Gambar Sampul IPA · BAB 1 BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN
IPA · BAB 1 BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN
Anni Winarsih

24/08/2021 15:32:14

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

i

Dra. Anni Winarsih

Agung Nugroho S.Pd.

Drs. Sulityoso HP

M Zajuri Amd.

Supliyadi S.Pd.

Drs. Slamet Suyanto M.Ed.

Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

IPA TERPADU

untuk SMP/MTs Kelas VII

Penulis

: Dra. Anni Winarsih

Agung Nugroho S.Pd.

Drs. Sulityoso HP

M Zajuri Amd.

Supliyadi S.Pd.

Drs. Slamet Suyanto M.Ed.

Editor

: Pardiyono, Sri Lestariningsih, Arifatun NNA

Perancang Kulit : Tim Grasindo

Layouter

: Mahardika, Iwan Kurniawan, Eyi

Ilustrator

: Nur Edi Wibowo

Foto-foto

: Lola, Ruli

Ukuran Buku

: 17,6 x 25 cm

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2008

Diperbanyak oleh....

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

IPA TERPADU

untuk SMP/MTs Kelas VII

...

WIN WINARSIH, Anny

... IPA TERPADU: SMP/MTs Kelas VII oleh Anny Winarsih, Agung Nugroho, Sulityoso HP, M Zajuri,

Supliyadi, Slamet Suyanto. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

X, 345 hlm.: ilus.; ... cm.

Daftar Pustaka : hlm. 339-341

Indeks. hlm. 329-333

ISBN ....

1. IPA TERPADU —Studi dan Pengajaran I. Judul

Hak Cipta buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemer-

intah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak

cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat

melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah

ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi

syarat kelayakan untuk digunakan

dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun

2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/

penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan

Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan,

atau difotokopi oleh masyarakat.

Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga

penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan

bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh

Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber

belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa

kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari

bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat

kami harapkan.

Jakarta, Juli 2008

Kepala Pusat Perbukuan

Kata Sambutan

iii

Kata Sambutan

iv

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Kata Pengantar

Kamu sekarang telah duduk di kelas VII SMP/MTs, tentunya akan ada perubahan teknik

belajar karena ada penyesuaian dengan lingkungan yang baru. Kamu sudah mempelajari Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) sewaktu SD. Pelajaran IPA di SD dan SMP terdapat perbedaan. Di SD

IPA merupakan satu mata pelajaran, sedangkan di SMP IPA merupakan gabungan dari beberapa

mata pelajaran, yakni, biologi, fisika, dan kimia yang dibahas lebih mendalam.

Buku ini kami susun sesuai dengan program KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran).

Salah satu manfaat dari buku ini adalah membantu kalian dalam mempelajari IPA secara ter-

padu dan kreatif.

Buku pelajaran IPA kelas VII ini, terdiri dari 14 bab, yakni Besaran Fisika dan Pengukuran,

Asam Basa dan Garam, Unsur Senyawa dan Campuran, Zat dan Wujudnya, Pemuaian, Kalor,

Sifat Zat dan Pemisahan Campuran, Perubahan Materi dan Reaksi Kimia, Pengamatan Gejala

Biotik dan Abiotik, Gerak, Mikroskop dan Keselamatan Kerja, Keanekaragaman Makhluk Hidup,

Organisasi Kehidupan, dan Ekosistem

Penyajian materi dalam buku IPA ini dilengkapi dengan bagian-bagian sebagai berikut:

1.

Tujuan: agar kamu dapat mengetahui target yang akan dicapai setelah mempelajari materi

dalam tiap bab.

2.

Advance Organizer: untuk menambah motivasi dan daya tarik dalam mempelajari bab yang

dibahas.

3.

Peta Konsep: agar kamu memiliki gambaran secara umum tentang materi.

4.

Kata-Kata Kunci: merupakan kumpulan kata/istilah yang harus dipahami.

5.

Gambar dan Ilustrasi: sebagai sarana membantu pemahaman materi.

6.

Contoh Soal: agar kamu mengetahui contoh penggunaan suatu persamaan atau konsep

IPA untuk menyelesaikan persoalan.

7.

Diskusikan: menantang kamu agar lebih kreatif dan aktif dalam belajar.

8.

Asah Kemampuan: sebagai sarana meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soal

setelah satu atau beberapa sub bab selesai dipelajari.

9.

Tokoh IPA: menampilkan tokoh yang berperan atau berjasa dalam pengembangan materi

IPA atau berjasa dalam penemuan-penemuan penting yang terkait dengan materi.

10. Belajar IPA melalui Internet: agar kamu dapat lebih mendalam dalam mempelajari materi

atau mencari informasi relevan melalui akses internet.

11. Warta IPA: berisikan berita atau informasi pengetahuan yang berkaitan dengan materi

IPA.

12. Kegiatan Ilmiah: untuk menguji dan menerapkan kaidah atau konsep IPA.

13.

Tugas Proyek: berisikan kegiatan agar kalian lebih memahami materi IPA melalui tugas-tugas

di luar jam pelajaran yang menarik dan menantang.

14. A

sah Jiwa Kewirausahaan: menampilkan usaha yang mungkin dapat dijadikan sebagai

sarana menerapkan ilmu IPA dalam kehidupan sehari-hari.

v

Kata Pengantar

15. Rangkuman: agar kamu dapat memahami garis besar materi yang dipelajari.

16. Uji Kompetensi: sebagai sarana berlatih setelah materi dalam satu bab dibahas.

17. Refleksi Diri: berisi sarana untuk agar kamu dapat merenungkan kembali apa yang telah

kamu pelajari

18. Ev

aluasi Akhir Semester: menguji penguasaan materi yang dipelajari dalam satu semester.

19. Kunci Jawaban: sebagai sarana untuk mengetahui ketepatan jawaban dari soal uji kompe-

tensi dan evaluasi.

Akhirnya, kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat sebagai salah satu media

belajar IPA dan membantu kamu dalam mempelajari materi IPA secara terpadu dan kreatif.

Semarang, Maret 2008

Tim Penulis

vi

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Pendahuluan

Buku ini merupakan gabungan dari tiga materi pelajaran IPA, yaitu Kimia, Fisika, dan Biologi.

Setiap bab membahas materi dari pelajaran berbeda yang diurutkan sesuai dengan Standar Isi

2006. Buku ini mencoba menyajikan materi semenarik mungkin bagi siswa. Selain gambar, ter-

dapat beberapa pernik yang ditampilkan untuk mempermudah pemahaman materi suatu bab.

1.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran memberikan gambaran target yang akan dicapai pengguna buku

setelah mempelajari materi setiap bab.

2.

Peta Konsep

Peta konsep merupakan bagan untuk memudahkan alur berpikir siswa ketika mempelajari

materi setiap bab.

3.

Gambar Advance Organizer

Gambar ini akan memberikan gambaran agar siswa tertarik untuk mempelajari materi yang

disajikan.

4.

Kata Kunci

Kata kunci berisi kata-kata yang menjadi inti pembahasan materi dalam setiap bab.

5.

Gambar dan Ilustrasi

Gambar ilustrasi yang disajikan akan membantu siswa memahami materi.

6.

Warta IPA

Warta IPA berisi informasi singkat sebagai tambahan terkait dengan materi setiap bab.

7.

Tokoh IPA

Tokoh IPA mengenalkan siswa dengan orang-orang berjasa yang terkait dengan materi.

8.

Contoh Soal

Contoh soal berisi contoh-contoh penyelesaian suatu soal agar siswa mengetahui contoh

penggunaan suatu persamaan atau konsep IPA untuk menyelesaikan persoalan.

9.

Asah Kemampuan

Asah kemampuan akan mengajak siswa untuk menguji kemampuan setelah mempelajari

materi.

10. Kegiatan Ilmiah

Suatu kegiatan yang dapat meningkatk

an keterampilan, kerja sama, serta kreativitas siswa

di luar jam pelajaran.

11. Diskusikan

Bahan diskusi yang disajikan akan menantang siswa agar lebih kreatif dan aktif dalam

belajar.

12. Belajar IPA melalui Internet

Ini memberikan rujukan website di Internet agar siswa dapat lebih mendalami materi pela-

jaran.

13. Tugas Proyek

Tugas Proyek berisi kegiatan agar siswa lebih memahami materi IPA melalui tugas-tugas di

luar jam pelajaran yang menarik dan menantang.

