Halaman
SOSIOLOGI
UNTUK SMA/MA
KELAS XII
Program Studi
Ilmu Sosial
• Ruswanto
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
dilindungi Undang-undang
SOSIOLOGI
untuk SMA/MA
Kelas XII
Program Studi Ilmu Sosial
Penyusun
: Ruswanto
Editor
: Ayang Susatya
Sugeng Raharjo
Ilustrator
: Nashirudin
Ukuran Buku
: 17,6 x 25 cm
ii
301.07
RUS RUSWANTO
s
Sosiologi : untuk SMA / MA Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial
/ penyusun Ruswanto ; editor, Ayang Susatya, Sugeng Raharjo ;
illustrator, Nashirudin. -- Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vi, 209 hlm. : ilus. ; 25 cm
Bibliografi : hlm. 204-205
Indeks
ISBN 978-979-068-742-4 (no.jilid lengkap)
1. Sosiologi-Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Ayang Susatya III. Sugeng Raharjo IV. Nashirudin
Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit CV. Mefi Caraka
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
ISBN 978-979-068-753-0
P
iii
K
A
T
A
S
A
M
B
U
T
A
N
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen
Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta
buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet
(
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat
kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh
para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
download
),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapk
an oleh Pemerintah. Diharapkan
bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan
guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar
negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para
siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan
mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
A
danya perubahan sosial ekonomi dan politik yang terjadi di masyarakat,
telah menimbulkan dampak yang kompleks bagi kehidupan seluruh
lapisan masyarakat. Para siswa tentu juga mengalami kompleksitas tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, hadirnya mata pelajaran
Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan sosial dalam masyarakat
dan aspek-aspeknya, merupakan peluang bagi siswa untuk lebih arif
memahami setiap perubahan di masyarakat.
Di dalam kurikulum pengaj
aran Sosiologi SMA/MA berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam
keragaman realitas sosial dan budaya berdasarkan etika.
Secara garis besar materi Sosiologi yang dibahas pada kelas XII SMA/MA
meliputi perubahan sosial, lembaga sosial, merancang metode penelitian
sosial, penelitian sosial secara sederhana, dan menyusun laporan serta
mengkomunikasikan hasil penelitian.
Buku Sosiologi ini terbagi atas tiga j
ilid:
- Jilid 1 untuk Kelas X
- Jilid 2 untuk Kelas XI Program Studi Ilmu Sosial
- Jilid 3 untuk Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial
Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini, kami
ucapkan terima kasih. Kritik dan saran membangun kami harapkan untuk
penyempurnaan buku ini.
Surakarta, Desember 2006
Penulis
i
v
K
A
T
A
P
E
N
G
A
N
T
A
R
KATA
SAMBUTAN
..........................................................................................
i
ii
KATAPENGANTAR
..........................................................................................
iv
DAFTAR ISI
..........................................................................................................
v
SEMESTER I
BAB 1 PERUBAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT
A. Proses Perubahan Sosial ................................................................ 2
B. Dampak Perubahan Sosial Terhadap Kehidupan .................... 9
C. Pembangunan Sebagai Proses Perubahan Dalam
Kesinambungan Masyarakat Indonesia .................................... 15
RANGKUMAN
.................................................................................... 42
PELATIHAN BAB 1
.............................................................................. 43
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
........................................................ 46
LEMBAR PORTOFOLIO
.................................................................... 47
BAB 2 HAKIKAT LEMBAGA SOSIAL DAN TIPE-TIPE
LEMBAGA SOSIAL
A. Hakikat Lembaga Sosial ................................................................ 50
B. Tipe-tipe Lembaga Sosial .............................................................. 54
C. Macam-macam Lembaga Sosial .................................................. 61
D. Norma Dibentuk Agar Terjadi Hubungan Manusia/
Masyarakat/Lembaga Sosial Dapat Baik .................................. 69
RANGKUMAN
.................................................................................... 73
PELATIHAN BAB 2
.............................................................................. 74
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
........................................................ 76
LEMBAR PORTOFOLIO
.................................................................... 77
BAB 3 PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
A. Peran dan Fungsi Lembaga/Pranata Keluarga ........................ 80
B. Peran dan Fungsi Lembaga/Pranata Ekonomi ........................ 93
C. Peran dan Fungsi Lembaga/Pranata Politik ............................ 96
D. Peran dan Fungsi Lembaga/Pranata Pendidikan .................... 101
E. Peran dan Fungsi Lembaga/Pranata Agama ............................ 106
F. Hubungan Antarpranata Sosial .................................................. 108
G. Pranata Total dan Pranata Dominan .......................................... 109
RANGKUMAN
.................................................................................... 111
PELATIHAN BAB 3
.............................................................................. 113
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
........................................................ 115
LEMBAR PORTOFOLIO
.................................................................... 116
ULANGAN AKHIR SEMESTER 1
v
D
A
F
T
A
R
I
S
I
1
49
79
117
SEMESTER II
BAB 4 MERANCANG METODE PENELITIAN SOSIAL
A. Pengertian Penelitian, Ciri-ciri Penelitian, dan
Objek Penelitian ............................................................................ 120
B. Susunan Rancangan Penelitian Sosial ........................................ 122
RANGKUMAN
.................................................................................... 137
PELATIHAN BAB 4
.............................................................................. 138
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
........................................................ 140
LEMBAR PORTOFOLIO
.................................................................... 141
BAB 5 PENELITIAN SOSIAL SECARA SEDERHANA
A. Jenis-jenis Penelitian ...................................................................... 144
B. Pengumpulan Data ........................................................................ 150
C. Pengolahan Data ............................................................................ 152
RANGKUMAN
.................................................................................... 162
PELATIHAN BAB 5
.............................................................................. 163
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
........................................................ 165
LEMBAR PORTOFOLIO
.................................................................... 166
BAB 6 MENYUSUN LAPORAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN
HASIL PENELITIAN
A. Susunan Laporan Secara Garis Besar .......................................... 168
B. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian ...................................... 172
C. Rumusan Simpulan dan Saran .................................................... 175
D. Diskusi Kelas (Menyajikan Laporan) .......................................... 177
E. Pelaksanaan Diskusi Panel .......................................................... 181
RANGKUMAN
.................................................................................... 183
PELATIHAN BAB 6
.............................................................................. 184
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
........................................................ 186
LEMBAR PORTOFOLIO
.................................................................... 188
ULANGAN AKHIR SEMESTER 2
PELATIHAN UJIAN
GLOSARIUM
INDEK
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN KUNCI
v
i
119
143
167
189
193
198
202
204
206
PERUBAHAN SOSIAL
DI MASYARAKAT
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi bab ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan perubahan sosial
budaya dalam masyarakat yang berjalan terus-menerus; menganalisis dampak perubahan
sosial terhadap kehidupan; mendeskripsikan pembangunan sebagai proses perubahan
dalam kesinambungan masyarakat Indonesia; dan membandingkan perbedaan antara
modernisasi dan westernisasi.
1
Peta Konsep
Bentuk-bentuk
perubahan
Perubahan
sosial
Bentuk
disintegrasi
• Pergolakan daerah
• Demonstrasi
• Aksi protes
Modernisasi
Perubahan
sosial budaya
Faktor penyebab
perubahan
Industrialisasi
Urbanisasi
Pembangunan
Kebijakan
pemerintah
Dampak positif
Dampak negatif
Sosiologi
SMA Kelas XII
2
Masyarakat memiliki unsur-unsur sosial seperti kelompok-kelompok
sosial, lembaga-lembaga sosial, kebudayaan, kekuasaan, dan stratifikasi.
Unsur-unsur sosial dalam masyarakat senantiasa berkembang dan berubah.
Masing-masing unsur tersebut sifat dan perkembangannya berbeda-beda
karena mengalami perubahan akibat pengaruh lingkungan. Dinamika ini
terjadi karena manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi antara
individu satu dengan individu yang lain. Interaksi tersebut akan menimbulkan
perubahan sosial budaya.
Perubahan sosial budaya dalam masyarakat berjalan terus-menerus.
Perubahan dan perkembangan sosial budaya antarkelompok masyarakat
berbeda-beda. Ada kelompok masyarakat, keadaan sosial dan budayanya
berkembang sangat cepat, sementara kelompok lain berkembang lebih lambat.
Perubahan sosial budaya masyarakat terbelakang di daerah pedalaman yang
mengalami perubahan budaya lambat disebut
statis
. Masyarakat modern yang
biasanya disebut masyarakat perkotaan, mengalami perubahan budaya cepat
disebut
dinamis
. Faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial budaya
meliputi faktor dari luar dan faktor dari dalam.
1. Pengertian Perubahan Sosial
Beberapa definisi perubahan sosial sebagai berikut.
a.
Menurut
Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat.
b.
Menurut
Gillin
and
Gillin
Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang
telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
c.
Menurut
Mac Iver
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan
sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
d.
Menurut
Selo Soemardjan
Perubahan sosial
adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
A.
PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Dari pengertian-pengertian tersebut, bahwa dalam perubahan sosial
yang berubah adalah struktur dan fungsi sosialnya.
Contoh:
Perubahan dalam struktur adalah perubahan jumlah penduduk,
perubahan status sosial, perubahan pelapisan sosial, sedangkan
perubahan dalam fungsi sosial antara lain ayah di rumah dan
ibu bekerja. Di sini terjadi perubahan fungsi ayah dengan fungsi
ibu.
2. Teori Perubahan Sosial
Ada dua teori utama mengenai perubahan sosial, yaitu teori siklus dan
teori perkembangan. Kedua teori perubahan sosial itu akan dijelaskan
dalam uraian berikut.
a.
Teori Siklus
Teori siklus menjelaskan bahwa perubahan sosial bersifat siklus
artinya berputar melingkar. Menurut teori siklus, perubahan sosial
merupakan sesuatu yang tidak bisa direncanakan atau diarahkan ke
suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar.
Pandangan teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai suatu hal
yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang akan memiliki
kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman dahulu. Di
dalam pola perubahan ini tidak ada proses perubahan masyarakat secara
bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional,
dan modern tidak jelas. Perubahan siklus merupakan pola perubahan
yang menyerupai spiral seperti gambar berikut.
Gambar 1.1
Arah perubahan dalam pola siklus dan spiral. Di dalam perubahan
ini tidak ada batas yang jelas antara pola hidup tradisional dan modern.
(Sumber: Kuswanto)
Pandangan teori siklus sebenarnya telah dianut oleh bangsa Yunani,
Romawi, dan Cina Kuno jauh sebelum ilmu sosial modern lahir.
Mereka membayangkan perjalanan hidup manusia pada dasarnya
terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak menentu.
modern
tradisional
primitif
Sosiologi
SMA Kelas XII
3
Seorang filsuf sosial Jerman,
Oswald Spengler
, berpandangan
bahwa setiap peradaban besar menjalani proses penahapan kelahiran,
pertumbuhan, dan keruntuhan. Selanjutnya, perubahan sosial akan
kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan sosial
Inggris,
Arnold Toynbee
, berpendapat bahwa
sejarah peradaban
adalah
rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan. Akan tetapi, masing-
masing peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain
dan belajar dari kesalahannya untuk mencapai tingkat peradaban yang
tinggi. Salah satu contoh adalah kemajuan teknologi di suatu
masyarakat umumnya terjadi karena proses belajar dari kebudayaan
lain.
Kita dapat melihat kebenaran teori siklus ini dari kenyataan sosial
sekarang. Misalnya, dari perilaku mode pakaian, dan gaya kepemimpinan
politik. Sebagai contoh, dalam perubahan mode pakaian, seringkali kita
melihat mode pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau
mengulang model pakaian zaman dulu.
Dalam bidang politik, kita juga melihat adanya perubahan bersifat
siklus. Sering kita melihat upacara-upacara sosial yang dilakukan
pemimpin suku di zaman kuno dilakukan kembali oleh pemimpin
politik masyarakat modern sekarang, misalnya melakukan upacara-
upacara yang sifatnya memuja dan memelihara tradisi turun-temurun.
b.
Teori Perkembangan/Teori Linier
Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang
menuju ke suatu titik tujuan tertentu. Penganut teori ini percaya bahwa
perubahan sosial bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tujuan
tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju masyarakat
kompleks modern. Bentuk perubahan sosial menurut teori ini dapat
digambarkan seperti tampak dalam gambar berikut.
Gambar 1.2
Perubahan sosial menurut pola linier.
Masyarakat berkembang dari semula primitif, tradisional, dan menjadi modern.
(Sumber: Kuswanto)
modern
tradisional
primitif
Sosiologi
SMA Kelas XII
4
Pandangan tentang teori linier dikembangkan oleh para ahli sosial
sejak abad ke-18, bersamaan dengan munculnya zaman pencerahan di
Eropa yang berkeinginan masyarakat lebih maju. Teori linier dapat
dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi.
Teori evolusi melihat perubahan secara lambat, sedangkan teori
revolusi melihat perubahan secara sangat drastis.
Menurut teori evolusi bahwa masyarakat secara bertahap berkembang
dari primitif, tradisional, dan bersahaja menuju masyarakat modern.
Teori ini dapat kita lihat di antaranya dalam karya sosiolog
Herbert
Spencer
,
Emile Durkheim
, dan
Max Weber
. Herbert Spencer seorang
sosiolog Inggris, berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang
melalui tahapan yang pasti. Herbert Spencer mengembangkan teori
evolusi Darwin untuk diterapkan dalam kehidupan sosial.
