Halaman
SMP/MTs
VII
Kelas
EDISI REVISI 2014
Ilmu Pengetahuan Sosial
978
-602-
282-
325-4 (Jilid lengkap)
978
-602-
282-
326-1 (Jilid 1)
ISBN :
Dalam Kurikulum 2013, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikembangkan secara
terpadu, tidak dipisah dalam kelompok geogra, sejarah, ekonomi, dan sosiologi.
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang dan
waktu. Ruang adalah tempat manusia beraktivitas, koneksi antar ruang
menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu
menggambarkan masa dimana kehidupan manusia itu terjadi.
Tujuan IPS lebih menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat
kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajarannya, peserta didik lebih diarahkan untuk memiliki kemampuan
berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
Walaupun disusun secara terpadu, namun Geogra dijadikan sebagai platform
kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi.
Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam
memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan
untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. Dalam
penyajiannya, buku ini memberikan uraian materi yang bersifat pengetahuan
(kognitif), disertai dengan tugas individu dan kelompok untuk meningkatkan
wawasan pengetahuan dan keterampilan (psikomotor) serta bahan perenungan
untuk menyentuh aspek sikap (afektif) peserta didik. Pengetahuan dan
keterampilan yang dibangun melalui tugas individu dan kelompok diupayakan
kontekstual yaitu dikaitkan objek atau fenomena yang ada di sekitar peserta didik
sampai lingkup regional (propinsi, kabupaten/kota). Tidak semua informasi materi
disajikan dalam buku ini karena adanya tuntutan untuk membangun kreativitas
peserta didik dalam mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,
khususnya yang berhubungan dengan keadaan daerahnya masing-masing.
Ilmu Pengetahuan Sosial
.
Kelas VII SMP/MTs
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
ii
iii
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer
: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun, ditelaah, dan direviu oleh berbagai
pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan
dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Pada hakikatnya buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai
dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Oleh karena itu, masukan dari berbagai
kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Kontributor
: Ahmad Mushlih, Iwan Setiawan, Suciati, dan Dedi.
Penelaah
: Mukminan, Achmad Slamet, Siti Irene
Astuti, dan Tri
Wahyuning.
Penyelia Penerbitan
: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Cetakan Ke-1, 2013
Cetakan Ke-2, 2014 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Hevetica, 11 pt
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi .
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
xvi, 264 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Untuk SMP/MTs Kelas VII
ISBN 978-602-282-325-4 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-282-326-1 (jilid 1)
1. Ilmu Sosial — Studi dan Pengajaran
I. Judul
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
300.1
ii
iii
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kata Pengantar
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan,
keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran
sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling
mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Bila pada jenjang SD/MI, semua mata
pelajaran digabung menjadi satu dan disajikan dalam bentuk tema-tema, maka pada
jenjang SMP/MTs pembelajaran sudah mulai dipisah-pisah menjadi mata pelajaran.
Sebagai transisi menuju ke pendidikan menengah, pemisahan ini masih belum
dilakukan sepenuhnya. Bidang-bidang ilmu Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi,
dan Ekonomi masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Pembelajarannya ditujukan untuk memberikan
wawasan yang utuh bagi siswa SMP/MTs tentang konsep konektivitas ruang dan
waktu beserta aktivitas-aktivitas sosial di dalamnya.
Buku IPS Kelas VII SMP/MTs ini disusun dengan pemikiran seperti di atas. Bidang
ilmu Geografi dipakai sebagai landasan (
platform
) pembahasan bidang ilmu yang
lain. Melalui gambaran umum tentang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dikenalkan keberagaman potensi masing-masing daerah. Keberagaman
potensi tersebut menciptakan dinamika pasokan-kebutuhan dalam dimensi ruang
dan waktu yang memicu tentang pentingnya pembentukan ikatan konektivitas multi
dimensi tersebut, sehingga akan menghasilkan kesatuan kokoh dalam keberagaman
yang ada.
Pembahasan dalam buku ini dibagi berdasarkan beragam modal pembangunan yang
dimiliki oleh negara dan bangsa, yaitu modal sumberdaya manusia, modal lokasi, modal
sumberdaya alam, dan modal sumberdaya budaya (termasuk di dalamnya kearifan
lokal). Pemahaman terhadap modal-modal pembangunan ini akan memperkuat rasa
percaya diri, kecintaan dan kebanggaan siswa atas keunggulan NKRI, sehingga
tumbuh kesadaran untuk mengelola, memanfaatkan dan melestarikan modal-modal
tersebut secara bertanggung jawab demi kemakmuran dan kemajuan bersama.
Sesuai dengan konsep Kurikulum 2013, buku ini disusun mengacu pada
pembelajaran terpadu IPS yang secara utuh dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kompetensi siswa dalam ketiga ranah tersebut. Tiap pengetahuan yang diajarkan,
pembelajarannya harus dilanjutkan sampai membuat siswa terampil dalam
menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan
dalam Kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain
yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk
meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan
pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-
kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan
alam.
iv
v
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan
yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut
dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi
menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Buku ini merupakan
edisi kedua sebagai penyempurnaan dari edisi pertama. Buku ini sangat terbuka
dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang
para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan
terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan
dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia
Merdeka (2045).
Jakarta, Januari 2014
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nuh
iv
v
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................x
Tema 1 KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK
INDONESIA............................................................................1
A.
Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam Indonesia......4
1.
Letak Astronomis.............................................................................4
2. Letak Geografis................................................................................6
B.
Keadaan Alam
Indonesia....................................................................8
1. Keadaan Iklim Indonesia...................................................................9
2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia.....................13
3. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia......................................32
a.
Persebaran Flora Indonesia.........
.....................
...................
34
b.
Persebaran
Fauna Indonesia................................................35
C.
Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara,
Hindu-Buddha dan Islam..................................................................41
1. Kehidupan Masyarakat
Praaksara.................................................41
2. Kehidupan Masyarakat Masa Hindu dan Buddha............................45
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam................................47
D.
Konektivitas
Antar Ruang dan Waktu...............................................50
vi
vii
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Tema 2 KEADAAN PENDUDUK INDONESIA....................................58
A.
Asal Usul Penduduk Indonesia........................................................60
B.
Ciri atau
Karakteristik Penduduk Indonesia......................................65
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia.................................65
2. Komposisi Penduduk.....................................................................69
C.
Mobilitas Penduduk
Antar Wilayah di Indonesia...............................89
1. Pengertian dan Bentuk Mobilitas Penduduk.....................................89
2. Sarana dan Prasarana Mobilitas Penduduk....................................96
D.
Pengertian dan
Jenis Lembaga Sosial...........................................103
1. Keluarga......................................................................................103
2. Lembaga Pendidikan...................................................................104
3. Lembaga Ekonomi.......................................................................107
4. Lembaga Politik............................................................................108
5. Lembaga Agama..........................................................................108
Tema 3 POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM....113
A.
Pengertian dan
Pengelompokan Sumber Daya Alam......................115
B.
Potensi dan
Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia.....................
121
1.
Potensi Sumber Daya Udara.......................................................
123
2.
Potensi Sumber Daya Tanah......................................................
124
3.
Potensi Sumber
Daya Air............................................................129
4.
Potensi Sumber Daya
Hutan.......................................................
139
5.
P
otensi Sumber Daya Tambang.................................................142
6.
Potensi dan
Persebaran Sumber Daya Laut...............................154
C.
Kegiatan Ekonomi
dan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam....163
1.
Kegiatan Ek
onomi........................................................................163
a.
Kegiatan Produksi..........
.......................................................164
b.
Kegiatan
Distribusi .................................................................167
c.
Kegiatan Konsumsi........
.......................................................169
vi
vii
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
2.
Pemanfaatan Sumber
Daya Alam.................................................171
a.
Aktivitas Pertanian.................................................
...............172
b.
Aktivitas Perkebunan...............................................
.............175
c.
Aktivitas Peternakan................................................
.............178
d.
Aktivitas Perikanan..................................................
.............179
e.
Aktivitas Pertambangan.
.......................................................182
f.
Aktivitas
Kehutanan..............................................................183
Tema 4 DINAMIKA INTERAKSI MANUSIA.....................................189
A.
Dinamika Interaksi
Manusia dengan Lingkungan..........................
191
B.
Saling Keterkaitan
Antarkomponen Lingkungan............................193
C.
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam, Sosial, Budaya, dan
Ekonomi..........................................................................................197
1.
Interaksi
Manusia dengan Lingkungan Alam...............................197
2.
Interaksi
Manusia dengan Lingkungan Sosial.............................203
3.
Interaksi
Manusia dengan Lingkungan Budaya..........................208
4.
Interaksi Manusia
dengan Lingkungan Ekonomi........................209
D.
Keragaman Sosial-Budaya sebagai Hasil Dinamika Interaksi
Manusia..........................................................................................211
1.
Keragaman Suku Bangsa...........................................................211
2.
Keberagaman Bahasa................................................................214
3.
Keragaman Budaya....................................................................215
a.
Rumah
Adat..........................................................................215
b.
Pakaian
Adat dan Senjata Tradisional...................................217
c.
Lagu Daera
h dan Alat Musiknya............................................220
d.
Tarian Daerah dan Pertunjukan Rakyat..................
...............221
4.
Keragaman Religi.......................................................................223
viii
ix
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
E.
Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia
pada Masa lalu............225
1.
Hasil Kebud
ayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara..225
2.
Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa
Hindu-Buddha.........................................................
....................235
3.
Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Islam..........237
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................243
GLOSARIUM
...................................................................................
249
INDEKS............................
...............................................................
254
viii
ix
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Daftar Tabel
Tabel 1.1. Karakteristik Flora yang Ada di Indonesia Barat dan
Indonesia Timur......................................................................34
Tabel 2.1. Jumlah, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk tiap
Propinsi di Indonesia...............................................................66
Tabel 2.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
di Indonesia Tahun 2010........................................................71
Tabel 2.3. Agama yang Dianut oleh Penduduk Indonesia
Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2010............................78
Tabel 2.4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut
Lapangan Pekerjaan Utama, 2004 dan 2012.........................83
Table 2.5. Perbandingan Ciri Masyarakat Desa dan Kota
......
................
87
Tabel 2.6. Panjang Jalan Dirinci Menurut Tingkat Kewenangan di
Indonesia Tahun 2011............................................................96
Tabel 2.7. Penggunaan Sarana Transportasi Udara di Indonesia
Tahun 2011..........................................................................101
Tabel 3.1. Komponen Penyusun Udara..................................................123
Tabel 3.2. Daerah Penghasil Minyak Bumi di Indonesia
.....
.................
145
Tabel 3.3. Sebaran Hutan Mangrove pada Beberapa Pulau
di Indonesia Tahun 1990......................................................158
Tabel 3.4. Sebaran Daerah Penghasil Komoditas Pertanian Lahan
Kering....................................................................................173
Tabel 3.5. Daerah Penghasil Komoditas Perkebunan
.....................
.....
176
Tabel 3.6. Daerah Penghasil Komoditas Peternakan
.....
......................
178
Tabel.4.1. Persebaran Suku Bangsa di Indonesia
.....
..........................
212
Tabel.4.2. Beberapa Bahasa Daerah di Indonesia
.....................
..........
214
Tabel 4.3. Rumah-Rumah Adat di Indonesia
......
..................................
216
Tabel 4.4. Beberapa Alat Musik Daerah
.....................
..........................
221
x
xi
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Indonesia terletak di daerah tropis..........................................4
Gambar 1.2 Letak geografis wilayah Indonesia dan batas-batasnya
dengan negara lain................................................................6
Gambar 1.3 Bali, salah satu daerah tujuan wisatadi Indonesia yang
terkenal sampai ke mancanegara karena keindahan
alam dan budayanya..............................................................8
Gambar 1.4 Arah angin pada saat musim hujan di Indonesia.
Angin yang membawa uap air dari Samudra Pasifik
berbelok di Ekuator dan menurunkan hujan di Indonesia......10
Gambar 1.5 Arah angin pada saat musim kemarau di Indonesia.