14. Asah Jiwa Kewirausahaan

Asah jiwa kewirausahaan menampilkan usaha yang mungkin dapat dijadikan sebagai sarana

menerapkan ilmu IPA dalam kehidupan sehari-hari.

vii

15. Uji Kompetensi

Uji kompetensi memuat soal pilihan ganda dan uraian untuk menguji pemahaman siswa

setelah membahas materi di setiap akhir bab.

16. Refleksi Diri

Refleksi diri berisi sarana untuk agar kamu dapat merenungkan kembali apa yang telah

siswa pelajari.

17. Evaluasi Akhir Semester Gasal dan Genap

Evaluasi akhir semester berisi soal pilihan ganda dan soal uraian untuk menguji pemaha-

man siswa setelah membahas seluruh materi buku.

18. Kunci Jawaban

Kunci jawaban merupakan sarana untuk mengetahui ketepatan jawaban dari soal uji kom-

petensi dan evaluasi.

19. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat buku-buku yang digunakan sebagai sumber untuk menulis buku

ini.

Di bagian akhir buku, disajikan juga “ Simbol Alfabetis”, “Indeks”, dan “Glosarium”, Bagian

ini diharapkan bisa membantu siswa maupun guru akan istilah-istilah dan simbol-simbol tertentu

yang baru atau jarang digunakan.

Demikian beberapa hal dalam penyajian buku ini. Semoga beberapa hal di atas menambah

semangat dalam belajar, selain tentu saja guru dalam mengajar. Mendidik memang seperti mena-

nam pohon keras, hasilnya tidak dapat langsung dirasakan. Oleh karena itu, langkah-langkah

kecil menjadi sangat berarti. Selamat belajar!

Pendahuluan

viii

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

KATA SAMBUTAN .................................................................................................................

.............................. iii

KATA PENGANTAR

............................................................................................................................................ iv

PENDAHULUAN .................................................................................................................................................. vi

BAB 1

BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN .......................................................................................

1

A.

Besaran Fisika dan Satuan .................................................................................................

3

B.

Pengukuran Besaran Fisika ...............................................................................................

13

C.

Suhu dan Pengukurannya .................................................................................................

21

D.

Memperhatikan dan Menerapkan Keselamatan Kerja

dalam Pengukuran ............................................................................................................

.. 25

Uji Kompetensi 1 ..............................................................................................................

................ 27

BAB 2

ASAM, BASA, DAN GARAM ...................................................................................................

........ 31

A.

Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam ...............................................................................

33

B.

Identifikasi Asam, Basa, dan Garam ...............................................................................

40

C.

Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan.................................................................

44

Uji Kompetensi 2 .............................................................................................................

................ 49

BAB 3

UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN .......................................................................................

51

A.

Unsur dan Lambang Unsur ...............................................................................................

53

B.

Rumus Kimia ........................................................................................................................... 57

C.

Sifat-Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran .................................................................

58

D.

Perbedaan Antara Senyawa dan Campuran ...............................................................

62

Uji Kompetensi 3 .............................................................................................................

................ 63

BAB 4

ZAT DAN WUJUDNYA ........................................................................................................

............. 65

A.

Zat dan Perubahan Wujudnya .........................................................................................

67

B.

Menafsirkan Susunan dan Gerak Partikel pada Berbagai

Wujud Zat Melalui Penalaran ...........................................................................................

71

C.

Membedakan Kohesi dan Adhesi Berdasarkan Pengamatan ..............................

73

D.

Kapilaritas ...............................................................................................................

................ 75

E.

Massa Jenis dan Pengukurannya ....................................................................................

76

F.

Penggunaan Konsep Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-Hari .......................

83

Uji Kompetensi 4 .............................................................................................................

................ 86

Daftar Isi

ix

ix

BAB 5

PEMUAIAN ................................................................................................................

.......................... 91

A.

Pemuaian Zat Padat .........................................................................................................

.... 93

B.

Pemuaian Zat Cair ..........................................................................................................

...... 98

C.

Pemuaian pada Gas ............................................................................................................. 100

D.

Penerapan Prinsip Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari ........................

103

Uji Kompetensi 5 .............................................................................................................

................ 107

BAB 6

KALOR ...................................................................................................................

............................... 111

A.

Pengertian Kalor ................................................................................................................... 113

B.

Kalor dapat Mengubah Suhu Benda .............................................................................

114

C.

Kalor dapat Mengubah Wujud Zat .................................................................................

121

D.

Perpindahan Kalor ..........................................................................................................

...... 133

E.

Pemanfaatan Kalor dalam Kehidupan Sehari-Hari ...................................................

140

Uji Kompetensi 6 .............................................................................................................

................ 142

BAB 7

SIFAT ZAT DAN PEMISAHAN CAMPURAN ...............................................................................

145

A.

Sifat Zat ..................................................................................................................

.................. 147

B.

Pemisahan Campuran ......................................................................................................... 148

Uji Kompetensi 7 .............................................................................................................

................ 156

BAB 8

PERUBAHAN MATERI DAN REAKSI KIMIA ................................................................................

159

A.

Materi dan Perubahannya .................................................................................................

161

B.

Reaksi Kimia ...............................................................................................................

............. 165

C.

Ciri-Ciri Reaksi Kimia .....................................................................................................

....... 170

D.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Kimia .....................................................

174

Uji Kompetensi 8 ..............................................................................................................

................ 179

EVALUASI AKHIR SEMESTER GASAL ........................................................................................................... 181

BAB 9

PENGAMATAN GEJALA BIOTIK DAN ABIOTIK .........................................................................

185

A.

Pengertian Biologi dan Cabang Biologi .......................................................................

187

B.

Kerja Ilmiah ............................................................................................................................. 187

C. Pengamatan Gejala Biotik dan Abiotik .........................................................................

193

Uji Kompetensi 9 .............................................................................................................

................ 195

BAB 10 GERAK ..................................................................................................................

................................ 197

A.

Pengertian Gerak .................................................................................................................. 199

B.

Jarak dan Perpindahan ......................................................................................................

. 200

C.

Kecepatan dan Kelajuan ....................................................................................................

201

D.

Percepatan .................................................................................................................

............. 203

Daftar Isi

x

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

E.

Gerak Lurus ................................................................................................................

............. 205

F.

Penerapan GLB dan GLBB dalam Kehidupan Sehari-hari ......................................

211

Uji Kompetensi 10 ............................................................................................................

.............. 214

BAB 11 MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA .................................................................................

217

A.

Mikroskop dan Jenis-Jenisnya ........................................................................................

219

B.

Bagian-Bagian Mikroskop dan Cara Penggunaannya .............................................

222

C.

Keselamatan Kerja ..........................................................................................................

...... 230

Uji Kompetensi 11 ............................................................................................................

.............. 236

BAB 12 KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP ...................................................................................

239

A.

Ciri-ciri Makhluk Hidup ....................................................................................................

... 241

B.

Keanekaragaman Makhluk Hidup ..................................................................................

245

C.

Tata Cara Pemberian Nama Ilmiah .................................................................................

246

D.

Klasifikasi Makhluk Hidup..................................................................................................

250

Uji Kompetensi 12 ............................................................................................................

.............. 267

BAB 13 ORGANISASI KEHIDUPAN...................................................................................................

.......... 271

A.

Sel ............................................................................................................................................... 273

B.

Jaringan ...................................................................................................................

................. 279

C.

Organ ........................................................................................................................................ 284

D.

Sistem Organ .......................................................................................................................... 286

Uji Kompetensi 13 ............................................................................................................

.............. 289

BAB 14 EKOSISTEM .............................................................................................................

........................... 291

A.

Komponen Ekosistem .........................................................................................................

293

B.

Satuan-Satuan dalam Ekosistem ....................................................................................

297

C.

Hubungan Antarkomponen Ekosistem ........................................................................

300

D.

Manusia dan Lingkungan ..................................................................................................

306

E.

Pengelolaan Lingkungan Hidup .....................................................................................

307

Uji Kompetensi 14 .............................................................................................................

.............. 317

EVALUASI AKHIR SEMESTER GENAP ............................................................................................................ 320

SIMBOL ALFABETIS ........................................................................................................................................... 324

INDEKS .......................................................................................................................

......................................... 329

GLOSARIUM ......................................................................................................................................................... 334

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................................. 339

KUNCI JAWABAN ............................................................................................................................................... 342

BIOGRAFI PENULIS ..............................................................................................................

.............................. 344

1

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, kamu

diharapkan dapat:

1. mengindentifikasi besaran

pokok dan turunan beserta

satuannya;

2. melakukan pengukuran pada

besaran panjang, massa, waktu,

dan suhu dengan alat ukur yang

sesuai secara teliti.

