Gambar Sampul Sosiologi · BAB 3 METODE PENELITIAN SOSIAL
Sosiologi · BAB 3 METODE PENELITIAN SOSIAL
Wida

24/08/2021 16:55:33

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Metode Penelitian Sosial

83

BAB 3

METODE PENELITIAN SOSIAL

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat merumuskan rancangan

penelitian sosial

Metode Penelitian Sosial

Merancang Penelitian

Beberapa Pendekatan

Penelitian

Tujuan

Ilmiah

Non Ilmiah

Tahap

Jenis

a. Ilmiah

b. Praktis

a. Natural

science

research

b. Sosial science

research.

c. Humanities

research.

1. Tahap

persiapan

2. Tahap

pelaksanaan

3. Tahap

penulisan

laporan

Semester II

84

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I

A. PENGANTAR

Kegiatan penelitian sosial sering dilakukan dalam rangka mencapai beberapa tujuan,

seperti untuk mencari pemecahan-pemecahan dari problem sosial yang berkembang dan

sekaligus sebagai langkah pengembangan di lapangan ilmu pengetahuan sosial. Keberadaan

akal pikiran pada diri manusia telah memberikan sifat dasar sebagai makhluk yang selalu

berpikir. Beberapa pertanyaan mendasar seperti: mengapa suatu benda diciptakan, bagaim-

ana proses penciptaan itu berlangsung, siapakah diri kita, mengapa kita diciptakan, untuk

apa kita diciptakan, akan kemanakah kelak kita akan menuju, mengapa dalam kehidupan se-

lalu ada masalah-masalah sosial, bagaimanakah sebaiknya bersikap terhadap masalah-ma-

salah sosial, apakah kebahagiaan itu, bagaimanakah caranya mencapai kebahagiaan itu, dan

masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang selalu melengkapi kegelisahan manusia

sebagai makhluk yang berpikir (

animal rational

).

Terhadap berbagai pertanyaan yang ada tersebut, manusia tidak hanya tinggal diam.

Manusia akan selalu berusaha untuk mencari jawaban atas beberapa pertanyaan tersebut

dengan cara melakukan penelitian-penelitian melalui langkah-langkah tertentu seperti men-

gumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, menginterpretasikan data, membuat kes-

impulan, menguji kesimpulan, membuat rekomendasi, melakukan penelitian lanjutan, dan

seterusnya. Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian

sosial.

Sebelum membahas materi tentang penelitian, terlebih dahulu kita mesti memahami

beberapa pendekatan untuk menemukan kebenaran. Hal ini dilakukan dengan mengumpul-

kan ilmu pengetahuan.

B. BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN

Dengan akal pikiran yang dimiliki manusia selalu terdorong untuk mencari kebenaran

dengan cara mengumpulkan ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya. Banyak cara

yang dapat dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, akan tetapi secara garis besar

dibedakan dalam dua cara, yakni: (1) pencarian ilmu pengetahuan dengan menggunakan

langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan istilah

pendekatan ilmiah,

dan (2) pencarian ilmu pengetahuan dengan tanpa menggunakan lang-

kah-langkah yang bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan istilah

pendekatan

nonilmiah

.

1. Pendekatan Nonilmiah

Kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari kebenaran, teru-

tama sebelum diketemukannya metode ilmiah, dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya

adalah penemuan ilmu pengetahuan secara kebetulan, penemuan ilmu pengetahuan dengan

menggunakan akal sehat (

common sense

), penemuan ilmu pengetahuan dengan menggu-

nakan intuisi, penemuan ilmu pengetahuan melalui wahyu, penemuan kebenaran melalui

usaha coba-coba (

trial and error

), dan lain sebagainya.

Dalam sejarah kehidupan manusia, tercatat adanya beberapa penemuan besar yang ter-

jadi secara kebetulan, yakni tanpa menggunakan langkah-langkah sebagaimana yang dike-

hendaki dalam penelitian ilmiah. Salah satu contoh penemuan ilmu pengetahuan yang ter-

Metode Penelitian Sosial

85

jadi secara kebetulan adalah penemuan Kina sebagai obat penyakit malaria. Menurut cerita,

terdapat seorang penderita penyakit malaria yang secara kebetulan menemukan parit yang

berisi air pahit yang disebabkan oleh kulit-kulit pohon Kina yang ditumbangkan oleh angin.

