Gambar Sampul Sosiologi · BAB 1 PERUBAHAN SOSIAL
Sosiologi · BAB 1 PERUBAHAN SOSIAL
Aman NurHidayah Grendy

24/08/2021 15:48:15

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sosiologi SMA Kelas XII

i

S O S I O L O G I

Untuk

SMA dan MA Kelas XII

Disusun oleh:

Aman

Grendy Hendrastomo

Nur Hidayah

Sosiologi SMA Kelas XII

ii

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi oleh Undang-undang

SOSIOLOGI 3 untuk SMA/MA KELAS XII

Penulis

:

Aman, Gr

endy Hendrastomo, Nur Hidayah

Editor Materi

:

Martiwi Handayani

Editor Bahasa

:

Eryana Triharyani

Setting/Lay-out :

Tim Setting

Desain Cover

:

Fascho

301.07

A

MA

A

MAN

s

Sosiologi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Sosial

/ Disusun Oleh Aman, Grendy Hendrastomo ; Editor Martiwi Handayani

. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

vi, 234 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi : hlm. 219-220

Indeks

ISBN 978-979-068-207-8

ISBN 978-979-068-216-0

1. Sosiologi-Studi dan Pengajaran

I

.

Judul II. Grendy

Hendrastomo

III

.

Martiwi

Handayani

Hak Cipta Buku ini telah dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari penerbit HAKA MJ

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

T

ahun 2009

Diperbanyak oleh .......

Sosiologi SMA Kelas XII

iii

KK

KK

K

ATAATA

ATAATA

ATA

S S

S S

S

AMBUTAN

AMBUTAN

AMBUTAN

AMBUTAN

AMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,

Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli

hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada

masyarakat melalui situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah

ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan

dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2007 tanggal 25 Juni 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit

yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan

Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

)

,

digandakan, dicetak, dialihmediakan,

atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga

penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan

bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh

Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan

sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami

ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa

buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami

harapkan.

Jakarta, Februari 2009

Kepala Pusat Perbukuan

Sosiologi SMA Kelas XII

iv

KK

KK

K

ATAATA

ATAATA

ATA

P P

P P

P

ENGANTAR

ENGANTAR

ENGANTAR

ENGANTAR

ENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan

rahmat-Nya yang besar maka buku pelajaran Sosiologi untuk kelas XII SMA/MA ini dapat

diselesaikan penulisannya. Buku ini ditulis dalam rangka memenuhi kebutuhan siswa di

sekolah, sehingga pembelajaran sosiologi terutama yang menyangkut materi pelajaran

sebagaimana tuntutan kurikulum dan tujuan pendidikan nasional dapat terpenuhi. Buku ini

baik untuk dijadikan pegangan oleh para guru dan siswa, agar dapat memunuhi kebutuhan

belajar dan mengajar di sekolahan.

Materi pelajaran Sosiologi kelas XII SMA/MA ini secara komprehensif membahas

mengenai fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan

lingkungan; nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat; proses interaksi sosial;

sosialisasi dan pembentukan kepribadian; penyimpangan sosial dalam keluarga dan

masyarakat; dan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat. Materi dasar ini

sangat diperlukan oleh para siswa untuk dijadikan pedoman dalam rangka pembentukan

kecakapan siswa atau

life skill

terutama dalam menerapkan sumber inspirasi dan sosialisasi

dalam masyarakat yang semakin kompleks. Peran besar materi adalah bagaimana siswa

dapat mensikapi kearifan yang tertuang dalam materi, dan bagaimana siswa menilai dan

mengambil manfaat dari seluruh indikator yang bermanfaat.

Dalam penulisan buku ini, tidak kami lupakan berbagai pihak yang terlibat, sehingga

buku pelajaran ini dapat dihadirkan untuk para siswa. Sekali lagi atas peran berbagai pihak

kami ucapkan terima kasih yang tulus, semoga seluruh kebaikannya dibalas oleh Tuhan.

Akhirnya, kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya guru

dan siswa, semoga dapat mengambil makna yang sesungguhnya dari pembelajaran sosiologi.

Surakarta, Juni 2007

Sosiologi SMA Kelas XII

v

DD

DD

D

AFTARAFTAR

AFTARAFTAR

AFTAR

I I

I I

I

SISI

SISI

SI

Tim Penyusun

KATA SAMBUTAN

.............................................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR

........................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI

........................................................................................................................................ v

BAB 1

PERUBAHAN SOSIAL

A. Pengertian Perubahan Sosial

....................................................................................... 3

B. Proses Perubahan Sosial .............................................................................................. 5

C. Faktor-faktor Terjadi

nya Perubahan

Sosial

................................................................. 8

D. Bentuk Perubahan Sosial ............................................................................................. 21

E. Ciri-ciri Perubahan Sosial ............................................................................................. 25

F.

Arah Perubahan Sosial ................................................................................................ 26

EVALUASI

.......................................................................................................................... 30

BAB 2

DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL

A. Modernisasi dan Globalisasi

....................................................................................... 37

B. Dampak Perubahan Sosial ............................................................................................ 44

C. Perilaku Masyarakatsebagai

Dampak Perubaha

n Sosial ............................................. 46

D Sikap Kritis Terhadap Dampak Perubaha

n Sosial ........................................................ 53

EVALUASI

.......................................................................................................................... 58

BAB 3

LEMBAGA SOSIAL

A. Pengertian Lemb

aga Sosial

.......................................................................................... 64

B. Jenis-jenis Lembaga Sosial .......................................................................................... 72

C. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial

............................................................................... 102

EVALUASI

.......................................................................................................................... 113

EVALUASI SEMESTER 1

...............................................................................................................

117

BAB 4

METODE PENELITIAN SOSIAL SEDERHANA

A. Penelitian

Sosial

........................................................................................................... 1

31

B. Menyusun Proposal Penelitian Sosial Secara Sederhana ............................................ 139

Sosiologi SMA Kelas XII

vi

C. Melaksanakan Penelitian Sosial Seca

ra Sederhana di

Masyar

akat

............................. 147

EVALUASI

.......................................................................................................................... 163

BAB 5

MENGKOMUNIKASIKAN PENELITIAN SOSIAL

A. Mengkomunikasikan Hasil Penelitian Sosial ............................................................... 169

B

.

Laporan Penelitian

....................................................................................................... 172

C

.

Mempresentasikan

Hasil Penelitian ............................................................................. 199

EVALUASI

.......................................................................................................................... 202

EVALUASI SEMESTER 2

...................................................................................................................

206

DAFT

AR PUSTAKA

............................................................................................................................ 219

GLOSARIUM

...................................................................................................................................... 221

INDEKS SUBJEK

...............................................................................................................................

.

225

INDEKS PENGARANG

....................................................................................................................... 231

Bab 1

- Perubahan Sosial

1

Peta Konsep:

PERUBAHAN

PERUBAHAN

PERUBAHAN

PERUBAHAN

PERUBAHAN

SOSIALSOSIAL

SOSIALSOSIAL

SOSIAL

B A BB A B

B A BB A B

B A B

1

Tujuan Pembelajaran:

Bentuk-Bentuk

Perubahan Sosial

Perubahan Sosial

Faktor Pendo-

rong Perubahan

Faktor Pengham-

bat Perubahan

Perubahan Lambat dan

Perubahan Cepat

1. Perubahan Kecil

dan Perubahan

Besar

2. Perubahan Dike-

hendaki dan Ti-

dak Dikehendaki

Ciri-Ciri

Perubahan Sosial

Proses-Proses Peru-

bahan Sosial Budaya

1. Penyesuaian

Masyarakat

terhadap

Perubahan

2. Saluran

Perubahan

Sosial

3. Organisasi,

Disorganisasi,

dan Reorga-

nisasi

Faktor Pendorong dan Peng-

hambat Perubahan Sosial

Tujuan pembelajaran bab ini adalah kalian dapat memahami konsep-konsep perubahan sosial

yang terjadi dimasyarakat dengan menjelaskan contoh-contoh kongkrit yang terjadi dimasyarakat.

Kata Kunci:

Perubahan; Evolusi; Revolusi; Discovery; Invention; Pertentangan; Kebudayaan; Tradisional;

Modern; Ideologi; Adat; Adaptasi; Organisasi; Disorganisasi; Reorganisasi; dan Siklus.

Sosiologi SMA Kelas XII

2

Pengantar

Pengantar

Pengantar

Pengantar

Pengantar

etiap manusia selalu mengalami perubahan. Siklus perubahan yang dialami

manusia dimulai sejak lahir - bayi - anak-anak - remaja - dewasa - tua -

mati. Perubahan terjadi pada setiap individu dalam lingkungan masyarakat, dan

masing-masing individu juga sekaligus menjadi unsur dari sistem sosial dalam

masyarakat tersebut. Sebagaimana konsep kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa,

dan karsa manusia, maka kebudayaan dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu

kebudayaan materiil dan immateriil. Demikian pula perubahan sosial yang terjadi

dalam masyarakat juga dapat dikategorikan menjadi perubahan yang bersifat materiil

dan immateriil. Perubahan yang menyangkut manusia dan masyarakat inilah yang

dinamakan

perubahan sosial

.

Segala hal yang berkaitan dengan kehidupan pasti mengalami perubahan,

artinya bahwa perubahan terjadi karena adanya kehidupan. Tanpa kehidupan, maka

tidak akan terjadi perubahan. Setiap masyarakat dengan sendirinya pasti mengalami

perubahan. Anda dapat mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan sosial

Anda, dari keluarga, kampung, desa, kecamatan, kabupaten, dan seterusnya.

Perubahan dalam masyarakat dapat berupa perubahan nilai-nilai sosial, norma-

norma, pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan sosial,

kekuasaan, dan sebagainya. Perubahan pada zaman modern seperti sekarang ini

cenderung lebih cepat daripada zaman tradisional. Salah satu penyebabnya adalah

dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perubahan sosial bergerak ke dua arah, yaitu ke arah yang positif dan ke

arah yang negatif. Perubahan ke arah positif dinamakan perkembangan atau

dinamika. Sedangkan perubahan ke arah yang negatif terdapat banyak istilah seperti

halnya degradasi, kemunduran, dan lain sebagainya. Setiap perubahan sosial baik

yang positif maupun negatif membawa akibat atau dampak bagi masyarakat.

