Halaman
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
221
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pengamatan gejala alam, peser ta
didik mampu:
O
Melaksanakan pengamatan objek secara terencana
dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala
alam botik dan abotik
O
Menggunakan Mikroskop dan peralatan pendukung
lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan
O
Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan
pengamatan gejala-gejala alam
PENGAMATAN
GEJALA ALAM
BAB 12
Suatu kegiatan memerlukan pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan fasilitas yang memadai
agar penyelenggaraannya dapat berjalan baik dan lancar. Contoh kegiatan dalam bidang bologi
adalah membuat preparat basah dan herbarium. Salah satu alat yang diperlukan untuk
penyelenggaraan kegiatan biologi adalah mikroskop. Apakah mikoroskop tersebut?
Bagaimanakah cara penggunaanya? Dan apa pula preparat basah maupun herbarium tersebut?
Bagaimanakah cara membuatnya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, marilah
kita perhatikan uraian singkat berikut.
Peta Konsep
MIKROSKOP
Koleksi objek Biologi
- Herbarium
- Insektarium
- Taksidermi
Preparat
- Basah
- Kering
Bahan yang
diperlukan
Cara pem-
buatannya
Mikroskop dan cara
penggunaannya
- Bagian-bagian
mikroskop
- Cara menggunakan
mikroskop
Penggunaan alat dan
bahan dalam kegiatan
Biologi
- Penggunaan alat
- Penggunaan bahan
Membahas
Meliputi
Membahas
222
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Kemampuan mata manusia untuk melihat benda-benda di sekitarnya sangat terbatas.
Benda-benda yang sangat kecil tidak terlihat oleh mata biasa. Untuk mengamati obyek yang
berukuran sangat kecil dalam biologi digunakan alat pembesar, misalnya lup dan mikroskop.
Mikroskop merupakan alat penting yang banyak digunakan dalam melakukan
percobaan. Mikroskop memungkinkan ilmuwan melihat kuman penyebab penyakit,
mempelajari bakteri, sel-sel darah, dan lain-lain. Mikroskop yang banyak digunakan di
laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya yang paling kuat dapat
membesarkan benda hingga 2.000 kali. Mikroskop monokuler digunakan dengan satu mata
untuk mengamati objek, sedangkan mikoroskop binokuler digunakan dengan dua mata.
1. Bagian-bagian mikroskop
Gb. 12.2 Mikroskop
dengan bagian-bagiannya
5b
5a
10
11
9
8
7
6
2
1
4
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk
melihat benda-benda yang sangat kecil (mikroskop) yang tidak
dapat dilihat dengan mata biasa. Bagian-bagian yang biasanya
terdapat pada mikroskop, antara lain:
1. Lensa okuler merupakan lensa yang letaknya dekat dengan
mata pengamat berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
diamati.
A
Mikroskop dan Cara Penggunaannya
Gb. 12.1 Orang menggunakan
mikroskop cahaya
Sumber:
Disney’s Ensiklopedia. 1983
2. Lensa obyektif merupakan lensa yang letaknya dekat
dengan objek pengamatan berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek.
3. Revolver tempat melekat lensa objektif. Revolver dapat
diputar untuk mengganti perbesaran lensa objektif.
4. Tabung mikroskop menghubungkan antara lensa
okuler dengan lensa objektif.
5 a. Pemutar kasar untuk menggerakkan tabung
mikroskop secara cepat ke atas atau ke bawah
b. Pemutar halus untuk menggerakkan tabung
mikroskop secara lambat ke atas atau ke bawah.
6. Meja objek adalah tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati. Di bagian
tengah meja ini terdapat lubang untuk melewatkan cahaya.
7. Penjepit objek berfungsi untuk menjepit objek yang akan diamat agar tidak mudah
bergeser.
8. Diafragma mengatur banyak cahaya yang dipantulkan oleh cermin menuju mata.
9. Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya ke objek pengamatan.
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
223
10.
Lengan mikroskop merupakan tempat untuk memegang mikroskop apabila mikros-
kop dipindahkan tempatnya.
11.
Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga mikroskop.