BESARAN FISIKA

DAN PENGUKURAN

Peta Konsep

BAB I

BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN

Mengidenti

fi

kasi Besaran

Fisika ke dalam Besaran

Pokok dan Turunan

Pengukuran terhadap

Besaran Fisika

Panjang

Termometer

Satuan Besaran Pokok

dan Besaran Turunan

Konversi Satuan

Massa

Neraca

Jam

Stopwatch

Suhu

Keselamatan Kerja

dalam Pengukuran

Penggaris

Jangka Sorong

Mikrometer Sekrup

Waktu

002 bab 1.indd 1

7/18/2008 7:04:12 PM

2

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Kegiatan yang berhubungan dengan pengukuran sering kita temukan dalam kehidupan

sehari-hari, misalnya di pasar. Sebagai contoh, pedagang sembako dan sayur menimbang

massa barang sembako dan sayur untuk dijual secara eceran, pedagang kain mengukur

panjang dan lebar kain dengan meteran kain, serta pembeli sepulang dari pasar melihat

jamnya untuk memperkirakan waktu kedatangan angkutan umum. Massa, panjang, dan

waktu termasuk besaran

fi

sika. Karena dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat

kegiatan yang berhubungan dengan pengukuran besaran

fi

sika, maka sangatlah penting

bagi kalian untuk mempelajari pengukuran tersebut secara baik. Dapatkah kalian

melakukan pengukuran secara benar dan teliti? Sudahkah kalian menjaga keselamatan

kerja ketika melakukan pengukuran?

Gambar 1.1 Suasana Pasar Tradisional

Foto: Dokumentasi Penerbit

002 bab 1.indd 2

7/18/2008 7:04:14 PM

3

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh

besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya,

misalnya teknologi elektronika, teknologi informasi, dan teknologi

alat ukur. Hal ini disebabkan di dalam

fi

sika mengandung prinsip-

prinsip dasar mengenai gejala-gejala alam yang ada di sekitar kita.

Fenomena dan gejala-gejala alam tersebut meliputi besaran-besaran

fi

sika di antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik, dan energi.

Penerapan besaran-besaran

fi

sika dalam aktivitas kegiatan

sehari-hari senantiasa berkaitan dengan pengamatan dan pengu-

kuran. Sebagai contoh, informasi kecepatan gerak pesawat terbang

bagi seorang pilot berguna untuk mengoperasikan pesawat yang

dikendalikannya. Besarnya suhu badan kita merupakan informasi

untuk mengetahui apakah badan kita sehat atau tidak. Sepatu dan

pakaian yang kita gunakan mempunyai ukuran tertentu.

Melihat betapa pentingnya pengukuran besaran

fi

sika, maka di

dalam bab ini akan dipelajari pengertian besaran

fi

sika, pengukuran

besaran

fi

sika yang meliputi massa, panjang, waktu, dan suhu serta

konversi satuannya.

A. Besaran Fisika dan Satuan

1. Pengertian Besaran Fisika, Besaran Pokok, dan

Besaran Turunan

Berapakah tinggi dan berat badanmu? Tentu saja kamu dapat

mengukur secara langsung tinggi badanmu dengan alat ukur meteran

pita, misalnya 165 cm. Bagaimana dengan berat badanmu? Di dalam

pembicaraan kita sehari-hari yang dimaksud dengan berat badan

adalah massa, sedangkan dalam

fi

sika pengertian berat dan massa

berbeda. Berat badan dapat kita tentukan dengan menggunakan alat

timbangan berat badan. Misalnya, setelah ditimbang berat badanmu

50 kg atau dalam

fi

sika bermassa 50 kg. Tinggi atau panjang dan

massa adalah sesuatu yang dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan

dengan angka dan satuan. Panjang dan massa merupakan besaran

fi

sika. Jadi, besaran

fi

sika adalah ukuran

fi

sis suatu benda yang

dinyatakan secara kuantitas.

Selain besaran

fi

sika juga terdapat besaran-besaran yang bukan

besaran

fi

sika, misalnya perasaan sedih, gembira, dan lelah. Karena

perasaan tidak dapat diukur dan tidak dapat dinyatakan dengan

angka dan satuan, maka perasaan bukan besaran

fi

sika.

Kata-Kata Kunci

(Key Words)

besaran

fi

sika

besaran pokok

besaran turunan

satuan SI dan CGS

meter standar

satu kilogram

satu detik

konversi

pengukuran

jangka sorong

mikrometer sekrup

neraca tiga lengan

termometer

keselamatan kerja

Gambar 1.2 Massa Seorang

Pesumo merupakan Besaran

Pokok

Sumber Gambar:

http://id.

wikipedia.org

(2008)

Belajar IPA melalui Internet

Kamu dapat belajar materi ini dengan mengakses website

www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?.

id=224

002 bab 1.indd 3

7/18/2008 7:04:15 PM

4

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Besaran

fi

sika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok

dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah

ditetapkan terlebih dahulu. Adapun, besaran turunan merupakan

besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok.

Sistem satuan besaran

fi

sika pada prinsipnya bersifat standar

atau baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah

digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan standar

ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuwan di

Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan

dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan

menjadi sistem metrik besar atau MKS (

Meter Kilogram Second

) yang

disebut sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil

atau CGS (

Centimeter Gram Second

).

Besaran pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya

dapat dilihat dalam Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 berikut.

No.

Besaran Pokok

Satuan SI / MKS

Singkatan

Satuan Sistem CGS

Singkatan

1

Panjang

meter

m

centimeter

cm

2

Massa

kilogram

kg

gram

g

3

Waktu

detik

s

detik

s

4

Suhu

kelvin

K

Kelvin

K

5

Kuat arus listrik

ampere

A

stat ampere

statA

6

Intensitas cahaya

candela

Cd

candela

Cd

7

Jumlah zat

kilo mol

kmol

mol

mol

Tabel 1.1 Satuan Besaran Pokok dalam Sistem Metrik

Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok

tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan

sudut ruang dengan satuan steradian (sr).

No.

Besaran Turunan

Penjabaran dari Besaran Pokok

Satuan Sistem MKS

1

Luas

Panjang

×

Lebar

m

2

2

Volume

Panjang

×

Lebar

×

Tinggi

m

3

3

Massa jenis

Massa : Volume

kg/m

3

4

Kecepatan

Perpindahan : Waktu

m/s

5

Percepatan

Kecepatan : Waktu

m/s

2

6

Gaya

Massa

×

Percepatan

newton (N) = kg.m/s

2

7

Usaha

Gaya

×

Perpindahan

joule (J) = kg.m

2

/s

2

8

Daya

Usaha : Waktu

watt (W) = kg.m

2

/s

3

9

Tekanan

Gaya : Luas

pascal (Pa) = N/m

2

10

Momentum

Massa

×

Kecepatan

kg.m/s

Tabel 1.2 Beberapa Besaran Turunan beserta Satuannya

002 bab 1.indd 4

7/18/2008 7:04:15 PM

5

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan

berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan

antarnegara. Kamu dapat membayangkan betapa kacaunya per-

dagangan apabila tidak ada satuan standar, misalnya satu kilogram

dan satu meter kubik.

a.

Satuan Internasional untuk Panjang

Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam

satuan meter, centimeter, milimeter, atau kilometer. Satuan besaran

panjang dalam SI adalah meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan

sama dengan panjang sepersepuluh juta

¥ ́

¦μ

§¶

1

10000000

dari jarak

kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris. Kemudian dibuatlah batang

meter standar dari campuran Platina-Iridium. Satu meter dide

fi

nisikan

sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu 0ºC. Meter

standar ini disimpan di

International Bureau of Weights and Measure

di Sevres, dekat Paris.

Batang meter standar dapat berubah dan rusak karena

dipengaruhi suhu, serta menimbulkan kesulitan dalam menentukan

ketelitian pengukuran. Oleh karena itu, pada tahun 1960 de

fi

nisi satu

meter diubah. Satu meter dide

fi

nisikan sebagai jarak 1650763,72

kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas

krypton-86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.

Pada tahun 1983, Konferensi Internasional tentang timbangan

dan ukuran memutuskan bahwa satu meter merupakan jarak yang

ditempuh cahaya pada selang waktu

1

299792458

sekon. Penggunaan

kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap selalu konstan.

b.

