Gambar Sampul IPA · BAB 2 ASAM, BASA, DAN GARAM
IPA · BAB 2 ASAM, BASA, DAN GARAM
Anni Winarsih

24/08/2021 15:32:14

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

31

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, kamu

diharapkan dapat:

1. mengelompokkan sifat larutan

asam, larutan basa, dan larutan

garam melalui alat dan indikator

yang tepat;

2. melakukan percobaan seder-

hana dengan bahan-bahan yang

diperoleh dalam kehidupan

sehari-hari.

ASAM, BASA,

DAN GARAM

Peta Konsep

BAB 2

Asam

Basa

Garam

Memerahkan

Kertas Lakmus

Membirukan

Kertas Lakmus

Tidak Mengubah Warna

Kertas Lakmus

pH < 7

pH > 7

ZAT

Garam Asam

Garam Normal

Garam Basa

pH = 7

003 bab 2.indd 31

7/18/2008 7:08:20 PM

32

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Tahukah kamu bahwa sebagian besar bahan makanan dan minuman yang kita konsumsi

sehari-hari bersifat asam, basa, atau garam? Pernahkah kamu makan semangkuk

baso atau soto yang telah diberi cuka? Bagaimanakah rasanya? Apakah cuka tersebut

tergolong larutan asam? Apa ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa, atau garam?

Bagaimana cara menguji suatu larutan itu tergolong asam, basa atau garam? Mari kita

pelajari bersama.

Gambar 2.1 Makanan, Campuran dari Berbagai Macam Zat

Foto: Dokumentasi Penerbit

003 bab 2.indd 32

7/18/2008 7:08:28 PM

33

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Kata-Kata Kunci

(Key Words)

A. Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam

Bagaimana rasa permen vitamin C atau kuah bakso yang diberi

cuka? Tentu kamu akan menjawab rasanya masam. Pernahkah kamu

mencicipi garam? Bagaimana rasanya? Bagaimanakah rasa jamu?

Rasanya pahit atau manis? Rasa pahit merupakan salah satu sifat

zat yang bersifat basa.

Memang, sejak zaman dahulu asam, basa, dan garam sudah

dikenal, karena banyak bahan makanan atau minuman yang

digunakan dalam kehidupan sehari-hari bersifat asam, basa atau

garam. Coba kamu sebutkan contoh bahan makanan atau minuman

yang bersifat asam.

Istilah asam (

acid

) berasal dari bahasa Latin

acetum

yang

berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam

asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.

Apakah sifat asam, basa, dan garam itu? Coba kamu perhatikan

larutan pembersih porselin atau keramik. Apa yang terjadi jika larutan

pembersih tersebut terkena lantai keramik? Coba kamu simpulkan

sifat-sifat asam!

Pernahkah kamu mencuci dengan deterjen atau sabun? Apa

yang kamu rasakan pada tanganmu itu? Apakah licin dan terasa

panas? Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin),

selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam

kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian).

Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita

dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena

cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Bagaimanakah cara

mengidenti

fi

kasi asam dan basa yang baik dan aman? Kamu dapat

mengenali asam dan basa dengan menggunakan indikator. Indikator

yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau

garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.

1. Asam

Kamu sudah mengetahui jika asam merupakan salah satu penyusun

dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju,

dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam

air akan melepaskan ion H

+

. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H

+

(ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom

hidrogen. Tahukah kamu perbedaan antara ion, kation, dan anion? Ion

adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation

adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion

yang bermuatan listrik negatif.

Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan ber-

bagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara

asam

basa

garam

indikator

kertas lakmus

pH

netralisasi

korosif

003 bab 2.indd 33

7/18/2008 7:08:28 PM

34

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat

bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II)

klorida (FeCl

2

).

Tokoh IPA

Gambar 2.2 Svante August

Arrhenius

Sumber Gambar:

http://

cache.eb.com/eb

(2008)

Svante August Arrhenius

Svante August Arrhenius (19 Februari 1859—2 Oktober 1927) ialah seorang

ilmuwan Swedia yang merupakan salah satu penggagas kimia fisik. Ia

mendapat Penghargaan Nobel dalam Kimia atas karyanya mengenai ionisasi

pada tahun 1903. Ia mengemukakan bahwa senyawa dalam larutan dapat

terurai menjadi ion-ionnya, dan kekuatan asam dalam larutan aqua tergantung

pada konsentrasi ion-ion hidrogen di dalamnya.

