Gambar Sampul Sosiologi · BAB 4 MERANCANG METODE PENELITIAN SOSIAL
Sosiologi · BAB 4 MERANCANG METODE PENELITIAN SOSIAL
Ruswanto

24/08/2021 16:12:52

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

MERANCANG METODE

PENELITIAN SOSIAL

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari materi bab ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian, ciri-

ciri, objek penelitian, dan susunan rancangan penelitian sosial, merumuskan masalah

dan menuliskan pertanyaan dalam penelitian; mendeskripsikan tujuan dan manfaat penelitian;

merumuskan hipotesis dalam penelitian; mengidentifikasi data yang dikumpulkan; dan

mengidentifikasi pendekatan dalam penelitian.

4

Peta Konsep

Merancang metode

penelitian sosial

Susunan rancangan

penelitian

Ciri-ciri dan

fungsi penelitian

Perencanaan dan

penerapan objek

Fungsi

Penelitian ilmiah

Hal-hal penting

dalam penelitian

• Topik penelitian

• Merumuskan masalah

• Tujuan dan manfaat

• Tinjauan pustaka

• Hipotesis

• Sampel penelitian

• Jenis data yang dikumpulkan

• Pendekatan dalam penelitian

• Pemikiran tepat dan bermutu

• Keterampilan dan kemampuan

• Pengetahuan penelitian

• Penerapan pengetahuan dan dalil-dalil

Sosiologi

SMA Kelas XII

120

Secara umum ada dua pendekatan utama dalam penelitian ilmiah, yaitu

pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif

merupakan pendekatan yang berusaha untuk mengungkap kenyataan sosial

dengan melihat saling keterhubungan antara variabel satu dengan variabel

lainnya. Objek penelitian dilihat sebagai fakta atau variabel yang tetap dan

dapat diangkakan serta hasilnya dapat diolah, dianalisis dengan statistik.

Termasuk pendekatan ini adalah survei dan eksperimen.

Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berusaha untuk mengungkap

kenyataan sosial secara keseluruhan, utuh, tuntas sebagai satu kenyataan

sosial. Objek penelitian dilihat sebagai kenyataan yang dinamis memiliki

dimensi pikiran, perasaan, dan subjektifitas. Peneliti berusaha menghasilkan

data sifatnya deskriptif serta data yang ditulis oleh objek penelitian itu sendiri

dan perilaku mereka yang dapat diamati. Termasuk dalam pendekatan ini,

yaitu metode etnografi, metode historis, dan metode

grounded research

.

1. Pengertian Penelitian

Menurut

Soerjono Soekanto

, penelitian sosiologi termasuk penelitian

ilmiah.

Penelitian ilmiah

adalah penelitian yang bertujuan mempelajari

satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang

mendalam terhadap fakta mas

alah yang disoroti dan kemudian diusahakan

pemecahannya.

2. Ciri-ciri Penelitian dan Fungsinya

Ciri-ciri penelitian ilmiah sebagai berikut.

a. Penelitian ilmiah dilakukan melalui prosedur sistematis, yaitu dengan

menggunakan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang

diperoleh secara objektif.

b. Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus

sehingga hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan atau

dilanjutkan lagi oleh peneliti lain.

Fungsi penelitian ilmiah sebagai berikut.

a.

Fungsi verifikatif

atau

pengujian

adalah fungsi penelitian ilmiah untuk

menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.

b.

Fungsi eksploratif

atau

penjajagan

adalah fungsi penelitian ilmiah untuk

menemukan sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan

kekurangan ilmu.

c.

Fungsi development

atau

pengembangan

adalah fungsi penelitian ilmiah

untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.

A.

PENGERTIAN PENELITIAN, CIRI-CIRI

PENELITIAN, DAN OBJEK PENELITIAN

Berdasarkan tempat pengumpulan data, penelitian ilmiah dapat

dilakukan di laboratorium, perpustakaan, dan lapangan.

Berdasarkan tingkat analisis yang direncanakan peneliti untuk data yang

hendak dikumpulkan, penelitian ilmiah dapat dikelompokkan sebagai

berikut.

a.

Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang berupaya menyajikan rincian

lebih lanjut dari informasi yang ada. Dalam penelitian deskriptif,

pertanyaan dimulai dengan kata tanya:

bagaimana

.

b.

Penelitian eksploratif

adalah penelitian yang berupaya mendapatkan

informasi mendasar tentang permasalahan atau keadaan yang jarang

atau belum pernah diteliti. Peneliti merencanakan penelitiannya tanpa

merumuskan hipotesis secara khusus. Dalam penelitian ini, pertanyaan

sering dimulai dengan kata tanya:

apa

.

c.

Penelitian prediksi

adalah penelitian ilmiah yang berupaya menggambarkan

atau menjelaskan apa yang mungkin terjadi di masa mendatang.

d.

Penelitian eksplanasi

adalah penelitian ilmiah yan berupaya menganalisis

hubungan antarvariabel yang diteliti. Penelitian eksplanasi memiliki

hipotesis dan dirancang untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa

terjadi. Pertanyaan peneliti sering dimulai dengan kata tanya:

mengapa

.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian sosiologi adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan

antarmanusia dan proses yang timbul akibat hubungan manusia di dalam

masyarakat. Penelitian sosiologi dapat dilakukan dengan metode historis,

metode komparatif (perbandingan), metode statistik, metode sosiometri,

dan studi kasus. Metode sosiometri digunakan untuk menggambarkan dan

menganalisis hubungan antarmanusia dalam masyarakat secara kuantitatif.

Pada tahap perencanaan pembangunan, hasil penelitian sosiologi

diperlukan, antara lain untuk menentukan hal-hal sebagai berikut.

a. Kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.

b. Lembaga sosial dan pelapisan sosial untuk mengetahui macam dan

aspeknya.

c. Pola interaksi sosial untuk menciptakan suasana yang mendukung

pembangunan.

d. Kebudayaan untuk mengetahui hal-hal yang berintikan nilai.