Dampak dari suatu perubahan pada umumnya berlangsung lama meskipun

penyebabnya sederhana saja. Dengan demikian, sebagai individu dan anggota

masyarakat kita harus menyadari arti penting perubahan, dan memaknainya untuk

kelangsungan hidup yang lebih baik. Ini berarti perubahan yang diharapkan adalah

perubahan ke arah positif atau berupa perkembangan.

Kemajuan pembangunan di berbagai sektor telah menyebabkan tingginya

partisipasi pendidikan dan kemajuan teknologi. Tingginya tingkat pendidikan

mempengaruhi tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan

contoh perubahan yang berdampak positif. Kemajuan positif tersebut di sisi lain

dapat menyebabkan perubahan negatif.

Sebagai contoh, kemajuan teknologi informasi menyebabkan terjadinya

globalisasi. Semua kejadian dunia bisa mempengaruhi masyarakat setiap saat.

Pengaruh asing masuk, nilai-nilai sosial, agama, dan budaya asli luntur. Gejala ini

sebagai contoh perubahan negatif. Kita tidak bisa menolak perubahan positif dan

negatif. Pada zaman globalisasi, kita hanya bisa meminimalisir terjadinya perubahan

negatif, dan memperkuat perubahan positif. Perubahan sosial ke arah yang positif

adalah harapan kita semua, maka dari itu diperlukan kearifan sikap dalam zaman

yang serba berubah ini.

S

Bab 1

- Perubahan Sosial

3

A.A.

A.A.

A.

Pengertian Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial

Gambar 1.1 Perubahan zaman dari orang naik kuda menjadi naik mobil

Amatilah gambar di atas yang membandingkan zaman dulu dan zaman

sekarang. Zaman dulu pada umumnya kendaraan untuk bepergian adalah kuda,

tapi zaman sekarang sudah mengalami perubahan, orang sudah menggunakan mobil.

Dari gejala sosial itu dapat ditemukan makna bahwa telah terjadi perubahan dalam

masyarakat. Perubahan dari yang primitif menjadi modern, dari yang sederhana

menjadi kompleks, dan atau perubahan-perubahan lainnya baik yang dinamis maupun

tidak dinamis.

Setiap orang dapat memberikan definisi tentang perubahan termasuk

perubahan sosial. Anda juga dapat memberikan definisi berdasarkan sudut pandang

Anda. Anda dapat meninjaunya dari sudut pandang teknologi, pendidikan, sosial,

budaya, atau bahkan agama. Namun demikian, secara definitif pengertian tentang

perubahan sosial sangat banyak. Para Sosiolog maupun Antropolog telah banyak

mempersoalkan mengenai pembatasan pengertian perubahan-perubahan sosial dan

kebudayaan. Berdasarkan definisi-definisi yang ada, dapat dikemukakan beberapa

pemahaman perubahan sosial menurut para ahli sebagai berikut.

1.

William F. Ogburn

Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi

unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang

fokusnya adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap

unsur-unsur immateriil.

2.

Kingsley Davis

Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang

terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dari definisi ini dapat dijelaskan

bahwa, dalam perubahan sosial yang mengalami perubahan adalah struktur

sosial dan sistem sosialnya.

Sumber:

http://www.thisisajourney.org

Sumber:

http://www.cilacapkab.go.id

Sosiologi SMA Kelas XII

4

3.

Mac Iver

Mac Iver lebih membedakan antara

utilitarian elements

dengan

cultural

elements

yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer

dan sekunder.

Utilitarian elements

disebut dengan

civilization

. Artinya semua

mekanisme dan organisasi yang dibuat manusia dalam menguasai kondisi-kondisi

kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik

dan alat-alat material. Oleh karena itu, perubahan sosial yang terjadi juga menurut

Iver seputar

cultural elements

dan

utilitarian element

tersebut.

4.

J.P. Gillin dan J.L. Gillin

J.P. Gillin dan J.L. Gillin mengemukakan bahwa perubahan-perubahan

sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena

perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi

penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-

penemuan baru dalam masyarakat.

5.

Samuel Koening

Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada

modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun

sebab-sebab ekstern yang menimbulkan perubahan.

6.

Selo Soemardjan

Selo Soemarjan mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan-

perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat

yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap

dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Penekanan

definisi ini tertumpu pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan

pokok manusia, dimana perubahan yang terjadi akan mempengaruhi segi-segi

struktur masyarakat lainnya.

Perubahan sosial merupakan segala perubahan dalam masyarakat, yang

mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-

sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat,

yang berpengaruh terhadap masyarakat yang bersangkutan baik secara

materiil maupun immateriil. Bedakan dengan perubahan budaya yang

fokusnya adalah perubahan dalam segi budaya, seperti penemuan dan

penyebaran mobil, penambahan kosakata dalam bahasa, bentuk seni baru,

dan sebagainya.

Bab 1

- Perubahan Sosial

5

A A

A A

A

KK

KK

K

TT

TT

T

II

II

I

VV

VV

V

II

II

I

TT

TT

T

AA

AA

A

SS

SS

S

Coba kalian kemukakan definisi perubahan sosial menurut sudut pandang

kalian!Berikan contohnya yang terjadi di lingkungan masyarakat kalian!

B.B.

B.B.

B.

Proses Perubahan Sosial

Proses Perubahan Sosial

Proses Perubahan Sosial

Proses Perubahan Sosial

Proses Perubahan Sosial

1. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan

Dalam masyarakat, keseimbangan (

social equilibrium

) merupakan suatu

hal yang menjadi harapan dan tujuan bersama. Dalam prinsip keseimbangan ini,

antarlembaga kemasyarakatan terdapat posisi yang saling mengisi sehingga

tercipta masyarakat yang damai dan tentram. Apabila dalam masyarakat terjadi

perubahan, maka akan

terjadi suatu penyesuai-

an. Adakalanya terjadi

unsur baru yang

bertentangan dengan

unsur lama, dan terjadi

penyesuaian dengan

perubahan. Proses

pertentangan unsur yang

diakhiri dengan pe-

nyesuaian tersebut

dinamakan

adjustment

.

Dengan demikian, manusia baik secara individu maupun kelompok juga

akan melakukan penyesuaian terhadap suatu perubahan. Apabila manusia tidak

mampu menyesuaikan dengan perubahan, maka ia akan tersisih atau tertinggal.

Sebagai contoh adalah, modernisasi yang telah menyentuh berbagai wilayah di

Indonesia, menuntut individu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Akhirnya individu maupun kelompok masyarakat

memperbaiki diri untuk menyesuaikan dengan perubahan sosial, misalnya melalui

pendidikan.

Perubahan sosial selalu bergerak meninggalkan yang lama menuju situasi

yang baru. Pada waktu terjadi perubahan dari bentuk-bentuk lama menjadi bentuk

yang baru, akan mengalami suatu masa yang dinamakan masa peralihan atau

masa transisi. Masa peralihan ini menimbulkan keadaan yang serba tidak pasti.

Semakin besar dan banyak rekasi masyarakat untuk menerima perubahan, maka

perubahan juga mempunyai kepastian tinggi. Tetapi jika masyarakat kurang

minatnya untuk mengikuti prosesi perubahan, maka kepastian perubahan menjadi

rendah. Ini berarti suatu perubahan sangat tergantung pada kesiapan, persepsi,

dan partisipasi masyarakat.

Gambar 1.2 Kegiatan pendidikan sebagai sarana penyesuaian diri

terhadap perubahan

sumber:

Dokumen penerbit

Sosiologi SMA Kelas XII

6

Apabila perubahan sosial menyangkut nilai dan norma sosial, maka akan

terjadi masa transisi sampai norma baru yang menggantikan norma lama tersebut

terinternalisasi dalam masyarakat. Pada masa transisi ini, terjadi

disharmonisasi

,

dimana keadaan di dalam masyarakat terjadi ketidakserasian.

Ketidakserasian terjadi karena masyarakat yang masih berpegang pada norma

lama dihadapkan pada norma baru. Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan

sosial dapat dilakukan melalui penyesuaian terhadap lembaga-lembaga

kemasyarakatan.

Sebagai contoh yang bisa kalian amati, terjadinya gerakan reformasi tahun

1998 telah mengubah sistem demokrasi di Indonesia. Sistem demokrasi ala

reformasi telah memberikan kebebasan untuk berserikat dan berkumpul. Sejak

saat itu, secara berkelanjutan masyarakat mengupayakan penyesuaian dengan

tumbuhnya berbagai organisasi, seperti partai politik, Lembaga Swadaya

Masyarakat, dan sebagainya, yang pada masa Orde Baru sangat ketat.

Demokratisasi juga masuk dalam dunia pers, sehingga pada masa reformasi,

pers di Indonesia tumbuh dengan subur. Surat kabar, majalah, televisi tumbuh

bak jamur di musim hujan. Dan berita-berita yang disiarkan juga lebih berani

dan terbuka (transparan).

2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial

Saluran-saluran perubahan sosial disebut

avenue or channel change

adalah saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan dalam

masyarakat yang pada umumnya adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan

dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, politik, dan lain

sebagainya

.

Lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut yang pada suatu waktu

mendapatkan penilaian tertinggi dari masyarakat, cenderung untuk menjadi

sumber atau saluran utama dari perubahan sosial. Perubahan-perubahan pada

lembaga tersebut akan membawa akibat pula pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan lainnya. Hal ini diakibatkan oleh karena lembaga-lembaga

kemasyarakatan merupakan suatu sistem yang terintegrasi. Melalui saluran-

saluran ini, perubahan sosial memiliki arah dan tujuan yang jelas. Dengan

pendidikan, misalnya bagaimana pada diri peserta didik dan masyarakat terjadi

perubahan sosial dalam hal nilai, norma, maupun pengetahuan.

