Gambar Sampul IPA · BAB 11 MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA
IPA · BAB 11 MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA
Anni Winarsih

24/08/2021 15:32:14

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

217

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

217

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini,

kamu diharapkan dapat:

a. mengetahui bagian-bagian

mikroskop;

b. mengetahui cara meng-

gunakan mikroskop;

c. menerapkan keselamatan

kerja di laboratorium.

MIKROSKOP DAN

KESELAMATAN KERJA

Peta Konsep

BAB 11

MIKROSKOP

Jenis-Jenis

Mikroskop

Penggunaan

Mikroskop

Bagian-Bagian

Mikroskop

Mikroskop

Cahaya

Mikroskop

Stereo

Mikroskop

Elektron

Bagian

Optik

Bagian

Penerangan

Bagian

Mekanis

Keselamatan Kerja di

Laboratorium

Alat dan

Bahan

Simbol

Bahaya

Tata Tertib di

Laboratorium

012 bab 11.indd 217

7/18/2008 7:36:52 PM

218

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

218

Pernahkah kamu berpikir bahwa di sekitar kita ada makhluk hidup yang tak tampak

karena terlalu kecil? Mereka ada yang melayang di udara, berenang di air, atau menempel

pada tumbuhan dan hewan. Contohnya seperti gambar di atas. Gambar tersebut adalah

Euglena

. Hewan ini ada di perairan tawar. Selain

Euglena

, masih banyak makhluk hidup

kecil seperti bakteri, virus, hewan bersel satu, tumbuhan bersel satu, bahkan bagian

yang ada pada tumbuhan atau hewan besar seperti serbuk sari atau spora pada jamur.

Makhluk hidup atau bagian dari makhluk hidup itu terlalu kecil untuk dapat diamati oleh

penglihatan kita, sehingga kita memerlukan alat bantu berupa mikroskop untuk dapat

mengamatinya. Melalui bab ini kamu akan tahu apa dan bagaimana cara menggunakan

mikroskop.

Gambar 11.1

Euglena

, Salah Satu Organisme Mikroskopis

Sumber Gambar :

http://plantphys.info/organismal/lechtml/images/euglena.jpg

(2008)

012 bab 11.indd 218

7/18/2008 7:36:54 PM

219

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

219

Kata-Kata Kunci

(Key Words)

mikroskop

lensa okuler

lensa objektif

lensa kondensor

preparat

keselamatan kerja

A. Mikroskop dan Jenis-Jenisnya

Apakah semua makhluk hidup dapat diamati dengan jelas secara

langsung, tanpa menggunakan alat bantu? Bagaimana pula makhluk

hidup yang bersel satu? Saat kita melakukan pengamatan sel atau

jaringan pada makhluk hidup dapatkah kita melihat dengan jelas

bagian-bagiannya? Mereka terlalu kecil untuk dapat kita amati

langsung dengan mata kita atau disebut dengan mikroskopis. Untuk

mengamati hewan atau benda mikroskopis, kita perlu menggunakan

alat bantu untuk dapat memperjelas objek pengamatan. Alat bantu

tersebut dapat berupa kaca pembesar (lup) maupun mikroskop.

Mikroskop (bahasa Yunani:

micron

= kecil dan

scopos

= tujuan)

adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat

dengan mata telanjang.

Gambar 11.2 Lup dan Mikroskop

Sumber Gambar:

www.dept-info.labri.fr; www.tri-nitro.com; www.med-lite.com

Tanpa bantuan mikroskop kita tidak dapat mengamati bagian-

bagian sel/jaringan dengan jelas dan terperinci. Mikroskop dapat

membuat objek pengamatan yang kecil terlihat lebih besar.

Mikroskop awalnya dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias Janssen

dan Hans, seorang tukang kacamata dari Belanda. Selanjutnya pada

tahun 1610, Galileo, ahli

fi

sika modern dan astronomi menggunakan

mikroskop untuk mengamati gejala alam. Beberapa tahun kemudian

Antonie van Leuwenhoek dari Belanda membuat mikroskop dengan

satu lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai 300

kali. Tahun 1663 Robert Hooke, ilmuwan Inggris meneliti serangga

dan tumbuhan dengan mikroskop. Ia menemukan sel-sel kecil pada

gabus.

1. Jenis-Jenis Mikroskop

Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkem-

bangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mikroskop yang paling

Gambar 11.3 Mikroskop

yang Dibuat Tahun 1852

Sumber Gambar:

http: //

www.wikipedia.com/

(2008)

012 bab 11.indd 219

7/18/2008 7:36:56 PM

220

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

220

Gambar 11.4 Mikroskop

Cahaya

Sumber Gambar: Modul

online-Pustekom 2005

Gambar 11.5 Mikroskop

Stereo

Sumber Gambar:

http://www.

google/Image

(2008)

Gambar 11.6 Mikroskop Elektron Scanning

Sumber Gambar :

http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/

Gambar/mikroskop/sem.jpg

(2008)

sederhana adalah mikroskop cahaya, mikroskop stereo sampai yang

modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern, perbesaran

yang dihasilkan semakin besar dan rinci.

Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop

dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya)

dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber

cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron.

a.

Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000

kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif,

lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler

terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada

mikroskop ada yang berlensa tunggal (monokuler) atau ganda

(binokuler). Lensa kondensor berperan untuk menerangi objek

dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat

maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

b.

Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa

digunakan untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran

7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini

dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop

stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Perbedaannya

pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat

melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.

c.

Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu

kali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Ada dua

tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop

elektroscanning

(SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).

012 bab 11.indd 220

7/18/2008 7:36:58 PM

221

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

221

Tokoh IPA

Antony van Leeuwenhoek

Penemu kuman Antony van Leeuwenhoek lahir di Delft, Negeri Belanda.

Dia berasal dari keluarga kalangan menengah dan hampir sepanjang hidupnya

menjadi pegawai pemerintahan.

Penemuan Leeuwenhoek yang besar tak lain akibat hobinya memicing-

kan mata lewat kaca mikroskop. Pada saat itu, tentu saja, orang tidak bisa

begitu saja lari ke toko dan membeli mikroskop. Karena itu Leeuwenhoek

membuatnya sendiri. Beliau sama sekali bukan penggosok lensa profesional

dan belum pernah mendapat didikan khusus di bidang itu. Namun demikian,

keahlian yang dikembangkan amat luar biasa, jauh melampaui kebiasaan

para profesional pada saat itu.

Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan penting. Ia adalah orang

pertama yang menjabarkan spermatozoa (1677), dan merupakan salah

seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dan darah putih. Dia

menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan

dan memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan itu. Dia mampu

menunjukkan, misalnya, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap

berkembang biak dalam cara serupa dengan insekta bersayap. Penemuan

terbesarnya muncul tahun 1674 tatkala ia membuat penelitian pertama kali

terhadap kuman.

Sumber: Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, (2003).

Gambar 11.7 Antony Van

Leeuwenhoek

Sumber Gambar: Microsoft

Student With Encarta

Premium 2008

Belajar IPA melalui Internet

Kamu dapat belajar materi ini dengan mengakses website:

http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop

1.

Sebutkan pembagian jenis mikroskop berdasarkan

a.

kenampakan objek yang diamati

b.

sumber cahayanya

2.

Berapakah perbesaran objek yang teramati dengan

a.

mikroskop cahaya

b.

mikroskop stereo

c.

mikroskop elektron

3.

Jelaskan perbedaan antara mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler!

Asah Kemampuan 11.1

012 bab 11.indd 221

7/18/2008 7:36:59 PM

222

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

222

B. Bagian-Bagian Mikroskop dan Cara

Penggunaannya

1. Pengenalan Bagian-Bagian Mikroskop

Setelah kamu tahu sejarah singkat dan jenis-jenis mikroskop, marilah

kita pelajari bagian-bagian mikroskop. Coba kamu perhatikan gambar

mikroskop berikut ini dan amati masing-masing bagiannya!

Gambar 11.8 Mikroskop dan Bagian-Bagiannya

Sumber Gambar:

Ensiklopedi Populer Anak

(1998)

Gambar 11.8 adalah salah satu jenis mikroskop yang sering

dipakai di sekolah, yaitu mikroskop cahaya. Coba bandingkan dengan

mikroskop yang ada di laboratorium sekolahmu! Sama ataukah

berbeda? Bentuk dan jenis mikroskop memang bermacam-macam,

tetapi pada intinya hampir sama prinsip kerjanya.

Tabung mikroskop

Revolver

untuk memilih

lensa objektif

Lensa Objektif

lensa yang dekat

dengan objek

Preparat/objek

yang akan

diamati

Penjepit untuk

menjepit kaca

objek

Kondensor

untuk

mengumpilkan

cahaya

Diafragma

untuk mengatur

cahaya yang

masuk

Pemutar kasar

untuk menggerakkan

tabung ke atas dan

ke bawah dengan

pergeseran besar

Pemutar halus

untuk menggerakkan

tabung ke atas dan

ke bawah dengan

pergeseran kecil

Lengan mikroskop

Meja objek

untuk meletakkan

objek pengamatan

Sekrup

Kaki mikroskop

Lensa okuler/lensa pengintai

lensa yang dekat dengan

pengamat

Reflektor berupa cermin

untuk menangkap dan

memantulkan cahaya

012 bab 11.indd 222

7/18/2008 7:37:00 PM

223

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

223

Sekarang mari kita pelajari bagian-bagian mikroskop! Bagian-

bagian mikroskop dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu

bagian optik, penerangan, dan mekanis.

a.

Bagian Optik

Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan

benda menjadi lebih besar. Ada dua macam lensa, lensa yang

dekat dengan mata disebut lensa okuler atau lubang pengintai.

Kekuatan perbesaran biasanya tertulis pada permukaanya,

misalnya 10

×

dan lain-lain. Lensa yang dekat dengan benda/

objek pengamatan disebut lensa objektif dan terpasang pada

revolver. Kekuatan perbesaran berbeda-beda misalnya 10

×

,

20

×

, maupun 40

×

. Lensa objektif dapat diatur sesuai dengan

pilihan yang kita perlukan dengan cara memutar revolver (tem-

pat lensa objektif). Masih ada satu lagi lensa kondensor yang

berfungsi mengumpulkan cahaya atau menerangi objek yang

diamati.