Pada tahap penerapan atau pelaksanaan pembangunan, hasil penelitian

sosiologi diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi kekuatan sosial di masyarakat.

b. Mengetahui perubahan sosial yang terjadi di masyarakat penyebab dan

aspeknya.

Sosiologi

SMA Kelas XII

121

1. Penentuan Topik Penelitian

Penelitian

adalah seperangkat usaha yang terorganisasi untuk

mengetahui, mengkaji, dan mengambil fungsi terhadap sesuatu yang

menjadi objek dalam rangka memperoleh pengetahuan dasar atau dalil

untuk pengembangan suatu ilmu pengetahuan.

Hal-hal yang penting dalan penelitian sebagai berikut.

a. Penelitian bermutu selalu berpangkal tolak pada pemikiran yang tepat

dan jelas.

b. Kemampuan dan keterampilan berbahasa mempunyai pengaruh yang

besar terhadap menarik dan tidaknya isi penelitian.

c. Peneliti memerlukan pengetahuan yang cukup tentang objek yang

diteliti.

Manfaat suatu penelitian sebagai berikut.

a. Penerapan suatu pengetahuan dan dalil atau hukum yang sudah

dimiliki peneliti sebelumnya.

b. Pengembangan wawasan ilmu dan ruang lingkup ilmu pengetahuan

tertentu yang dikembangkan.

Sosiologi

SMA Kelas XII

122

1. Cobalah jelaskan perbedaan penelitian deskriptif dengan eksploratif!

2. Jelaskan tujuan penelitian eksplanasi!

K

ata Kunci

Penelitian sosiologi merupakan proses pengungkapan kebenaran

yang didasarkan pada penggunaan

konsep dasar

yang dikenal dalam

sosiologi sebagai sebuah ilmu. Konsep dasar tersebut meliputi

interaksi sosial, kelompok sosial, lembaga sosial, pelapisan sosial,

kebudayaan, masalah sosial, perubahan sosial, serta kekuasaan dan

wewenang.

B.

SUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL

Tugas

c. Peneliti dapat memperoleh manfaat berupa pengetahuan dan keterampilan

yang bersifat khusus pada bidang atau subbidang pengetahuan tertentu.

d. Peneliti dapat memperoleh hukum atau dalil yang besar manfaatnya

bagi orang banyak.

a.

Sumber dan Topik Penelitian

Topik adalah suatu masalah atau pokok pembicaraan yang akan

dibuat atau dibahas dalam penelitian. Jadi, sebelum mengadakan

penelitian ilmiah atau mengarang, peneliti harus ditentukan dahulu

topiknya.

Topik dapat dicari di mana-mana karena sumbernya banyak dan

berlimpah. Pengalaman individual, kreasi imajinatif, dan penyelidikan

sesuatu merupakan sumber topik yang luas.

Agar terhindar dari kesulitan memperoleh topik, seorang peneliti

harus memperhatikan petunjuk berikut.

1) Menambah pengalaman dengan banyak melihat, mendengar,

membaca, dan mengalami sendiri berbagai peristiwa.

2) Rajin mengamati sesuatu yang terjadi di sekeliling kita.

3) Mengembangkan daya khayal, imajinasi, dan kreativitas.

4) Mengadakan diskusi dan tukar pendapat untuk melatih mengemukakan

pendapat.

5) Memilih topik yang menarik dan ada kemampuan mengerjakan

penelitian dan penulisan.

6) Tidak membuat topik yang terlalu umum dan luas.

b.

Pembatasan Topik

Topik yang terlampau umum, luas, dan tidak sesuai dengan kemampuan,

ruang lingkupnya dapat dibatasi dengan cara sebagai berikut.

1) Menurut Waktu, Periode, Atau Zaman

Topik:

seni lukis pada zaman pembangunan

, lebih khusus daripada

topik:

sejarah seni lukis di Indonesia

.

2) Menurut Tempat

Topik:

Indonesia

lebih khusus daripada

Asia

; topik:

Pulau Sumatera

lebih khusus daripada topik:

tanah air Indonesia

; topik:

Surabaya

lebih sempit daripada

Jawa Timur

.

3) Menurut Aspek Khusus-Umum

Topik:

pengaruh kebijaksanaan kenaikan harga BBM terhadap masyarakat

dapat dikhususkan menjadi

pengaruh kebijaksanaan kenaikan harga

BBM terhadap usaha angkutan

.

Sosiologi

SMA Kelas XII

123

4) Menurut Objek Materi dan Objek Formal

Objek materi

adalah bahan yang dibicarakan, sedangkan

objek formal

adalah dari mana bahan itu ditinjau. Topik:

perkembangan pers di

Indonesia

, dapat dikhususkan menjadi

perkembangan pers di Indonesia

ditinjau dari segi kebebasannya

.

Perkembangan pers di Indonesia

merupakan

objek materi, sedangkan

ditinjau dari segi kebebasannya

merupakan objek

formal sebab sudut pandangnya difokuskan pada segi kebebasan

pers belaka.

5) Menurut Pembagian Bidang Kehidupan Manusia

Topik pembangunan di Indonesia dapat dibatasi menjadi pembangunan

ekonomi di Indonesia.

6) Menurut Hubungan Klausal (Sebab-Akibat)

Topik:

transmigrasi di Indonesia

, dapat dijadikan lebih spesifik

menjadi

beberapa hal yang mendorong timbulnya urbanisasi di Indonesia

.

Pengkhususan dilakukan berdasarkan hubungan sebab akibat.