Sebagai contoh, ketika terjadi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, maka

terjadi perubahan pada struktur pemerintahan, yakni dari negara terjajah menjadi

negara yang berdaulat. Peristiwa ini juga menandai terjadinya perubahan pada

infrastruktur yang lain, dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang lain juga

ikut berubah. Dalam bidang pendidikan, misalnya tidak ada lagi diskriminasi

antar-golongan-golongan dalam masyarakat, seperti halnya pada masa

penjajahan. Setiap orang boleh memiliki pendidikan sesuai dengan yang

dikehendakinya.

Bab 1

- Perubahan Sosial

7

Begitu pula dalam bidang ekonomi mengalami perubahan dari sistem

ekonomi

kolonial

kepada sistem

ekonomi nasional

. Perubahan-perubahan tersebut

berpengaruh pada sikap-sikap, pola-pola perikelakuan, dan nilai-nilai yang ada

dalam masyarakat.

Gambar 1.3 Pergantian presiden akan membawa perubahan sosial

3. Organisasi, Disorganisasi, dan Reorganisasi

a. Organisasi

Organisasi

adalah kesatuan dari bagian-bagian yang merupakan

bagian dari satu kebulatan, yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Sebuah kota adalah bentuk organisasi, di dalamnya terdapat berbagai

komponen yang melakukan fungsinya masing-masing untuk menjalankan roda

kehidupan. Bagian-bagian tersebut saling berhubungan, dimana masing-masing

mempunyai ketergantungan. Contoh yang lebih kecil adalah organisasi tubuh

manusia. Apabila salah satu anggota bagian tubuh rusak atau sakit, misalnya

mata maka akan terjadi kekacauan dalam tubuh manusia secara keseluruhan.

b. Disorganisasi

Disorganisasi

merupakan proses berpudarnya norma-norma dan

nilai-nilai dalam suatu masyarakat dikarenakan terjadinya perubahan lembaga-

lembaga kemasyarakatan. Disorganisasi terjadi manakala dalam suatu sistem

atau organisasi terjadi ketidakcocokan antar bagian-bagian atau elemen-

elemen tertentu, sehingga menimbulkan tercerai-berainya sistem. Contohnya

adalah dalam suatu organisasi partai politik, ada kelompok yang orientasi

politiknya tidak sejalan dengan kebijakan partai, maka kemudian memisahkan

diri, atau membentuk partai baru. Proses disorganisasi inilah yang merupakan

suatu proses perubahan.

sumber:

Dokumen penerbit

Sosiologi SMA Kelas XII

8

c. Reorganisasi

Reorganisasi

merupakan proses pembentukan norma-norma dan nilai-

nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga kemasyarakatan yang

mengalami perubahan. Artinya ada proses adaptasi dari bagian-bagian

organisasi atau masyarakat terhadap konsep organisasi baru.

Bagaimana peran penting saluran-saluran perubahan sosial bagi proses perubahan

sosial? Saluran-saluran apa saja yang ada dalam masyarakat kalian, dan

bagaimana fungsinya?

C.C.

C.C.

C.

Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial

Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial

Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial

Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial

Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial

1. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Kalian pasti sudah mengenal hukum sebab-akibat, dimana ada sesuatu

pasti ada penyebabnya. Ada langit dan bumi, pasti ada

causa prima

yang

menciptakannya. Begitu pula ada gejala-gejala sosial pasti ada penyebabnya.

Penyebab dari perubahan sosial itulah yang dinamakan sebagai

sumber

perubahan

. Sumber-sumber perubahan sosial merupakan faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Faktor tersebut

dapat dikategorikan menjadi faktor intern dan ekstern. Keduanya faktor ini yang

menjadi dasar dari terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Disamping itu

juga ada faktor individual yang disebut

agent of change.

a. Faktor Internal

Faktor internal ini disebut juga dengan istilah faktor

sosiogenik

yang

artinya masyarakat itu sendirilah yang merupakan sumber perubahan sosial.

Adapun dimaksud dengan masyarakat di sini dapat kolektif dan dapat pula

individual. Faktor internal ini masih dapat dibedakan lagi menjadi faktor internal

manifest atau yang disengaja (

intended

), dan yang laten atau tidak disengaja

(

unintended

).

Adapun faktor-faktor internal tersebut dapat berupa fenomena-

fenomena sosial sebagai berikut.

A A

A A

A

KK

KK

K

TT

TT

T

II

II

I

VV

VV

V

II

II

I

TT

TT

T

AA

AA

A

SS

SS

S

Bab 1

- Perubahan Sosial

9

1) Pertumbuhan penduduk

Di Indonesia, pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan

terjadinya perubahan struktur masyarakat, terutama perubahan lembaga

kemasyarakatan. Contohnya adalah, perubahan sistem kepemilikan tanah

dari milik bersama menjadi milik individual. Contoh yang paling baru

yang dapat Anda amati adalah munculnya pemekaran kabupaten dan

propinsi di Indonesia yang berdampak pada perubahan struktur

kelembagaan.

2) Penemuan-Penemuan Baru

a)

Discovery

Discovery

atau penemuan merupakan persepsi manusia yang

dianut secara bersama, mengenai suatu aspek kenyataan yang

sebelumnya sudah ada. Sebagai contoh, orang menemukan tentang

prinsip sirkulasi darah. Keadaan tersebut sudah ada sebelumnya,

tetapi kemudian manusia berhasil mendapatkan tambahan

pengetahuan tentang hal tersebut, sehingga terjadi perubahan ke

arah positif, yakni dalam hal dinamika ilmu.

Contoh yang paling mudah adalah penemuan baru dari unsur

kebudayaan baru, baik berupa peralatan maupun ide-ide. Misalnya

asal mula mobil, tidak langsung dalam bentuk sekarang. S. Marcus

dari Austria pada tahun 1875 telah membuat mobil yang sangat

sederhana . Ia menggunakan motor gas sebagai penarik kereta untuk

menggantikan tenaga kuda. Penemuan mobil ini disebut sebagai

discovery

. Contoh lain yang banyak diterapkan di Indonesia

misalnya, pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas yang digunakan

sebagai gas untuk keperluan memasak. Demikian pula halnya

dengan temuan-temuan baru berupa energi alternatif pengganti

bahan bakar minyak seperti yang akhir-akhir ini sedang diupayakan

adanya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.

Gambar 1.4 Mobil hasil discovery temuan S. Marcus

Sumber:

http://patentpending.blogs.com

Sosiologi SMA Kelas XII

10

b)

Invention

Invention

atau invensi adalah penemuan sebagai inovasi dan

kelanjutan dari suatu

discovery

. Atau suatu kombinasi baru dan cara

penggunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada. Mobil yang

telah ditemukan S. Marcus kemudian disempurnakan di Amerika

Serikat. Beberapa ilmuwan melakukan perbaikan sistem mobil

S. Marcus. Sehingga pada tahun 1911 mulai diproduksi secara massal

di Amerika Serikat. Produksi mobil secara besar-besaran, kemudian

digunakan oleh masyarakat secara luas. Dengan demikian, telah

terjadi perubahan sosial budaya akibat penemuan mobil.

Invensi dibagi menjadi dua

,

yakni

invensi material

dan

invensi sosial.

Invensi material berupa benda-benda, seperti anak

panah, busur panah, telepon, pesawat terbang, mobil, dan sebagainya.

Sedangkan invensi sosial berupa penemuan huruf atau abjad, bentuk

pemerintahan, perusahaan, sistem ekonomi, sistem politik,

ketatanegaraan, dan lain sebagainya. Hasil

invention

pada umumnya

memberikan manfaat bagi masyarakat, meskipun dampak negatif

dari penemuan tersebut pasti ada, seperti adanya pencemaran udara,

suara, dan lain sebagainya.

Gambar 1.5 Mobil-mobil mewah sebagai hasil invention

3)

Pertentangan (Conflict)

Dalam masyarakat kadang terjadi konflik atau pertentangan baik

antar-individu maupun kelompok. Pertentangan, pasti akan

mengakibatkan suatu perubahan, baik melalui kompromi “

win-win

solution

” ataupun melalui pemaksaan. Kalian bisa melihat adanya

pertentangan di sekitarnya. Pertentangan itu bisa terjadi antar-hukum

adat lama dengan hukum agama. Misalnya di Jawa, pada zaman dahulu

acara perkawinan dilakukan melalui upacara adat tanpa ijab dan qobul.

Namun menurut hukum Islam, syarat sah perkawinan adalah ijab dan

qobul. Pertentangan tersebut berakhir dengan

akomodasi

, yakni dengan

tetap menggunakan kedua-duanya. Seperti masih kita lihat, upacara

perkawinan di Jawa dilakukan dengan menggunakan upacara

keagamaan, baru kemudian dilakukan upacara adat. Walaupun saat ini

banyak yang tidak lagi menggunakan upacara adat, tetapi masih ada

penduduk yang menggunakannya.

Sumber:

World Book 2005

(Deluxe)

Bab 1

- Perubahan Sosial

11

Contoh lain yang bisa Anda lihat adalah pertentangan antar-suku

di Sambas, pertentangan antar-suku atau kelompok telah menimbulkan

berbagai perubahan sosial, seperti perubahan pola hubungan, struktur

masyarakat, dan perubahan-perubahan lain. Per-tentangan tersebut dapat

diselesaikan melalui ber-

bagai cara baik internal

kesukuan, maupun melalui

mediator yang dapat

menyatukan kembali per-

sepsi mereka mengenai

arti penting persaudaraan

dalam sistem

kemasyarakatan. Begitu

pula konflik antara

Indonesia dan Malaysia

telah menimbulkan banyak

perubahan, seperti halnya pada peta Indonesia yang kehilangan Pulau

Sipadan dan Ligitan, atau masalah terbaru yang menyangkut Ambalat

yang berpengaruh pada peningkatan penjagaan keamanan RI di sana.

Selain contoh di atas, cobalah mengamati

conflict

dan perubahan sosial

yang ada di sekitar kalian!