Sumber:

http://groups.or.id/wikipedia

Asam-asam apa sajakah yang ada dalam kehidupan sehari-hari

kita? Mari kita cermati tabel berikut.

Tabel 2.1 Beberapa Asam yang Telah Dikenal dalam Kehidupan

Nama Asam

Rumus Kimia

Terdapat dalam

Asam asetat

Asam askorbat

Asam sitrat

Asam borat

Asam karbonat

Asam klorida

Asam nitrat

Asam fosfat

Asam tartrat

Asam malat

Asam formiat

Asam laktat

Asam benzoat

CH

3

COOH

C

6

H

8

O

6

C

6

H

8

O

7

H

3

BO

3

H

2

CO

3

HCl

HNO

3

H

3

PO

4

C

4

H

6

O

6

C

4

H

6

O

5

HCOOH

C

3

H

6

O

3

C

6

H

5

COOH

Larutan cuka

Jeruk, tomat, sayuran

Jeruk

Larutan pencuci mata

Minuman berkarbonasi

Asam lambung

Pupuk, peledak TNT

Deterjen, pupuk

Anggur

Apel

Sengatan lebah

Keju

Bahan pengawet makanan

Sumber: Dokumentasi Penerbit

003 bab 2.indd 34

7/18/2008 7:08:29 PM

35

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan,

yaitu asam organik dan asam anorganik. Tahukah kamu apa bedanya?

Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak

terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan

korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik

banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.

Gambar 2.3 Beberapa Buah yang Mengandung Asam

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus

Citrus

(jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan

sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Asam sitrat dikenal sebagai senyawa

antara dalam siklus asam sitrat. Asam ini penting dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga ditemukan

pada hampir semua makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah

lingkungan dan sebagai antioksidan.

Diskusikan 2.1

Mengapa susu yang basi lebih bersifat asam dibanding susu segar?

Warta IPA

W

W

O

H

H

H

H

OH

HO

OH

O

OH

O

(a) Jeruk

(b) Anggur

(c) Apel

(d) Tomat

Gambar 2.4 Struktur Kimia Asam Sitrat

Sumber Gambar:

http://www.id.wikipedia.org/wiki/asam.sitrat

(2008)

003 bab 2.indd 35

7/18/2008 7:08:46 PM

36

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

2. Basa (Hidroksida)

Jika kamu mencuci tangan dengan sabun, apa yang kamu rasakan

pada tanganmu? Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa

kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga

seperti deodoran, obat maag (

antacid)

dan sabun serta deterjen

mengandung basa.

Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air

(larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH

-

). Oleh karena itu,

semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.

Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi

nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata

hidroksida.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran. Asam sitrat yang konsentrasi tinggi,

mencapai 8% bobot kering, terdapat pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).

Rumus kimia asam sitrat adalah C

6

H

8

O

7

.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat

Contoh Soal 2.1

Soal

Tulislah nama dari senyawa basa berikut!

a. NaOH

c. KOH

b. Ca(OH)

2

d. Mg(OH)

2

Pembahasan

a. NaOH

= Natrium hidroksida

b. Ca(OH)

2

= Kalsium hidroksida

c.

KOH = Kalium hidroksida

d. Mg(OH)

2

= Magnesium hidroksida

Tahukah kamu, basa apa yang ada di sekitar kita? Mari kita

cermati tabel berikut ini.

Tabel 2.2 Beberapa Jenis Basa yang Telah Dikenal

Nama Basa

Rumus Kimia Basa

Terdapat dalam

Aluminium hidroksida

Kalsium hidroksida

Magnesium hidroksida

Natrium hidroksida

Al(OH)

3

Ca(OH)

2

Mg(OH)

2

NaOH

Deodoran, obat maag

Plester

Obat pencahar (

antacid

)

Sabun, pembersih saluran air

Sumber: Dokumentasi Penerbit

003 bab 2.indd 36

7/18/2008 7:08:46 PM

37

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Gambar 2.5 Garam Dapur

Foto: Dokumentasi Penerbit

3. Garam

Jika mendengar kata ”garam”, pastilah yang terbayang pada benakmu

adalah garam dapur. Garam dapur memang merupakan salah satu

contoh garam.

Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah kamu melihat orang

yang sakit perut (maag dan sejenisnya)? Tahukah kamu mengapa

orang yang sakit maag minum obat sakit maag atau

antacid

? Apakah

antacid itu? Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung

yang meningkat. Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakan

antacid

. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kele-

bihan asam lambung (HCl).

Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam

dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan

asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H

+

dari asam akan

bereaksi dengan ion OH

-

dari basa membentuk molekul air.

H

+

(

aq

) + OH

-

(

aq

) H

2

O (

)

Asam Basa Air

Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa

disebut reaksi penetralan.

Apakah terjadi reaksi antara ion negatif dari asam dan ion positif

logam dari basa? Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa

ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut

dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi

jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung

membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut

juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.

Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!

Asam + Basa

Garam + Air

Asam klorida + Natrium hidroksida

Natrium klorida + air

HCl (

aq

) + Na OH (

aq

)

Na Cl (

aq

) + H

2

O (

)

Asam

Basa

Garam Air

Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan,

tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam

basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa

penyusunnya.

003 bab 2.indd 37

7/18/2008 7:08:51 PM

38

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat

netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO

3

. Garam

yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan

disebut garam asam, contohnya adalah NH

4

Cl. Garam yang berasal

dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam

basa, contohnya adalah CH

3

COONa.

Contoh asam kuat adalah HCl, HNO

3

,

H

2

SO

4

. Adapun KOH, NaOH,

Ca(OH)

2

termasuk basa kuat.

Simaklah beberapa garam yang telah dikenal dalam kehidupan

sehari-hari pada tabel berikut. Apa sajakah garam yang ada dalam

kehidupan kita?

4. Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat

Elektrolit

Pernahkah kamu melihat seseorang mencari ikan dengan meng-

gunakan ”setrum” atau aliran listrik yang berasal dari aki? Apa yang

terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri arus listrik

itu dicelupkan ke dalam air sungai? Ternyata ikan yang berada di

sekitar ujung alat itu terkena aliran listrik dan pingsan atau mati.

Apakah air dapat menghantarkan listrik?

Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang buruk.

Akan tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka

larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam

air dan dapat membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus

listrik dinamakan larutan elektrolit. Contohnya adalah larutan garam

dapur dan larutan asam klorida. Zat yang tidak menghantarkan arus

listrik dinamakan larutan nonelektrolit. Contohnya adalah larutan

gula dan larutan urea.

Untuk mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus

listrik atau tidak, dapat diuji dengan alat penguji elektrolit. Alat penguji

elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda yang dihubungkan

dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu,

serta bejana yang berisi larutan yang akan diuji. Mari kita lakukan

kegiatan berikut untuk mengetahui apakah asam, basa, dan garam

dapat menghantarkan arus listrik.

Tabel 2.3 Beberapa Garam yang Telah Dikenal

Nama Garam

Rumus

Nama Dagang

Kegunaan

Natrium klorida

Kalsium karbonat

Kalium nitrat

Kalium karbonat

Natrium fosfat

Amonium klorida

NaCl

CaCO

3

KNO

3

K

2

CO

3

Na

3

PO

4

NH

4

Cl

Garam dapur

Kalsit

Salpeter

Potas

TSP

Salmoniak

Penambah rasa

Bahan cat

Pupuk

Bahan sabun

Bahan deterjen

Bahan baterai

Sumber: Dokumentasi Penerbit

003 bab 2.indd 38

7/18/2008 7:08:51 PM

39

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Uji Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik

Tujuan

Menguji larutan berdasarkan daya hantar listriknya

Alat dan Bahan

1.

Gelas kimia

5. Larutan NaCl

2.

Elektroda karbon

6. Larutan asam cuka

3.

Baterai

7.

Larutan NaOH

4.

Bola lampu

8. Larutan gula

Petunjuk Kerja

1.

Rangkailah alat uji elektrolit seperti tampak pada gambar di atas.

2.

Isilah gelas dengan larutan asam asetat.

