Gambar Sampul Sosiologi · BAB 2 HAKIKAT LEMBAGA SOSIAL
Sosiologi · BAB 2 HAKIKAT LEMBAGA SOSIAL
Ruswanto

24/08/2021 16:12:52

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

HAKIKAT LEMBAGA SOSIAL DAN

TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari materi bab ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan hakikat lembaga

sosial; mendeskripsikan hakikat, tujuan, dan proses lembaga sosial; mengklasifikasi tipe-tipe

lembaga sosial; membedakan lembaga sosial masyarakat tradisional dan masyarakat maju;

dan mendeskripsikan peran, fungsi lembaga sosial, dan perkembangan lembaga sosial.

2

Peta Konsep

Hakikat

lembaga sosial

Lembaga

sosial

Macam-macam

lembaga sosial

Tipe-tipe

lembaga sosial

• Lembaga keluarga

• Lembaga agama

• Lembaga ekonomi

• Lembaga pendidikan

• Lembaga politik

Dibentuk norma agar

terjadi hubungan

manusia/masyarakat/

lembaga dapat baik

Kelembagaan sosial

masyarakat modern

Kelembagaan sosial

masyarakat tradisional

Ciri-ciri, tujuan

Sosiologi

SMA Kelas XII

50

Lembaga sosial merupakan bentuk sistem kelembagaan sosial masyarakat

tradisional. Lembaga sosial memiliki orientasi perilaku sosial ke dalam yang

sangat kuat. Hal itu ditunjukkan dalam orientasi untuk memenuhi kebutuhan

dari anggota lembaga sosial tersebut. Dalam lembaga sosial, hubungan sosial

di antara anggotanya sangat bersifat personal atau pribadi dan didasari oleh

loyalitas yang tinggi terhadap pemimpin menurut usia dan gengsi sosial yang

dimiliki. Mereka terikat satu sama lain berdasarkan ikatan komunal, yaitu

suatu perasaan atau sentimen bersama berdasar ikatan kedaerahan, loy

alitas,

asal usul keturunan, kekerabatan, dan kepercayaan terhadap keyak

inan

batin tertentu.

1. Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial disebut juga pranata sosial atau institusi sosial.

Lembaga

sosial

adalah seperangkat aturan yang berkisar suatu kegiatan atau kebutuhan

sosial tertentu. Berbagai kegiatan atau kebutuhan sosial menyebabkan

munculnya berbagai pranata di berbagai bidang kehidupan.

Definisi lembaga sosial menurut para ahli sosiologi sebagai berikut.

a.

Robert Mac Iver

dan

C.H. Page

Lembaga sosial merupakan merupakan prosedur atau tata cara

yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang

bergabung dalam suatu kelompok masyarakat yang disebut

asosiasi

.

b.

Liopold Von Wilse

dan

Becher

Lembaga sosial

adalah suatu jaringan proses hubungan antarmanusia

dan antarkelompok sosial yang berfungsi memelihara hubungan serta

polanya sesuai dengan minat dan kepentingan manusia dalam

kelompoknya.

c.

Harton

Lembaga sosial

adalah suatu sistem hubungan sosial yang mengandung

nilai-nilai dan prosedur tertentu dalam usaha memenuhi kebutuhan-

kebutuhan pokok masyarakat.

d.

Landis

Lembaga sosial

adalah struktur budaya formal yang dirancang

untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan sosial pokok.

Di Indonesia istilah lembaga sosial disebut lembaga kemasyarakatan,

sebab pengertian lembaga menunjukkan suatu bentuk yang mengandung

A.

HAKIKAT LEMBAGA SOSIAL

pengertian yang abstrak, adanya norma-norma dan peraturan yang menjadi

ciri dari lembaga tersebut. Perkembangan selanjutnya nama-nama tersebut

berkelompok-kelompok pada berbagai keperluan pokok pada manusia.

Contoh:

a. Kebutuhan akan pendidikan: menimbulkan lembaga kemasyarakatan

seperti Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah,

Menengah Atas, Perguruan Tinggi, Pesantren, dan Pemberantasan Buta

Huruf.

b. Kebutuhan rasa keindahan: menimbulkan lembaga kemasyarakatan

seperti olahraga, kesusastraan, seni rupa, dan seni suara.

c. Kebutuhan hidup kekerabatan: menimbulkan lembaga kemasyarakatan

seperti keluarga batih, pelamaran, perkawinan, dan perceraian.

d. Kebutuhan pencaharian hidup: menimbulkan lembaga kemasyarakatan

seperti pertanian, peternakan, koperasi, dan industri.

2. Hubungan Utama Lembaga Sosial

Hakikat lembaga sosial merupakan sistem yang tersusun berdasarkan

tingkah laku yang berbeda-beda dari organisasi atau grup yang terdiri atas

sejumlah orang. Hubungan utama suatu lembaga sosial sebagai berikut.

a. Lembaga sosial mengandung nilai-nilai peranan dan bentuk tingkah

laku yang ditetapkan baik tertulis maupun tidak tertulis. Sifatnya

mengikat semua anggota masyarakat.

b. Pola-pola tingkah laku berkisar pada penemuan dan pemenuhan

kebutuhan pokok. Lembaga sosial bertujuan untuk pemuasan kebutuhan

sosial.

c. Pola pembenaran tingkah laku, termasuk peranan dan tata cara yang

ditentukan secara membudaya.

d. Pola-pola tingkah laku yang ditetapkan secara ketat supaya diperhitungkan

sebagai sesuatu yang agak permanen. Perubahan di dalamnya pasti

ada, tetapi hanya perubahan yang berkaitan dengan struktur lembaga

sosial. Contohnya, sistem pendidikan dapat diubah, tetapi pranata

pendidikan tersebut lebih permanen.

e. Masyarakat selalu diliputi oleh berbagai masalah. Semuanya ini untuk

memenuhi kebutuhan sosial pokok.

f. Manusia agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, menciptakan

lembaga pertanian dan industri.

g. Lembaga sosial berkembang ke dalam masyarakat dengan cara

institusionalisasi dan akhirnya menjadi kebiasaan.

h. Kebutuhan akan kepastian hukum dan tertib administrasi mendorong

manusia menciptakan pranata hukum dan pemerintahan.

Sosiologi

SMA Kelas XII

51

Semua peranan yang sudah ditentukan secara sosial merupakan bagian

integral dari lembaga sosial. Ada beberapa hal yang menekankan pentingnya

peranan sebagai berikut.

a. Anggota masyarakat ikut berperan dalam menyusun suatu lembaga

sosial seperti pemerintahan, pendidikan, dan ekonomi. Tidak ada

anggota yang tanpa partisipasi di kalangan tersebut.

b. Anggota masyarakat saling berhubungan dan membentuk suatu

jaringan hak dan kewajiban.

c. Lembaga sosial mengandung perumusan bermacam-macam peranan.

Pranata sosial merupakan jaringan peranan yang mengandung nilai

umum di masyarakat.

d. Masyarakat memandang bahwa peranan sebagai sesuatu yang penting

dan pelindung masyarakat.

e. Dengan memfungsikan jaringan lembaga sosial itu, pranata sosial

melaksanakan fungsi penting dalam masyarakat. Contohnya, pranata

pemerintahan bermanfaat sebagai pelindung masyarakat.

3. Ciri-ciri Lembaga Sosial

Lembaga sosial memiliki ciri khusus sebagai berikut.

a. Lembaga sosial merupakan suatu organisasi dari pola-pola pemikiran

dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas sosial. Pranata sosial

terdiri atas adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur

kebudayaan lainnya.

b. Suatu lembaga sosial tradisi baik tertulis maupun tidak tertulis berguna

untuk merumuskan tujuan dan tata tertib. Tradisi tersebut sebagai

dasar pranata dalam usaha memenuhi kebutuhan pokok masyarakat

yang terdapat di tempat pranata tersebut berlaku.

c. Lembaga sosial mempunyai alat perlengkapan yang dipakai mencapai

tujuan, misalnya pembangunan, mesin-mesin, dan peralatan lain.