Angin dari Australia yang kering tidak membawa cukup
uap air untuk diturunkan sebagai hujan di Indonesia...........11
Gambar 1.6 Peta sebaran curah hujan di Indonesia................................12
Gambar 1.7 Peta bentuk muka bumi atau fisiografi wilayah Indonesia
yang menunjukkan adanya keragaman...............................14
Gambar 1.8 Peristiwa tsunami dapat menimbulkan kerusakan
dan korban jiwa.....................................................................18
Gambar 1.9 Pemanfaatan lahan pertanian di daerah perbukitan
dengan cara terasering.........................................................22
Gambar 1.10 Beberapa jenis tanaman di daerah perbukitan...................23
Gambar 1.11 Daerah perbukitan..............................................................23
Gambar 1.12 Kota Bandung, salah satu wilayah yang terletak
di dataran tinggi..................................................................25
Gambar 1.13 Daerah subur sekitar Gunung Guntur, Jawa Barat
menjadi penghasil berbagai produk pertanian....................25
Gambar 1.14 Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta saat aktif
mengeluarkan aliran awan panas atau disebut wedus
gembel...............................................................................27
Gambar 1.15 Sebaran gunung berapi di Indonesia..................................27
x
xi
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Daftar Gambar
Gambar 1.16 Aktivitas perkebunan teh di daerah pegunungan...............29
Gambar 1.17 Pembagian wilayah sebaran fauna di Indonesia................36
Gambar 1.18 Beberapa spesies fauna Indonesia bagian Barat...............37
Gambar 1.19 Beberapa spesies fauna Indonesia bagian Tengah...........38
Gambar 1.20 Beberapa spesies fauna Indonesia bagian Timur..............39
Gambar 1.21 Kegiatan manusia masa berburu dan mengumpulkan
makanan............................................................................42
Gambar 1.22 Candi Borobudur.................................................................47
Gambar 1.23 Candi Sukuh........................................................................47
Gambar 1.25 Masjid Demak.....................................................................49
Gambar 2.1 Ciri Fisik Orang Vedda........................................................61
Gambar 2.2 Orang Kubu dan Orang Toala.............................................62
Gambar 2.3 Jalur Migrasi Bangsa Proto-Melayu......................................63
Gambar 2.4 Asal-usul manusia Indonesia dan Persebarannya di
Indonesia..............................................................................65
Gambar 2.5 Peta kepadatan Penduduk Indonesia Tahun 2010..............68
Gambar 2.6 Komposisi Pendidikan Penduduk Sumatra...........................71
Gambar 2.7 Komposisi Pendidikan Penduduk Jawa dan Bali..................72
Gambar 2.8 Komposisi Pendidikan Penduduk Nusa Tenggara..............73
Gambar 2.9 Komposisi Pendidikan Penduduk Kalimantan......................74
Gambar 2.10 Komposisi Pendidikan Penduduk Sulawesi........................75
Gambar 2.11 Komposisi Pendidikan Penduduk Maluku..........................75
Gambar 2.12 Komposisi Pendidikan Penduduk Papua............................76
Gambar 2.13Tempat Ibadah berbagai agama di Indonesia.....................79
Gambar 2.14 Kegiatan penduduk pedesaa..............................................88
Gambar 2.15 Kegiatan penduduk perkotaan............................................88
Gambar 2.16 Suasana pada salah satu moda transportasi pengangkut
komuter..............................................................................90
Gambar 2.17 Aktivitas perekonomian di kota yang berkembang karena
urbanisasi...........................................................................91
xii
xiii
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Gambar 2.18 Permukiman kumuh dan kemacetan sebagai dampak
dari urbanisasi....................................................................93
Gambar 2.19 Kemacetan di perkotaan sebagai salah satu dampak
urbanisasi...........................................................................93
Gambar 2.20 Salah satu daerah transmigrasi di Kabupaten
Batanghari Jambi................................................................94
Gambar 2.21 Sarana transportasi kereta api.........................................97
Gambar 2.22 Sarana transportasi kapal laut..........................................97
Gambar 2.23 Rute pelayaran di Indonesia.............................................98
Gambar 2.24 Sarana transportasi udara................................................100
Gambar 2.25 Rute penerbangan pesawat di Indonesia.........................102
Gambar 2.26 Lembaga sosial keluarga..................................................104
Gambar 2.27 Lembaga Pendidikan........................................................105
Gambar 2.28 Sektor Perdagangan Berperan dalam Menyalurkan
Hasil Sumber daya Alam pada Konsumen.......................107
Gambar 2.29 Lembaga Politik dalam Menentukan Kebijakan
pengelolaan Sumberdaya Alam.......................................108
Gambar 3.1 Beragam bentuk sumber daya alam:
(a) lahan pertanian sebagai sumber daya alam
(b) laut sebagai sumber daya alam...................................116
Gambar 3.2 Lahan pertanian termasuk sumber daya alam
yang dapat diperbarui.........................................................117
Gambar 3.3 Minyak bumi merupakan sumber daya alam
yang tidak dapa diperbarui.................................................118
Gambar 3.4 Hutan sebagai sumber daya alam organik (hayati)
menyimpan kekayaan flora dan fauna yang berlimpah......119
Gambar 3.5 Tanah merupakan sumber daya alam
anorganik (nonhayati).........................................................119
Gambar 3.6 Perkebunan teh..................................................................120
Gambar 3.7 Sungai Martapura sebagai salah satu
sumber daya alam akuatik (perairan).................................120
xii
xiii
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Gambar 3.8 Lapisan tanah yang baru terbentuk....................................125
Gambar 3.9 Tanah yang telah lama terbentuk.......................................125
Gambar 3.10 Sebaran jenis tanah di Indonesia.......................................127
Gambar 3.11 Siklus pendek...................................................................130
Gambar 3.12 Siklus sedang....................................................................130
Gambar 3.13 Siklus panjang...................................................................131
Gambar 3.14 Danau Kelimutu................................................................135
Gambar 3.15 Danau Maninjau................................................................136
Gambar 3.16 Danau Toba, Sumatra Utara.............................................136
Gambar 3.17 Doline................................................................................137
Gambar 3.18 Danau tapal kuda, salah satunya terdapat
di Lousiana Billabong Australia.........................................137
Gambar 3.19 Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat.....................138
Gambar 3.20 Hutan hujan tropis.............................................................138
Gambar 3.21 Spesies endemik (burung maleo) di Sulawesi..................138
Gambar 3.22 Hutan jati bernilai ekonomis sangat tinggi........................139
Gambar 3.23 Persebaran hasil tambang Indonesia...............................143
Gambar 3.24 Pengeboran minyak bumi.................................................144
Gambar 3.25 Tambangan minyak bumi di Pulau Seram
.......................144
Gambar 3.26 Batu bara..........................................................................146
Gambar 3.27 Daerah sebaran penambangan batu bara di Indonesia...147
Gambar 3.28
Daerah sebaran penambangan bauksit............................148
Gambar 3.29 Potensi dan sebaran pasir besi di Indonesia....................148
Gambar 3.30 Sebaran potensi emas di Indonesia.................................149
Gambar 3.31 Sebaran potensi timah di Indonesia.................................149
Gambar 3.32 Potensi dan sebaran tembaga di Indonesia.....................150
Gambar 3.33 Potensi dan sebaran nikel di Indonesia............................150
Gambar 3.34 Potensi dan sebaran aspal di Indonesia...........................151
Gambar 3.35 Potensi dan sebaran mangan di Indonesia......................151
Gambar 3.36 Potensi dan sebaran belerang di Indonesia.....................152
Gambar 3.37 Potensi dan sebaran marmer di Indonesia.......................152
xiv
xv
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Gambar 3.38 Potensi dan sebaran yodium di Indonesia
.......................153
Gambar 3.39 Potensi ikan di perairan Indonesia....................................155
Gambar 3.40 Usaha budi daya ikan di daerah pesisir............................155
Gambar 3.41 Hutan mangrove...............................................................157
Gambar 3.42
Abrasi di pantai yang tidak ditumbuhi hutan mangrove....157
Gambar 3.43 Sebaran hutan mangrove di Indonesia dan beberapa
negara tetangga................................................................157
Gambar 3.44 Terumbu karang menyimpan kekayaan biota laut dan
panorama yang indah.......................................................157
Gambar 3.45 Sebaran terumbu karang di Indonesia..............................161
Gambar 3.46 Nelayan menangkap ikan merupakan salah satu contoh
kegiatan produksi ekstraktif..............................................164
Gambar 3.47 Bengkel motor motor merupakan salah satu kegiatan
produksi di bidang jasa....................................................164
Gambar 3.48 Dokter adalah tenaga kerja terdidik..................................166
Gambar 3.49 Distribusi adalah proses penyaluran barang dan jasa
dari produsen ke konsumen.............................................169
Gambar 3.50 Makan merupakan salah satu contoh kegiatan
konsumsi..........................................................................170
Gambar 3.51 Pertanian lahan basah......................................................172
Gambar 3.52 Pertanian lahan kering......................................................173
Gambar 3.53 Kegiatan di perkebunan kelapa sawit...............................175
Gambar 3.54 Peta persebaran hasil bumi di Indonesia..........................177
Gambar 3.55 Peternakan ayam.............................................................178
Gambar 3.56 Peternakan sapi...............................................................178
Gambar 3.57 Aktivitas penangkapan ikan di laut oleh nelayan
dengan menggunakan perahu sederhana........................179
Gambar 3.58 Tambak udang merupakan salah satu kegiatan
perikanan..........................................................................181
Gambar 3.59 Pertambangan minyak bumi.............................................182
xiv
xv
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Gambar 3.60 Pemanfaatan gas dan batu bara untuk keperluan rumah
tangga...............................................................................183
Gambar 3.61 Aktivitas pengolahan kayu................................................183
Gambar 4.1 Lingkungan desa dan lingkungan kota...............................192
Gambar 4.2 Aktivitas pertanian merupakan Interaksi manusia dengan
lingkungan............................................................................194
Gambar 4.3 Rumah mewah dengan berbagai kelengkapannya..............195
Gambar 4.4 Bekas galian tambang timah................................................195
Gambar 4.5 Perbandingan Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan...197
Gambar 4.6 Komponen Lingkungan Alam...............................................198
Gambar 4.7 Beberapa rumah adat di Indonesia......................................198
Gambar 4.8 Manusia Terus Mengeksploitasi Alam untuk Memenuhi
Kebutuhannya......................................................................199
Gambar 4.9 Sebagian aktivitas pertanian masih menyesuaikan diri
dengan alam misalnya dalam menentukan awal tanam......200
Gambar 4.10 Manusia berupaya merekayasa cuaca dengan
menggunakan teknologi hujan buatan...............................201
Gambar 4.11 Sejak kecil kita sudah membutuhkan bantuan manusia
lainnya................................................................................203
Gambar 4.12 Kehidupan bersama diawali dari adanya interaksi antara
dua orang atau lebih..........................................................204
Gambar 4.13 Anak-anak rentan untuk melakukan proses imitasi
perilaku orang-orang disekitarnya maupun melalui
tayangan televisi................................................................206
Gambar 4.14 Kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan
ekonominya.......................................................................210
Gambar 4.15 Rumah adat dari berbagai daerah.....................................215
Gambar 4.16 Pakaian adat dari berbagai daerah....................................218
Gambar 4.16 Beberapa senjata Tradisional............................................219
Gambar 4.17 Tari saman.........................................................................222
Gambar 4.18 Tari pendet.........................................................................222
xvi
PB
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Gambar 4.19 Tari reog...........................................................................222
Gambar 4.20 Tari cakalele......................................................................222
Gambar 4.21 Keragaman Agama dan Aktivitas Ibadahnya...................223
Gambar 4.22 Alat serpih yang ditemukan di daerah Pacitan
Jawa Timur.......................................................................226
Gambar 4.23 Beliung persegi.................................................................227
Gambar 4.24 Kapak lonjong...................................................................227
Gambar 4.25 Anak panah.......................................................................228
Gambar 4.26 Gerabah............................................................................229
Gambar 4.27 Gelang batu......................................................................229
Gambar 4.28 Menhir...............................................................................230
Gambar 4.28 Dolmen..............................................................................230
Gambar 4.30 Peti kubur batu.................................................................231
Gambar 4.31 Nekara...............................................................................232
Gambar 4.32 Kapak perunggu................................................................233
Gambar 4.33 Bejana perunggu...............................................................233
Gambar 4.34 Bandul kalung...................................................................234
Gambar 4.35 Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia.
Candi Borobur dibangun oleh Kerajaan Mataram dari
Dinasti Syailendra.............................................................235
Gambar 4.36 Pertunjukkan budaya nusantara......................................239
Tema 1
Keadaan Alam dan Aktivitas
Penduduk Indonesia
2
3
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
TEMA 1
KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA
PETA KONSEP
Tujuan Pembelajaran (tema 1) :
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, siswa diharapkan dapat:
a.
Menjelaskan konsep
ruang dan waktu dengan memberi contoh
adanya konektivitas antar ruang dan waktu dalam setiap peristiwa
dan aktivitas manusia.
Letak Wilayah Indonesia
Keadaan A
lam
Bentuk Muka Bumi
Letak Geografis
Keadaan Sosial,
Ekonomi dan Budaya
Letak Astronomis
Keadaan Iklim
Mempengaruhi
Konektivitas Antar
Ruang dan Waktu
Keadaan
Geologi
Berupa
Keadaan Flora dan
Fauna
Aktivitas Penduduk
Praaksara
Hindhu
-
Budha
Islam
2
3
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
b.
Menjelaskan letak wilayah dan pengaruhnya bagi keadaan alam
Indonesia.
c.