3.

Celupkan elektroda ke dalam larutan asam asetat.

4.

Amatilah bola lampu, perubahan apa yang terjadi?

5.

Ulangi kegiatan di atas dengan mengganti larutan asam asetat dengan larutan NaOH,

larutan NaCl, dan larutan gula secara bergantian.

6.

Catat hasil pengamatan dalam tabel.

7.

Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan dan diskusikan bersama teman satu kelompok.

Tabel 2.4 Hasil Pengamatan Uji Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

No

Larutan

Nyala Lampu

Gelembung Gas

Terang

Redup

Padam

Ada

Tidak

ada

Pertanyaan

1.

Apa yang disebut dengan larutan?

2.

Apa yang disebut dengan larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan

nonelektrolit?

3.

Berdasarkan kegiatan yang kamu lakukan, berilah contoh larutan elektrolit lemah, kuat,

dan nonelektrolit.

Kegiatan Ilmiah 2.1

Gambar 2.6 Rangkaian Alat Penguji Elektrolit

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

003 bab 2.indd 39

7/18/2008 7:08:52 PM

40

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

B. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam,

basa, maupun netral

.

Tahukah kamu bagaimana cara menentukan

sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat

digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat

yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa,

dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau

netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau

indikator alami.

Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.

1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan

bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus

merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus

tersebut adalah sebagai berikut.

a.

Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam

larutan basa berwarna biru.

b.

Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam

larutan basa berwarna biru.

c.

Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah

warna.

1.

Sebutkan masing-masing tiga contoh senyawa asam dan senyawa basa beserta dengan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari!

2.

Sebutkan manfaat dan kerugian asam bagi kita dan lingkungan!

3.

Dari persamaan reaksi berikut, manakah yang termasuk asam, basa, dan garam?

HNO

3

(

aq

) + KOH (

aq

)

KNO

3

(

aq

) + H

2

O (

)

4.

Apakah yang dimaksud dengan garam asam dan garam basa? Sebutkanlah contohnya?

Asah Kemampuan 2.1

Gambar 2.7 Bagian-Bagian Kertas Lakmus

Sumber Gambar: Suroso AY, D Kardiawarman. Ensiklopedia Sains dan

Kehidupan (2003)

Agar kamu lebih paham mengenai materi ini, mari kita lakukan

kegiatan berikut.

Bagian yang

dicelupkan ke

dalam larutan

asam

Kertas lakmus

merah

Kertas lakmus

Biru

Bagian yang

dicelupkan ke dalam

larutan basa

003 bab 2.indd 40

7/18/2008 7:08:53 PM

41

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Identi

fi

kasi Larutan Asam, Basa,

dan Garam Menggunakan Kertas Lakmus

Tujuan

Mengidenti

fi

kasi larutan asam, basa, dan garam menggunakan kertas lakmus

Alat dan Bahan

1.

Gelas plastik/gelas kimia

2.

Pelat tetes

3.

Pipet tetes

4.

Kertas lakmus

5.

Bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, seperti cuka, air aki, teh, sabun, kapur,

air sumur, garam, dan air jeruk.

Petunjuk Kerja

1.

Kumpulkan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang berupa bahan padat

atau larutan.

2.

Larutkan bahan-bahan yang padat tersebut ke dalam air.

3.

Masukkan atau celupkan kertas lakmus ke dalam cekungan-cekungan pelat tetes.

4.

Teteskan dengan pipet tetes asam, basa, dan netral dari bahan-bahan tersebut pada

lakmus yang terdapat di dalam cekungan pelat tetes.

5.

Catat hasil pengamatan dalam tabel dan klasi

fi

kasikan bahan-bahan tersebut berdasar-

kan sifatnya.

6.

Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan dan susunlah laporannya.

Tabel 2.5 Hasil Pengamatan Identifikasi Larutan dengan Kertas Lakmus

No.

Bahan-Bahan

Hasil Pengamatan

dengan Lakmus

Asam

Basa

Netral

1.

Larutan cuka

2.

Air jeruk

3.

Air aki

4.

Larutan gula

5.

Larutan sabun

6.

Larutan kapur

7.

Air teh

8.

Air sumur

9.

Larutan garam dapur

Pertanyaan

1.

