Halaman
Metode Penelitian Sosial
83
BAB 3
METODE PENELITIAN SOSIAL
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat merumuskan rancangan
penelitian sosial
Metode Penelitian Sosial
Merancang Penelitian
Beberapa Pendekatan
Penelitian
Tujuan
Ilmiah
Non Ilmiah
Tahap
Jenis
a. Ilmiah
b. Praktis
a. Natural
science
research
b. Sosial science
research.
c. Humanities
research.
1. Tahap
persiapan
2. Tahap
pelaksanaan
3. Tahap
penulisan
laporan
Semester II
84
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I
A. PENGANTAR
Kegiatan penelitian sosial sering dilakukan dalam rangka mencapai beberapa tujuan,
seperti untuk mencari pemecahan-pemecahan dari problem sosial yang berkembang dan
sekaligus sebagai langkah pengembangan di lapangan ilmu pengetahuan sosial. Keberadaan
akal pikiran pada diri manusia telah memberikan sifat dasar sebagai makhluk yang selalu
berpikir. Beberapa pertanyaan mendasar seperti: mengapa suatu benda diciptakan, bagaim-
ana proses penciptaan itu berlangsung, siapakah diri kita, mengapa kita diciptakan, untuk
apa kita diciptakan, akan kemanakah kelak kita akan menuju, mengapa dalam kehidupan se-
lalu ada masalah-masalah sosial, bagaimanakah sebaiknya bersikap terhadap masalah-ma-
salah sosial, apakah kebahagiaan itu, bagaimanakah caranya mencapai kebahagiaan itu, dan
masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang selalu melengkapi kegelisahan manusia
sebagai makhluk yang berpikir (
animal rational
).
Terhadap berbagai pertanyaan yang ada tersebut, manusia tidak hanya tinggal diam.
Manusia akan selalu berusaha untuk mencari jawaban atas beberapa pertanyaan tersebut
dengan cara melakukan penelitian-penelitian melalui langkah-langkah tertentu seperti men-
gumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, menginterpretasikan data, membuat kes-
impulan, menguji kesimpulan, membuat rekomendasi, melakukan penelitian lanjutan, dan
seterusnya. Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian
sosial.
Sebelum membahas materi tentang penelitian, terlebih dahulu kita mesti memahami
beberapa pendekatan untuk menemukan kebenaran. Hal ini dilakukan dengan mengumpul-
kan ilmu pengetahuan.
B. BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
Dengan akal pikiran yang dimiliki manusia selalu terdorong untuk mencari kebenaran
dengan cara mengumpulkan ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya. Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, akan tetapi secara garis besar
dibedakan dalam dua cara, yakni: (1) pencarian ilmu pengetahuan dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan istilah
pendekatan ilmiah,
dan (2) pencarian ilmu pengetahuan dengan tanpa menggunakan lang-
kah-langkah yang bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan istilah
pendekatan
nonilmiah
.
1. Pendekatan Nonilmiah
Kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari kebenaran, teru-
tama sebelum diketemukannya metode ilmiah, dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya
adalah penemuan ilmu pengetahuan secara kebetulan, penemuan ilmu pengetahuan dengan
menggunakan akal sehat (
common sense
), penemuan ilmu pengetahuan dengan menggu-
nakan intuisi, penemuan ilmu pengetahuan melalui wahyu, penemuan kebenaran melalui
usaha coba-coba (
trial and error
), dan lain sebagainya.
Dalam sejarah kehidupan manusia, tercatat adanya beberapa penemuan besar yang ter-
jadi secara kebetulan, yakni tanpa menggunakan langkah-langkah sebagaimana yang dike-
hendaki dalam penelitian ilmiah. Salah satu contoh penemuan ilmu pengetahuan yang ter-
Metode Penelitian Sosial
85
jadi secara kebetulan adalah penemuan Kina sebagai obat penyakit malaria. Menurut cerita,
terdapat seorang penderita penyakit malaria yang secara kebetulan menemukan parit yang
berisi air pahit yang disebabkan oleh kulit-kulit pohon Kina yang ditumbangkan oleh angin.