Penggunaan tiap-tiap alat tersebut berbeda-beda antara masyarakat

yang satu dan lainnya.

d. Tingkat kekekalan merupakan ciri semua pranata sosial. Sistem

kepercayaan dan aneka macam tindakan menjadi bagian institusi

setelah melewati waktu cukup lama. Lembaga sosial sebagai himpunan

norma-norma berkisar pada kebutuhan pokok masyarakat.

e. Lembaga sosial mempunyai berbagai tujuan tertentu. Dapat pula

tujuan-tujuan itu tidak sejalan dengan fungsi pranata itu sendiri.

f. Lambang merupakan ciri khas dari pranata sosial. Lambang secara

simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi pranata sosial.

Contoh:

Kesatuan-kesatuan universitas dan akademi mempunyai

lambang berbeda; kesatuan dalam bidang olahraga juga

mempunyai lambang yang berbeda.

Sosiologi

SMA Kelas XII

52

Menurut

Gillin

and

Gillin

, ciri-ciri umum lembaga sosial sebagai

berikut.

a. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas

masyarakat beserta hasil-hasilnya.

b. Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Maksudnya, suatu nilai

atau norma akan menjadi lembaga setelah mengalami proses-proses

percobaan dalam waktu yang relatif lama.

c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.

d. Mempunyai alat-alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai

tujuan lembaga tersebut. Biasanya alat-alat ini antara satu masyarakat

dengan masyarakat lainnya berbeda.

e. Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan

tujuan dan fungsi lembaga tersebut.

f. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi

yang tertulis dan tidak tertulis.

4. Tujuan Lembaga Sosial

Lembaga sosial mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan pokok manusia. Menurut

Drs. Achmadi

, lembaga sosial

mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.

a. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana bertingkah

laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam

masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia.

b. Menjaga kebutuhan masyarakat.

c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem

pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

5. Proses Pelembagaan Sosial

Lembaga sosial terbentuk dari nilai-nilai, norma-norma, adat istiadat,

tata kelakuan, dan unsur-unsur budaya lainnya yang hidup di masyarakat.

Nilai-nilai dan norma-norma itu mengarahkan dan berperan dalam

membentuk pola perilaku masyarakat. Nilai dan norma akan mengalami

suatu proses yang pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga

sosial. Proses tersebut disebut

proses pelembagaan

(

institutionalization

).

Proses

pelembagaan

adalah suatu proses yang dilewati nilai dan norma yang baru

untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial.

Setelah dikenal, diakui, dan dihargai oleh masyarakat, nilai dan norma

yang baru itu akan ditaati masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Proses

ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja, namun nilai dan norma sosial

tersebut diserap oleh masyarakat. Proses penyerapan nilai-nilai dan

Sosiologi

SMA Kelas XII

53

norma-norma oleh masyarakat disebut

internalisasi

(

internalization

). Setelah

nilai dan norma yang baru itu terserap dan mendarah daging di kalangan

anggota masyarakat lama kelamaan akan berkembang menjadi suatu lembaga.

1. Tipe-tipe/Penggolongan

Tipe-tipe/penggolongan lembaga sosial sebagai berikut.

a.

Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat

Pranata sosial dibedakan atas

basic institutions

dan

subsidiary institution

.

1)

Basic institutions

adalah pranata sosial yang sangat penting untuk

memelihara dan memperhatikan tata tertib dalam masyarakat.

Contoh:

Keluarga, sekolah, dan negara.

2)

Subsidiary institution

adalah pranata yang dianggap kurang penting.

Contoh:

Kegiatan-kegiatan untuk rekreasi.

Sosiologi

SMA Kelas XII

54

B.

TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL

K

ata Kunci

Lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan tidak memperhatikan

apakah lembaga itu mempunyai taraf kebudayaan sederhana atau

pun modern. Lembaga kemasyarakatan yang konkret adalah

association

, seperti universitas-universitas yang ada di Indonesia.

Datanglah ke perpustakaan, bacalah buku-buku Sosiologi yang

mengupas lembaga sosial. Kemudian pikirkan untuk menjawab

permasalahan sebagai berikut.

1. Tulislah beberapa definisi lembaga sosial menurut beberapa ahli.

Kemukakan definisi tersebut menurut bahasa Anda!

2. Sebutkan lembaga-lembaga sosial yang ada di wilayah Anda, ciri-

cirinya, dan sasaran tugas-tugasnya!

Tugas

b.

Berdasarkan Klasifikasi Pengembangan

Pranata sosial dibedakan atas

crecive institutions

dan

enacted institutions

.

Kedua hal tersebut merupakan pranata primer karena tumbuh dari

adat istiadat dalam masyarakat.

Contoh:

Hak milik dan perkawinan.

c.

Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat

Pranata sosial dibedakan atas

approved institutions

dan

unsanctioned

institutions

.

1)

Approved institutions

adalah pranata sosial yang diterima

masyarakat, seperti perusahaan, sekolah, dan industri.

2)

Unsanctioned institutions

adalah pranata sosial yang ditolak

masyarakat, misalnya pemeras, penjajah, dan lintah darat.

d.

Berdasarkan Faktor Penyebaran

Pranata sosial dibedakan atas

general institutions

dan

restricted institutions

.

Contohnya, agama merupakan suatu

general institutions

sebab dikenal

hampir semua masyarakat di dunia. Adapun agama Islam, Protestan,

atau Katolik merupakan

restricted institutions

sebab dianut oleh

masyarakat tertentu.

e.

Berdasarkan Fungsi

Pranata sosial dibedakan atas

cooperation institutions

dan

regulative

institutions

.

1)

Cooperation institutions

adalah pranata yang menghimpun pola serta

tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pranata. Misalnya

pranata industrialisasi.

2)

Regulative institutions

adalah pranata yang bertujuan mengawasi

adat istiadat yang tidak termasuk bagian mutlak dari pranata itu

sendiri.

Contoh:

Pranata hukum, seperti kejaksaan dan pengadilan.

Dalam masyarakat yang homogen dan tradisional, pola yang mengatur

hubungan pranata sosial bersifat statis. Perubahan sosial kebudayaan yang

terjadi pada masyarakat yang sudah kompleks sering mengalami goncangan.

2. Kelembagaan Sosial Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern

Kelembagaan sosial merupakan suatu ikatan sosial bersama di antara

anggota masyarakat yang mengkoordinasikan tindakan sosial bersama

antara anggota masyarakat.

Sosiologi

SMA Kelas XII

55

Ciri-ciri masyarakat tradisional dan masyarakat modern dapat kita

kenali dari bentuk-bentuk kelembagaan sosial yang dimiliki oleh kedua

golongan masyarakat tersebut.

Di dalam istilah kelembagaan sosial, terkandung pengertian pola perilaku

sosial anggota masyarakat yang relatif tetap, stabil, serta berlangsung

secara terus-menerus. Kelembagaan sosial itu diikat oleh suatu nilai dan

norma bersama. Kestabilan perilaku di antara anggota masyarakat tersebut

diikat oleh suatu wadah ikatan sosial bersama yang keberadaannya dijunjung

tinggi bersama oleh anggota masyarakat. Wujud dari kelembagaan sosial

itu dapat kita lihat dalam keberadaan berbagai macam lembaga sosial dan

organisasi-organisasi formal di dalam masyarakat.

Perbedaan kelembagaan sosial antara masyarakat tradisional dan

masyarakat modern perwujudannya dapat dilihat dalam perbedaan antara

lembaga (

institution

) dan organisasi (

organization

). Kedua bentuk kelembagaan

sosial tersebut pada dasarnya memiliki sifat-sifat yang berbeda satu sama

lain.