2. Cara menggunakan mikroskop
Cara menggunakan mikroskop sebagai berikut:
a
. Letakkan mikroskop di atas meja dengan tepat di hadapan kita, posisi meja objek
dalam keadaan datar.
b. Aturlah lensa objektif dengan perbesaran lemah tepat di bagian tengah meja objek
dengan cara memutar revolver sampai terdengar bunyi “klik”.
c. Atur lensa objektif sehingga berjarak lebih kurang 1cm di atas meja benda dengan
menggunakan pemutar kasar.
d. Aturlah diafragma sehingga terbuka lebar untuk mengatur cahaya yang masuk.
e. Bila ada kondensator, naikkan kondensator setinggi mungkin.
f. Dengan melihat melalui lensa okuler cermin diatur sehingga cahaya yang dipantulkan
masuk ke diafragma secara optimal.
g. Apabila telah tampak lingkaran dengan chaya yang merata letakkan kaca objek yang
berisi benda yang akan diamati di tengah meja objek.
h. Lensa objektif diturunkan sampai kurang lebih 3 mm dari kaca objek, lakukan dengan
melihat dari samping.
i. Sambil mengamati melalui lensa okuler, pemutar kasar diputar ke atas sehingga objek
yang diamati tampak jelas. Kaca objek dapat digeser-geser untuk melihat bagian benda
yang diamati dengan tepat.
j.
Untuk mengamati dengan perbesaran kuat, putar revolver untuk menggantikan lensa
objektif.
k. Agar bayangan tampak lebih jelas, putar pemutar halus sambil melihat melalui okuler.
l. Jagalah agar lensa objektif tidak menyentuh kaca objek. Meja objek dapat diatur dalam
posisi miring apabila sediaan yang diamati tidak mengandung cairan.
Perbesaran bayangan benda yang diamati diperoleh dari perkalian perbesaran
lensa okuler dengan perbesaran lensa objektif, misalnya perbesaran lensa okuler 5x dan
lensa objektif 10x, maka bayangan benda yang diamati diperbesar 5 x 10 = 50x. Mikroskop
memerlukan pemeliharaan dan perawatan agar awet digunakan. Pemeliharaan mikroskop
dilakukan dengan cara menggunakan mikroskop sesuai prosedur yang benar. Setelah selesai
digunakan, mikroskop disimpan di ruang tertutup yang diberi pengawet kering agar tidak
terkena debu dan tidak lembab, sebab jika ada debu yang melekat pada bagian optik dapat
mengurangi kualitas hasil pengamatan dan kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan
tumbuhnya jamur.
224
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
GBR 12.3. Pembuatan Preparat Basah
Preparat disebut juga spesimen. Preparat merupakan bahan atau sendiaan yang disiapkan
untuk diamati. Preparat ada dua macam, yaitu preparat basah dan preparat kering. Berikut akan
diuraikan cara membuat preparat basah. Untuk membuat preparat basah diperlukan bahan yang
akan dijadikan preparat, kaca objek, kaca penutup, silet dan pewarna.
Bahan dibuat irisan atau sayatan setipis mungkin. Kemudian diletakkan di atas kaca
objek dan ditetesi air, larutan garam fisiologis atau larutan gliserin. Selanjutnya, bahan tersebut
ditutup dengan kaca penutup. Pewarnaan dilakukan agar memperjelas hasil pengamatn untuk
menunjukkan struktur tertentu.
Bahan yang akn diamati dapat diiris secara melintang atau memanjang (membujur) sesuai
dengan yang diperlukan. Untuk membuat irisan dengan tangan diperlukan silet yang tajam.
Bahan yang akan diiris dipegang diantara ibu jari dan telunjuk tangan kiri. Pisau dipegang dengan
ibu jari dan telunjuk tangan kanan kemudian irislah bahan yang akan digunakan. Selain itu,
bahan dapat pula diiris menggunakan mikrotom tangan. Apabila menggunakan mikrotom tangan
bahan yang diiris dimasukkan ke dalam parafin padat terlebih dahulu. Irisan yang dibuat harus
B
Preparat Basah
Uji Kreativitas 12.1
Tujuan : Mengamati objek dengan menggunakan mikroskop
Alat dan bahan
1.
Mikroskop
3.
Kaca penutup
5.
Pinset
7. Kapas
2
.
Kaca objek
4.
Pipet
6.
Jarum preparat
8. Air
Cara Kerja
1.
Teteskan air pada kaca objek yang bersih.
2
.
Dengan menggunakan pinset ambil kapas, usahakan hanya beberapa lembar yang terambil.
3. Letakkan lembaran kapas pada kaca objek, tetesi air kemudian tutup dengan kaca penutup. Lakukan
dengan hati-hati agar tidak timbul gelembung udara.