Karena rasa haus, penderita penyakit malaria tersebut meminum air pahit yang terdapat di
dalam parit tersebut. Rupanya telah menjadi keberuntungannya karena air pahit tersebut
telah mengandung kinine dan kinolin (jenis alkaloid) yang merupakan obat penawar bagi
penyakit malaria.
Akal sehat (common sense) merupakan konsep atau pandangan umum yang digunakan
oleh manusia secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pada satu sisi akal sehat me-
mang merupakan suatu kebenaran, namun pada sisi yang lain akal sehat dapat menyesatkan
manusia dalam mengambil suatu keputusan. Seperti pandangan akal sehat yang menga-
takan bahwa air akan selalu mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Pandangan tersebut
ternyata tidak tepat karena dalam peristiwa kapilaritas air yang menggenang dapat diserap
oleh kain, spon, kertas isap, dan benda-benda sejenisnya.
W
ahyu merupakan suatu pengetahuan yang datang secara langsung dari Tuhan, sama
sekali bukan merupakan usaha aktif manusia melalui kegiatan penalaran. Oleh karena itu
pengetahuan diperoleh melalui wahyu merupakan suatu kebenaran yang bersifat mutlak.
Namun demikian, tidak semua manusia mampu memperoleh wahyu dari Tuhan, hanya
manusia-manusia yang dekat dengan Tuhan serta bersih jiwa dan hatinya saja yang berke-
mungkinan untuk mendapatkan wahyu. Intuisi juga dapat digunakan sebagai cara untuk
menemukan pengetahuan. Intuisi merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu mela-
lui bisikan hati.
Usaha nonilmiah lainnya yang dapat ditempuh dalam upaya mencari pengetahuan
adalah usaha coba-coba yang dikenal dengan istilah (trial and error), yakni serangkaian per-
cobaan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan menggunakan cara dan materi yang
berbeda-beda. Usaha coba-coba (trial and error) dilaksanakan tanpa menggunakan metode
yang bersifat sistematis. Dengan demikian, usaha coba-coba kurang e
fi
sien dan kurang
efektif dalam mencari pengetahuan. Meskipun usaha coba-coba seringkali mendapatkan
hasil berupa pengetahuan tertentu, namun penemuan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
penemuan ilmiah mengingat tidak ditempuh melalui prosedur ilmiah.
2. Pendekatan Ilmiah
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendekatan ilmiah merupakan suatu usaha
untuk mencari ilmu pengetahuan dengan menggunakan cara-cara berpikir ilmiah yang
didukung dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis. Setidaknya terdapat
tiga pola pikir yang dikembangkan dalam pendekatan ilmiah, yakni
pola pikir induktif
,
pola
pikir deduktif
, dan
pola pikir yang merupakan gabungan deduktif-induktif
.
Pola pikir deduktif sering dipergunakan oleh penganut aliran rasionalisme. Aliran
rasionalisme mengatakan bahwa ide tentang kebenaran tersebut sesungguhnya sudah ada.
Akal pikiran manusia dapat mengetahui ide tentang pengetahuan dan tentang kebenaran
tanpa harus melihat dunia nyata. Sedangkan pola pikir induktif dikembangkan oleh penganut
aliran empirisme. Aliran empirisme beranggapan bahwa kebenaran dan ilmu pengetahuan
hanya dapat diperoleh melalui pengalaman. Dalam hubungan ini, Deddy Mulyana
memunculkan istilah pendekatan objektif. Pendekatan objektif merupakan pendekatan
ilmiah yang diterapkan dalam bentuk penelitian yang sistematik, terkontrol, empiris, dan
86
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I
kritis terhadap hipotesis mengenai hubungan yang diasumsikan di antara fenomena alam.
Pendekatan objektif dilaksanakan dengan anggapan bahwa objek-objek, perilaku-perilaku,
dan peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam dunia nyata dapat diamati oleh panca indera
manusia.