2. Merumuskan Masalah dan Memilih Pertanyaan Penting Dalam

Penelitian

Rumusan masalah berisi pertanyaan tentang hal-hal yang akan dicari

jawaban melalui kegiatan penelitian dan bermanfaat untuk menegaskan

hal-hal utama yang akan diteliti. Untuk mempercepat dan mempermudah

mencari data dalam penelitian, perlu dipersiapkan beberapa pertanyaan

penting. Pertanyaan tersebut harus menunjang dalam melengkapi data

yang diperlukan.

Contoh:

Pertanyaan dalam penelitian masalah kependudukan, antara lain sebagai

berikut.

a. Berapakah jumlah anak bapak/ibu dan berapa umurnya masing-

masing?

b. Di manakah anak-anak sekolah?

c. Apabila anak-anak ada yang sudah bekerja, di manakah mereka bekerja?

d. Apakah pekerjaan bapak/ibu dan berapakah gaji bapak/ibu per bulan?

e. Apakah ada usaha lain dalam meningkatkan pendapatan keluarga?

f. Apakah bapak/ibu ikut program KB dan jenis kontrasepsi apakah yang

digunakan?

g. Apakah alasan bapak/ibu ikut KB?

h. Sebutkan (bila ada) masalah dalam mengikuti KB!

i. Sebutkan kepentingan bapak/ibu dalam ikut KB!

j. Sebutkan masalah lingkungan yang ada di sekitar rumah bapak/ibu

dan bagaimanakah usaha mengatasinya!

Sosiologi

SMA Kelas XII

124

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban yang ingin ditemukan

dari suatu penelitian. Perumusan tujuan penelitian harus sejalan dengan

perumusan penelitian.

Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui hasil yang hendak

dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian itu digunakan.

Keterkaitan antara rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat

penelitian dapat dilihat contoh berikut.

Rumusan masalah penelitian:

Berapakah persentase desa A yang menggangur (tidak bekerja)?

Tujuan penelitian:

Untuk mengetahui persentase penduduk yang bekerja dan tidak bekerja.

Manfaat penelitian:

Untuk pedoman bagi usaha mengatasi pengangguran.

4. Tinjauan Kepustakaan Atau Studi Kepustakaan

Setiap rancangan penelitian memerlukan penelaahan kepustakaan.

Bobot rancangan penelitian akan tercermin dari tinjauan kepustakaan.

Fungsi tinjauan kepustakaan sebagai berikut.

a. Menegaskan kerangka teoretis yang dijadikan landasan berpikir dalam

menjawab masalah penelitian yang dibuat.

b. Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti sehingga

menguasai masalah dengan baik.

c. Menghindari terjadinya suatu pengulangan penelitian.

d. Mempertajam konsep dan memudahkan perumusan hipotesis.

5. Hipotesis

Hipotesis

adalah suatu pendapat yang sifatnya masih sangat sederhana

karena belum diuji oleh kenyataan di lapangan.

Hipotesis yang dimunculkan di lapangan disebut

hipotesis induktif

.

Hipotesis yang dimunculkan dari teori disebut

hipotesis deduktif

.

Penelitian yang berpijak pada hipotesis dimaksudkan untuk menguji

hipotesis. Pada penelitian yang tidak berpijak pada hipotesis, tidak bertujuan

menguji hipotesis, tetapi mencari jawaban atas pertanyaan dalam rumusan

penelitian.

Syarat-syarat dalam merumuskan hipotesis adalah:

a. kalimat harus jelas dan tidak bermakna ganda;

b. kalimat disusun berdasar kalimat berita, bukan kalimat tanya; dan

c. dirumuskan secara operasional sehingga memudahkan pengujian.

Sosiologi

SMA Kelas XII

125

Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah:

a. dapat menjelaskan masalah secara rasional;

b. dapat diterima dengan akal sehat;

c. dapat diuji kebenarannya;

d. konsistensi dengan teori yang dibuat;

e. dinyatakan sederhana dan singkat; dan

f. menyatakan hubungan di antara variabel yang dipermasalahkan.

Berdasarkan isi dan rumusannya ada dua macam hipotesis.

a.

Hipotesis Kerja, Alternatif, Atau Asli (Ha)

Hipotesis kerja, alternatif, atau asli adalah hipotesis yang dirumuskan

oleh peneliti baik yang bersifat relasional maupun deskriptif.

Contoh:

Perpindahan penduduk lebih tinggi di daerah yang tingkat

kepadatan penduduknya semakin besar.

b.

Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis nol adalah hipotesis yang menggunakan statistik untuk

menguji kebenarannya. Hipotesis nol merupakan formulasi terbalik

dari hipotesis kerja.

Contoh:

Tidak terdapat perbedaan perpindahan penduduk di daerah

yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi dan

tingkat kepadatan penduduk yang rendah.

6. Subjek (Sampel Penelitian)

a.

Pengertian Subjek (Sampel) dan Tujuan Sampel

Sampel

adalah objek penelitian yang dipilih dan ditetapkan untuk

diteliti lebih jauh sesuai dengan yang diperlukan sebagai wakil dari

populasi yang ada.

Tujuan pengambilan sampel untuk mengadakan penghematan waktu,

biaya, dan tenaga dengan validitas yang masih tetap terjaga secara baik.

Penentuan sampel dalam penelitian sangat penting. Oleh karena

itu, perlu dijelaskan agar kebenaran suatu penelitian tetap terjaga.

Populasi tergantung pada objek atau sasaran penelitian. Populasi

dapat berupa sejumlah manusia ataupun aktivitas manusia. Ciri khas

suatu wilayah dapat digunakan untuk menguatkan populasi sebab

penegasan populasi berarti penegasan batasan-batasan mengenai luasnya

sehingga dapat memberikan validitas data utama untuk mencapai

reliabilitas generalisasi sampel yang dibuat. Sebaliknya, populasi

dalam penelitian yang meragukan menyebabkan data menjadi kabur

dan tujuan kurang tercapai.

Sosiologi

SMA Kelas XII

126

b.