Satuan Internasional untuk Massa

Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram

(kg). Pada mulanya para ahli mende

fi

nisikan satu kilogram sebagai

massa sebuah silinder yang terbuat dari bahan campuran Platina dan

Gambar 1.3 Volume Air di Bak adalah Besaran Turunan

Sumber Foto: Dokumentasi Penerbit

Gambar 1.5 Kilogram Standar

yang Terbuat dari Campuran

Platina-Iridium

Sumber Gambar:

http://

physics.nist.gov

(2008)

Gambar 1.4 Meter Standar

yang Terbuat dari Campuran

Platina-Iridium

Sumber Gambar:

http://

museum.nist.gov

(2008)

002 bab 1.indd 5

7/18/2008 7:04:17 PM

6

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Iridium yang disimpan di Sevres, dekat Paris. Untuk mendapatkan

ketelitian yang lebih baik, massa standar satu kilogram dide

fi

nisikan

sebagai massa satu liter air murni pada suhu 4ºC.

c.

Satuan Internasional untuk Waktu

Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam

SI. Pada awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi

bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik dide

fi

nisikan sebagai

1

26400

kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan

24 jam = 24

ˆ

60

ˆ

60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari

tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para

ahli menetapkan de

fi

nisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang

diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak

9192631770 kali.

2. Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu

Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan

suatu besaran harus tepat, sebab apabila tidak sesuai akan berkesan

janggal bahkan lucu. Misalnya seseorang mengatakan tinggi badannya

150ºC, orang lain yang mendengar mungkin akan tersenyum karena

hal itu salah. Demikian pula dengan pernyataan bahwa suhu badan

orang yang sehat biasanya 36 meter, terdengar janggal.

Hasil suatu pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan

yang sesuai dengan keinginan kita atau yang kita perlukan. Contohnya

panjang meja 1,5 m, sedangkan kita memerlukan dalam satuan

cm, satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan milisekon

menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan

ke satuan yang lainnya diperlukan tangga konversi. Gambar 1.8 pada

halaman 7 menunjukkan tangga konversi panjang, massa, dan waktu,

beserta dengan langkah-langkah penggunaannya.

Tokoh IPA

Gambar 1.7

Christian Huygens

Sumber Gambar:

http://

www.wikipedia.org

(2008)

Christiaan Huygens

Christiaan Huygens (14 April 1629—8 Juli 1695), merupakan ahli

matematika dan ahli

fi

sika; lahir di Den Haag, Belanda, sebagai anak dari

Constantin Huygens. Ahli sejarah umumnya mengaitkan Huygens dengan

revolusi ilmiah.

Christiaan umumnya menerima penghargaan minor atas perannya

dalam perkembangan kalkulus modern. Ia juga mendapatkan peringatan

atas argumennya bahwa cahaya terdiri dari gelombang. Tahun 1655, ia

menemukan bulan Saturnus, yaitu Titan. Selain itu, Christiaan Huygens adalah

penemu pertama jam pendulum atau jam bandul.

Gambar 1.6 Jam Atom

Sumber Gambar:

http://

id.wikipedia.org/

(2008)

002 bab 1.indd 6

7/18/2008 7:04:18 PM

7

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Gambar 1.8 Tangga Konversi Panjang

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Contoh Soal 1.1

Soal

Nyatakan jarak 2000 m dalam satuan

a) cm

b) km

Pembahasan

Langkah-langkah berikut untuk menyelesaikan soal diatas.

1.

perhatikan posisi konversi satuan yang ditanyakan, letaknya di atas atau di bawah posisi

satuan yang diketahui,

2.

jika posisinya di atas, dibagi dengan 10

n

dan jika posisinya di bawah, dikali 10

n

,

3. nilai

n

adalah jumlah tangga di atas atau di bawah satuan yang diketahui.

a)

2000 m = ... km

Satuan km berada 3 tangga (

n

= 3) di atas satuan m, maka

2000 m

=

3

2000

10

km

=

2000

10

km

2000 m

= 2 km

b)

2000 m = ... cm

Satuan cm berada 2 tangga (

n

= 2) di bawah posisi satuan m, maka

2000 m

= 2000

ˆ

10

2

cm

= 2000

ˆ

100 cm

= 200000 cm

2000 m

= 2

ˆ

10

5

cm

km

hm

dam

m

dm

cm

mm

(kilometer)

(hektometer)

(dekameter)

(meter)

(desimeter)

(centimeter)

(milimeter)

turun tangga dikali 10

naik tangga dibagi 10

km

2

hm

2

dam

2

m

2

dm

2

cm

2

mm

2

(kilometer kuadrat)

(hektometer kuadrat)

(dekameter kuadrat)

(meter kuadrat)

(desimeter kuadrat)

(centimeter kuadrat)

(milimeter kuadrat)

turun tangga dikali 100

naik tangga dibagi 100

km

3

hm

3

dam

3

m

3

dm

3

cm

3

mm

3

(kilometer kubik)

(hektometer kubik)

(dekameter kubik)

(meter kubik)

(desimeter kubik)

(centimeter kubik)

(milimeter kubik)

turun tangga dikali 1000

naik tangga dibagi 1000

002 bab 1.indd 7

7/18/2008 7:04:19 PM

8

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Soal

Konversikan 100 cm

2

dalam satuan

a) m

2

b) mm

2

Pembahasan

a) 100 cm

2

= ... m

2

Karena posisi satuan m

2

berada 2 tangga di atas posisi satuan cm

2

(

n

= 2

10

2

n

10

4

),

maka

100 cm

2

=

4

100

10

m

2

=

100

10000

m

2

= 0,01 m

2

100 cm

2

= 10

-2

m

2

b)

100 cm

2

= ... mm

2

Posisi mm

2

berada 1 tangga di bawah posisi satuan cm

2

(

n

= 1

10

2

n

10

2

), maka

100 cm

2

= 100

ˆ

10

2

mm

2

= 100

ˆ

100 mm

2

= 10000 mm

2

= 10000 mm

2

100 cm

2

= 10

4

mm

2

Contoh Soal 1.2

Contoh Soal 1.3

Soal

Nyatakan massa benda 10000 g dalam satuan

a) kg

b) mg

Pembahasan

Perhatikan tangga konversi massa di samping!

a)

10000 g = ... kg

Posisi g berada 3 tangga di bawah posisi satuan kg

10000 g =

3

10000

10

kg

=

10000

1000

kg

10000 g = 10 kg

Gambar 1.9 Tangga Konversi Massa

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

kg

hg

dag

g

dg

cg

mg

(kilogram)

(hektogram)

(dekagram)

(gram)

(desigram)

(centigram)

(miligram)

turun tangga dikali 10

naik tangga dibagi 10

002 bab 1.indd 8

7/18/2008 7:04:19 PM

9

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Soal

Nyatakan waktu 10 sekon dalam satuan

a) das

b) ms

Pembahasan

Perhatikan tangga konversi waktu di samping!

a)

10 sekon = ... das

Posisi satuan sekon (s) berada 1 tangga di bawah

posisi satuan das

10 sekon =

1

10

10

das

=

10

10

das

10 sekon = 1 das

b)

10 sekon = ... ms

Posisi satuan sekon (s) berada 3 tangga di atas posisi satuan ms

10 sekon = 10

ˆ

10

3

ms

= 10

ˆ

1000 ms

= 10000 ms

10 sekon = 10

4

ms

b)

10000 g = ... mg

Posisi g berada 3 tangga di atas posisi satuan mg

10000 g = 10000

ˆ

10

3

mg

= 10000

ˆ

1000 mg

= 10000000 mg

10000 g = 10

7

mg

Contoh Soal 1.4

Gambar 1.10 Tangga Konversi Waktu

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

3. Awalan Satuan dan Sistem Satuan di Luar Sistem

Metrik

Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang

sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard,

feet, mil, ton, dan ons. Satuan-satuan tersebut dapat dikonversi

atau diubah ke dalam satuan sistem metrik dengan patokan yang

ditentukan. Konversi besaran panjang menggunakan acuan sebagai

berikut:

1 mil = 1760 yard

(1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang

dewasa).

ks

hs

das

s

ds

cs

ms

(kilosekon)

(hektosekon)

(dekasekon)

(sekon)

(desisekon)

(centisekon)

(milisekon)

turun tangga dikali 10

naik tangga dibagi 10

002 bab 1.indd 9

7/18/2008 7:04:20 PM

10

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

1 yard = 3 feet

(1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang

dewasa).

1 feet = 12 inci

(1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).

1 inci = 2,54 cm

1 cm = 0,01 m

Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem

Inggris. Untuk besaran massa berlaku juga sistem konversi dari

satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem SI.

Contohnya sebagai berikut.