Mendes
kripsikan potensi alam yang dimiliki Indonesia serta
pemanfaatannya.
d.
Pola aktivitas ekonomi penduduk Indonesia berdasarkan potensi
alam yang ada di sekitarnya.
e.
Menjelaskan kehidupan
sosial masyarakat pada masa praaksara,
Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.
f.
Menunjukkan perilaku juju
r, bertanggung jawab, peduli, santun, rasa
ingin tahu, menghargai, dan percaya diri.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara
kepulauan. Ribuan pulau
membentang dari Sabang sampai Merauke dengan beragam keadaan
alamnya yang sangat memesona sehingga banyak bangsa lain yang
tertarik untuk datang dan menikmati keadaan alam Indonesia.
Kita adalah orang Indonesia. Apakah kamu tahu keadaan alam berbagai
wilayah di Indonesia? Bagaimanakah keadaan alam tersebut? Sebagai
bagian dari masyarakat Indonesia, sebaiknya kita mengetahui keadaan
alam Indonesia. Rasa cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia dapat
tumbuh jika kamu mengenali keadaan alam Indonesia dan aktivitas
penduduknya. Dengan mempelajari keadaan alam dan aktivitas penduduk
Indonesia, kamu dapat mensyukuri anugerah Tuhan atas keadaan alam
Indonesia yang begitu luar biasa.
Keadaan alam Indonesia yang kaya telah mempengaruhi ragam
aktivitas penduduknya. Aktifitas penduduk tersebut telah berlangsung lama
baik pada masa praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam sampai saat ini.
Bagaimanakah aktivitas penduduk pada masa-masa tersebut? Pada
bagian ini kamu akan mempelajari keadaan alam dan aktivitas penduduk
tersebut. Sejumlah informasi tidak termuat dalam materi tema ini, tetapi
kamu dapat menelusurinya dari berbagai sumber, baik dari buku maupun
internet.
4
5
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
A. Letak Wilayah dan Pengaruhnya Bagi Keadaan
Alam Indonesia
Letak suatu tempat di permukaan bumi tidak hanya sekadar posisi
suatu objek di permukaan bumi, tetapi juga karakteristik yang ada pada
tempat tersebut. Setiap tempat akan menunjukkan perbedaan dengan
tempat lainnya di permukaan bumi.
Bagaimanakah dengan letak wilayah Indonesia? Apakah letak wilayah
Indonesia mempengaruhi keadaan alamnya? Gambaran umum tentang
pengaruh letak Indonesia terhadap keadaan alamnya akan diuraikan
berikut ini.
1. Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang
dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang
melingkari bumi. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan
Kutub Utara dan Kutub Selatan. Secara astronomis, Indonesia terletak
antara 95
O
BT - 141
O
BT dan 6
O
LU - 11
O
LS. Dengan letak astronomis
tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis
dibatasi oleh lintang 23,5
O
LU dan 23,5
O
LS. Perhatikanlah batas wilayah
tropis dan letak astronomis Indonesia pada peta berikut ini. Benarkah
Indonesia terletak di wilayah tropis?
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.1 Indonesia terletak di daerah tropis.
4
5
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kamu patut bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena tinggal di
wilayah
tropis seperti Indonesia. Sinar matahari selalu ada sepanjang tahun
dan suhu udara tidak ekstrim (tidak jauh berbeda antarmusim) sehingga
masih cukup nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan di dalam dan di
luar rumah. Lama siang dan malam juga hampir sama, yaitu 12 jam siang
dan 12 jam malam.Bandingkan dengan negara-negara yang terletak di
lintang sedang misalnya, Amerika Serikat. Pada musim panas, lama siang
jauh lebih lama dibandingkan dengan malam. Sebaliknya, pada
musim
dingin, lama siangnya lebih pendek.
Keadaan suhu di daerah tropis berbeda dengan suhu di negara-negara
yang terletak pada lintang sedang dengan empat musim, yaitu musim
dingin, semi, panas, dan gugur. Pada musim dingin, udara sangat dingin
sampai mencapai puluhan derajat di bawah nol celsius, sehingga diperlukan
penghangat ruangan.
Jalanan tertutup salju, sehingga kendaraan tidak bebas berlalu lalang.
Setelah melihat Gambar 1.1, amati di mana letak negara Indonesia.
Perhatikanlah angka garis lintang dan garis bujur pada peta! Tunjukkan
garis lintang dan garis bujur yang membatasi negara Indonesia!
Kemudian, cari atlas dan tunjukkan di manakah letak tempat tinggalmu.
Aktivitas Individu
Letak astronomis Indonesia relatif aman dari bencana alam
angin
siklon atau badai. Angin siklon terjadi di daerah lintang 10
O
> 20
O
LU/
LS . Karena itu, kamu wajib bersyukur tinggal di negara yang tidak
terkena pengaruh yang berarti dari angin siklon yang dapat menimbulkan
kerugian harta benda maupun jiwa.
Wawasan
6
7
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada saat itu, banyak penduduk melakukan kegiatannya di dalam ruangan,
baik di rumah maupun di kantor. Sebagian dari mereka pergi berwisata ke
daerah yang lebih hangat, yaitu di daerah tropis.
Pada saat musim panas, keadaan sebaliknya dapat terjadi. Pada saat
itu,
udara sangat panas, bahkan suhu udara dapat melampaui 40
O
celsius.
Akibatnya, diperlukan pendingin ruangan agar tetap nyaman. Tentu saja
kegiatan di luar ruangan sangat tidak nyaman karena suhu udara terlalu
tinggi. Jika kamu merasa udara panas, apa yang biasa kamu lakukan?
apakah kamu punya ide kreatif? sampaikan pada teman-teman di kelasmu.
2. Letak Geografis
Letak
geografis adalah letak suatu negara di permukaan bumi. Secara
geografis, Indonesia terletak di antara dua
benua dan dua samudra.
Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia yang terletak di
sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelah
selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra
Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat
Indonesia.
Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-
batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut.
•
Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura,
Palau, Filipina dan Laut Cina Selatan.
•
Di sebelah selatan, Indonesia
berbatasan dengan Timor Leste,
Australia, dan Samudra Hindia.
•
Di sebelah barat, Indonesia
berbatasan dengan Samudra Hindia.
•
Di sebelah timur, Indonesia
berbatasan dengan Papua Nugini dan
Samudra Pasifik.
Perhatikan
peta pada gambar 1.2 di halaman berikut untuk melihat
batas-batas Indonesia dengan wilayah lainnya!
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.2 Letak
geografis wilayah Indonesia dan batas-batasnya dengan negara lain.
6
7
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Apa manfaat letak
geografis bagi Indonesia? Letak geografis Indonesia
sangat
strategis karena menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia antara
negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika,
Timur Tengah, dan India. Kapal-kapal dagang yang mengangkut berbagai
komoditas dari China, Jepang, dan negara-negara lainnya melewati
Indonesia menuju negara-negara tujuan di Eropa. Indonesia juga dilewati
jalur perdagangan dari Asia ke arah Australia dan Selandia Baru.
Letak
geografis memberi pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial,
ekonomi, maupun budaya. Karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran
dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama menjalin
interaksi
sosial dengan bangsa lain. Interaksi sosial melalui perdagangan tersebut
kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia,
seperti
Islam, Hindu, Buddha,
Kristen, dan lain-lain. Indonesia yang
kaya akan sumber daya alam menjual berbagai komoditas atau hasil
bumi seperti kayu cendana, pala, lada, cengkih, dan hasil perkebunan
lainnya. Sementara negara-negara lain seperti India dan Cina menjual
berbagai produk barang seperti kain dan tenunan halus, porselen, dan
lain-lain ke Indonesia.
Manfaat letak
geografis Indonesia juga memberi dampak yang
merugikan. Budaya dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan
budaya Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi kehidupan budaya
bangsa Indonesia, misalnya pergaulan bebas, kesantunan, dan lain-lain.
Selain itu, Indonesia juga rentan terhadap masuknya barang-barang
terlarang, misalnya narkoba, dan barang-barang selundupan lainnya.
Kamu telah memahami posisi Indonesia di antara negara lainya.
Carilah informasi tentang batas-batas wilayah tempat kamu
tinggal!
a.
Kabupaten/
kota mana saja yang berbatasan dengan
kabupaten tempat
kamu tinggal? Perhatikan daerah sepanjang perbatasan kabupaten/
kota!
Berupa apa saja batas-batas kabupaten/kota tersebut?
b.
Provinsi mana
saja yang berbatasan dengan provinsi tempat kamu
tinggal? Perhatikan daerah sepanjang perbatasan provinsi tempat kamu
tinggal! Berupa apa saja batas-batas provinsi tersebut?
Jika di sekolahmu memiliki fasilitas internet, silakan kamu
gunakan fasilitas tersebut untuk mengerjakan tugasnya!
Aktivitas Kelompok
8
9
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
B. Keadaan Alam Indonesia
Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai
sumber
daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara
tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang
di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain
sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit.
Pernahkah kamu datang ke tempat-tempat wisata di daerah tersebut?
Jika memungkinkan,
berwisatalah ke daerah wisata di
Indonesia sebelum berwisata ke
negara lain.
Keindahan alam Indonesia
dapat kamu nikmati juga di
wilayah tempat tinggalmu. Lihatlah
indahnya pemandangan yang
Tuhan telah berikan pada kita
semua berupa hutan, sungai,
danau,
gunung dan pegunungan
yang tampak memesona. Ingatlah,
keindahan tersebut tidak semua
negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya
berupa
padang pasir, hamparan es, padang rumput, dan lain-lain.
Perhatikanlah betapa indahnya alam Indonesia seperti yang tampak
pada Gambar 1.3.
Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik
wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi
(kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya.
Sementara keadaan
flora dan
fauna menyangkut jenis keragaman dan
sebarannya.
1. Keadaan Iklim Indonesia
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat
Indonesia beriklim tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah
tropis? Ciri iklim
tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang
tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18
O
C, yaitu sekitar
27
O
C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti
antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.3 Bali, salah satu daerah tujuan
wisata di Indonesia yang terkenal sampai ke
mancanegara karena keindahan alam dan
budayanya.
8
9
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang
sedang yang suhunya berbeda sangat
jauh antara musim dingin dan musim
panas.
Suhu pada musim dingin dapat
mencapai sekitar -20
O
C atau lebih,
sedangkan pada saat musim panas dapat
mencapai sekitar 40
O
C atau lebih.
Ciri daerah tropis lainnya adalah lama
siang dan lama malam hampir sama yaitu
sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.
Secara umum, keadaan iklim di
Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim,
iklim laut,
dan
iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah
seperti berikut.
1. Iklim
musim, dipengaruhi oleh angin
musim yang berubah-ubah
setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan
adalah enam bulan.
2.
Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas
sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya
mengakibatkanterjadinya hujan.
3.
Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu
yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi
untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan
di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi
umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi
antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong
besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran
matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan
pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan
pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson.
Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan
udara antara samudra dan benua.
Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan
waktu
yang lebih lama untuk memanaskan samudra.
Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra
bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah
udara dari samudra ke benua.
Iklim adalah
keadaan rata-
rata cuaca pada suatu
wilayah dalam jangka
waktu yang relatif lama.
sumber: Rafi`i, 1995
Wawasan
10
11
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin
muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia
dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi
angin
barat atau disebut angin muson barat.
Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari
Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan
sebagai hujan di Indonesia. Perhatikan Gambar 1.4 pada halaman
sebelumnya untuk melihat pola pergerakan angin muson barat.
Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai
September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau
disebut
angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju
Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia.
Karena
Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara
yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain
itu,
udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara
Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya.
Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau. Perhatikan
Gambar 1.5 untuk melihat arah pergerakan angin muson timur.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.4 Arah angin pada saat musim hujan di Indonesia. Angin yang
membawa uap air dari Samudra Pasifik berbelok di Ekuator dan menurunkan
hujan di Indonesia.
10
11
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada
musim hujan, petani Indonesia mulai mengerjakan lahannya
untuk
bercocok tanam. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman
yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya padi.
Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi kegiatan melaut
karena biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan
gelombang laut cukup besar sehingga membahayakan mereka. Ikan
juga lebih sulit ditangkap sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan
dan akibatnya harga ikan lebih mahal daripada biasanya. Musim hujan
tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat Indonesia
yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya
pegawai atau karyawan.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.5 Arah angin pada saat musim kemarau di Indonesia. Angin dari Australia yang
kering tidak
membawa cukup uap air untuk diturunkan sebagai hujan di Indonesia.
Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi
sehingga
angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan dari Belahan
Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan
(BBS).
Wawasan
12
13
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan
lahannya tidak ditanami karena tidak ada pasokan air.
Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam dengan memanfaatkan
air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan.