Karena rasa haus, penderita penyakit malaria tersebut meminum air pahit yang terdapat di

dalam parit tersebut. Rupanya telah menjadi keberuntungannya karena air pahit tersebut

telah mengandung kinine dan kinolin (jenis alkaloid) yang merupakan obat penawar bagi

penyakit malaria.

Akal sehat (common sense) merupakan konsep atau pandangan umum yang digunakan

oleh manusia secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pada satu sisi akal sehat me-

mang merupakan suatu kebenaran, namun pada sisi yang lain akal sehat dapat menyesatkan

manusia dalam mengambil suatu keputusan. Seperti pandangan akal sehat yang menga-

takan bahwa air akan selalu mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Pandangan tersebut

ternyata tidak tepat karena dalam peristiwa kapilaritas air yang menggenang dapat diserap

oleh kain, spon, kertas isap, dan benda-benda sejenisnya.

W

ahyu merupakan suatu pengetahuan yang datang secara langsung dari Tuhan, sama

sekali bukan merupakan usaha aktif manusia melalui kegiatan penalaran. Oleh karena itu

pengetahuan diperoleh melalui wahyu merupakan suatu kebenaran yang bersifat mutlak.

Namun demikian, tidak semua manusia mampu memperoleh wahyu dari Tuhan, hanya

manusia-manusia yang dekat dengan Tuhan serta bersih jiwa dan hatinya saja yang berke-

mungkinan untuk mendapatkan wahyu. Intuisi juga dapat digunakan sebagai cara untuk

menemukan pengetahuan. Intuisi merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu mela-

lui bisikan hati.

Usaha nonilmiah lainnya yang dapat ditempuh dalam upaya mencari pengetahuan

adalah usaha coba-coba yang dikenal dengan istilah (trial and error), yakni serangkaian per-

cobaan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan menggunakan cara dan materi yang

berbeda-beda. Usaha coba-coba (trial and error) dilaksanakan tanpa menggunakan metode

yang bersifat sistematis. Dengan demikian, usaha coba-coba kurang e

fi

sien dan kurang

efektif dalam mencari pengetahuan. Meskipun usaha coba-coba seringkali mendapatkan

hasil berupa pengetahuan tertentu, namun penemuan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai

penemuan ilmiah mengingat tidak ditempuh melalui prosedur ilmiah.

2. Pendekatan Ilmiah

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendekatan ilmiah merupakan suatu usaha

untuk mencari ilmu pengetahuan dengan menggunakan cara-cara berpikir ilmiah yang

didukung dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis. Setidaknya terdapat

tiga pola pikir yang dikembangkan dalam pendekatan ilmiah, yakni

pola pikir induktif

,

pola

pikir deduktif

, dan

pola pikir yang merupakan gabungan deduktif-induktif

.

Pola pikir deduktif sering dipergunakan oleh penganut aliran rasionalisme. Aliran

rasionalisme mengatakan bahwa ide tentang kebenaran tersebut sesungguhnya sudah ada.

Akal pikiran manusia dapat mengetahui ide tentang pengetahuan dan tentang kebenaran

tanpa harus melihat dunia nyata. Sedangkan pola pikir induktif dikembangkan oleh penganut

aliran empirisme. Aliran empirisme beranggapan bahwa kebenaran dan ilmu pengetahuan

hanya dapat diperoleh melalui pengalaman. Dalam hubungan ini, Deddy Mulyana

memunculkan istilah pendekatan objektif. Pendekatan objektif merupakan pendekatan

ilmiah yang diterapkan dalam bentuk penelitian yang sistematik, terkontrol, empiris, dan

86

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I

kritis terhadap hipotesis mengenai hubungan yang diasumsikan di antara fenomena alam.

Pendekatan objektif dilaksanakan dengan anggapan bahwa objek-objek, perilaku-perilaku,

dan peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam dunia nyata dapat diamati oleh panca indera

manusia.