4.
Siapkan mikroskop, atur sehingga mendapatkan bidang pengamatan yang jelas.
5. Letakkan preparat pada meja objek tepat di tengah-tengah dan gunakan penjepit agar preparat tidak
bergeser.
6.
Amati dengan perbesaran lemah.
7.
Apabila ingin memperbesar hasil pengamatan, lensa objektif dapat diganti dengan perbesaran kuat.
sangat tipis. Irisan yang baik setebal satu
sel dan rata. Buatlah beberapa irisan dan
pilih irisan yang paling baik. Agar dapat
membuat irisan yang baik, diperlukan
banyak latihan.
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
225
Pengumpulan merupakan bagian kegiatan yang penting dalam koleksi objek biologi.
Untuk dapat melakukan pengumpulan objek biologi diperlukan pengetahuan tentang habitat,
persiapan alat-alat yang diperlukan, dan pengetahuan tentang cara mendapatkan objek. Hal hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengumpulan objek biologi yaitu pembatasan
pengambilan makhluk hidup atau bagian makhluk hidup yang akan digunakan sebagai koleksi
dan pada saat kegiatan pengumpulan berlangsung jangan merusak lingkungan dan makhluk
hidup yang dikumpulkan.
Beberapa objek yang berupa makhluk hidup atau bagian-bagian tubuh makhluk hidup
kadang-kadang perlu diawetkan untuk dipelajari pada waktu yang akan datang. Pengawetan
dan penyimpanan objek dapat dilakukan dengan pembuatan insektarium, herbarium, dan
toksidermi. Insektarium adalah pengoleksian serangga kering yang diawetkan, herbarium adalah
pengoleksian tumbuhan yang dikeringkan, sedangkan taksidermi adalah pengoleksian hewan-
hewan terutama vertebrata yang sudah diawetkan sehingga tampak seperti dalam keadaan hidup.
Pengawetan serangga dilakukan dengan menyimpan serangga kering yang diawetkan
dalam kotak penyimpanan serangga. Serangga yang sangat kecil diletakkan dengan lem pada
ujung kertas tebal. Serangga pada umumnya diletakkan dengan menusukkan jarum pentul
pada bagian dada. Serangga yang bersayap lebar, misalnya kupu-kupu direntang sayapnya
dan dipasang pada papan atau kertas tebal. Serangga yang disimpan dengan menusukkan
jarum pentul diatur agar letaknya sama tinggi. Serangga yang agak besar disimpan dalam kotak
bertutup kaca dan dialasi dengan kapas.
C
Koleksi Objek Biologi
Gambar 12.4 Serangga yang diawetkan (insektarium)
Sumber:
Ensiklopedia Indonesia Seri Fauna: Serangga. 1989
226
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Penggunaan Alat dan Bahan dalam
Kegiatan Biologi
D
Serangga yang disimpan dilengkapi dengan label yang berisi:
Spesies
:
...............................................................
Famili
:
...............................................................
Nama Daerah
:
...............................................................
Lokasi
:
...............................................................
Tanggal
:
...............................................................
Kolektor
:
...............................................................
Pembuatan herbarium dilakukan dcngan cara mengeringkan tumbuhan atau bagian
tumbuhan. Bahan tumbuhan yang masih segar ditempatkan di antara kertas koran lama atau
kertas merang, kemudian diimpit dengan anyaman bambu (pres) dan dijemur. Setelah kering
ditempelkan di atas kertas gambar dan dilengkapi dengan label seperti pada pengawetan serangga.
Pelaksanaan kegiatan biologi memerlukan alat dan bahan. Alat dan bahan yang digunakan
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya untuk membuat preparat basah
dari batang diperlukan alat-alat, seperti pisau, kaca objek, dan kaca penutup. Sedangkan bahannya,
antara lain potongan batang tumbuhan, air, dan zat pewarna, jika dibutuhkan. Agar dapat melakukan
kegiatan dengan baik dan lancar, diperlukan pengetahuan tentang nama alat, fungsi, dan cara
penggunaannya. Berikut akan diuraikan secara singkat beberapa alat dan bahan yang sering
digunakan dalam kegiatan biologi di laboratorium.