Apa yang terjadi pada kertas lakmus jika ditetesi dengan larutan asam, basa, atau larutan

netral?

2.

Mengapa larutan yang netral tidak dapat menunjukkan perubahan warna pada lak-

mus?

Kegiatan Ilmiah 2.2

003 bab 2.indd 41

7/18/2008 7:08:53 PM

42

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan

Indikator Alami

Percobaan yang telah kamu lakukan adalah mengidenti

fi

kasi suatu

larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas

lakmus. Adakah cara lain untuk mengidenti

fi

kasi suatu larutan?

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah,

yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang

berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit

manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam

basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan

warna yang berbeda dalam larutan asam basa.

Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai

halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah

ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua

dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam

larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat

kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna

dari ungu menjadi biru kehitaman.

Agar kamu lebih paham dengan pokok bahasan ini, mari kita

lakukan kegiatan berikut.

Identi

fi

kasi Larutan Asam, Basa, dan Garam

dengan Menggunakan Indikator Alami

Tujuan

Mengidenti

fi

kasi larutan asam, basa, dan garam dengan menggunakan indikator alami

Kegiatan Ilmiah 2.3

Gambar 2.8 Beberapa Macam Indikator Alami

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

(a) Kubis Ungu

(b) Bunga Mawar

(c) Bunga Sepatu

(d) Kunyit

003 bab 2.indd 42

7/18/2008 7:09:07 PM

43

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Alat dan Bahan

1.

Lumpang dan alu

7. Air kapur

2.

Corong

8. Air suling

3.

Tabung reaksi

9. Larutan NaOH

4.

Pipet tetes

10. Larutan HCl

5.

Gelas ukur

11. Larutan garam dapur

6.

Bunga berwarna atau bahan alam

12. Larutan cuka

Petunjuk Kerja

1.

Siapkan bermacam-macam bunga berwarna atau bahan alam (misalnya bunga sepatu,

bunga mawar, kunyit,

bougenvile

, dan bunga kana)

2.

Siapkan lumpang dan alu.

3.

Tumbuklah bahan-bahan tersebut dengan menggerusnya dan tambahkan air ± 5 ml.

Kemudian, amati indikator warnanya.

4.

Siapkan 5 tabung reaksi yang berisi larutan yang akan diuji

5.

Masukkan masing-masing 1 ml ekstrak ke dalam 5 tabung reaksi.

6.

Masukkan masing-masing 5 tetes larutan cuka ke dalam tabung reaksi 1, larutan natrium

klorida ke dalam tabung 2, dan larutan natrium hidroksida ke dalam tabung 3. Amati

perubahan warna indikator dalam larutan.

7.

Lakukan dengan cara yang sama untuk ektrak bahan lain dan dalam larutan lainnya.

8.

Catat perubahan warna indikator alami tersebut ke dalam tabel

9.

Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan, kemudian diskusikan dengan teman satu kelom

-

pok.

Tabel 2.6 Hasil Pengamatan Identifikasi Larutan dengan Indikator Alami

No.

Indikator Alami

Warna Indikator

Mula-Mula

Warna Indikator Dalam Larutan

Asam Cuka

Garam

NaOH

1.

Bunga sepatu

2.

Kunyit

3.

Bunga kana

4.

Bunga mawar

5.

Bunga

bougenvile

Pertanyaan

1.

Perubahan warna apa yang terjadi pada ekstrak yang ditetesi dengan larutan asam, basa

atau larutan netral?

2. Mengapa larutan yang netral tidak dapat menunjukkan perubahan warna pada

ekstrak?

003 bab 2.indd 43

7/18/2008 7:09:07 PM

44

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

C. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan

1. Kekuatan Asam dan Basa

Masih ingatkah kamu dengan sifat asam dan basa? Misalnya bebe-

rapa jenis asam dapat diminum atau dikonsumsi, sebaliknya ada

beberapa asam yang berbahaya bila kena kulit, karena dapat merusak

jaringan. Asam juga dapat merusak logam dan keramik.

Apakah asam dan basa mempunyai kekuatan yang sama?