4)

Revolusi

Revolusi

merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat karena

adanya dorongan-dorongan dari situasi dan sistem yang sudah tidak

dapat dipertahankan lagi. Faktor penggerak revolusi adalah keinginan

masyarakat itu sendiri yang menghendaki tatanan baru, karena

menganggap sistem lama sudah tidak sesuai dengan harapan mereka.

Perubahan besar-besaran atas suatu yang mendasar terjadi dan

berpengaruh pada sendi-sendi kehidupan masyarakat. Revolusi industri

di Eropa pada abad XVIII telah menyebabkan perubahan sosial budaya,

seperti industri, munculnya kelas buruh, imperialisme, dan kapitalisme.

Secara umum, syarat-syarat terjadinya revolusi adalah sebagai berikut.

a) Adanya keinginan bersama untuk melakukan perubahan sistem atau

tatanan yang menyangkut kehidupan bersama.

b) Adanya pemimpin, baik perorangan maupun kelompok yang menjadi

motor penggerak revolusi.

c) Ada simbol persatuan yang dianggap mampu menjadi wadah aspirasi

masyarakat.

d) Mempunyai tujuan yang tegas, yakni mengubah tatanan yang ada

dengan tatanan baru yang menjadi harapan bersama.

e) Ada momentum atau waktu yang tepat.

Revolusi sangat sulit dilakukan dalam situasi masyarakat yang stabil

dan mendukung situasi yang dialami. Proklamasi 17 Agustus 1945

merupakan revolusi yang sangat tepat, karena keadaan dan masyarakat

sudah matang untuk mendukungnya. Jepang sudah kalah, sementara

bangsa Indonesia telah mempersiapkan segala persyaratan sebuah

negara melalui sidang BPUPKI maupun PPKI.

Gb 1.6 Demonstrasi awal dari revolusi

Sumber:

Dokumen penerbit

Sosiologi SMA Kelas XII

12

Di samping itu, kalangan muda progresif mendesak untuk segera

dilaksanakan proklamasi yang sebenarnya juga adalah kehendak seluruh

rakyat Indonesia. Proklamasi itu sebagai upaya revolusi terhadap tatanan

negara Indonesia yang saat itu terjajah, membentuk NKRI yang

berdaulat.

b

.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang terdapat di luar

masyarakat yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Yang termasuk

dalam faktor eksternal yaitu: lingkungan alam, peperangan, dan pengaruh

kebudayaan masyarakat lain.

1)

Lingkungan alam

Lingkungan alam yang mengalami perubahan baik karena faktor

gempa bumi atau faktor alam lainnya dapat mengakibatkan perubahan

sosial pada masyarakat. Sebagai contoh, Anda bisa melihat bencana

alam berupa gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Sumatera Utara

26 Desember 2004, telah mengakibatkan penurunan jumlah penduduk

secara drastis. Keadaan setelah bencana mengakibatkan perubahan

sosial

budaya, baik terhadap masyarakat yang kembali ke kampung halaman,

maupun masyarakat yang menetap di pengungsian.

Begitu pula gempa bumi Jogjakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei

2006 yang disusul gempa bumi Pangandaran dan Cilacap, Sulawesi,

mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat.

Demikian pula halnya dengan aktivitas Gunung Merapi telah

mengakibatkan perubahan sikap masyarakat yang antisipatif terhadap

kemungkinan meletusnya Gunung Merapi. Masalah besar yang melanda

Porong Sidoarjo, yakni lumpur panas proyek PT Lapindo telah

meluluhlantakkan tatanan masyarakat yang memaksa masyarakat untuk

mengungsi dan membentuk kebudayaan baru di tempat tinggal yang

baru.

Sumber:

http://hotmudflow.wordpress.com

Gambar 1.7 Semburan lumpur panas PT Lapindo menyebabkan perubahan

sosial bagi masyarakat sekitarnya

Bab 1

- Perubahan Sosial

13

2)

Peperangan

Pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942 sampai 1945

telah menyebabkan perubahan besar dalam struktur masyarakat

Indonesia. Dalam skala yang lebih kecil, terjadinya peperangan antar-

suku pada masyarakat pedalaman akhir-akhir ini menyebabkan terjadinya

perubahan sosial, terutama pada suku yang kalah. Akibat peperangan

tersebut, yang rugi adalah mereka sendiri, baik yang menang maupun

yang kalah.

Peribahasa “kalah jadi abu menang jadi arang” masih relevan untuk

diresapi bersama bahwa dampak perang menimbulkan kerugian bagi

masyarakat yang berperang. Kerugian itu meliputi berbagai hal antara

lain: jatuhnya korban jiwa pada kedua belah pihak, terganggunya aktivitas

masyarakat dalam berbagai bidang masyarakat menjadi tidak aman dan

tertekan, dan masih banyak lagi kerugian yang lain yang bisa Anda

temukan.

Perubahan sosial yang bisa terjadi antara lain berkurangnya jumlah

penduduk di wilayah konflik, aktivitas masyarakat tidak stabil, keamanan

dan kenyamanan terganggu, terjadinya perubahan pada stratifikasi sosial

masyarakat, perubahan terhadap sistem pemerintahannya, serta pada

tatanan kehidupan sosialnya dan masih banyak lagi yang bisa kalian

temukan.

Dalam skala internasional, perang antar-negara telah menimbulkan

perubahan tatanan masyarakat terutama negara yang kalah perang.

Perang-perang yang terjadi belum lama ini adalah antara Amerika Serikat

dengan Afghanistan, Amerika Serikat dengan Irak, Israel dengan

Hisbullah, dan perang-perang lain, yang menimbulkan ketidakstabilan

dunia internasional. Tatanan dunia tergoncang dan memperlebar konflik

yang melibatkan lebih banyak negara. Akibat perang Amerika-Irak telah

mengakibatkan perubahan sosial yang besar dalam masyarakat Irak,

seperti: tumbangnya rezim Sadam Hussain dan dibubarkannya Partai

Baad, munculnya perlawanan bergerilya, perpecahan, dan bahkan dapat

menimbulkan perang saudara. Cobalah Anda menemukan dan

menjabarkan perubahan sosial yang terjadi akibat perang tersebut!

Gambar 1.8 Perang Amerika-Irak sebagai sumber perubahan sosial terutama bagi

masyarakat Irak

Sumber:

http://www.aula-barat.itb.ac.id

Sumber:

http://id.chinabroadcast.cn

Sosiologi SMA Kelas XII

14

3)

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Berkembangnya agama Islam di Indonesia telah menyebabkan

perubahan sosial yang sangat luas di kalangan masyarakat Indonesia,

terutama pada masa-masa awal perkembangannya. Antara kebudayaan

Islam dengan kebudayaan masyarakat setempat yang masih kuat

pengaruh Hindunya mengalami akulturasi budaya.

Hal tersebut terlihat dari beberapa bangunan yang mencerminkan bentuk

perpaduan, sebagai contoh kalian bisa amati Masjid Agung Banten yang

mencerminkan adanya perpaduan tersebut. Masjid Agung Banten

struktur bangunannya mencerminkan seni bangunan Meru sebagai ciri

utama bangunan Hindu. Tetapi dalam Islam menunjukkan makna baru

yang akomodatif. Perubahan tersebut terjadi secara langsung, karena

dua kebudayaan tersebut langsung bertemu. Contoh-contoh lain masih

banyak, baik di Jawa maupun di luar Jawa yang menunjukkan adanya

perubahan sosial dalam masyarakat.

Di samping kontak langsung, pengaruh kebudayaan bisa masuk melalui

berbagai macam media baik cetak maupun elektronik, seperti halnya

televisi, radio, internet, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. Melalui

media massa, pengaruh kebudayaan Barat dengan mudah masuk ke

Indonesia dan menimbulkan berbagai perubahan sosial masyarakat,

seperti halnya perubahan perilaku anak muda, gaya berpakaian, gaya

bangunan, pola konsumsi, dan lain sebagainya.

1. Amatilah lingkungan kalian kemudian carilah bentuk perubahan sosial yang

terjadi kemudian jelaskan faktor apa yang mendemonisasi dari terjadinya

perubahan sosial tersebut!

2. Jelaskan dampak dari perubahan sosial yang terjadi dilingkungan kalian!

Kemudian berikan deskripsi dari arah perubahan sosial yang terjadi

dilingkungan kalian!

A A

A A

A

KK

KK

K

TT

TT

T

II

II

I

VV

VV

V

II

II

I

TT

TT

T

AA

AA

A

SS

SS

S

Gambar 1.10 Masjid Agung Banten sebagai bangunan

yang dipengaruhi kebudayaan baru

(kebudayaan Hindu)

Sumber:

http://www.suaramerdeka.com

Bab 1

- Perubahan Sosial

15

2. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Sosial

a. Faktor Pendorong Perubahan

1) Kontak dengan budaya lain

Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah difusi.

Difusi

merupakan proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada

individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Proses

difusi

diikuti terjadinya kontak kebudayaan satu dengan lainnya. Dengan terjadinya

difusi

, suatu penemuan baru yang telah diterima masyarakat dapat diteruskan

dan disebarkan kepada seluruh umat manusia. Dampak positifnya adalah

semakin kayanya khazanah kebudayaan.

Difusi

terjadi manakala antar-

masyarakat saling berhubungan atau melakukan kontak kebudayaan. Proses

yang terjadi selalu dua arah, yang biasanya disertai dengan modifikasi atau

perbaikan dan perubahan model.

Difusi

merupakan suatu proses selektif,

dimana tidak semua unsur budaya diterima masyarakat lain. Dalam hal agama

dan kebudayaan, difusi bisa berwujud asimilasi. Sebagai contoh, bangsa

Arab menerima kemajuan ilmu pengetahuan Eropa, tetapi mereka menolak

agama Kristen.

b) Sistem pendidikan formal yang maju

Pendidikan mengajarkan berbagai macam kemampuan. Pendidikan

memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka

pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana berpikir secara

ilmiah. Pendidikan merupakan sarana penyampaian kebudayaan baru yang

paling besar. Hampir semua perubahan besar berasal dari lingkungan

pendidikan. Semakin maju sistem pendidikan, semakin cepat pula terjadi

perubahan sosial dan budaya masyarakat tersebut. Sebagai contoh yang

bisa kalian amati antara lain gerakan demonstrasi mahasiswa yang

berpengaruh pada masyarakat untuk ikut serta secara massal yang membawa

perubahan di dalam kehidupan sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan

kehidupan masyarakat lebih demokratis, sistem pendidikan formal yang maju

berpengaruh pada tingginya tingkat pendidikan masyarakat dan dengan

tingginya pendidikan memungkinkan adanya

discovery

dan

invention

.