Ada pula petani yang berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada
air yang cukup dengan memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak
memerlukan banyak air. Pada saat musim kemarau, nelayan dapat mencari
ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca buruk. Hasil tangkapan
ikan juga biasanya lebih besar dibandingkan dengan hasil tangkapan pada
musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah.
Pola
angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat
angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk
melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di
Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut masih
sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan
angin
sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson.
Keadaan
iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia tentu
berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Namun secara umum dapat
dikatakan bahwa keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak
merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang
sebaliknya. Untuk mengetahui sebaran curah hujan di Indonesia dapat
dilihat pada peta 1.6 berikut ini.
Sumber: Bakosurtanal
Gambar 1.6 Peta sebaran curah hujan di Indonesia.
12
13
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Perhatikanlah sebaran curah hujan pada Gambar 1.6. Untuk memperoleh
informasi tentang intensitas curah hujan, kamu dapat melihat legenda atau
keterangan
peta. Warna hijau menunjukkan curah hujan kurang dari 1.000
mm/tahun, warna ungu menunjukkan curah hujan 1.000 - 4.000 mm/tahun,
dan warna kuning menunjukkan curah hujan lebih dari 4.000 mm/tahun.
2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar
maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai
13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km
2
, terdiri
atas daratan seluas 1.922.570 km
2
dan lautan seluas 3.257.483 km
2
.
Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada wilayah daratannya.
Jika kamu perhatikan keadaan pulau-pulau di Indonesia, tampak
adanya
keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia
dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung,
dan pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut
dapat dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau
peta fisiografi
Indonesia (Gambar 1.7).
Pada
peta fisiografi, tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia
mulai
dataran rendah sampai pegunungan. Untuk membaca peta
tersebut, perhatikanlah legenda atau keterangan peta. Simbol berwarna
kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau menunjukkan daerah
perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan.
Tahukah kamu kota di dunia dengan curah hujan tertinggi?
Kota Chilaos di Pulau Reunion merupakan kota dengan curah hujan
tertinggi di dunia (1.870 mm/bulan). Carilah pada peta lokasi
kota
tersebut!
sumber: top10stop.com
Wawasan
14
15
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Setelah kamu berdiskusi secara berkelompok, apakah kamu
menemukan pengaruh keragaman bentuk muka bumi Indonesia terhadap
keragaman aktivitas penduduknya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
perhatikanlah
lingkungan sekitar tempat tinggal kamu masing-masing!
Seperti apakah bentuk muka bumi tempat kamu tinggal saat ini? Aktivitas
apakah yang dominan berlangsung di sekitar tempat tinggalmu, apakah
Sumber: psg.bgl.esdm.go.id (dengan penyesuaian)
Gambar 1.7
Peta bentuk muka bumi atau fisiografi wilayah Indonesia yang
menunjukkan adanya keragaman.
Peta Fisiografis sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi bentuk-
bentuk muka bumi suatu wilayah. Bersama teman-teman, perhatikan
peta Fisiografi Indonesia pada Gambar 1.9. Setelah mencermati
peta
tersebut, deskripsikan kondisi fisiografis di daerah tempat tinggalmu.
Catatan: Jika sekolahmu memiliki fasilitas internet, silakan kamu
gunakan fasilitas tersebut untuk memahami
peta Fisiografis
Indonesia secara lebih jelas, khususnya wilayah tempat
tinggalmu.
Aktivitas Kelompok
14
15
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
permukiman, industri,
pertanian, atau yang lainnya? Bandingkanlah
dengan keadaan bentuk muka bumi di daerah lainnya yang berbeda
dengan keadaan bentuk muka bumi di sekitar tempat tinggalmu! Apakah
terdapat perbedaan aktivitas penduduknya?
Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas
penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya.
Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas
penduduknya adalah sebagai berikut.
a.
Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi de
ngan letak
ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah
dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman
dan
pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi
aktivitas
pertanian dalam
skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa,
penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam
padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar
di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya
aktivitas pertanian
dan
permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut.
1) Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan
pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
2) Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena
biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut
tanah alluvial.
3) Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk
yang bekerja sebagai
nelayan.
4) Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan
dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim
di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian
berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah
perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah.
Aktivitas
pertanian di dataran rendah umumnya adalah
aktivitas
pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan
di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan
pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi
yang dikenal dengan pertanian sawah.
16
17
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan
berkembang,
dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam.
Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah
banjir,
tsunami, dan gempa.
Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak
mampu lagi ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya
sungai
menampung aliran air dapat terjadi karena aliran air dari daerah hulu
yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur
sungai,
atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai.
Bencana
banjir memiliki beberapa tanda yang dapat kita lihat.
Secara umum, tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa
disertai dengan proses
infiltrasi/penyerapan yang baik.
2) Air melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan
menggenangi daerah sekitarnya.
3) Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir
Indonesia sejak dulu sudah dikenal sebagai negara agraris. Namun
demikian, ada kecenderungan generasi muda tidak ingin menjadi petani.
Menurut kamu, apa yang harus dilakukan oleh berbagai pihak agar
masyarakat dapat menghargai pekerjaan sebagai petani hingga dapat
meningkatkan kemakmuran masyarakat?
No
Ide atau gagasanmu agar masyarakat menghargai
pekerjaan sebagai petani
1
2
3
4
Aktivitas Individu
16
17
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan baik karena saluran drainase yang ada tidak
berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat dan
tidak dapat mengalir dengan baik.
4) Air tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya
vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan air.
Pantai merupakan
bagian dari dataran rendah
yang berbatasan dengan
laut. Di daerah pantai,
ancaman bencana yang
mengancam penduduk
adalah
tsunami. Apa
yang sebaiknya dilakukan
untuk menghindari
bahaya
tsunami? Kamu
sebaiknya menyiapkan diri
terhadap kemungkinan
terjadinya
tsunami dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini.
•
Jika kamu
tinggal di daerah pantai dan merasakan adanya
gempa
kuat yang disertai dengan suara ledakan di laut, sebaiknya
kamu bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan
terjadinya
tsunami. Segera tinggalkan daratan
pantai tempat kamu tinggal jika gempa kuat terjadi.
•
Jika kamu melihat air pantai mendadak surut sehingga
dasar laut tampak jelas,
segera jauhi pantai karena
hal it
u merupakan peringatan alam bahwa akan terjadi tsunami.
•
Tanda-tanda alam lainnya kadang terjad
i seperti
banyaknya ikan
di pantai dan tiba-tiba banyak terdapat burung.
Diskusikan dalam kelompok apa yang sebaiknya dilakukan untuk
menghindari banjir ? Laporkan hasil pekerjaan kelompokmu di depan
kelas. Setiap orang bisa memberikan tanggapan terhadap hasil
pekerjaan yang dilaporkan .
Aktivitas Kelompok
Tsunami adalah gelombang
air yang sangat besar yang
diakibatkan oleh macam-macam
aktivitas di dasar samudra, berupa
gempa bumi, pergeseran lempeng,
atau
gunung meletus.
Wawasan
18
19
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
•
Seringkali gelombang tsunami yang kecil disusul oleh gelombang
raksasa di belakangnya. Oleh karena itu, kamu harus waspada.
•
Lembaga pemerintah
yang berwenang biasanya selalu
memantau kemungkinan terjadinya tsunami. Oleh karena itu,
jika belum ada pernyataan “keadaan aman”, kamu sebaiknya
tetap menjauhi pantai.
Potensi bencana yang juga mengancam daerah pantai adalah
gempa. Sebenarnya tidak semua wilayah pantai di Indonesia
berpotensi
gempa. Pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai
Nusa Tenggara berpotensi gempa. Pantai di Pulau Kalimantan
relatif aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa. Wilayah
lainnya adalah Sulawesi, Maluku, Papua, dan sejumlah pulau
lainnya. Ancaman gempa juga dapat terjadi di daerah perbukitan
dan pegunungan.
Sumber: bbc.co.uk
Gambar 1.8
Peristiwa tsunami dapat menimbulkan
kerusakan dan korban jiwa.
18
19
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Jika daerahmu termasuk daerah rawan bencana, agar tidak menjadi
korban bencana gempa, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut.
a.
Pada saat sebelum terjadi gempa
•
Kaitkan rak, lemari, dan perabotan lainnya ke dinding
agar tidak
menimpa kita pada saat gempa.
•
Tempatkan barang-barang
lebih berat di bagian bawah lemari
atau rak agar lemari atau rak tidak mudah jatuh.
•
Simpan barang
pecah belah pada tempat yang lebih rendah
dan tertutup.
•
Gantungkan barang-baran
g yang agak berat seperti lukisan dan
cermin jauh dari tempat tidur dan tempat duduk.
•
Pastikan lampu hias yang digantung menggunakan
bahan atau
tali yang kuat dan tidak mudah lepas.
•
Perbaiki kabel dan sambungan gas yang rusak karena berpotensi
menimbulkan
kebakaran.
•
Perbaiki retakan-retakan pada dinding
dan fondasi rumah.
•
Simpan bahan-bahan
berbahaya seperti pestisida dan produk-
produk yang mudah terbakar pada tempat yang aman, misalnya
pada kotak khusus dan simpan di bawah.
•
Kenali tempat yang aman baik di dalam rumah maupun di luar
r
umah seperti berlindung di bawah perabotan yang kokoh (meja
yang berat dan kuat).
•
Sediakanlah barang-barang yang diperlukan jika terjadi bencana,
lam
pu senter dan batere cadangan, kotak P3K (pertolongan
pertama pada kecelakaan), makanan dan air untuk keadaan
darurat, sepatu yang kuat, alat-alat pemecah dan pemotong
seperti palu, gergaji, dan lain-lain.
b.
Pada saat terjadi gempa
•
Cari perlindungan di bawah
meja atau perabotan lainnya yang
kokoh, berpeganganlah sampai gempa berhenti. Jika tidak
ada meja di dekat kamu, lindungilah kepala dan muka dengan
tangan dan bungkukkan atau meringkuk di sudut bagian dalam
bangunan.
Wawasan
20
21
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
•
Jika bangunan diperkirakan
cukup kuat, tetap bertahan di dalam
ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk pergi keluar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka terjadi saat
korban berupaya pindah lokasi dalam ruangan atau berusaha
pergi keluar. Pada saat berpindah lokasi, korban umumnya
tertimpa runtuhan puing-puing bangunan.
•
Menjauhlah dari tempat barang-barang
yang terbuat dari kaca
atau gelas seperti jendela kaca, cermin, gambar atau barang-
barang yang dapat menimpa kita.
•
Bertahanlah di tempat tidur jika kamu di sana saat gempa terjadi.
Berpeganganlah dan lindungi kepala dengan bantal. Jika di atas
kita ada lampu yang tergantung, pindahlah ke tempat yang aman.
•
Jika kondisi
bangunan diketahui rawan untuk ambruk, misalnya
bangunan tua yang rapuh, segeralah keluar secepatnya.
•
Jangan gunakan elevator jika kamu sedang berada dalam
sebuah gedung.
Jika kamu sedang ada di luar, lakukan hal-hal berikut.
•
Berta
hanlah dan jauhi bangunan, pohon, lampu-lampu jalan,
jalur telepon dan listrik serta jalan layang.
•
Tetaplah berada di luar sampai gempa berhenti. Bahaya terbesar
terjadi saat orang berlarian keluar dan terkena runtuhan gedung.
Bertahanlah di tempat tidur jika kamu di sana saat gempa terjadi.
Berpeganganlah dan lindungi kepala dengan bantal. Jika di atas
kita ada lampu yang tergantung, pindahlah ke tempat yang aman.
•
Jika bangunan diperkirakan
cukup kuat, tetap bertahan di
dalam ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk pergi
keluar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka
terjadi saat korban berupaya pindah lokasi dalam ruangan
atau berusaha pergi keluar. Pada saat berpindah lokasi,
korban umumnya tertimpa runtuhan puing-puing bangunan.
•
Jika kondisi bangunan diketahui
rawan untuk ambruk,
misalnya bangunan tua yang rapuh, segeralah keluar
secepatnya.
•
Jangan gunakan elevator jika kamu sedang berada dalam
sebuah gedung.
20
21
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang
dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung.
Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah
tertentu.
Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di
dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu
atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan
lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman
umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya
di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai.
Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga sering
mengalami
bencana alam, baik berupa tsunami, gempa
bumi, longsor, banjir, letusan gunung berapi, dan lain-lain.
Berbagai
bencana alam tersebut seringkali menimbulkan
korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda, terputusnya
jalur
transportasi dan komunikasi, dan lain-lain. Kemampuan
pemerintah sangat terbatas untuk membantu mereka yang
terkena
bencana alam. Oleh karena itu, kepedulian dari
masyarakat terhadap sesama manusia yang sedang terkena
bencana alam sangat diperlukan untuk mengurangi penderitaan
mereka. Sudahkah kamu ikut membantu korban bencana alam?