Institusi

atau

lembaga sosial

adalah perwujudan dari kelembagaan

sosial masyarakat tradisional, sedangkan

organisasi

adalah perwujudan

dari kelembagaan sosial masyarakat modern. Perbedaan antara kelembagaan

sosial masyarakat tradisional dalam bentuk lembaga dan kelembagaan

sosial masyarakat modern dalam bentuk organisasi tersebut pada tabel berikut.

Tabel 1.

Perbedaan Karakteristik Lembaga Sosial dan Organisasi Sosial

(

Sumber: Tjondronegoro, 1994)

Lembaga Sosial

a. Orientasi pada kebutuhan.

b. Peranan yang dimainkan.

c. Upacara.

d. Pengawasan sosial.

e. Pengakuan karena membudaya.

f. Terlibatnya pendukung.

g. Tradisi turun-temurun.

h. Empiri.

i. Berpegang pada norma.

j. Prioritas usia dan gengsi.

k. Sifat memenuhi kebutuhan

tertentu

Organisasi Sosial

a. Orientasi pada tujuan.

b. Tugas yang dilaksanakan.

c. Prosedur.

d. Pengawaran peraturan.

e. Pengakuan karena didirikan

resmi.

f. Kebiasaan karena rutin.

g. Diperhatikan dan diwujudkan.

h. Kesetiaan dan ikatan pada

tujuan.

i. Prioritas keterampilan dan

kemampuan.

j. Alat mencapai tujuan tertentu.

Sosiologi

SMA Kelas XII

56

Perbedaan perilaku, orientasi, dan pola hubungan antara kedua kelembagaan

sosial tersebut mencerminkan perbedaan antara tipe kelembagaan sosial

masyarakat tradisional dan modern. Ciri-ciri kedua jenis kelembagaan

sosial tersebut akan dibahas satu per satu berikut.

3. Kelembagaan Sosial Tradisional

Soerjono Soekanto

berpendapat bahwa lembaga sosial merupakan

bentuk sistem kelembagaan sosial masyarakat tradisional. Lembaga sosial

memiliki orientasi perilaku sosial ke dalam yang sangat kuat. Hal itu

ditunjukkan dalam orientasi untuk memenuhi kebutuhan dari anggota

lembaga sosial tersebut.

Dalam lembaga sosial, hubungan sosial di antara anggotanya sangat

bersifat personal atau pribadi dan didasari oleh loyalitas yang tinggi

terhadap pemimpin menurut usia dan gengsi sosial yang dimiliki. Mereka

terikat satu sama lain berdasarkan ikatan

komunal

, yaitu suatu perasaan

atau sentimen bersama berdasar ikatan kedaerahan, loyalitas, asal usul

keturunan, kekerabatan, dan kepercayaan terhadap keyakinan batin tertentu.

Gambar 2.1

Ikatan hubungan tolong menolong dan gotong royong dalam perbaikan jalan.

(Sumber: Kompas, 5 Mei 2006)

Ciri-ciri kelembagaan sosial masyarakat tradisional ini dapat kita

jumpai di Indonesia, misalnya dalam sistem gotong royong di Jawa dan di

dalam sistem

banjar

atau ikatan adat di Bali. Gotong royong merupakan

ikatan hubungan tolong-menolong di antara masyarakat desa. Ikatan

hubungan itu merupakan perwujudan solidaritas khas masyarakat agraris

tradisional. Dalam lembaga gotong royong, masyarakat terikat satu sama

lain berdasarkan relasi sosial. Relasi sosial itu disebut

ikatan primordial

,

yaitu melalui ikatan keluarga, ikatan geografis, dan ikatan iman kepercayaan

tertentu. Di daerah pedesaan, pola hubungan gotong royong ini dapat

mewujud ke dalam banyak aspek kehidupan. Pola hubungan gotong royong

dapat terlihat dalam pola-pola berikut.

Sosiologi

SMA Kelas XII

57

a. ”

sambatan

” dalam pekerjaan pertanian

b. kerja bakti membersihkan selokan

c. bersih desa

d. bentuk ikatan sosial, seperti kehidupan bertetangga.

Pola hubungan serupa dapat kita lihat di dalam sistem ”banjar” di Bali.

Banjar

adalah suatu bentuk kolektivitas komunal terkecil di Bali. Banjar

memiliki anggota 50 sampai 100 keluarga. Di antara anggota ”banjar” pada

umumnya saling membantu dalam urusan-urusan bersama, seperti

perkawinan, pesta keluarga, kematian, membangun rumah, memperbaiki

kuil, mengurus pesta atau upacara adat. Setiap ”banjar” pasti mempunyai

sebuah gedung pertemuan yang dipakai untuk mengadakan pertemuan

bulanan. Pertemuan tersebut biasanya membahas masalah sosial keagamaan

bersama yang dipimpin oleh seorang ”Kelian” (kepala banjar). Hubungan

antaranggota banjar tersebut terjalin atas ikatan sosial komunal berdasarkan

perasaan bersama. Perasaan bersama itu meliputi rasa memiliki daerah

setempat dan berdasar kepercayaan adat bersama.

4. Kelembagaan Sosial Modern

Jenis kelembagaan sosial berbentuk organisasi sosial merupakan ciri

menonjol dari sistem kelembagaan sosial di masyarakat modern. Setiap

anggota organisasi sosial terlibat bersama didorong untuk memenuhi

tujuan bersama. Tujuan itu diraih dengan mendayagunakan mekanisme

organisasi menurut cara-cara yang telah disepakati bersama. Organisasi

berfungsi sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan tertentu. Di

dalam organisasi telah ditetapkan tugas masing-masing individu menurut

peraturan yang telah disepakati bersama.

Organisasi sosial dapat berupa perkumpulan-perkumpulan sosial,

seperti perkumpulan olahraga, birokrasi pemerintahan, organisasi

perusahaan, hingga berupa partai atau organisasi massa. Organisasi

semacam itu didirikan secara sadar sesuai kepentingan anggotanya untuk

meraih suatu tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Masing-masing orang bekerja menurut spesialisasi dan tingkat keahlian

masing-masing. Hubungan antarindividu sangat bersifat formal atau

kurang pribadi. Ikatan sosial di antara anggota masyarakat lebih bersifat

asosiatif atau berdasar pada kepentingan tertentu dan bukan bersifat

komunal seperti dalam masyarakat tradisional.

Dalam organisasi sosial tersebut umumnya terdapat rumusan yang

jelas tentang cara pencapaian tujuan, perencanaan, program, pelaksanaan,

dan sebagainya. Dalam setiap kegiatan tersebut, secara umum masing-

masing anggota berpartisipasi dan bertanggung jawab atas tugas mereka

masing-masing sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan bersama.

Sosiologi

SMA Kelas XII

58

5. Penyesuaian Kelembagaan/Akomodasi Baru

Keadaan yang serasi dan harmonis akan timbul apabila lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang pokok dalam kehidupan manusia benar-benar

berfungsi dan saling mengisi. Dengan kata lain, lembaga yang dibutuhkan

dalam kehidupan berjalan secara stabil atau tidak mengalami gangguan

dari faktor yang lain. Jadi, keserasian antara lembaga ekonomi, hukum,

budaya, politik, dan lembaga lainnya akan menciptakan keadaan yang

serasi dan harmonis dalam masyarakat. Dalam keadaan yang demikian,

setiap individu secara psikologis akan merasakan ketenteraman. Setiap

kali timbul gangguan terhadap keadaan yang serasi tadi maka masyarakat

dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga

kemasyarakatan dengan maksud menerima unsur yang baru.

Adakalanya penerimaan unsur yang baru akan mengganggu keadaan

keserasian atau keharmonisan yang mengakibatkan kegoyahan dalam

suatu masyarakat. Keadaan ini terjadi bila unsur yang baru dan unsur yang

lama masing-masing memiliki sifat yang bertentangan. Kalau kedua unsur

ini secara bersamaan mempengaruhi nilai dan norma sosial yang ada maka

akan berpengaruh pula kepada kehidupan masyarakat.