Kedua pola pikir, yakni pola pikir induktif dan pola pikir deduktif memiliki kelebihan
dan sekaligus kelemahannya masing-masing. Salah satu kelemahan mendasar yang terdapat
pada penganut aliran rasionalisme adalah sulitnya mencari kata sepakat yang dapat dijadikan
sebagai landasan dalam kegiatan berpikir bersama secara universal. Fenomena tersebut ter-
jadi karena, selain sebagai makhluk sosial, manusia juga merupakan individu yang memiliki
keunikan tersendiri dibandingkan dengan individu lainnya. Kenyataan tersebut sekaligus
menegaskan akan adanya berbagai macam konsepsi kebenaran yang ada dalam pemikiran
manusia. Sementara itu, penganut aliran empirisme juga gagal dalam menemukan kebe-
naran karena gejala-gejala yang terdapat dalam fenomena alam tidak akan berarti apa-apa
sebelum diberi tafsiran dengan menggunakan akal pikiran.
Untuk mengatasi segala beberapa kelemahan di atas diperlukan pengembangan pola pikir
yang merupakan gabungan dari pola pikir deduktif dan pola pikir induktif yang kemudian
melahirkan aliran
convergency
. Aliran
convergency
berpandangan bahwa kebenaran akan
dapat ditemukan melalui usaha berpikir yang ditindaklanjuti dengan usaha pencarian bukti-
bukti dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, aliran rasionalisme memberikan kerangka
dalam berpikir logis, sedangkan aliran empirisme memberikan kerangka untuk membuktikan
atau memastikan adanya suatu kebenaran.
Pola pikir yang dikembangkan oleh aliran
convergency
di atas telah mendorong adanya
metode ilmiah. Dalam metode ilmiah, kebenaran dapat diperoleh melalui kegiatan penelitian
yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol berdasarkan data-data empiris.
Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan ilmiah biasanya bersifat konsisten karena
sesuai dengan sifatnya yang obyektif. Metode ilmiah yang sangat diperlukan bagi proses
penelitian merupakan suatu penemuan yang brillian dalam sejarah pemikiran manusia.
C. MERANCANG PENELITIAN
Sebagaimana telah dipaparkan bahwa untuk mendapatkan kebenaran dapat dilaku-
kan dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah tersebut dapat diperoleh dengan
melakukan kegiatan penelitian.
1. Pengertian Penelitian
Secara leksikal, istilah penelitian berasal dari bahasa Inggris research,
re
berarti kem-
bali,sedangkan
to search
berarti mencari. Dengan arti kata research adalah pencarian kem-
bali. Adapun pengertian dari penelitian dapat diperhatian pada pendapat beberapa ahli se-
bagai berikut:
1. Menurut Webster’s World Dictionary, penelitian merupakan penyelidikan (penelitian)
terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fak-
ta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis.
2. Menurut Carter Good, penelitian merupakan suatu jalan ke arah kemajuan dan pemeca-
han suatu persoalan (research is a way progress and a problem solving).
Metode Penelitian Sosial
87
3. Menurut Sanapiah Faisal penelitian merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu
masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk
menemukan pengetahuan baru yang teruji kebenarannya, baik yang berhubungan
dengan fenomena alam maupun yang berhubungan dengan fenomena sosial.
4.
Menurut Soerjono Soekanto penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilan-
daskan pada analisis dan konstruksi yang dilaksanakan secara metodologis, sistema-
tis, dan konsisten, yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu
manifestasi dari hasrat manusia untuk mengetahui segala sesuatu yang sedang diha-
dapi.
Berdasarkan atas pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
merupakan suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang dilaksanakan dengan menggunakan
prosedur atau metode tertentu secara sistematis dengan menggunakan fakta yang diperoleh
secara obyektif dalam rangka memecahkan masalah atau mendapatkan penemuan-
penemuan. Penelitian juga bersifat berkesinambungan, dalam arti, suatu kegiatan penelitian
dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian berikutnya untuk memperoleh kebenaran
baru yang lebih sempurna.
2. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian bertujuan untuk mencari, menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian juga sering dilaksanakan untuk mencari
pemecahan terhadap permasalahan yang berkembang. Secara lebih rinci tujuan penelitian
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Tujuan ilmiah, yakni suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
sesuatu tetapi hasilnya tidak dapat dimanfaatkan secara langsung dalam kehidupan
nyata. Kegiatan penelitian seperti ini dikenal dengan istilah
basic research
atau
pure
research
.