Jika ya, dalam bentuk apakah bantuan tersebut diberikan?
Renungkan
Di manakah daerah perbukitan ditemukan? Daerah
perbukitan umumnya berada di antara daerah dataran rendah pantai
dengan pegunungan. Daerah ini umumnya terbentuk karena adanya
gejala pelipatan akibat gaya tekanan, sehingga menimbulkan lipatan
pada permukaan bumi. Daerah perbukitan juga bisa terjadi karena
adanya gejala patahan.
Wawasan
22
23
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan
memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk
memudahkan penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan
dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini
kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air.
Aktivitas pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian
lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang
dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya
mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan
ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah-
pindah seperti di Kalimantan.
Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau
palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian
lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk
juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.
Sumber: jelajah.valadoo.com
Gambar 1.9
Pemanfaatan lahan pertanian di
daerah perbukitan dengan cara terasering.
Sumber: klikmadu.com
Jagung
Sumber: fandicka.
files.wordpress.com
Kacang tanah
22
23
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Daerah perbukitan sulit berkembang menjadi sebuah pusat aktivitas
perekonomian, karena mobilitas manusia tidak semudah di daerah
dataran sehingga pemusatan permukiman dan industri relatif terbatas.
Meskipun demikian, daerah perbukitan dapat dikembangkan menjadi
daerah
pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan suhu
udaranya yang sejuk. Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan
antara lain wisata alam yang tujuannya menikmati pemandangan
daerah perbukitan yang indah.
Sumber: danieltts.files.wordpress.com
Ketela pohon
Sumber: 0.tqn.com/d/gohawaii
Ubi jalar
Gambar 1.10 Beberapa jenis tanaman di daerah perbukitan.
Sumber: koleksi kemdikbud
Gambar 1.11 Daerah perbukitan.
Coba tuliskan beberapa jenis makanan yang dibuat dari beberapa
jenis tanaman di daerah perbukitan yang kamu ketahui di daerahmu.
Jenis Tanaman
Jenis Makanan
Jagung
Kacang Tanah
Ketela Pohon
Ubi
Aktivitas Individu
24
25
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
c. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian
lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan
mobilitas
penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah.
Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang
menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi
Bandung.
Aktivitas
pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah
ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran.
Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam
beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe.
Seperti halnya dataran rendah, daerah perbukitan
memiliki potensi bencana alam. Potensi bencana alam yang dapat
terjadi di daerah perbukitan adalah longsor. Agar kita terhindar dari
bencana longsor dan dampak yang ditimbulkan pada saat dan setelah
terjadi longsor, cara-cara berikut diharapkan dapat membantu.
1.
Hindarilah membangun rumah di wilayah yang rawan longsor seperti
di daerah yang berlereng
curam, dekat dengan tepi gunung, dekat
dengan jalur aliran air atau drainase.
2.
Kenalilah tanda-tanda
akan terjadinya longsor di sekitar kita, yaitu
seperti berikut.
•
Perubahan, pergeseran,
atau retakan yang melebar secara
perlahan-lahan pada tanah dan jalan di lingkungan sekitar.
•
Pintu dan jendela macet untuk pertama kalinya.
•
Retakan baru yang muncul pada lantai dan tembok.
•
Fasilitas-fasilitas rumah
di bawah tanah, seperti pipa saluran air
mengalami pecah atau retak.
•
Tonjolan
tanah terlihat pada dasar dari suatu lereng.
•
Air dari pipa atau sumber air keluar dari tanah pada lokasi baru.
•
Pagar, pohon, dan dinding bergeser.
•
Suara gemuruh bertambah kuat.
•
Terdapat suara suara aneh atau tidak biasa seperti suara pohon
yang patah atau suara batu yang saling
bertumbukan.
Wawasan
24
25
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Sejumlah
dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya
yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya
tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa
dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya
Bandung dan Dieng.
Potensi
bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah
banjir.
Karena bentuk muka buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi
menimbulkan genangan air. Tanda-tanda bencana banjir dan upaya
menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya
d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih
tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian
yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600
meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan
yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-
gunung
dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.
Sumber: yogadibandung.files.wordpress.com
Gambar 1.12 Kota Bandung, salah satu wilayah yang
terletak di dataran tinggi.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.13 Daerah subur sekitar Gunung Guntur, Jawa
Barat menjadi penghasil berbagai produk pertanian.
26
27
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Indonesia memiliki banyak
gunung dan pegunungan.
Sebagian gunung merupakan
gunung berapi. Keberadaan
gunung berapi tidak hanya
menimbulkan bencana, tetapi
juga membawa manfaat bagi
wilayah sekitarnya. Material
yang dikeluarkan oleh gunung
berapi memberikan kesuburan
bagi wilayah di sekitarnya.
Hal itu menjadi salah satu
alasan bagi penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi
karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian.
Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan
atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma
atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi
adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu
gunung berapi
tersebut dapat meletus.
Sebagian
gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung
berapi yang aktif.
Gunung berapi di Indonesia
umumnya merupakan gunung
berapi bertipe Strato, yaitu
gunung
berapi berbentuk kerucut yang
tinggi dengan lereng yang curam.
Sumber:
Dept.Pertambangan dan Energi,1979
Wawasan
Lahan-lahan yang subur di negara kita merupakan anugerah
Tuhan Yang Maha Esa. Tidak semua wilayah di permukaan
bumi memiliki lahan yang subur. Bahkan, sebagian di antaranya
sulit ditanami karena tingkat kesuburannya rendah. Lahan yang
subur di Indonesia telah memberikan banyak berkah berupa
hasil pertanian,
perkebunan, kayu, dan lain-lain
untuk keperluan sandang, pangan, dan papan bagi
bangsa Indonesia. Kita patut bersyukur dengan cara
memelihara dan menjaganya dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh ulah manusia, misalnya dengan melakukan
berbagai cara konservasi atau pemeliharaan tanah agar
kesuburannya tetap terjaga.
Renungkan
26
27
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ciri
gunung berapi yang
aktif adalah adanya aktivitas
kegunungapian seperti semburan
gas, asap, dan lontaran material
dari dalam gunung berapi.
Di Indonesia, sebagian
besar
gunung berapi tersebar di
sepanjang Pulau Sumatra, Jawa
sampai Nusa Tenggara. Gunung
berapi juga banyak ditemui di
Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara
sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat,
yaitu
gunung berapi Tambora dan Krakatau.
Sumber: hariankuini.blogspot.com
Gambar 1.14 Letusan Gunung Merapi di
Yogyakarta saat aktif mengeluarkan aliran
awan panas atau disebut wedus gembel.
Adakah
gunung di sekitar tempat tinggalmu? Jika tidak ada, carilah
gunung yang ada di provinsi atau pulau tempat kamu tinggal! Cari
informasi tentang gunung tersebut! Buatlah tulisan tentang gunung
tersebut, misalnya cerita letusannya dan aktivitas ekonomi masyarakat
yang tinggal di sekitar gunung itu. Cari pula informasi tentang keadaan
alam (kesuburan tanah,
iklim, bentuk muka bumi), hasil bumi, dan
tradisi serta seni budaya yang berkembang pada masyarakat sekitar
gunung
Aktivitas Individu
Sumber: upload.wikimedia.org
Gambar 1.15 Sebaran gunung berapi di Indonesia.
28
29
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
a.
Kamu telah belajar berbagai aktivitas penduduk
pada berbagai
bentuk muka bumi yang berbeda. Selanjutnya, lakukan pengamatan
aktivitas penduduk di sekitar tempat tinggalmu. Bandingkan dengan
teman-temanmu yang tinggal di wilayah yang berbeda.
Bentuk Muka Bumi
Aktivitas Penduduk
Jenis Komoditas
yang Dihasilkan
b.
Perhatikanlah sebaran gunung dan gunung berapi
di Indonesia
pada
peta atau atlas! Perhatikan juga sebarannya pada peta
sebaran
gunung berapi di atas. Berdasarkan peta-peta tersebut,
isilah tabel di bawah ini!
No
Nama
Gunung
Nama
Provinsi
Status (Gunung berapi atau
bukan
gunung berapi)
Ketinggian*)
(meter)
*) Data ketinggian gunung dapat dilihat pada peta atau atlas
Aktivitas Kelompok
Peristiwa
bencana alam sebenarnya merupakan bentuk
keseimbangan alam. Gunung yang meletus mengeluarkan
banyak material yang kemudian mengendap di daerah sekitarnya.
Material tersebut kemudian meremajakan tanah yang telah
berkurang kesuburannya karena pengikisan atau erosi. Andai
tidak ada letusan gunung berapi, tentu tanah akan makin turun
kesuburannya. Hal yang perlu kita lakukan adalah
berupaya menghindari bencana dengan melakukan
persiapan jika bencana terjadi. Bencana alam juga
bisa merupakan teguran agar kita semua ingat kembali
pada Tuhan Yang Maha Esa.
Renungkan
28
29
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Penduduk yang tinggal di gunung atau pegunungan memanfaatkan
lahan yang terbatas untuk pertanian.
Lahan-lahan dengan kemiringan yang cukup besar masih
dimanfaatkan penduduk. Komoditas yang dikembangkan biasanya
adalah sayuran dan buah-buahan.
Sebagian penduduk memanfaatkan lahan yang miring dengan
menanam beberapa jenis kayu untuk dijual.
Seperti halnya di daerah perbukitan, aktivitas permukiman sulit
dilakukan secara luas. Hanya pada bagian tertentu saja yang relatif
datar dimanfaatkan untuk permukiman. Permukiman dibangun di
daerah yang dekat dengan sumber air, terutama di lereng bawah
atau di kaki gunung.
Selain
pertanian, aktivitas lainnya yang berkembang adalah
pariwisata. Pemandangan alam yang indah dan udaranya yang sejuk
menjadi daya tarik wisata.
Keragaman bentuk muka bumi ternyata diikuti pula oleh keragaman
aktivitas penduduk dan komoditas yang dihasilkannya.
Daerah pegunungan dan perbukitan pada umumnya menghasilkan
produk-produk pertanian berupa sayuran, buah-buahan, dan palawija.
Daerah ini memasok kebutuhan penduduk di daerah dataran yang
umumnya merupakan pusat-pusat permukiman penduduk. Sebaliknya,
daerah dataran menghasilkan banyak produk industri yang dikonsumsi
oleh daerah lainnya.
Mobilitas penduduk dan barang terjadi di antara daerah-daerah
tersebut karena perbedaan aktivitas penduduk dan komoditas yang
dihasilkannya.
Sumber: selayangpandang.blogspot.com
Gambar 1.16 Aktivitas perkebunan teh di daerah pegunungan.
30
31
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Potensi
bencana alam di daerah pegunungan adalah longsor
dan letusan gunung berapi. Tanda-tanda longsor dan upaya untuk
menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Walaupun tidak semua gunung berapi merupakan gunung berapi
yang aktif, namun kamu perlu mengenal tanda-tanda akan meletusnya
gunung berapi, seperti berikut:
1.
Suhu sekitar kawah naik.
2.
Sumber air banyak yang mengering.
3.
Sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik).
4.
Binat
ang yang ada di atas gunung banyak yang berpindah
menuruni lereng karena terasa panas.
5.
Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
Tanda-tanda tersebut tidak
selalu mudah dikenali oleh masyarakat
umum. Oleh karena itu, pemerintah memantau terus perkembangan
gunung berapi dan memberikan informasi pada masyarakat saat
gunung
berapi mulai aktif. Agar terhindar dari bahaya letusan gunung berapi,
sebaiknya kamu melakukan hal-hal berikut ini.
1.
Sebelum letusan
•
Sediakan kacamata dan masker untuk menghindari
debu yang
bisa masuk ke mata dan saluran pernapasan.
•
Upayakan untuk tidak tinggal
dekat gunung berapi.
•
Jika kamu tinggal dekat gunung
berapi, upayakan untuk selalu
siaga untuk menyelamatkan diri.
2. Selama letusan
•
Ikuti perintah evakuasi
yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
•
Hati-hati dengan
aliran lumpur. Lihatlah ke arah hulu
sungai
kalau-kalau ada aliran lumpur. Jika ada aliran lumpur yang
mendekat, jangan menyeberang jembatan.
•
Jauhi lembah sungai dan tempat yang rendah.
•
Gunakan masker dan kacamata untuk menghindari debu.
•
Dengarkan informasi dari pihak berwenang melalui
radio atau
televisi tentang perkembangan letusan.
Wa w a s a n
30
31
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
•
Gunakan celana
panjang dan baju tangan panjang untuk
menghidari kontak dengan debu.
