpan untuk dapat digunakan di malam hari saat energi
matahari tidak tersedia.
Gambar 6.8 Tanur Surya untuk Menghasilkan Energi Listrik
Sumber Gambar:
Oxford Ensiklopedi Pelajar Jilid 8
(1995 : 96)
1.
Apakah yang dimaksud dengan kalor?
2.
Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi kalor dapat mengubah suhu zat!
3.
Air dengan massa 1,50 kg pada suhu 30
0
C dipanaskan sampai dengan suhu 100
0
C.
Berapakah kalor yang diperlukan jika kalor jenis air 4.200 J/kg
0
C?
Asah Kemampuan 6.2
Radiasi panas
dari matahari
Pompa
Lembar tembaga
yang digelapkan
mengabsorbsi
radiasi panas
Air hangat
terkumpul
di tangki
penyimpanan
Air dalam
kumparan
menghangatkan
air dalam tangki
penyimpanan
Tangki penyimpanan
Air dalam
pipa
mengalirkan
panas
007 bab 6.indd 120
7/18/2008 7:32:48 PM
121
Bab 6 Kalor
C. Kalor dapat Mengubah Wujud Zat
Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu
maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa
ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan
mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat
digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk
mengubah wujud zat.
Lakukanlah kegiatan berikut ini. untuk memahami hubungan
antara kalor dan perubahan wujud zat,
Kegiatan Ilmiah 6.3
Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Wujud Zat
Tujuan
Menyelidiki hubungan antara kalor dan perubahan wujud zat
Alat dan Bahan
1.
Gelas beker
2.
Kasa dan kaki tiga
3.
Pembakar spiritus dan korek api
4. Termometer
5.
Es batu
Petunjuk Kerja
1.
Masukkan es batu ke dalam gelas beker dan ukurlah suhunya dengan termometer
2.
Panaskan gelas beker yang berisi es tersebut di atas nyala api pemanas spiritus sampai
es mencair. Catat suhu dan lama pemanasannya.
3.
Panaskan terus sampai air mendidih. Catat suhunya ketika air mendidih dan lama pema-
nasannya.
4.
Lanjutkan pemanasan sampai 5 menit dan catat suhunya.
5.
Catat hasil pengamatan dalam tabel.
Gambar 6.9 Rangkaian Alat Percobaan untuk Menyelidiki
Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Wujud Zat
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Potongan es
Termometer
007 bab 6.indd 121
7/18/2008 7:32:49 PM
122
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Tabel 6.5 Pengamatan Hubungan antara Kalor dan Perubahan Wujud Zat
No
Wujud Zat
Suhu (
o
C)
Lama Pemanasan (menit)
Keterangan
1.
Es
Keadaan mula-mula
2.
Es dalam air
Es mulai mencair
3.
Air
Es telah mencair
4.
...
Mendidih
5.
...
Air menjadi uap
Pertanyaan
1.
Untuk mengubah wujud es menjadi wujudnya yang lain apakah diperlukan waktu yang
sama? Bagaimana dengan suhunya?
2.
Buatlah gra
fi
k hubungan antara lama pemanasan dengan suhu!
3.
Berdasarkan hasil kegiatan kamu, apa yang dapat kamu simpulkan?
Suhu
Waktu
Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat digam-
barkan dalam skema berikut.
Gambar 6.10 Rancangan
Grafik Hubungan antara Lama
Pemanasan dengan Suhu
Gambar 6.11 Skema Perubahan Wujud Zat
Keterangan:
1 = mencair/melebur
4 = mengembun
2 = membeku
5 = menyublim
3 = menguap
6 = mengkristal
GAS
PADAT
CAIR
1
2
5
6
4
3
007 bab 6.indd 122
7/18/2008 7:32:49 PM
123
Bab 6 Kalor
1. Menguap
Apakah pada waktu zat menguap memerlukan kalor? Dari manakah
kalor itu diperoleh? Untuk membuktikan proses penguapan, lakukan
kegiatan berikut ini.
Kegiatan Ilmiah 6.4
Pengamatan pada Proses Penguapan
Tujuan
Mengamati proses penguapan
Alat dan Bahan
1. Gelas beker
2. Kasa dan kaki tiga
3. Pembakar spiritus dan korek api
4. Air
Petunjuk Kerja
1.
Ambillah gelas beker, tuangkan 50 ml air ke dalamnya.
2.
Panaskan di atas nyala api pembakar spiritus.
3.
Amatilah apa yang terjadi?
Pertanyaan
Jelaskan peristiwa apa yang terjadi ketika air dipanaskan secara terus menerus!
Berdasarkan kegiatan di atas, pada waktu air dipanaskan akan
tampak uap keluar dari permukaan air. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa pada waktu menguap zat memerlukan kalor. Jika air dipanas-
kan terus-menerus, lama-kelamaan air tersebut akan habis. Habisnya
air akibat berubah wujud menjadi uap atau gas. Peristiwa ini disebut
menguap, yaitu perubahan wujud dari cair ke gas, karena molekul-
molekul zat cair bergerak meninggalkan permukaan zat cairnya.
Apakah air dapat menguap jika tidak dipanaskan?
Air yang kita tuangkan dalam piring bila dibiarkan lama-kela-
maan akan berkurang volumenya. Hal ini menunjukkan bahwa
air menguap karena menerima kalor dari sekelilingnya. Air dapat
menguap walaupun tidak dipanaskan, tetapi selama menguap zat
memerlukan kalor.
Mengapa tangki bensin pada kendaraan bermotor perlu ditutup
rapat? Tangki bensin perlu ditutup untuk menghindari penguapan,
karena bensin mudah menguap.