1. Penggunaan Alat
Gambar 12.5 Tumbuhan yang dikeringkan (herbarium)
Sumber:
Jendela Iptek: Kehidupan. 1994
a. Tabung reaksi
Digunakan untuk mencampur atau memanaskan zat
dalam jumlah sedikit. Untuk memanaskan zat, tabung reaksi
dipegang dengan penjepit dalam keadaan miring. Mulut tabung
yang dipanasi jangan menghadap pada diri sendiri atau orang
lain.
Gambar 12.6 Tabung reaksi
Sumber:
Jendela Iptek: Kimia. 1993
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
227
b. Erlenmeyer
Sebagai wadah cairan. Apabila digunakan untuk
pemanasan dapat dipakai kaki tiga dan kasa sebagai alasnya.
Bahan yang digunakan untuk membuat erlenmeyer adalah
gelas yang tahan api.
d. Pembakar spiritus
Dalam menggunakan pembakar spiritus perlu
diperhatikan agar tidak ada kebocoran. Memadamkan
pembakar spiritus dilakukan dengan meletakkan kembali
tutupnya.
Gambar 12.8 Ker tas saring
dan corong
Gambar 12.9 Pembakar spiritus
Sumber:
Jendela Iptek: Kimia. 1993
c. Kertas saring dan corong
Kertas saring dan corong diguna-
kan untuk menyaring. Cara penggu-
naannya, pertama-tama lipat kertas
e. Perangkat alat bedah
Untuk melakukan pembedahan pada suatu objek pengamatan diperlukan panci
bedah dan seperangkat alat bedah. Panci bedah berisi lilin untuk meletakkan objek.
Sedangkan seperangkat alat bedah terdiri atas:
Gambar 12.7 Erlenmeyer
dan kaki tiga dengan kasa
Sumber:
Jendela Iptek: Kimia. 1993
saring menjadi empat bagian yang sama dan bentuk seperti
kerucut, kemudian masukkan ke dalam corong. Basahi kertas
saring dengan beberapa tetes pelarut zat yang akan disaring,
kemudian tuangkan cairan yang akan disaring perlahan.
Sumber:
Jendela Iptek: Kimia. 1993
1) Pisau bedah/skalpel digunakan untuk
menguliti atau memotong hewan yang
digunakan sebagai ohjek pengamatan. Pisau
bedah ada yang mata pisaunya berujung lancip
ada pula yang mata pisaunya berujung
lengkung.
2) Gunting bedah digunakan untuk menggunting
bagian-bagian alat tubuh hewan yang diamati.
Gunting bcdah ada yang berujung runcing ada pula yang berujung tumpul. Untuk
melakukan pembedahan dengan gunting, ujung gunting yang boleh masuk ke dalam
adalah ujung yang tumpul agar tidak terjadi kerusakan pada bagian tubuh hewan
yang diamati.
Sumber:
Jendela Iptek: Ilmu Kedokteran. 1997
Gambar 12.10 Alat-alat bedah
228
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
3) Pinset/penjepit digunakan untuk mengambil atau menarik alat-alat tubuh hewan
Yang diamati dan untuk memisahkan alat tubuh yang satu dengan lainnya.
4) Jarum bertangkai dengan ujung lurus digunakan untuk memakukan bagian tubuh
hewan yang diamati pada panci bedah dan dapat pula untuk memisahkan bagian alat
tubuh yang kecil dan halus.
5) Jarum bertangkai dengan ujung bengkok dan tumpul (sonde) digunakan untuk
mengangkat bagian alat tubuh yang terletak di bagian bawah, membalik-balik isi perut
dan sebagainya.
2. Penggunaan bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan biologi ada yang berupa zat kimia.
Beberapa bahan ada yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan. Untuk menghindari
terjadinya kecelakaan, bahan kimia harus digunakan dengan benar dan memperhatikan
petunjuk penggunaannya dengan cermat.
Beberapa cara untuk menjaga keselamatan kerja, antara lain:
a
. Tutuplah botol zat kimia dengan segera setelah dipergunakan.
b. Baca label bahan kimia untuk memastikan bahan digunakan dengan benar dan jaga agar
label tidak rusak.
c. Botol besar yang berisi bahan kimia jangan diangkat pada lehernya karena kemungkinan
menjadi pecah.
d. Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari api. Perhatikan petunjuk guru dan
bekerjalah secara hati-hati dan sungguh-sungguh.