Selain hal di atas, cobalah kalian amati perubahan sosial budaya yang

ditimbulkan oleh sistem pendidikan formal yang maju!

Gambar 1.11 Universitas sebagai agen perubahan sosial yang cukup besar

Sumber:

http://Dokumen penerbit

Sosiologi SMA Kelas XII

16

3) Sikap menghargai hasil karya orang lain

Sikap menghargai hasil karya orang lain adalah sikap yang perlu

dikembangkan dalam masyarakat. Apabila sikap tersebut melembaga di

masyarakat maka akan mendorong usaha-usaha penemuan baru. Sebagai

contoh hadiah Nobel merupakan pendorong terciptanya hasil-hasil karya yang

baru. Dalam hal apapun penghargaan akan memunculkan motivasi yang

lebih tinggi kepada seseorang untuk lebih berprestasi atau akan mendorong

setiap orang untuk melakukan hal yang lebih baik.

4) Sikap toleransi

Toleransi antar-sesama manusia atau antar-kelompok masyarakat

merupakan sikap arif yang harus dilembagakan dalam rangka menciptakan

tatanan masyarakat yang dinamis. Toleransi adalah sikap yang menghormati

ide-ide, gagasan, maupun hasil karya orang lain, atau masyarakat lain. Suatu

pekerjaan yang asing bagi kita, jangan langsung divonis sebagai kegiatan

yang salah. Tetapi perlu dilakukan komunikasi untuk saling memahami dan

menghargai, sehingga bisa melahirkan kebudayaan baru yang lebih maju.

Gagasan orang lain perlu dihargai agar terus berkembang tanpa adanya

cemoohan orang lain.

e) Sistem Terbuka

Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas

atau berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar

kemampuan sendiri. Dalam hal ini memungkinkan seseorang untuk

menaikkan kedudukan sosialnya karena ada rasa tidak puas atas kedudukan

sosialnya sendiri. Keadaan ini disebut dengan

status-anxiety

.

Sebagai refleksi, politik

isolasi

(menutup diri) Jepang pada masa

kekuasaan

Shogun Tokugawa

(1638-1854), telah membawa kemunduran

bangsa Jepang. Tetapi setelah Jepang membuka diri dan menerima banyak

pengaruh dari kebudayaan asing, Jepang berhasil menjadi negara termaju

di Asia, bahkan negara terkecil tersebut pernah menjajah negara-negara Asia

Timur dan Asia Tenggara. Oleh karena itu, sistem terbuka sangat mendorong

terjadinya perubahan sosial.

f) Penduduk yang heterogen

Heterogen artinya bermacam ragam. Indonesia adalah bangsa yang

masyarakatnya heterogen, yakni bermacam-macam suku bangsa, agama,

adat-istiadat, dan sebagainya. Penduduk yang heterogen sangat mempercepat

proses perubahan sosial budaya, sebab pertemuan antar-penduduk yang

bervariasi menyebabkan terjadinya pertukaran sosialitas dan budaya yang

semakin cepat. Misalnya seni membuat patung di Bali sangat banyak

dikembangkan di Jogjakarta. Kesenian di layar televisi sering memperlihatkan

acara campuran dua kesenian yang diformat menjadi satu, misalnya

kethoprak humor

.

Bab 1

- Perubahan Sosial

17

7) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan

Ketidakpuasan yang berlangsung terlalu lama dalam sebuah masyarakat

memungkinkan terjadinya suatu revolusi. Individu maupun masyarakat

kadang merasa tidak puas dengan situasi yang ada. Secara positif

kekurangpuasan masyarakat akan mendorong mereka untuk menemukan

cara-cara baru yang mereka anggap lebih baik. Misalnya ketidakpuasan

melihat teknologi pengairan, kemudian ia mengembangkan sistem irigasi

yang modern. Tetapi apabila kekurangpuasan masyarakat karena kekecewaan

terhadap suatu sistem, maka bisa menimbulkan sebuah revolusi maupun

pemberontakan. Sebagai contoh, kalian bisa melihat gerakan demonstrasi

besar-besaran pada tanggal 20 Mei 1997 karena ketidakpuasan terhadap

sistem Orba telah membawa perubahan sosial dan politik di Indonesia.

8) Orientasi ke masa depan

Dalam suatu masyarakat yang

future oriented

dalam segala bidang

kehidupan, maka karakteristik masyarakatnya selalu ingin maju dan menjadi

yang terbaik. Di Asia, Jepang memiliki orientasi masa depan yang lebih

besar daripada negara-negara Asia lainnya, sehingga Jepang senantiasa terus

belajar dan melakukan perubahan-perubahan yang berarti. Sebagai contoh

yang bisa Anda amati, Jepang selalu berusaha menciptakan/melakukan

inovasi dalam bidang otomotif. Dan produk ini menjadi salah satu sumber

pendapatan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi Jepang yang sempat

terpuruk pasca pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, dan akhirnya

membawa Jepang menjadi negara industri terbesar di Asia dan membawa

pengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik yang lebih baik/mapan.

Begitu pula negara adikuasa, Amerika Serikat sangat

future oriented

,

menjadi negara yang

superpower

, sehingga berbagai cara dilakukannya,

meskipun cara-cara yang mereka tempuh terkadang melanggar hak azasi

manusia. Karena orientasi itulah maka Amerika Serikat senantiasa

melakukan perubahan-perubahan dan menerapkan kebijakan-kebijakan baik

nasional maupun internasional sebagai contoh yang dapat Anda amati.

h) Orientasi nilai

Masyarakat yang memiliki orientasi nilai dalam proses sosialitasnya,

maka dalam masyarakat tersebut akan tampak usaha-usaha pembentukan

nilai-nilai yang lebih baik. Terbentuknya nilai baru yang lebih baik sebagaimana

mereka harapkan adalah tujuan mereka. Dalam konsepsi ini, sangat jelas

bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya

dalam suatu tatanan nilai yang berharga.

Sosiologi SMA Kelas XII

18

b. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Di samping adanya faktor-faktor yang mendorong perubahan sosial, maka

sebaliknya ada pula faktor-faktor yang menghambat. Ada beberapa indikator

yang merupakan faktor penghambat proses perubahan sosial, yaitu sebagai

berikut.

1) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak

mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat

yang lain. Masyarakat yang hidup di daerah pedalaman dan sulit tersentuh

oleh dunia luar merupakan faktor penghambat perubahan sosial. Mereka

cenderung menutup diri dari berbagai perubahan yang berlangsung dinamis.

Dampaknya, mereka tetap primitif atau sederhana dalam kehidupannya.

Di Indonesia masih banyak daerah-daerah pedalaman yang cenderung

tertutup terhadap dunia luar. Sebagai contoh yang dapat Anda amati antara

lain suku Badui dan masyarakat Kampung Naga. Kondisi geografis

Kampung Naga yang terletak di suatu lembah dan jauh dari kota, sarana,

dan prasarana transportasi yang tidak memungkinkan membuat masyarakat

kurang berhubungan dengan masyarakat lain sehingga masyarakatnya

cenderung primitif/sederhana. Contoh yang lain adalah daerah pedalaman

Afrika.

Gambar 1.12 Suku Badui (masyarakat primitif)

2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

Pada kasus Jepang, tidak ada istilah keterlambatan perkembangan

ilmu pengetahuan, karena mereka selalu mengikuti perkembangan mutakhir,

sehingga perkembangan ilmu pengetahuan apapun yang notabene lebih

banyak dari Eropa, maka Jepang selalu mengikutinya. Dalam hal itu,

pemerintah Jepang selalu menterjemahkan buku-buku asing terbaru ke dalam

bahasa Jepang, sehingga semua orang Jepang dapat mengakses ilmu

pengetahuan yang baru. Tetapi dalam kasus Indonesia, tampaknya hal

tersebut belum tampak, sehingga tidaklah salah apabila pemerintah Indonesia

juga meniru kebijakan pemerintah Jepang, yakni dengan menterjemahkan

buku-buku ilmu pengetahuan terbaru ke dalam bahasa Indonesia, sehingga

semua orang Indonesia dapat mengaksesnya.

Sumber:

http://members.tripod.com

Bab 1

- Perubahan Sosial

19

Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka perkembangan ilmu pengetahuan

yang terlambat atau ketinggalan oleh negara-negara lain akan selalu menjadi

fenomena umum bagi negara kita. Bagaimana dengan Anda semua, apakah

Anda ingin selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang

mutakhir? Atau tetap berpegang pada filsafat lama “lebih baik terlambat

daripada tidak sama sekali”. Namun tampaknya filsafat lama tersebut harus

sudah dikubur dalam-dalam, khususnya dalam konsep perkembangan ilmu

pengetahuan yang terus dinamis.

3) Sikap masyarakat yang sangat tradisional

Suatu sikap yang sangat mengagungkan tradisi dan masa lampau

serta menganggap bahwa tradisi secara mutlak tidak dapat diubah,

menghambat jalannya proses perubahan. Terlebih lagi bila masyarakat yang

bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif. Contoh nyata dapat Anda

lihat langsung pada masyarakat pedesaan. Di sana, masyarakat cenderung

bersifat tradisional, terutama di kalangan petani. Meskipun sudah masuk

teknik-teknik dan sarana pertanian yang modern, namun hanya terbatas

saja para petani yang mau menggunakan cara-cara modern. Kebanyakan

mereka tetap menggunakan pola lama, dengan menggunakan cara-cara

tradisional, seperti membajak sawah yang tetap menggunakan kerbau, teknik

pemanenan yang masih manual, pemupukan, dan cara-cara lain yang masih

bersifat tradisional. Sikap-sikap yang demikian tentunya menghambat proses

perubahan sosial karena mereka cenderung statis.