Pada waktu menguap zat cair memerlukan kalor, kalor yang
diberikan pada zat cair akan mempercepat gerak molekul-molekul-
nya sehingga banyak molekul zat air yang meninggalkan zat cair
itu menjadi uap. Penguapan zat cair dapat dipercepat dengan cara
sebagai berikut
007 bab 6.indd 123
7/18/2008 7:32:49 PM
124
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
a.
Memanaskan Zat Cair
Pemanasan pada zat cair dapat meningkatkan volume ruang
gerak zat cair sehingga ikatan-ikatan antara molekul zat cair
menjadi tidak kuat dan akan mengakibatkan semakin mudah-
nya molekul zat cair tersebut melepaskan diri dari kelompoknya
yang terdeteksi sebagai penguapan. Contohnya pakaian basah
dijemur di tempat yang mendapat sinar matahari lebih cepat
kering dari pada dijemur di tempat yang teduh.
b.
Memperluas Permukaan Zat Cair
Peristiwa lepasnya molekul zat cair tidak dapat berlangsung
secara serentak akan tetapi bergiliran dimulai dari permukaan
zat cair yang punya kesempatan terbesar untuk melakukan peng-
uapan. Dengan demikian untuk mempercepat penguapan kita
juga bisa melakukannya dengan memperluas permukaan zat
cair tersebut. Contohnya air teh panas dalam gelas akan lebih
cepat dingin jika dituangkan ke dalam cawan atau piring.
c.
Mengurangi Tekanan pada Permukaan Zat Cair
Pengurangan tekanan udara pada permukaan zat cair berarti
jarak antar partikel udara di atas zat cair tersebut menjadi lebih
renggang. Akibatnya molekul air lebih mudah terlepas dari ke-
lompoknya dan mengisi ruang kosong antara partikel-partikel
udara tersebut. Hal yang sering terjadi di sekitar kita adalah jika
kita memasak air di dataran tinggi akan lebih cepat mendidih
daripada ketika kita memasak di dataran rendah.
d.
Meniupkan Udara di Atas Zat Cair
Pada saat pakaian basah dijemur, proses pengeringan tidak
sepenuhnya dilakukan oleh panas sinar matahari, akan tetapi
juga dibantu oleh adanya angin yang meniup pakaian sehingga
angin tersebut membawa molekul-molekul air keluar dari pa-
kaian dan pakaian menjadi cepat kering.
Gambar 6.12 Cara Mempercepat Proses Penguapan
Foto: Dokumentasi Penerbit
007 bab 6.indd 124
7/18/2008 7:32:55 PM
125
Bab 6 Kalor
Zat apa sajakah yang mudah menguap? Beberapa zat yang
mudah menguap, misalnya bensin dan spiritus. Apakah yang terjadi
jika bensin kita teteskan pada kulit? Ternyata bensin akan menguap
dan kulit kita terasa dingin. Pada peristiwa ini kalor yang diperlukan
untuk menguap diambil dari kulit tangan, sehingga suhu turun dan
kulit tangan kita terasa dingin. Proses penguapan yang mengambil
kalor di sekitarnya, seperti bensin tadi digunakan dalam prinsip kerja
lemari es dan pendingin ruangan (
Air Conditioner
).
Zat cair yang digunakan pada lemari es adalah freon, yaitu zat
cair yang mudah menguap, cairan freon dipompa menuju ruangan
lemari es melalui pipa. Setelah itu, cairan freon diuapkan dalam ruang
pembeku pada tekanan rendah. Untuk menguapkan diperlukan kalor
dan kalornya diambil dari ruangan lemari es, sehingga ruangan bagian
dalam lemari es menjadi dingin atau suhunya turun.
2. Mendidih
Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh
bagian zat cair tersebut. Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya
gelembung-gelembung yang berisi uap air dan bergerak dari bawah
ke atas dalam zat cair. Lakukan kegiatan berikut untuk memahami
proses pendidihan.
Gambar 6.13 Penguapan Freon pada Lemari Es
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Kegiatan Ilmiah 6.5
Pendidihan dan Penurunan Titik Didih
Tujuan
Memahami proses pendidihan dan cara penurunan titik didih
Alat dan Bahan
1.
Gelas beker
5. Statif dan klem
2.
Kasa dan kaki tiga
6. Air
3.
Pembakar spiritus dan korek api
7. Termometer
4. Labu
Bagian belakang lemari es
ruang beku
gas freon diuapkan
freon cair
gas freon dimampatkan
pompa
007 bab 6.indd 125
7/18/2008 7:32:56 PM
126
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Petunjuk Kerja
Bagian Satu
1.
Tuangkanlah 100 ml air ke dalam gelas beker, dan masukkan
termometer, catat suhunya.
2.
Panaskan gelas beker berisi air tadi sampai mendidih, catat
suhunya.
3.
Lakukanlah pemanasan terus-menerus sampai 5 menit berikut-
nya. Catat suhunya.
Bagian Dua
1.
Ambillah labu didih dan isilah dengan air hingga setengahnya.
2.
Panaskan sampai mendidih dan catat suhunya.
3.
Baliklah labu didih dan pasangkan pada statif dan klem
seperti tampak pada Gambar 6.14.
4.
Setelah beberapa saat suhu turun dan air tidak
mendidih lagi siramlah labu tersebut dengan air dingin.
Pertanyaan
1.
Bagaimanakah suhu air sewaktu mendidih? tetap ataukah berubah?
2.