Pertimbangan Dalam Menggunakan Sampel

Populasi dan sampel merupakan bagian penting dalam penelitian

walaupun tidak selamanya sampel itu harus ada. Artinya, sampel itu

ada kalau diperlukan untuk memudahkan penelitian. Oleh karena itu,

penelitian harus mempunyai permasalahan dan tujuan yang jelas. Jika

melibatkan sejumlah orang harus diputuskan terlebih dahulu kerangka

konsepsionalnya sebagai batasan operasional dalam menentukan:

1) apakah penelitian yang dilakukan akan meliputi keseluruhan populasi

2) apakah hanya akan mencari dan mengambil sebagian populasi.

Beberapa pertimbangan dalam memutuskan perlu tidaknya

menggunakan sampel adalah sebagai berikut.

1) Besarnya Populasi

Jika populasi yang diambil cukup besar, penggunaan sampel sangat

diperlukan.

2) Biaya yang Tersedia

Jika dana yang tersedia kurang memadai untuk menjangkau populasi

perlu digunakan sampel.

3) Sarana dan Prasarana yang Tersedia

Apabila sarana, prasarana, dan transportasi untuk menjangkau

responden sulit dilakukan, sampel diperlukan.

4) Waktu dan Tenaga yang Tersedia

Perlu diperhatikan waktu dan tenaga yang tersedia untuk mendapatkan

data. Apabila waktu penelitian singkat dan tenaga yang tersedia

terbatas perlu digunakan sampel.

5) Bebas dari Sifat Bias

Di dalam pengambilan sampel harus diusahakan agar sampel yang

terbentuk bebas dari sifat memihak atau bias.

Pengambilan sampel harus dilaksanakan secara hati-hati agar

keterangan yang diperoleh mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi.

Langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut.

1) Menentukan bentuk atau jenis sampel yang paling efisien dan

menghasilkan keterangan paling saksama.

2) Menentukan cara pengambilan sampel dan menentukan siasat

penarikan anggota sampel sehingga sampel bias (sifat memihak

yang terdapat di dalam sampel) dapat dihindarkan.

3) Mempertegas hal-hal yang harus diselidiki, yaitu keterangan apa

yang akan dikehendaki, bilamana keterangan itu diperlukan, dan

bagaimana tinggi kesaksamaan keterangan yang diinginkan.

4) Menyusun kuesioner, formulir wawancara, atau daftar pertanyaan

yang akan dipakai langsung oleh penginterview.

Sosiologi

SMA Kelas XII

127

5) Memasukkan anggota populasi ke dalam sampel.

6) Memeriksa data yang terkumpul terlebih dahulu sebelum

memperoleh keterangan dari dalamnya.

7) Menyusun hasil penarikan sampel ke dalam daftar dan grafik agar data

tersebut lebih mudah ditafsirkan apabila tidak ada lagi kekurangan

dan kesalahan.

c.

Cara Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan sampel secara

random

(random sampling),

harus memakai cara sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dimasukkan menjadi

anggota sampel.

Di dalam random sampling, kalau menarik anggota sampel dari

seluruh populasi tanpa memakai aturan disebut

unrestricted sampling

(penarikan sampel tak terbatas).

Di bawah ini disajikan suatu cara pengambilan sampel. Mula-mula

sampel dibagi atas dua bagian yang dibentuk menurut aturan yang

bergantung pada jalannya penarikan sampel.

1) Sampel Tetap (

Fixed Sampling Design

)

Sampel tetap

adalah cara pengambilan sampel yang dibentuk

mengikuti aturan tertentu. Aturan itu tidak akan diubah selama

penarikan sampel. Jenis sampel tetap, antara lain sebagai berikut.

a) Sampel tak terbatas (

unrestricted random sampling

) adalah sampel

yang anggotanya dipilih langsung dari seluruh populasi dengan

tidak membagi populasi itu lebih dahulu atas kelas atau golongan.

Penarikan anggota populasi ke dalam sampel dilakukan dengan

memakai cara sebagai berikut.

(1)

Cara sederhana

adalah cara penarikan sampel dengan memberi

nomor setiap anggota populasi dan anggota sampel dipilih

dengan memakai nomor random.

(2)

Cara sistematis

adalah sampel yang ditarik dengan memasukkan

anggota populasi terlebih dahulu di dalam suatu daftar atau

bentuk deretan lain. Setelah menentukan dari mana memulai,

anggota sampel dipilih dengan memakai interval tertentu.

b) Sampel terbatas (

restricted sampling

) adalah sampel yang dibentuk

dengan membagi populasi atas bagian atau golongan. Selanjutnya,

dari bagian tersebut dipilih beberapa anggota sampel atau

golongan secara random. Dari golongan yang terpilih, sebagian

besar atau seluruh anggota dimasukkan menjadi anggota sampel.

Bentuk sampel terbatas sebagai berikut.

(1)

Sampel bertingkat banyak

adalah sampel yang terbentuk dengan

menarik sampel kecil dari golongan yang terpilih dengan

Sosiologi

SMA Kelas XII

128

menggunakan probabilitas yang sama dan probabilitas

sebanding dengan ukuran relatif.

(a)

Probabilitas yang sama

, artinya dari setiap golongan itu dipilih

sejumlah anggota untuk dimasukkan ke dalam sampel dan

setiap anggota golongan tersebut mempunyai probabilitas

yang sama untuk dimasukkan ke dalam subsampel.

(b)

Probabilitas yang sebanding dengan ukuran relatif atau besar

relatif dari golongan tersebut

. Misalnya, salah satu golongan

mempunyai 50 persen dari anggota populasi seluruhnya.

Jadi, besar relatif golongan tersebut adalah 50 persen

sehingga probabilitas setiap anggota golongan dua kali

probabilitas anggota golongan kedua yang terdiri atas 25

persen dari seluruh populasi untuk dimasukkan ke

dalam sampel.