2. Tujuan praktis, yaitu suatu penelitian yang hasilnya dapat dimanfaatkan secara lang-
sung dalam kehidupan nyata. Penelitian seperti ini dikenal dengan istilah
applied re-
search
, seperti penelitian yang bertujuan untuk menetapkan jalur-jalur distribusi dan
sekaligus menetapkan harga dari suatu barang tertentu. Termasuk dalam penelitian ini
adalah:
a. Tujuan eksploratif, yakni suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan un-
tuk menemukan dan mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah ada
sebelumnya.
b. Tujuan verivikatif, yakni suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menguji
kebenaran yang dihasilkan oleh kegiatan penelitian yang dilaksanakan sebelum-
nya.
c. Tujuan pengembangan (development), yakni suatu kegiatan penelitian yang bertu-
juan untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu konsep
atau suatu teori yang sedang berkembang.
Berdasarkan atas beberapa tujuan tersebutlah kegiatan penelitian selalu dilaksanakan
secara terus menerus dan berkelanjutan. Sedangkan tujuan utama dari kegiatan penelitian
adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.
88
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I
3. Jenis-Jenis Penelitian
Dalam bukunya yang berjudul Suatu Petunjuk Praktis Metodologi Penelitian Sosial,
Asyari menyebutkan beberapa jenis penelitian sebagai berikut:
1. Berdasarkan disiplin ilmu yang dikaji:
a.
Natural science research
, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu pengeta-
huan alam.
b.
Social science research
, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan
sosial.
c.
Humanities research
, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu humaniora.
2. Berdasarkan tempat berlangsungnya kegiatan penelitian:
a.
Field Research
, yakni kegiatan penelitian yang mengambil lapangan-lapangan ter-
tentu sebagai objek penelitian.
b.
Library research
, yakni kegiatan penelitian yang dilakukan di perpustakaan dengan
mengkaji berbagai teori yang ada.
c.
Laboratory research
, yakni kegiatan penelitian yang dilaksanakan di
laboratorium.
3. Berdasarkan kegunaan dan tujuannya:
a.
Basic research
atau
pure research
, yakni kegiatan penelitian yang dilaksanakan
dalam rangka menemukan, menguji, dan mengembangkan suatu teori dalam rang-
ka pengembangan dalam bidang keilmuan.
b.
Applied research
, yakni
kegiatan penelitian
yang dilaksanakan untuk memenuhi
tuntutan dalam kehidupan praktis.
Applied research
terdiri dari tiga jenis, yakni
exploratif research
,
verivikatif research
, dan
development research
.
4. Berdasarkan hakekat penelitian itu sendiri:
a.
Fact
fi
nding research
, yakni kegiatan penelitian permulaan, yakni yang dititik-
beratkan pada penemuan fakta baru.
b.
Critical interpretation research
, yakni kegiatan penelitian yang merupakan tindak
lanjut dari
fact
fi
nding research
.
c.
Complette research
, yakni kegiatan penelitian yang merupakan penggabungan dari
fact
fi
nding research
dan
critical interpretation research
.
5. Berdasarkan metode yang digunakan:
a.
Deductive research
atau sering disebut juga dengan istilah
logic research
, kegiatan
penelitian yang menggunakan metode deduksi.
b.
Inductive research
atau
technical research
, yakni kegiatan penelitian yang meng-
gunakan metode induktif.
4. Tahap-tahap Penelitian
Sesuai dengan de
fi
nisi penelitian seperti yang disebutkan dalam bagian sebelumnya,
bahwa kegiatan penelitian dilaksanakan secara terencana, teratur, dan sistematis. Untuk itu,
kegiatan penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap. Secara garis besar kegiatan peneli-
tian dilaksanakan dalam tiga tahap sebagai berikut:
Metode Penelitian Sosial
89
1. Tahap persiapan
Sebelum terjun ke lapangan seorang peneliti harus melaksanakan beberapa persiapan
yang terdiri dari: (a) memilih tema/topik penelitian, (b) melaksanakan studi pendahuluan,
(c) merumuskan masalah penelitian, (d) membuat hipotesis, (e) menentukan metode dan
pendekatan penelitian, (f) menentukan variabel dan sumber data, dan (g) membuat instru-
men penelitian.