Menurut Spencer orang-orang yang cakap akan memenangkan
perjuangan hidup, sedangkan orang-orang lemah akan tersisih sehingga
masyarakat yang akan datang hanya diisi oleh manusia-manusia tangguh
yang memenangkan perjuangan hidup.
Emile Durkheim mengetengahkan teorinya yang terkenal bahwa
masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas
organik.
Solidaritas mekanik
merupakan cara hidup masyarakat tradisional
yang di dalamnya cenderung terdapat keseragaman sosial yang diikat
oleh ide bersama. Sebaliknya, s
olidaritas organik
merupakan cara hidup
masyarakat lebih maju yang berakar pada perbedaan daripada persamaan.
Masyarakat terbagi-bagi secara beragam atau terjadi proses diferensiasi kerja.
Teori revolusioner dapat kita lihat dalam karya
Karl Marx
sebagai
sosiolog. Karl Marx juga melihat masyarakat berubah secara linier,
namun bersifat revolusioner. Semula masyarakat bercorak feodal lalu
berubah secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis. Kemudian,
berubah menjadi masyarakat sosialis-komunis sebagai puncak
perkembangan masyarakat.
Max Weber berpendapat bahwa masyarakat berubah secara linier dan
masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik menuju masyarakat
yang rasional. Terjadi perubahan dari masyarakat tradisional yang
berorientasi pada tradisi turun-temurun menuju masyarakat modern
yang rasional.
3. Bentuk-bentuk Perubahan
Bentuk perubahan sosial dan kebudayaan sebagai berikut.
a.
Perubahan Kecil
Perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial, yang
tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat.
Sosiologi
SMA Kelas XII
5
Contoh:
Perubahan mode, baik mode pakaian, mode rambut, dan
lain-lain.
b.
Perubahan Besar
Perubahan sosial dan kebudayaan yang membawa pengaruh langsung
terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat.
Contoh:
Modernisasi, industrialisasi, liberalisasi, dan globalisasi.
c.
Evolusi
Perubahan yang berjangka waktu lama, dari serangkaian perubahan
kecil yang saling berhubung dan saling mempengaruhi.
Contoh:
Evolusi masyarakat agraris menjadi industri.
d.
Revolusi
Perubahan yang berlangsung secara cepat, dari serangkaian perubahan
yang menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
Contoh:
Revolusi Industri di Inggris.
e.
Perubahan yang Dikehendaki
Suatu tahapan-tahapan perubahan sosial dan kebudayaan yang
telah direncanakan oleh agen perubahan atau
agent of change
.
Contoh:
Pembangunan Rumah Sakit.
f.
Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Suatu dampak dari perubahan sosial dan kebudayaan yang telah
direncanakan.
Contoh:
Pembangunan sarana jalan raya yang membawa dampak
angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi.
4. Faktor Penyebab Perubahan
Faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan digolongkan menjadi
dua, yaitu faktor dari dalam masyarakat dan faktor dari luar masyarakat.
a.
Faktor dari Dalam Masyarakat
Faktor dari dalam masyarakat meliputi sebagai berikut.
1) Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan dalam pola
tempat tinggal, yang semula terpusat pada lingkungan kerabat,
berubah terpencar yang berorientasi pada pekerjaan.
Sosiologi
SMA Kelas XII
6
2) Pertentangan Dalam Masyarakat
Konflik antarkelompok sosial atau golongan sosial dalam
masyarakat menyebabkan perubahan masyarakat yang bersangkutan.
Contoh:
Konflik yang berlatar belakang
SARA
pada masyarakat
majemuk, menyebabkan retaknya persatuan dan kesatuan
bangsa.
3) Terjadi Pemberontakan/Revolusi
Pemberontakan/revolusi menyebabkan perubahan peta politik
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Contoh:
Pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 membawa perubahan
dalam sistem politik Indonesia dan dilarangnya ajaran
komunis di Indonesia.
4) Berkurangnya Penduduk
Semakin berkurangnya penduduk menyebabkan pertumbuhan
masyarakat secara keseluruhan.
Contoh:
Perpindahan penduduk dari desa ke kota atau urbanisasi
menyebabkan sulitnya mendapatkan tenaga muda di desa.
5) Penemuan Baru
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar yang terjadi
dalam jangka waktu tertentu tidak terlalu lama disebut penemuan
baru atau
inovasi
.
Penemuan baru yang merupakan penyebab perubahan
dibedakan menjadi dua, yaitu
discovery
dan
invention
.
Discovery
adalah suatu penemuan unsur kebudayaan yang baru,
baik alat maupun ide yang diciptakan individu/kelompok individu.
Invention
adalah suatu penemuan baru yang telah diakui, diterima,
dan diterapkan/digunakan masyarakat.
6) Peranan Nilai yang Diubah
Nilai yang diubah membawa perubahan dalam masyarakat,
misal pembudayaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) di Indonesia mampu mencegah pertambahan penduduk.
7) Peranan Tokoh Kharismatik
Tokoh kharismatik membawa pengaruh dalam perubahan
masyarakat, misalnya pengaruh Nabi Muhammad saw. terhadap
umat Islam di seluruh dunia.
b.
Faktor dari Luar Masyarakat
Faktor dari luar masyarakat meliputi sebagai berikut.
1) Pengaruh Lingkungan Alam
Alam fisik yang subur dan tandus, membawa pengaruh berbeda
dalam tingkat kemakmuran masyarakatnya.
Sosiologi
SMA Kelas XII
7
Contoh:
Pengaruh pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
terhadap masyarakat tani di Sukoharjo dibandingkan
sebelum dan sesudah dibangun waduk.
2) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Kontak kebudayaan antarmasyarakat akan menyebabkan
pengaruh positif dan negatif.
Contoh:
Kontak kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan barat.
Pengaruh positif berupa transformasi iptek, sedangkan
pengaruh negatif sikap
westernis
sekelompok masyarakat
Indonesia.
3) Peperangan
Perang menyebabkan perubahan negatif seluruh aspek kehidupan
masyarakat.
Contoh:
Perang Afganistan yang membawa derita berkepanjangan
masyarakat.
5. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan
a.
Faktor Pendorong Perubahan
1) Sikap menghargai hasil karya orang lain dan kehendak untuk maju.
2)
Deviasi
, yaitu toleransi terhadap perbuatan menyimpang asal bukan
merupakan dalih/pelanggaran.
3) Kontak dengan kebudayaan lain.
4) Sistem pendidikan formal yang maju.
5) Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat.
6) Penduduk yang heterogen.
7) Rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu.
8) Orientasi ke masa depan.
9) Sikap optimis dalam hidup.
b.
Faktor Penghambat Perubahan
1) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan dan mempengaruhi integrasi
kebudayaan.
2) Sikap tertutup dan berprasangka terhadap hal-hal baru.
3) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
4) Perkembangan iptek yang terlambat.
5) Sikap
fatalistik
masyarakat.
6)
Vested-interested
adanya kepentingan-kepentingan individual yang
tertanam kuat pada diri agen perubahan.
Sosiologi
SMA Kelas XII
8
7) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
8) Hambatan dari faktor adat atau kebiasaan.
9) Sikap pesimis dalam hidup.
1. Proses Disintegrasi Sebagai Akibat Perubahan Sosial
Dalam kehidupan bersama, masyarakat dengan kebudayaannya tidak
akan lepas dari perubahan. Perubahan yang terjadi akan membawa dua
akibat yang berbeda sebagai berikut.
Sosiologi
SMA Kelas XII
9
K
ata Kunci
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat berjalan
terus-menerus secara dinamis. Pada masyarakat yang mengalami
perubahan sosial budaya dapat mengalami perubahan ciri-ciri khas
yang sebelumnya selalu melekat, namun bisa juga tidak mengalami
perubahan!
Amatilah dengan saksama lingkungan tempat tinggal Anda.
Apakah mengalami perubahan yang menyangkut ciri khas? Untuk
lebih memudahkan pengambilan kesimpulan, amati salah satu
faktornya, bisa tingkah laku, cara berpakaian, kebiasaan sehari-hari,
atau kebiasaan berbelanja.
Dapatkah Anda menemukan perubahan sosial budaya yang lain
dan terjadi di lingkungan Anda? Jelaskan disertai dengan contoh!
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan
peranan yang sangat besar terhadap perubahan sosial, baik adat,
kebiasaan, cara hidup, gaya hidup serta cara berpikir manusia.
Tugas
B.
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP
KEHIDUPAN
a.
Berakibat Positif
Terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya mampu
menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang
memiliki kemampuan dalam penyesuaian disebut
adjustment
, sedangkan
bentuk penyesuaian masyarakat dengan gerak perubahan disebut
integrasi
.
b.
Berakibat Negatif
Terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu
menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan
masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut
maladjustment
.
Gambar 1.3
Sebagian pengunjuk rasa merusak pagar pembatas jalan tol di depan Gedung MPR/DPR
di Jakarta pada saat terjadinya unjuk rasa buruh di tempat tersebut.
(Sumber: Kompas, 4 Mei 2006)
Akibat dari maladjustment, akan menimbulkan disintegrasi.
Disintegrasi
, yaitu proses memudarnya nilai dan norma dalam masyarakat
sehingga berakibat adanya perubahan dalam lembaga kemasyarakatan.
Dalam masyarakat Indonesia yang multi majemuk, sangat majemuk
pula daya tahan/kemampuan masyarakat dalam menghadapi perubahan.
Mereka yang siap menghadapi perubahan akan tetap
survival
(tetap
hidup) dalam gerak perubahan, sedangkan yang tidak siap dan tidak
mampu akan terbawa arus gelombang perubahan.
Disintegrasi terjadi, apabila masyarakat sebagai agen perubahan,
tidak mampu menyesuaikan/mensosialisasikan diri dengan nilai-nilai
baru yang berkembang dalam masyarakat.
Gejala-gejalanya dapat diamati dari sebagai berikut.
1) Nilai dan norma, tidak berfungsi seperti harapan masyarakat.
2) Lembaga-lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi sesuai dengan
peranannya.
Sosiologi
SMA Kelas XII
10
2. Bentuk-bentuk Disintegrasi
a.
Pergolakan Daerah
Pergolakan daerah adalah suatu gerakan sosial vertikal dan horizontal,
yang dilakukan serentak dengan berbagai cara untuk memaksakan
kehendak atau cita-cita.
Sebab terjadinya pergolakan daerah sebagai berikut.
1) Perbedaan ideologi antargolongan dalam masyarakat.
2) Adanya pertentangan-pertentangan sosial, yang berkepanjangan
dan sulit diatasi.
3) Tindakan sewenang-wenang dari pihak pemegang kekuasaan.
4) Adanya tokoh sebagai pendorong dan simbol pergolakan.
Akibat pergolakan daerah sebagai berikut.
1) Merugikan diri sendiri, masyarakat, dan negara baik yang bersifat
materiil maupun nonmateriil.
2) Mobilitas dan aktivitas masyarakat terganggu atau macet.
3) Timbulnya berbagai kerawanan dan gangguan keamanan.
4) Terjadinya perubahan-perubahan yang cenderung negatif terhadap
aspek-aspek kehidupan masyarakat.
b.
Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu gerakan massal yang bersifat langsung
dan terbuka, yang dilakukan secara lisan, tulisan, dan tindakan dalam
memperjuangkan kepentingan/tuntutan.
Contoh:
Demonstrasi mahasiswa minta penurunan harga BBM, minta
pejabat negara turun/lengser.
Gambar 1.4
Ribuan warga Kabupaten Pekalongan yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat
Kota Santri, Jumat (23/6) kembali berunjuk rasa. Mereka menolak kepemimpinan
Siti Qomariyah-Wahyudi Pontjo Nugroho.
(Sumber: Kompas, 24 Juni 2006)
Sosiologi
SMA Kelas XII
11
Sebab-sebab demonstrasi sebagai berikut.
1) Adanya penyimpangan dalam sistem.
2) Terjadinya perubahan dalam sistem yang inkonstitusional.
3) Tidak berfungsinya sistem yang dipilih.
Akibat-akibat demonstrasi sebagai berikut.
1) Mengganggu stabilitas di bidang ipoleksosbud dan hankam.
2) Mendorong timbulnya tindak kejahatan politik dan kejahatan
ekonomi.
3) Menghambat pembangunan dan modernisasi.
c.
Aksi Protes
Aksi protes adalah suatu tuntutan individual atau kelompok, yang
dilakukan dengan lisan atau tulisan untuk memperjuangkan kepentingan
atau objek tindakan.
Sebab-sebab aksi protes sebagai berikut.
1) Adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan.
2) Rasa tidak puas/kecewa atas suatu putusan.
3) Munculnya pihak yang berprasangka.
Akibat aksi protes sebagai berikut.
1) Menghambat kerja sama dalam aktivitas bersama.
2) Menimbulkan bibit konflik.
3) Timbulnya kelompok primordial.
d.
Kriminalitas
Kriminalitas adalah setiap pelanggaran norma hukum yang dapat
diancam sanksi pidana, sedangkan
kriminologi
adalah suatu ilmu yang
mempelajari tindak/perilaku jahat.
Sebab-sebab kriminalitas sebagai berikut.
1) Kepadatan dan komposisi penduduk.
2) Perbedaan distribusi kekayaan.
3) Pertentangan dan persaingan kebudayaan.
4) Perbedaan ideologi politik.
5) Perbedaan kekayaan dan pendapatan.
6) Mentalitas yang labil.
Akibat-akibat kriminalitas sebagai berikut.
1) Merugikan negara. Misalnya kolusi dan korupsi.
2) Mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.