Suhu di mana zat cair mendidih disebut titik didih. Titik didih terjadi pada suhu tertentu.
Dapatkah zat cair mendidih di bawah atau di atas titik didih normalnya?
3.
Pada waktu air di dalam labu didih sudah tidak mendidih kemudian disiram dengan air
dingin, apa yang terjadi? Mengapa demikian?
Berdasarkan kegiatan di atas, dapat diketahui bahwa pada wak-
tu air di dalam labu didih sudah tidak mendidih kemudian disiram
dengan air dingin, air dalam labu tampak mendidih lagi. Berarti air
dapat mendidih di bawah titik didih normalnya. Karena disiram de-
ngan air dingin, maka tekanan di atas permukaan air di dalam labu
berkurang akibat sebagian uap mengembun.
Prinsip menaikkan titik didih suatu zat dengan memperbesar
tekanan digunakan untuk pembuatan panci
pressure cooker
(panci
tekan). Dengan ditutup rapat, air dalam panci tekan dapat mendidih di
atas 100
o
C. Hal ini disebabkan tekanan udara dalam panci tekan men-
jadi lebih besar. Oleh karena itu, makanan yang dimasak dalam panci
tekan akan lebih cepat masak dan duri ikan akan menjadi lunak.
Gambar 6.15 Bagian-Bagian Panci
Pressure Cooker
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.14 Rangkaian
Alat untuk Menyelidiki
Pendidikan dan
Penurunan Titik Didih
Sumber Gambar:
Dokumentasi Penerbit
uap
pengaman
gelang karet
air mendidih pada 120
o
C
007 bab 6.indd 126
7/18/2008 7:32:57 PM
127
Bab 6 Kalor
Zat cair yang mendidih jika dipanaskan terus-menerus akan
berubah menjadi uap. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meng-
ubah 1 kg zat cair menjadi uap seluruhnya pada titik didihnya disebut
kalor uap (
U
). Besarnya kalor uap dapat dirumuskan:
Keterangan
Q
= kalor yang diserap/dilepaskan (joule)
m
= massa zat (kg)
U
= kalor uap (joule/kg)
Jika uap didinginkan akan berubah bentuk menjadi zat cair,
yang disebut mengembun. Pada waktu mengembun zat melepaskan
kalor, banyaknya kalor yang dilepaskan pada waktu mengembun
sama dengan banyaknya kalor yang diperlukan waktu menguap dan
suhu di mana zat mulai mengembun sama dengan suhu di mana zat
mulai menguap.
kalor uap = kalor embun
titik didih = titik embun
Tabel 6.6 Titik Didih dan Kalor Uap Beberapa Zat
No
Jenis Zat
Titik Didih Normal (
o
C)
Kalor Uap(J / kg)
1
Air
100
2260000
2.
Alkohol
78
1100000
3.
Emas
2660
1578000
4.
Perak
2190
2336000
5.
Raksa
357
298000
6.
Tembaga
2300
7350000
7.
Timbal
1620
7350000
Sumber:
Fisika untuk Sains dan Teknik
(1998)
Diskusikan 6.1
Apakah tekanan udara mempengaruhi titik didih suatu zat? Mengapa di daerah pegunungan air
lebih cepat mendidih dibandingkan di daerah dataran rendah?
Q = m . u
atau
Q
u
m
007 bab 6.indd 127
7/18/2008 7:32:57 PM
128
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Soal
Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 2 kg air suhu 100
o
C jika kalor
uap 2.260.000 j/kg?
Pembahasan
Diketahui :
m
= 2 kg
U
= 2.260.000 J/kg
Ditanyakan :
Q
Penyelesaian :
Q
= m . U
= 2 kg
×
2.260.000 J/kg
= 4.520.000 joule
Q
= 4.520 kilojoule
Contoh Soal 6.2
3. Melebur
Melebur adalah peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat
cair. Apakah pada waktu melebur terjadi perubahan suhu? Untuk
memahaminya lakukanlah kegiatan berikut.
Kegiatan Ilmiah 6.6
Peleburan Para
fi
n
Tujuan
Mengamati proses peleburan pada para
fi
n
Alat dan Bahan
1.
Gelas beker
2.
Kasa dan kaki tiga
3.
Pembakar spiritus dan korek api
4. Termometer
5. Para
fi
n/ lilin
Petunjuk Kerja
1.
Siapkan gelas beker dan tuangkan 100 gram para
fi
n murni. Catat suhu mula-mula.
2.
Panaskan gelas beker tersebut dengan nyala api kecil sambil diaduk terus.
3.
Catat suhu para
fi
n setiap 0,5 menit sampai 5 menit sesudah semua para
fi
n mencair dan
suhunya naik.
4.
Biarkan para
fi
n mendingin sambil dicatat suhunya setiap 0,5 menit, sampai kira-kira 5
menit sesudah para
fi
n membeku kembali.
007 bab 6.indd 128
7/18/2008 7:32:57 PM
129
Bab 6 Kalor
5.
Catat hasilnya dalam tabel pengamatan.
6.
Ulangi kegiatan tersebut di atas dengan mengganti 100 gram para
fi
n dengan 50 gram
para
fi
n.
Tabel 6.7 Pengamatan Proses Peleburan pada Parafin
Tabel 6.7.1 Pemanasan Parafin
No
Waktu (menit)
Suhu Para
fi
n (
o
C)
100 gram
50 gram
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Gambar 6.16 Rangkaian Alat untuk
Menyelidiki Peleburan pada Para
fi
n
007 bab 6.indd 129
7/18/2008 7:32:58 PM
130
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan
massa zat padat menjadi cair pada titik leburnya disebut kalor lebur
(
L)
. Besarnya kalor lebur dapat dirumuskan sebagai berikut.