Kedua pola pikir, yakni pola pikir induktif dan pola pikir deduktif memiliki kelebihan

dan sekaligus kelemahannya masing-masing. Salah satu kelemahan mendasar yang terdapat

pada penganut aliran rasionalisme adalah sulitnya mencari kata sepakat yang dapat dijadikan

sebagai landasan dalam kegiatan berpikir bersama secara universal. Fenomena tersebut ter-

jadi karena, selain sebagai makhluk sosial, manusia juga merupakan individu yang memiliki

keunikan tersendiri dibandingkan dengan individu lainnya. Kenyataan tersebut sekaligus

menegaskan akan adanya berbagai macam konsepsi kebenaran yang ada dalam pemikiran

manusia. Sementara itu, penganut aliran empirisme juga gagal dalam menemukan kebe-

naran karena gejala-gejala yang terdapat dalam fenomena alam tidak akan berarti apa-apa

sebelum diberi tafsiran dengan menggunakan akal pikiran.

Untuk mengatasi segala beberapa kelemahan di atas diperlukan pengembangan pola pikir

yang merupakan gabungan dari pola pikir deduktif dan pola pikir induktif yang kemudian

melahirkan aliran

convergency

. Aliran

convergency

berpandangan bahwa kebenaran akan

dapat ditemukan melalui usaha berpikir yang ditindaklanjuti dengan usaha pencarian bukti-

bukti dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, aliran rasionalisme memberikan kerangka

dalam berpikir logis, sedangkan aliran empirisme memberikan kerangka untuk membuktikan

atau memastikan adanya suatu kebenaran.

Pola pikir yang dikembangkan oleh aliran

convergency

di atas telah mendorong adanya

metode ilmiah. Dalam metode ilmiah, kebenaran dapat diperoleh melalui kegiatan penelitian

yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol berdasarkan data-data empiris.

Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan ilmiah biasanya bersifat konsisten karena

sesuai dengan sifatnya yang obyektif. Metode ilmiah yang sangat diperlukan bagi proses

penelitian merupakan suatu penemuan yang brillian dalam sejarah pemikiran manusia.

C. MERANCANG PENELITIAN

Sebagaimana telah dipaparkan bahwa untuk mendapatkan kebenaran dapat dilaku-

kan dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah tersebut dapat diperoleh dengan

melakukan kegiatan penelitian.

1. Pengertian Penelitian

Secara leksikal, istilah penelitian berasal dari bahasa Inggris research,

re

berarti kem-

bali,sedangkan

to search

berarti mencari. Dengan arti kata research adalah pencarian kem-

bali. Adapun pengertian dari penelitian dapat diperhatian pada pendapat beberapa ahli se-

bagai berikut:

1. Menurut Webster’s World Dictionary, penelitian merupakan penyelidikan (penelitian)

terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fak-

ta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis.

2. Menurut Carter Good, penelitian merupakan suatu jalan ke arah kemajuan dan pemeca-

han suatu persoalan (research is a way progress and a problem solving).

Metode Penelitian Sosial

87

3. Menurut Sanapiah Faisal penelitian merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu

masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk

menemukan pengetahuan baru yang teruji kebenarannya, baik yang berhubungan

dengan fenomena alam maupun yang berhubungan dengan fenomena sosial.

4.

Menurut Soerjono Soekanto penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilan-

daskan pada analisis dan konstruksi yang dilaksanakan secara metodologis, sistema-

tis, dan konsisten, yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu

manifestasi dari hasrat manusia untuk mengetahui segala sesuatu yang sedang diha-

dapi.

Berdasarkan atas pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian

merupakan suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang dilaksanakan dengan menggunakan

prosedur atau metode tertentu secara sistematis dengan menggunakan fakta yang diperoleh

secara obyektif dalam rangka memecahkan masalah atau mendapatkan penemuan-

penemuan. Penelitian juga bersifat berkesinambungan, dalam arti, suatu kegiatan penelitian

dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian berikutnya untuk memperoleh kebenaran

baru yang lebih sempurna.

2. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian bertujuan untuk mencari, menemukan, mengembangkan, dan

menguji kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian juga sering dilaksanakan untuk mencari

pemecahan terhadap permasalahan yang berkembang. Secara lebih rinci tujuan penelitian

dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:

1. Tujuan ilmiah, yakni suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

sesuatu tetapi hasilnya tidak dapat dimanfaatkan secara langsung dalam kehidupan

nyata. Kegiatan penelitian seperti ini dikenal dengan istilah

basic research

atau

pure

research

.