Terdapat beberapa kelompok bahan kimia yang berbahaya, antara lain:
a. Bahan kimia beracun (toxic) dapat menimbulkan keracunan bahkan kematian. Bahan kimia
beracun dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, tertelan, atau kontak melalui
kulit.
b. Bahan kimia yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh.
c. Bahan kimia yang mudah terbakar.
d. Bahan kimia yang mudah meledak.
Dan masih ada beberapa kelompok bahan kimia berbahaya lainnya. Maka dalam
menggunakan bahan-bahan kimia harus benar dan cermat. Biasanya bahan-bahan kimia
yang berbahaya diberi label atau simbol bahaya. Perhatikan label dan petunjuk penggunaannya
agar terhindar dari bahaya. Cucilah tangan atau kulit apabila terkena asam atau basa dengan
air yang banyak. Perhatikan tata tertib dan petunjuk guru serta bertanyalah kepada guru apabila
tidak mengerti atau ragu-ragu.
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
229
Rangkuman
1. Bagian-bagian yang biasa terdapat pada mikroskop adalah lengan, meja objek, penjepit, revolver,
pemutar kasar, pemular halus, tabung mikroskop, cermin, diafragma, lensa objektif, dan lensa okuler.
2. Mikroskop digunakan untuk mengamati objek yang berukuran kecil. Perbesaran bayangan benda yang
diamati diperoleh dari hasil perkalian perbesaran lensa okuler dengan perbesaran lensa objektif.
3. Membuat irisan bahan yang akan diamati dapat dilakukan secara melintang atau memanjang (membujur).
Irisan dapat dilakukan dengan pisau maupun mikrotom tangan.
Herbarium
:
pengoleksian tumbuhan yang diawetkan
Insektarium
:
pengoleksian serangga kering yang diawetkan
Lensa objektif
:
lensa yang letaknya dekat dengan objek pengamatan
Lensa okuler
:
lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat
Taksidermi
:
pengoleksian hewan terutama ver tebrata yang sudah diawetkan dan tampak seper ti
keadaan hidup
Glosarium
Evaluasi 12
I.
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Lensa yang dekat dengan mata pengamat pada mikroskop disebut lensa ... .
a. objektif
b. cekung
c. cembung
d. ok
uler
2. Mikroskop yang digunakan dengan satu mata untuk mengamati objek disebut
mikroskop ... .
a. monokuler
b. binokuler
c. uniseluler
d. multiseluler
3. Berikut yang tidak diperlukan dalam membuat preparat basah adalah ... .
a. kaca objek
b. kaca subjek
c. silet
d. pewarna
4. Untuk mengatur cahaya yang diperlukan pada mikroskop diperlukan bagian
yang disebut ... .
a. kondensator
b. diafragma
c. lensa
d. cermin
5. Berikut yang bukan bagian dari mikroskop adalah ... .
a. meja objek
c. revolver
b. tabung mikroskop
d. kondensator
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Lensa okuler dan lensa objektif dihubungkan oleh bagian yang disebut ... .
2. Pengoleksian tumbuhan yang telah diawetkan disebut ... .
3. Lensa yang dekat dengan objek pengamatan adalah ... .
230
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
4. Untuk mengamati dengan perbesaran kuat, sebagai pengganti lensa objektif kita
dapat memutar bagian mikroskop yang biasa disebut ... .
5. Bagian mikroskop yang berfungsi sebagai penyangga adalah ... .
III. Jawabl
ah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat!
1. Apakah yang disebut insektarium?
2. Jelaskan secara singkat cara membuat irisan bahan yang akan diamati sampai
meletakkannya pada kaca objek!
Santai dulu ah!
Mendatar
2.
Preparat.
3.
Gelas piala.
5.
Alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda
yang sangat kecil.
11.
Alat yang digunakan untuk membuat sayatan
preparat.
13.
Lensa yang terletak di dekat preparat.
14.
S p e s i e s .
15.
Tabung ... digunakan untuk mencampur/memanaskan
zat dalam jumlah sedikit.
16.
Insektarium adalah pengoleksian ... yang diawetkan.
1
2
3
5
4
7
6
9
8
11
12
15
16
13
10
14
Menurun
1.
Tempat melekatnya lensa objektif.
4.
Ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan
lingkungannya.
6.
Bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup.
7.
Lensa yang terletak di dekat mata pengamat.
8.
Bagian mikroskop yang mengatur banyaknya cahaya
yang dipantulkan cermin ke mata.
9.
Sayatan.
10.
Benda.
12.
Pengkoleksian hewan ver tebrata yang diawetkan