(2)

Sampel berstrata

adalah sampel yang terbentuk dengan

membagi populasi atas tingkat-tingkat atau kelas-kelas.

Anggota sampel ditarik dari setiap kelas sehingga setiap kelas

diwakili di dalam sampel. Banyaknya anggota sampel yang

berasal dari setiap kelas ada kemungkinan sebagai berikut.

(a) Tidak tergantung pada besarnya

stratum

, misalnya setiap

stratum diwakili oleh sejumlah anggota yang sama

banyaknya dengan tidak memperhatikan perbedaan

yang terdapat pada strata.

(b) Sebanding dengan besar relatif setiap kelas dan besarnya

penyebaran yang terdapat di dalam setiap stratum.

(c) Sebanding dengan besar relatif setiap kelas.

(3)

Cluster sample

adalah sampel yang ditarik dengan cara

memilih secara random beberapa strata. Seluruh anggota

strata yang terpilih atau sebagian besar dimasukkan ke

dalam sampel. Jadi, dapat dikatakan unsur kerandoman

dimasukkan sewaktu memilih strata yang akan diwakili

hanya di dalam sampel, bukan memilih anggota.

2) Sampel yang Dibentuk Menurut Aturan (

Sequential Sampling

)

Di dalam penarikan sampel ini, sebuah sampel yang random

berukuran kecil ditarik dan dianalisis dahulu. Sesudah menganalisis

sampel kecil, dapat ditentukan apakah penarikan sampel yang lebih

besar masih perlu dilakukan. Apabila masih perlu dilakukan lagi

haruslah ditentukan berdasarkan hasil analisis sampel kecil tadi.

Sequential sampling

dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut.

Sosiologi

SMA Kelas XII

129

a)

Sampel yang ditarik secara bertingkat

. Dalam hal ini, sampel ditarik

berkali-kali. Setiap sampel yang baru ditarik digabungkan dengan

sampel yang ditarik sebelumnya. Misalnya, untuk maksud tertentu,

ditarik sampel yang berukuran 50. Sesudah menganalisis

sampel ini, apabila masih diragukan kesaksamaannya, ditarik

sebuah sampel lagi yang berukuran 50 dan digabungkan ke

dalam sampel yang pertama. Jadi, sampel menjadi berukuran

100 dan kemudian dianalisis.

b) Dengan mengamati satu per satu anggota populasi, pengamatan

dilakukan terus-menerus sehingga keterangan yang diperoleh

dirasa cukup memuaskan.

d.

Beberapa Sampling Terpenting

1)

Stratified Sampling

Pengambilan sampel ini dilaksanakan untuk populasi yang

mengandung strata, yaitu golongan atau kelas yang berupa tingkat

atau lapisan. Sampel yang dibentuk harus merupakan perwakilan

seluruh golongan. Artinya, setiap stratum harus terwakili dalam sampel

sehingga sampel itu benar-benar merupakan gambaran yang baik

dari sebuah populasi. Unsur kerandoman haruslah dimasukkan

dalam sampel itu pada saat pemilihan anggota strata.

Bentuk

stratified sampling

sebagai berikut.

a)

Area sampling

adalah sampel yang diperoleh dengan mensampel

daerah. Misalnya, suatu negara yang dibagi atas 50 daerah

dipilih beberapa daerah secara random untuk dijadikan sampel.

Daerah yang terpilih dibentuk lagi menjadi beberapa subsampel,

yaitu bagian dari sampel yang mewakili daerah itu. Dengan

menggabungkan semua subsampel terbentuklah sampel yang

diinginkan. Ada kalanya dibentuk sampel dengan memakai

semua atau sebagian besar anggota daerah yang terpilih sebagai

anggota sampel. Di dalam hal itu berarti dilakukan

cluster

sampling

.

b)

Quota sampling

adalah cara penarikan sampel dengan menentukan

stratanya berdasar sifat-sifat yang dianggap mempunyai pengaruh

paling besar terhadap variabel yang akan diselidiki. Jumlah

anggota yang diambil dari setiap stratum ditentukan terlebih

dahulu dengan cara setiap stratum ditentukan

quotum

lebih

dahulu. Dasar penentuan

quotum

, antara lain dengan alasan

geografis, ekonomis, dan sosiologis.

c)

Sampel sebanding

adalah penarikan sampel dengan cara proporsional

quota sample

diperoleh dengan mengambil anggota strata

Sosiologi

SMA Kelas XII

130

sedemikian rupa sehingga setiap stratum diwakili oleh sejumlah

anggota yang sebanding dengan besarnya stratum itu. Jumlah

anggota yang mewakili stratum ke-k di dalam sampel adalah

sebagai berikut.

Pk

= jumlah anggota yang terdapat di dalam stratum ke-

k

.

P

= jumlah anggota populasi seluruhnya.

N

= banyaknya anggota yang dimasukkan ke dalam sampel

yang biasanya dinamakan besar sampel.

2)

Purposive Sampling

Suatu cara pengambilan sampel dengan tujuan tertentu. Anggota

sampel dipilih sedemikian rupa sehingga sampel yang dibentuk

mempunyai sifat-sifat yang dimiliki oleh populasi. Dalam penarikan

sampel, unsur

random selection

tidak dibiarkan bekerja penuh, tetapi

dicoba dengan mempengaruhi pembentukan sampel. Misalnya,

sebuah sampel dihitung sehingga harga rata-rata hitung sampel

sama dengan harga rata-rata hitung populasi. Setiap mengamati

dan mempertimbangkan apakah satu anggota akan dimasukkan

dalam sampel pengambilan keputusan harus melihat ke arah mana

harga rata-rata hitung sampel dipengaruhi penambahan anggota ke

dalam sampel. Sebuah anggota akan dimasukkan ke dalam sampel

apabila masuknya anggota tersebut akan mendekatkan harga rata-

rata hitung sampel pada harga rata-rata hitung populasi. Apabila

dimasukkannya sebuah anggota ke dalam sampel menjauhkan

harga rata-rata hitung sampel dari harga rata-rata hitung populasi,

anggota tersebut tidak akan dimasukkan ke dalam sampel.