2. T
ahap pelaksanaan
Setelah melakukan persiapan seperlunya, seorang peneliti harus melaksanakan kegia-
tan penelitian yang meliputi: (a) mengumpulkan data, (b) analisis data, dan (c) membuat
kesimpulan.
3. Tahap penulisan laporan
Penulisan pelaporan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses penelitian.
a. Tema/topik penelitian
Untuk memilih tema atau topik penelitian, seorang peneliti harus memiliki kepekaan
terhadap kehidupan yang dihadapinya. Secara praktis, seorang peneliti dapat memilih tema
dari berbagai sumber, yaitu: (1) fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
(2) kajian-kajian kepustakaan, dan (3) informasi yang diberikan oleh pihak lain. Tema atau
topik dalam kegiatan penelitian tidak boleh diambil secara sembarangan. Tema atau topik
tersebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:
1. Tema/topik penelitian hendaknya menarik perhatian masyarakat dan memiliki ni-
lai guna bagi kehidupan masyarakat.
2. Tema/topik yang diangkat hendaknya merupakan tema/topik yang dapat diteliti
dan dapat dicari datanya di lapangan. Untuk itu peneliti harus: (a) menguasai teori
dan latar belakang serta metode pemecahannya, (b) memiliki waktu dan tenaga
yang mendukung kegiatan penelitian, (c) memiliki sumber data dan sekaligus
mampu menyusun alat pengumpul data, dan (d) mampu mengolah data yang telah
terkumpul.
3. Hasil penelitian hendaknya dapat dimanfaatkan, baik untuk memajukan ilmu peng-
etahuan, meningkatkan efektivitas kerja, serta dapat menyumbangkan beberapa
solusi terhadap permasalahan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
4. Topik/tema penelitian hendaknya merupakan suatu hal yang baru sehingga kegia-
tan penelitian bukan merupakan kegiatan yang mubazir, termasuk untuk meng-
hindarkan diri dari plagiarisme.
b. Studi pendahuluan
Pada dasarnya studi pendahuluan bertujuan untuk mendalami masalah yang telah diru-
muskan sehingga peneliti dapat melakukan persiapan secara maksimal. Secara rinci tujuan
dari studi pendahuluan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui secara pasti apa yang akan diteliti di lapangan.
2. Mengetahui secara lebih jelas tentang sumber data yang akan digali.
3. Agar kegiatan penelitian yang dilaksanakan bukan merupakan pengulangan dari
kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti lain.
90
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I
4. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana teknik-teknik yang dipergunakan
untuk menggali dan mengumpulkan data.
5. Dapat menentukan metode yang tepat guna menganalisis data yang telah dikumpul-
kan.
6. Memperoleh pemahaman tentang kesimpulan yang akan diambil dari kegiatan
penelitian.
7. Memperoleh gambaran tentang manfaat penelitian bagi kehidupan masyarakat se-
cara nyata.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh guna melaksanakan studi pendahuluan di
antaranya adalah: (1) melakukan studi kepustakaan, yakni mengkaji buku-buku yang berisi
tentang teori yang relevan dengan masalah penelitian, menelaah artikel, paper, dan juga
hasil penelitian sebelumnya, dan lain sebagainya, (2) mengunjungi lokasi yang dijadikan
objek penelitian, dan (3) melakukan diskusi dan tanya jawab dengan orang yang dianggap
memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan masalah yang diangkat dalam
penelitian tersebut.
c. Merumuskan masalah
Perumusan masalah sangat penting dalam rangka memberikan arah pada keseluruhan
rencana dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan penelitian, karena rumusan
masalah akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang terkandung di
dalamnya, sekaligus memberikan petunjuk dalam pengumpulan data. Perumusan masalah
tersebut juga perlu disertai oleh penyajian latar belakang penelitian. Rumusan dapat
berbentuk kalimat tanya atau pernyataan yang jelas dan padat. Adapun kriteria yang harus
dipenuhi dalam rumusan masalah antara lain adalah sebagai berikut:
1. Rumusan masalah harus menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang jelas.
3. Rumusan masalah harus padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh orang
lain.
4. Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang mendukung pemecahan ter-
hadap masalah penelitian.
5. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis (kesimpulan
sementara)
6. Rumusan masalah harus menjadi dasar dalam menentukan tujuan penelitian.
7. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam mengambil kesimpulan peneli-
tian.