Perbesaran yang tampak pada pengamatan merupakan hasil

kali dari lensa okuler dan lensa objektif yang digunakan. Con-

tohnya, bila kamu menggunakan lensa okuler 10

×

dan objektif

20

×

maka perbesarannya adalah 10

×

20 atau sama dengan

200

×

. Ini berarti benda yang diamati melalui mikroskop telah

diperbesar 200

×

.

b.

Bagian Penerangan

Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan

jelas adalah pencahayaan yang cukup. Untuk menangkap

dan memantulkan cahaya yang masuk, mikroskop dilengkapi

dengan re

fl

ektor berupa cermin. Cermin tersebut memiliki 2

sisi, datar dan cekung. Permukaan yang datar digunakan jika

sumber cahaya cukup terang, sedangkan bagian yang cekung

digunakan bila cahaya kurang terang.

Di bawah meja objek, dapat kita temukan bagian yang berfungsi

mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Bagian ini disebut di-

afragma, di dalamnya terdapat lubang-lubang berupa lingkaran

yang dapat diputar, ada yang besar maupun kecil. Semakin

kecil diafragma yang digunakan semakin kecil pula cahaya yang

masuk ke dalam mikroskop, demikian juga sebaliknya.

c.

Bagian Mekanis

Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan

penggunaan mikroskop. Bagian tersebut di antaranya landasan/

dasar/kaki mikroskop dan pegangan mikroskop. Selain itu, ada

bagian yang berguna untuk pengatur fokus, yaitu pemutar kasar

(makrometer) dan pemutar halus (mikrometer).

012 bab 11.indd 223

7/18/2008 7:37:00 PM

224

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

224

Kegiatan Ilmiah 11.1

Pengenalan Mikroskop

Tujuan

Mempelajari bagian-bagian mikroskop dan fungsinya

Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2.

Alat tulis

Petunjuk Kerja

1.

Siapkan sebuah mikroskop.

2.

Gambarlah mikroskop tersebut dengan baik.

3.

Berilah tanda anak panah pada masing-masing bagian mikroskop dan berilah ketera-

ngannya.

2. Cara Menggunakan Mikroskop

Letakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar kamu lebih

mudah melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan

mikroskop terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan

peralatan yang telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan

pencahayaan.

Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop

dengan jelas apabila cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop

ada yang sudah dilengkapi sumber cahaya berupa lampu sehingga

untuk mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan lampunya

saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya

dapat menggunakan cahaya lampu maupun sinar matahari. Bila

menggunakan lampu, arahkan lampu pada jarak kira-kira 20 cm dari

mikroskop. Jika sumber cahaya dari sinar matahari, bagian cermin

pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya matahari,

misalnya dekat pintu/jendela. Aturlah diafragma dan kedudukan

cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang meja objek. Jangan

mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, karena

cahaya yang memantul ke mata dapat mengganggu penglihatan.

Pencahayaan sudah tepat dan memadai, bila diamati dari

lensa okuler akan tampak lingkaran yang terangnya merata. Inilah

yang disebut dengan lapangan pandang. Apabila lapangan pandang

sudah tampak namun belum jelas, cobalah putar/ganti lensa objektif

dengan cara memutar revolver.

Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat

objek (preparat/ sediaan) melalui mikroskop gunakan lensa objektif

012 bab 11.indd 224

7/18/2008 7:37:01 PM

225

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

225

yang memiliki perbesaran lemah dulu, kemudian lakukan langkah-

langkah berikut

a.

Letakkan kaca benda (

object glass

) beserta objek yang akan

diamati (preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca

benda sehingga objek yang akan diamati berada pada lapangan

pandang.

b.

Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja

objek.

c.

Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara

perlahan dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak

lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada

beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya

tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif me-

nyentuh/membentur gelas benda. Hal ini dapat menyebabkan

lensa objektif tergores).

d.

Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar

kasar untuk menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai

preparat terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat, ulangi

langkah (c).

e.

Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus,

naik turunkan lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (pre-

parat tampak lebih jelas).

f.

Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/

mengubah lensa objektif dengan cara memutar revolver. Usa-

hakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini terjadi

maka kamu harus mengulangi dari awal.

3. Cara Mengukur melalui Mikroskop

Miroskop digunakan untuk mengamati dan mempelajari objek (pre-

parat/spesimen) yang ukurannya sangat kecil. Ukuran preparat yang

kita amati dapat diperkirakan dengan cara membandingkannya

dengan ukuran lapangan pandang yang berbentuk lingkaran. Mari

kita mengukur menggunakan mikroskop.

a.

Gunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah, misalnya

10

×

. Letakkan penggaris/mistar plastik transparan (tembus

pandang) dengan skala milimeter di atas meja objek. Unit peng-

ukuran panjang yang digunakan adalah milimeter atau mikron

(

O

) 1 milimeter setara dengan 1000 mikron. (Gambar 11.9a,

halaman 234).

b.

Aturlah pemutar kasar sehingga mistar terletak pada fokus yang

tepat.

c.