2. Tujuan praktis, yaitu suatu penelitian yang hasilnya dapat dimanfaatkan secara lang-

sung dalam kehidupan nyata. Penelitian seperti ini dikenal dengan istilah

applied re-

search

, seperti penelitian yang bertujuan untuk menetapkan jalur-jalur distribusi dan

sekaligus menetapkan harga dari suatu barang tertentu. Termasuk dalam penelitian ini

adalah:

a. Tujuan eksploratif, yakni suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan un-

tuk menemukan dan mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah ada

sebelumnya.

b. Tujuan verivikatif, yakni suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menguji

kebenaran yang dihasilkan oleh kegiatan penelitian yang dilaksanakan sebelum-

nya.

c. Tujuan pengembangan (development), yakni suatu kegiatan penelitian yang bertu-

juan untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu konsep

atau suatu teori yang sedang berkembang.

Berdasarkan atas beberapa tujuan tersebutlah kegiatan penelitian selalu dilaksanakan

secara terus menerus dan berkelanjutan. Sedangkan tujuan utama dari kegiatan penelitian

adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.

88

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I

3. Jenis-Jenis Penelitian

Dalam bukunya yang berjudul Suatu Petunjuk Praktis Metodologi Penelitian Sosial,

Asyari menyebutkan beberapa jenis penelitian sebagai berikut:

1. Berdasarkan disiplin ilmu yang dikaji:

a.

Natural science research

, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu pengeta-

huan alam.

b.

Social science research

, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan

sosial.

c.

Humanities research

, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu humaniora.

2. Berdasarkan tempat berlangsungnya kegiatan penelitian:

a.

Field Research

, yakni kegiatan penelitian yang mengambil lapangan-lapangan ter-

tentu sebagai objek penelitian.

b.

Library research

, yakni kegiatan penelitian yang dilakukan di perpustakaan dengan

mengkaji berbagai teori yang ada.

c.

Laboratory research

, yakni kegiatan penelitian yang dilaksanakan di

laboratorium.

3. Berdasarkan kegunaan dan tujuannya:

a.

Basic research

atau

pure research

, yakni kegiatan penelitian yang dilaksanakan

dalam rangka menemukan, menguji, dan mengembangkan suatu teori dalam rang-

ka pengembangan dalam bidang keilmuan.

b.

Applied research

, yakni

kegiatan penelitian

yang dilaksanakan untuk memenuhi

tuntutan dalam kehidupan praktis.

Applied research

terdiri dari tiga jenis, yakni

exploratif research

,

verivikatif research

, dan

development research

.

4. Berdasarkan hakekat penelitian itu sendiri:

a.

Fact

fi

nding research

, yakni kegiatan penelitian permulaan, yakni yang dititik-

beratkan pada penemuan fakta baru.

b.

Critical interpretation research

, yakni kegiatan penelitian yang merupakan tindak

lanjut dari

fact

fi

nding research

.

c.

Complette research

, yakni kegiatan penelitian yang merupakan penggabungan dari

fact

fi

nding research

dan

critical interpretation research

.

5. Berdasarkan metode yang digunakan:

a.

Deductive research

atau sering disebut juga dengan istilah

logic research

, kegiatan

penelitian yang menggunakan metode deduksi.

b.

Inductive research

atau

technical research

, yakni kegiatan penelitian yang meng-

gunakan metode induktif.

4. Tahap-tahap Penelitian

Sesuai dengan de

fi

nisi penelitian seperti yang disebutkan dalam bagian sebelumnya,

bahwa kegiatan penelitian dilaksanakan secara terencana, teratur, dan sistematis. Untuk itu,

kegiatan penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap. Secara garis besar kegiatan peneli-

tian dilaksanakan dalam tiga tahap sebagai berikut:

Metode Penelitian Sosial

89

1. Tahap persiapan

Sebelum terjun ke lapangan seorang peneliti harus melaksanakan beberapa persiapan

yang terdiri dari: (a) memilih tema/topik penelitian, (b) melaksanakan studi pendahuluan,

(c) merumuskan masalah penelitian, (d) membuat hipotesis, (e) menentukan metode dan

pendekatan penelitian, (f) menentukan variabel dan sumber data, dan (g) membuat instru-

men penelitian.