Sosiologi
SMA Kelas XII
12
3) Merugikan pihak lain, baik materiil maupun non-materiil. Misalnya
pencurian, perampokan dengan pembunuhan, dan lain-lain.
4) Merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Misalnya penipuan, pemalsuan, dan lain-lain.
e.
Kenakalan Anak/Remaja
Kenakalan adalah suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh
anak dan seandainya dilakukan orang dewasa dikategorikan tindak
kejahatan.
Tanda-tanda anak nakal sebagai berikut.
1) Siswa bandel, kasar, dan sukar diatur.
2) Berbuat cabul, menyimpan/membaca buku, melihat gambar, dan
film porno.
3) Bolos sekolah.
4) Melarikan kendaraan di luar batas kecepatan (ngebut).
5) Minum-minuman keras, memakai obat terlarang dan lain-lain.
Anak berbuat nakal menurut
Drs. Kuswanto
ada dua motivasi,
yaitu sebagai berikut.
1)
Motivasi ekstrinsik
, yaitu berbagai kenakalan yang disebabkan pengaruh
luar dari diri anak, meliputi:
a) faktor rumah tangga,
b) faktor pendidikan dan sekolah,
c) faktor pergaulan anak, dan
d) faktor media massa.
2)
Motivasi intrinsik
atau penyebab dari dalam diri anak meliputi:
a) faktor intelegensia,
b) faktor usia,
c) faktor jenis kelamin, dan
d) faktor kedudukan anak dalam keluarga.
Kenakalan anak membawa akibat yang merugikan diri sendiri dan
masyarakat antara lain sebagai berikut.
1) Mengganggu ketertiban umum.
2) Mendorong tindak kriminalitas.
3) Mendorong perbuatan asusila.
4) Merusak nama baik diri sendiri, orang tua, sekolah, dan daerah.
5) Meresahkan masyarakat sekitar.
Sosiologi
SMA Kelas XII
13
3. Proses Perubahan Sosial dan Akomodasi Baru
Proses perubahan
sosial adalah serangkaian perubahan yang dilalui
dalam perkembangan masyarakat.
Akomodasi baru
adalah serangkaian perubahan yang dilalui oleh
masyarakat dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian.
Bahwa proses perubahan sosial dan akomodasi baru sama artinya dengan
proses perubahan sosial dan penyesuaian sosial.
Perubahan sosial dan akomodasi baru akan terjadi dalam masyarakat
apabila ada yang disesuaikan, misalnya nilai-nilai baru, penemuan baru,
atau hal-hal lain yang dianggap baru oleh masyarakat. Tanpa ada nilai
baru, tidak ada penyesuaian walaupun ada perubahan dalam proses
perubahan dan penyesuaian sosial ada dua, yaitu sebagai berikut.
a.
Individual Proses
Individual proses adalah serangkaian perubahan dan penyesuaian
sosial seorang individu terhadap penemuan baru/nilai-nilai baru.
b.
Kolektif Proses
Kolektif proses adalah serangkaian perubahan dan penyesuaian sosial
sekelompok masyarakat terhadap penemuan baru/nilai-nilai baru.
Dapat disimpulkan bahwa proses perubahan sosial dan akomodasi baru
akan terjadi bilamana individu-individu dan kelompok-kelompok masyarakat
menerima serta mampu menyesuaikan dengan nilai-nilai yang baru.
Sosiologi
SMA Kelas XII
14
K
ata Kunci
Datanglah ke perpustakaan dan bacalah buku-buku Sosiologi
yang mengupas tentang perubahan sosial budaya dan dampaknya.
Selanjutnya pikirkan untuk menjawab masalah-masalah sebagai berikut.
1. Identifikasi sebab-sebab, akibat, dan pengatasan pergolakan daerah!
2. Identifikasi sebab-sebab, akibat, dan pengatasan aksi protes!
3. Identifikasi sebab-sebab, akibat, dan pengatasan demonstrasi!
Masyarakat dengan kebudayaan selalu mengalami perubahan,
perubahan dapat bersifat positif ataupun bersifat negatif.
Tugas
Sosiologi
SMA Kelas XII
15
Perubahan bertujuan membentuk manusia seutuhnya dan bagi seluruh
masyarakat Indonesia, berarti pula menjaga dan melanjutkan kesinambungan
masyarakat Indonesia. Apabila tujuan itu tercapai maka tercapai pula
kesinambungan masyarakat Indonesia.
1. Bentuk Perubahan
Perubahan yang dilakukan secara terencana dan terarah disebut juga
dengan istilah
pembangunan
. Dengan kata lain, pembangunan dikategorikan
sebagai perubahan yang direncanakan. Ini artinya, perubahan tersebut
telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak
mengadakan perubahan.
Perubahan bagi masyarakat Indonesia sebenarnya sudah berlangsung
sejak zaman dahulu, namun perubahan yang bersifat direncanakan bagi
masyarakat sebagai bangsa dimulai sejak bangsa Indonesia menyatakan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mulai saat itu, bangsa
Indonesia telah menyatakan kehidupan masyarakat yang merdeka,
berdaulat, dan bebas dari pengaruh bangsa lain. Bangsa Indonesia berhak
mengubah nasibnya sendiri sesuai dengan kepentingan hidup masyarakat.
Untuk itu, ditetapkan UUD 1945 sebagai dasar negara dan Pancasila
sebagai falsafah hidup bangsa.
Untuk melanjutkan kesinambungan masyarakat Indonesia, terus
dilakukan perubahan atau pembangunan. Pembangunan yang dilaksanakan
dapat dibedakan menjadi enam periode. Keenam periode itu sebagai
berikut.
- Periode Revolusi Fisik (1945-1949)
- Periode Konsolidasi (1950-1955)
- Periode Rencana Lima Tahun (1956-1960)
- Periode Pembangunan Nasional Semesta Berencana Delapan Tahun
(1961-1969), yang berhenti dengan adanya G 30 S/PKI pada tahun 1965
- Periode Orde Baru (1966-1999)
- Periode Reformasi (1999-sekarang)
Masyarakat Indonesia dalam menanggapi perubahan yang terjadi
dewasa ini, mempunyai kecenderungan sebagai berikut.
a.
Masyarakat Indonesia Cenderung Bertahan Tak Berubah
Maksudnya masyarakat akan menolak nilai-nilai baru yang akan
mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, tetap dipertahankan Pancasila serta UUD 1945.
C.
PEMBANGUNAN SEBAGAI PROSES PERUBAHAN
DALAM KESINAMBUNGAN MASYARAKAT
INDONESIA
b.
Masyarakat Indonesia Cenderung Berubah
Maksudnya masyarakat Indonesia akan menerima nilai-nilai
baru/hal-hal baru yang membawa manfaat menuju terjaminnya
kesinambungan masyarakat Indonesia. Suatu perubahan sosial akan
menjamin kesinambungan masyarakat Indonesia apabila sebagai
berikut.
1) Adanya Perubahan Sistem Budaya
Maksudnya dari sistem budaya yang ada di Indonesia yang meliputi:
- sistem budaya etnik,
- sistem budaya agama besar,
- sistem budaya Indonesia, dan
- sistem budaya asing.
2) Perubahan Sosial yang Terjadi Mendukung Program Kependudukan
Contoh:
Pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan melalui
program Keluarga Berencana.
3) Perubahan Sosial yang Terjadi Mendukung Program Lingkungan
Contoh:
Setiap usaha dalam meningkatkan kemakmuran, melalui
pengembangan sumber daya alam dan energi, harus
mempertimbangkan kelestarian lingkungan.
4) Adanya Perubahan Sistem Ekonomi
Contoh:
Melakukan penyesuaian kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terhadap pengaruh liberalisasi dan globalisasi.
Untuk menjamin kesinambungan masyarakat Indonesia perlu
dikembangkan dengan cara mengadopsi dan mengadaptasi iptek negara-
negara maju agar tercapai peningkatan sumber daya manusia Indonesia.
Satu hal yang harus dimengerti bahwa perubahan yang diharapkan tidak
akan terjadi dengan sendirinya, akan tetapi masyarakat Indonesia harus
mampu mengubahnya.
2. Pemeliharaan Nilai-nilai Luhur Sebagai Upaya Mempertahankan
Kesinambungan Masyarakat Indonesia
Dalam mewujudkan kesinambungan masyarakat Indonesia, yaitu
masyarakat yang modern, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi,
keterampilan, dan modal saja adalah tidak cukup. Nilai-nilai yang sesuai
dengan kepribadian bangsa yang menggambarkan kebudayaan nasional
harus kita pertahankan dan pelihara tanpa perlu mengalami perubahan.
Nilai-nilai luhur tersebut merupakan identitas atau jati diri kita sebagai
suatu bangsa, sedangkan nilai-nilai lain atau nilai budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, lebih-lebih yang dapat merusak
kepribadian bangsa, harus mampu untuk kita tolak.
Sosiologi
SMA Kelas XII
16
Oleh karena itu, salah satu persoalan pokok bangsa adalah pewarisan
dan pelestarian nilai-nilai yang kita anggap luhur yang menjadi kepribadian
sendiri kepada generasi berikutnya. Di sinilah aspek kehidupan yang
mengalami perubahan dalam menuju masyarakat modern itu harus
mengadakan penyesuaian terhadap nilai-nilai yang luhur tadi.
Dalam proses penyesuaian situasi dan kondisi masyarakat umumnya
rawan karena nilai-nilai lama mulai ditinggalkan, sedangkan nilai baru
belum melembaga. Segala perubahan yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila diharapkan akan tetap menjaga keutuhan dan kesinambungan
masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang berkesinambungan
adalah masyarakat yang kuat, bersatu, dan dinamis.
3. Ciri-ciri Masyarakat Tradisional dan Perubahannya Menjadi Masyarakat
Modern
Setiap masyarakat selalu mengalami perubahan peningkatan dalam
rangka memperoleh efektivitas dan efisiensi kerja serta mutu kehidupan
yang lebih baik.
Perubahan itu berupa perubahan yang berangsur-angsur meninggalkan
pola pikir (rasional) manusia. Perubahan masyarakat ini tidak berlangsung
mulus. Bermacam-macam hambatan akan timbul dan terkadang mengalami
kesulitan dalam mengatasinya. Misalnya, pada masalah pertumbuhan
penduduk, ketenagakerjaan, keamanan, dan kelestarian lingkungan.
Pola pikir tradisional mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
a. Bersifat sederhana dan memiliki daya pakai serta produktivitas yang
relatif rendah.
b. Bersifat tetap atau monoton.
c. Berkaitan erat dengan tradisi masyarakat atau hal-hal yang biasa
dilakukan oleh masyarakat.
d. Dalam beberapa hal memiliki sifat
irasional
, yaitu tidak mengikuti
perkembangan zaman dan tidak berdasarkan akal pikiran manusia.
Pola pikir modern mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
a. Bersifat dinamis dalam arti berubah mengikuti perkembangan zaman.
b. Berdasarkan akal pikir manusia dan senantiasa mengembangkan
efisiensi dan efektivitas.
c. Bersifat modern, yaitu sistem otomatisasi dan serba mekanis.
d. Tidak berkaitan erat dengan kebiasaan atau tradisi masyarakat.
Perbedaan prinsip hidup masyarakat tradisional dengan masyarakat
modern menurut
Drs. Kuswanto
sebagai berikut.
Sosiologi
SMA Kelas XII
17
Tabel 1.
Perbedaan Prinsip Hidup Masyarakat Tradisional
dan Masyarakat Modern
Masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat petani, masih percaya
bahwa kebahagiaan hidup manusia merupakan nasib yang sudah
digariskan, bukan karena keberhasilan usaha manusia. Hal ini, pada
hakikatnya menjadikan manusia terikat oleh alam dan kurang agresif
untuk berkembang. Proses modernisasi mengubah manusia yang hidupnya
bergantung pada alam menjadi manusia yang menaklukkan dan menguasai
alam. Masyarakat modern melihat masa depan sebagai hal yang akan diatur,
bukan sebagai hal yang telah ditakdirkan. Cita-cita yang diharapkan itu
harus dicapai melalui usaha keras, bukan sesuatu yang sudah diwariskan.
Untuk mencapai tujuan dilandasi langkah-langkah dan hasil pemik
iran
rasional, bukan sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal mistis atau takhayul.
4. Pengertian Modernisasi
Modernisasi
menurut
Selo Soemardjan
adalah perubahan masyarakat dan
kebudayaan dalam seluruh
aspeknya dari hal-hal yang bersifat tradisional
menuju hal-hal yang bersifat mod
ern.
Perubahan masyarakat (perubahan sosial)
ialah perubahan yang berkenaan
dengan perubahan struktur sosial dan sistem sosial dalam kelompok tertentu.
Beberapa kelompok yang seringkali tampak dalam perubahan sosial yang
membawa pengaruh terhadap perubahan struktur sosial dan sistem sosial,
yaitu sebagai berikut.
a.
Perubahan kumulatif
adalah perubahan yang terjadi karena gangguan
keseimbangan berkali-kali sehingga menimbulkan perubahan baru
baik bersifat kemunduran maupun kemajuan masyarakat.
b.
Perubahan akurat
adalah perubahan yang terjadi karena ada gangguan
hanya sekali dan menghasilkan kemerdekaan dari pemerintah kolonial
ke pemerintah nasional yang meliputi struktur dan sistem sosial
masyarakat baru.