1 ton

= 1000 kg

1 ons (oz) = 0,02835 kg

1 kuintal = 100 kg

1 pon (lb) = 0,4536 kg

1 slug

= 14,59 kg

Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke

dalam sistem SI yaitu detik atau sekon. Contohnya sebagai berikut.

1 tahun = 3,156

ˆ

10

7

detik •

1 jam

= 3600 detik

1 hari

= 8,640

ˆ

10

4

detik •

1 menit = 60 detik

Di dalam sistem metrik juga dikenal sistem awalan dari sistem

MKS baik ke sistem makro maupun ke sistem mikro. Perhatikan

Tabel 1.3 berikut ini.

Tabel 1.3 Awalan Satuan Sistem Metrik Besaran Panjang

Sistem

Awalan Satuan

Lambang

Konversi

Konversi

Makro

Eksa

E

10

18

Peta

P

10

15

Tera

T

10

12

Giga

G

10

9

Mega

M

10

6

kilo

k

10

3

hekto

h

10

2

deka

da

10

1

MKS

meter

1

Konversi

Mikro

centi

c

10

-2

mili

m

10

-3

mikro

μ

10

-6

nano

n

10

-9

piko

p

10

-12

femto

f

10

-15

atto

a

10

-18

002 bab 1.indd 10

7/18/2008 7:04:20 PM

11

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Penelitian jagad mikro dengan konversi sistem mikro banyak

berkembang dalam bidang teknolgi dewasa ini, contohnya teknologi

nano yang menyelidiki jagad renik seperti sel, virus, bakteriofage, dan

DNA. Adapun penelitian jagad makro menggunakan konversi sistem

makro karena objek penelitiannya mencakup wilayah lain dari jagad

raya, yaitu objek alam semesta di luar bumi.

4. Mengonversi Satuan Besaran Turunan

Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaran-

besaran pokok yang mende

fi

nisikan besaran turunan tersebut.

Oleh karena itu, seringkali dijumpai satuan besaran turunan dapat

berkembang lebih dari satu macam karena penjabarannya dari

de

fi

nisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat

ditulis dengan m/s

2

dapat juga ditulis dengan N/kg. Satuan besaran

turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah

ini!

1 dyne

= 10

-5

newton

1 erg

= 10

-7

joule

1 kalori

= 0,24 joule

1 kWh

= 3,6

ˆ

10

6

joule

1 liter

= 10

-3

m

3

= 1 dm

3

1 ml

= 1 cm

3

= 1 cc

1 atm

= 1,013

ˆ

10

5

pascal

1 gauss

= 10

-4

tesla

Contoh Soal 1.5

Soal

Nyatakan satuan kecepatan 36 km/jam dalam satuan m/s!

Pembahasan

36 km/jam

=

36 km

1 jam

=

36000 m

3600 sekon

= 10

m

s

36 km/jam

= 10 m/s

002 bab 1.indd 11

7/18/2008 7:04:21 PM

12

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Soal

Konversikan satuan massa jenis air 1 g/cm

3

dalam satuan kg/m

3

!

Pembahasan

1 g/cm

3

=

3

1 kg

1 m

=

3

3

6

1

kg

10

1

m

10

=

3

1

10

ˆ

6

10

1

3

1 kg

1 m

=

6

3 3

3

1000000 kg

10 kg

=

10 m

1000 m

= 1 g/cm

3

= 1000 kg/m

3

Contoh Soal 1.6

Asah Kemampuan 1.1

1.

Tono mengendarai motor dengan kelajuan 72 km/jam. Konversikan satuan kelajuan motor

Tono dalam satuan m/s!

2.

Sebongkah es dapat terapung di permukaan air karena massa jenis es lebih kecil daripada

massa jenis air. Es bermassa jenis 0,8 g/cm

3

dan air 1 g/cm

3

. Konversikan satuan massa

jenis es dan air tersebut dalam satuan kg/m

3

!

3.

Adik sakit batuk. Ibu memberinya obat sehari 3

ˆ

1 sendok makan. Apabila 1 sendok makan

sama dengan 5 ml, nyatakan satuannya dalam cc, liter, dm

3

, dan m

3

!

Diskusikan 1.1

Buatlah kliping tentang sistem konversi berbagai macam besaran yang kalian jumpai. Susun

dan kelompokkanlah ke dalam besaran pokok dan besaran turunan pada tabel secara terpisah.

Diskusikan dengan temanmu kliping yang sudah kalian buat!

002 bab 1.indd 12

7/18/2008 7:04:21 PM

13

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

B. Pengukuran Besaran Fisika

Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting.

Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong

sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan

meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging sesuai

kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan duduk.

Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran

panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya

alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang

insinyur sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos

untuk mendapatkan satuan meter. Apakah yang dimaksud dengan

pengukuran itu? Untuk memahaminya lakukan kegiatan berikut ini.

Kegiatan Ilmiah 1.1

Pengukuran dengan Satuan Baku dan Tidak Baku

Tujuan

Memahami pengukuran dengan satuan baku dan tidak baku secara baik dan benar

Alat dan bahan

Meja dan penggaris

Petunjuk Kerja

1.

Ukurlah panjang dan lebar meja sebuah meja dengan jengkal tanganmu (jengkal = jarak

ujung ibu jari sampai ujung jari kelingking). Tulislah hasilnya dalam tabel.

2.

Mintalah pada teman sebangkumu untuk melakukan hal yang sama. Catat hasilnya.

3.

Lakukan kegiatan 1 dan 2, tetapi dengan menggunakan alat ukur penggaris/mistar plastik.

Catat hasilnya dan bandingkan pengukuranmu dengan teman sebangkumu.

Tabel 1.4 Hasil Pengukuran Panjang Meja

Alat Ukur

Panjang Meja

Jengkalmu

... jengkal

Jengkal temanmu

... jengkal

Penggaris plastik (pengukuranmu)

... cm

Penggaris plastik (pengukuran temanmu)

... cm

Pertanyaan

1. Satuan manakah (jengkal atau cm) yang mempunyai nilai hasil pengukuran yang sama?

2. Mengapa jengkal merupakan satuan tidak baku, sedangkan cm termasuk satuan baku?

Gambar 1.11 Daging Sapi

Dijual dengan Harga per

Kilogram

Foto: Dokumentasi Penulis

002 bab 1.indd 13

7/18/2008 7:04:27 PM

14

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Berdasarkan Kegiatan Ilmiah 1.1, kamu telah mengukur panjang

suatu meja, misalnya kamu mendapatkan panjang meja tersebut

lima jengkal. Kegiatan yang kamu lakukan tersebut merupakan

membandingkan besaran panjang dengan satuan jengkal. Dalam

fi

sika, kegiatan tersebut dinamakan pengukuran. Pengukuran adalah

membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan.

Contoh lain adalah ketika kita mengukur panjang meja dengan

penggaris, misalnya didapat panjang meja 100 cm, maka panjang

meja merupakan besaran, 100 merupakan hasil dari pengukuran

sedangkan cm adalah satuannya.

Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu

ketepatan (akurasi), kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan

(sensitivitas). Dengan aspek-aspek pengukuran tersebut diharapkan

mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan benar.

Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran

fi

sika,

meliputi panjang, massa, dan waktu.

1. Pengukuran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah

sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar

buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan

raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.

a.

Pengukuran Panjang dengan Mistar

Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti

penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari

plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk

pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter,

sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter.

Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

Gambar 1.12 Berbagai Alat Ukur Panjang

Foto: Dokumentasi Penerbit

Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika

membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pemba-

caan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat

atau disebut dengan kesalahan paralaks.

002 bab 1.indd 14

7/18/2008 7:04:40 PM

15

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Warta IPA

Mistar Terpanjang

Cahaya merambat menurut garis lurus maka dapat dijadikan mistar

terpanjang. Contohnya sinar laser. Dengan sinar laser kita dapat mengukur

jarak bumi ke bulan. Gambar di samping merupakan pembangkit sinar laser.

Sinar laser dipancarkan dari bumi ke bulan. Kemudian dipantulkan kembali

ke bumi oleh re

fl

ektor dengan mengukur waktu (

t

) yang diperlukan sinar laser

dari bumi ke bulan, dan kembali lagi ke bumi. Kita dapat mengukur jarak

(

s

) bumi ke bulan dengan rumus,

s =

(c

ˆ

t )

2

, dengan c = cepat rambat

cahaya/sinar laser =3

ˆ

10

8

m/s.

Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

W

Gambar 1.14

Pembangkit Sinar Laser

Sumber Gambar:

www.phy.

ncku.edu.tw

(2008)

b.

Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong

Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk

mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong.

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas

ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.

Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin

dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting

jangka sorong yaitu

1.

rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm

2.

rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan

nonius mempunyai selisih 1 mm.

Gambar 1.15 Bagian-Bagian Jangka Sorong

Sumber:

www.loscoltrahues.com

(2008)

Gambar 1.13 Pembacaan Skala

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

21,7 cm (Benar)

21,6 cm (Salah)

21,8 cm (Salah)

Benda yang diukur

Sekrup Penjepit

Skala Utama

Skala Nonius

Rahang Geser

Rahang Tetap

002 bab 1.indd 15

7/18/2008 7:04:45 PM

16

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Contoh Soal 1.7

Soal

Hitunglah diameter baut pada gambar berikut!

Pembahasan

1.

Langkah pertama

Tentukan terlebih dahulu skala utama.

Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak

di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala

tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.

2.

Langkah kedua

Menentukan skala nonius.

Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap

adalah angka 7. Jadi, skala nonius bernilai

7

ˆ

0,01 cm = 0,07 cm.

3.

Langkah ketiga

c.

Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup

Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur

benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti?

Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.

Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang

mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat,

diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.

Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala

utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala

utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala

putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari

mikrometer.

Gambar 1.16 Contoh Hasil Pengukuran

Diameter Baut dengan Jangka Sorong

Sumber Gambar:

http://upload.wikimedia.

org

(2008)

Gambar 1.17 Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup

Sumber Gambar:

www.phy.uct.ac.za

(2008)

Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius.

Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm

Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,47 cm.

Silinder Bergerigi

Skala Utama

Rahang Putar

Skala Putar

002 bab 1.indd 16

7/18/2008 7:04:47 PM

17

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

0 1

0,5 1,5

Contoh Soal 1.8

2. Pengukuran Massa Benda

Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin

akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin,

timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan

atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur

massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan,

yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan

anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering

digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan

beberapa alat ukur berat berikut ini.

Gambar 1.19 Beberapa Jenis Neraca

Foto: Dokumentasi Penerbit

Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai

berikut:

• Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.

• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.

• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap

skala 10 g.

Gambar 1.18 Contoh Hasil Pengukuran

Diameter Kawat dengan Mikrometer

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Soal

Hitunglah diameter kawat seperti pada gambar berikut ini!

Pembahasan

1. Langkah pertama

Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala

utamanya adalah 1,5 mm.

2.

Langkah kedua

Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan

skala utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius

sebesar 29

ˆ

0,01 mm = 0,29 mm.

3.

Langkah ketiga

Menjumlahkan skala utama dan skala putar.

Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm.

Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm.

002 bab 1.indd 17

7/18/2008 7:04:59 PM

18

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Soal

Sekantong plastik gula pasir ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan,

tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tentukan

massa gula pasir tersebut!

Pembahasan

Dari gambar dapat diketahui bahwa:

1. posisi anting depan

5,5 gram

2. posisi anting tengah

20,0 gram

3. posisi anting belakang

200,0 gram

+

massa gula pasir

225,5 gram

Contoh Soal 1.9

3. Pengukuran Besaran Waktu

Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut

kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang

sudah ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya:

jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan

stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang

memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

Gambar 1.20 Contoh Hasil Pengukuran dengan Neraca O’Hauss

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Lengan depan

Lengan tengah

Lengan belakang

Gambar 1.21 Berbagai Jenis Alat Ukur Waktu

Foto: Dokumentasi Penerbit

002 bab 1.indd 18

7/18/2008 7:05:07 PM

19

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

1.

Setiap benda yang mempunyai

massa

bergerak dengan

kecepatan

tertentu sehingga me-

miliki

energi kinetik

. Dengan energinya benda dapat melakukan usaha untuk berpindah

tempat.

Usaha

yang dilakukan benda dalam

selang waktu

tertentu dikenal dengan

daya

.

Dari pernyataan yang bercetak miring, sebutkan besaran-besaran yang termasuk dalam

besaran pokok dan besaran turunan!

2.

Sebutkan syarat-syarat suatu satuan dikatakan bersifat standar atau baku!

3.

Minggu kemarin Pardi menempuh ujian praktik pelajaran olah raga, yaitu praktik lari satu

kali putaran lapangan sepak bola dan lempar cakram 1 kg. Waktu tempuh Pardi adalah

1 menit 23 detik, sedangkan jarak lemparnya 6,5 m. Nyatakan satuan massa, waktu, dan

jarak lempar masing-masing dalam satuan gram, sekon, dan dm!

4.

Tentukan hasil pengukuran dari alat-alat ukur berikut ini!

a. Jangka sorong

b.

Mikrometer sekrup

c.

Neraca tiga lengan

Asah Kemampuan 1.2

hi

Buatlah kelompok maksimal lima orang. Diskusikan bersama temanmu bagaimana cara mengukur

jarak Bumi ke Matahari dan cara mengukur massa Bumi! Presentasikan di depan kelas.

Diskusikan 1.2

Gambar 1.22 Hasil Pengukuran dengan Jangka Sorong

Sumber Gambar:

http://www.e-dukasi.net

Gambar 1.24 Hasil Pengukuran dengan Neraca

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Gambar 1.23 Hasil Pengukuran dengan Mikrometer

Sumber Gambar:

http://www.e-dukasi.net

1)

2)

3)

1)

2)

3)

002 bab 1.indd 19

7/18/2008 7:05:09 PM

20

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Kegiatan Ilmiah 1.2

Pengukuran Besaran Fisika

Tujuan

Menentukan massa, panjang, dan volume benda

Alat dan Bahan

1. Penggaris

2.

Jangka Sorong

3.

Neraca O’Hauss tiga lengan

4.

Kubus yang terbuat dari: kayu, alumunium, kuningan, baja, dan besi.

Petunjuk Kerja

1.

Timbanglah massa masing-masing kubus dengan neraca O’Hauss

2.

Ukurlah panjang sisi masing-masing kubus dengan menggunakan penggaris

3.

Ulangi langkah 2 dengan pengukuran menggunakan jangka sorong

4.

Buatlah tabel hasil pengukuran seperti berikut, dan tulis hasil pengukurannya

Tabel 1.5 Hasil Pengukuran Massa dengan Neraca O’hauss

Tabel 1.6 Hasil Pengukuran Panjang Sisi dengan Penggaris

Tabel 1.7 Hasil Pengukuran Panjang Sisi dengan Mikrometer Sekrup

5.

Berdasarkan data percobaan, hitunglah volume masing-masing kubus.

6.

Diskusikan dengan teman sekelompok lebih teliti manakah penggaris dengan jangka

sorong! Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas?

7.

Buatlah laporan hasil kegiatanmu pada kertas folio.

No.

Benda

Panjang

Lebar

Tebal

Volume

1.

2.

3.

4.

5.

Kubus kayu

Kubus besi

Kubus baja

Kubus tembaga

Kubus aluminium

No.

Benda

Panjang

Lebar

Tebal

Volume

1.

2.

3.

4.

5.

Kubus kayu

Kubus besi

Kubus baja

Kubus tembaga

Kubus aluminium

No.

Benda

Massa

1.

2.

3.

4.

5.

Kubus kayu

Kubus besi

Kubus baja

Kubus tembaga

Kubus aluminium

002 bab 1.indd 20

7/18/2008 7:05:09 PM

21

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

C. Suhu dan Pengukurannya

1. Pengertian Suhu

Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk

mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan

air panas. Ketika tangan kita menyentuh air yang dingin, maka kita

mengatakan suhu air tersebut dingin. Ketika tangan kita menyentuh air

yang panas maka kita katakan suhu air tersebut panas. Ukuran derajat

panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu.

Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas

atau dinginnya suatu benda.

2. Termometer sebagai Alat Ukur Suhu

Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya

suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum

digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya

adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai

pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut:

a.

raksa tidak membasahi dinding kaca,

b.

raksa merupakan penghantar panas yang baik,

c.

kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas

yang kecil cukup dapat mengubah suhunya,

d.

jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik

didihnya 357ºC.

Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan

termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah,

yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak dapat

digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik

didihnya hanya 78ºC.

Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik

tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut

diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut

dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es

melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.

Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.

a.

Termometer Celcius

Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka

100. Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100

skala.

b.

Termometer Reaumur

Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka

80. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi

80 skala.

c.

Termometer Fahrenheit

Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi

angka 212. Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan

sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas

dibagi 180 skala.