Tabel 6.7.2 Pendinginan Parafin
No
Waktu (menit)
Suhu Para
fi
n (
o
C)
100 gram
50 gram
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pertanyaan
1.
Dari tabel di atas, buatlah gra
fi
k hubungan antara suhu dan waktu untuk pemanasan
para
fi
n dan pendinginan para
fi
n!
2.
Berdasarkan hasil kegiatan di atas, samakah waktu yang diperlukan untuk melebur?
3.
Apa yang mempengaruhi lama proses peleburan?
Gambar 6.17 Rancangan Grafik Hasil Olah Data Percobaan dengan Parafin
Suhu
Waktu
100 g parafin
a) Pemanasan parafin
b) Pendinginan parafin
Suhu
Waktu
Suhu
Waktu
Suhu
Waktu
50 g parafin
100 g parafin
50 g parafin
007 bab 6.indd 130
7/18/2008 7:32:58 PM
131
Bab 6 Kalor
Keterangan
Q
= kalor yang diserap/dilepas (joule)
m = massa zat (kg).
L
= kalor lebur (joule / kilogram)
Jika zat cair didinginkan akan membeku, pada saat membeku
zat melepaskan kalor. Banyaknya kalor yang dilepaskan oleh satu
satuan massa zat cair menjadi padat disebut kalor beku.
kalor lebur = kalor beku
titik lebur
= titik beku
Tabel 6.8 Titik Lebur dan Kalor Lebur dari Beberapa Zat
No.
Jenis Zat
Titik Lebur(
o
C )
Kalor Lebur
(Joule/kg)
1.
Alkohol
-97
69000
2.
Aluminium
660
403000
3.
Amoniak
-75
452500
4.
Es
0
336000
5.
Platina
1769
113000
6.
Raksa
-39
120000
7.
Tembaga
1083
206000
8.
Timbal
327
25000
Sumber:
Fisika untuk Sains dan Teknik
(1998)
Contoh Soal 6.3
Soal
Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 2 kg es 0
o
C pada titik leburnya jika
kalor lebur es 336.000 J/kg!
Pembahasan
Diketahui :
m
= 2 kg
L
= 336.000 J/kg
Ditanyakan : Q
Jawab :
Q
= m . L
= 2 kg
×
336.000 J/kg
= 672.000 J
Q
= 672 kJ
Jadi, banyaknya kalor yang diperlukan adalah 672 kJ.
Q = m . L
Q
L
m
atau
007 bab 6.indd 131
7/18/2008 7:32:59 PM
132
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Telah dijelaskan bahwa melebur adalah salah satu perubahan
wujud yang memerlukan kalor dan tidak mengalami perubahan suhu.
Apakah besar tekanan juga mempengaruhi besar titik lebur suatu zat?
Untuk mengetahui pengaruh tekanan terhadap titik lebur, lakukanlah
kegiatan berikut ini!
Kegiatan Ilmiah 6.7
Pengaruh Tekanan pada Titik Lebur
Tujuan
Mengetahui pengaruh tekanan pada titik lebur
Alat dan Bahan
1.
Piring 2 buah
2.
Bongkahan es batu
Petunjuk Kerja
1.
Sediakan dua bongkahan es batu yang ukurannya hampir sama.
2.
Letakkan masing-masing bongkahan di atas piring.
3.
Tekan salah satu bongkahan es batu dengan ibu jari.
4. Amatilah apa yang terjadi
Pertanyaan
Manakah bongkahan es yang lebih cepat melebur?
Gambar 6.18 Rangkaian Alat Percobaan
untuk Menyelidiki Pengaruh Tekanan
pada Titik Lebur
Foto: Dokumentasi Penerbit
007 bab 6.indd 132
7/18/2008 7:33:02 PM
133
Bab 6 Kalor
D. Perpindahan Kalor
Beras yang dimasukkan ke dalam panci berisi air dan diletakkan di atas
kompor menyala, lama-kelamaan akan menjadi nasi. Api kompor me-
ngeluarkan kalor yang berpindah dari panci ke air kemudian air menjadi
panas dan memanaskan beras sehingga beras menjadi nasi.
Kamu telah mengetahui bahwa kalor merupakan salah satu
bentuk energi dan dapat berpindah apabila terdapat perbedaan suhu.
Secara alami kalor berpindah dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang
suhunya rendah. Bagaimana kalor dapat berpindah? Apabila ditinjau
dari cara perpindahannya, ada tiga cara dalam perpindahan kalor
yaitu:
1.
konduksi (hantaran),
2.
konveksi (aliran), dan
3.
radiasi (pancaran).
1. Perpindahan Kalor secara Konduksi
Ketika kamu sedang duduk di kursi paling belakang dan ingin mem-
berikan buku kepada temanmu yang duduk di kursi paling depan,
apa yang akan kamu lakukan? Kamu dapat memberikan buku
itu kepada temanmu yang duduk di depanmu, lalu temanmu itu
memberikannya kepada temanmu yang duduk di depannya lagi.
Demikian seterusnya sampai buku itu itu diterima oleh teman yang
kamu tuju. Buku dapat sampai ke teman yang kamu tuju karena
adanya perpindahan buku dari tangan ke tangan yang lainnya.
Apakah temanmu yang memberikan buku ikut berpindah? Jelaslah
buku dapat berpindah tetapi teman-temanmu tidak ikut berpindah.
Demikian pula hantaran kalor secara konduksi. Untuk lebih jelasnya
lakukanlah kegiatan berikut ini.