Perlahan-lahan geserlah mistar sehingga diperoleh bayangan

seperti pada Gambar 11.9b (halaman 234).

d.

Jika ukuran lapangan pandang pada mikroskop seperti pada

Gambar 11.9b, berarti ukuran lapangan pandang pada mikros-

kop tersebut adalah 12 mm.

012 bab 11.indd 225

7/18/2008 7:37:01 PM

226

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

226

e.

Gantilah mistar dengan preparat/sediaan yang diamati.

Misalkan preparat/sediaan yang diamati setengah ukuran

bidang lapangan pandang, maka ukuran preparatnya adalah

½

×

12 mm = 6 mm.

f.

Bagaimana mengetahui ukuran preparat yang diamati?

Penggunaan lensa objektif dengan perbesaran lemah, akan sulit

untuk memperkirakan ukuran bagian yang lebih kecil. Untuk itu,

perlu menggunakan lensa objektif dengan perbesaran kuat,

misalnya 40

×

. Jika ukuran bayangan preparat yang diamati

misalkan ¼ ukuran lapangan pandang mikroskop, maka

perkiraan ukuran sebenarnya dari benda yang diamati adalah

¼

×

10/40

×

6 mm = 0,375 mm (perkiraan).

Kegiatan Ilmiah 11.2

Penggunaan Mikroskop

Tujuan

Mempraktikkan langkah-langkah penggunaan mikroskop, menentukan ukuran lapangan

pandang mikroskop, dan menentukan ukuran preparat.

Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2. Penggaris/mistar

3. Preparat

Petunjuk Kerja

1.

Siapkan alat dan bahannya.

2.

Pahamilah cara mengukur melalui mikroskop seperti yang telah diuraikan di atas, ke-

mudian praktikkan langkah-langkah tersebut.

3.

Catatlah hasil kegiatanmu dan buatlah kesimpulannya.

Pertanyaan

Berapakah ukuran lapangan pandang mikroskop dan ukuran preparat yang kamu gunakan?

(a)

(b)

1

Gambar 11.9 Cara Mengukur Melalui Mikroskop

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Mistar

1 cm

1 mm

2, 54 cm = 1 inchi

012 bab 11.indd 226

7/18/2008 7:37:02 PM

227

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

227

4. Cara Membuat Preparat Sederhana

Untuk membuat preparat sederhana, kamu perlu menyiapkan alat

bantu berupa silet, kaca objek, kaca penutup, dan bahan pewarna.

Bahan pewarna digunakan untuk memudahkan dalam pengamatan,

misalnya lugol, biru metilen (

methylene blue

), atau eosin. Mari kita

membuat preparat.

Caranya adalah sebagai berikut:

1.

Gunakan gabus atau batang umbi kayu sebagai alat bantu

untuk mempermudah menyayat bagian tumbuhan (akar/daun/

batang) kemudian sayat/dibelah ditengahnya (Perhatikan Gam-

bar 11.10a).

2.

Selipkan daun pada belahan gabus, kemudian sayatlah dengan

silet setipis mungkin untuk mendapatkan penampang melintang

daun (Perhatikan Gambar 11.10b).

3.

Selipkan akar/batang pada belahan gabus, kemudian sayatlah

dengan silet setipis mungkin, untuk mendapatkan penampang

melintang akar/batang (Perhatikan Gambar 11.10c).

Gambar 11.10 Diagram Urutan Cara Membuat Sayatan Melintang

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Potongan jaringan daun yang disayat

Potongan jaringan akar/batang yang disayat

(a)

(b)

(c)

012 bab 11.indd 227

7/18/2008 7:37:03 PM

228

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

228

Setelah mendapatkan sayatan setipis mungkin, langkah

berikutnya adalah sebagai berikut.

1.

Letakkan jaringan/objek yang akan diamati pada kaca preparat

yang telah ditetesi air, kemudian tutup dengan kaca penutup.

(Gambar 11.11a)

2.

Tambahkan setetes pewarna (yodium/metilen biru/merku-

rokrom agar objek pengamatan lebih jelas. (Gambar 11.11b)

3.

Jika cairan melimpah, seraplah dengan menggunakan kertas

lensa/tisu, tetapi jangan terlalu banyak cairan yang dikeluarkan.

(Gambar 11.11c)

4.

Amati di mikroskop mulai dengan perbesaran lemah. (Gambar

11.11d)

Pengamatan dengan Menggunakan Mikroskop

Tujuan

Melakukan pengamatan terhadap preparat dengan menggunakan mikroskop

Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2.

Preparat awetan

Gambar 11.11 Diagram Cara Meletakkan Objek pada Kaca Preparat

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Kegiatan Ilmiah 11.3

(b)

(a)

(d)

(c)

012 bab 11.indd 228

7/18/2008 7:37:05 PM

229

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

229

Petunjuk Kerja

1.

Siapkanlah alat yang akan dipergunakan.

2.

Siapkan preparat yang akan diamati.

3.

Letakkan preparat pada bidang pengamatan, kemudian atur mikroskop sehingga kamu

mendapatkan objek pengamatan yang baik.

4.

Lakukan pengamatan sesuai langkah-langkah yang benar.

5.

Tunjukkan pada gurumu, jika kamu telah berhasil mendapatkan objek pengamatan

dengan jelas.