2. T

ahap pelaksanaan

Setelah melakukan persiapan seperlunya, seorang peneliti harus melaksanakan kegia-

tan penelitian yang meliputi: (a) mengumpulkan data, (b) analisis data, dan (c) membuat

kesimpulan.

3. Tahap penulisan laporan

Penulisan pelaporan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses penelitian.

a. Tema/topik penelitian

Untuk memilih tema atau topik penelitian, seorang peneliti harus memiliki kepekaan

terhadap kehidupan yang dihadapinya. Secara praktis, seorang peneliti dapat memilih tema

dari berbagai sumber, yaitu: (1) fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,

(2) kajian-kajian kepustakaan, dan (3) informasi yang diberikan oleh pihak lain. Tema atau

topik dalam kegiatan penelitian tidak boleh diambil secara sembarangan. Tema atau topik

tersebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:

1. Tema/topik penelitian hendaknya menarik perhatian masyarakat dan memiliki ni-

lai guna bagi kehidupan masyarakat.

2. Tema/topik yang diangkat hendaknya merupakan tema/topik yang dapat diteliti

dan dapat dicari datanya di lapangan. Untuk itu peneliti harus: (a) menguasai teori

dan latar belakang serta metode pemecahannya, (b) memiliki waktu dan tenaga

yang mendukung kegiatan penelitian, (c) memiliki sumber data dan sekaligus

mampu menyusun alat pengumpul data, dan (d) mampu mengolah data yang telah

terkumpul.

3. Hasil penelitian hendaknya dapat dimanfaatkan, baik untuk memajukan ilmu peng-

etahuan, meningkatkan efektivitas kerja, serta dapat menyumbangkan beberapa

solusi terhadap permasalahan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

4. Topik/tema penelitian hendaknya merupakan suatu hal yang baru sehingga kegia-

tan penelitian bukan merupakan kegiatan yang mubazir, termasuk untuk meng-

hindarkan diri dari plagiarisme.

b. Studi pendahuluan

Pada dasarnya studi pendahuluan bertujuan untuk mendalami masalah yang telah diru-

muskan sehingga peneliti dapat melakukan persiapan secara maksimal. Secara rinci tujuan

dari studi pendahuluan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui secara pasti apa yang akan diteliti di lapangan.

2. Mengetahui secara lebih jelas tentang sumber data yang akan digali.

3. Agar kegiatan penelitian yang dilaksanakan bukan merupakan pengulangan dari

kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti lain.

90

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I

4. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana teknik-teknik yang dipergunakan

untuk menggali dan mengumpulkan data.

5. Dapat menentukan metode yang tepat guna menganalisis data yang telah dikumpul-

kan.

6. Memperoleh pemahaman tentang kesimpulan yang akan diambil dari kegiatan

penelitian.

7. Memperoleh gambaran tentang manfaat penelitian bagi kehidupan masyarakat se-

cara nyata.

Adapun cara-cara yang dapat ditempuh guna melaksanakan studi pendahuluan di

antaranya adalah: (1) melakukan studi kepustakaan, yakni mengkaji buku-buku yang berisi

tentang teori yang relevan dengan masalah penelitian, menelaah artikel, paper, dan juga

hasil penelitian sebelumnya, dan lain sebagainya, (2) mengunjungi lokasi yang dijadikan

objek penelitian, dan (3) melakukan diskusi dan tanya jawab dengan orang yang dianggap

memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan masalah yang diangkat dalam

penelitian tersebut.

c. Merumuskan masalah

Perumusan masalah sangat penting dalam rangka memberikan arah pada keseluruhan

rencana dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan penelitian, karena rumusan

masalah akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang terkandung di

dalamnya, sekaligus memberikan petunjuk dalam pengumpulan data. Perumusan masalah

tersebut juga perlu disertai oleh penyajian latar belakang penelitian. Rumusan dapat

berbentuk kalimat tanya atau pernyataan yang jelas dan padat. Adapun kriteria yang harus

dipenuhi dalam rumusan masalah antara lain adalah sebagai berikut:

1. Rumusan masalah harus menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

2. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang jelas.

3. Rumusan masalah harus padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh orang

lain.

4. Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang mendukung pemecahan ter-

hadap masalah penelitian.

5. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis (kesimpulan

sementara)

6. Rumusan masalah harus menjadi dasar dalam menentukan tujuan penelitian.

7. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam mengambil kesimpulan peneli-

tian.

8. Rumusan masalah harus mencerminkan judul penelitian.

Contoh rumusan masalah adalah: Bagaimana hubungan antara kecerdasan pelajar

dengan peningkatan prestasi belajar? Judul yang tepat bagi rumusan masalah tersebut adalah

Pengaruh kecerdasan pelajar terhadap peningkatan prestasi belajar. Dan lain sebagainya.

d. Merumuskan hipotesis

Hipotesis dirumuskan berdasarkan pada rumusan masalah yang ada. Pada dasarnya hipo-

tesis merupakan suatu pandangan dari peneliti tentang solusi terhadap beberapa masalah yang

Metode Penelitian Sosial

91

diangkat dalam kegiatan penelitian. Hipotesis me

rupakan kesimpulan sementara dari beberapa

masalah yang ada, hal mana masih harus dibuktikan kebenarannya.

Adapun fungsi dari

hipotesis adalah sebagai landasan atau patokan untuk menentukan sumber data, termasuk

jenis-jenis data yang diperlukan. Dalam hubungan ini,

Kerlinger

mengajukan dua kriteria

tentang hipotesis yang baik, yakni: (1) hipotesis merupakan pernyataan tentang hubungan

antara dua variabel atau lebih dalam penelitian, dan (2) hipotesis dapat diuji secara empirik.

Contoh hipotesis:

“kecerdasan pelajar sangat berpengaruh bagi peningkatan prestasi

belajar”

.

e. Menentukan metode dan pendekatan penelitian

Metode dan pendekatan penelitian dipilih berdasarkan rumusan masalah dan jenis data

yang akan digali dalam kegiatan penelitian. Dalam bukunya yang berjudul Metodologi

Penelitian Sosial dan Pendidikan, Sumanto menyebutkan beberapa macam metode/pen-

dekatan penelitian sebagai berikut:

1.

Metode penelitian sejarah

Penelitian sejarah merupakan usaha pengumpulan data secara sistematis, yakni meli-

puti beberapa langkah sebagai berikut:

a. Langkah heuristik, yakni kegiatan mengumpulkan data yang berkaitan dengan ma-

salah-masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut.

b. Langkah kritik, yakni melakukan seleksi terhadap berbagai data yang telah di-

kumpulkan hingga dicapai data yang valid.

c. Langkah interpretatik, yakni memberikan makna dan tafsiran terhadap data yang

telah dikumpulkan.

d. Langkah historiogra

fi

, yakni menuliskan segala sesuatu yang merupakan makna

dan tafsiran dari data yang telah dikumpulkan sehingga menghasilkan cerita seja-

rah.

2.

Metode deskriptif

Dalam penelitian deskriptif peneliti melakukan usaha pengumpulan data untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian deskriptif peneliti berusaha mendeskrip-

sikan dan menginterpretasikan segala data yang telah dikumpulkan melalui angket, wawan-

cara, maupun observasi.

3.

Metode korelasi

Penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau

tidaknya hubungan (korelasi) antara dua variabel atau lebih. Dengan demikian ada tiga hasil

yang dapat diperoleh dari penelitian korelasi, yakni: (1) terdapat korelasi positif antarvari-

abel, (2) terdapat korelasi negatif antarvariabel, dan (3) tidak ada korelasi antarvariabel.

4.

Metode kausal-komparatif

Penelitian kausal komparatif (ex post fakto) merupakan suatu penelitian yang dilaku-

kan untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan perilaku atau status kelom-

pok/individual. Dengan demikian, setelah peneliti melihat adanya perbedaan dalam kelom-

pok/individual maka segera dicari alasan-alasan yang menjadi penyebabnya. Pendekatan

kausal-komparatif melibatkan pendekatan pendahuluan pada suatu akibat dan sekaligus

mencari alternatif penyebabnya.

92

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I

5.