•
Jauhi tempat di mana angin
datang dari arah gunung berapi
yang meletus.
•
Tet
aplah dalam rumah kecuali ada perkembangan yang
membahayakan.
•
Tutuplah pintu, jendela, dan lubang
ventilasi untuk menghindari
debu.
•
Hindari mengemudi
pada saat hujan abu.
3.
Setelah letusan
•
Bersihkan sisa-sisa debu yang masih mengendap di atas atap.
•
Jika telah dievakuasi ke tempat
yang aman, jangan kembali ke
rumah sebelum dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
•
Pan
tau terus perkembangan aktivitas gunung berapi melalui
berbagai media.
•
Berikanlah pertolongan
pada mereka yang terkena bencana.
Setelah kamu mempelajari bentuk muka bumi, lakukan pengamatan
dan wawancara tentang keadaan alam dan aktivitas ekonomi di
daerahmu!
1.
Perhatikanlah daerah di sekitar tempat tinggalmu! Deskripsikanlah
keadaan
alam di sekitar tempat tinggalmu. Tanyakan pada orang di
sekitarmu, mengapa tempat tinggalmu menjadi tempat permukiman?
No
Faktor Pendukung
Aktivitas Kelompok
32
33
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
3. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia memiliki
keragaman
flora dan
fauna (keanekaragaman
hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia
termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika
Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan
dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia
mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies
hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515
mamalia,
60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu.
Bagaimanakah keadaan
flora dan
fauna pada masa
Praaksara di Indonesia? Para
arkeolog berhasil menemukan
sejumlah
fosil jenis tumbuhan
Praaksara, antara lain pohon
jeruk, pohon salam, dan
pohon rasamala. Selain itu,
ada tumbuh-tumbuhan yang
boleh dimakan seperti jenis
umbi-umbian, buah-buahan,
dan sayuran. Tumbuh-
tumbuhan tersebut tumbuh
liar di hutan.
2.
Tulislah faktor penghambat yang dihadapi untuk melaksanakan
berbagai aktivitas ekonom
i yang dominan berkembang di daerah
tempat tinggalmu.
No
Faktor Penghambat
Aktivitas Kelompok
Sejumlah jenis hewan di
Indonesia telah punah dan hanya bisa
dilihat gambarnya saja. Hewan-hewan
tersebut diantaranya adalah Harimau
Bali, Harimau Jawa, Kuau Bergaris
Ganda, Tikus Hidung Panjang Flores,
dan Tikus Gua Flores.
sumber: Alamendah.com
Wawasan
32
33
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Fosil-fosil hewan
yang ditemukan pada
umumnya merupakan
hasil
evolusi dari
hewan-hewan masa
sebelumnya. Kondisi
hewan pada zaman
Praaksara pada
dasarnya tidak banyak
berbeda dengan kondisi
saat ini. Hewan-hewan
masa
Praaksara antara
lain kera, gajah, kerbau
liar, badak, banteng,
kancil, babi rusa,
monyet berekor, hewan pemakan serangga, trenggiling, dan hewan
pengerat. Sebagian dari hewan-hewan tersebut ada yang menjadi hewan
buruan manusia
Praaksara. Sebagian hewan punah karena ditangkap
dan dimakan oleh manusia. Sebagian hewan lainnya masih hidup karena
kemampuannya membebaskan dari berbagai gangguan serta dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya.
Keanekaragaman
flora dan
fauna Indonesia tentunya perlu kita
syukuri dengan menjaga dan melestarikannya. Jika tidak,
flora dan
fauna
tersebut akan terancam punah. Bangsa Indonesia tentu akan mengalami
banyak kerugian karena
flora dan
fauna tersebut memiliki fungsi dan
peran masing-masing di alam. Di samping itu, manfaat bagi manusia
juga akan hilang jika
flora dan
fauna tersebut punah.
Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan
kondisi
iklim dan kondisi fisik wilayah.
Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam
jenis tumbuhan. Mengapa demikian? Tumbuhan memerlukan air dan
suhu yang sesuai. Makin banyak air tersedia makin banyak tumbuhan
yang dapat tumbuh dan karena itu makin banyak hewan yang dapat
hidup di daerah tersebut.
Bukti dari pernyataan tersebut dapat kamu bandingkan antara daerah
dengan
curah hujan yang tinggi seperti Indonesia dan daerah gurun
yang curah hujannya sangat kecil. Keanekaragaman
flora dan
fauna
Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan keanekaragaman
flora dan
fauna daerah gurun.
Tahukah kalian binatang apa
saja yang termasuk langka di Indonesia?
1.
Badak Jawa (20-27 ekor)
2.
Badak Sumatra (220-275 ekor)
3.
Macan Tutul Jawa (250 ekor)
4.
Rusa Bawean (250-300 ekor)
5.
Harimau Sumatra (400-500
ekor)
6.
Beruk Mentawai (2100-3700
ekor)
7.
Orang Utan Sumatra (7300 ekor) dan
beberapa
spesies lainnya.
Wawasan
34
35
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan
meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam
kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Kelompok Indo-Australian meliputi tumbuhan yang ada kawasan
Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua. Perbandingan karakteristik
flora yang ada di
Indonesia Barat dan Indonesia Timur adalah sebagai berikut.
Indonesia Barat
Indonesia Timur
Jenis meranti-merantian sangat
banyak
Jenis meranti-merantian
hanya sedikit
Terdapat berbagai jenis rotan
Tidak terdapat berbagai
jenis rotan
Tidak terdapat hutan kayu putih
Terdapat hutan kayu
putih
Jenis tumbuhan matoa (pometia
pinnata) sedikit
Terdapat berbagai
jenis tumbuhan matoa,
khususnya di Papua
Jenis tumbuhan sagu sedikit
Banyak terdapat
tumbuhan sagu
Terdapat berbagai jenis nangka
Tidak terdapat jenis
nangka
Berbagai jenis
flora tersebut telah dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan
manusia, baik sebagai bahan furniture, bahan bangunan,
bahan makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, rotan banyak
dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan
perabotan rumah tangga lainnya. Berbagai jenis kerajinan dihasilkan
dengan memanfaatkan bahan dari rotan. Sentra penghasil produk
kerajinan tersebut banyak berkembang di daerah-daerah tertentu,
misalnya di Cirebon dan daerah lainnya di Pulau Jawa.
Tabel 1.1 Karakteristik Flora yang Ada di Indonesia Barat dan
Indonesia Timur
34
35
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
b. Persebaran Fauna Indonesia
Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang
berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang
memisahkan
fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan
garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia
bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber.
Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia
sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki
ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia
sehingga disebut tipe Australis (Australic). Fauna bagian tengah
merupakan
fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan
fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri
yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia. Fauna tipe ini
disebut
fauna endemik.
1.
Carilah informasi tentang
flora yang banyak ditemukan di
provinsi
atau kabupaten/kota tempat tinggalmu! Kelompokkanlah berdasarkan
pemanfaatannya saat ini!
No
Nama Tanaman
Pemanfaatan
Kondisi
1
Jati
Bahan bangunan dan furnitur
Langka
2.
Adakah
flora khas atau lokal yang ada di daerahmu? Jika ada, dimanfaatkan
untuk apa saja oleh penduduk saat ini?
No
Jenis Flora Khas atau Lokal
Pemanfaatan Saat Ini
Aktivitas Kelompok
36
37
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.17 Pembagian wilayah sebaran fauna di Indonesia.
Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah
seorang penjelajah dan ahli ilmu alam,
geografi,antropologi, dan biologi yang membagi
flora dan
fauna di Indonesia dua bagian besar.
Bagian pertama, yang terletak di bagian barat,
memiliki ciri
flora dan
fauna yang mirip dengan
flora dan
fauna Asia. Bagian timur memiliki ciri
flora dan
fauna yang mirip dengan Australia. Garis
yang memisahkan dua bagian
flora dan
fauna
di Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi
wilayah sebaran fauna Indonesia barat dan tengah, sedangkan garis
Weber membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia tengah dengan timur.
Tokoh
36
37
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
1). Fauna Indonesia Bagian Barat
Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah
Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar
banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak
bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet,
bekantan, dan lain-lain. Di samping mamalia, di wilayah ini banyak
pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak,
bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat
ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang,
dan berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti
pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di
wilayah ini. Gambar 1.18 adalah contoh fauna Indonesia bagian Barat.
Sumber: alamendah.files.wordpress.com
Badak bercula satu
Sumber: faunakaltim.files.wordpress.com
Banteng
Gambar 1.18 Beberapa spesies fauna Indonesia bagian Barat.
Sumber: belajarselamanya.blogspot.com
Gajah
Sumber: argaputra.blogspot.com
Harimau
38
39
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
2). Fauna Indonesia Tengah atau Tipe Peralihan
Fauna Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral
Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut pula wilayah
fauna
kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa
Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut.
Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan
duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang,
tarsius, sapi, dan banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, dan
berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di daerah ini di antaranya
biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai macam burung yang
terdapat di wilayah ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar,
raja udang, rangkong, dan kakatua nuri.
Berikut ini gambar contoh fauna Indonesia bagian Tengah :
3). Fauna Indonesia Bagian Timur
Fauna Indonesia bagian Timur atau disebut tipe australic tersebar
di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa
mamalia yang menghuni wilayah ini antara lain kangguru, beruang,
Sumber: mazjhe.worpress.com
Anoa
Sumber: komodoflores.com
Komodo
Sumber: mepow.files.wordpress.com
Kuskus
Sumber: alamendah.files.wordpress.com
Babi rusa
Gambar 1.19 Beberapa spesies fauna Indonesia bagian Tengah.
38
39
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum
layang), kangguru pohon, dan kelelawar. Di wilayah ini, tidak ditemukan
kera. Di samping mamalia tersebut, terdapat pula reptil seperti
biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah
ini di antaranya burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan
namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.
Sumber: materiunasgeografi.files.wordpress.
com
Walabi
Sumber: planet-mammiferes.org
Landak irian
Sumber: faridtahu.com
Cenderawasih
Sumber: fotohewan.info
Nuri
Gambar 1.20 Beberapa spesies fauna Indonesia bagian
Timur.
40
41
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Setelah kamu memahami sebaran fauna yang ada di Indonesia,
identifikasi jenis
fauna yang dapat kamu temukan di daerah sekitarmu.
No
Jenis Fauna
Asal Kelompok
Fauna
1
2
3
4
5
Berdasarkan jenis fauna yang ada di daerah tempat tinggalmu,
tentukanlah
fauna yang termasuk fauna yang dilindungi.
No
Jenis Fauna
Bagaimana sikapmu terhadap masyarakat yang memelihara
fauna
yang dilindungi? Kemukakanlah alasanmu!
Sikap
Alasan
Aktivitas Kelompok
40
41
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
C. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada
Masa Praaksara, Hindu-
Buddha dan Islam.
Iklim dan bentuk muka bumi mempengaruhi kehidupan sosial
masyarakat Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari corak kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam.
1. Kehidupan Masyarakat Masa Praaksara.
Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara dapat dibagi
ke dalam tiga masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan,
masa
bercocok tanam, dan masa perundagian.
a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Kehidupan manusia
masa berburu dan
mengumpulkan makanan,
dari sejak Pithecanthropus
sampai dengan Homo
sapiens sangat bergantung
pada kondisi alam.
Mereka tinggal di padang
rumput dengan semak
belukar yang letaknya
berdekatan dengan sungai.
Daerah itu juga merupakan
tempat persinggahan hewan-hewan seperti kerbau, kuda, monyet,
banteng, dan rusa, untuk mencari mangsa. Hewan-hewan inilah yang
kemudian diburu oleh manusia. Di samping berburu, mereka juga
mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi,
daun-daunan, dan buah-buahan. Mereka bertempat tinggal di dalam
gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai yang
terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
Ada dua hal yang penting dalam sistem hidup
manusia Praaksara
(masa berburu dan mengumpulkan makanan) yaitu membuat alat-alat
dari batu yang masih kasar, tulang, dan kayu disesuaikan dengan
keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan kapak
genggam. Selain itu, manusia
Praaksara juga membutuhkan api
untuk memasak dan penerangan pada malam hari.
Kegiatan berburu dan
meramu sudah ditinggalkan, namun
di beberapa masyarakat Indonesia
kegiatan tersebut masih dilakukan,
seperti pada masyarakat suku-suku
terasing.
Wawasan
42
43
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Api dibuat dengan cara
menggosokkan dua keping
batu yang mengandung unsur
besi sehingga menimbulkan
percikan api dan membakar
lumut atau rumput kering yang
telah disiapkan.