Kekuatan suatu asam atau basa tergantung bagaimana senyawa

tersebut dapat diuraikan menjadi ion-ion dalam air. Peristiwa ter-

urainya suatu zat menjadi ion-ionnya dalam air disebut ionisasi.

Asam atau basa yang terionisasi secara sempurna dalam larutan

merupakan asam kuat atau basa kuat. Sebaliknya asam atau basa

yang hanya terionisasi sebagian merupakan asam lemah atau basa

lemah.

Jika ingin mengetahui kekuatan asam dan basa kamu dapat

melakukan percobaan sederhana. Perhatikan nyala lampu saat

mengadakan percobaan uji larutan elektrolit. Bila nyala lampu redup

berarti larutan tergolong asam atau basa lemah, sebaliknya apabila

nyala lampu terang berarti larutan tersebut tergolong asam atau

basa kuat.

1.

Apa yang dimaksud dengan indikator asam basa?

2.

Sebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidenti

fi

kasi larutan asam, basa,

dan garam! Jelaskan masing-masing cara tersebut!

3.

Bagaimanakah sifat lakmus merah dan lakmus biru pada larutan asam, basa, dan ga-

ram?

4.

Sebutkan bahan-bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator alami?

a) Nyala Lampu Redup

b) Nyala Lampu Terang

Gambar 2.9 Uji Kekuatan Larutan Asam dan Basa Berdasarkan Nyala Lampu

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Asah Kemampuan 2.2

003 bab 2.indd 44

7/18/2008 7:09:08 PM

45

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Asam kuat atau asam lemah pada konsentrasi yang sama

menghantarkan listrik yang berbeda. Nyala lampu pada Gambar 2.9(a)

(halaman 95) tampak redup. Ini berarti larutan yang diuji berupa

asam lemah atau basa lemah. Adapun pada Gambar 2.9(b) lampu

menyala terang, menandakan bahwa larutan yang diuji berupa asam

kuat atau basa kuat.

Belajar IPA melalui Internet

Kamu dapat belajar materi ini dengan mengakses website

http://id.wikipedia.org./asam basa

2. Derajat Keasaman dan Kebasaan (pH dan pOH)

Mungkin kamu pernah mendengar istilah pH suatu larutan. Apakah pH

itu? Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH =

potenz Hydrogen

)) bergantung pada konsentrasi ion H

+

dalam larutan.

Semakin besar konsentrasi ion H

+

semakin asam larutan tersebut.

Umumnya konsentrasi ion H

+

pada larutan sangat kecil, maka

untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk

menyatakan konsentrasi ion H

+

. Nilai pH sama dengan negatif

logaritma konsentrasi ion H

+

dan secara matematika dinyatakan

dengan persamaan

pH = - log (H

+

)

Analog dengan pH, konsentrasi ion OH

juga dapat dinyatakan

dengan cara yang sama, yaitu pOH (

Potenz Hydroxide

) dinyatakan

dengan persamaan berikut.

pOH = - log (OH

-

)

Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala

0—14.

a.

Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.

b.

Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.

c.

Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

Jumlah harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki

pOH = 5, maka harga pH = 14 – 5 = 9. Harga pH untuk beberapa

jenis zat yang dapat kita temukan di lingkungan sehari-hari dinyatakan

dalam Tabel 2.7 (halaman 46).

003 bab 2.indd 45

7/18/2008 7:09:08 PM

46

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Tabel 2.7 Harga pH untuk Beberapa Jenis Zat

No.

Harga pH

Contoh Material

1

1

Larutan HCl 0,1 M

2.

6

Susu

3.

7

Air murni

4.

7,2

Darah

5.

14

Larutan NaOH 1 M

3. Menentukan pH Suatu Larutan

Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan

indikator universal, indikator

stick

, larutan indiaktor, dan pH meter.

a.

Indikator Universal

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-

macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan

dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam

yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.

b.

Indikator Kertas (Indikator

Stick

)

Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan

indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaan-

nya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam

larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan

dengan peta warna yang tersedia.