Penelitian eksperimen

Metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling

berhasil dalam menguji hipotesis hubungan sebab-akibat. Dalam metode eksperimen,

peneliti memanipulasi variabel independen untuk kemudian mengobservasi pengaruh

yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan tadi. Untuk mendapatkan pengaruh

yang betul-betul bersih dari pengaruh lain, peneliti dituntut untuk melakukan kontrol yang

cermat terhadap masuknya pengaruh luar. Variabel-independen disebut juga dengan istilah

variabel-eksperimen, sedangkan variabel-dependen disebut juga dengan istilah variabel-

creation. Variabel dependen merupakan variabel tergantung, yakni merupakan efek dari

manipulasi subjek setelah mendapatkan

treatmen

. Jika dilaksanakan dengan baik, penelitian

eksperimen akan menghasilkan bukti yang dianggap paling baik mengenai hubungan sebab

akibat yang dihipotesiskan.

5. Penelitian Sosiologis

Penelitian sosiologis merupakan bagian dari penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial.

Soerjono Soekanto mengatakan bahwa penelitian sosiologis merupakan suatu proses

pengungkapan kebenaran berdasarkan penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal

dalam sosiologi. Konsep-konsep dasar tersebut berfungsi sebagai sarana ilmiah dalam

rangka mengungkapkan kebenaran yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Adapun

beberapa konsep dasar yang dimaksudkan antara lain adalah kelompok sosial, interaksi

sosial, kebudayaan, lembaga, lapisan sosial, kemajemukan sosial, kekuasaan dan wewenang,

masalah sosial perubahan sosial, dan lain sebagainya.

Di dalam penelitian sosiologis, peneliti menggunakan seperangkat metode ilmiah yang

bersifat sistematis. Penelitian sosiologis sangat penting untuk dilaksanakan karena hasil

penelitiannya dapat dipergunakan untuk: (1) pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial yang

lain mengingat pusat perhatiannya adalah kehidupan masyarakat, (2) data dan kesimpulan

yang dihasilkan dalam penelitian sosiologis dapat dipergunakan untuk mendukung pro-

gram pembangunan yang sedang digalakkan. Di dalam penelitian sosiologis peneliti dapat

melakukan identi

fi

kasi terhadap unsur-unsur yang kondusif maupun unsur-unsur yang tidak

kondusif bagi proses pembangunan.

Adapun data-data penting yang diperoleh dalam penelitian sosiologis yang diperlukan

bagi proses pembangunan antara lain:

1. Kelompok-kelompok sosial sebagai bagian dari suatu masyarakat.

2. Lembaga-lembaga sosial sebagai kebutuhan manusia dalam kehidupan masyarakat.

3. Pola interaksi sosial yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menyu-

sun program pembangunan.

4. Nilai-nilai kebudayaan yang terkandung dalam suatu masyarakat yang akan dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembangunan.

5. Strati

fi

kasi sosial dan diferensiasi sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat yang

dapat dipergunakan untuk mengidenti

fi

kasikan kelompok-kelompok yang mendukung

maupun yang tidak mendukung terhadap program pembangunan.

Metode Penelitian Sosial

93

Kegiatan

1. Buatlah rancangan penelitian sederhana dengan tema yang berkaitan dengan feno-

mena mobilitas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di mana kalian

tinggal. Rancangan penelitian tersebut sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. topik penelitian,

b. rumusan masalah penelitian,

c. hipotesis,

d. metodologi penelitian,

e. variabel penelitian, dan

f. sumber data penelitian.

2. Buatlah hipotesis (dugaan sementara) tentang berbagai persoalan yang berhubun-

gan dengan mobilitas sosial pada masyarakat multikultural serta upaya antisipasi

dampak-dampak dari proses mobilitas sosial tersebut.

94

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I

R

angkuman

Kegiatan penelitian sosial sering dilakukan dalam rangka mencapai beberapa tujuan,

seperti untuk mencari pemecahan-pemecahan dari problem sosial yang berkembang dan

sekaligus sebagai langkah pengembangan di lapangan ilmu pengetahuan Sosial

Cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, akan tetapi secara

garis besar dibedakan dalam dua cara, yakni: (1) pencarian ilmu pengetahuan dengan meng-

gunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan

istilah pendekatan ilmiah, dan (2) pencarian ilmu pengetahuan dengan tanpa menggunakan

langkah-langkah yang bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan istilah pendekatan

nonilmiah.