Masyarakat Tradisional
Masyarakat Modern
1. Keluarga besar
1. Keluarga kecil
2. Status sosial berdasarkan warisan 2. Status sosial berdasarkan
keturunan
prestasi kerja
3. Tanah sebagai lahan pertanian 3. Tanah untuk mendirikan pabrik
industri
4. Hubungan peranan berdasarkan 4. Hubungan peranan berdasarkan
kekeluargaan
kontrak
Sosiologi
SMA Kelas XII
18
c.
Perubahan bergelombang
adalah perubahan yang terjadi karena ada
gangguan keseimbangan dalam masyarakat yang selalu timbul kembali,
tetapi juga selalu terjadi keseimbangan yang seakan-akan terjadi
perubahan bergelombang, misalnya:
1) pergantian radikalisme dan konservatisme dalam sistem politik;
2) gerak konjungtur pada proses ekonomi, artinya naik-turun secara
bergantian.
Dalam proses modernisasi berlangsung secara menyeluruh dalam setiap
aspek kehidupan baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan. Semua itu berlangsung sebagai akibat munculnya
paham rasionalisasi yang perwujudannya berupa pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang menuntut kemajuan dan mutu kehidupan
yang lebih sejahtera.
Modernisasi pada masa sekarang ini terjadi di mana-mana, khususnya
di negara-negara berkembang. Walaupun begitu, ada perbedaan kualitatif
antara kelompok sosial yang satu dan yang lain dalam menerima modernisasi.
Di semua negara, modernisasi bertujuan sama, yaitu meningkatkan taraf
hidup, terutama dalam bidang ekonomi.
Untuk meningkatkan taraf hidup di negara berkembang, dipilih cara
yang telah ditempuh oleh negara maju, yaitu:
a. mengembangkan ilmu pengetahuan;
b. mengembangkan teknologi;
c. mengadakan industrialisasi; dan
d. mengembangkan ekonomi.
Teknologi modern telah berkembang dan tersebar di mana-mana serta
mewarnai kebudayaan manusia. Teknologi ini memungkinkan orang atau
negara mengembangkan industri. Kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terbukti mampu menolong manusia melepaskan diri dari
kemiskinan dan kemelaratan.
Para ahli sosiologi berpendapat bahwa perubahan nilai dan sikap dari
tradisional menjadi modern mengandung sembilan unsur sebagai konsep
persyaratan perubahan.
a. Sikap demokratis, aktif, dan berani mengeluarkan pendapat dalam
menanggapi opini umum yang terdapat dalam masyarakat.
Sikap
demokratis
, artinya dengan kesadaran tinggi mampu berbeda pendapat
dengan orang lain dan toleransi terhadap hal-hal yang bersifat positif
membangun.
b. Sikap terbuka dan siap menerima pembaruan di berbagai bidang yang
bersifat positif.
c. Usaha dan kerja keras sebagai landasan untuk mencapai cita-cita.
d. Sikap menghargai harkat orang lain termasuk wanita dan anak-anak.
Sosiologi
SMA Kelas XII
19
e. Percaya pada keberhasilan ilmu dan teknologi.
f. Persepsi terhadap waktu. Sangat berorientasi masa depan dan
menghargai waktu dengan membuat program hari esok harus lebih baik.
g. Penerapan sistem manajemen dalam kehidupan sehari-hari dan bekerja
sesuai dengan jadwal program yang telah mantap.
i. Persepsi terhadap alam sekitar berdasarkan pengalaman dan penelitian.
Segala sesuatu yang hidup dan berkembang dapat dipelajari sehingga
orang dapat memanfaatkan lingkungan alam dan menjaga kelestariannya.
h. Penghargaan atau evaluasi terhadap seseorang yang didasarkan
kemampuan atau prestasi yang telah dicapai.
Agar proses modernisasi di masyarakat berjalan dan berhasil baik perlu
faktor penunjang seperti berikut.
a. Cara berpikir ilmiah (
scientific thinking
) yang telah tertanam kuat baik di
kalangan pemerintahan maupun masyarakat.
b. Sistem administrasi negara yang teratur dan rapi.
c. Tingkat organisasi yang tinggi.
d. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial dan pelaksanaannya.
e. Sistem pengumpulan data yang teratur secara baik dan terpusat pada
suatu badan atau lembaga tertentu.
f. Iklim yang menunjang modernisasi terutama media massa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam modernisasi sebagai berikut.
a. Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan.
Perubahan tersebut bagi masyarakat yang bersangkutan maupun orang
luar yang menelaah dapat berupa perubahan menarik ataupun tidak
menarik, perubahan yang pengaruhnya terbatas ataupun luas, dan
perubahan yag amat lambat ataupun cepat.
b. Perubahan di dalam masyarakat dapat berupa nilai sosial, pola perilaku,
organisasi, susunan, lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan, wewenang, ataupun interaksi sosial.
c. Luasnya bidang yang mengalami perubahan di masyarakat menyebabkan
peneliti apabila membuat uraian tentang perubahan dalam masyarakat
perlu terlebih dahulu menentukan secara tegas perubahan mengenai
hal yang di maksud.
d. Dengan diakuinya sebagai inti jiwa masyarakat maka banyak ahli
sosiologi yang mencurahkan perhatian pada masalah perubahan sosial
dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih
penting dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi.
Sosiologi
SMA Kelas XII
20
5. Modernisasi Bukan Westernisasi
Westernisasi
adalah sikap meniru dan menerapkan unsur kebudayaan
Barat sebagaimana adanya, tanpa diseleksi. Berlangsungnya melalui
interaksi sosial yang berupa kontak sosial langsung ataupun tidak langsung,
terutama melalui media cetak dan elektronik, seperti buku, majalah, televisi,
video, dan bioskop.
Westernisasi dapat berlangsung pada setiap generasi baik anak-anak,
remaja, maupun orang tua yang tidak atau kurang peka terhadap nilai
kepribadian bangsa Indonesia. Di samping itu juga, juga adanya dorongan
dan keinginan seseorang agar dianggap maju atau modern. Westernisasi di
kalangan remaja berlangsung lebih intensif sebab pada usia itu secara
psikologis sedang dalam proses mencari nilai yang dianggap baik.
Terkadang hanya atas dasar dorongan kegemaran atau pelampiasan nafsu.
Perbedaan antara modernisasi dan westernisasi menurut
Drs. Achmadi
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 2.
Perbedaan Antara Modernisasi dan Westernisasi
Negara-negara barat memang lebih maju, tetapi tidak semua kemajuan
harus diserap atau cocok diterapkan di Indonesia. Hal itu bukan berarti
menolak semua unsur budaya barat untuk berkembang di Indonesia, melainkan
harus diseleksi dan disesuaikan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia
baik nilai kesopanan, kesusilaan, adat istiadat, kebiasaan, dan budaya.
Modernisasi sebagai proses transformasi nilai untuk menciptakan
masyarakat adil dan makmur membawa kejutan-kejutan dalam kehidupan
sosial budaya bangsa melalui proses pengenalan dan melalui benda
teknologi sebagai keharusan dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Perlu pertimbangan bagaimana kelangsungan hidup bangsa Indonesia
yang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang? Apakah akan
kehilangan nilai luhur dan kemanusiaan serta budaya bangsa yang telah
menopang eksistensinya sebagai bangsa besar yang berkepribadian luhur?
Modernisasi Westernisasi
1. Pengaruh datang dari berbagai 1.Pengaruh datang dari negara
penjuru dunia.
barat.
2. Diseleksi, diorganisasi, dan
2.Tidak dis
eleksi, tidak terorganisasi,
direncanakan.
dan tidak terencana.
3. Menimbulkan pengaruh positif. 3.Menimbulkan pengaruh negatif.
4. Lebih bersifat menyeluruh pada 4.Berlangsung pada aspek
aspek kehidupan.
tertentu.
Sosiologi
SMA Kelas XII
21
Kepribadian bangsa merupakan pedoman untuk menyesuaikan nilai
baru. Wajah kepribadian bangsa Indonesia adalah wajah proses pertumbuhan,
perkembangan, dan kemajuan hasil penyesuaian nilai hidup yang terus-
menerus dari bangsa yang ingin mewujudkan cita-citanya, yaitu
masyarakat yang adil dan makmur.
Modernisasi dan kepribadian merupakan syarat mutlak yang diperlukan
untuk menyusun kehidupan layak bangsa Indonesia. Proses modernisasi
memerlukan kondisi penunjang dari lingkungannya, terutama dari manusia
sebagai pelaku modernisasi.
Manusia sendirilah yang akan mengalami perubahan, terutama dalam
mentalitasnya. Dalam hubungan ini,
Alex Inkeles
mengemukakan ciri-ciri
manusia modern. Adapun ciri-ciri manusia modern sebagai berikut.
a. Keterbukaan terhadap pengalaman baru baik dengan sesama manusia
maupun dengan cara melakukan sesuatu pekerjaan.
b. Peningkatan kebebasan dari pengaruh otoritas orang-orang tradisional.
c. Kepercayaan terhadap keunggulan ilmu pengetahuan, obat, dan penolakan
fatalisme serta kepasifan dalam menghadapi kesulitan hidup.
d. Pemilikan aspirasi yang tinggi baik bagi diri maupun anak-anaknya
untuk mencapai posisi mata pencaharian dan pendidikan yang tinggi.
e. Penetapan terhadap ketepatan waktu dan perencanaan terhadap masa
depan.
f. Perhatian yang besar dan peranan yang aktif di dalam kegiatan
kemasyarakatan dan kewarganegaraan.
g. Motivasi yang kuat untuk selalu mengikuti berita lokal, nasional,
maupun internasional.
6. Indonesia di Tengah Modernisasi Dunia
Drs. Kuswanto
berpendapat bahwa
negara berkembang
adalah negara-
negara di muka bumi yang telah memiliki kemerdekaannya dari kemiskinan
dan keterbelakangan menuju kehidupan yang layak. Misalnya, Pakistan,
Afganistan, Bangladesh, India, Myanmar, Malaysia, Indonesia, Filipina,
Mesir, Kongo, Aljazair, dan Oman.
Ciri negara berkembang sebagai berikut.
a. Tingkat kematian relatif tinggi.
b. Struktur perekonomian agraris.
c. Tingkat peradaban relatif rendah.
d. Pendapatan per kapita relatif (250 - 750 dollar per tahun).
e. Tingkat pertumbuhan penduduk relatif cepat (1,5 - 3,5 % per tahun).
f. Tingkat pendidikan dan teknologi relatif rendah.
Sosiologi
SMA Kelas XII
22
Tidak mudah dan tidak ada jalan singkat untuk memajukan pembangunan
ekonomi, terutama dalam mengejar ketertinggalan dalam bidang industri
dan teknologi. Dalam kenyataannya, negara yang termasuk kategori penjajah,
seperti negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Jepang merupakan
negara industri maju.
Semakin disadari oleh negara-negara dunia ketiga bahwa kemerdekaan
politik yang terlepas dari penjajah tidak ada artinya tanpa diiringi
kemerdekaan untuk menentukan pilihan dalam bidang ekonomi.
Keadaan ini semakin sulit melihat kenyataan bahwa negara dunia ketiga
mempunyai tingkat ketergantungan yang cukup tinggi terhadap negara
industri maju. Bahkan dalam memperoleh informasi teknologi dan dalam
bidang bahan baku industri.
Negara industri maju pada umumnya mengalami tahap-tahap periode
yang relatif stabil selama tiga dasawarsa setelah berakhirnya Perang
Dunia II sehingga negara industri maju dapat memusatkan perhatian pada
pembangunan ekonomi. Akibatnya, tingkat perekonomian negara industri
semakin tinggi.
Ketidakstabilan yang bertitik tolak pada bidang politik di kebanyakan
negara dunia ketiga telah menghambat proses kemajuan dalam bidang
ekonomi, sosial, dan teknologi. Belum lagi efek yang merugikan karena
salah pengelolaan yang mengakibatkan kebocoran anggaran karena tidak
ada supervisi ketat dan adanya korupsi, kolusi dan nepotisme, serta hal-hal
negatif lainnya. Situasi yang demikian ternyata berakibat lebih luas karena
cendekiawan di negara berkembang yang seharusnya dapat menciptakan
teknologi yang tepat lingkungan tidak mendapat kesempatan secara luas
untuk mengembangkan ilmu dan kecakapannya.
Di dalam perlombaan mengejar apa yang dinamakan kemajuan industri
teknologi, laju pertumbuhan ekonomi atau kenaikan pendapatan per kapita
antara negara dunia ketiga dan negara industri maju ternyata jaraknya
semakin merenggang sehingga terjadi ketimpangan.
Hal-hal yang perlu dilaksanakan dalam proses modernisasi, khususnya
di negara berkembang termasuk Indonesia, antara lain strategi pembangunan,
pemilihan nilai baru dan teknologi, tenaga pengalih, serta peningkatan disiplin
nasional.
a.
Strategi Pembangunan
Dalam strategi pembangunan ini, manusia harus merupakan subjek
utama dalam proses keberhasilan modernisasi itu sendiri. Lihat bagan
berikut ini dan jelaskan maksudnya!
Sosiologi
SMA Kelas XII
23
Gambar 1.5
Bagan strategi pembangunan.
(Sumber: Drs. Haryanto, 2005)
b.
Pemilihan dan Teknologi
Pemilihan nilai baru dan teknologi yang tepat guna merupakan
awal keberhasilan dalam modernisasi.
Pemilihan nilai dan teknologi di Indonesia bersumber dari politik
luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Dalam makna pelaksanaannya,
Indonesia menerima nilai dan teknologi dari mana pun asal sesuai
dengan kepribadian bangsa. Dalam kaitannya dengan perkembangan
ekonomi, pemilihan nilai dan teknologi lebih condong pada falsafah
bisnis dengan orientasi laba.
c.