Sesuai dengan mata
pencahariannya, manusia
Praaksara tidak mempunyai
tempat tinggal tetap, tetapi
selalu berpindah-pindah
(nomaden) mencari tempat-
tempat yang banyak bahan
makanan. Tempat yang mereka
pilih di sekitar padang rumput yang sering dilalui binatang buruan, di
dekat
danau atau sungai, dan di tepi pantai. Dalam kehidupan sosial,
manusia
Praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali
dirinya untuk menghadapi lingkungan sekelilingnya.
b. Masa Bercocok Tanam
Masa
bercocok tanam adalah masa ketika manusia mulai memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk
dijadikan ladang.
Masa
bercocok tanam terjadi ketika cara hidup berburu dan
mengumpulkan bahan makanan ditinggalkan. Pada masa ini, mereka
mulai hidup menetap di suatu tempat. Manusia Praaksara yang
hidup pada masa
bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu
ras
Mongoloid maupun ras Austromelanesoid.
Masa ini sangat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat
karena pada masa ini terdapat beberapa penemuan baru seperti
penguasaan sumber-sumber alam. Berbagai macam tumbuhan
dan hewan mulai dipelihara. Mereka bercocok tanam dengan cara
berladang. Pembukaan lahan dilakukan dengan cara menebang dan
membakar hutan. Jenis tanaman yang ditanam adalah ubi, pisang,
dan sukun. Selain berladang, kegiatan berburu dan menangkap ikan
terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan akan protein hewani.
Kemudian, mereka secara perlahan meninggalkan cara berladang
Sumber: pancamarga.blogspot.com
Gambar 1.21 Kegiatan manusia
masa berburu
dan mengumpulkan makanan.
42
43
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
dan digantikan dengan bersawah. Jenis tanamannya adalah padi dan
umbi-umbian.
Perkembangan selanjutnya, manusia praaksara masa ini mampu
membuat alat-alat dari batu yang sudah diasah lebih halus serta mulai
dikenalnya pembuatan gerabah. Alat-alatnya berupa beliung persegi
dan
kapak lonjong, alat-alat pemukul dari kayu, dan mata panah.
Pada masa
bercocok tanam, manusia mulai hidup menetap di suatu
perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana
yang didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Mereka
mendirikan rumah panggung untuk menghindari binatang buas.
Kebersamaan dan gotong royong mereka junjung tinggi. Semua
aktivitas kehidupan, mereka kerjakan secara gotong royong. Tinggal
hidup menetap menimbulkan masalah berupa penimbunan sampah
dan kotoran, sehingga timbul pencemaran lingkungan dan wabah
penyakit. Pengobatan dilakukan oleh para dukun.
Pada masa
bercocok tanam, bentuk perdagangan bersifat barter.
Barang-barang yang dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok
tanam, hasil kerajinan tangan (gerabah, beliung), garam, dan ikan
yang dihasilkan oleh penduduk pantai.
Carilah infomasi dari berbagai sumber tentang kehidupan masyarakat
pada masa Praaksara di daerah kabupaten/kota atau provinsi tempat
kamu tinggal! Informasi mencakup lokasi tempat mereka melakukan
aktivitas, kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politiknya. Kehidupan
sosial berisi gambaran tentang bagaimana membangun hubungan antar
anggota masyarakat. Kehidupan ekonomi berisi bagaimana mereka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan budaya berisi tradisi yang
berkembang pada saat itu. Kehidupan politik berisi bagaimana mereka
berorganisasi dan memilih pemimpinnya. Hasil penelusuran kamu,
dituangkan dalam bentuk tulisan dan dikumpulkan pada gurumu.
Aktivitas Kelompok
44
45
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
c. Masa Perundagian
Masa
perundagian merupakan masa akhir Prasejarah di Indonesia.
Menurut R.P. Soejono, kata perundagian berasal dari bahasa Bali:
undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang atau
segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan
jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu,
sampan, dan batu (Nugroho Notosusanto, et.al, 2007).
Manusia
Praaksara yang hidup pada masa
perundagian adalah
ras
Australomelanesoid dan Mongoloid. Pada masa perundagian, manusia
hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di
tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan terpimpin.
Kehidupan masyarakat pada masa
perundagian ditandai dengan
dikenalnya pengolahan logam. Alat-alat yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari sudah banyak yang terbuat dari logam.
Adanya alat-alat dari logam tidak serta merta menghilangkan
penggunaan alat-alat dari batu. Masyarakat
masa
perundagian masih
menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu. Penggunaan bahan
logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan bahan
batu. Kondisi ini disebabkan persediaan logam masih sangat terbatas.
Dengan keterbatasan ini, hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki
keahlian untuk mengolah logam.
Pada masa
perundagian, perkampungan sudah lebih besar karena
adanya hamparan lahan pertanian. Perkampungan yang terbentuk
lebih teratur dari sebelumnya. Setiap kampung memiliki pemimpin
yang disegani oleh masyarakat.
Pada masa ini, sudah ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan
dengan keahlian masing-masing.
Masyarakat tersusun menjadi kelompok majemuk, seperti kelompok
petani, pedagang, maupun perajin.
Masyarakat juga telah membentuk aturan adat istiadat yang dilakukan
secara turun-temurun. Hubungan dengan daerah-daerah di sekitar
Kepulauan
Nusantara mulai terjalin. Peninggalan
masa perundagian
menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya. Berbagai bentuk
benda seni, peralatan hidup, dan upacara menunjukkan kepada kita
bahwa kehidupan masyarakat masa itu sudah memiliki kebudayaan
yang tinggi.
44
45
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Kehidupan Masyarakat Masa Hindu dan Buddha
Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat telah
memiliki
kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan asli
Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli tidak
begitu saja menerima budaya-budaya baru tersebut.
Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya
hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kebudayaan yang datang
dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli
Indonesia. Pengaruh
kebudayaan Hindu-
Buddha di Indonesia ini dapat
dilihat dari peninggalan-peninggalan sejarah dalam berbagai bidang,
antara lain seperti berikut.
a. Bidang Keagamaan
Sebelum budaya Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah
berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh
nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animisme dan dinamisme.
Animisme merupakan suatu kepercayaan terhadap suatu benda
yang dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme merupakan suatu
kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Dengan
masuknya kebudayaan Hindu-
Buddha, masyarakat Indonesia secara
berangsur-angsur memeluk agama
Hindu dan Buddha, diawali oleh
golongan elite di sekitar istana.
b. Bidang Politik
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India.
Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu
dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan
terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin
ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan
peraturan hukum
kasta. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,
seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-
Buddha lainnya.
c. Bidang Sosial
Masuknya kebudayaan
Hindu menjadikan masyarakat Indonesia
mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan
46
47
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan),
Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit).
Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur
budaya Indonesia lama masih tampak dominan dalam semua lapisan
masyarakat.
Sistem
kasta yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta
yang ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya.
Hal ini tampak pada kehidupan masyarakat dan agama di Kerajaan
Kutai. Berdasarkan silsilahnya, Raja Kundungga adalah orang
Indonesia yang pertama tersentuh oleh pengaruh budaya India. Pada
masa pemerintahannya, Kundungga masih mempertahankan budaya
Indonesia karena pengaruh budaya India belum terlalu merasuk
ke
kerajaan. Penyerapan budaya baru mulai tampak pada waktu
Aswawarman, anak Kundungga, diangkat menjadi raja menggantikan
ayahnya. Adanya pengaruh Hindia mengakibatkan Kundungga tidak
dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai (Nugroho Notosusanto, et.al,
2007: 42).
d. Bidang Pendidikan
Lembaga-lembaga
pendidikan semacam asrama merupakan salah
satu bukti pengaruh dari
kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Lembaga
pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu
keagamaan.
e. Bidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan
digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat
Indonesia. Pada masa
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seni sastra
sangat berkembang terutama pada zaman kejayaan Kerajaan Kediri.
f. Bidang Arsitektur
Punden berundak merupakan salah satu arsitektur Zaman
Megalitikum. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang
mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan,
Candi Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan
punden
berundak agama
Buddha Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi-
candi di lereng Pegunungan Penanggungan, pengaruh unsur budaya
India sudah tidak begitu kuat. Candi-candi tersebut hanyalah
punden
berundak.
46
47
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Begitu pula fungsi candi di Indonesia, candi bukan sekadar tempat
untuk memuja dewa-dewa seperti di India, tetapi lebih sebagai tempat
pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi dengan patung
induknya yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah
meninggal. Hal ini mengingatkan kita pada bangunan punden berundak
dengan menhirnya.
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam
Masuknya
Islam berpengaruh besar pada masyarakat Indonesia.
Kebudayaan
Islam terus berkembang sampai sekarang. Pengaruh
kebudayaan
Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia antara lain
pada bidang-bidang berikut.
a. Bidang Politik
Sebelum
Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan
yang bercorak Hindu-Buddha. Tetapi, setelah masuknya Islam,
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan
dan digantikan peranannya oleh
kerajaan-kerajaan yang bercorak
Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.
Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar
sultan
atau sunan seperti halnya para wali. Jika rajanya meninggal, tidak
dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam.
b. Bidang Sosial
Kebudayaan
Islam tidak menerapkan aturan kasta seperti
kebudayaan
Hindu. Pengaruh Islam yang berkembang pesat membuat mayoritas
Sumber : www.beritadewan.com
Gambar 1.22 Candi Borobudur
Sumber : kotawisataindonesia.com
Gambar 1.23 Candi Sukuh
48
49
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
masyarakat Indonesia memeluk agama
Islam. Hal ini menyebabkan
aturan
kasta mulai pudar di masyarakat.
Nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Musa,
Ibrahim, Hasan, Hamzah, dan lainnya mulai digunakan. Kosakata bahasa
Arab juga banyak digunakan, contohnya rahmat, berkah (barokah),
rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun), majelis (majlis),
hikayat,
mukadimah, dan masih banyak lagi.
Begitu pula dengan sistem penanggalan. Sebelum budaya Islam
masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender
Saka (kalender Hindu) yang dimulai pada tahun 78 M. Dalam kalender
Saka ini, ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon,
wage, dan kliwon.
Setelah berkembangnya Islam,
Sultan Agung dari Mataram menciptakan
kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan
(komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).
c. Bidang Pendidikan
Pendidikan
Islam berkembang di pesantren-pesanten
Islam. Sebenarnya,
pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren
saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama
Hindu. Setelah
Islam masuk, mata pelajaran dan proses pendidikan
pesantren berubah
menjadi pendidikan Islam.
Pesantren adalah sebuah asrama tradisional
pendidikan
Islam. Siswa
tinggal bersama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru
yang disebut kiai.
Asrama siswa berada di dalam kompleks pesantren. Kiai juga tinggal
di kompleks pesantren.
d. Bidang Sastra dan Bahasa
Persebaran
bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa
Sanskerta karena dalam Islam tak ada pengkastaan. Semua orang dari
raja hingga rakyat jelata dapat mempelajari bahasa Arab. Pada mulanya,
memang hanya kaum bangsawan yang pandai menulis dan membaca
huruf dan bahasa Arab. Namun selanjutnya, rakyat kecil pun mampu
membaca huruf Arab.
Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada
batu nisan di daerah Leran Gresik, yang diduga makam salah seorang
bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Dalam perkembangannya,
48
49
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karya-karya sastra. Bentuk
karya sastra yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan
Islam di
antaranya sebagai berikut.
1. Hikayat, cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau
tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah.
Contoh
hikayat yang terkenal adalah Hikayat Amir Hamzah.
2. Babad, kisah pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa
sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.
3. Suluk, kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf contohnya
Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan lainnya.
4. Syair, seperti Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas.
e. Bidang Arsitektur dan
Kesenian
Islam telah memperke
-
nalkan tradisi baru dalam
teknologi
arsitektur seperti
masjid dan istana. Ada
perbedaan antara mas
-
jid-masjid yang dibangun
pada awal masuknya Islam
ke Indonesia dan masjid
yang ada di Timur Tengah.
Masjid di Indonesia tidak
memiliki kubah di puncak
bangunan. Kubah diganti-
kan dengan atap tumpang
atau atap bersusun. Jumlah
atap tumpang itu selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat serupa
dengan arsitektur
Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan Masjid Banten.
Islam juga memperkenalkan seni
kaligrafi. Kaligrafi adalah seni
menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat.
Kaligrafi ada yang berwujud gambar binatang atau
manusia (hanya
bentuk siluetnya). Ada pula yang berbentuk aksara yang diperindah.
Teks-teks dari Al-Quran merupakan tema yang sering dituangkan
dalam seni
kaligrafi ini.
Media yang sering digunakan adalah nisan makam, dinding
masjid,
mihrab, kain tenunan, kayu, dan kertas sebagai pajangan.
Sumber : www.kumpulansejarah.com
Gambar 1.24 Masjid Demak
50
51
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
D. Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu
1.