1.
Sebutkan dua faktor yang mempengaruhi perubahan wujud zat!
2.
Apakah yang dimaksud dengan:
a. menguap
b. mengembun
c. melebur
d. membeku
3.
Berapa kalor yang diperlukan untuk melebur 1,50 kg es 0
o
C menjadi 1,50 kg air 0
o
C, jika
kalor lebur es 336.000 J/kg?
4.
Berapa kalor yang diperlukan untuk mengubah 2,0 kg es suhu -5
o
C menjadi uap air seluruh-
nya pada suhu 100
o
C, jika kalor jenis es 2.100 J/kg
o
C, kalor jenis air 4.200 J/kg
o
C, kalor
lebur es 336.000 J/kg dan kalor uap 2.260.000 J/kg?
5.
Sebutkan empat cara untuk mempercepat proses penguapan! Berilah masing-masing satu
contoh!
Asah Kemampuan 6.3
007 bab 6.indd 133
7/18/2008 7:33:03 PM
134
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Hantaran Kalor secara Konduksi
Tujuan
Mempelajari hantaran kalor secara konduksi
Alat dan Bahan
1.
Pembakar spritus dan korek api
2. Besi
Petunjuk Kerja
1.
Nyalakanlah api pada pembakar spritus
2.
Ambillah sepotong besi, kemudian panaskan salah satu ujungnya sedang ujung yang
lainnya kamu pegang.
Kegiatan Ilmiah 6.8
Berdasarkan kegiatan di atas, ternyata ujung besi yang kamu
pegang lama kelamaan terasa semakin panas. Hal ini disebabkan
adanya perpindahan kalor yang melalui besi. Peristiwa perpindahan
dari ujung besi kalor yang dipanaskan ke ujung besi yang kamu pe-
gang mirip dengan perpindahan buku yang kamu lakukan, di mana
molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah.
Perpindahan kalor seperti ini dinamakan perpindahan kalor secara
hantaran atau konduksi.
Apakah setiap zat dapat menghantarkan kalor secara konduksi?
Ambillah sepotong kayu, kemudian ujung yang satu dipanaskan se-
dang ujung kayu yang lainnya kamu pegang. Apakah ujung yang kamu
pegang terasa panas? Ternyata tidak panas. Hal ini berarti bahwa
pada kayu tidak terjadi perpindahan kalor secara konduksi. Untuk
lebih memahami perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai
jenis logam, lakukanlah kegiatan berikut ini.
Pertanyaan
Ketika sepotong besi sudah dipanaskan agak lama apa yang kamu rasakan? Mengapa hal itu
dapat terjadi?
Gambar 6.19 Percobaan Hantaran Kalor secara Konduksi
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
007 bab 6.indd 134
7/18/2008 7:33:03 PM
135
Bab 6 Kalor
Perpindahan Kalor secara Konduksi pada Berbagai Jenis Logam
Tujuan
Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam
Alat dan Bahan
1.
Batang seng, besi, kaca, dan tembaga
2.
Kaki tiga
3.
Pembakar spiritus dan korek api
4. Lilin
Petunjuk Kerja
1.
Letakkan empat buah batang masing-masing: seng, besi, kaca, dan tembaga di atas tripot
(kaki tiga).
2.
Teteskan lilin pada ujung keempat bahan tersebut.
3.
Panaskan ujung yang lain keempat bahan tersebut dalam pemanas spiritus (perhatikan
Gambar 6.20).
Kegiatan Ilmiah 6.9
4.
Amatilah tetesan lilin yang cepat mencair dari keempat bahan tersebut.
Pertanyaan
Bahan manakah yang tetesan lilinnya cepat mencair? Mengapa? Apakah semua benda dapat
menghantarkan kalor?
Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor
kalor, misalnya besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis lo-
gam). Adapun penghantar yang kurang baik/penghantar yang buruk
disebut isolator kalor, misalnya kayu, kaca, wol, kertas, dan plastik
(jenis bukan logam).
Bagaimana halnya dengan air? Termasuk konduktor atau
isolatorkah air itu? Untuk lebih jelasnya lakukanlah kegiatan berikut.
Gambar 6.20 Percobaan untuk Menyelidiki Perpindahan
Kalor pada Berbagai Jenis Logam
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
besi
seng
kaca
tembaga
tetesan lilin
007 bab 6.indd 135
7/18/2008 7:33:04 PM
136
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Perpindahan Kalor dengan Penghantar Air
Tujuan
Menyelidiki perpindahan kalor dengan penghantar air
Alat dan Bahan
1.
Statif lengkap
4.
Air
2.
Tabung ukur
5. Potongan es
3.
Sumber api
6. Kerikil
Petunjuk Kerja
1.
Ambillah tabung reaksi, isilah dengan air tiga perempat bagian.
2.
Masukkan sepotong es dan sebagai pemberat ke dalam tabung reaksi sehingga es ter-
benam di dasar tabung reaksi.
3.
Miringkan tabung reaksi dan panaskan bagian panas dekat permukaan air sampai air
mendidih.
Kegiatan Ilmiah 6.10
Pertanyaan
1.
Apakah yang terjadi dengan es yang berada di dasar tabung reaksi?
2.
Dari hasil kegiatan tersebut dapatkah air dikatakan sebagai konduktor yang baik?
Peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya terjadi
pada peralatan dapur dan menyeterika pakaian. Adapun kegunaan
isolator dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk pegangan panci,
pegangan seterika, dan pegangan alat-alat pengorengan. Demikian
juga kalau kita tidur di lantai menggunakan alas tikar atau kasur tipis.