Pengalihan Teknologi
Masalah alih teknologi dibahas para cendekiawan, teknokrat,
politikus, dan orang awam semenjak beberapa tahun terakhir ini baik
di Indonesia maupun di luar negeri. Hal ini disebabkan karena frustasi
yang timbul di negara-negara dunia ketiga bahwa pengalihan teknologi
dari negara maju ke negara berkembang yang sudah berjalan relatif
cukup lama belum memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Belum lagi persoalan yang timbul mengenai tingkat (derajat)
teknologi itu sendiri apakah yang dialihkan sekarang sudah memadai
atau belum memadai. Oleh karena itu, timbul pula berbagai istilah,
seperti teknologi tepat guna, teknologi tinggi, teknologi madya, ataupun
teknologi rendah. Dalam kaitan ini tiap-tiap negara berkembang masih
belum mencapai kesepakatan sehubungan dengan terdapatnya aliran-
aliran dalam pembangunan. Aliran-aliran tersebut, yaitu sebagai berikut.
1)
Aliran pertama
ialah aliran yang menekankan bahwa syarat utama
untuk pembangunan harus diperoleh teknologi yang paling maju.
Strategi
Pembangunan
Kelembagaan
Mental unggul
Jumlah sumber
daya manusia
Mutu sumber
daya manusia
1. Inovasi
2. Partisipasi
3. Mobilitasi
1. Kesempatan kerja
2. Transmigrasi
3) Pengupahan
yang layak
4) Perlindungan
kerja
Penggunaan
1. Pendidikan
(formal, nonformal,
informal)
2) Kesehatan dan gizi
3) Disiplin kerja
Peningkatan
Produktivitas
kerja tinggi
Ketahanan
nasional mantap
Sosiologi
SMA Kelas XII
24
2)
Aliran kedua
ialah aliran yang mengusulkan pengalihan teknologi
tepat guna (cocok dengan situasi lokal) dari negara maju ke negara
berkembang sebagai satu-satunya cara untuk pembangunan.
Teknologi maju, terutama kemampuan untuk berinovasi dapat
dialihkan secara baik di negara berkembang apabila sikap sosial tertentu
dan lembaga di negara-negara berkembang hampir menyamai yang
ada di negara-negara industri maju.
Faktor yang harus diperhatikan dalam program alih teknologi dari
negara maju ke negara berkembang sebagai berikut.
1) Tenaga terampil dari putra putri bangsa yang memiliki intelegensi
tinggi dan rasa nasionalisme yang tebal harus tersedia.
2) Penyaluran dan pengembangan teknologi sebagai tindak lanjut
suatu alih teknologi harus ada.
3) Seleksi terhadap nilai dan teknologi kaitannya dengan kriteria-
kriteria kebangsaan harus ada.
4) Perjanjian atau kontrak kerja secara jelas harus dilakukan.
5) Proteksi dan dispensasi dalam proses pertumbuhannya harus ada.
d.
Tenaga Pengalih
Salah satu jalan yang paling ampuh untuk melaksanakan alih
teknologi dari negara maju ke negara berkembang ialah melalui
pendidikan baik secara formal maupun informal.
Untuk mendorong gairah belajar anak dan pemuda di Indonesia,
sudah waktunya para remaja diarahkan dan diberi semangat untuk
cinta pada teknologi, tidak hanya dengan lomba ilmiah dan pameran
ilmiah. Museum yang memperagakan evolusi teknologi dari yang paling
sederhana sampai paling modern yang berupa museum industri atau
museum teknologi harus didirikan di setiap kota yang mempunyai
potensi remaja. Dengan demikian, akan menjadi rangsangan bagi para
remaja Indonesia cinta teknologi.
e.
Peningkatan Disiplin Nasional
Disiplin nasional harus dimulai sejak dini dalam pendidikan keluarga
mulai anak balita sesuai dengan tingkat perkembangannya. Tidak
kalah pentingnya orang tua, guru, dan pemimpin untuk mendidik dan
memberi contoh.
Disiplin nasional meliputi sebagai berikut.
1) Disiplin di lingkungan keluarga dalam arti taat terhadap norma
keluarga dan kerabat.
2) Disiplin di lingkungan sekolah atau kerja dalam arti menaati norma
dan aturan yang berlaku di sekolah atau lingkungan kerja.
Sosiologi
SMA Kelas XII
25
3) Disiplin di lingkungan masyarakat dalam arti di luar lingkungan
keluarga, sekolah, dan kerja.
Disiplin nasional mencakup tertib waktu, tertib hukum, tertib
administrasi, dan tertib keuangan. Semua ini sangat besar pengaruhnya
terhadap laju proses modernisasi di suatu negara.
7. Gejala Modernisasi Masyarakat Indonesia Dalam Berbagai Bidang Kehidupan
a.
Modernisasi Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung secara
overlaping
(tumpang tindih) dan
interdependency
(saling ketergantungan).
Tingkat ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat tercermin
dari teknologi yang dimiliki pada saat itu. Hal itu disebabkan teknologi
merupakan buah dari ilmu pengetahuan dan dengan teknologi akan
membantu perkembangan ilmu pengetahuan.
Alih teknologi semakin lama semakin menggema. Hal itu bukan
karena konferensi para ahli teknik atau bentuk-bentuk temuan baru
lainnya, melainkan sudah menjadi kesepakatan nasional bahwa bangsa
Indonesia perlu meningkatkan diri.
Kemajuan dapat ditempuh dengan usaha modernisasi dan
industrialisasi. Oleh karena itu, kedua usaha itu dapat didekati secara
individual. Desa yang modern memiliki rakyat yang bermotivasi.
Walaupun tidak menjalani industrialisasi, rakyat harus memiliki
motivasi maju.
Menurut sifatnya, penemuan baru dalam hubungannya dengan ilmu
pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
discovery
dan
invention
. Discovery dan invention merupakan pangkal tolak dari studi
pertumbuhan dan perubahan kebudayaan sebab hanya dengan proses
inilah unsur baru dapat ditambahkan dalam keseluruhan kebudayaan
manusia. Meskipun unsur kebudayaan dapat tersebar dari suatu
masyarakat ke masyarakat yang lain sehingga sebagian besar dari
tambahan kekayaan kebudayaan diperoleh melalui proses difusi. Akan
tetapi, tiap-tiap unsur itu dapat dituruti kembali pada gejala discovery
dan invention.
Menurut
Drs. Achmadi
, prinsip perbedaan antara
discovery
dengan
invention
sebagai berikut.
Sosiologi
SMA Kelas XII
26
Tabel 3.
Perbedaan Antara
Discovery
dan
Invention
b.
Modernisasi Bidang Politik dan Ideologi
Politik
adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka
memperoleh kekuasaaan, menjalankan kekuasaan, dan mempertahankan
kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan
negara. Aktivitas yang dimaksud dapat dilaksanakan oleh perseorangan
ataupun kolektif dan pada tingkat pusat ataupun daerah.
Modernisasi dalam semua peradaban telah meluas di setiap segi
kehidupan, hal ini tercermin dari meningkatnya kebutuhan, kepentingan,
dan hubungan manusia dalam masyarakat. Hal ini menuntut pembaruan
pada segi kehidupan politik dan ideologi negara, dalam arti usaha
pemantapan dan segi pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam lingkup nasional, pembaruan bidang politik dapat berupa
sebagai berikut.
1) Pembaruan perundang-undangan yang menyangkut struktur
pemerintahan, seperti tentang partai politik, pemilu, dan tata tertib
kampanye.
2) Usaha pemantapan ideologi negara melalui jalur pendidikan formal
dan nonformal.
3) Usaha yang bertujuan meningkatkan persatuan dan kesatuan
bangsa yang serba heterogen sehingga dapat terwujud integrasi
nasional yang mantap dan dinamis.
Dalam lingkup internasional, pembaruan bidang politik, misalnya
menyangkut hal-hal sebagai berikut.
Discovery
Invention
1. Penemuan itu terhadap hal-hal 1. Penemuan itu terhadap hal-hal
yang semula telah ada dan
yang sejak semula belum ada
belum terungkap.
dan belum terungkap.
2. Waktu yang diperlukan relatif 2. Waktu yang diperlukan relatif
pendek. lebih
panjang.
3. Dapat terjadi kesengajaan.
3. Selalu terjadi kesengajaan.
4. Penemuan itu dilakukan
4. Penemuan lebih banyak
di alam.
dilakukan di laboratorium.
5.
Contoh:
5.
Contoh:
Columbus menemukan
James Watt menemukan
Benua Amerika.
mesin uap.
Sosiologi
SMA Kelas XII
27
1) Diterbitkannya berbagai macam peraturan dan kesepakatan yang
mengatur segi kehidupan tertentu, seperti batas kedaulatan,
persenjataan strategis, politik dagang, dan organisasi politik yang
selalu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat.
2) Pembaruan sistem politik dan ideologi dari negara yang menganut
paham komunis, dan sosialis menjadi sistem pemerintahan yang
demokratis.
3) Pembaruan sistem perwakilan yang meliputi duta dan konsul bagi
tiap-tiap negara terhadap negara sahabat.
Pengaruh positif modernisasi politik dan ideologi sebagai berikut.
1) Kesadaran politik di kalangan masyarakat semakin meningkat. Hal
itu dapat dilihat dari meningkatnya keikutsertaan masyarakat luas
dalam percaturan politik melalui wakil-wakil rakyat.
2) Mutu kehidupan beragama semakin meningkat. Hal itu tercermin
dari bertambahnya toleransi antarpenganut agama dan kepercayaan
serta meningkatnya mutu perilaku manusia dan mutu ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Ideologi nasional, yaitu Pancasila semakin mantap.
4) Stabilitas politik dan pemerintahan semakin meningkat.
5) Proses pembangunan dan pembaruan baik dalam segi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, ataupun pertahanan keamanan
semakin lancar.
c.
Modernisasi Bidang Ekonomi
Dalam masa sebelum Perang Dunia II, Indonesia menggunakan
sistem ekonomi liberal. Kegiatan ekonomi masyarakat berada di tangan
swasta, seperti perkebunan, peternakan, dan pertanian. Demikian pula
kegiatan produksi, seperti perusahaan listrik, perusahaan kereta api,
dan perbankan yang menghasilkan jasa bagi masyarakat umum banyak
diselenggarakan sektor swasta.
Pemerintah pada masa ekonomi liberal membatasi diri pada fungsi
tradisional selaku lembaga penjagaan keamanan dan ketertiban, di
samping membangun prasarana ekonomi yang tidak seberapa menarik
bagi swasta, seperti jalan, pelabuhan laut dan udara.
Sistem ekonomi pasar liberal di Indonesia pada saat itu tidak jauh
berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang dianut masyarakat
Belanda. Indonesia sebagai negara jajahan Belanda, ikut meniru sistem
yang berkembang di negeri Belanda juga.
Perkembangan pada kurun waktu 1968-1978 merupakan gerak
reaksi terhadap perkembangan sebelumnya. Berbagai kehancuran
ekonomi Indonesia segera dipulihkan. Landasan ekonomi dikukuhkan
untuk memungkinkan pertumbuhan ekonomi selanjutnya. Pada waktu
Sosiologi
SMA Kelas XII
28
perkembangan ini berlangsung, muncul kekerasan untuk merombak
ekonomi Indonesia secara struktural dan mendasar. Kegiatan ekonomi
masyarakat Indonesia cenderung pada usaha pengolahan bahan
mentah hasil pertanian dan hasil pertambangan yang selanjutnya
diolah di luar negeri.
Dalam struktur ekonomi semacam ini, masyarakat Indonesia
menderita kerugian sebagai berikut.
1) Saat menjual bahan mentah, masyarakat Indonesia dikenakan harga
rendah.
2) Saat membeli barang jadi yang sudah diolah di luar negeri,
masyarakat Indonesia dikenakan harga yang sangat tinggi.
Struktur ekonomi Indonesia perlu dirombak. Bangsa Indonesia
harus mampu mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Hal ini
berarti industri transportasi dan kegiatan untuk mengolah bahan
mentah perlu dikembangkan.
Untuk merombak struktur ekonomi ini, berarti mekanisme harga
dalam struktur ekonomi pasar tidak boleh dibiarkan bebas. Pola
persaingan yang terdapat pada struktur ekonomi Indonesia, tidak
mendorong perombakan struktur. Mekanisme harga kalau dibiarkan
bebas, tidak mendorong proses perubahan hubungan produsen dengan
konsumen secara mendasar dan struktural.
Pemerintah Indonesia memiliki kemampuan untuk melihat proses
perubahan yang perlu dikembangkan dari sudut penglihatan makro.
Pemerintah berada pada posisi mampu melihat gambaran keadaan
ekonomi Indonesia sehingga dapat mengetahui segi apa yang perlu
didorong dan segi apa yang perlu dibiarkan tumbuh sendiri. Indonesia
perlu bekerja dengan rencana makro sebagai kerangka referensi bagi
usaha satuan ekonomi individual dalam masyarakat.
Dalam rencana makro terlihat bidang yang perlu dikembangkan,
laju pertumbuhan tiap-tiap sektor, sumber dana, dan belanja yang
diperkirakan dapat dimobilisasi baik dari luar maupun dalam negeri.