Makin kuat tekanan terhadap perubahan itu makin tinggi animo

masyarakat untuk menerima perubahan itu, serta makin penting sesuatu

yang diubah itu untuk kehidupan masyarakat maka tingkat ketidakpastian

pada masa transisi itu tidak akan terlalu tinggi. Sebaliknya, makin kurang

tekanan serta animo masyarakat terhadap perubahan, walaupun ide yang

disebarkan itu sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat maka

tingkat ketidakpastian itu akan tetap tinggi.

Contoh:

Bila harga barang-barang keperluan sehari-hari tiba-tiba naik

maka perubahan tersebut cenderung mempengaruhi stabilitas

perekonomian yang ditandai dengan terjadinya inflasi.

Sebaliknya, bila kenaikan harga itu berlangsung secara lambat

dan bertahap maka stabilitas perekonomian dapat terkendali

karena laju inflasi dapat ditekan.

Pada masa transisi ini akan terjadi disharmonisasi atau suatu keadaan

yang tidak harmonis (serasi) di antara warga masyarakat. Selain itu, juga

akan terjadi disorganisasi atau melemah dan memudarnya nilai dan norma

lama. Saat mulai memudar dan melemahnya nilai serta norma lama, saat

itu pula mulai muncul nilai serta norma baru. Kecepatan waktu masa

transisi sangat tergantung pada proses pelembagaan nilai dan norma yang

baru itu dan tekanan yang diberikan. Demikianlah masa transisi yang

menimbulkan ketidakpastian atau situasi yang tegang itu terjadi sebagai

akibat adanya proses penyesuaian dari nilai dan norma lama ke nilai dan

norma baru.

Dalam masyarakat, penyesuaian setelah terjadinya perubahan sosial

dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.

Sosiologi

SMA Kelas XII

59

a.

Penyesuaian dari Lembaga-lembaga Kemasyarakatan

Penyesuaian dari lembaga-lembaga kemasyarakatan merujuk pada

keadaan di mana masyarakat berhasil menyesuaikan lembaga-lembaga

kemasyarakatan dengan keadaan yang mengalami perubahan sosial

dan kebudayaan.

b.

Penyesuaian dari Individu yang Ada di Dalam Masyarakat

Penyesuaian dari individu yang ada dalam masyarakat merujuk

pada usaha-usaha individu untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-

lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan atau

pergantian agar terhindar dari disorganisasi psikologis.

Dalam masyarakat yang mengalami perubahan dari masyarakat

tradisional menuju modern, setiap warga masyarakat akan mengalami

perubahan itu. Misalnya, mereka akan dituntut untuk meningkatkan

pendidikan, mengalami perubahan sikap menjadi lebih individualistis,

dan dituntut untuk melakukan penyesuaian yang lain. Dengan cara itulah

mereka dapat bertahan dan bersaing dalam kehidupan modern.

Sosiologi

SMA Kelas XII

60

K

ata Kunci

1. Bacalah dengan saksama topik ”

Tipe-tipe Lembaga Sosial”

yang ada

dalam buku siswa!

2. Catatlah hal-hal atau konsep-konsep yang menarik pada format

berikut!

Halaman Konsep-konsep Daftar pertanyaan untuk diskusi

Tipe-tipe lembaga sosial/kemasyarakatan dibedakan berdasarkan

sistem nilai, klasifikasi pengembangan, faktor penyebaran, dan

berdasarkan faktor fungsi.

Tugas

1. Lembaga Sosial Keluarga

Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak sebagai suatu keluarga

berarti keluarga sebagai suatu lembaga, yaitu mempunyai hubungan

darah, perkawinan atau adopsi, dan hidup bersama. Keluarga sebagai

pranata adalah sekumpulan norma, aturan, atau pedoman bertingkah laku

yang ada dan harus diikuti karena telah disadari secara bersama dalam

setiap kehidupan keluarga, misalnya adanya masalah ekonomi, saling

menolong, melindungi yang lemah, dan sebagainya. Keluarga bagaikan

suatu pemerintahan kecil di mana ayah bertindak sebagai penguasa

dengan landasan cinta kasih, sedangkan ibu bertugas mengatur rumah

tangga agar tercipta kehidupan yang sejahtera.

Keluarga berperan membina anggota-anggotanya untuk beradaptasi

dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya. Bila semua anggota

sudah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal

maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang

tenang, aman, dan damai. Fungsi pranata keluarga sangat penting artinya

bagi masyarakat luas karena inti keseluruhan penyesuaian diri setiap

orang akan ditentukan di keluarga masing-masing.

Fungsi utama pranata keluarga ialah menjaga agar jangan sampai para

anggota keluarganya bertindak menyimpang dari pranata yang ada di

masyarakat luas. Fungsi pranata keluarga menurut para ahli sosiologi

meliputi fungsi pengaturan hubungan biologis, fungsi reproduksi, fungsi

sosialisasi, fungsi afeksi, fungsi penentuan status, fungsi perlindungan,

dan fungsi ekonomi.

Sosiologi

SMA Kelas XII

61

3. Buatlah pertanyaan-pertanyaan untuk selanjutnya didiskusikan

dengan teman-teman Anda!

4. Hasil diskusi serahkan pada guru untuk dinilai!

C.

MACAM-MACAM LEMBAGA SOSIAL

Gambar 2.2

Lembaga sosial keluarga.

(Sumber: Dok. pribadi)

2. Lembaga Agama

Agama dan kepercayaan mengajarkan penganutnya untuk mencintai,

menghormati, dan menghargai orang lain. Mencintai orang lain adalah

suatu sikap atau perbuatan yang memperlihatkan orang lain tersebut

adalah ciptaan Tuhan sama seperti kita. Tindakan cinta kepada sesama

dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya sikap ramah, sopan

santun, dan rendah hati dalam bergaul.

Sikap tolong-menolong, kerja sama, saling menghormati, dan sebagainya

timbul dari sikap solidaritas kelompok.

Solidaritas kelompok

adalah rasa

kesatuan antara warga suatu kelompok dalam suatu masyarakat. Untuk

mewujudkan rasa kesatuan tersebut diperlukan adanya kesadaran

anggota-anggota kelompok.

Para penganut agama berkeinginan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan baik di dunia ini maupun sesudah kematian. Untuk mencapai

keinginan tersebut manusia tidak sanggup bertindak hanya dengan

kemampuan dan kekuatan sendiri. Religi (agama dan kepercayaan)

mengajarkan dan memberikan jaminan dengan cara yang khas dalam

membantu manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kekurangan yang

ada pada manusia. Tiap-tiap agama mempunyai cara yang berbeda.

Adanya agama dan religi menyebabkan pencarian manusia terhadap

nilai-nilai moral berkurang karena di dalam agama dan religi tersebut

masyarakat telah menemukan berbagai bentuk norma moral. Norma-

norma religiusitas berguna juga bagi orang yang sering melakukan tindak

Sosiologi

SMA Kelas XII

62

penyimpangan moral, misalnya orang yang suka menipu, mencuri, korupsi,

dan lain-lain. Pelaku tindak penyimpangan moral tersebut kehilangan

identitas moral. Akibatnya, ia mendapat sanksi sosial ataupun sanksi

hukum.

3. Lembaga Ekonomi

Sistem ekonomi yang merupakan usaha pengadaan barang dan jasa

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia harus memenuhi kebutuhan

makanan, minuman, kesehatan tubuh, dan perlindungan diri dari

gangguan luar. Kebutuhan ini dipenuhi dengan barang-barang, seperti

nasi, air, pakaian, rumah, senjata, dan obat-obatan. Perusahaan jasa makin

hari makin banyak karena memang setiap orang mempunyai kebutuhan

dan keinginan akan berbagai bentuk pelayanan (jasa).

Adapun fungsi atau peran pranata ekonomi sebagai berikut.

a.