Warta IPA

pH dan Rambut

Rambut normal memiliki pH sekitar 5, jadi bersifat asam lemah. Pada pH ini, rambut terasa lembut,

kuat, dan sehat. Larutan basa membuat rambut menjadi kusam, mudah patah atau menjadi keriting. Untuk

membersihkan rambut, kita menggunakan shampo. Umumnya shampo bersifat basa, karena shampo

terbuat dari senyawa basa dengan minyak atau lemak. Senyawa yang bersifat basa dapat merusak rambut

kita, sehingga kadang kita menggunakan kondisioner setelah memakai shampo. Kondisioner berisi senyawa

yang bersifat asam lemah, seperti asam sitrat. Hal ini bertujuan untuk menetralkan kelebihan senyawa

basa yang tertinggal dari pemakaian shampo.

Sumber:

Chemistry Insight “0” Level

(2007: 264)

Sumber: Dokumentasi Penerbit

003 bab 2.indd 46

7/18/2008 7:09:09 PM

47

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

c.

Larutan Indikator

Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan

metil jingga (

Metil Orange

= MO). Pada pH kurang dari 6 larutan

ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya

menjadi kuning (Gambar 2.11).

Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (

Phe-

nolphtalein

= pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna,

dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10

(Gambar 2.12).

Gambar 2.10 Penentuan pH Larutan dengan Indikator Kertas

Sumber Gambar: Suroso AY, Anna P, Kordiyawarman Ensiklopedia Sains dan Kehidupan (2003)

Gambar 2.11 Warna

Indikator Metil Jingga

dalam Larutan dengan pH 2,

7, dan 11

Sumber Gambar: Suroso

AY, Anna P, Kordiyawarman

Ensiklopedia Sains dan

Kehidupan (2003)

d.

pH Meter

Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH

meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan

yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang

menunjukkan pH larutan.

Gambar 2.12 Warna indikator fenolftalin dalam Larutan Asam (Jernih) dan

Dalam Larutan Basa (Merah Muda)

Sumber Gambar: Suroso AY, D Kardiawarman. Ensiklopidia Sains dan Kehidupan

(2003)

(a) Larutan Asam

(b) Larutan Basa

Indikator

universal

Bersifat asam

Netral

Bersifat biasa

Indikator universal

003 bab 2.indd 47

7/18/2008 7:09:11 PM

48

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Gambar 2.13 Beberapa Jenis pH Meter Digital

Sumber Gambar:

www.automation.co.th; www.lodi.gov

(2008)

1.

Jelaskan yang dimaksud dengan:

a.

asam kuat

b.

asam lemah

c.

basa kuat

d.

basa lemah

2.

Jelaskan cara yang dapat dilakukan untuk menentukan kekuatan asam dan basa!

3.

Berdasarkan Tabel 2.7 (halaman 46), zat apa sajakah yang berbahaya jika terkena kulit?

4.

Sebutkan beberapa contoh bahan atau material yang memiliki sifat asam dan memiliki sifat

basa!

5.

Jelaskan tiga cara yang dapat dilakukan untuk menentukan pH suatu larutan!

Rangkuman

Larutan dapat bersifat asam, basa, atau garam. Larutan asam rasanya masam, memiliki

pH kurang dari 7, serta bereaksi dengan logam dan bahan lainnya. Reaksi asam dengan logam

bersifat korosif. Adapun larutan basa rasanya pahit, terasa licin, dan harga pH lebih besar dari

7. Garam merupakan hasil reaksi dari asam dan basa. Ada tiga jenis garam, yaitu garam normal

(pH = 7), garam asam (pH < 7), dan garam basa (pH > 7).

Harga pH atau derajat keasaman dapat diukur dengan menggunakan indikator, misalnya

kertas lakmus, indikator fenolftalin, indikator universal, dan indikator alami, seperti warna

bunga sepatu dan kunyit.

Sifat daya hantar listrik suatu larutan dapat diuji dengan menggunakan alat uji

elektrolit.

Asah Kemampuan 2.3

003 bab 2.indd 48

7/18/2008 7:09:13 PM

49

Bab 2 Asam, Basa, dan Garam

Uji Kompetensi 2

I.

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!

1.

Berikut ini adalah sifat-sifat larutan asam,

kecuali

....

a. dapat memerahkan warna lakmus biru

b. dapat menimbulkan pencemaran udara

c. larutannya termasuk nonelektrolit

d. jika dilarutkan dalam air terjadi reaksi ionisasi dan terjadi ion OH

-

2.