4) Status quo

Masyarakat atau kelompok yang merasa sudah mapan dengan

keadaan yang ada berusaha menghambat terjadinya suatu perubahan. Sebab

mereka merasa telah berada pada posisi yang menguntungkan, sehingga

apabila terjadi perubahan, mereka akan takut tersisih. Misalnya, terdapat

ketua suku yang tidak menerima perubahan pemerintahan di daerahnya

sesuai bentuk pemerintahan RI karena khawatir kalau posisinya akan

tergeser oleh orang lain. Hal ini berarti adan kepentingan-kepentingan yang

telah tertanam dengan kuat atau

vested interests

. Termasuk ketika revolusi

kemerdekaan 1945, di samping ada pihak-pihak yang revolusioner, tetapi

ada juga pihak-pihak yang tidak menghendaki adanya proklamasi. Mereka

yang anti-kemerdekaan adalah mereka yang menikmati sistem yang

diterapkan oleh pemerintah kolonial, sehingga ketika proklamasi mereka

menjadi bingung dengan nasib mereka.

5) Perasaan takut

Sebagian masyarakat mengalami ketakutan setelah terjadinya

pengaruh kebudayaan luar akan merugikan kebudayaan yang telah lama

mereka pelihara. Karena rasa takut tersebut, maka masyarakat cenderung

bersifat tertutup terhadap kebudayaan luar, meskipun kebudayaan luar

tersebut juga bercorak positif. Sikap demikian juga telah menghambat proses

perubahan sosial di kalangan masyarakat.

Sosiologi SMA Kelas XII

20

6) Sikap apriori

Apriori merupakan sikap berprasangka buruk pada setiap unsur asing

yang masuk dalam masyarakatnya. Mereka khawatir unsur asing tersebut

dapat mempengaruhi budaya mereka. Kelompok masyarakat yang demikian

sulit untuk melakukan hubungan dengan kelompok lain. Sikap apriori selalu

menyikapi pendapat atau gagasan orang lain atau kelompok lain sebagai

hal yang mengancam keberadaan dirinya.

7) Ideologis

Suatu ideologi tertentu sangat anti terhadap ideologi lain yang dianggap

berseberangan dengan ideologinya atau bahkan mengancam eksistensinya.

Contoh nyata adalah sikap anti-Islam Amerika merupakan faktor

penghambat kemajuan ideologi Islam di dunia. Begitu pula ideologi Pancasila

yang anti-komunis, dan lain sebagainya.

8) Adat dan kebiasaan

Adat dan kebiasaan mencakup sistem mata pencaharian, pembuatan

rumah, cara berpakaian dan berperilaku, yang telah terbiasa sedemikian

rupa sehingga sukar diubah. Untuk melakukan perubahan adat dan kebiasaan

diperlukan waktu yang lama. Sebab adat dan kebiasaan sifatnya telah

mendarah daging dalam masyarakat. Adat juga mempunyai nilai historis

berupa warisan pendahulunya. Masyarakat yang masih memegang adat dan

kebiasaan yang kuat sulit untuk menerima perubahan. Oleh karena itu, dalam

konteks ini, adat dan kebiasaan sebagai salah satu penghambat proses

perubahan sosial.

Perubahan sosial budaya akan selalu terjadi di dalam masyarakat.

Keadaan yang membedakan adalah bagaimana perubahan tersebut berjalan.

Apakah perubahan tersebut berjalan dengan cepat atau lambat, apakah

perubahan tersebut bersifat naik atau turun, perubahan tersebut sebagai proses

yang direncanakan atau bukan, ataukah perubahan yang terjadi berpengaruh

besar atau kecil bagi kehidupan masyarakat.

Coba kalian diskusikan dalam kelompok kecil, faktor-faktor pendorong apa yang

menyebabkan terjadinya perubahan sosial di Indonesia dan faktor-faktor apa

yang menyebabkan Indnesia selalu mengalami perubahan sosial yang mundur!

A A

A A

A

KK

KK

K

TT

TT

T

II

II

I

VV

VV

V

II

II

I

TT

TT

T

AA

AA

A

SS

SS

S

Bab 1

- Perubahan Sosial

21

D.D.

D.D.

D.

Bentuk Perubahan Sosial

Bentuk Perubahan Sosial

Bentuk Perubahan Sosial

Bentuk Perubahan Sosial

Bentuk Perubahan Sosial

Hampir semua gejala-gejala sosial dalam masyarakat merupakan perubahan

sosial. Tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan tidak mungkin

ada kebudayaan yang tidak diciptakan masyarakat. Tidak ada garis tegas yang

membedakan perubahan sosial dan perubahan budaya, meskipun fokus pelajaran

kita adalah perubahan sosial. Sehingga kalau kita membicarakan perubahan sosial,

pasti membicarakan perubahan budaya. Walaupun demikian, dapat saja terjadi

sebuah perubahan kebudayaan tidak mempengaruhi perubahan sosial. Misalnya

perubahan model pakaian, bentuk kesenian, atau perubahan tari-tarian tanpa

mengubah lembaga kemasyarakatan dan sistem sosial yang telah ada. Tetapi, apakah

keadaan tersebut dapat berlangsung lama? Kesimpulannya adalah bahwa perubahan

sosial dan budaya selalu berjalan beriringan.

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk

perubahan, yakni sebagai berikut.

1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

a.

Perubahan lambat (Evolusi)

Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentetan-

rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan

evolusi

. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana

atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha

masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan

kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

Rentetan perubahan-perubahan tersebut, tidak perlu sejalan dengan rentetan

peristiwa-peristiwa di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan.

Teori

evolusi secara umum digolongkan menjadi beberapa hal sebagai berikut.

1)

Unilinear Theories of Evolution

Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan

masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan

sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu, bermula dari bentuk sederhana,

kemudian kepada bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang

sempurna. Pelopor teori ini antara lain adalah August Comte dan Herbert

Spencer. Suatu variasi dari teori tersebut adalah

Cyclical Theories

,

yang dipelopori

Vilfredo Pareto

, yang berpendapat bahwa masyarakat

dan kebudayaan mempunyai tahap-tahap perkembangan yang

merupakan lingkaran, dimana suatu tahap tertentu dapat dilalui berulang-

ulang. Termasuk pendukung teori ini adalah Pitirim A. Sorokin yang

pernah pula mengemukakan teori dinamika sosial dan kebudayaan.

Sorokin menyatakan bahwa masyarakat berkembang melalui tahap-

tahap yang masing-masing didasarkan pada suatu sistem kebenaran.

Dalam tahap pertama, dasarnya kepercayaan, dan tahap ke dua

dasarnya adalah indera manusia, dan tahap terakhir dasarnya adalah

kebenaran.

Sosiologi SMA Kelas XII

22

2)

Universal Theory of Evolution

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah

perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan

bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evaluasi yang

tertentu. Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang

antara lain mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil

perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen

baik sifat maupun susunannya.

3)

Multilinear Theories of Evolution

Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap

tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evaluasi masyarakat,

misalnya mengadakan penelitian mengenai pengaruh perubahan sistem

mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian, terhadap

sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan, dan

seterusya.

Dewasa ini agak sulit untuk menentukan apakah suatu

masyarakat berkembang melalui tahap-tahap tertentu atau tidak. Lagi

pula adalah sangat sukar untuk dipastikan apakah tahap yang telah

dicapai dewasa ini merupakan tahap terakhir atau masih ada tahap-

tahap berikutnya yang merupakan konsekuensi dari adanya gejala

kehidupan. Sebaliknya juga sulit untuk menentukan kearah mana

masyarakat akan berkembang, apakah pasti menuju ke bentuk

kehidupan sosial yang lebih sempurna apabila dibandingkan dengan

keadaan dewasa ini, atau bahkan sebaliknya. Karena itu para Sosiolog

telah banyak yang meninggalkan teori-teori evolusi (tentang

masyarakat).

b.

Perubahan cepat (Revolusi)

revolusi yakni suatu perubahan sosial yang terjadi secara cepat yang

mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat

atau lembaga kemasyarakatan serta dikehendaki oleh masyarakat. Revolusi

juga disebut perubahan secara besar-besaran dalam aspek yang mendasar.

Waktu berjalannya revolusi bukan diukur oleh berapa bulan atau tahun

berlangsung, melainkan ditentukan oleh tingkat revolusi yang terjadi.

Misalnya,

revolusi industri

di Eropa abad XVIII, diperlukan waktu

berpuluh-puluh tahun untuk melakukan sebuah perubahan dalam bidang

industri. Namun perubahan yang terjadi di Eropa tersebut dianggap cepat,

karena kita membandingkan dengan perubahan teknologi umat manusia

pada masa sebelumnya. Contoh terbaru yang bisa kalian amati adalah kudeta

militer Thailand bulan September 2006, merupakan perubahan cepat

terhadap tatanan pemerintahan Thailand, yang menghendaki cara-cara baru

dalam kepemerintahan.

Unsur-unsur pokok revolusi adalah adanya perubahan yang cepat,

dan perubahan tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok

kehidupan masyarakat.

Bab 1

- Perubahan Sosial

23

Di dalam revolusi, perubahan-perubahan yang terjadi dapat direncanakan

terlebih dahulu atau tanpa rencana. Ukuran kecepatan suatu perubahan

yang dinamakan revolusi, sebenarnya bersifat relatif, karena revolusi dapat

memakan waktu yang lama. Misalnya, revolusi industri di Inggris

sebagaimana telah disebutkan di atas, dimana perubahan-perubahan terjadi

dari tahap produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi menggunakan

mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat, karena mengubah sendi-sendi

pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, hubungan antara

buruh dengan majikan, dan seterusnya.

Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului oleh suatu

pemberontakan (

rebellion

) yang kemudian menjelma menjadi revolusi.