Pengaturan Produksi Barang dan Jasa

Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan pengadaan barang dan

jasa yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Produksi

mencakup kegiatan untuk mempertinggi faedah barang, baik secara

langsung atau tidak, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Untuk melakukan proses produksi diperlukan unsur-unsur produksi,

antara lain alam, tenaga kerja, modal, dan manajemen.

Alam memberikan bantuan yang sangat besar terhadap proses

produksi. Alam inilah yang menyediakan bahan dasar untuk diolah

manusia. Tenaga kerja diartikan sebagai suatu kegiatan manusia baik

secara jasmani maupun pikiran yang ditunjukkan pada proses produksi.

b.

Distribusi Barang dan Jasa

Distribusi

adalah keinginan manusia untuk menyalurkan barang

dan jasa dari produsen ke konsumen. Penyaluran barang dan jasa ini

mencakup tiga pihak yang saling mempengaruhi, yaitu produsen,

perantara, dan konsumen.

Untuk memperlancar penyaluran barang dan jasa tersebut digunakan

berbagai cara. Cara yang paling umum digunakan adalah pertukaran

ekonomi, yaitu suatu kegiatan pengalihan atau pertukaran barang dan

jasa yang diatur oleh ketentuan-ketentuan dalam kebudayaan yang

bersangkutan. Faktor yang terpenting dalam pertukaran barang dan

jasa adalah adanya transaksi antara orang-orang yang mengadakan

barter. Transaksi dalam pertukaran ekonomi terdapat tiga model, yaitu

pasar, resiprositi, dan redistribusi.

Resiprositi

adalah pertukaran barang berdasarkan hak dan kewajiban

yang mereka sepakati bersama. Penekanan sistem ini adalah kesadaran

terhadap kewajiban untuk membalas pemberian barang dan jasa tanpa

Sosiologi

SMA Kelas XII

63

harus ditentukan harganya. Adapun kekhasan sistem redistribusi

adalah adanya pusat pengumpulan atau penerimaan berdasarkan

ketentuan hak dan kewajiban yang disepakati bersama.

Usaha penyaluran barang dan jasa tersebut secara keseluruhan

diatur oleh norma-norma yang harus ditaati oleh produsen, perantara

maupun konsumen.

c.

Konsumsi Barang dan Jasa

Konsumsi

adalah pemakaian barang dan jasa baik sekaligus maupun

secara bertahap atau berangsur-angsur oleh setiap anggota masyarakat

yang mendambakan kehidupan yang layak. Kehidupan yang layak itu

antara lain ditentukan oleh pemenuhan barang dan jasa dalam jumlah

atau kualitas yang cukup memadai. Hidup layak tergantung pada tiga

faktor, yaitu pendapatan, tersedianya barang dan jasa, dan tingkat

barang dan jasa.

Untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan barang dan jasa atau

kebutuhan hidup, manusia menyesuaikan antara pendapatan dengan

kebutuhan dan norma-norma hidup yang berlaku di masyarakat.

Penghasilan yang terbatas dan kebutuhan yang tidak terbatas ini

mengharuskan orang mengatur hidupnya secara terencana.

4. Lembaga Pendidikan

Para ahli sosiologi yang membedakan pranata pendidikan ke dalam

fungsi manifes dan fungsi laten pendidikan. Fungsi manifes pendidikan,

antara lain mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah,

mengembangkan bakat perorangan demi kepentingan pribadi maupun

kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan, dan menanamkan

keterampilan bagi partisipasi dalam demokrasi.

Beberapa fungsi laten pendidikan adalah pembinaan kemajuan,

pengurangan pengendalian orang tua, dan penambahan pengetahuan.

Fungsi pokok pendidikan secara umum sebagai berikut.

a.

Bertindak Sebagai Perantara Pemindahan Warisan Kebudayaan

Melalui proses pendidikan seseorang akan memiliki sikap, pengetahuan

maupun keterampilan yang merupakan wujud abstrak dari kebudayaan.

Keseluruhan sikap, pengetahuan, keterampilan yang dimiliki

seseorang itu diperoleh dari lingkungan sosialnya, baik di keluarga,

sekolah, maupun masyarakat. Proses selanjutnya supaya kehidupan

sosial dapat bertahan dan berlanjut maka wujud kebudayaan itu

diwariskan kepada generasi berikutnya melalui proses pendidikan.

Contohnya, guru mewariskan ilmunya kepada para siswanya dan

orang tua mewariskan norma sopan santun kepada anak-anaknya.

Sosiologi

SMA Kelas XII

64

b.

Mempersiapkan Peranan Sosial yang Dikehendaki Oleh Individu

Setiap warga dituntut agar dapat menjalankan peranan-peranan

sosial yang dikehendaki lingkungan keluarga, kerabat, maupun

masyarakat luas. Peranan yang dikehendaki oleh masyarakat adalah

peranan yang didasarkan pada nilai, norma-norma, dan harapan tertentu.

Agar seseorang dapat melaksanakan peranan yang dikehendaki, ia

harus mengalami proses pendidikan sesuai dengan nilai dan norma-

norma yang berlaku. Sebagai contoh, apabila seorang anak dikehendaki

berperilaku sopan santun maka ia dididik tentang norma-norma

pergaulan dan tingkah laku anak terhadap orang tua.

c.

Memberi Landasan Penilaian dan Pemahaman Status Relatif

Dalam melakukan interaksi sosial setiap orang harus dapat

menempatkan posisinya. Ia harus memiliki landasan penilaian dan

pemahaman tentang status atau kedudukan anggota masyarakat yang

ada. Contoh, seorang yang akan memberikan penyuluhan terhadap

masyarakat setidaknya harus memahami siapa yang dihadapi, apakah

pelajar, mahasiswa, pegawai, pejabat, atau petani, sesuai kelompok

yang dihadapi. Ia harus menyesuaikan perannya dan mempersiapkan

materi sebaik mungkin.

Gambar 2.3

Riset ilmiah bidang kedokteran.

(Sumber: Jawa Pos, 11 Juni 2006)

Riset-riset ilmiah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Riset-

riset itu merupakan upaya pencarian ilmu pengetahuan dan penerapan

teknologi dalam merangsang perkembangannya. Masyarakat yang

modern harus terus menerus melakukan penelitian ilmiah. Semua

metode riset ilmiah diajarkan dan dikembangkan dalam dunia

pendidikan. Penelitian ilmiah sangat penting dalam mencari data dan

penemuan pemecahan masalah di masyarakat.

Sosiologi

SMA Kelas XII

65

d.

Memperkuat Penyesuaian Diri dan Mengembangkan Hubungan Sosial

Proses pendidikan dapat memperkuat penyesuaian diri seseorang

dengan lingkungan sosialnya. Artinya, seseorang akan mudah

memahami keadaan lingkungan dan menyesuaikan diri dengan

kondisi lingkungannya. Timbulnya penyesuaian diri disebabkan oleh

keinginan anggota masyarakat untuk saling mempengaruhi. Cara

berpikir seseorang yang memiliki cara berpikir luas akan lebih

menyadari bahwa setiap kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi melalui

hubungan sosial dan pengendalian diri.

e.

Memberikan Persiapan Bagi Peranan-peranan Pekerjaan

Pengenalan akan peranan-peranan ditempuh melalui proses

pendidikan, baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Setiap

masyarakat berperan tertentu dalam masyarakat yang harus dijalankan

sebagai anggota masyarakat. Seorang tidak akan secara langsung

menjalankan peranan-peranannya begitu saja kecuali jika peranan itu

telah menjadi bagian dari tingkah lakunya. Kondisi tersebut hanya

akan terjadi setelah mengetahui, mengenal, dan menghayati peranan

yang akan dimainkan.

f.

Bantuan Terhadap Pencarian Identitas Moral

Moralitas suatu masyarakat sifatnya baku dan dinamis.

Baku

artinya

aturan dan norma yang berlaku sudah pasti dan setiap anggota harus

mengikutinya.