Setelah rencana makro tersusun, kegiatan ekonomi diserahkan kepada
satuan ekonomi individual untuk bekerja mengikuti rencana makro
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dari gambaran ini kemudian lahir ciri-ciri sistem ekonomi
Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila memiliki unsur pasar yang bekerja
secara aktif dan mekanisme harga terpakai untuk alokasi sumber dana
dan faktor produksi. Unsur perencanaan bekerja aktif mengarahkan
perkembangan ekonomi ke jurusan yang sesuai dengan urutan prioritas
perencanaan. Pola yang dikembangkan adalah rencana makro yang
memusatkan diri pada segi-segi strategis, melukiskan perkiraan
perkembangan sektor, dan menggambarkan faktor pembatas yang
mempengaruhi kecepatan perkembangan.
Sosiologi
SMA Kelas XII
29
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar dengan unsur perencanaan merupakan
karakteristik sistem ekonomi Pancasila. Secara ideologis Indonesia
menganut paham demokrasi ekonomi dengan asas peri kehidupan
keseimbangan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mendambakan
keselarasan dalam kehidupannya. Keselarasan antara individu dan
masyarakat, antara individu dan alam, individu dan penciptanya, dan
keselarasan antara masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia.
Prinsip keselarasan berarti menolak bentuk ekstremisme. Jadi, sistem
ekonomi Indonesia tidak dapat berakar pada suatu sistem ekonomi
komando dan sistem ekonomi pasar liberal. Kedua bentuk sistem
ekonomi itu tidak memuat dalam dirinya unsur keselarasan dan
keseimbangan. Ruang gerak sistem ekonomi Pancasila cenderung berada
tengah-tengah antara sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi
pasar dalam posisi keseimbangan.
Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 memberi petunjuk mengenai
arah dan ruang lingkup tipe perilaku ekonomi yang perlu dikembangkan
di Indonesia. Perilaku utama diharapkan dapat dipegang oleh satuan
ekonomi koperasi. Perilaku ekonomi yang mengendalikan segi strategis
bagi negara dan masyarakat diharapkan dipegang oleh perusahaan
negara. Selebihnya, dilakukan oleh satuan ekonomi swasta.
Pembangunan ekonomi adalah hasil usaha penggabungan berbagai
faktor produksi, seperti alam, tenaga kerja, modal, dan keterampilan.
Laju pembangunan sangat erat dengan perkembangan berbagai faktor
produksi ini. Semakin baik dan banyak faktor produksi dan semakin
berhasil faktor ini diolah dalam kegiatan ekonomi, semakin meningkat
pula laju pembangunan.
Modernisasi ekonomi di Indonesia, menyebabkan timbulnya industri
di masyarakat. Untuk menunjang kemajuan industrialisasi di
Indonesia, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1) Modal
Permodalan industri di Indonesia mulai terbuka sejak adanya
Undang-Undang Penanaman Modal Asing pada tahun 1967 dan
Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968.
Masuknya modal asing ke Indonesia tidak selamanya dapat
menguntungkan. Oleh karena itu, perlu perhitungan yang cermat,
terutama dalam pemakaiannya sehingga dapat melahirkan investasi
yang sesuai dengan target yang telah direncanakan.
2) Ketenagakerjaan
Indonesia mempunyai cadangan sumber daya manusia yang
melimpah untuk tenaga kerja, namun yang menjadi masalah adalah
menciptakan tenaga kerja yang siap pakai. Artinya, memiliki
keterampilan yang memadai di bidangnya masing-masing. Untuk
Sosiologi
SMA Kelas XII
30
itu, tidak dapat diingkari harus melalui proses alih teknologi dari
tenaga ahli asing dan pengiriman kader-kader teknologi ke luar
negeri untuk menyadap dan mengembangkan teknologi canggih
yang diperlukan masyarakat.
3) Masalah Proteksi
Proteksi bukanlah satu-satunya cara untuk menjamin keuntungan
pengusaha selamanya, tanpa adanya usaha yang keras. Dalam
perkembangan sektor industri yang sehat, kebijaksanaan proteksi
hanya merupakan faktor ekstern yang memungkinkan industri
yang baru berdiri dapat memperkuat diri menghadapi persaingan
dari luar negeri. Banyak industri di Indonesia tidak mampu bersaing
dengan barang impor secara wajar karena salah perhitungan dari
investor. Dalam dunia industri yang sehat, proteksi patut diberikan
kepada perusahaan yang mampu memberikan manfaat sosial yang
sepadan, seperti mengatasi pengangguran dan pemanfaatan bahan
baku dalam negeri. Proteksi berlebihan yang diberikan kepada
industri tidak efisien dan akan menjadi parasitisme terhadap
masyarakat karena masyarakatlah yang akhirnya harus menanggung
kerugian investor tersebut.
4) Penggalakan Pemasaran Atau Ekspor
Tiap negara berharap bahwa kemakmuran pada akhirnya dapat
tercapai berkat perkembangan industri yang mampu menghasilkan
pendapatan yang lebih besar bagi ekonomi nasional. Dewasa ini
Indonesia menggalakkan ekspor barang non-migas dengan cara
promosi ke luar negeri, memperbaiki kualitas barang yang diekspor,
dan memberikan kemudahan untuk ekspor.
5) Bahan Dasar
Di Indonesia masalah bahan dasar dapat dikatakan cukup tersedia
dan mempunyai potensi cukup baik dilihat dari segi pertambangan,
perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
Dalam penggunaan dan pengambilan bahan dasar harus terjaga
kesinambungan, kelestarian, intensitas pemakaian, dan harus
menghindari segala bentuk percemaran.
d.
Modernisasi Bidang Agama dan Kepercayaan
Agama merupakan sumber peraturan yang menata kehidupan di
dunia, pergaulan antarsesama manusia dan kehidupan manusia kelak
kalau sudah meninggal. Prinsip kebenaran agama bagi umatnya terwujud
dalam sikap dan perilaku sehari-hari yang tampak dalam hubungan
sosial. Tujuan dan kehendak masyarakat agar terwujud keteraturan,
ketertiban hubungan antarwarga dapat berpedoman pada ajaran
agama masing-masing.
Sosiologi
SMA Kelas XII
31
Religi
atau
kepercayaan
menurut
Koentjaraningrat
adalah semua
aktivitas manusia termasuk peralatannya dalam rangka komunikasi
dengan Sang Pencipta.
Pada masyarakat primitif, yang bentuk religi manusia masih
sederhana dan tidak memiliki peralatan yang memadai, namun bentuk
peribadahan sangat dipengaruhi oleh adat dan lokalitas.
Pada masyarakat primitif yang wilayahnya masih terpencil dan
terasing, keterbelakangan masih berlanjut sampai sekarang. Misalnya,
masyarakat Trunyan di Bali, masyarakat Ujung Alang dan Ujung Galok
di Cilacap (Jateng), masyarakat Badui di Jawa Barat, masyarakat
Tengger di Jawa Timur, dan masyarakat Asmat di Irian Jaya. Sebagai
objek wisata dan budaya, masyarakat yang masih primitif merupakan
aset negara yang diminati para turis mancanegara.
Pada era modernisasi, bidang religi (agama dan kepercayaan) yang
diakui di Indonesia, antara lain agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, dan ditambah aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Berkat modernisasi bidang religi, kemajuan dalam bidang agama
dan kepercayaan antara lain sebagai berikut.
1) Semakin tersedianya sarana dan prasarana ibadah dari kota besar
hingga ke pelosok daerah.
2) Semakin terorganisasinya kegiatan agama baik secara regional
maupun nasional, baik pada peringatan hari-hari besar agama
maupun program pengembangan agama masing-masing.
3) Semakin meningkatnya jumlah penganut agama yang efektif
menjalankan ibadah.
4) Semakin meningkatnya mutu ketakwaan yang tercermin dari
perilaku sehari-hari.
5) Semakin berkembangnya sekolah keagamaan, termasuk buku
pengetahuan tentang agama.
8. Modernisasi Masyarakat Indonesia Sebagai Proses Industrialisasi dan
Urbanisasi
a.
Pengertian Industri, Perindustrian, dan Industrialisasi
Pengertian industri, perindustrian, dan industrialisasi adalah sebagai
berikut.
1)
Industri
adalah bagian dari proses produksi yang tidak mengambil
bahan yang langsung dari alam, tetapi barang itu diolah dahulu
hingga akhirnya menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat.
2)
Perindustrian
merupakan kegiatan mengubah bahan organik secara
mekanik atau secara kimia sehingga menjadi barang hasil baru,
Sosiologi
SMA Kelas XII
32
termasuk reparasi dan
assembling
(perakitan). Bahan-bahan organik
dan anorganik berasal dari produksi primer yang disebut bahan
mentah, misalnya karet, kayu, dan besi.
3)
Industrialisasi
adalah usaha untuk mengubah struktur negara dari
negara pertanian menjadi negara industri.
Di Indonesia, sektor industri dibedakan atas industri besar, sedang,
kecil, dan rumah tangga. Pengelompokannya didasarkan atas
banyaknya pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan
industri yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih dikategorikan
sebagai industri besar; antara 20 sampai 99 orang sebagai industri
sedang; antara 5 sampai 19 orang sebagai industri kecil; kurang dari 5
orang sebagai industri rumah tangga.
Industri besar dan sedang merupakan penghasil
gross output
dan
nilai tambah yang terbesar, namun dalam hal tenaga kerja, industri
kecil dan industri rumah tangga menyerap lebih banyak pekerja karena
jumlah perusahaan industri rumah tangga lebih banyak daripada
perusahaan industri besar dan sedang.
Manfaat industri sebagai berikut.
1) Memperbesar kegunaan bahan mentah.
2) Memperluas lapangan pekerjaan.
3) Menghasilkan aneka barang yang diperlukan oleh masyarakat.
4) Menjadikan kegiatan ekonomi lebih mudah berkembang karena
tidak semata-mata tergantung pada lingkungan alam.
Faktor pendorong perindustrian di Indonesia menurut
Kuswanto
sebagai berikut.
1) Indonesia kaya akan barang tambang, hasil hutan, hasil laut, dan
hasil pertanian.
2) Jumlah penduduk yang besar sebagai faktor tenaga kerja dan
konsumen.
3) Indonesia berbentuk negara kepulauan sehingga jaringan lalu lintas
air berkembang baik.
4) Jenis kekayaan alam tersebar di berbagai daerah sehingga
memungkinkan terjadinya tukar-menukar barang perdagangan
antardaerah atau antarpulau.
5) Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Australia sehingga
memungkinkan pemasaran lebih luas.
6) Keanggotaan Indonesia dalam badan internasional maupun regional
memudahkan terjalinnya kerja sama dalam bidang perindustrian.
Sosiologi
SMA Kelas XII
33
b.
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Bagi daerah
asal, urbanisasi merupakan migrasi keluar sehingga mengurangi
jumlah penduduk desa. Adapun bagi kota, urbanisasi merupakan
migrasi masuk yang bersifat menambah jumlah penduduk kota.
Ada dua hal pokok penyebab urbanisasi, yaitu daya tarik yang
berasal dari kota dan daya dorong dari tempat asal.
Daya tarik yang berasal dari kota, misalnya sebagai berikut.
1) Lapangan pekerjaan tersedia lebih banyak di kota.
2) Kota merupakan tempat atau pusat kegiatan, seperti pusat
pemerintahan, pendidikan, pelayanan kesehatan, industri, dan
pusat pelayanan ekonomi.
3) Keadaan kota lebih gemerlap, misalnya keramaian kota, jalan-jalan
mulus, gedung-gedung tinggi, dan banyaknya tempat hiburan di kota.
4) Pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi di pedesaan.
Pendapatan yang rendah memaksa penduduk desa mencari jalan
lain ke kota untuk mengadu nasib.
Daya dorong yang berasal dari tempat asal, misalnya sebagai
berikut.
1) Lapangan kerja di desa lebih sempit.
2) Fasilitas pendidikan, kesehatan, dan hiburan belum memadai.
3) Tanah pertanian tidak mencukupi kebutuhan.
Secara umum dapat dikatakan kecenderungan orang berbondong-
bondong ke kota disebabkan kemiskinan yang diderita oleh masyarakat
pedesaan. Selama kemiskinan masih menggelayuti masyarakat
pedesaan, selama itu pula arus migrasi ke kota akan tetap tinggi.
Akibat urbanisasi di kota sebagai berikut.
1) Terjadinya ketegangan sosial. Hal ini disebabkan perbedaan latar
belakang antara orang desa dengan ciri kekeluargaan dan gotong
royong dan orang kota dengan ciri materialistis dan individualistis.
2) Jumlah tenaga kerja yang tidak terdidik dan terlatih di kota semakin
meningkat.
3) Demoralisasi atau kemerosotan moral dan timbulnya daerah kotor
(
slums area
).
4) Pertumbuhan di kota semakin cepat.
5) Lahirnya masyarakat yang
statis
dan
egosentris
, yaitu sebuah
masyarakat yang hanya mau melihat dirinya, tidak dapat mengikuti
perkembangan pembangunan yang melaju secara cepat. Kondisi
demikian ini merupakan ciri sebagian besar masyarakat pedesaan
yang masih terbawa ketika telah berada di kota besar.
Sosiologi
SMA Kelas XII
34
6) Rendahnya tingkat kedisiplinan yang dimiliki masyarakat urban
terhadap peraturan perundang-undangan yang ada. Hal paling
mudah dilihat dari rendahnya tingkat kedisiplinan dalam menaati
peraturan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di
kota-kota besar sebagai bukti. Munculnya kios-kios di trotoar jalan
yang sebenarnya sarana tersebut jelas-jelas diperuntukkan bagi
pejalan kaki juga dapat digunakan sebagai bukti.