6.

Gambarlah hasil pengamatanmu pada kertas.

5. Perawatan Mikroskop

Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan

baik. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah pegang tangkainya

dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya.

Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu

meletakkan mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada

tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas atau jatuh

apabila hal ini kamu lakukan.

Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah

penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari

debu. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari

yang dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban.

Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas

pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun,

alkohol, atau xilol. Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah

tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi kurang

jelas.

Diskusikan 11.1

Lihatlah gambar cara membawa mikroskop di bawah ini, manakah yang benar? Jelaskan

alasanmu!

Gambar 11.12 Cara Membawa Mikroskop

Sumber Gambar: Dokumentasi Penulis

012 bab 11.indd 229

7/18/2008 7:37:07 PM

230

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

230

C. Keselamatan Kerja

Perhatikan Gambar 11.14 (halaman 231). Gambar tersebut

menggambarkan situasi dalam ruang laboratorium yang dipenuhi oleh

alat-alat laboratorium lengkap dengan bahan kimia. Agar terhindar

dari kejadian yang tidak diinginkan, kamu perlu memperhatikan

keselamatan selama bekerja/belajar di ruang laboratorium.

Keselamatan kerja dalam laboratorium mencakup cara penyim-

panan, pemakaian, dan perawatan alat atau bahan laboratorium, serta

langkah pertolongan/penanggulangan kecelakaan. Laboratorium

yang baik selalu dilengkapi dengan tempat penyimpanan. Alat/bahan

sesuai dengan sifat atau jenis alat/bahan tersebut.

Warta IPA

W

W

Mikroskop Buatan Sendiri

Kamu dapat mengamati kutu air atau binatang kecil

menggunakan mikroskop buatan sendiri dengan membuat

mikroskop tetes air. Caranya: Seng penjepit

snelhehter

dilekukkan 90

o

dan dipasang pada gelas terbalik dengan lubang

kira-kira 2 cm di atas dasar gelas. Taruhlah hewan yang akan

diamati misalnya kutu air, pada dasar gelas itu dan teteskanlah

air pada lubang tadi sebagai lensa. Dekatkan mata pada tetes

tadi dan aturlah kejelasan melihat dengan membengkok-

bengkokkan seng tadi. Cermin yang diletakkan dalam gelas

dengan alas gabus dapat menambah terang objek (perhatikan

Gambar 11.13).

1.

Mikroskop terbagi menjadi berapa bagian. Sebutkan komponen-komponen yang terdapat

pada masing-masing bagian tersebut!

2.

Jelaskan fungsi dari:

a.

lensa objektif

f. re

fl

ektor

b.

lensa okuler

g. pemutar halus

c.

kondensor

h. pemutar kasar

d.

revolver

i. diafragma

e.

meja objek

3.

Jelaskan langkah-langkah penggunaan mikroskop secara singkat dan jelas!

4.

Bagaimanakah cara membuat preparat secara sederhana?

5.

Agar dapat berfungsi dengan baik dan awet, langkah-langkah apa yang harus dilakukan

untuk merawat mikroskop?

Gambar 11.13 Mikroskop Buatan Sendiri

Sumber Gambar:

Melacak Alam

(1989)

Asah Kemampuan 11.2

012 bab 11.indd 230

7/18/2008 7:37:08 PM

231

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

Khususnya bahan kimia yang mudah menguap, mudah terbakar,

beracun atau berbahaya harus memiliki tempat khusus yang tertutup

atau dilengkapi dengan cerobong uap. Bahan kimia cair sebaiknya

tidak diletakkan di tempat yang lebih tinggi dari kepala kita sehingga

mempersulit pengambilan dan harus disimpan dalam botol/wadah

tertutup rapat, serta tidak terkena panas atau cahaya matahari secara

langsung. Usahakan semua botol penyimpanan bahan berlabel untuk

menghindari kekeliuran dalam pemakaian. Alat-alat yang rawan rusak

atau rawan pecah disimpan dalam lemari tertutup dan aman.

Biasakan segera mencuci tangan jika terkena atau setelah

menggunakan bahan-bahan kimia cair maupun yang padat. Lebih

aman gunakan sarung tangan karet. Jika bahan kimia mengenai

mata, cucilah mata dengan air sebanyak-banyaknya sampai tidak te-

rasa pedih. Pastikan selalu ada perlengkapan P3K dan alat pemadam

kebakaran di laboratorium serta pahami cara penggunaannya!

1. Beberapa Bahan Kimia di Laboratorium untuk SMP

a.

Aluminium sulfat (

Aluminium sulphate

) Al

2

(SO

4

)

3

16H

2

O. Berupa

kristal garam berwarna putih, larut dalam air, dan dapat digu-

nakan sebagai pengganti tawas.

b.

Amoniak (

Amonia

) NH

4

OH. Larutan mudah menguap, jika

terkena kulit atau mata menyebabkan iritasi, uapnya dapat

mengganggu pernapasan, dan jika tertelan mengakibatkan

kerusakan dalam perut. Semakin pekat larutannya semakin

berbahaya. Amonia digunakan sebagai larutan basa.