3)

Double Sampling

Double sampling

dimulai dengan sebuah sampel kecil untuk

dapat memperoleh keterangan yang diinginkan. Apabila keterangan

yang diinginkan tidak diperoleh dari sampel yang kecil atau kalau

kesaksamaan keterangan disangsikan, harus ditarik lagi anggota

populasi untuk dimasukkan ke dalam sampel. Oleh karena itu, kita

sekarang mempunyai sebuah sampel yang lebih besar yang diharapkan

dapat memberi keterangan yang lebih saksama.

7. Jenis Data yang Dikumpulkan

a.

Pengertian dan Macam Data

Data

adalah semua faktor yang terpakai dalam proses penelitian.

Dapat dikatakan juga bahwa data adalah suatu faktor dalam wujud

hasil pengukuran.

Nk

Pk

P

N

=

Sosiologi

SMA Kelas XII

131

Data yang diperoleh secara langsung dari objek ataupun responden

disebut

data primer

, sedangkan data yang diperloleh dari kepustakaan

atau literatur disebut

data sekunder

.

Dalam penelitian, data dapat dikelompokkan menjadi dua macam.

1)

Data kualitatif

adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat

atau uraian seperti prasasti, buku-buku, dan piagam. Data ini banyak

digunakan dalam penelitian deskriptif, filosofis, dan historis.

2)

Data kuantitatif

adalah data yang berwujud angka-angka. Data ini

sangat penting dan umum digunakan dalam berbagai penelitian

yang penyelesaiannya menggunakan metode statistik. Data kuantitatif,

misalnya jumlah murid, tenaga administrasi, guru, persentase

absensi, serta persentase lulusan.

Jenis data dalam dunia statistik menurut

Achmadi

, antara lain

sebagai berikut.

1)

Data diskrit

adalah data yang hanya mempunyai sejumlah nilai yang

terbatas (bilangan asli) dan bila berupa angka selalu berupa bilangan

utuh. Nilai diskrit yang tidak berupa angka, misalnya nilai benar

dan salah.

2)

Data kontinu

adalah data yang mempunyai nilai berupa pecahan,

misalnya pengukuran panjang, luas, isi, waktu, dan berat.

3)

Data intern

adalah data yang asalnya diusahakan sendiri.

4)

Data ekstern

adalah data yang didapat dari orang lain atau hanya

mengutip.

b.

Syarat Data

Untuk kepentingan penelitian ilmiah, data sangat diperlukan. Suatu

data akan berharga apabila betul-betul sesuai atau mendekati keadaan

yang sebenarnya (

valid

). Jangan mengadakan penganalisisan data yang

tidak benar. Sebelum diolah, data harus dicek kebenaran atau kesesuaian

dengan kenyataan.

Data yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut.

1) Data tersedia tepat waktu sehingga mudah didapat dan dapat digunakan.

2) Data dapat dipercaya yang berarti sesuai dengan sesungguhnya.

8. Pendekatan Utama Dalam Penelitian

a.

Pendekatan Utama Dalam Penelitian

Dalam penelitian ada dua pendekatan utama.

1)

Pendekatan kuantitatif

adalah pendekatan yang berupa angka.

Sosiologi

SMA Kelas XII

132

Contoh:

a) Penduduk kota Padang berjumlah 175.000 jiwa.

b) Jumlah petani di desa Sukamaju 6.850 orang.

2)

Pendekatan kualitatif

adalah pendekatan yang tidak dinyatakan dengan

angka.

Contoh:

a) Siswa kelas 3 SMA IPA 1 rajin.

b) Laut itu dalam.

Di lapangan, wujud data dapat berupa keadaan atau kenyataan,

kejadian fakta, dokumen arsip, informasi, dan kepustakaan.

b.

Responden

Responden adalah semua orang baik secara individu maupun kolektif

yang akan dimintai keterangan yang diperlukan oleh pencari data.

Bagi seorang peneliti, proses pengumpulan data dari responden

baik melalui angket, kuesioner, atau wawancara langsung betul-betul

harus teliti.

Kemampuan responden sedikit banyak mempengaruhi jawaban

atau informasi yang diberikan, terutama kalau pertanyaan menyangkut

nama baik daerah atau pernyataan yang bersifat sensitif.

Kelemahan:

1) Apabila pengetahuan di bidang penelitian sangat terbatas

menyebabkan pengembangan lebih lanjut kurang sehingga kurang luas.

2) Peneliti seolah-olah hanya berkonsentrasi pada jawaban dalam

mengupayakan untuk menyalinnya.

3) Berpengaruh psikologis pada responden sehingga timbul kesan

diperiksa atau diinterogasi.

Pencatatan data dari responden dapat dilakukan dengan dua cara.

1) Wawancara Secara Langsung

Pada saat wawancara langsung, pewawancara melontarkan

pertanyaan yang memerlukan ingatan baik untuk bertanya maupun

menyalin hasil jawaban responden.

Keuntungan wawancara langsung, antara lain sebagai berikut.

a) Dapat mengembangkan pertanyaan dengan sebaik-baiknya

untuk memperoleh hasil yang seluas-luasnya.

b) Suasana pembicaraan akan lebih mengena dan terarah sebagaimana

pembicaraan sehari-hari.

c) Responden merasa lebih diperhatikan dan dihormati sebab setiap

pembicaraan tampak diperhatikan langsung.

Sosiologi

SMA Kelas XII

133

Kelemahan wawancara secara langsung, antara lain sebagai berikut.

a) Kalau tidak segera dilakukan pencatatan akan banyak hal-hal

yang tertinggal karena kelupaan.

b) Secermat apapun daya ingat seseorang, kemungkinan besar ada

yang terlupakan.

c) Kalau pengetahuan materi penelitian terbatas, sulit untuk

memformulasikan kembali hasil wawancara.