Akibat urbanisasi bagi desa sebagai berikut.
1) Di desa kekurangan tenaga kerja produktif yang penting untuk
pembangunan.
2) Penduduk yang meninggalkan desa pada umumnya pemuda.
Akibatnya, desa kekurangan tenaga kerja muda.
Urbanisasi mungkin tidak dapat dicegah sama sekali, namun dapat
dikurangi. Sikap terbaik menghadapi masalah urbanisasi dengan cara
memberikan informasi yang cukup terhadap segala hal yang berkaitan
dengan kehidupan di perkotaan.
Memberikan informasi yang cukup terhadap para urban, antara lain
tentang masalah jenis pekerjaan, biaya hidup, kepadatan penduduk,
lingkungan sosial, dan sebagainya. Dengan pemberian informasi yang
cukup, diharapkan para urban dapat berpikir lebih jernih dan rasional
terhadap rencana kepergiannya ke kota.
Adapun secara keseluruhan, cara-cara mengurangi kecenderungan
urbanisasi, antara lain sebagai berikut.
1) Menciptakan peluang kerja lebih banyak di pedesaan, seperti
penciptaan sentra-sentra industri, industri kecil, dan industri rumah
tangga.
2) Memberikan penghargaan yang lebih besar kepada kelompok
masyarakat yang mau menjadi penggerak di pedesaan, seperti
sarjana penggerak pedesaan.
3) Memberikan kemudahan birokrasi setiap usaha yang memungkinkan
terciptanya peluang kerja di pedesaan.
4) Memberikan kemudahan fasilitas permodalan bagi mereka yang
ingin mempunyai usaha di pedesaan.
5) Mendorong para investor untuk dapat memprioritaskan kawasan
pedesaan sebagai lahan untuk mendirikan usaha agar tercipta
peluang kerja bagi masyarakat sekitar tempat tersebut.
6) Memperlancar hubungan antara desa dan kota dan meningkatkan
fasilitas untuk keperluan hidup di desa.
Pada dasarnya, jika di kawasan pedesaan dapat tercipta sebuah
sarana dan prasarana yang dapat memperbaiki nasib, penduduk
pedesaan akan berpikir dua kali untuk melakukan urbanisasi.
Sosiologi
SMA Kelas XII
35
c.
Potensi, Nilai, dan Fungsi Desa Dalam Rangka Modernisasi
Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam
sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten.
Unsur desa sebagai berikut.
1) Daerah, dalam artian tanah-tanah yang produktif dan yang tidak
beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas, dan batas.
2) Penduduk, meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, penyebaran,
dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
3) Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan
pergaulan warga desa, yaitu seluk-beluk kehidupan masyarakat
desa (
rural society
).
Ketiga unsur desa tersebut tidak dapat terlepas satu sama lain dan
tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan.
Potensi desa meliputi sumber-sumber alami dan manusiawi yang
tersimpan dan yang dapat diharapkan kemanfaatannya bagi kelangsungan
dan perkembangan suatu desa. Potensi desa terdiri atas potensi fisik
dan potensi non-fisik.
Potensi fisik meliputi sebagai berikut.
1) Air dalam arti sumber air, keadaan air, dan tata airnya untuk
kepentingan irigasi, pertanian dan kebutuhan sehari-hari.
2) Tanah, misalnya sumber tambang, mineral, dan sumber tanaman.
2) Iklim yang mempunyai peranan penting bagi desa yang bersifat
agraris.
4) Manusia sebagai tenaga kerja pengolah tanah, produsen, dan konsumen.
5) Ternak dapat berfungsi sebagai sumber tenaga, sumber bahan
makanan, dan sumber keuangan.
Potensi non-fisik di desa meliputi sebagai berikut.
1) Masyarakat Desa
Masyarakat desa hidup bergotong royong dan dapat merupakan
suatu kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar
kerja sama.
Sosiologi
SMA Kelas XII
36
Gambar 1.6
Masyarakat desa hidup selalu lebih gotong royong dibanding penduduk kota.
(Sumber: Kompas, 4 Agustus 2006)
2) Lembaga Sosial
Adanya pendidikan dan organisasi sosial di desa dapat memberikan
bantuan sosial serta bimbingan dalam arti positif.
3) Aparatur Atau Pamong Desa
Aparatur atau pamong desa merupakan sumber kelancaran dan
tertibnya pemerintah desa.
Keadaan penduduk dan dasar hidup masyarakat desa yang tidak
sama mengakibatkan karakteristik desa bermacam-macam. Sebagai
hasil akhir perkembangan desa terdapat beberapa stadium desa, yaitu:
1) desa terbelakang (
underdeveloped village
),
2) desa yang sedang berkembang (
developing village
), dan
3) desa yang maju (
developed village
).
Nilai desa ditentukan oleh potensi yang tersimpan dalam desa itu,
antara lain potensi sosial, ekonomi, demografis, agraria, politis, dan kultural.
d.
Pengertian Modernisasi Desa dan Industrialisasi Desa
Modernisasi desa
menurut
Selo Soemardjan
adalah usaha untuk
mengubah sikap mental masyarakat dari pengertian desa yang selamanya
selalu dijadikan objek dari segala kegiatan dalam masyarakat baik
dalam bidang politik, sosial, ekonomi, maupun budaya.
Dalam usaha modernisasi desa, manfaat sosiologi sangat besar
sebab dalam usaha modernisasi desa menyangkut masyarakat (manusia).
Modernisasi desa perlu diadakan karena sebagian besar rakyat mencari
nafkah dari pertanian yang terletak di desa. Pada umumnya, para
petani mempunyai taraf hidup yang rendah sebagai akibat pendapatan
per kapita rendah. Rendahnya pendapatan per kapita disebabkan
sebagai berikut.
Sosiologi
SMA Kelas XII
37
1) Produktivitas pertanian rendah, yang diakibatkan oleh:
a) areal tanah milik keluarga yang dikerjakan sempit;
b) kualitas tenaga yang mengerjakan rendah; dan
c) jumlah modal yang digunakan kecil.
2) Belum adanya industri, khususnya industri desa sehingga belum dapat
memberikan lapangan pekerjaan selain pertanian bagi penduduk.
9. Tantangan Global Terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa
Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin berat dari waktu
ke waktu. Sebagai negara berkembang yang bercita-cita menjadi sebuah
bangsa yang dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan
bangsa-bangsa maju di dunia. Indonesia menghadapi banyak tantangan
yang semakin kompleks. Problem internal, baik menyangkut kehidupan
ekonomi, politik, sosial, maupun budaya yang semakin tampak semakin
mengusut, mengiringi tantangan yang menyerang dari luar yang tidak
mudah untuk dikendalikan. Meskipun pemerintahan kita telah mengalami
beberapa kali pergantian orde dan rezim, tetapi pemerintah baru yang
menggantikannya tampak belum mampu untuk mengatasi problematika
internal.
Proses globalisasi yang berlangsung semenjak akhir abad ke-20 semakin
dalam menusuk jantung kehidupan bangsa dan telah menimbulkan pelbagai
problematika baru.
Adapun problematika yang menjadi tantangan global terhadap
eksistensi jati diri bangsa adalah sebagai berikut.
a. Pluralitas masyarakat Indonesia tidak hanya berkaitan dengan budaya,
tetapi juga dimensi sosial, politik, dan ekonomi masyarakat sehingga
proses globalisasi informasi membawa dampak yang sangat kompleks.
b. Timbulnya krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis
multidimensi. Dalam waktu yang relatif singkat Indonesia mengalami
empat kali pergantian pemerintahan. Tidak hanya itu, di era reformasi
muncul berbagai kerusakan dan pemberontakan yang disertai isu
anarkis, SARA, dan separatisme. Isu separatisme yang dimulai dengan
lepasnya provinsi Timor Timur menjadi negara merdeka, kemudian
Papua yang masih bergejolak menuntut kemerdekaan. Adapun isu
anarkis dan SARA tercatat di beberapa daerah, antara lain kasus
Sambas, Palu, dan Ambon.
c. Kemajuan teknologi informasi telah menjadikan jarak spasial semakin
menyempit dan jarak waktu semakin memendek. Akibatnya, bagi
bangsa Indonesia yang berorientasi pada negara-negara maju, dalam
waktu relatif singkat dapat beradaptasi terutama di bidang teknologi,
ekonomi, sosial, dan budaya.
Sosiologi
SMA Kelas XII
38
Menurut
Drs. Haryanto
jati diri
adalah kepribadian yang telah
melembaga dalam pikiran dan hati nurani manusia yang diperoleh dari
proses belajar dan merupakan sumber dalam berperilaku.
Jati diri dapat mengkristal menjadi suatu kesadaran dan kekuatan yang
dapat mempengaruhi dan menentukan tindakan atau perilaku, baik secara
individual maupun secara kelompok. Jati diri yang tersusun ini adalah jati
diri ideal yang akan membangun identitas diri manusia, bangsa dan negara
Indonesia. Jati diri itu akan menjadi bagian penting dalam interaksi simbolik
dalam masyarakat dan akan membangun citra manusia, bangsa dan
negara. Jati diri yang telah tersusun ini berbasis kepada budaya dan
kepribadian Indonesia, antara lain: religius, humanis, naturalis, terbuka,
demokratis, integrasi dan harmoni, nasionalisme dan patriotisme,
berkomitmen terhadap kebenaran, jujur dan adil, profesional, ber-iptek,
mandiri, etis dan moralis, kepatuhan kepada hukum, berjiwa
kemasyarakatan, berjiwa kultural, dan berjiwa seni dan estetika.
Gambar 1.7
Pasukan perang suku Damal berlari masuk ke lapangan
sepak bola Kwamki Lama menyaksikan penandatanganan kesepakatan damai.
(Sumber: Kompas, 4 Agustus 2006)
Diharapkan semua suku bangsa masih tetap memiliki loyalitas terhadap
NKRI yang telah menjadi ikrar dari pendiri negara RI pada tanggal 17
Agustus 1945. Hendaknya semua pihak meyakini bahwa pembangunan
jati diri bangsa Indonesia memiliki tujuan akhir, yaitu memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia tidak berjati diri keras, melainkan berjati diri yang
halus, terbuka, moderat dan toleran, serta selalu menjauhkan diri dari
tindakan kekerasan. Oleh karena itu, sangat perlu dilakukan pembudayaan
jati diri melalui sosialisasi dan internalisasi yang berkelanjutan melalui:
a. lembaga keluarga;
b. lembaga pendidikan swasta dan pemerintah;
c. organisasi sosial, terutama organisasi politik;
Sosiologi
SMA Kelas XII
39
d. penyelenggaraan negara, baik sipil maupun militer;
e. asosiasi sosial ekonomi;
f. media massa;
g. tokoh masyarakat, budaya, dan agama; dan
h. individu dan warga negara di mana pun berada.
Sosiologi
SMA Kelas XII
40
K
ata Kunci
Pembangunan mencakup perubahan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan mutu kehidupan
atau taraf hidup masyarakat Indonesia.
Tugas I
Kerjakan secara berkelompok! Carilah CD pembelajaran dengan
topik ”
Pembangunan Sebagai Proses Perubahan Dalam Kesinambungan
Masyarakat Indonesia
”!
1. Siapkan alat dan bahan
a. Alat tulis, buku Sosiologi, CD pembelajaran
b. TV, CD, VCD, CD player, lembar pengamatan
2. Amatilah tayangan CD pembelajaran tersebut
a. Lakukan pengamatan dengan saksama dan isilah lembar
pengamatan sebagai bahan diskusi!
Lembar Pengamatan
b. Setelah selesai mengamati tayangan CD pembelajaran,
lakukan diskusi dengan kawan-kawan Anda!
c. Laporkanlah hasil pekerjaan tertulis pada guru untuk dinilai!
No.
Konsep-konsep
Hasil Pengamatan
Tugas
Sosiologi
SMA Kelas XII
41
Tugas II
Sekuler dapat berarti bersifat duniawi atau kebendaan (bukan
bersifat keagamaan atau kerohanian). Sekularisme merupakan paham
atau pandangan yang beranggapan bahwa moralitas tidak perlu
didasarkan pada ajaran agama.
1. Setujukan Anda dengan paham sekularisme?
2. Apakah yang menyebabkan kemunculan paham sekularisme di
Indonesia?
3. Apakah dampak dari semakin berkembangnya paham sekularisme
bagi kehidupan masyarakat?
Diskusikan bersama teman-teman Anda sehingga tercipta suasana
diskusi yang menarik
Tugas III
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda!
1. Berikan contoh-contoh disintegrasi akibat perubahan budaya
material yang tidak diimbangi dengan perubahan budaya
nonmaterial!
2. Perubahan sosial sering mengakibatkan keadaan tidak pasti pada
masa transisi atau anomie. Jelaskan!
3. Apakah yang dimaksud istilah
adjustment
? Berikan contohnya!
4. Bagaimanakah perubahan sosial dalam menjamin kesinambungan
masyarakat di Indonesia?
Rangkuman
Perubahan sosial
adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial
atau organisasi sosial masyarakat. Perubahan sosial meliputi perubahan
dalam teknologi, perilaku, norma, sistem nilai, pola-pola, dan keyakinan.
Perubahan tersebut dikaitkan dengan perubahan yang mempengaruhi
sebagian besar individu dalam masyarakat tertentu.
Dalam masyarakat pasti terjadi perubahan-perubahan. Perubahan
tersebut bagi masyarakat yang bersangkutan maupun orang luar yang
menelaahnya dapat berupa perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun
luas dan perubahan yang lambat ataupun cepat. Perubahan yang terjadi
dalam masyarakat itu terjadi dalam semua bidang, yaitu bidang adat
istiadat, cara berpikir, sikap, ekonomi, bahasa, dan lain-lain.