Dinamis

artinya bahwa pada saat tertentu aturan dan norma

tersebut dapat berubah karena kondisi masyarakat menghendaki demikian.

5. Lembaga Politik

Politik

adalah aneka ragam kegiatan masyarakat dalam suatu sistem

kenegaraan yang menyangkut proses menentukan dan melaksanakan

sistem kenegaraan tersebut. Ada tiga unsur yang harus dipenuhi agar

terciptanya sebuah negara, yaitu rakyat, pemerintah, dan wilayah.

Kegiatan politik berpusat pada masyarakat dalam mengolah tujuan negara

dan proses pencapaian tujuan tersebut. Masalah-masalah politik mempunyai

arti yang amat luas, yaitu setiap kegiatan dalam usaha penyelenggaraan

negara dan masalah yang berhubungan dengan partai politik.

Dalam proses pencapaian tujuan negara, pemerintah mempunyai hak

untuk menggunakan kekuasaannya sebagai pemegang kekuasaan. Untuk

mengemban tugasnya mengatur negara dan melaksanakan kekuasaannya,

negara melaksanakan berbagai variasi aktivitas yang berhubungan dengan

bidang-bidang kehidupan masyarakat. Berbagai lembaga yang berkaitan

dengan politik, yaitu eksekutif, legislatif, yudikatif, militer, keamanan,

partai politik, dan sebagainya.

Sosiologi

SMA Kelas XII

66

Di Indonesia, lembaga eksekutif adalah pemerintah. Kepala pemerintahan

tertinggi adalah seorang presiden beserta wakil presiden dan dibantu oleh

para menteri yang memimpin departemen-departemen pada tingkat

nasional. Beberapa departemen mempunyai bag

ian-bagiannya sampai ke

tingkat pemerintahan yang p

aling kecil.

Lembaga legislatif

adalah pembuat undang-undang. Di negara Indonesia

kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh presiden bersama dengan DPR.

Presiden membuat rancangan undang-undang (UU) lalu diajukan kepada

DPR untuk dimintakan persetujuannya. Apabila disetujui maka undang-

undang itu sah dan berlaku. Dewan Perwakilan Rakyat meliputi tingkat

nasional dan daerah.

Peranan dan fungsi pokok lembaga sosial politik/DPR sebagai berikut.

a.

Melembagakan Norma Melalui Undang-Undang

Pemerintah membuat rancangan undang-undang lalu mengajukannya

kepada DPR untuk diminta persetujuannya. Apabila disetujui maka

berlaku undang-undang tersebut. Dari proses pembuatan undang-

undang, tampak bahwa salah satu fungsi pokok dari pranata politik

adalah melembagakan norma melalui undang-undang. Norma hukum

yang dimuat dalam undang-undang tersebut diharapkan bermanfaat

dan tidak merugikan kehidupan masyarakat, misalnya UU Pendidikan,

UU Perpajakan, UU tentang Lalu Lintas, dan sebagainya.

b.

Melindungi Warga Negara

Pemerintah berfungsi untuk melindungi segenap warga negaranya

dari serangan bangsa lain. Di Indonesia, pemerintah membentuk sistem

pertahanan dan keamanan rakyat semesta (

hankamrata

). Ancaman dari

luar terhadap suatu daerah atau masyarakat akan dianggap sebagai

suatu ancaman bagi kesatuan dan persatuan seluruh bangsa. Oleh karena

itu, pemerintah dan rakyat bersama-sama mempertahankan bangsa

dan negara dari serangan musuh.

c.

Melaksanakan Undang-Undang yang Telah Disetujui

Pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan

undang-undang atau peraturan. Pemerintah melalui aparat-aparatnya

yang terkait bertugas dan berwenang untuk memasyarakatkan

undang-undang tersebut dan menyadarkan anggota masyarakat untuk

mematuhi norma-norma hukum tersebut. Apabila ada warga

masyarakat yang tidak mematuhi undang-undang

atau peraturan

akan dikenakan sanksi hukum sesuai dengan apa yang tercantum

dalam undang-undang tersebut.

Sosiologi

SMA Kelas XII

67

d.

Menyelenggarakan Pelayanan Umum

Untuk mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan makmur, banyak

jalan yang harus ditempuh. Pembangunan dilaksanakan di semua segi

kehidupan dan hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak

harus diutamakan. Pelayanan umum yang harus diutamakan dan

ditingkatkan meliputi kesehatan, pendidikan, perumahan, jalan raya,

angkutan umum, hiburan, rekreasi, dan sebagainya.

e.

Menyelesaikan Konflik yang Terjadi

Masyarakat mendambakan kehidupan yang aman dan tenteram,

namun, dalam kenyataannya anggota-anggota masyarakat sering

mengalami konflik kepentingan dan pertikaian. Konflik terjadi akibat

kesalahpahaman atau pelanggaran terhadap aturan dan norma

masyarakat. Untuk mengembalikan kondisi sosial yang aman dan

tenteram, aturan dan norma yang mengatur kehidupan sosial harus

ditegakkan. Pemerintah bertugas dan berkewajiban menyelesaikan dan

menertibkan setiap tindakan anggota masyarakat yang mengakibatkan

konflik menurut prosedur yang berlaku dan secara adil.

Sosiologi

SMA Kelas XII

68

K

ata Kunci

Buatlah karangan dengan topik ”Peran dan fungsi lembaga sosial

pada era otonomi daerah”. Hasil pekerjaan serahkan pada guru untuk

dinilai!

Peran dan fungsi lembaga sosial, yaitu membantu keamanan,

kestabilan, dan kesejahteraan masyarakat dan merupakan lembaga

kontrol yang bersifat independen.

Tugas

1. Norma Dalam Masyarakat

Supaya hubungan manusia/masyarakat dapat baik maka diciptakan

suatu norma. Asal mula norma terbentuk secara tidak sadar, lama kelamaan

terbentuk atau dibuat secara sadar.

Contoh:

Dahulu, dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi

bagian dari keuntungan, tetapi lama kelamaan, bahwa seorang

perantara harus mendapatkan bag

ian, dan ditetapkan siapa yang

menanggung, pembeli atau penjual. Ada juga suatu perjanjian

yang tertulis seperti masalah pinjam-meminjam uang, sewa

menyewa rumah, dan lain-lain.

Dengan demikian norma-norma yang ada dalam masyarakat mempunyai

kekuatan mengikat yang berbeda-beda.

Untuk membedakan kekuatan mengikat dari norma-norma tersebut,

dibedakan adanya empat pengertian sebagai berikut.

a.

Cara (Usage)

Ini lebih jelas hubungan antarindividu dalam masyarakat. Suatu

kelainan terhadap masyarakat tak ada sanksi yang lebih berat, tetapi

hanya sekadar dari individu yang dihubungi.

Contoh:

Tiap orang mempunyai tata cara untuk makan dalam suatu

pertemuan, ada yang makan tanpa mengeluarkan suara dan

ada yang makan bersuara. Kalau terjadi demikian (bersuara)

biasanya dianggap tidak sopan, hal ini juga akan menyangkut

kepada orang yang diajak makan.

b.

Kebiasaan (Folkways)

Suatu perbuatan yang diulang dalam bentuk yang sama, terbukti

orang banyak menyukai perbuatan tersebut.

Contoh:

Orang mempunyai kebiasaan untuk memberi hormat kepada

orang yang lebih tua usianya. Kalau perbuatan tersebut tidak

dilaksanakan akan terjadi suatu penyimpangan terhadap

kebiasaan dalam masyarakat.

c.

Tata Kelakuan (Mores)

Tata kelakuan adalah suatu cara berperilaku yang diakui oleh

masyarakat, sedangkan kebiasaan tidak semata-mata dianggap cara

berperilaku saja, tetapi diterima sebagai norma pengaturan maka

kebiasaan tadi disebut mores atau tata kelakuan.