8. Rumusan masalah harus mencerminkan judul penelitian.
Contoh rumusan masalah adalah: Bagaimana hubungan antara kecerdasan pelajar
dengan peningkatan prestasi belajar? Judul yang tepat bagi rumusan masalah tersebut adalah
Pengaruh kecerdasan pelajar terhadap peningkatan prestasi belajar. Dan lain sebagainya.
d. Merumuskan hipotesis
Hipotesis dirumuskan berdasarkan pada rumusan masalah yang ada. Pada dasarnya hipo-
tesis merupakan suatu pandangan dari peneliti tentang solusi terhadap beberapa masalah yang
Metode Penelitian Sosial
91
diangkat dalam kegiatan penelitian. Hipotesis me
rupakan kesimpulan sementara dari beberapa
masalah yang ada, hal mana masih harus dibuktikan kebenarannya.
Adapun fungsi dari
hipotesis adalah sebagai landasan atau patokan untuk menentukan sumber data, termasuk
jenis-jenis data yang diperlukan. Dalam hubungan ini,
Kerlinger
mengajukan dua kriteria
tentang hipotesis yang baik, yakni: (1) hipotesis merupakan pernyataan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih dalam penelitian, dan (2) hipotesis dapat diuji secara empirik.
Contoh hipotesis:
“kecerdasan pelajar sangat berpengaruh bagi peningkatan prestasi
belajar”
.
e. Menentukan metode dan pendekatan penelitian
Metode dan pendekatan penelitian dipilih berdasarkan rumusan masalah dan jenis data
yang akan digali dalam kegiatan penelitian. Dalam bukunya yang berjudul Metodologi
Penelitian Sosial dan Pendidikan, Sumanto menyebutkan beberapa macam metode/pen-
dekatan penelitian sebagai berikut:
1.
Metode penelitian sejarah
Penelitian sejarah merupakan usaha pengumpulan data secara sistematis, yakni meli-
puti beberapa langkah sebagai berikut:
a. Langkah heuristik, yakni kegiatan mengumpulkan data yang berkaitan dengan ma-
salah-masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut.
b. Langkah kritik, yakni melakukan seleksi terhadap berbagai data yang telah di-
kumpulkan hingga dicapai data yang valid.
c. Langkah interpretatik, yakni memberikan makna dan tafsiran terhadap data yang
telah dikumpulkan.
d. Langkah historiogra
fi
, yakni menuliskan segala sesuatu yang merupakan makna
dan tafsiran dari data yang telah dikumpulkan sehingga menghasilkan cerita seja-
rah.
2.
Metode deskriptif
Dalam penelitian deskriptif peneliti melakukan usaha pengumpulan data untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian deskriptif peneliti berusaha mendeskrip-
sikan dan menginterpretasikan segala data yang telah dikumpulkan melalui angket, wawan-
cara, maupun observasi.
3.
Metode korelasi
Penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau
tidaknya hubungan (korelasi) antara dua variabel atau lebih. Dengan demikian ada tiga hasil
yang dapat diperoleh dari penelitian korelasi, yakni: (1) terdapat korelasi positif antarvari-
abel, (2) terdapat korelasi negatif antarvariabel, dan (3) tidak ada korelasi antarvariabel.
4.
Metode kausal-komparatif
Penelitian kausal komparatif (ex post fakto) merupakan suatu penelitian yang dilaku-
kan untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan perilaku atau status kelom-
pok/individual. Dengan demikian, setelah peneliti melihat adanya perbedaan dalam kelom-
pok/individual maka segera dicari alasan-alasan yang menjadi penyebabnya. Pendekatan
kausal-komparatif melibatkan pendekatan pendahuluan pada suatu akibat dan sekaligus
mencari alternatif penyebabnya.
92
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I
5.