Gambar 11.14 Bagian dari Ruang Laboratorium

Sumber Gambar:

en.wikipedia.org

(2008)

012 bab 11.indd 231

7/18/2008 7:37:08 PM

232

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

c.

Asam sulfat teknis (

Sulphuric acid, technical

) H

2

SO

4

. Zat cair

tak berwarna, bersifat racun, sangat korosif jika terkena kulit,

menimbulkan luka yang parah, dan dapat merusak kain. Asam

sulfat teknis digunakan sebagai asam kuat.

d.

Asam klorida pekat (

Hidrochloric acid, concentrated

) HCl. Zat

cair tidak berwarna dengan sifat dan fungsinya sama dengan

asam sulfat.

e.

Etanol C

2

H

5

OH biasanya disebut alkohol berupa zat cair tidak

berwarna, mudah menguap dan terbakar, jika diminum mema-

bukkan. Etanol digunakan sebagai pelarut, dapat juga sebagai

desinfektan.

f.

Formalin 40% (

Formalin

). Larutan 40% formaldehida (HCHO) di

dalam air, tidak berwarna, mudah menguap, beracun, berfungsi

sebagai pencegah hama atau bahan pengawet, misalnya untuk

mengawetkan hewan-hewan kecil dalam botol.

g.

Gliserol (

Gliserol

) CH

2

OH.CHOH.CH

2

OH disebut juga gliserin,

berupa cairan agak kental mudah larut dalam air.

h.

Glukosa (

Glucose

) C

6

H

12

O

6

. Kristal tak berwarna, mudah larut

dalam air, termasuk monosakarida.

i.

Kloroform (

Cloroform

) CHCl

2

. Zat cair tak berwarna, bersifat ra-

cun, uapnya dapat menganggu pernapasan, digunakan sebagai

obat bius dan pelarut.

j.

Metilen blue (

Methylene blue

) C

66

H

18

N

3

SCl zat padat berbentuk

serbuk.

k.

Eosin (

Eosin

). Zat padat larut dalam air atau alkohol digunakan

dalam Biologi sebagai pewarna jaringan sehingga mudah dia-

mati, misalnya dalam pengamatan tranportasi air oleh jaringan

tumbuhan.

l.

Natrium hidroksida teknis (

Sodium Hydroxide, technical

) NaOH.

Zat padat berupa kristal putih sangat mudah menyerap uap air

dan udara sehingga mudah mencair, bersifat racun dan korosif,

jika terkena kulit menyebabkan luka bakar.

m. Kobalt (II) klorida (

Cobalt (II) Clorida

) C

0

CI

2

6H

2

O. Zat padat ber-

bentuk kristal merah, sangat mudah menyerap air dan udara,

dalam keadaan kering berwarna biru, dan digunakan untuk

menguji kelembaban udara atau menguji kadar air dalam suatu

benda.

n.

Yodium kristal (

Iodine, Crystal

). Zat padat berwarna abu-abu,

kehitaman, mudah menyublim dengan uap berwarna ungu,

dan korosif. Berbahaya jika tertelan atau terkena kulit. Yodium

digunakan segai reagen dalam uji Amilum seperti halnya Lugol.

Lugol adalah larutan yodium dalam kalium yodida.

o.

Fenolftalin (

Fenolftalein

) C

2

OH

14

O

4,

padat tidak berwarna.

Larutan 1% dalam alkohol digunakan sebagai indikator asam

012 bab 11.indd 232

7/18/2008 7:37:08 PM

233

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

basa. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan dua atau tiga

tetes larutan fenolftalin maka larutan tersebut dapat berubah

menjadi biru tua jika ditetesi dengan larutan kanji.

p.

Natrium klorida (

Sodium cloride

) NaCl. Zat padat berupa kristal

warna putih sering disebut garam dapur.

q.

Kalium iodida

(Potasium iodide

) KI. Zat padat berupa kristal

tak berwarna, elektrolis larutan ini membebaskan yodium yang

berwarna cokelat pada anoda dan warna cokelat tersebut dapat

berubah menjadi biru tua jika ditetesi dengan larutan kanji.

r.

Kalium permanganat (

Potassium permangate

) KMNO

4

. Zat

padat berupa kristal berwarna ungu tua, larutannya dalam air

berwarna ungu, sebagai oksidator kuat, jika dicampur dengan

gliserin atau senyawa organik lain dapat meimbulkan letusan.

s.

Kalium natrium tartrat (

Potassium sodium tartrate

) COOK.(CHOHO)

2

COONa

4

H

2

O. Zat padat berupa kristal warna putih, larut dalam

air digunakan sebagai larutan fehling untuk menguji adanya

bahan pereduksi seperti aldehida dan gula.

t.

Ada dua macam fehling, yaitu fehling A dan fehling B. Fehling

A larutan tembaga sulfat berwarna biru, sedangkan fehling B

adalah larutan

natrium tartrate

yang dicampur dengan Natrium

Hidroksida, tidak berwarna. Pemakaian fehling A dan fehling B

dicampur sama banyak.

u.

Kalsium oksida (

Calcium oxide

) CaO disebut juga kapur tohor,

dapat digunakan untuk membuat air kapur dengan menambah

air.