Berikut ini adalah data hasil pengujian beberapa larutan dengan menggunakan lakmus

merah dan lakmus biru.

Larutan

Perubahan Warna pada Lakmus

Lakmus Merah

Lakmus Biru

A

B

C

D

Merah

Biru

Merah

Biru

Merah

Biru

Biru

Merah

Larutan yang bersifat asam adalah ....

a. A

c. C

b. B

d. D

3.

Berikut ini adalah larutan asam:

1. HCl

4. CH

3

COOH

2. H

2

SO

4

5. HCN

3. HNO

3

Larutan asam lemah ditunjukkan nomor ....

a. 1 dan 5

c. 1 dan 3

b. 2 dan 4

d. 4 dan 5

4.

Benda-benda peralatan rumah tangga berikut ini yang mudah rusak apabila terkena

larutan asam adalah ....

a. ember plastik

c. gergaji

b. cobek batu

d. rak kayu

5.

Larutan berikut yang termasuk basa kuat adalah ....

a. Mg(OH)

2

c. NH

3

b. LiOH

d. Al(OH)

3

6.

Kalsium hidroksida banyak dimanfaatkan sebagai ....

a. bahan cat tembok

c. obat

antacid

b. bahan pembersih kaca

d. bahan pembuat sabun

7.

Apabila ekstrak bunga sepatu merah digunakan sebagai indikator asam basa, maka

gejala berikut yang benar adalah ....

a. dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau

b. dalam asam berwarna hijau dan di dalam basa berwarna merah

c. dalam asam berwarna ungu dan di dalam basa berwarna merah

d. dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna ungu

003 bab 2.indd 49

7/18/2008 7:09:14 PM

50

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

8.

Larutan air kapur dengan pH = 12 apabila diuji dengan indikator fenolftalein maka

warna yang terjadi adalah ....

a. kuning

c. biru

b. merah

d. tak berwarna

9.

Beberapa garam dan asam basa pembentuknya tertera pada tabel berikut.

Rumus

Nama

Asam Pembentuk

Basa Pembentuk

Sifat Garam

NaCl

Natrium klorida

HCl

NaOH

Netral

KCl

Kalium klorida

HCl

KOH

Netral

Na

2

CO

3

Natrium karbonat

H

2

CO

3

NaOH

Basa

KCN

Kalium cianida

HCN

KOH

Basa

NH

4

Cl

Amonium klorida

HCl

NH

4

OH

Asam

Garam yang bersifat asam dan garam yang bersifat netral yaitu ....

a. NH

4

Cl dan KCl

c. KCN dan NH

4

Cl

b. NaCl dan Na

2

CO

3

d. Na

2

CO

3

dan NaCl

10. Garam yang sukar larut dalam air adalah ....

a. NaCl

c. CaCl

2

b. KNO

3

d. PbCl

2

II.

Jawablah dengan singkat dan jelas!

1.

Sebutkan masing-masing dua sifat asam dan sifat basa!

2.

Sebutkan masing-masing tiga contoh bahan rumah tangga yang mengandung asam

dan mengandung basa!

3.

Apa bukti bahwa suatu larutan bersifat asam dan bersifat basa?

4.

Bagaimana cara mengetahui suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral?

5.

Apakah yang dimaksud dengan indikator?

6.

Sebutkan tiga contoh indikator asam-basa!

7.

Apakah yang dimaksud dengan indikator alami? Berikan contohnya!

Tugas Proyek

Carilah artikel dari internet, majalah, buletin, koran, atau media cetak lainnya yang membahas hubungan antara

sifat asam dengan kerusakan lingkungan. Diskusikan dengan temanmu bagaimana upaya yang harus ditempuh

untuk mengatasinya. Presentasikan di kelas dengan meminta bimbingan gurumu.

Refleksi Diri

Setelah kamu mempelajari materi ini,

1.

manfaat apa yang kamu peroleh?

2.

kesulitan apa yang kamu temui saat mempelajarinya?

3.

persoalan baru apa yang muncul di benakmu setelah mempelajari materi ini?

Konsultasikan kesulitan dan permasalahan yang kamu temui dengan gurumu.

003 bab 2.indd 50

7/18/2008 7:09:14 PM