Hal ini bertujuan menghalangi perpindahan kalor secara konduksi.
Gambar 6.21 Rangkaian Alat Percobaan
untuk menyelidiki Perpindahan Kalor
dengan Penghantar Air.
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
007 bab 6.indd 136
7/18/2008 7:33:05 PM
137
Bab 6 Kalor
2. Perpindahan Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
Untuk memahami perpindahan kalor secara konveksi/aliran,
lakukanlah kegiatan berikut ini.
Perpindahan Kalor secara Konveksi dalam Zat Cair dan Udara
Tujuan
Menyelidiki perpindahan kalor secara konveksi dalam zat cair dan udara
Alat dan Bahan
1.
Gelas beker
5. Satu set alat konveksi udara
2.
Pembakar spritus dan korek api
6. Kertas
3.
Kasa dan kaki tiga
7. Lilin
4.
Serbuk gergaji
8. Air
Petunjuk Kerja
Bagian satu
1.
Ambillah gelas beker, isilah dengan air sampai hampir penuh.
2.
Masukkan serbuk gergaji.
3.
Panaskan air dalam gelas beker tersebut tepat pada bagian kanan bawah dengan meng-
gunakan pemanas spiritus.
Kegiatan Ilmiah 6.11
4.
Amati apa yang terjadi.
Bagian dua
1.
Sediakan alat konveksi dalam udara seperti tampak pada Gambar 6.23 (halaman 138).
2.
Letakkan sebuah lilin menyala di bawah salah satu cerobong (cerobong A).
3.
Letakkan kertas berasap di atas cerobong yang di bawahnya tidak ada lilinnya
(cerobong B). Amati aliran asap yang terjadi.
Gambar 6.22. Percobaan untuk
Menyelidiki Perpindahan Kalor secara
Konveksi dalam Zat Cair
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
007 bab 6.indd 137
7/18/2008 7:33:05 PM
138
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Pertanyaan
1.
Apa yang terjadi pada serbuk gergaji
waktu air dipanaskan? Mengapa bisa
demikian?
2.
Jelaskan jalannya konveksi kalor dari
percobaanmu dengan menggunakan
cerobong asap!
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya
perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang
diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/
aliran. Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat
cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa
konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor
melaui penghantar air.
Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan
prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.
a.
Angin Darat
Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat
ke laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara di atas laut
lebih panas dari udara di atas darat, sehingga udara di atas laut
naik diganti udara di atas darat. Maka terjadilah aliran udara
dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan
menuju ke laut untuk menangkap ikan.
Gambar 6.24 Terjadinya Angin Darat
Sumber Gambar:
Introduction to Geography (2000 : 110)
Gambar 6.23. Percobaan untuk Menyelidki
Perpindahan Kalor secara Konveksi pada Udara
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
AB
Kertas Berasap
Lilin menyala
Tekanan tinggi
Malam
Daratan lebih panas
daripada Laut
Tekanan udara
rendah
Laut
007 bab 6.indd 138
7/18/2008 7:33:07 PM
139
Bab 6 Kalor
b.
Angin Laut
Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari laut ke
darat. Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas darat
lebih panas dari udara di atas laut, sehingga udara di atas darat
naik diganti udara di atas laut. Maka terjadilah aliran udara
dari laut ke darat. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk
kembali ke darat atau pantai setelah menangkap ikan.
Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara
lain: pada sistem pendinginan mobil (radiator), pembuatan cerobong
asap, dan lemari es.
3. Perpindahan Kalor secara Radiasi
Bagaimanakah energi kalor matahari dapat sampai ke bumi? Telah
kita ketahui bahwa antara matahari dengan bumi berupa ruang
hampa udara, sehingga kalor dari matahari sampai ke bumi tanpa
melalui zat perantara. Perpindahan kalor tanpa melalui zat peran-
tara atau medium ini disebut radiasi/hantaran. Contoh perpindahan
kalor secara radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan kegiatan
perkemahan, di malam hari yang dingin sering menyalakan api ung-
gun. Saat kita berada di dekat api unggun badan kita terasa hangat
karena adanya perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh kita
secara radiasi. Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang dapat
memindahkan kalor secara konveksi, tetapi udara merupakan peng-
hantar kalor yang buruk (isolator). Jika antara api unggun dengan
kita diletakkan sebuah penyekat atau tabir, ternyata hangatnya api
unggun tidak dapat kita rasakan lagi. Hal ini berarti tidak ada kalor
yang sampai ke tubuh kita, karena terhalang oleh penyekat itu. Dari
peristiwa api unggun dapat disimpulkan bahwa
a.
dalam peristiwa radiasi, kalor berpindah dalam bentuk cahaya,
karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa, maka
kalor pun dapat merambat dalam ruang hampa;
Gambar 6.25 Terjadinya Angin Laut
Sumber Gambar:
Introduction to Geography (2000 : 110)
Tekanan udara rendah
Siang
Daratan lebih cepat
dingin
Tekanan tinggi
Laut
007 bab 6.indd 139
7/18/2008 7:33:07 PM
140
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
b.
radiasi kalor dapat dihalangi dengan cara memberikan tabir/
penutup yang dapat menghalangi cahaya yang dipancarkan dari
sumber cahaya.
1.
Apakah yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi?
serta berikan masing-masing dua contoh?
2. Apakah yang dimaksud dengan konduktor dan isolator, berilah masing-masing dua
contoh?
Asah Kemampuan 6.4
1. Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya
agar tetap panas dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk
mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, maupun
radiasi.
Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat
perpindahan kalor pada termos, yaitu dengan cara:
a.
permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap de-
ngan lapisan perak yang berfungsi mencegah perpindahan
kalor secara radiasi dan memantulkan radiasi kembali ke dalam
termos,
b.
dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak dapat memin-
dahkan kalor secara konduksi, dan
c.
ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk mencegah
kalor secara konduksi dan agar konveksi dengan udara luar
tidak terjadi.
2. Seterika
Seterika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat
memindahkan kalor secara konduksi ke pakaian yang sedang
diseterika. Adapun, pegangan seterika terbuat dari bahan yang
bersifat isolator.
3. Panci Masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya
mengkilap. Hal ini untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun
pegangan panci terbuat dari bahan yang bersifat isolator untuk
menahan panas.
Gambar 6.26 Termos
Foto: Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.27 Seterika
Foto: Dokumentasi Penerbit
007 bab 6.indd 140
7/18/2008 7:33:14 PM
141
Bab 6 Kalor
1.
Bagaimanakah cara kerja termos sehingga air yang tersimpan dalam termos tetap panas?
2.
Seterika terbuat dari dua bahan yang berbeda, yaitu konduktor dan isolator. Sebutkan
bagian-bagian seterika yang terbuat dari kedua bahan tersebut! Jelaskan!
Asah Kemampuan 6.5
Kamu dapat belajar materi ini dengan mengakses website:
www.edukasi.net/mapok/mp.full.php?.id=213
Belajar IPA melalui Internet
Rangkuman
Kalor adalah salah satu bentuk energi maka satuan kalor pun sama dengan satuan
energi, yaitu joule atau kalori. Kalor dapat menaikkan suhu suatu zat dan dapat mengubah
wujud zat. Benda yang mendapat kalor suhunya naik, sedang yang melepas kalor suhunya
turun. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat dipengaruhi oleh
massa zat, kenaikan suhu, dan jenis zat. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud
zat dinamakan kalor laten. Menguap dan melebur adalah peristiwa perubahan wujud yang
membutuhkan kalor, sedang mengembun dan membeku adalah peristiwa perubahan wujud
yang melepaskan kalor. Kalor berpindah dari suhu tinggi menuju ke suhu rendah secara
konduksi, konveksi, dan radiasi. Pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari-hari antara
lain pada termos, seterika, panci, dan alat-alat dapur lainnya.
Gambar 6.28 Panci Masak
Foto: Dokumentasi Penerbit
007 bab 6.indd 141
7/18/2008 7:33:21 PM
142
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1.
Salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu disebut ....
a. kalorimeter
c. kalori
b. kalor
d. penguapan
2.
Satu kalori ialah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan ....
a. 1 gram air
b. 1 gram air sehingga suhunya naik 1
o
C dengan tekanan udara luar 76 cmHg
c. 1 kg air sehingga suhunya naik 1
o
C dengan tekanan udara luar 76 cmHg
d. 1 g air sehingga suhunya naik 14, 5
o
C—15,5
o
C dengan tekanan udara luar 76 cmHg
3.
Benda yang diberi kalor akan mengalami ....
a. pasti perubahan suhu dan wujud zat
b. perubahan suhu saja
c. perubahan wujud saja
d. bisa perubahan wujud atau perubahan suhu
4.
Pernyataan berikut yang tepat adalah ....
a. kalor yang diperlukan air dan minyak goreng sama banyaknya untuk kenaikan suhu
yang berbeda
b. kalor yang diperlukan air lebih banyak dibandingkan dengan minyak goreng pada
kenaikan suhu yang sama
c. kalor yang diperlukan air lebih banyak dibandingkan dengan minyak goreng pada
kenaikan suhu yang berbeda
d. kalor yang diperlukan minyak goreng lebih banyak daripada air pada kenaikan suhu
yang sama
5.
Air bermassa 100 gram suhu mula-mula 30
o
C dipanasi hingga suhunya 100
o
C. Jika
kalor jenis air 1 kal/g
o
C maka besarnya kalor yang diperlukan adalah ... kal.
a. 3000
c. 10000
b. 7000
d. 13000
6.
Alkohol sebanyak 1 kg bersuhu 10
o
C diberi kalor sebesar 24 kJ. Jika kalor jenis alkohol
sebesar 2400 J/kg
o
C. Maka suhu akhir alkohol adalah ...
o
C
a. 10
c. 30
b. 20
d. 40
7.
Pinsip kerja lemari es yaitu ....
a. pengambilan kalor dari benda secara terus menerus dengan bantuan freon
b. pengambilan kalor dari benda sampai freon habis
c. penambahan kalor benda secara terus menerus dengan bantuan freon
d. penambahan kalor ke benda melalui freon dari suhu 0
o
C—40
o
C air membeku menjadi
es
8.
Sepotong es akan dipanaskan sampai menimbulkan uap untuk membuktikan ....
a. adanya kalor pada benda
c. kalor dapat pindah ke benda
b. kalor dapat mengubah wujud zat d. adanya perpindahan kalor pada setiap zat
9.