2. Simbol Bahaya

Untuk keselamatan kerja dan mengenali sifat bahan-bahan yang

ada di laboratorium, khususnya bahan kimia berbahaya, biasanya

pada botol bahan kimia tertempel label simbol-simbol bahaya. Suatu

bahan kimia dapat mempunyai lebih dari satu simbol. Simbol-simbol

itu antara lain tercantum pada tabel berikut.

Tabel 11.1 Simbol-Simbol Bahan Berbahaya

Simbol

Artinya

Contoh

Keterangan

Mudah

terbakar

Minyak

tanah,

alkohol,

kerosin

Ekstrem mudah menyala, artinya zat cair yang

mempunyai suhu kurang dari 0

o

C dan titik didih

kurang atau sama dengan 35

o

C. Sangat mudah

menyala, artinya bahan yang dapat terbakar pada

keadaan normal. Cairan dengan suhu nyala di bawah

21

o

C termasuk dalam golongan ini. Mudah terbakar,

artinya bahan padat yang mudah terbakar pada

suhu kurang dari atau sama dengan 350

o

C dan zat

cair dengan suhu nyala sama atau lebih dari 21

o

C

012 bab 11.indd 233

7/18/2008 7:37:10 PM

234

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Korosif

Asam dan

Basa Kuat

Korosif artinya bahan-bahan yang dapat merusak

jaringan hidup jika bersentuhan.

Beracun/

toksik

Merkuri,

sianida

Beracun artinya suatu zat yang dapat menimbulkan

kecelakaan, penderitaan, ataupun kematian apabila

tertelan, terhirup, atau terserap melalu kulit.

Iritasi/

berbahaya

Kloroform

Iritasi artinya bahan-bahan yang umumnya tidak korosif

tetapi dapat mengakibatkan ketidaknyamanan apabila

bersentuhan dengan kulit atau bagian tubuh lainnya

sehingga dapat menimbulkan hilangnya pigmen atau

melepuh.

Radioaktif

Uranium,

plutonium

Bahan radioaktif artinya bahan-bahan yang dapat

memancarkan sinar-sinar radioaktif atau radiasi dapat

mengakibatkan efek racun dalam waktu singkat atau

lama.

Mudah

meledak

Campuran

hidrogen

dan oksigen.

Mudah meledak/eksplotif artinya bahan-bahan yang

mudah meledak apabila terkena gesekan, benturan,

panas, atau kontak dengan api.

3. Tata Tertib Laboratorium

Ruang laboratorium yang ada di dalamnya terdapat beberapa alat

dan bahan berbahaya perlu dilengkapi dengan peraturan-peraturan

untuk menjaga keselamatan selama belajar atau bekerja di ruang

laboratorium. Peraturan peraturan tersebut berupa tata tertib yang

harus ditaati. Berikut ini contoh tata tertib laboratorium IPA yang

ada di sekolah.

1.

Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa

seizin guru.

2.

Alat serta bahan yang ada di laboratorium tidak diperkenankan

untuk diambil keluar tanpa seizin guru.

Sumber:

upload.wikimedia.org

012 bab 11.indd 234

7/18/2008 7:37:12 PM

235

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

3.

Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk prak-

tikum yang diberikan.

4.

Jika ada alat-alat yang rusak atau pecah hendaknya segera

melapor pada guru.

5.

Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu

segeralah bertanya pada guru.

6.

Jika terjadi kecelakaan sekecil apapun segera laporkan pada

guru.

7.

Etiket bahan yang hilang atau rusak segera diberitahukan

guru.

8.

Botol besar yang berisi bahan kimia jangan diangkat pada

lehernya, karena dengan mengangkat demikian akan ada ke-

mungkinan botol menjadi pecah.

9.

Tutup botol hendaknya dibuka sesuai cara yang dianjurkan dan

setelah selesai menggunakan isinya hendaknya ditutup segera

dan dikembalikan ke tempat semula.

10. Dalam melakukan percobaan hendaknya menggunakan bahan

sesuai dengan petunjuk.

11. Jika ada bahan kimia yang masuk ke dalam mulut, hendaknya

segera dikeluarkan, kemudian berkumur dengan air sebanyak-

banyaknya.

12. Jika tangan atau kulit atau baju terkena asam atau alkali supaya

segera dibasuh/dicuci dengan air sebanyak-banyaknya.

13. Setelah selesai percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke

tempat semula dalam keadaan kering dan bersih.

14. Buanglah sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan,

jangan pada bak cuci.

15. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus

dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, kontak listrik

dicabut.

Bagaimana tata tertib yang ada di laboratorium sekolahmu?

Cobalah bandingkan dengan contoh tata tertib di atas!

1.

Jelaskan langkah-langkah untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium!

2.

Sebutkan lima macam bahan kimia yang sering digunakan di laboratorium dan karakteris

-

tiknya!

3.

Berilah lima contoh simbol bahan berbahaya beserta dengan arti dan contoh bahannya!

4.

Sebutkan lima tata tertib yang berlaku di laboratorium sekolahmu!

Asah Kemampuan 11.3

012 bab 11.indd 235

7/18/2008 7:37:12 PM

236

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

I.

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!

1.