Gambar 1.25 Termometer

Foto: Dokumentasi Penerbit

002 bab 1.indd 21

7/18/2008 7:05:13 PM

22

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer

Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah

C : R : F = 100 : 80 : 180

C : R : F = 5 : 4 : 9

Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF,

maka hubungan skala C, R, dan F dapat ditulis sebagai berikut:

t

º C =

5

4

t

ºR

t

º C =

5

9

(

t

ºF – 32)

t

º C =

4

9

(

t

ºF – 32)

Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah

t

K =

C + 273 K

Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala

termometer yang kita buat dapat dikonversikan ke skala termometer

yang lain apabila pada saat menentukan titik tetap kedua termometer

berada dalam keadaan yang sama.

Misalnya, kita akan menentukan skala termometer X dan Y.

Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa.

Termometer Y dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya. Titik

tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah

suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan

1 atmosfer.

d.

Termometer Kelvin

Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik

ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda

ketika energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin menetap-

kan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih

dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap

atas termometer Kelvin dibagi 100 skala.

Gambar 1.26 Skala Termometer

Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit

Gambar 1.27 Perbandingan

Skala Termometer X dan Y

Sumber Gambar:

Dokumentasi Penerbit

Titik tetap atas

Titik tetap bawah

100º

80º

212º

373º

32º

273º

Titik tetap atas

Titik tetap bawah

XY

Xa

Tx

Xb

Ya

Ty

Yb

002 bab 1.indd 22

7/18/2008 7:05:13 PM

23

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Contoh Soal 1.10

Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing

termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.

Tx Xb

Ty Yb

Xa Xb Ya Yb



Keterangan:

Xa

= titik tetap atas termometer X

Xb

= titik tetap bawah termometer X

Tx

= suhu pada termometer X

Ya

= titik tetap atas termometer Y

Yb

= titik tetap bawah termometer Y

Ty

= suhu pada termometer Y

Soal

Siswa mengukur suhu suatu benda menggunakan termometer Celcius sebesar 80ºC. Berapa suhu

benda itu jika siswa tersebut menggunakan termometer Reaumur dan Fahrenheit?

Pembahasan

Diketahui :

t

= 80ºC

Ditanya :

t

ºR dan

t

ºF

Jawab :

a.

t

º R =

4

5

t

º R

b.

t

º F =

9

º C 32 ºF

5

¥ ́

s

¦μ

§¶

t

=

4

5

ˆ

80ºR

=

9

5

ˆ

80ºC + 32

= 64ºR

= 144 + 32

= 176ºF

Jadi, suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer Reaumur dan Fahrenheit sebesar 64ºR

dan 176ºF.

Contoh Soal 1.11

Soal

Suatu termometer X mengukur suhu es sedang melebur pada -10ºX dan mengukur suhu air

mendidih pada 110ºX. Termometer Celcius mengukur suhu benda tersebut adalah 40ºC. Berapa

suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer X?

Pembahasan

Diketahui :

Xb

= -10ºX

Ca

= 100ºC

Xa

= 110ºX

Cb

= 0ºC

t

= 40ºC

002 bab 1.indd 23

7/18/2008 7:05:14 PM

24

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Ditanya :

tX

Jawab :

t

=

X

Xb

tC Cb

Xa Xb

Ca Cb

(-10)

0

110 (-10)

100 0



tX

tc

10

40 0

120

100



tX

(tX + 10) 100 = 120 (40)

100

tX

= 4800 – 1000

100

tX

= 3800

tX

=

3800

100

= 38ºX

Jadi, suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer X adalah 38ºX.

Penentuan Skala Termometer

Tujuan

Menentukan skala termometer buatan

Alat dan Bahan

1.

termometer yang belum diketahui skalanya

2.

bongkahan es

3. bejana

4.

pembakar spiritus

1.

Suatu benda diukur suhunya menggunakan termometer Reaumur, diperoleh hasil 50

O

R.

Berapa suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer:

a. Celcius

b. Fahrenheit

c. Kelvin

2.

Suhu es yang sedang melebur dan suhu air mendidih apabila diukur dengan termometer A

masing-masing besarnya 10º A. Suhu suatu benda diukur dengan termometer skala Celcius

sebesar 50

o

C. Berapa suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer A?

Asah Kemampuan 1.3

Kegiatan Ilmiah 1.3

002 bab 1.indd 24

7/18/2008 7:05:14 PM

25

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

Langkah Kerja

1.

Masukkan bongkahan es ke dalam bejana, kemudian panaskan.

2.

Amati tinggi raksa pada termometer saat es melebur.

3.

Tandai garis pada termometer dengan spidol ketika es melebur. Garis tersebut sebagai

titik tetap bawah dan berilah angka tertentu.

4.

Panaskan air hingga mendidih.

5.

Amati tinggi raksa pada termometer saat air mendidih.

6.

Tandai garis pada termometer dengan spidol saat air mendidih. Garis tersebut sebagai

titik tetap atas dan berilah angka tertentu.

7.

Bagilah jarak antara titik tetap bawah dan titik tetap atas menjadi skala-skala yang sama

besar.

8.

Gunakan termometer tersebut untuk mengukur suhu suatu benda, kemudian konversikan

(ubahlah) ke dalam skala Celcius, Reaumur, dan Fahrenheit.

9.

Lakukan analisis terhadap hasil percobaan yang diperoleh dan buat hasil pembahasan-

nya.

10. Buatlah laporan percobaan pada kertas folio.

D. Memperhatikan dan Menerapkan

Keselamatan Kerja dalam Pengukuran

Belajar

fi

sika tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium.

Dalam melaksanakan percobaan dan kegiatan di laboratorium

mungkin saja terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, penting sekali

untuk menjaga keselamatan dalam bekerja. Salah satu usaha

menjaga keselamatan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan

adalah dengan memperhatikan dan melaksanakan tata tertib di

laboratorium.

Mengapa kecelakaan dapat terjadi? Kecelakaan di laboratorium

dapat terjadi disebabkan beberapa hal, antara lain

1.

tidak mematuhi tata tertib laboratorium,

2.

tidak bersikap baik dalam melaksanakan kegiatan laborato-

rium,

3.

kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan,

serta cara penggunaannya,

4.

kurangnya penjelasan dari guru atau tenaga laboratorium, dan

5.

tidak menggunakan alat pelindung.

Adapun bahaya-bahaya yang mungkin perlu diantisipasi di

lingkungan laboratorium adalah sebagai berikut:

1.

luka bakar akibat panas,

2.

bahaya listrik,

3.

bahaya radioaktif, dan

4.

bahaya kebakaran.

Gambar 1.28 Tabung

Pemadam Kebakaran

sebagai Salah Satu

Perlengkapan Keselamatan

Kerja Laboratorium

Foto: Dokumentasi Penerbit

Gambar 1.29 Sambungan

Kabel Listrik pada

Stopkontak Perlu Diperiksa

Sebelum Digunakan dalam

Praktik di Laboratorium

Foto: Dokumentasi Penerbit

002 bab 1.indd 25

7/18/2008 7:05:21 PM

26

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

Kegiatan percobaan yang menggunakan bahan-bahan kimia

atau bahan radioaktif dan peralatan listrik hendaknya dilakukan

dengan hati-hati. Mintalah petunjuk dan bimbingan kepada guru

apabila kamu belum memahami langkah kerjanya.

Asah Kemampuan 1.4

Bagaimanakah cara mencegah terjadinya kecelakaan dan menjaga keselamatan kerja dalam

kegiatan di laboratorium?

Rangkuman

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya, misalnya teknologi elektronika, teknologi

informasi, dan teknologi alat ukur.

Besaran

fi

sika dide

fi

nisikan sebagai ukuran

fi

sis suatu benda yang dinyatakan secara

kuantitas. Besaran

fi

sika meliputi besaran pokok dan turunan. Besaran pokok merupakan

besaran dasar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, sedangkan besaran turunan adalah

besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok atau besaran turunan lainnya. Satuan

dari suatu besaran merupakan sesuatu yang menyatakan hasil pengukuran. Sistem satuan

pada prinsipnya bersifat standar atau baku yang disebut sistem internasional atau disingkat

SI. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan yang lainnya diperlukan

tangga konversi.

Satuan dari setiap besaran turunan diperoleh dari penjabaran satuan besaran-besaran

pokok yang menyertai penurunan de

fi

nisi dari besaran turunan yang bersangkutan.