Gambar 4.1

Proses wawancara dalam penelitian.

(Sumber: Kompas, 8 Agustus 2006)

2) Wawancara Dengan Alat Bantu

Alat bantu yang digunakan dalam wawancara misalnya,

tape

recorder

.

Keuntungan wawancara dengan alat bantu menurut

Soerjono

Soekanto

sebagai berikut.

a) Semua hasil pembicaraan dapat dicatat dengan sempurna.

b) Mudah untuk menuangkan kembali ke dalam hasil wawancara

tertulis.

c) Dapat mengembangkan dalam bentuk pertanyaan spontan guna

mendapatkan data sebanyak-banyaknya.

d) Setiap soal dapat didengarkan kembali apabila dirasa ada

kekurangan atau kejanggalan atas data yang telah tertulis.

e) Tidak begitu memikirkan cara memfokuskan kembali sebagai

hasil penelitian.

Sosiologi

SMA Kelas XII

134

Kelemahan wawancara dengan alat bantu sebagai berikut.

a) Memerlukan modal tambahan atau peralatan.

b) Dapat menimbulkan efek psikologis bagi responden, terutama

yang jarang berhadapan dengan cara demikian.

c) Diperlukan waktu khusus untuk mendengarkan kembali

pembicaraan dari awal sampai akhir untuk dituangkan dalam

bentuk tulisan.

3) Wawancara Tidak Langsung

Teknik wawancara tidak langsung adalah cara pengumpulan

data dengan mengadakan komunikasi tidak langsung, misalnya

lewat angket atau kuesioner dan mengikuti persidangan lewat pers.

Keuntungan wawancara melalui metode angket sebagai berikut.

a) Angket dapat dibagikan secara serentak kepada responden.

b) Peneliti tidak perlu hadir sebab daftar angket dapat dikirim

melalui pos.

c) Responden bebas menjawab, jujur, dan tidak malu-malu

menjawab.

d) Angket dapat dijawab oleh responden menurut waktu yang

tersedia.

Pedoman yang digunakan untuk membuat pertanyaan pada

angket adalah sebagai berikut.

a) Bahasa dan kata-kata yang digunakan mudah dipahami.

b) Kalimat yang digunakan pendek dan mudah diperbarui.

c) Setiap pertanyaan hanya menanyakan satu hal.

d) Pertanyaan harus dihindarkan dari penggunaan praduga yang

belum tentu benar.

e) Pertanyaan harus dihindarkan dari hal-hal yang dapat

menimbulkan kecurigaan dan permusuhan.

f) Pertanyaan harus dihindarkan dari hal-hal yang menyangkut

harga diri dan bersifat pribadi.

g) Pertanyaan harus dihindarkan dari pengertian ganda.

h) Pahami bahwa setiap responden memiliki pengetahuan dan

kepandaian yang berbeda-beda.

i) Pertanyaan dimulai dari yang mudah ke pertanyaan yang sulit.

j) Pertanyaan yang memerlukan jawaban bersifat pribadi hendaknya

ditempatkan bagian yang terakhir.

k) Perlu kata pengantar yang berisi tujuan dan harapan peneliti.

Sosiologi

SMA Kelas XII

135

Sosiologi

SMA Kelas XII

136

Datanglah ke perpustakaan, bacalah buku-buku dengan topik

”Merancang Metode Penelitian Sosial”

kemudian jawablah pertanyaan

sebagai berikut.

1. Cobalah jelaskan pertimbangan dalam hal

a. membahas latar belakang masalah

b. menyusun rumusan masalah

c. langkah yang perlu ditempuh dalam tinjauan kepustakaan

2. Sebutkan berbagai syarat dalam merumuskan hipotesis! Jelaskan

ciri-ciri hipotesis yang baik.

3. Tidak semua masalah dapat dijadikan objek atau topik penelitian.

Sebutkan pertimbangan yang diperlukan untuk memilih masalah

menjadi topik penelitian!

K

ata Kunci

Rancangan penelitian sebagai pemilihan perangkat metode tertentu

yang dijadikan pedoman bagi peneliti. Rancangan penelitian harus

dikembangkan untuk menjawab pertanyaan, menanggapi hipotesis,

atau menjabarkan suatu situasi.

Tugas

Rangkuman

Rancangan penelitian

adalah strategi logis suatu penelitian yang

memuat suatu rancangan yang harus dikembangkan untuk menjawab

suatu pertanyaan (problematika), atau menguji suatu hipotesis, atau

untuk menjabarkan suatu situasi. Rancangan penelitian itu sebagai

pemilihan perangkat metode tertentu yang dijadikan pedoman bagi

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya.

Hal-hal yang penting dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.

1. Penelitian bermutu, selalu berpangkal pada pemikiran yang tepat dan

jelas.

2. Kemampuan dan keterampilan berbahasa, besar pengaruhnya

terhadap menarik tidaknya isi penelitian.

3. Peneliti memerlukan pengetahuan yang cukup tentang objek yang

diteliti.

4. Penerapan pengetahuan dan dalil-dalil atau hukum-hukum yang

sudah dimiliki peneliti sebelumnya.

5. Pengembangan wawasan ilmu dan ruang lingkup ilmu pengetahuan

tertentu yang dikembangkan.

Menurut Selo Soemardjan ada lima macam pertimbangan dalam

pemilihan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Menemukan isu penelitian.

2. Perumusan isu penelitian ke dalam masalah penelitian.

3. Operasionalisasi konsep.

4. Membayangkan bukti empiris.

5. Membayangkan konsekuensi penelitian.

Tujuan pengambilan sampel adalah untuk mengadakan penghematan

waktu, biaya, dan tenaga, dengan validitas yang masih tetap terjaga

dengan baik.