Air dimasukkan ke lemari es untuk diambil kalornya hingga terbentuk es yang padat
disebut ....
a. mengembun
c. menyublim
b. menguap
d. membeku
Uji Kompetensi 6
007 bab 6.indd 142
7/18/2008 7:33:22 PM
143
Bab 6 Kalor
10. Air diberi kalor sehingga air itu menampakkan gelembung-gelembung air. Peristiwa itu
disebut ....
a. memanas
c. menguap
b. mendidih
d. mencair
11. Titik didih suatu zat akan sama dengan ....
a. titik uap zat lain
c. titik embun zat lain
b. titik uap zat itu sendiri
d. titik embun zat itu sendiri
12. Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih bergantung pada ....
a. berat zat dan kalor uap
c. massa zat dan kalor uap
b. berat jenis zat dan kalor embun d. massa jenis zat dan kalor embun
13. Sepotong es dimasukkan ke dalam bejana, kemudian dipanaskan. Es berubah menjadi
air. Apabila terus-menerus dipanaskan, air mendidih, dan menguap. Kesimpulan yang
benar adalah ....
a. melebur dan menguap memerlukan kalor
b. menguap dan mengembun memerlukan kalor
c. membeku dan melebur memerlukan kalor
d. melebur dan mengembun melepaskan kalor
14. Alkohol atau spiritus yang diteteskan ke kulit menyebabkan kulit terasa dingin. Peristiwa
itu termasuk ....
a. penguapan
c. mencair
b. pengembunan
d. mengkristal
15. Ada beberapa cara mempercepat penguapan seperti berikut,
kecuali
....
a. pemanasan atau menaikkan suhu
b. memperluas permukaan atau bidang penguapan
c. meniupkan udara di atas permukaan
d. menambah tekanan di atas permukaan
16. Kalor uap adalah kalor yang diperlukan oleh ....
a. 1 kg zat cair untuk menguap
c. 1
o
C zat cair untuk menguap
b. 1 g zat cair untuk menguap
d. 1 K zat cair untuk menguap
17. Kalor uap sama dengan ...
a. kalor embun
c. kalor embun
b. kalor didih
d. kalor beku
18. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh zat untuk menguap dapat dicari dengan
persamaan ....
a.
Q = t . U
c.
m
Q
u
b.
Q = m . U
d .
U
Q
m
19. Air 5 kg dipanaskan dari 0
o
C menjadi 100
o
C sehingga mendidih dan menguap. Apabila
kalor uap air 2,3
×
10
6
J/kg, maka kalor yang dibutuhkan untuk menguap adalah ....
a. 1,15
×
10
9
joule
c. 1,15
×
10
7
joule
b. 1,15
×
10
8
joule
d. 1,15
×
10
6
joule
20. Kalor lebur adalah kalor yang diperlukan oleh ....
a. 1 kg zat padat untuk melebur
c. 1 kg zat cair untuk melebur
b. 1 kg zat cair untuk melebur
d. 1 kg zat padat yang mencapai suhu 0
o
C
007 bab 6.indd 143
7/18/2008 7:33:22 PM
144
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
21. Kalor lebur timbal 25.000 J/kg setelah diberi kalor sebesar 5
×
10
4
J timbal itu melebur.
Maka massa timbal itu adalah ....
a. 0,2 kg
b. 0,5 kg
c. 2 kg
d. 5 kg
22. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diserap atau dilepas oleh benda pada
saat ....
a. suhunya naik atau turun 1
o
C
c. suhunya berubah-ubah tiap 1
o
C
b. suhunya tetap pada 1
o
C
d. suhunya akan menaik ke 1
o
C
23. Kapasitas kalor secara matematis dirumuskan sebagai ....
a.
Q
H
m
c.
H = Q . m
b.
Q
H
t
$
d.
H = Q . C
24. Alat yang dapat mengubah wujud zat dari zat cair menjadi gas dan kembali menjadi zat
cair adalah ....
a. lemari es
c.
Air Conditioner
b. kulkas
d. penyulingan
25. Kalor dapat berpindah dengan cara ....
a. konduksi, induksi, dan radiasi
c. konduksi, induksi, dan konveksi
b. konduksi, konveksi, dan radiasi
d. konveksi, induksi, dan radiasi
II.
Jawablah dengan singkat dan jelas!
1.
Sebutkan faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan?
2.
Tentukan besarnya kalor yang diperlukan untuk mengubah 100 g es bersuhu -10
o
C
menjadi uap pada suhu 100
o
C. (kalor jenis es 0,5 kal/g
o
C, kalor lebur es 80 kal/g, kalor
jenis air 1 kal/g
0
C, dan kalor uap air 542 kal/g).
3.
Apakah yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Berikan masing-masing dua contoh!
4.
Berapakah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 50 kg es bersuhu -5°C menjadi uap
seluruhnya bersuhu 120 °C jika kalor jenis es 0,55 kal/g °C, kalor jenis air 1 kal/g °C,
kalor lebur es 80 kal/g dan kalor uap air 540 kal/g?
5.
Berapa kalor yang diperlukan untuk mengubah 100 gram es bersuhu -2 °C menjadi uap
bersuhu 150 °C?
Asah Jiwa Kewirausahaan
Buatlah suatu karya dalam bentuk puisi, pantun, cerpen, gambar karikatur, ataupun
bentuk karya sastra yang lain dengan mengambil tema kalor dan perpindahan kalor. Kon-
sultasikan dengan gurumu mengenai karya yang telah kamu buat, kemudian kirimkan ke
salah satu rubrik media massa yang ada di daerahmu. Selamat berkarya!
Refleksi Diri
Setelah kamu mempelajari materi ini,
1.
manfaat apa yang kamu peroleh?
2.
kesulitan apa yang kamu temui saat mempelajarinya?
3.
persoalan baru apa yang muncul di benakmu setelah mempelajari materi ini?
Konsultasikan kesulitan dan permasalahan yang kamu temui dengan gurumu.
007 bab 6.indd 144
7/18/2008 7:33:23 PM