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai
sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga-lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kebiasaan dan
wewenang sosial, dan lain-lain.
Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat maka
banyak sarjana sosiologi modern yang mencurahkan perhatiannya pada
masalah-masalah perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam
masyarakat. Masalah tersebut menjadi penting dalam hubungannya
dengan pembangunan ekonomi.
Pada era globalisasi ini, Indonesia banyak menghadapi tantangan
yang semakin kompleks menyangkut ekonomi, politik, sosial, maupun
budaya.
Oleh sebab itu, sangat perlu dilakukan pembudayaan jati diri melalui
sosialisasi dan internalisasi yang berkelanjutan.
Sosiologi
SMA Kelas XII
42
PELATIHAN BAB 1
A. Silanglah (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Bentuk perubahan sosial dalam masyarakat berikut ini adalah ....
a. pendapatan masyarakat petani statis
b. pertikaian antara keluarga Pak Amin dan Pak Joko belum selesai
c. pendapatan masyarakat desa meningkat karena telah mengenal
mekanisasi pertanian
d. tingkat pendidikan masyarakat tradisional sangat rendah sehingga
kebutuhan hidupnya tidak mengalami kemajuan
e. semua benar
2. Keadaan nilai dan norma yang disebut
anomie
akan mengakibatkan
masyarakat ....
a. pertentangan
b. kehilangan pegangan
c. tidak dapat menentukan nilai dan norma yang benar dan buruk
d. hidup tanpa nilai dan norma
e. semua benar
3. Teori
cultural lag
yang dikemukakan oleh William F. Ogburn ditandai
dengan ....
a. adanya sistem pelapisan dalam setiap masyarakat
b. petani beralih ke sektor industri modern di kota-kota
c. timbulnya industri-industri modern
d. masyarakat sama-sama mementingkan materi dan non-materi
e. sikap mental masyarakat belum siap menerima kemajuan teknologi
4. Ciri disintegrasi sosial antara lain ....
a. masyarakat meninggalkan nilai lama ke nilai baru
b. adanya ketidaktenteraman dan ketidakharmonisan masyarakat
c. adanya usaha mengadopsi nilai-nilai baru
d. penerapan teknologi modern yang tidak ses
uai dengan kebudayaan
masyarakat
e. sistem pertanian beralih ke sistem industri
5. Di dalam proses perubahan sosial, disintegrasi sosial dapat terjadi bila
....
a. unsur kebudayaan yang sedang mengalami perubahan tidak
mampu saling menyesuaikan diri
b. semua unsur kebudayaan mengalami perubahan
c. perubahan itu ternyata mempengaruhi kehidupan manusia
d. perubahan itu ternyata tidak mempengar
uhi kehidupan manusia
e. masyarakat sulit menerima perubahan sosial
Sosiologi
SMA Kelas XII
43
6. Saluran perubahan sosial
cultural focus
yang terpenting dalam
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah ....
a. hukum
b. rekreasi
c. keamanan
d. ekonomi
e. politik
7. Proses perubahan saat meninggalkan yang diubah menuju ke arah yang
baru, sering mengalami keadaan tidak pasti baik dengan derajatnya
yang tinggi maupun yang rendah. Keadaan tidak pasti yang derajatnya
rendah dapat terjadi bila ....
a. masyarakat tidak mengakui perubahan itu
b. masyarakat menerima perubahan itu hanya bila menguntungkan
c. perubahan itu tidak mengganggu ketenteraman masyarakat
d. perubahan menyangkut seluruh unsur-unsur kebudayaan
e. masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya perubahan itu
8. Pembangunan termasuk perubahan sosial yang bersifat ....
a. terlaksana
b. penyesuaian nilai dan norma
c. terarah dan terencana
d. dialami semua masyarakat
e. menyeluruh
9. Akibat perubahan sosial yang berupa disintegrasi atau disorganisasi
sosial dalam masyarakat antara lain terjadi ....
a. pengangguran
b. merosotnya nilai kekeluargaan
c. keributan antarkelompok masyarakat
d. demonstrasi di berbagai perusahaan
e. semua benar
10. Perubahan sosial yang harmonis dan serasi kemungkinan besar akan
terjadi pada peristiwa berikut, yaitu ....
a. kemajuan teknologi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,
tetapi tidak menjamin pemerataan
b. urbanisasi mengakibatkan angka pengangguran yang tinggi di
kota-kota
c. mekanisasi pertanian mengakibatkan kelompok masy
arakat
pemilik tanah makin kaya, sedangkan petani upahan makin miskin
d. pendidikan yang makin tinggi mengubah anggota masyarakat ke
arah pola hidup modern
e. pembagian kerja yang terspesialisasi mengakibatkan tenaga kerja
tanpa keterampilan bekerja di sektor informal
Sosiologi
SMA Kelas XII
44
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan perbedaan perubahan yang berasal dari dalam masyarakat dengan
perubahan yang berasal dari luar masyarakat! Berikan contohnya!
2. Disintegrasi sosial akibat perubahan sosial umumnya lebih banyak
terjadi di kota-kota daripada di desa-desa. Cobalah jelaskan!
3. Jelaskan perubahan
progress
dan mengapa perubahan yang dikehendaki
identik dengan pembangunan!
4. a. Tunjukkan faktor-faktor ekstern penyebab perubahan masyarakat!
b. Kemukakan sikap-sikap yang dapat menciptakan kesinambungan
masyarakat Indonesia!
5. Jelaskan perbedaan modernisasi dan westernisasi!
Sosiologi
SMA Kelas XII
45
1. Berikan contoh timbulnya modernisasi dan westernisasi di wilayah
tempat tinggal Anda!
2. Jelaskan daftar istilah berikut!
a. Anomie
b. Disintegrasi
c.
Invention
d.
Social change
e. Masyarakat tradisional
3. Bacalah dan renungkan wacana berikut!
Perubahan sosial dapat terjadi bila ada penggerak perubahan itu, yaitu gagasan-
gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, dan budaya material. Perubahan juga
ditentukan oleh faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penghalang yang
menentukan lancar tidaknya perubahan. Saluran perubahan adalah lembaga-lembaga
kemasyarakatan seperti pendidikan, ekonomi, pemerintahan, hukum, dan sebagainya.
Saluran yang paling berpengaruh dan penting dalam masyarakat disebut cultural
focus atau institutional focus.
Penyebarluasan perubahan sosial sangat ditentukan oleh faktor efektifitas, faktor
waktu, faktor kebutuhan dari masyarakat, dan kecepatan informasi.
Bentuk perubahan sosial yang dilaksanakan untuk mewujudkan kesinambungan
masyarakat Indonesia adalah perubahan yang dilakukan secara terarah dan terencana
yang dinamakan pembangunan. Agar pembangunan selalu menggambarkan
kesinambungan masyarakat Indonesia maka Pancasila yang mengandung nilai-nilai
luhur kepribadian bangsa harus kita pertah
ankan, kita pelihara,
dan lestarikan dalam
setiap langkah dan kelangsungan hidup masyarakat.
(Sumbe: Pengantar Sosiologi, Drs. Haryanto)
Pertanyaan!
a. Cobalah b
erikan komentar wacana di atas!
b. Menurut Anda apakah maraknya aksi menuntut kemerdekaan,
seperti Gerakan di Papua (OPM) merupakan dampak dari
semakin memudarnya jati diri bangsa kita? Jelaskan jawaban
Anda!
c. Perubahan sosial yang berakibat disintegrasi misalnya kenakalan,
perampokan, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika dan
kenakalan lainnya, umumnya terjadi karena perubahan nilai dan
norma lama ke arah nilai dan norma yang baru. Jelaskan!
d. Buatlah laporan atau karya tulis yang membahas usaha-usaha
mempertahankan nilai dan norma masyarakat yang sesuai dengan
Pancasila sebagai kelanjutan proses reformasi!
Sosiologi
SMA Kelas XII
46
Mata Pelajaran
K e l a s
Pokok Bahasan
:
:
:
Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Menurut Schoorl, modernisasi pada dasarnya tidak sama dengan westernisasi.
Pengertian modernisasi lebih luas dari westernisasi karena modernisasi merupakan
proses perkembangan yang umum untuk semua masyarakat. Westernisasi secara
khusus menunjuk pada perkembangan masyarakat bukan Barat yang dipandang
mengadopsi jalan yang ditempuh oleh modernisasi di Barat. Maka dari itu, modernisasi
tidak hanya terjadi di masyarakat terbelakang bukan Barat, tetapi juga di seluruh
masyarakat yang mengalami perkembangan sosial ekonomi modern. Pengertian
modernisasi juga dapat menampung bentuk-bentuk khusus. Artinya, kebudayaan dari
perkembangan umum tersebut, sedangkan westernisasi hanya perkembangan yang
dipengaruhi oleh budaya Barat. Meskipun demikian, kita tidak dapat mengelak bahwa
bisa jadi bersamaan dengan proses modernisasi terjadi proses westernisasi karena
perkembangan masyarakat yang bersangkutan terjadi mengikuti pola hidup modern
sebagaimana yang berkembang dan berlangsung di negara Barat yang juga sebagai
negara industri maju.
Pada dasarnya modernisasi adalah proses perubahan dari masyarakat tradisional
menuju masyarakat modern yang selama ini juga menjadi sasaran utama pembangunan.
Oleh karena itu, tidak heran bila modernisasi dan pembangunan di negara sedang
berkembang hampir identik atau sama satu sama lain. Di negara sedang berkembang,
seperti Indonesia, arti modernisasi dan proses pembangunan merupakan dua hal yang
terkait erat satu sama lain. Bahkan, dapat dikatakan, dalam konteks masyarakat agraris
seperti Indonesia, pada dasarnya pembangunan adalah sama atau identik dengan
modernisasi. Hubungan keduanya saling mendukung secara timbal balik satu sama
lain; pembangunan mencapai tujuannya melalui usaha modernisasi masyarakat.
Sebaliknya, usaha modernisasi di Indonesia memperoleh percepatan dan kemantapannya
melalui proses pembangunan.
Para perencana pembangunan di negara sedang berkembang termasuk di Indonesia,
pada umumnya dalam merumuskan pembangunan tidak lain adalah sebagai upaya untuk
“memodernisasikan” masyarakat. Mereka pada umumnya berpikir adalah suatu keharusan
bahwa masyarakat mereka yang agraris harus diubah menjadi masyarakat yang bercorak
industrial modern. Usaha itu disebut proses transformasi masyarakat agraris menuju
industrial.
Proses transformasi adalah proses perubahan secara mendasar dan besar-besaran
yang dilakukan untuk mengubah basis ekonomi, sosial, dan politik masyarakat, dari
semula bercorak pertanian agraris menuju kehidupan industrial modern. Melalui proses
transformasi ini masyarakat yang semula dipandang tradisional dan terbelakang
hendak diubah menjadi masyarakat yang maju dan modern.
Lembar
Portofolio
Sosiologi
SMA Kelas XII
47
Proses transformasi masyarakat di negara agraris mencakup tiga macam perubahan,
yaitu sebagai berikut.
a. Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil.
b. Perubahan kelembagaan sosial dari tradisional menuju modern.
c. Perubahan kelembagaan politik dari feodal menuju demokrasi.
Ketiga jenis perubahan tersebut harus terjadi secara bersama dan terkait satu sama lain
untuk memperoleh perubahan mendasar dalam basis sosial ekonomi masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil bisa diraih hanya kalau hal itu ditopang oleh sistem
kelembagaan sosial yang modern. Sebaliknya juga, kelembagaan sosial berubah menjadi lebih
modern kalau hal itu ditopang oleh tingkat kesejahteraan ekonomi yang tinggi di kalangan
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat terus berlangsung apabila
ditopang oleh demokratisasi, yaitu adanya jaminan kebebasan bagi setiap pelaku
ekonomi untuk berkembang. Sebaliknya, demokratisasi politik bisa berkembang kalau
taraf kehidupan ekonomi masyarakat meningkat. Adalah tidak mungkin dalam keadaan
miskin dan serba kekurangan suatu masyarakat mampu mengembangkan sistem
kelembagaan sosial politik yang handal bagi perkembangan masyarakat.
(Sumber: Modernisasi Masyarakat, Drs. Haryanto)
Bahan Diskusi
1. Bagilah kelas menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok
membuat satu bagian portofolio!
2. Adapun tugas masing-masing kelompok, yaitu sebagai berikut.
Kelompok I, menjelaskan proses modernisasi dan bukan westernisasi.
Kelompok II, menjelaskan proses pembangunan, mengubah dari
pertanian ke kehidupan industrial modern.
Kelompok III, masalah pluralitas masyarkat di Indonesia mendapat
tantangan yang cukup besar, dan ini juga dipengaruhi oleh semakin
derasnya arus globalisasi dan modernisasi. Coba Anda diskusikan
bersama teman-teman Anda tantangan apa saja yang saat ini sering
muncul berkaitan dengan pluralitas masyarakat di Indonesia, dan
bagaimanakah pengaruh globalisasi terhadap berbagai tantangan yang
muncul! Carilah data-datanya melalui beberapa sumber, antara lain
surat kabar, majalah, dan internet.
3. Laporkan hasil kelompok portofolio secara bergiliran I, II, III diskusi
di depan kelas!
4. Serahkan hasil portofolio dan diskusi kepada guru untuk dinilai!
Sosiologi
SMA Kelas XII
48