Pemberontakan para petani di Banten pada tahun 1888 misalnya, didahului

dengan suatu kekerasan, sebelum menjadi revolusi yang mengubah sendi-

sendi kehidupan masyarakat. Begitu pula dengan revolusi sosial di Brebes,

Surakarta, Aceh, dan lain sebagainya didahului oleh suatu gejala-gejala

sosial tertentu. Dalam konsepsi ini, suatu gejala sosial dapat dikatakan

revolusi apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Adanya keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam

masyarakat ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan ada suatu

keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan

tersebut.

2) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap

mampu memimpin masyarakat tersebut.

3) Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat

untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi

menjadi program dan arah gerakan.

4) Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada

masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya

konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu, diperlukan

juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya perumusan sesuatu ideologi

tertentu.

5) Harus ada “momentum”, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor

sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan. Apabila

“momentum” keliru, maka revolusi dapat gagal.

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Agak sulit untuk merumuskan masing-masing pengertian tersebut di atas,

karena batas-batas pembedaannya sangat relatif. Sebagai pegangan, dapat

dikatakan bahwa perubahan-perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang

terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung

bagi masyarakat. Sebagai contoh: pengaruh mode pakaian, tidak akan membawa

pengaruh apa-apa bagi masyarakat dalam keseluruhannya karena tidak

mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan.

Sosiologi SMA Kelas XII

24

Sebaliknya, suatu proses industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat

agraris merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada

masyarakat. Berbagai lembaga kemasyarakatan akan ikut terpengaruh, misalnya

hubungan kerja, sistem kepemilikan tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi

masyarakat, dan seterusnya.

3. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan

yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-

pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak yang

ingin mengadakan perubahan disebut dengan

agent of change

, yaitu seseorang

atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai

pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Agent of change

memimpin masyarakat dalam mengubah sistem sosial.

Anda berencana masuk SMA atau MA, sehingga masuk SMP/MTs.

Setelah lulus kemudian bisa masuk SMA atau MA. Anda telah melakukan

perubahan yang direncanakan. Contoh yang lebih besar ketika bangsa Indonesia

menginginkan lepas dari belenggu penjajahan. Para perintis pergerakan

merencanakan melalui berbagai organisasi pergerakan, baik politik maupun

sosial budaya. Akhirnya kemerdekaan diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus

1945. Bangsa Indonesia telah berubah dari zaman penjajahan ke zaman

kemerdekaan.

Contoh yang paling baru adalah keinginan masyarakat mengubah sistem

politik di Indonesia pada era Orde Baru. Beberapa kelompok masyarakat

memelopori keinginan membentuk sistem pemerintahan yang lebih demokratis.

Para pemimpin perubahan (

agent of change)

memelopori berbagai gerakan

untuk menuntut perubahan melalui berbagai cara. Akhirnya terjadi era reformasi

pada tahun 1998, terjadi perubahan sosial politik yang telah direncanakan oleh

masyarakat.

Sedangkan perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak

direncanakan, merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki,

berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan

timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Apabila

perubahan yang tidak dikehendaki tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu

perubahan yang dikehendaki, maka perubahan tersebut mungkin mempunyai

pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-perubahan yang

dikehendaki. Bisa saja terjadi, suatu perubahan yang tidak dikehendaki sangat

diharapkan dan diterima oleh masyarakat. Demikian pula sebaliknya.

Perubahan yang tidak direncanakan misalnya menyangkut adat-istiadat.

Di Tapanuli, ada tradisi berupa pembagian hak waris. Menurut tradisi, hanya

pihak laki-laki yang berhak mendapatkan warisan. Tetapi karena perkembangan

pengetahuan dan pendidikan, masyarakat akhirnya merubah hukum waris adat

tersebut. Dalam perubahan yang tidak direncanakan tersebut akhirnya

masyarakat secara sadar mengubah hukum adat, dengan memberikan hak waris

yang sama dengan keluarga perempuan.

Bab 1

- Perubahan Sosial

25

E.E.

E.E.

E.

Ciri-ciri Perubahan Sosial

Ciri-ciri Perubahan Sosial

Ciri-ciri Perubahan Sosial

Ciri-ciri Perubahan Sosial

Ciri-ciri Perubahan Sosial

Perubahan sosial dalam masyarakat mempunyai ciri-ciri yang berbeda,

di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Tidak Ada Masyarakat yang Statis

Setiap masyarakat pasti

mengalami perubahan baik secara

cepat maupun lambat. Ini berarti bahwa

tidak ada satupun masyarakat yang

diam, stagnan, atau

mandek

. Meskipun

suatu masyarakat tinggal di dalam

hutan terpencil, tanpa pengaruh dari

luar sama sekali, tetap akan mengalami

perubahan. Hal ini disebabkan karena

pada hakikatnya manusia memiliki

naluri untuk mengubah nasibnya agar

lebih baik dan menjadi cita-cita mereka.

Gambar 1.12 Suku di pedalaman

yang mengalami perubahan

2. Proses Perubahan Sosial Budaya Bersifat Mata Rantai (Merupakan

Suatu Sistem)

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu, akan

diikuti dengan perubahan-perubahan sosial budaya lainnya. Perubahan

sistem politik di suatu negara akan mempengaruhi sistem ekonomi.

Perubahan sistem ekonomi akan berdampak pada sistem sosial lainnya.

Dengan demikian, sangat tidak mungkin untuk menutup lembaga-lembaga

tertentu dari pengaruh proses perubahan. Misalnya, pengaruh perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan perubahan di berbagai

bidang dalam kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa suatu

perubahan akan menimbulkan perubahan lain yang menyertainya. Sebagai

contoh yang dapat

Anda amati, krisis ekonomi yang melanda Indonesia

sejak tahun 1997 membawa perubahan dalam dunia politik dan sosial.

Coba kalian kunjungi salah satu daerah pedesaan yang terdekat dari tempat

tinggal kalian, kemudian kalian jelaskan tentang perubahan sosial yang terjadi

di desa tersebut! Kemudian berikan analisis kalian tentang arah perubahan

sosialnya yang ditinjau dari faktor perubahan dan ciri-cirinya!

A A

A A

A

KK

KK

K

TT

TT

T

II

II

I

VV

VV

V

II

II

I

TT

TT

T

AA

AA

A

SS

SS

S

Sumber:

http://www.suaramerdeka.com

Sosiologi SMA Kelas XII

26

F.F.

F.F.

F.

Arah Perubahan Sosial

Arah Perubahan Sosial

Arah Perubahan Sosial

Arah Perubahan Sosial

Arah Perubahan Sosial

Perubahan sosial masyarakat bergerak dari kontinum tatanan lama menuju

pada tatanan baru sebagai suatu arah perubahan. Pada umumnya, arah perubahan

sosial budaya dapat menuju pada hal yang baru sama sekali, atau kadangkala juga

kembali pada tatanan lama. Perubahan kembali pada tatanan lama, dapat disebabkan

oleh perubahan baru yang tidak sejalan dengan harapan mereka sehingga

menghendaki kembali ke tatanan lama. Sebagai contoh, reformasi di Indonesia

telah menimbulkan perubahan di berbagai bidang. Namun demikian, ada kelompok-

kelompok yang merasa dirugikan oleh proses reformasi, maka mereka

mendambakan kembali pada tatanan lama, dan bahkan berusaha mengembalikan

kejayaan masa lampau tersebut.

Dalam konsepsi perubahan sosial, ada beberapa teori yang dikemukakan

oleh para ahli yang masih sangat relevan untuk dikaji. Beberapa teori perubahan

sosial tersebut di antaranya sebagai berikut.

1.

T

eori Evolusioner

Perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh masyarakat. Semua

masyarakat melalui urutan penahapan yang sama dan bermula dari tahap

perkembangan awal menuju perkembangan terakhir

. Apabila tahapan terakhir

telah tercapai, maka saat itu perubahan evolusioner telah berakhir. Prinsip

terpenting dari teori evolusioner adalah tahapan masyarakat berawal dari

kelahiran, pertumbuhan, dan kesempurnaan.

2.

T

eori Siklus

Salah satu penganut teori siklus adalah

Arnold T

oynbee

(1889-1975).

Toynbee adalah seorang sejarawan Inggris yang menilai bahwa peradaban

besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan kematian.

Kemudian akan melahirkan peradaban baru, dan begitu seterusnya. Teori ini

pada dasarnya menyatakan bahwa perubahan terjadi secara bertahap, namun

setelah sampai pada tahap terakhir yang sempurna, akan kembali lagi ke tahap

awal untuk melakukan perubahan selanjutnya. Prinsip utama teori siklus adalah

bahwa perubahan sosial diawali dari kelahiran, pertumbuhan, dan kejatuhan.

Setelah itu masyarakat akan memulai tahap kelahiran kembali.

Bab 1

- Perubahan Sosial

27

3.

Teori Fungsional

Teori ini memandang bahwa setiap elemen masyarakat memberikan

fungsi terhadap elemen masyarakat lainnya. Perubahan yang muncul di suatu

bagian masyarakat akan menimbulkan perubahan pada bagian yang lain pula.

4.

T

eori Konflik

Teori ini mempunyai beberapa asumsi, antara lain:

a

.

Setiap masyarakat merupakan subjek dari perubahan-perubahan

sosial.

b.

Setiap masyarakat pasti mengalami pertikaian dan konflik.

c.

Setiap elemen masyarakat memberikan sumbangan terhadap

disintegrasi dan perubahan.

d.

Setiap masyarakat hidup berdasarkan pada paksaan yang dilakukan

oleh satu anggota masyarakat ke anggota lainnya.

Empat teori di atas, merupakan teori yang paling banyak digunakan para ahli

ilmu sosial. Di samping kedua teori tersebut, terdapat beberapa teori arah perubahan

sosial, seperti teori fungsional, teori konflik, dan sebagainya. Dari kedua teori yang

disajikan di atas, bisa disimpulkan bahwa kebudayaan besar dimulai dari masa

pertumbuhan, perkembangan, kejayaan, dan kematian. Kenyataan ini semakin

menyadarkan kita bahwa kesombongan beberapa negara besar karena

penguasaannya atas ilmu pengetahuan dan teknologi, suatu ketika akan hancur

Coba kalian analisislah dengan menggunakan teori perubahan sosial tentang

perubahan cara pandang masyarakat Indonesia terhadap Pancasila!