Sosiologi

SMA Kelas XII

69

D.

NORMA DIBENTUK AGAR TERJADI HUBUNGAN

MANUSIA/MASYARAKAT/LEMBAGA SOSIAL DAPAT

BAIK

Tata kelakuan tersebut, di suatu pihak memaksakan pada suatu

perbuatan dan di lain pihak melarangnya sehingga secara masyarakat

menyesuaikan perbuatan-perbuatan dengan tata kelakuan.

Kelakuan sangat penting diperlukan dalam hal sebagai berikut

1) Tata kelakukan menjaga solidaritas antara anggota masyarakat.

Setiap masyarakat mempunyai tata kelakuan sendiri, misalnya

hubungan pria dan wanita berlaku sebagai semua o

rang, dengan

semua usia. Tata kelakuan tersebut menjaga keutuhan dan kerja sama

antara anggota masyarakat.

2) Tata kelakuan memberikan batas-batas pada kelakuan individu,

sekaligus merupakan alat bagi pemerintah untuk memerintahkan

pada suatu anggota masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai tata

kelakuan sendiri-sendiri dan sering kali berbeda dengan lainnya

karena tata kelakuan timbul berdasarkan pengalaman dari

masyarakat sendiri.

Contoh:

Suatu masyarakat melarang orang untuk menikah dengan

anggota-anggota keluarganya sendiri, tetapi masyarakat

yang lain tidak m

elarang. Ada juga yang melarang

secara keras dan tegas perbuat

an-perbuatan universal

misalnya perkawinan antara orang yang mempunyai

hubungan darah yang dekat, antara dua saudara

sekandung, atau kemenakan dengan paman.

3) Tata kelakuan mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya,

di satu pihak tata kelakuan memaksa orang agar menyesuaikan diri

dengan tindakan-tindakan tata kelakuan kemasyarakatan yang

berlaku. Di lain pihak mengusahakan agar masyarakat menerima

seseorang yang karena ada kesanggupan untuk menyesuaikan diri

misalnya kejahatan.

Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola

perikelakuan masyarakat, dapat meningkat kekuatan mengikatnya,

yaitu menjadi

custom

atau adat istiadat.

d.

Adat (Customs)

Apabila anggota masyarakat melanggar adat istiadat, akan

menerima sanksi yang keras, kadang-kadang tidak secara langsung.

Contoh:

Adat istiadat atau hukum adat yang melarang terjadinya

perceraian antara suami-isteri karena perkawinan merupakan

suatu hal yang pribadi, hanya dapat putus kalau salah satu

meninggal dunia (cerai mati). Apabila terjadi perceraian tidak

hanya yang bersangkutan yang mendapat cemar pada

masyarakat, akan tetapi seluruh sukunya dan biasanya orang

yang melanggar adat istiadat dikeluarkan dari masyarakat.

Sosiologi

SMA Kelas XII

70

2. Norma Keagamaan

Norma ini berasal dari rangkaian peraturan bagi orang yang percaya

terhadap perintah dari Tuhan, atau kehendak Tuhan.

Agama

adalah satu-

satunya yang mendorong yang terbesar, yang mengatur sikap dan tingkah

laku perbuatan manusia. Peranan agama sangat penting untuk menjaga

ketertiban dan kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya

manusia jangan membunuh, jangan berkelahi, jangan mencuri, dan lain-

lain.

Dalam masyarakat ada kepentingan lain yang tidak terdapat di norma

keagamaan, misalnya tata tertib lalu lintas, orang diwajibkan di jalan

umum berjalan di sebelah kiri, tetapi hal ini sangat penting kalau peraturan

ini dilanggar akan membahayakan lalu lintas. Apabila masyarakat tidak

menaati norma keagamaan mengakibatkan kegelisahan karena dituntut

oleh hati kecilnya mengabaikan sopan santun, akan diasingkan dari

masyarakat dan lingkungan.

Ada juga orang yang tidak percaya pada hukuman Tuhan atau kutukan

Tuhan, tidak merasakan mendapat tuntutan, tetapi hati kecilnya

menganggap sepi dijauhi orang sekelilingnya.

Kepentingan orang dalam masyarakat tersebut di atas belum terjamin

maka harus ada norma lagi, sebagai penjaga kepentingan, yaitu untuk

mengamankan kepentingan orang lain, yang disebut norma hukum.

3. Norma Hukum

Norma ini membatasi tingkah laku dan perbuatan orang di dalam

hubungan pamrih, yaitu kepentingan yang diperhitungkan untung ruginya.

Contoh norma hukum melarang orang mencuri, tetapi norma hukum

melarang tindakan itu tidak untuk kebaikan saja, melainkan untuk

kebaikan orang lain.

Norma kesusilaan, keagamaan, dan norma hukum membedakan

kewajiban dan pantangan yang sama, misalnya dilarang orang mencuri,

tetapi masing-masing mempunyai tujuan yang sangat berlainan.

- Norma kesusilaan dan agama ingin menguasai sikap atau tingkah laku

dan perbuatan.

- Norma keagamaan ingin setiap individu supaya menjadi baik, dalam

batinnya maupun tindakannya.

- Norma hukum menghendaki agar hidup di dalam masyarakat tidak

ada pelanggaran hak milik dari kepentingan orang kepada orang lain.

Sosiologi

SMA Kelas XII

71

4. Norma Kelaziman (

Folkways

)

Norma kelaziman (folkways)

adalah tata aturan seseorang atau kelompok

dalam melakukan suatu kegiatan yang didasarkan pada tradisi dan

kebiasaan. Misalnya cara menerima tamu, cara berbicara, makan, minum,

dan lain-lain.

Orang yang melanggar norma ini akan mendapatkan cacian atau celaan

dari orang lain atau masyarakat pada umumnya.

5. Norma Kesusilaan (

Mores

)

Norma kesusilaan (mores)

adalah salah satu aturan yang erat kaitannya

dengan hati nurani dan keyakinan agama.

Sanksi yang melanggar norma ini adalah mendapatkan gunjingan,

sindiran, ejekan, bahkan diisolasi (dikucilkan) oleh masyarakat.

Sosiologi

SMA Kelas XII

72

K

ata Kunci

Buatlah kelompok dengan anggota 3 - 5 orang. Lacaklah kasus di

bawah ini dengan mencari data selengkapnya di masyarakat,

maupun lewat surat kabar atau majalah. Ungkapkan kasus tersebut,

kemukakan pandangan kelompok Anda.

1. Carilah kasus tentang pelanggaran norma agama!

2. Carilah kasus tentang pelanggaran norma hukum!

3. Carilah kasus tentang pelanggaran norma kelaziman!

Dalam masyarakat bila ada salah satu anggota masyarakat

melakukan pelanggaran terhadap aturan yang ada, misalnya mencuri

maka dia akan menerima sanksi yang berupa hukuman. Hukuman

yang diterima pelanggar disesuaikan dengan berat ringannya

pelanggaran yang dilakukan.

Norma-norma dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat

yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah kekuatan mengikatnya,

namun ada juga norma yang kuat mengikatnya.

Tugas

Rangkuman

Pranata sosial merupakan sistem yang tersusun atas tingkah laku dan

berbeda dari organisasi atau kelompok yang terdiri atas sejumlah orang.

Dalam masyarakat yang homogen dan tradisional, pola yang mengatur

hubungan pranata-pranata sosial bersifat statis.

Dalam masyarakat yang kompleks, perubahan sosial budaya sering

menimbulkan guncangan-guncangan.

Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak disebut keluarga inti

(

nuclear familly

), sedangkan keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, anak

ditambah pihak-pihak lain seperti paman, bibi, nenek, kemenakan, dan

sebagainya disebut keluarga inti yang diperluas (

extended familly

).

Berkaitan dengan sosialisasi dalam keluarga, peran orang tua terhadap

anak adalah mengajarkan penguasaan diri, nilai-nilai, dan peranan-

peranan sosial.