Pengukuran dide

fi

nisikan sebagai membandingkan suatu besaran dengan suatu

satuan. Dalam melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau objek

yang diukur, alat ukur, dan satuan yang digunakan, baik yang baku maupun yang tidak baku.

Satuan yang tidak baku merupakan satuan yang nilainya tidak tetap dan tidak standar. Untuk

mengukur panjang digunakan alat ukur mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.

Adapun untuk menentukan massa benda dapat digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau

dua lengan. Untuk menentukan selang waktu atau lamanya perjalanan biasanya digunakan

jam atau stopwatch.

Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda dinyatakan dengan besaran suhu.

Alat untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang

umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapiler biasanya raksa

atau alkohol.

Salah satu usaha menjaga keselamatan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan

adalah dengan memperhatikan dan melaksanakan tata tertib di laboratorium. Di samping

itu, perlu adanya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan, serta cara peng-

gunaannya.

002 bab 1.indd 26

7/18/2008 7:05:21 PM

27

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

I.

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!

1.

Sesuatu yang dapat diukur disebut ....

a. satuan

c. besaran

b. ukuran

d. benda

2.

Suhu benda 50 Celcius, yang termasuk besaran yaitu ....

a. benda

c. Celcius

b. 50

d. suhu

3.

Perhatikan data berikut:

1. meter

4. suhu

2. kelvin

5. waktu

3. massa

6. sekon

Berdasarkan data tersebut, yang termasuk satuan adalah ....

a. 1,2,4

c. 2,4,5

b. 1,2,6

d. 3,4,5

4.

Berikut ini merupakan besaran pokok dengan satuannya dalam SI adalah ....

a.

berat – kg, panjang – meter

b.

kuat arus – ampere, waktu – sekon

c.

jumlah zat – mole, massa – gram

d.

waktu – jam, kecepatan – meter/sekon

5.

Berikut ini yang termasuk besaran-besaran turunan adalah ....

a. panjang, gaya, waktu

c. massa jenis, gaya, volume

b. gaya, usaha, massa

d. kecepatan, panjang, waktu

6.

Massa 1 kilogram setara dengan ....

a. massa 1 liter air murni pada suhu 1º

C

b. massa 1 liter air murni pada suhu 4º

C

c. massa 4 liter air murni pada suhu 1º

C

d. massa 4 liter air murni pada suhu 4º

C

7.

Membandingkan suatu besaran dengan besaran yang diukur, merupakan pengertian

dari ....

a. satuan

b. besaran pokok

c. mengukur

d. besaran turunan

8.

Perhatikan pernyataan berikut:

1. bersifat tetap

2. tidak mudah diproduksi kembali

3. berlaku secara internasional

4. bahan bakunya sukar didapat

Dua syarat yang harus dipenuhi satuan yang baik ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1 dan 3

c. 2 dan 3

b. 1 dan 2

d. 3 dan 4

9.

Berikut ini yang termasuk satuan baku adalah ....

a. meter, depa, liter

c. centimeter, gram, sekon

b. kilogram, jengkal, meter

d. hasta, kaki, jengkal

Uji Kompetensi 1

002 bab 1.indd 27

7/18/2008 7:05:22 PM

28

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

10. Massa jenis benda 4 g/cm

3

setara dengan ... kg/m

3

.

a. 4000

c. 40

b. 400

d. 0,4

11. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 54 km/jam. Kecepatan ini jika dinyatakan dalam

SI adalah ... m/s.

a. 5,4

c. 15

b. 11

d. 25

12. Alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,01 mm, yaitu ....

a. neraca

c. mikrometer sekrup

b. jangka sorong

d. mistar

13. Alat ukur waktu yang paling teliti adalah ....

a. jam atom

c.

jam pasir

b. jam tangan

d.

stopwatch

14. Alat yang biasa digunakan untuk menimbang benda yang paling teliti adalah ....

a. timbangan O’Hauss

c. timbangan emas

b. timbangan dacin

d. timbangan elektronik

15. Pengukuran diameter dalam sebuah pipa menggunakan ....

a. mikrometer

c. mistar

b. neraca

d. jangka sorong

16. Perhatikan data berikut:

1.

neraca pegas

4. neraca O’Hauss

2.

rol meter

5. termometer

3.

gelas ukur

Dari data tersebut alat-alat ukur yang tepat untuk mengukur besaran pokok ditunjukkan

nomor ....

a. 1 dan 3

c.

3 dan 5

b. 2 dan 4

d. 1 dan 5

17. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur massa jenis balok adalah ....

a. 1 dan 2

c. 2 dan 3

b. 1 dan 3

d. 3 dan 4

18. Perhatikan gambar di bawah ini! Volume

batu sebesar ... ml.

a. 20

b. 30

c. 40

d. 50

40 ml

20 ml

40 ml

20 ml

Batu

Sebelum ada batu

Setelah ada batu

(1)

(2)

(3)

(4)

002 bab 1.indd 28

7/18/2008 7:05:22 PM

29

Bab 1 Besaran Fisika dan Pengukuran

19. Hasil pengukuran dari jangka sorong berikut adalah ... cm.

a. 5,4

c. 4,35

b. 5,1

d. 4,33

20. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur....

a. massa jenis benda

c.

volume benda

b. suhu benda

d. ketebalan benda

21. Skala 20ºC maka termometer Reamur menunjukkan ... ºR.

a. 120

c. 25

b. 96

d. 16

22. Suhu badan seseorang 35ºC. Apabila diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan

angka ...º F.

a. 32

c. 95

b. 67

d. 243

23. Skala termometer Celsius akan menunjukkan angka yang sama dengan skala Fahrenheit

pada angka ....

a. 160

c.

-40

b. 40

d. 0

24. Satuan pengukuran dengan termometer skala Celcius menunjukkan suhu 30ºC. Suhu

yang ditunjukkan oleh skala Fahrenheit dan Kelvin adalah ....

a. 86ºF dan 303K

c. 22ºF dan 303K

b. 48ºF dan 303K

d. 111,6ºF dan 303K

25. Berikut ini salah satu cara menjaga keselamatan di laboratorium,

kecuali

....

a. menggunakan pelindung badan

b. mematuhi tata tertib di laboratorium

c. bersikap baik selama praktikum

d. membuat kelompok kerja sesuai keinginan kita

II.

Jawablah dengan singkat dan jelas!

1.

Adik sakit demam. Badannya terasa hangat. Ibu bermaksud mengukur panas badan adik.

Alat ukur apa yang harus digunakan ibu? Sebutkan besaran pokok apa yang diukur!

2.

Kakak mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 54 km/jam. Dia hendak membeli

bensin sebanyak 2 liter di pom bensin. Tulislah satuan besaran-besaran yang ada pada

tersebut dalam SI dan lambang dimensinya!

3.

Konversikan satuan-satuan berikut ini!

a.

0,01 m dalam satuan

μ

m

b.

1000 km dalam satuan mm

c.

25,4 cm dalam satuan inci

4 cm

5 cm

0

5

10

002 bab 1.indd 29

7/18/2008 7:05:22 PM

30

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

d.

3 feet dalam satuan cm dan m

e.

10 g dalam satuan mg dan kg

f.

3 ons dalam satuan g dan kg

g.

30 sekon dalam satuan menit

4.

Sebuah busi kendaraan diukur panjang dan diameternya masing-masing menggunakan

jangka sorong dan mikrometer. Adapun massanya diukur dengan neraca. Hasil penguku-

ran digambarkan berikut ini. Berapakah panjang, diameter, dan massa busi tersebut?

5.

Panas udara di sekeliling kita 38ºC. Tentukan suhu tersebut jika dinyatakan dalam skala

termometer:

a. Fahrenheit

b. Reaumur

c. Kelvin

Asah Jiwa Kewirausahaan

Buatlah penggaris dari bahan kayu, seperti yang banyak dipakai di sekolah-sekolah dengan

panjang 1 m. Usahakan dibuat sebaik mungkin. Kemudian pasarkan hasil karyamu

dengan cara menitipkan pada toko-toko bangunan, atau toko-toko alat-alat tulis. Selamat

berwirausaha. Semoga sukses!

Refleksi Diri

Setelah kamu mempelajari materi ini,

1.

manfaat apa yang kamu peroleh?

2.

kesulitan apa yang kamu temui saat mempelajarinya?

3.

persoalan baru apa yang muncul di benakmu setelah mempelajari materi ini?

Konsultasikan kesulitan dan permasalahan yang kamu temui dengan gurumu!

a.

b.

Lengan belakang

c.

Lengan depan

Lengan tengah

002 bab 1.indd 30

7/18/2008 7:05:23 PM