Penelitian eksperimen
Metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling
berhasil dalam menguji hipotesis hubungan sebab-akibat. Dalam metode eksperimen,
peneliti memanipulasi variabel independen untuk kemudian mengobservasi pengaruh
yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan tadi. Untuk mendapatkan pengaruh
yang betul-betul bersih dari pengaruh lain, peneliti dituntut untuk melakukan kontrol yang
cermat terhadap masuknya pengaruh luar. Variabel-independen disebut juga dengan istilah
variabel-eksperimen, sedangkan variabel-dependen disebut juga dengan istilah variabel-
creation. Variabel dependen merupakan variabel tergantung, yakni merupakan efek dari
manipulasi subjek setelah mendapatkan
treatmen
. Jika dilaksanakan dengan baik, penelitian
eksperimen akan menghasilkan bukti yang dianggap paling baik mengenai hubungan sebab
akibat yang dihipotesiskan.
5. Penelitian Sosiologis
Penelitian sosiologis merupakan bagian dari penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial.
Soerjono Soekanto mengatakan bahwa penelitian sosiologis merupakan suatu proses
pengungkapan kebenaran berdasarkan penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal
dalam sosiologi. Konsep-konsep dasar tersebut berfungsi sebagai sarana ilmiah dalam
rangka mengungkapkan kebenaran yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Adapun
beberapa konsep dasar yang dimaksudkan antara lain adalah kelompok sosial, interaksi
sosial, kebudayaan, lembaga, lapisan sosial, kemajemukan sosial, kekuasaan dan wewenang,
masalah sosial perubahan sosial, dan lain sebagainya.
Di dalam penelitian sosiologis, peneliti menggunakan seperangkat metode ilmiah yang
bersifat sistematis. Penelitian sosiologis sangat penting untuk dilaksanakan karena hasil
penelitiannya dapat dipergunakan untuk: (1) pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial yang
lain mengingat pusat perhatiannya adalah kehidupan masyarakat, (2) data dan kesimpulan
yang dihasilkan dalam penelitian sosiologis dapat dipergunakan untuk mendukung pro-
gram pembangunan yang sedang digalakkan. Di dalam penelitian sosiologis peneliti dapat
melakukan identi
fi
kasi terhadap unsur-unsur yang kondusif maupun unsur-unsur yang tidak
kondusif bagi proses pembangunan.
Adapun data-data penting yang diperoleh dalam penelitian sosiologis yang diperlukan
bagi proses pembangunan antara lain:
1. Kelompok-kelompok sosial sebagai bagian dari suatu masyarakat.
2. Lembaga-lembaga sosial sebagai kebutuhan manusia dalam kehidupan masyarakat.
3. Pola interaksi sosial yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menyu-
sun program pembangunan.
4. Nilai-nilai kebudayaan yang terkandung dalam suatu masyarakat yang akan dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembangunan.
5. Strati
fi
kasi sosial dan diferensiasi sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat yang
dapat dipergunakan untuk mengidenti
fi
kasikan kelompok-kelompok yang mendukung
maupun yang tidak mendukung terhadap program pembangunan.
Metode Penelitian Sosial
93
Kegiatan
1. Buatlah rancangan penelitian sederhana dengan tema yang berkaitan dengan feno-
mena mobilitas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di mana kalian
tinggal. Rancangan penelitian tersebut sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. topik penelitian,
b. rumusan masalah penelitian,
c. hipotesis,
d. metodologi penelitian,
e. variabel penelitian, dan
f. sumber data penelitian.
2. Buatlah hipotesis (dugaan sementara) tentang berbagai persoalan yang berhubun-
gan dengan mobilitas sosial pada masyarakat multikultural serta upaya antisipasi
dampak-dampak dari proses mobilitas sosial tersebut.
94
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I
R
angkuman
Kegiatan penelitian sosial sering dilakukan dalam rangka mencapai beberapa tujuan,
seperti untuk mencari pemecahan-pemecahan dari problem sosial yang berkembang dan
sekaligus sebagai langkah pengembangan di lapangan ilmu pengetahuan Sosial
Cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, akan tetapi secara
garis besar dibedakan dalam dua cara, yakni: (1) pencarian ilmu pengetahuan dengan meng-
gunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan
istilah pendekatan ilmiah, dan (2) pencarian ilmu pengetahuan dengan tanpa menggunakan
langkah-langkah yang bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan istilah pendekatan
nonilmiah.