Dalam kehidupan politik, yang sangat fundumental dan esensial adalah

menciptakan keteraturan (ketertiban) sosial dalam lembaga-lembaga

formal dan non-formal. Dalam kehidupan politik terkandung unsur

pemerintah dan penguasaan terhadap orang banyak berdasarkan norma

hukum yang berlaku.

Demokrasi negara Indonesia adalah demokrasi Pancasila yang

mengutamakan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan

bangsa.

Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan ajaran-ajaran agama

mendorong manusia dan masyarakat berbuat baik dan benar.

Sosiologi

SMA Kelas XII

73

PELATIHAN BAB 2

A. Silanglah (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!

1. Lembaga sosial dapat diartikan sebagai ....

a. kegiatan sosial

b. aturan yang tidak resmi

c. sistem norma

d. aturan yang tertulis

e. aturan yang tidak tertulis

2. Wujud konkret dari lembaga sosial adalah ....

a. kebutuhan hidup

b. lembaga

c. kegiatan

d. sanksi

e. anggota

3. Istilah lain dari

institusionalisasi

sebagai terjemahan dari kata

institutionalized

adalah ....

a. menjiwai

b. melembaga

c. berstruktur

d. mempunyai lembaga-lembaga

e. keutuhan perlindungan

4. Berikut ini

bukan

merupakan ciri-ciri lembaga sosial adalah ....

a. merupakan suatu cara bertindak

b. memberikan suatu tingkat kekekalan tertentu

c. memberikan satu ikatan terhadap anggota

d. memiliki alat-alat perlengkapan untuk mencapai tujuan

e. mempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis

5. Suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya ses

uai dengan

nilai-nilai kebuday

aan di dalam masy

arakat disebut dengan ist

ilah ....

a. pranata ekonomi

b. sosialisasi

c.

hidden curriculum

d. pendidikan

e. warisan

6. Seperangkat aturan yang berkisar suatu kegiatan atau kebut

uhan

sosial tertentu disebut

....

a. pranata sosial

b. prokreasi

c. mobilitas sosial

d.

human comunity

e.

human relations

Sosiologi

SMA Kelas XII

74

7. Pranata sosial yang ditolak masyarakat disebut ...

institutions

a.

approved

b.

unsactioned

c.

cooperative

d.

regulative

e.

enacted

8. Selain tempat tinggal sebagai dasar pokok pembentukan masy

arakat

ada pula unsur persam

aan ....

a. politik

b. bahasa

c. adat istiadat

d. pranata

e. keturunan

9. Pada komunitas yang terintegrasi akan t

erwujud sebagai masyarakat ....

a. tradisional

b. modern

c. heterogen

d. sederhana

e. homogen

10. Perluasan dan pengembangan k

eluarga akhirnya mewujudkan suatu sis-

tem sosial yang disebut

....

a. ketetanggaan

b. kekerabatan

c. keturunan

d. hubungan darah

e. persahabatan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan yang dimaksud pranata sosial atau lembaga sosial! Jelaskan

juga perbedaannya dengan lembaga atau institut!

2. Jelaskan proses sebuah aturan menjadi sebuah pranata!

3. Sebutkan fungsi pokok dari sebuah pranata!

4. Jelaskan definisi lembaga sosial oleh Landis dan Harton!

5. Jelaskan tentang hakikat lembaga sosial di masyarakat!

6. Sebutkan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam lembaga sosial!

7. Jelaskan pentingnya peranan dalam lembaga sosial!

8. Sebutkan ciri-ciri umum lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin!

9. Sebutkan tujuan lembaga sosial!

10. Jelaskan bagaimana proses pelembagaan sosial!

Sosiologi

SMA Kelas XII

75

1. Berilah penjelasan rumusan istilah berikut ini!

a.

Approved institutions

b.

Cooperative institutions

c. Lembaga sosial modern

d. Lembaga sosial tradisional

2. Jelaskan perbedaan karakteristik lembaga sosial dan organisasi sosial!

3. Lakukanlah pengamatan kepribadian dari masing-masing anggota

keluarga Anda!

a. Berikan salah satu contoh kepribadian yang ada pada diri Anda

sendiri, kakak, atau adik Anda!

b. Tanyakan pada orang tua Anda, mengapa kepribadian tersebut

dimiliki!

4. Diskusikan dengan kelompok belajar Anda!

a. Jelaskan perbedaan beserta contohnya antara kepercayaan, religi,

dan agama!

b. Jelaskan pendapat Anda tentang pranata agama!

c. Jelaskan peran pranata ekonomi!

d. Jelaskan peran pranata ekonomi dengan pajak!

e. Jelaskan pentingnya pendidikan bagi negara!

f. Jelaskan pentingnya pendidikan bagi anggota masyarakat!

5. Diskusi

a. Apakah yang disebut lembaga sosial (pranata sosial) menurut

Robert Mac Iver?

b. Sebutkan penggolongan dalam pranata sosial!

c. Terangkan perbedaan antara

general institutions

dan

restricted

institutions

!

d. Sebutkan pembagian pranata sosial berdasarkan fungsinya!

6. Buatlah kliping hal-hal yang berhubungan dengan LEMBAGA

SOSIAL dan diskusikan di depan kelas!

Sosiologi

SMA Kelas XII

76

Mata Pelajaran

K e l a s

Pokok Bahasan

:

:

:

Bacalah wacana berikut dengan saksama!

Kelompok, lembaga sosial, dan organisasi sosial terbentuk setelah di antara individu

yang satu dengan yang lain bertemu, namun bukan pertemuan spontan begitu saja.

Pertemuan antarindividu yang menghasilkan kelompok dan lembaga sosial haruslah

berupa proses interaksi, seperti adanya kontak, kerja sama, saling berkomunikasi, untuk

mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian, dan konflik.

Dengan demikian, interaksi merupakan syarat utama yang harus dipenuhi agar

terbentuk kelompok dan lembaga sosial.

Lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang hidup di masyarakat. Norma-

norma tersebut mengalami pelembagaan (institutionalized), yaitu proses menjadi

bagian dari kehidupan masyarakat sehingga dikenal, diakui, dihargai, dan ditaati.

Setelah pelembagaan, berlangsung internalisasi (internalized), yaitu proses penyerapan

norma-norma oleh masyarakat sehingga norma-norma itu mendarah daging sebagai

pedoman cara berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri kelembagaan sosial masyarakat tradisional dapat dijumpai, misalnya dalam

sistem gotong royong di Jawa dan di dalam sistem banjar atau ikatan adat di Bali. Di

pedesaan aspek kehidupan gotong royong antara lain terlihat pada pola kerja bakti,

bersih desa, sambatan pekerjaan pertanian, dan ikatan sosial pirukunan.

Jenis kelembagaan modern/kelembagaan sosial, berbentuk organisasi organisasi sosial.

Setiap organisasi sosial terlibat bersama didorong untuk memenuhi tujuan bersama.

Organisasi berfungsi sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan tertentu.

(Sumber: Pengantar Sosiologi, Drs. Haryanto)

Bahan Diskusi

1. Bagilah kelas Anda menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok

membuat satu bagian portofolio!

2. Adapun tugas masing-masing kelompok adalah sebagai berikut!

Kelompok I

Menjelaskan permasalahan kelompok, lembaga sosial, dan organisasi

sosial terbentuk setelah antarindividu bertemu, namun bukan

pertemuan spontan!

Kelompok II

Menjelaskan lembaga sosial terbentuk dari norma-norma sosial yang

hidup di masyarakat!

Kelompok III

Ciri-ciri kelembagaan sosial pada masyarakat tradisional dan

masyarakat modern!

3. Kerjakan tugas dengan kelompok masing-masing dan laksanakan

dengan diskusi kelompok I, II, III!

4. Serahkan hasil tugas portofolio pada guru untuk dinilai!

Lembar

Portofolio

Sosiologi

SMA Kelas XII

77