Berdasarkan berbagai pengertian, penelitian diartikan sebagai suatu kegiatan yang ber-

sifat ilmiah yang dilaksanakan dengan menggunakan prosedur atau metode tertentu secara

sistematis dengan menggunakan fakta yang diperoleh secara obyektif dalam rangka memec-

ahkan masalah atau mendapatkan penemuan-penemuan. Penelitian bersifat berkesinambun-

gan, dalam arti, suatu kegiatan penelitian dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian

berikutnya untuk memperoleh kebenaran baru yang lebih sempurna.

Selain itu penelitian memiliki dua tujuan, yaitu tujuan ilmiah dan tujuan praktis. Be-

berapa jenis penelitian antara lain:

1. Berdasarkan disiplin ilmu yang dikaji:

a. Natural science research,

b. Sosial science research,

c. Humanities research,

2. Berdasarkan tempat berlangsungnya kegiatan penelitian:

a. Field Research,

b. Library research,

c. Laboratory research,

3. Berdasarkan kegunaan dan tujuannya:

a. Basic research atau pure research,

b. Applied research,

4. Berdasarkan hakekat penelitian itu sendiri:

a. Fact

fi

nding research,

b. Critical interpretation research,

c. Complete research,

5. Berdasarkan metode yang digunakan:

a. Deductive research atau sering disebut juga dengan istilah logic research,

b. Inductive research atau technical research,

Metode Penelitian Sosial

95

Kegiatan penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Dengan tahapan sebagai berikut: (a) memilih tema/topik penelitian, (b) melaksanakan

studi pendahuluan, (c) merumuskan masalah penelitian, (d) membuat hipotesis, (e) me-

nentukan metode dan pendekatan penelitian, (f) menentukan variabel dan sumber data,

dan (g) membuat instrumen penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Dengan tahapan sebagai berikut: (a) mengumpulkan data, (b) analisis data, dan (c)

membuat kesimpulan.

3. Tahap penulisan laporan

Setiap penelitian tentu saja memiliki tema yang diteliti, seorang peneliti dapat memilih

tema dari berbagai sumber, yaitu: (1) fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-

hari, (2) kajian-kajian kepustakaan, dan (3) informasi yang diberikan oleh pihak lain.

C

Latihan

Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian?

2. Sebutkan pengertian penelitian menurut Webster’sWorld Dictionary!

3. Sebutkan dua macam pendekatan

4. Sebutkan tujuan penelitian

5. Penelitian memiliki tujuan eksploratif, jelaskan maksudnya!

6. Sebutkan tahap-tahap penelitian

7. Dari mana sajakah seorang peneliti dapat memperoleh tema penelitian?

8. Sebutkan dua kriteria yang dikemukakan Kerlinger tentang hipotesis!

9. Data penelitian sosiologis apa sajakah yang diperlukan untuk pembangunan?

10. Jelaskan pengertian penelitian sosiologis menurut Soerjono Soekanto!

Glosarium

Angket

:

teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengir-

imkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden

Data kualitatif

:

data yang berbentuk kata-kata, bukan data yang berbentuk

angka-angka

Data Kuantitatif

:

Data yang berbentuk angka-angka

Interpretasi : telaah

Kajian kepustakaan

:

suatu kegiatan untuk menelusuri dan menelaah teori-teori

yang terdapat di perpustakaan

Median

:

nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diu-

rutkan dari nilai yang terkecil menuju yang terbesar.

Modus

:

nilai yang paling sering muncul dalam suatu pengukuran.

Observasi

:

suatu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan

Pendekatan kualitatif :

pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang mana

data-data bersifat kualitatif.

Pendekatan kuantitatif :

pendekatan yang digunakan dalam proses penelitian yang

mana data yang dipakai adalah data-data kuantitatif

Populasi

:

jumlah keseluruhan unit yang akan dianalisis, atau objek

yang diteliti

Responden

:

orang yang memberikan tanggapan (respons) terhadap per-

tanyaan-pertanyaan yang diajukan

Sample

:

suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan sekaligus

dianggap dapat menggambarkan populasinya

Studi dokumentasi

:

teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan ke-

pada subjek penelitian, melainkan kepada dokumen-doku-

men tertentu

Subjek penelitian

:

orang atau benda yang dijadikan sasaran dalam kegiatan

penelitian

Wawancara

:

pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh pewawancara/pengumpul data kepada re-

sponden