Lensa pada mikroskop yang letaknya dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa

....

a. objektif

c. kondensor

b. okuler

d. re

fl

ektor

2.

Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler dinamakan mikroskop ....

a. cahaya

c. binokuler

b. monokuler

d. elektron

3.

Bagian mikroskop yang menghubungkan antara lensa okuler dengan lensa objektif

adalah ....

a. revolver

c. pemutar halus

b. tubus

d. lensa kondensor

4.

Apabila di ruang pengamatan kurang cahaya, maka sebaiknya digunakan cermin ....

a. datar

c. cembung

b. cekung

d. ganda

5.

Jika akan melihat fokus pengamatan pada mikroskop, lebih dahulu menggunakan lensa

objektif yang memiliki perbesaran ....

a. lemah

c. kuat

b. sedang

d. paling kuat

6.

Jika pada perbesaran tertentu bayangan tidak terlihat jelas, maka untuk mengatur dan

memperjelas bayangan digunakan ....

a. pemutar revolver

c. pemutar halus

b. pemutar kasar

d. diafragma besar

7.

Jika saat pengamatan kita menggunakan lensa okuler perbesaran 10

×

dan lensa ob-

jektif perbesaran 40

×

, maka perbesaran bayangan yang terlihat dibanding objek yang

sesungguhnya adalah ....

a. 10

×

c. 50

×

b. 30

×

d. 400

×

Rangkuman

Mikroskop merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengamati

benda-benda kecil (mikroskopis). Bagian-bagian mikroskop meliputi: optik, penerangan, dan

mekanis. Untuk membuat objek pengamatan atau preparat sederhana, diperlukan alat-alat

antara lain silet untuk memotong, kaca objek untuk penempatan objek pengamatan, kaca

penutup, dan bahan pewarna yang berfungsi memperjelas bagian-bagian dari objek yang

diamati. Untuk keselamatan kerja di laboratorium, khususnya dalam penggunaan bahan

kimia biasanya pada label botol bahan kimia terdapat simbol-simbol bahaya.

Uji Kompetensi 11

012 bab 11.indd 236

7/18/2008 7:37:12 PM

237

Bab 11 Mikroskop dan Keselamatan Kerja

8.

Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah ....

a. terbalik, maya, diperbesar

c. lurus, maya, diperbesar

b. terbalik, nyata, diperbesar

d. lurus, nyata, diperbesar

9.

Posisi penyimpanan mikroskop yang benar adalah ....

a. diafragma dalam keadaan terbuka

b. lensa kondensor pada posisi naik

c. lensa objektif dan lensa okuler dilepas dan disimpan

d. cermin tidak dihadapkan secara langsung pada arah cahaya

10. Apakah nama alat yang digunakan untuk mengambil air yang akan diteteskan pada

objek pengamatan digunakan alat ....

a. jarum preparat

c. pipet

b. tisu atau kertas penghisap

d. kapas

11. Nama zat pewarna yang digunakan untuk memperjelas pengamatan dengan mikroskop

adalah ....

a.

Metilen blue

c. Kalium permanganat

b. Fenolftalein

d. Etanol

12.

Zat kimia yang memiliki simbol di samping, menunjukkan bahwa

zat kimia tersebut bersifat ....

a. oksidator

b. beracun/toksik

c. mudah terbakar

d. korosif

13. Contoh zat kimia yang dapat menimbulkan iritasi adalah ....

a. uranium

c. alkohol

b. kloroform

d. sianida

14. Zat kimia yang sering disebut kapur tohor adalah ....

a. eosin

c. kalsium oksida

b. kalium permanganat

d. yodium kristal

15. Berikut ini yang merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keselamatan kerja dalam

laboratorium IPA adalah ....

a. menyimpan alat yang mudah pecah di rak tinggi

b. menyimpan bahan kimia cair di rak dengan ketinggian di atas kepala

c. meletakan pemadam kebakaran di dalam almari tertutup rapat

d. menyediakan kotak pertolongan pertama di tempat yang aman

II.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1.

Sebutkan tiga jenis mikroskop!

2.

Jelaskan cara membuat sayatan melintang bagian tumbuhan!

3.

Sebutkan lima tata tertib yang berlaku di laboratorium sekolahmu!

4.

Apa arti simbol di samping? Bahan kimia apa saja yang memiliki

simbol tersebut?

012 bab 11.indd 237

7/18/2008 7:37:13 PM

238

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Tugas Proyek

Carilah informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan laboratorium IPA. Contohnya gambar

laboratorium, alat dan bahan yang tersedia serta pengelolaannya melalui studi pustaka maupun

situs internet. Susunlah laporanmu kemudian presentasikanlah.

5.

Sebutkan bagian mikroskop yang ditunjuk pada gambar berikut ini!

Refleksi Diri

Setelah kamu mempelajari materi ini,

1.

manfaat apa yang kamu peroleh?

2.

kesulitan apa yang kamu temui saat mempelajarinya?

3.

persoalan baru apa yang muncul di benakmu setelah mempelajari materi ini?

Konsultasikan kesulitan dan persoalan yang kamu temui kepada gurumu!

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

N

0

012 bab 11.indd 238

7/18/2008 7:37:15 PM