Aspek Ruang
Menurut (Sumaatmadja, 1981), ruang adalah tempat di permukaan
bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian. Bayangkan
jika kamu berada di sebuah ruang, misalnya ruang kelas. Ruang kelas
tersebut tidak hanya lantai, tetapi juga ada udara, langit-langit/plafon
ruangan, dan lain-lain. Demikian halnya dengan ruang permukaan
bumi, yang tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada
udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
Menurut pendapatmu, sampai di manakah batas sebuah ruang?
Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan
permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang
memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang
ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah
Setelah kamu mempelajari keadaan alam dan aktivitas penduduk
Indonesia, bersama teman-temanmu, identifikasi dan terapkan
pengamatanmu tentang hasil-hasil kebudayaan dan pikiran masyarakat
Indonesia pada masa Praaksara, masa
Hindu-Buddha, dan masa
Islam dalam aspek
geografis, ekonomi, budaya dan
politik dalam
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.
Aspek Masa
Aspek Kehidupan
Geografis
Ekonomi
Sosial Budaya
Politik
Praaksara
Hindu-Buddha
Islam
Aktivitas Kelompok
50
51
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga
mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu
yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau
makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian,
batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya
yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang
berbeda antara satu dengan lainnya. Tidak ada satu ruang atau satu
tempat pun yang persis sama dengan tempat lainnya. Perhatikanlah
sekeliling kamu dan bandingkan dengan tempat lainnya dilihat dari
keadaan fisiknya (tanah, air, batuan, tumbuhan dan hewan) maupun
keadaan masyarakatnya. Masing-masing memiliki perbedaan.
Perbedaan karakteristik ruang biasanya juga diikuti oleh
perbedaan sumber daya yang dihasilkannya. Karena itu, tidak ada
satu ruang pun yang mampu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri.
Setiap ruang atau tempat memerlukan sumber daya dari tempat
atau ruang lainnya. Dari sini, terjadilah keterhubungan/konektivitas
antara satu ruang dengan ruang lainnya. Manusia yang tinggal di
suatu ruang saling mengenal, saling berkomunikasi, dan saling
memerlukan dengan manusia yang tinggal di ruang lainnya. Agar
kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konektivitas
antar ruang, perhatikanlah contoh-contoh berikut ini.
a
.
Salah satu kebutuhan hidup yang mendasar pada saat ini adalah
kebutuhan bahan bakar minyak. Tidak semua daerah di Indonesia
menghasilkan bahan bakar minyak. Agar kebutuhan tersebut
terpenuhi, bahan bakar minyak didatangkan dari daerah penghasil
minyak ke daerah lain yang tidak menghasilkannya, maka terjadilah
konektivitas dan kesalingtergantungan antara daerah penghasil
bahan bakar minyak dan daerah lain yang membutuhkannya.
b
.
Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti
pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain.
Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut
sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang
tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan
pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa.
Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan
makanan dari desa ke kota.
52
53
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
c.
Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa
hanya terbatas pada sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk
desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.
Konektivitas antar ruang mencangkup seluruh aspek dan bidang
kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik.
Hal ini terjadi karena manusia selalu memerlukan manusia lainnya
untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.
Macam-macam kebutuhan :
1.
Macam-macam Kebutuhan menurut Tingkatan
nya :
b.
Kebutuhan primer
atau kebutuhan pokok adalah kebutuhan
yang mutlak harus dipenuhi karena bila tidak dipenuhi akan
memengaruhi kelangsungan hidupnya. Termasuk kebutuhan
primer antara lain : makan, pakaian dan perumahan.
c.
Kebutuhan Sekunder
( tambahan ) adalah kebutuhan yang
dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan
sekunder merupakan pelengkap dari kebutuhan primer.
d.
Kebu
tuhan Tersier atau kebutuhan barang mewah adalah
kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
kebutuhan sekunder terpenuhi.
2.
Macam-macam Kebutuhan menurut Sifatnya.
a.
Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan yang bersifat
memberi
kepuasan pada badan atau jasmani. Kebutuhan ini bersifat
materi.
b.
Kebutuhan Rohani
adalah kebutuhan yang dirasakan untuk
kepentingan jiwa manusia. Apabila kebutuhan ini terpenuhi
akan merasa puas, aman dan tenang.
3.
Macam-macam kebutuhan menurut Waktu Penggunaannya.
a.
Kebutuhan
sekarang adalah kebutuhan manusia yang harus
segera dipenuhi pada saat dibutuhkan.
Apabila pemenuhan kebutuan ini tidak dilakukan dengan segera
akan berakibat tidak baik terhadap kelangsungan hidupnya.
Wawasan
52
53
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Aspek Waktu
Waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik,
menit, jam, hari, minggu, bulan, abad, dan seterusnya. Waktu terus
bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa depan. Kita tidak
dapat mengendalikan waktu karena tidak ada manusia yang dapat
melangkah mundur ke masa lalu atau melompat maju ke masa
depan. Hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu tidak dapat diubah
kembali karena kita tidak bisa pergi ke masa lalu untuk mengubahnya.
Demikian pula hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang, tidak
dapat diketahui dengan pasti karena kita tidak dapat melompat ke
masa depan.
Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui
berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan perkembangannya
hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa
atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia.
Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang,
dan waktu yang akan datang. Pengetahuan tentang berbagai peristiwa
yang terjadi pada masa lampau membantu kita memahami perubahan
dan perkembangan masyarakat baik dari aspek ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan dan politik hingga kita memperoleh pelajaran
tentang sebab-akibat, baik-buruk, atau benar-salah yang dapat dijaikan
sebagai pedoman hidup pada masa mendatang.
b. Kebutuhan masa yang akan datang adalah kebutuhan manusia
yang pemenuhannya dapat ditangguhkan pada masa yang
akan datang. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dipersiapkan
dari sekarang.
4.
Macam-macam kebutuhan menurut Subyeknya.
a.
Kebutuhan
Individual adalah kebutuhan yang berhubungan
langsung dengan perorangan. Kebutuhan ini dirasakan oleh
diri pribadi seseorang dan pemenuhannya dilakukan secara
individu.
b.
Kebutuhan kelompok atau
kolektif adalah kebutuhan yang
dirasakan oleh sekelompok orang secara bersama-sama dan
pemenuhannya juga dilakukan secara bersama-sama.
54
55
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Peristiwa yang terjadi dalam suatu ruang seringkali tidak berdiri
sendiri, tetapi merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi
sebelumnya. Sebagai contoh, kemerdekaan yang kita nikmati saat
ini merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan kita dulu. Oleh
karena itu, kita harus menghargai jasa para pahlawan yang telah
mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan yang kita
nikmati saat ini. Peristiwa yang terjadi di dalam suatu ruang tidak
hanya dapat diamati dari ruang kecil saja seperti lingkungan sekitar
rumah atau sekolah, namun juga dapat diamati dari ruang yang lebih
besar seperti kota, provinsi, atau negara.
Waktu yang sudah berlalu tidak akan terulang kembali. Karena
itu, jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tetapi manfaatkan waktu
untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, misalnya belajar,
membantu orang tua dan lain-lain. Dengan cara demikian
berarti kamu mensyukuri waktu
yang telah diberikan oleh
Tuhan YME
Renungkan
1.
Bagi kelas kalian menjadi empat kelompok
2.
Masing-masing kelompok mengamati dan menelusuri informasi
tentang keadaan
alam dan aktivitas penduduk di daerah masing-
masing. Kalian dapat menelusuri informasi teresebut dari berbagi
sumber.
3.
Setiap kelompok membahas satu dari empat topik di bawah ini.
•
Kelompok 1 membahas tentang iklim dan aktivitas pertanian
Inf
ormasi tentang iklim yang ditelusuri mencakup keadaan suhu
udara, besarnya curah hujan, awal dan akhir musim hujan dan
musim kemarau. Informasi juga mencakup aktivitas penduduk
yang dipengaruhi oleh iklim di daerah kalian masing-masing.
•
Kelompok 2 membahas bentuk muka bumi
Informasi yang ditelusuri mencakup keadaan umum bentuk
muka bumi di daerah kalian masing-masing,
nama-nama
Proyek
54
55
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Rangkuman
1.
Letak astronomis dan
geografis
Indonesia sangat menguntungkan.
Secara astronomis, Indonesia berada pada daerah tropis sehingga
memiliki iklim
tropis dengan suhu dan curah hujan yang tinggi. Secara
geografis, Indonesia berada pada jalur lalu lintas perdagangan dunia
antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa,
Afrika, Timur Tengah, dan India.
2.
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau dengan bentuk muka bumi
yang beragam
dari dataran rendah, perbukitan, dataran tinggi, gunung
sampai pegunungan. Setiap bentuk muka bumi tersebut memiliki ciri
yang berbeda antara satu dan lainnya serta membentuk ragam aktivitas
penduduknya.
3.
Indonesia memiliki keragaman
flora dan
fauna (keanekaragaman hayati)
yang sangat tinggi. Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga
corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur.
nama gunung, nama pantai), serta aktivitas penduduk yang
dominan
pada masing-masing bentuk muka bumi.
•
Kelompok 3 membahas aktivitas penduduk
Informasi yang ditelusuri mencakup
ragam aktivitas penduduk
yang dominan di daerah kalian masing-masing dan gambaran
umum tentang bagaimana aktivitas tersebut dilakukan.
•
Kelompok
4 membahas flora dan fauna
Informasi yang
ditelusuri mencakup jenis flora dan fauna yang
banyak ditemui, flora dan fauna yang sudah langka, flora dan
fauna yang khas di daerah kalian masing-masing.
4.
Sajikan hasil pengamatan dalam bentuk tulisan
singkat
5.
Lengkap
ilah hasil pengamatan dengan gambar yang sesuai dengan
topik yang dibahas, kemudian presentasikan hasilnya di depan
kelas.
6.
Waktu untuk melakukan tugas ini selama dua minggu.
56
57
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
4.
Perkembangan kehidupan
nenek moyang bangsa Indonesia atau masa
Praaksara berlangsung melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut
dibagi menjadi masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa
bercocok tanam, serta masa perundagian.
5.
Manusia
masa berburu
dan mengumpulkan makanan, dari sejak
Pithecanthropus sampai dengan manusia Wajak, mengalami kehidupan
yang sangat bergantung pada kondisi alam.
6.
Pada masa
bercocok tanam, manusia mulai hidup menetap di suatu
perkampungan
yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang
didiami secara berkelompok oleh beberapa
keluarga.
7.
Manusia
Praaksara yang hidup pada masa
perundagian
adalah ras
Australomelanesoid dan Mongoloid.
8.
Kehidupan masyarakat pada masa
perundagian ditandai dengan
dikenalnya pengolahan logam.
9.
Sebelum masuknya kebudayaan
Hindu dan Buddha, masyarakat
Indonesia telah memiliki kebudayaan yang cukup maju.
10.
Sebelum kebudayaan Hindu-Buddha
datang, di Indonesia telah
berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek
moyang. Masuknya kebudayaan Hindu-
Buddha menjadikan masyarakat
Indonesia mengenal aturan kasta.
11.
Setelah masuknya Islam,
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha
mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-
kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka,
dan lainnya.
12.
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan
maupun hanya sebagian. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang
tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa
pada
ruang
lainnya. Selain dengan ruang, peristiwa atau gejala juga
terkait dengan
waktu.
56
57
Kelas VII SMP/MTs
Edisi Revisi
Ilmu Pengetahuan Sosial
Uji Pemahaman Materi
1.
Jelaskan keuntungan Indonesia
dilihat dari lokasinya!
2.
Mengapa Indonesia
termasuk negara beriklim tropis?
3.
Jelaskan
keragaman kondisi
fisiografis atau bentuk muka bumi di
Indonesia.
4.
Bagaimana keadaan
flora dan
fauna pada masa Praaksara di Indonesia?
5.
Mengapa Indonesia memiliki keanekeragaman hayat
i yang sangat tinggi?
6.
Mengapa penduduk
cenderung terpusat di daerah dataran rendah?
7.
Mengapa banyak dijumpai
gunung berapi di Indonesia?
8.
Apa keuntungan dan kerugian banyaknya gunung berapi di Indonesia?
9.
Mengapa
flora dan
fauna Indonesia
harus dilestarikan?
10.
Mengapa aktivitas permukiman
banyak dijumpai di daerah dataran?
11.
Mengapa terjadi perbedaa
n aktivitas penduduk di daerah yang keadaan
bentuk muka buminya berbeda?
12.
Bagaimana kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, dan masa perundagian?
Sebagai bangsa Indonesia harus bersyukur dengan memiliki
kekayaan alam
flora dan
fauna. Rasa syukur ditunjukkan dengan
memanfaatkan dan melestarikan untuk pemenuhan kebutuhan
hidup. Sebagai manusia, kita harus mengembangkan pengetahuan
agar
ciptaan Tuhan dapat digunakan secara berkelanjutan bagi
bangsa Indonesia.
Refleksi