Data yang diperoleh secara langsung pada objek maupun responden

disebut

data primer

, sedangkan data yang diperoleh dari kepustakaan

atau literatur disebut

data sekunder

.

Sosiologi

SMA Kelas XII

137

Sosiologi

SMA Kelas XII

138

PELATIHAN BAB 4

A. Silanglah (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!

1. Data kuantitatif adalah data yang ....

a. berbentuk angka

b. berbentuk kalimat

c. nilainya tetap

d. nilainya terbatas

e. didapat dari orang lain

2. Di bawah ini yang

bukan

merupakan unsur (elemen) ilmu pengetahuan

adalah ....

a. subjektif

b. pengetahuan ilmiah

c. tersusun secara sistematis

d. menggunakan pemikiran

e. dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum

3. Metode penelitian dengan mempergunakan analisis atas peristiwa

dalam masa silam untuk merumuskan prinsip umum disebut metode ....

a. statistik

b. empiris

c.

case study

d. komparatif

e. historis

4.

Case study

dapat dipergunakan untuk menelaah suatu keadaan dari ....

a. individu

b. kelompok

c. masyarakat

d. lembaga

e. semuanya betul

5. Interview termasuk teknik ....

a. pengumpulan bahan dengan tanya jawab

b. mencatat secara langsung

c. tanya jawab secara langsung

d. tanya jawab secara tidak langsung

e. laporan pandangan mata

6. Salah satu keuntungan metode wawancara adalah ....

a. pertanyaan dapat dikendalikan pewawancara

b. dapat bertemu langsung dengan responden

c. dapat mendapat responden yang dikehendaki

d. responden lebih enak menjawab

e. responden merasa mendapat perlindungan

7. Ciri penulisan laporan ilmiah di antaranya ....

a. jelas, objektif, sistematis, dan logis

b. subjektif, terbuka, logis, dan sistematis

c. tertutup, subjektif, sistematis, dan jelas

d. tertutup, objektif, sistematis, dan jelas

e. objektif, logis, sistematis, dan jelas

8. Metode yang digunakan dalam sosiologi untuk menyelidiki objeknya

ialah metode ....

a. historis

b. statistik

c. kualitatif

d. kuantitatif

e. kumulatif

9. Tahap pengelompokan data dilakukan setelah ....

a. memecahkan masalah

b. mengumpulkan data

c. membuat instrumen

d. merumuskan hipotesis

e. melakukan eksperimen

10. Alasan penting untuk menggunakan pedoman wawancara adalah ....

a. menghindari salah paham

b. menimbulkan semangat

c. mengurangi beban kerja

d. menimbulkan keberanian

e. mendapatkan hasil maksimal

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan yang disebut penelitian!

2. Jelaskan tujuan pembatasan topik dan bagaimana caranya!

3. Jelaskan yang disebut sampel!

4. Sebutkan tujuan menggunakan sampel!

5. Sebutkan teknik-teknik pengumpulan data!

6. Jelaskan fungsi penelitian ilmiah!

7. Jelaskan apakah yang disebut penelitian prediksi!

8. Jelaskan kegunaan hasil penelitian sosiologi pada tahap perencanaan

pembangunan!

9. Jelaskan mengapa dalam penelitian diperlukan pembatasan topik!

10. Sebutkan fungsi daftar kepustakaan!

Sosiologi

SMA Kelas XII

139

1. Jelaskan ciri-ciri dalam penelitian ilmiah!

2. Jelaskan rumusan istilah berikut!

a. Penelitian eksploratif

b. Penelitian deskriptif

c. Penelitian prediksi

3. Sebutkan syarat-syarat dalam menentukan hipotesis!

4. a. Apakah pertimbangan dalam menggunakan sampel?

b. Sebutkan langkah-langkah pengambilan sampel!

5. Buatlah tanda cek (

) yang paling sesuai!

Keterangan:

DD

: data diskrit

DK

: data kontinu

DI

: data intern

DE

: data ekstern

No.

1.

2.

3.

4.

5.

Data yang asalnya diusahakan sendiri

Usaha mengutip data.

Pengukuran panjang luas dan isi.

Data uang diusahakan dari kutipan

Data yang diperoleh dari mengutip

Rumusan Masalah

DK DI DE

Keterangan

DD

Sosiologi

SMA Kelas XII

140

Mata Pelajaran

K e l a s

Pokok Bahasan

:

:

:

Ambil artikel dari koran atau majalah atau dan buku-buku di perpustakaan

dengan topik

“Data-data, Wawancara, Hipotesis, dan Sampel”

!

1. Bagilah kelas Anda menjadi tiga kelompok dan masing-masing

kelompok mengumpulkan/membuat satu bagian portofolio!

2. Adapun tugas masing-masing kelompok adalah membicarakan/

menjawab pertanyaan sebagai berikut.

Kelompok I

a. Sebutkan syarat-syarat data yang baik!

b. Sebutkan dua pendekatan utama dalam penelitian!

c. Apakah yang disebut responden?

d. Jelaskan kelemahan jawaban responden!

Kelompok II

a. Sebutkan keuntungan wawancara langsung!

b. Sebutkan kelemahan wawancara langsung!

c. Sebutkan keuntungan wawancara dengan alat bantu!

d. Sebutkan kelemahan wawancara dengan alat bantu!

Kelompok III

a. Jelaskan yang disebut hipotesis kerja! Berikan contohnya!

b. Jelaskan yang disebut hipotesis Nol (Ho)! Berikan contohnya!

c. Jelaskan macam-macam sampel!

d. Jelaskan pertimbangan-pertimbangan dalam menggunakan sampel!

3. Laporkanlah hasil kelompok I, II, III secara bergiliran untuk

didiskusikan di depan kelas!

4. Hasil portofolio dan diskusi kelas berikan pada guru untuk dinilai!

Lembar

Portofolio

Sosiologi

SMA Kelas XII

141