A A

A A

A

KK

KK

K

TT

TT

T

II

II

I

VV

VV

V

II

II

I

TT

TT

T

AA

AA

A

SS

SS

S

Sosiologi SMA Kelas XII

28

R R

R R

R

AA

AA

A

NN

NN

N

GG

GG

G

KK

KK

K

UU

UU

U

MM

MM

M

ANAN

ANAN

AN

Perubahan sosial

merupakan perubahan lembaga kemasyarakatan

dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di

dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok

dalam masyarakat. Perubahan sosial mempunyai ciri-ciri di antaranya: tidak

ada masyarakat yang stagnan atau statis, sebab setiap masyarakat pasti

mengalami perubahan, entah cepat atau lambat; proses perubahan sosial bersifat

mata rantai; dan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu,

akan diikuti dengan perubahan-perubahan sosial budaya lainnya; perubahan-

perubahan sosial yang cepat, biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi

yang sementara sifatnya

Perubahan sosial memiliki bentuk yang bermacam-macam, yakni:

perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat; perubahan yang pengaruhnya

kecil dan yang pengaruhnya besar; perubahan yang direncanakan dan perubahan

yang tidak direncanakan. Kemudian faktor-faktor penyebab atau sumber

perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat (faktor internal) adalah:

pertumbuhan penduduk; penemuan-penemuan baru; pertentangan (

conflict)

;

dan revolusi. Sedangkan perubahan-perubahan yang bersumber dari luar

masyarakat (faktor eksternal) yakni: lingkungan alam; peperangan; dan pengaruh

kebudayaan masyarakat lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses

perubahan sosial budaya yakni: kontak dengan kebudayaan lain; sistem

pendidikan yang maju; sikap menghargai hasil karya orang lain; toleransi; sistem

terbuka; penduduk yang heterogen; dan kekurangpuasan masyarakat. Sedangkan

faktor-faktor yang menghambat proses perubahan sosial budaya adalah:

kurangnya hubungan dengan masyarakat lain; masyarakat terkungkung pola-

pola pemikiran tradisional; perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat;

sikap masyarakat yang tradisionil; status quo; perasaan takut; sikap apriori;

ideologis; serta adat dan kebiasaan.

Sedangkan proses-proses perubahan sosial meliputi: penyesuaian

masyarakat terhadap perubahan yang dapat dilakukan dengan cara penyesuaian

dari lembaga-lembaga kemasyarakatan, penyesuaian dari individu yang ada di

masyarakat; saluran-saluran perubahan sosial; organisasi, disorganisasi, dan

reorganisasi. Perubahan sosial ini mengarah kepada apa yang disebut dengan

modernisasi. Modernisasi merupakan proses mengubah sikap hidup dan tujuan

hidup sesuai dengan tuntutan kehidupan masa kini dalam bentuk perubahan

sosial yang terarah, didasarkan pada perencanaan yang menyangkut berbagai

bidang.

Bab 1

- Perubahan Sosial

29

T T

T T

T

UU

UU

U

GG

GG

G

AA

AA

A

SS

SS

S

Bentuklah kelas menjadi empat kelompok untuk membahas masalah

perubahan sosial!

Kelompok 1

:

Temukanlah beberapa perubahan sosial yang berdampak

positif bagi masyarakat, jelaskan!

Kelompok 2

:

Temukanlah beberapa perubahan sosial yang berdampak

negatif bagi masyarakat, jelaskan!

Kelompok 3

:

Temukanlah perubahan-perubahan sosial yang dikehendaki,

jelaskan!

Kelompok 4

:

Temukanlah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki,

jelaskan!

Sosiologi SMA Kelas XII

30

I.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dari soal-soal di bawah

ini, dan kerjakan di buku latihan Anda!

1. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi

masyarakat. Pengertian ini dikemukakan oleh ... .

a . Gillin dan Gillin

b. Samuel Koening

c. Selo Soemarjan

d. Kingsley Davis

e. William F. Ogburn

2. Berikut ini yang merupakan contoh perubahan kecil dan kurang

berpengaruh terhadap bidang lain, yaitu perubahan ... .

a. kurikulum pendidikan

b. seni tari (tari-tarian)

c. perindustrian

d. ekonomi keuangan

e. hak guna bangunan

3. Berikut ini yang merupakan pemaknaan terhadap westernisasi yang paling

tepat adalah ... .

a. penggunaan teknologi canggih

b. pola hidup mengikuti

style

Barat

c. konsumerisme

d. privatisasi

e. deregulasi

4. Bentuk-bentuk perubahan sosial yang dapat dijumpai pada masyarakat

berikut adalah ... .

a. pergeseran pola asuh anak pada keluarga TKI

b. penghasilan nelayan yang cenderung statis

c. perselisihan antara keluarga bangsawan dan rakyat biasa

d. tingkat pendidikan yang rendah bagi masyarakat di pedesaan sehingga

tidak memiliki bekal yang memadai untuk memasuki dunia kerja

e. semua benar

V A L U A S I

V A L U A S I

V A L U A S I

V A L U A S I

V A L U A S I

EE

EE

E

Bab 1

- Perubahan Sosial

31

5. Mengkonsumsi barang yang tidak diperlukan, karena hanya terdorong oleh

gengsi semata, dimana tanpa disadari hal ini merupakan dampak adanya

modernisasi dan globalisasi. Kondisi ini sering disebut dengan ... .

a . konsumtif

b. konsumerisme

c. liberalisme

d. pluralisme

e. hedonisme

6. Masyarakat yang belum siap menghadapi modernisasi dan globalisasi akan

mengalami ... .

a. ketertinggalan sosial budaya

b. keterkejutan sosial budaya

c. apriori sosial budaya

d. antipati sosial budaya

e. penembusan unsur sosial budaya

7. Ekonomi merupakan saluran perubahan sosial (

cultural focus

) yang paling

urgen bagi masyarakat yang hidup di ... .

a. pedesaan

b. perkotaan

c. bawah garis kemiskinan

d. kelas menengah

e. kelas atas

8. Perubahan sosial yang terjadi secara menyeluruh dalam waktu relatif

singkat disebut ... .

a. revolusi

b. pemberontakan

c . evolusi

d. perubahan progress

e. difusi

9. Perubahan sosial dinyatakan sebagai kemajuan, apabila menda-

tangkan ... .

a. keuntungan bagi golongan menengah dan atas

b. peningkatan pendapatan per kapita

c. peningkatan taraf hidup

d. peningkatan ekonomi rakyat

e. kemajuan bagi masyarakat luas

Sosiologi SMA Kelas XII

32

10. Perubahan yang terjadi secara cepat dan menyangkut pola mendasar sendi-

sendi kehidupan masyarakat disebut ... .

a . evolusi

b. inovasi

c. revolusi

d. reformasi

e. inovasi

11. Proklamasi 17 Agustus 1945 termasuk jenis ... .

a. evolusi

b. inovasi

c. reformasi

d. revolusi

e. involusi

12. Berikut ini yang merupakan perubahan kebudayaan yang sangat kecil

mempengaruhi lembaga kemasyarakatan, yaitu ... .

a. perubahan dalam bentuk model pakaian

b. perubahan dalam bentuk agama dan kepercayaan

c. perubahan dalam bentuk lapangan pekerjaan

d. perubahan dalam bentuk industri

e. perubahan dalam bentuk pola konsumsi

13. Berikut ini yang

bukan

merupakan pernyataan yang berkaitan dengan ciri-

ciri perubahan sosial budaya adalah ... .

a. masyarakat selalu stagnan

b. perubahan sosial budaya berlangsung secara mata rantai

c. perubahan cepat mengakibatkan kekagetan

d. manusia tidak bisa mengisolasi lembaga kemasyarakatan dari pengaruh

perubahan

e. masyarakat cenderung menerima keadaan yang alami

14. Berikut ini yang

bukan

merupakan pendorong perubahan sosial budaya

adalah ... .

a. penduduk yang homogen

b. toleransi yang tinggi

c. sikap terbuka

d. kontak sosial

e. penduduk yang heterogen

15. Sedangkan faktor yang

bukan

merupakan penghambat perubahan sosial

budaya adalah ... .

a. sikap apriori

b. status quo

c . isolasi

d. masyarakat yang heterogen

e. masyarakat yang homogen

Bab 1

- Perubahan Sosial

33

16. Penghargaan hadiah Nobel untuk para pelopor perdamaian dunia,

merupakan bentuk ... .

a. toleransi

b. sikap menghargai

c. apriori

d. sikap terbuka

e . invansi

17. Berikut ini yang

bukan

merupakan sumber perubahan sosial budaya

adalah ... .

a.

invention

b.

discovery

c. konflik

d. stagnan

e. kompromi

18. Proses persebaran kebudayaan dari kelompok masyarakat satu kepada yang

lain disebut ... .

a. difusi

b. asimilasi

c. invensi

d. akulturasi

e. invansi

19. Sikap toleransi akan dapat terlaksana dalam masyarakat ... .

a. terbuka

b. terisolasi

c. tradisional

d. homogen

e. heterogen

20. Dalam konsep perubahan sosial, terdapat teori di antaranya evolusi dan

siklus. Teori siklus menampakkan pola perubahan sosial yang ... .

a. dimulai dengan proses kemunculan, berkembang, mati, dan muncul

kembali

b. bersifat menuju ke arah yang menjadi harapan setiap masyarakat

c. bersifat dominan

d. bergerak membentuk pola siklus

e. tidak banyak ditemukan dalam masyarakat

Sosiologi SMA Kelas XII

34

II.

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan

sosial dalam masyarakat!

2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penghambat terjadinya perubahan

sosial!

3. Apa perbedaan

discovery

dan

invention

? Berikan contohnya!

4. Mengapa Proklamasi 17 Agustus 1945 disebut revolusi?

5. Perubahan sosial budaya bisa berasal dari luar lingkungan masyarakat.

Apa maksudnya, dan berikan penjelasan!