Berdasarkan berbagai pengertian, penelitian diartikan sebagai suatu kegiatan yang ber-
sifat ilmiah yang dilaksanakan dengan menggunakan prosedur atau metode tertentu secara
sistematis dengan menggunakan fakta yang diperoleh secara obyektif dalam rangka memec-
ahkan masalah atau mendapatkan penemuan-penemuan. Penelitian bersifat berkesinambun-
gan, dalam arti, suatu kegiatan penelitian dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian
berikutnya untuk memperoleh kebenaran baru yang lebih sempurna.
Selain itu penelitian memiliki dua tujuan, yaitu tujuan ilmiah dan tujuan praktis. Be-
berapa jenis penelitian antara lain:
1. Berdasarkan disiplin ilmu yang dikaji:
a. Natural science research,
b. Sosial science research,
c. Humanities research,
2. Berdasarkan tempat berlangsungnya kegiatan penelitian:
a. Field Research,
b. Library research,
c. Laboratory research,
3. Berdasarkan kegunaan dan tujuannya:
a. Basic research atau pure research,
b. Applied research,
4. Berdasarkan hakekat penelitian itu sendiri:
a. Fact
fi
nding research,
b. Critical interpretation research,
c. Complete research,
5. Berdasarkan metode yang digunakan:
a. Deductive research atau sering disebut juga dengan istilah logic research,
b. Inductive research atau technical research,
Metode Penelitian Sosial
95
Kegiatan penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Dengan tahapan sebagai berikut: (a) memilih tema/topik penelitian, (b) melaksanakan
studi pendahuluan, (c) merumuskan masalah penelitian, (d) membuat hipotesis, (e) me-
nentukan metode dan pendekatan penelitian, (f) menentukan variabel dan sumber data,
dan (g) membuat instrumen penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Dengan tahapan sebagai berikut: (a) mengumpulkan data, (b) analisis data, dan (c)
membuat kesimpulan.
3. Tahap penulisan laporan
Setiap penelitian tentu saja memiliki tema yang diteliti, seorang peneliti dapat memilih
tema dari berbagai sumber, yaitu: (1) fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari, (2) kajian-kajian kepustakaan, dan (3) informasi yang diberikan oleh pihak lain.
C
Latihan
Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
2. Sebutkan pengertian penelitian menurut Webster’sWorld Dictionary!
3. Sebutkan dua macam pendekatan
4. Sebutkan tujuan penelitian
5. Penelitian memiliki tujuan eksploratif, jelaskan maksudnya!
6. Sebutkan tahap-tahap penelitian
7. Dari mana sajakah seorang peneliti dapat memperoleh tema penelitian?
8. Sebutkan dua kriteria yang dikemukakan Kerlinger tentang hipotesis!
9. Data penelitian sosiologis apa sajakah yang diperlukan untuk pembangunan?
10. Jelaskan pengertian penelitian sosiologis menurut Soerjono Soekanto!
Glosarium
Angket
:
teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengir-
imkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden
Data kualitatif
:
data yang berbentuk kata-kata, bukan data yang berbentuk
angka-angka
Data Kuantitatif
:
Data yang berbentuk angka-angka
Interpretasi : telaah
Kajian kepustakaan
:
suatu kegiatan untuk menelusuri dan menelaah teori-teori
yang terdapat di perpustakaan
Median
:
nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diu-
rutkan dari nilai yang terkecil menuju yang terbesar.
Modus
:
nilai yang paling sering muncul dalam suatu pengukuran.
Observasi
:
suatu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan
Pendekatan kualitatif :
pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang mana
data-data bersifat kualitatif.
Pendekatan kuantitatif :
pendekatan yang digunakan dalam proses penelitian yang
mana data yang dipakai adalah data-data kuantitatif
Populasi
:
jumlah keseluruhan unit yang akan dianalisis, atau objek
yang diteliti
Responden
:
orang yang memberikan tanggapan (respons) terhadap per-
tanyaan-pertanyaan yang diajukan
Sample
:
suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan sekaligus
dianggap dapat menggambarkan populasinya
Studi dokumentasi
:
teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan ke-
pada subjek penelitian, melainkan kepada dokumen-doku-
men tertentu
Subjek penelitian
:
orang atau benda yang dijadikan sasaran dalam kegiatan
penelitian
Wawancara
:
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh pewawancara/pengumpul data kepada re-
sponden